Selasa, 10 Desember 2013

ARAB SAUDI -ISRAEL-AS DAN SEKUTU- TURKI-QATAR-KUWAIT .DAN MILISI2 YANG DIREKRUT... PULUHAN RIBU.. BAHKAN BISA JADI RATUSAN RIBU PASUKAN.. TERMASUK KETERLIBATAN PARA INTELIGEN.. DAN PENYUSUP2... DARI KALANGAN MILITER BARAT DAN SAUDI ARABIA.. ??...MEREKA BERGABUNG MENGEPUNG SURIAH UNTUK MENGGULINGKAN BASYAR ASSAD... PEMIMPIN SURIAH YANG SANGAT ... DEKAT DENGAN RAKYAT.. DAN DIKENAL SEBAGAI PEMIMPIN YANG BERHASIL BAGI SURIAH DAN PARA TETANGGANYA MASYARAKAT LEBANON-PALESTINA.. DLL...?? >> LALU MENGAPA SEMUA KELOMPOK2 YANG BERAFILIASI DENGAN ARAB SAUDI DAN ISRAEL DAN BARAT... MEMUSUHI ..BASYAR ASSAD..?? . ADA APA DIANTARA ISRAEL DAN ARAB SAUDI DAN KELOMPOK BARAT...MENGGUNAKAN SEGALA CARA.. BAHKAN FITNAH AGAMA.. DAN MAZHAB DIHEMBUSKAN.. UNTUK MELAKUKAN KEKACAUAN DAN PERANG BESAR2-AN DI SURIAH..?? ADA APA DENGAN SURIAH DAN BASYAR ASSAD DAN RAKYAT SURIAH...??>>> SIAPAKAH BASYAR ASSAD DAN RAKYAT SURIAH ITU...SEHINGGA DIBENCI DAN DISERBU OLEH KELOMPOK ISRAEL-ARAB SAUDI DAN AS DKK...??? HAL INI TENTU BUKAN .. MASALAH SEMBARANGAN.. DAN BUKAN SEKEDAR SEKTARIAN.. DAN EGOIS KESUKUAN DIANTARA SESAMA BANGSA ARAB DAN SESAMA UMMAT ISLAM YANG UMUMNYA.. DAN SEHARUSNYA BERSAUDARA-BERSATU-DAN SALING BERSILATURAHIM...?? INI TENTU ADA HAL YANG PALING MENYENTUH KEPENTINGAN.. BAGI SUPER POWER DAN ELIT PARA PENDUKUNG DUNIA BARAT DAN SUPERPOWER..??>> BENARKAH BASYAR ASSAD DAN RAKYAT SURIAH SEBAGAI BAGIAN PENTING DAN STRATEGIS.. BAGI PENYELESAIAN TIMUR TENGAH DAN THE NEW WORLD ORDER..??>> APAKAH INI SEMUA.. ?? SELAMA INI MENJADI TEKA-TEKI.. DAN PUZZLE YANG BELUM JELAS DAN MASIH TERSELUBUNG..??>> SIAPAKAH SEBENARNYA.. ISRAEL-SAUDI ARABIA-AS-TURKI-DAN NEGARA2 BARAT SEPERTI INGGRIS-PRANCIS-ITALIA..DLL?? ADA APA DENGAN MEREKA YANG SELALU MENJADI ISTIMEWA.. DAN BAHKAN DI PBB ... MENEMPATKAN DIRI2 MEREKA SEPERTI PALING DI ISTIMEWAKAN..??... SADARLAH WAHAI MUSLIMIN.. HENTIKAN FITNAH DAN ADU DOMBA..>> HAYYO DUKUNG BASYAR ASSAD DAN RAKYAT SURIAH.. YANG DIZHOLIMI.. BANGSA ARAB-ISRAEL-TURKI-AS.DAN NEGARA2 BARAT..??>> BANTULAH PALESTINA..YANG MASIH DALAM CENGKERAMAN PENJAJAH ISRAEL DAN KELOMPOK PENJAJAH KRIMINAL INTERNASIONAL..>>> SEMOGA.. AAMIIN...>>>...Israel dan Barat menggunakan segala cara untuk menurunkan Bashar termasuk mempersenjatai oposisi [mujahidin] dengan senjata berat. Di sinilah peranan Saudi Arabia, Qatar dan sedkit Turki. Israel dan Barat juga menggunakan MEDIA dan PBB untuk membantu mereka. Hal ini mulai terlihat ketika terjadinya pembantaian 25 Mei di Houla Suriah. Korban adalah penduduk sipil termasuk anak-anak dan wanita. BBC langsung menampilkan foto tumpukan korban pembantaian yang sudah dibungkus kain kaffan. Ternyata kemudian terkuak foto tersebut adalah foto korban pembantaian di Irak tahun 2003. Untung pengambil fotonya, Marco Di Lauro mengenali foto tersebut dan memprotes BBC. Pertanyaannya apakah ini keteledoran atau bagian dari kampanye anti Bashar?....>>.... Tentara bayaran yang dikirim ke Suriah itu setidaknya berasal dari 83 negara di seluruh dunia dan bergabung dengan Takfiri untuk melawan pemerintah Suriah dengan dalih mendirikan negara Islam Sham, dan menurut laporan Voice of Rusia, beberapa dari mereka dilaporkan warga negara Rusia. ..>>> Duta Besar Suriah untuk Rusia Riyad Haddad kepada wartawan hari ini, Selasa, 10/12/13, mengatakan, laporan tentang jumlah dan kebangsaan tentara bayaran yang terlibat dalam konflik itu harus diverifikasi lebih lanjut, namun otoritas Suriah memperkirakan sekitar 10.000 pembunuh dan dari berbagai negara...>> Pada bulan September lalu, Russian FSB agency mengatakan, setidaknya terdapat sampai 400 tentara bayaran dari Rusia yang bergabung dengