http://www.islamtimes.org/vdcbwfbfsrhbfzp.qnur.html
Hampir 10.000 Takfiri Tewas di Suriah
Islam
Times -
Laporan itu mengatakan, sebagian besar takfiri yang tewas
berafiliasi dengan kelompok teroris Front al-Nusra dan Negara Islam
Irak-Levant (ISIL).
Teroris al-Qaeda (al-Alam)
Sebuah gerakan Salafi di Yordania mengungkapkan bahwa hampir 10.000 takfiri tewas di Suriah sejak konflik melanda negara itu pada tahun 2011, al-Alam melaporkan, Selasa (24/12/13), mengutip kantor berita Manama Voice.
Gerakan Jihad Salafi Yordaniia mengatakan bahwa 9.936 militan dari berbagai belahan dunia, terutama Tunisia, Libya dan Irak, tewas dalam tempo 3 tahun konflik di Suriah.
Sebanyak 1.902 takfiri asal Tunisia, 1.807 asal Libya, 1.432 asal Irak, 800 asal Palestina dan 202 asal Yordania termasuk di antara mereka yang tewas. Mayoritas mereka bergerak di bawah bendera teroris al-Qaeda.
Sementara 828 takfiri asal Libanon, 821 asal Mesir, 714 asal Saudi, 571 asal Yaman, 412 asal Maroko, 274 asal Aljazair, 71 asal Kuwiat, 42 asal Somalia, 21 asal Bahrain, 19 asal Oman, 9 asal Emirat, 8 asal Qatar, 3 asal Sudan, 1 asal Mauritians, dan 30 orang lainnya dari Kaukasus dan Albania telah menyetor nyawa mereka dalam konflik Suriah.
Laporan itu mengatakan, sebagian besar takfiri yang tewas berafiliasi dengan kelompok teroris Front al-Nusra dan Negara Islam Irak-Levant (ISIL).
Laporan lain mengatakan bahwa ekstrimis dari Eropa, Amerika dan Australia juga ikut 'berjuang' di Suriah.
Sebelumnya, sebuah studi Inggris menunjukkan bahwa sekitar 100.000 militan yang terpecah dalam 1.000 kelompok tengah 'berjuan' di Suriah 'melawan' pemerintah dan rakyat Suriah.[IT/AAL/NAT]
Perang Suriah
Salah satu anggota Takfiri binaan Arab Saudi dan Qatar mengaku telah membuat fatwa untuk menyembelih dan menerima uang serta senjata dari Qatar dan Arab Saudi.
Anggota Takfiri bernama Mohammad Anas Barakeh dan sejumlah teroris lainnya mengaku telah membunuh sejumlah warga sipil dan tentara Suriah dengan imbalan sejumlah uang dan senjata dari Qatar dan Arab Saudi.
Pengakuan jujur anggota Takfiri itu ditayangkan di TV Suriah pada Senin, 23/12/13, demikian SANA melaporkan.
Barakeh dalam pengakuannya mengatakan, ia bekerja atas nama ayahnya sebagai Imam Masjid Agung al-Qadam, dan sejak awal kejadian ia menyampaikan berbagai pidato hasutan untuk memprovokasi warga untuk melakukan protes sebelum ia bergabung dengan kelompok Takfiri yang bernama "al-Baraa bin Malik" yang dipimpin oleh Abu Hamza Zakaria.
Ditambahkannya, kelompoknya melakukan berbagai operasi teroris dengan menyerang pos-pos pemeriksaan militer di daerah al-Qadam dan daerah lain, membunuh dan membantai warga sipil.
Anggota dari Liwa al-Sahaba menculik tiga tentara dan dia sendiri yang memberi fatwa untuk menyembelih tawanan itu kecuali satu yang dibantai langsung oleh Abu Abdullah al-Salafi dengan meneriakkan "Allahu Akbar".
Barakeh dalam wawancara dengan TV Suriah itu menambahkan, kelompoknya menerima instruksi langsung dari luar negeri untuk memprovokasi rakyat supaya melawan negara dan menunjukkan, kelompoknya menerima 5 juta Syria Pound (SYP) dan berbagai senjata dari Qatar dan Arab Saudi.[IT/Onh/Ass]
Saudi dan Qatar Pendukung Utama Gerakan Takfiri Suriah
Islam
Times- http://www.islamtimes.org/vdcd5s0snyt0s96.lp2y.html
Anggota Takfiri bernama Mohammad Anas Barakeh dan sejumlah
teroris lainnya mengaku telah membunuh sejumlah warga sipil dan tentara
Suriah dengan imbalan sejumlah uang dan senjata dari Qatar dan Arab
Saudi.
Mohammad Anas Barakeh
Salah satu anggota Takfiri binaan Arab Saudi dan Qatar mengaku telah membuat fatwa untuk menyembelih dan menerima uang serta senjata dari Qatar dan Arab Saudi.
Anggota Takfiri bernama Mohammad Anas Barakeh dan sejumlah teroris lainnya mengaku telah membunuh sejumlah warga sipil dan tentara Suriah dengan imbalan sejumlah uang dan senjata dari Qatar dan Arab Saudi.
Pengakuan jujur anggota Takfiri itu ditayangkan di TV Suriah pada Senin, 23/12/13, demikian SANA melaporkan.
Barakeh dalam pengakuannya mengatakan, ia bekerja atas nama ayahnya sebagai Imam Masjid Agung al-Qadam, dan sejak awal kejadian ia menyampaikan berbagai pidato hasutan untuk memprovokasi warga untuk melakukan protes sebelum ia bergabung dengan kelompok Takfiri yang bernama "al-Baraa bin Malik" yang dipimpin oleh Abu Hamza Zakaria.
Ditambahkannya, kelompoknya melakukan berbagai operasi teroris dengan menyerang pos-pos pemeriksaan militer di daerah al-Qadam dan daerah lain, membunuh dan membantai warga sipil.
Anggota dari Liwa al-Sahaba menculik tiga tentara dan dia sendiri yang memberi fatwa untuk menyembelih tawanan itu kecuali satu yang dibantai langsung oleh Abu Abdullah al-Salafi dengan meneriakkan "Allahu Akbar".
Barakeh dalam wawancara dengan TV Suriah itu menambahkan, kelompoknya menerima instruksi langsung dari luar negeri untuk memprovokasi rakyat supaya melawan negara dan menunjukkan, kelompoknya menerima 5 juta Syria Pound (SYP) dan berbagai senjata dari Qatar dan Arab Saudi.[IT/Onh/Ass]
WACANA BARU PEMBONGKARAN KONSPIRASI SERANGAN WTC
http://cahyono-adi.blogspot.com/2013/12/wacana-baru-pembongkaran-konspirasi.html#.UrsXpPteFkg
Ada kata-kata bijak yang diyakini orang sejak dahulu kala, yaitu
"kebohongan tidak akan bisa disembunyikan selamanya". Atau perkataan
bijak pemimpin revolusi Amerika: "Sebagian orang bisa dibohongi
selamanya, semua orang bisa dibohongi sementara waktu, namun semua orang
tidak bisa dibohongi selamanya".
Mengapa "kalangan mapan" Amerika kini mulai gerah dengan "teori konspirasi" Serangan WTC tahun 2001? Bukankah ini menunjukkan bahwa "pada akhirnya kebenaran yang akan menang"?
Selama bertahun-tahun sebagian publik Amerika telah meyakini bahwa pemerintah Amerika terlibat dalam Serangan WTC. Sebelas tahun yang lalu Michael Moore telah lama menulis buku Stupid White Men dan dilanjutkan dengan film dokumenter Fahrenheit 911 yang memaparkan dengan jelas keterlibatan Presiden George Bush Jr dalam serangan tersebut. Puluhan kelompok masyarakat seperti asosiasi insinyur, asosiasi pemadam kebakaran, hingga para veteran pejabat keamanan dan inteligen Amerika telah mengirim petisi penolakan terhadap klaim pemerintah tentang Serangan WTC dan tuntutan diadakannya penyelidikan independen atas insiden tersebut. Tidak terhitung media-media dan blogger independen yang memaparkan secara mendetil konspirasi Serangan WTC.
Hingga pada tgl 17 Desember lalu blog milik kelompok "oposisi terkooptasi" Tea Party, Family Security Matters, menuliskan laporan keterlibatan kepala inteligen Saudi Pangeran Bandar bin Sultan dalam Serangan WTC. Sedikit berbeda dengan Michael Moore yang menekankan George W Bush sebagai konspirator utama dibantu kerajaan Saudi Arabia, maka laporan yang dibuat oleh Paul Sperry dari Hoover Institute tersebut menekankan pada peran Bandar bin Sultan sebagai konspirator utama dengan dibantu oleh George W Bush. Untuk adilnya anggap saja baik George W Bush maupun Bandar bin Sultan adalah konspirator utama Serangan WTC.
Tapi benarkah hal itu yang sebenarnya terjadi? Mengapa, baik Michael Moore maupun Paul Sperry tidak menyinggung keterlibatan Israel dan lobi yahudi Amerika? Mengapa mereka tidak menyinggung kedatangan Benjamin Netanyahu pada hari terjadinya Serangan WTC? Mengapa mereka tidak menyinggung peran Larry Silverstein, pemilik Kompleks WTC berdarah yahudi dengan dikenal dekat dengan para pejabat Israel? Mengapa mereka tidak menyinggung tentang "5 dancing Israelis", yaitu 5 agen Mossad yang menyamar sebagai pelajar Israel yang ditangkap polisi New York saat berpesta ria setelah merekam runtuhnya Gedung WTC?
Baik Michael Moore maupun Paul Sperry adalah "agen provokator" zionis internasional yang ditugaskan untuk mengalihkan perhatian publik dari keterlibatan Israel dan orang-orang yahudi, sama seperti Alex Jones dari Prisons Planet. Sementara Family Security Matters bukanlah sembarang blog. Ia adalah salah satu corong dari AIPAC, organisasi yahudi Amerika yang sangat berpengaruh. Editornya termasuk Senator Ted Cruz, mantan Menlu Condoleeza Rice dan mantan dubes Amerika di PBB yang sangat anti Islam, John Bolton.
Pemerintah Amerika dan Saudi tentu saja terlibat dalam konspirasi Serangan WTC, namun aktor utamanya adalah para zionis internasional.
Selama ini sebagian besar publik Amerika masih percaya pada keterangan pemerintah Amerika tentang Serangan WTC, yaitu sekelompok anggota Al Qaida dengan cara yang ajaib berhasil menerobos sistem keamanan bandara-bandara Amerika, membajak pesawat-pesawat komersil dan dengan ajaib pula mengendalikan pesawat-pesawat jet besar tersebut menghantam Menara Kembar WTC dan Gedung Pentagon. Keterangan pemerintah itu tidak menjelaskan mengapa sistem pertahanan udara Amerika yang sangat canggih itu tiba-tiba "mogok bekerja" sehingga pesawat-pesawat itu leluasa menabrakkan dirinya ke sasaran. Keterangan itu juga tidak menyebutkan runtuhnya Gedung WTC 7, gedung 47 lantai di kompleks WTC yang ikut-ikutan runtuh meski tidak terkena serangan.
Namun seiring berkembangnya informasi, terutama karena adanya internet dan media-media massa independen, masyarakat Amerika pun kini percaya bahwa Serangan WTC adalah sebuah kejahatan konspirasi.
TEMUAN BARU YANG TIDAK BARU
Baru-baru ini 2 anggota legislatif Amerika (Congress) Stephen Lynch (D-MA) dan Walter Jones (R-NC) secara resmi mengajukan tuntutan kepada Presiden Barack Obama untuk "membongkar" laporan investigasi tentang Serangan WTC. Berdasarkan otoritas yang diberikan, mereka berdua mendapatkan 28 halaman laporan yang "disembunyikan" pemerintah dari 800 laporan yang lengkap. 28 halaman dari laporan tersebut adalah satu bab berjudul Specific Sources of Foreign Support. Dari laporan yang diberikan kepada Congress, antara 5 ribu hingga 10 ribu kata telah dihilangkan dan diganti dengan titik-titik.
Temuan itu membongkar tidak hanya keterlibatan negara "asing" dalam kejahatan Serangan WTC, namun juga keterlibatan pemerintah Amerika sendiri. Suara 2 orang anggota legislatif itu bisa dipastikan tidak akan mengubah banyak keadaan, namun setidaknya menjadi preseden baru bagi upaya pembongkaran konspirasi WTC.
REF:
"Congress cites 9/11 Bush cover-up, demands Obama act"; Gordon Duff; Veterans Today; 18 Desember 2013
Mengapa "kalangan mapan" Amerika kini mulai gerah dengan "teori konspirasi" Serangan WTC tahun 2001? Bukankah ini menunjukkan bahwa "pada akhirnya kebenaran yang akan menang"?
Selama bertahun-tahun sebagian publik Amerika telah meyakini bahwa pemerintah Amerika terlibat dalam Serangan WTC. Sebelas tahun yang lalu Michael Moore telah lama menulis buku Stupid White Men dan dilanjutkan dengan film dokumenter Fahrenheit 911 yang memaparkan dengan jelas keterlibatan Presiden George Bush Jr dalam serangan tersebut. Puluhan kelompok masyarakat seperti asosiasi insinyur, asosiasi pemadam kebakaran, hingga para veteran pejabat keamanan dan inteligen Amerika telah mengirim petisi penolakan terhadap klaim pemerintah tentang Serangan WTC dan tuntutan diadakannya penyelidikan independen atas insiden tersebut. Tidak terhitung media-media dan blogger independen yang memaparkan secara mendetil konspirasi Serangan WTC.
Hingga pada tgl 17 Desember lalu blog milik kelompok "oposisi terkooptasi" Tea Party, Family Security Matters, menuliskan laporan keterlibatan kepala inteligen Saudi Pangeran Bandar bin Sultan dalam Serangan WTC. Sedikit berbeda dengan Michael Moore yang menekankan George W Bush sebagai konspirator utama dibantu kerajaan Saudi Arabia, maka laporan yang dibuat oleh Paul Sperry dari Hoover Institute tersebut menekankan pada peran Bandar bin Sultan sebagai konspirator utama dengan dibantu oleh George W Bush. Untuk adilnya anggap saja baik George W Bush maupun Bandar bin Sultan adalah konspirator utama Serangan WTC.
Tapi benarkah hal itu yang sebenarnya terjadi? Mengapa, baik Michael Moore maupun Paul Sperry tidak menyinggung keterlibatan Israel dan lobi yahudi Amerika? Mengapa mereka tidak menyinggung kedatangan Benjamin Netanyahu pada hari terjadinya Serangan WTC? Mengapa mereka tidak menyinggung peran Larry Silverstein, pemilik Kompleks WTC berdarah yahudi dengan dikenal dekat dengan para pejabat Israel? Mengapa mereka tidak menyinggung tentang "5 dancing Israelis", yaitu 5 agen Mossad yang menyamar sebagai pelajar Israel yang ditangkap polisi New York saat berpesta ria setelah merekam runtuhnya Gedung WTC?
Baik Michael Moore maupun Paul Sperry adalah "agen provokator" zionis internasional yang ditugaskan untuk mengalihkan perhatian publik dari keterlibatan Israel dan orang-orang yahudi, sama seperti Alex Jones dari Prisons Planet. Sementara Family Security Matters bukanlah sembarang blog. Ia adalah salah satu corong dari AIPAC, organisasi yahudi Amerika yang sangat berpengaruh. Editornya termasuk Senator Ted Cruz, mantan Menlu Condoleeza Rice dan mantan dubes Amerika di PBB yang sangat anti Islam, John Bolton.
Pemerintah Amerika dan Saudi tentu saja terlibat dalam konspirasi Serangan WTC, namun aktor utamanya adalah para zionis internasional.
Selama ini sebagian besar publik Amerika masih percaya pada keterangan pemerintah Amerika tentang Serangan WTC, yaitu sekelompok anggota Al Qaida dengan cara yang ajaib berhasil menerobos sistem keamanan bandara-bandara Amerika, membajak pesawat-pesawat komersil dan dengan ajaib pula mengendalikan pesawat-pesawat jet besar tersebut menghantam Menara Kembar WTC dan Gedung Pentagon. Keterangan pemerintah itu tidak menjelaskan mengapa sistem pertahanan udara Amerika yang sangat canggih itu tiba-tiba "mogok bekerja" sehingga pesawat-pesawat itu leluasa menabrakkan dirinya ke sasaran. Keterangan itu juga tidak menyebutkan runtuhnya Gedung WTC 7, gedung 47 lantai di kompleks WTC yang ikut-ikutan runtuh meski tidak terkena serangan.
Namun seiring berkembangnya informasi, terutama karena adanya internet dan media-media massa independen, masyarakat Amerika pun kini percaya bahwa Serangan WTC adalah sebuah kejahatan konspirasi.
TEMUAN BARU YANG TIDAK BARU
Baru-baru ini 2 anggota legislatif Amerika (Congress) Stephen Lynch (D-MA) dan Walter Jones (R-NC) secara resmi mengajukan tuntutan kepada Presiden Barack Obama untuk "membongkar" laporan investigasi tentang Serangan WTC. Berdasarkan otoritas yang diberikan, mereka berdua mendapatkan 28 halaman laporan yang "disembunyikan" pemerintah dari 800 laporan yang lengkap. 28 halaman dari laporan tersebut adalah satu bab berjudul Specific Sources of Foreign Support. Dari laporan yang diberikan kepada Congress, antara 5 ribu hingga 10 ribu kata telah dihilangkan dan diganti dengan titik-titik.
Temuan itu membongkar tidak hanya keterlibatan negara "asing" dalam kejahatan Serangan WTC, namun juga keterlibatan pemerintah Amerika sendiri. Suara 2 orang anggota legislatif itu bisa dipastikan tidak akan mengubah banyak keadaan, namun setidaknya menjadi preseden baru bagi upaya pembongkaran konspirasi WTC.
REF:
"Congress cites 9/11 Bush cover-up, demands Obama act"; Gordon Duff; Veterans Today; 18 Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar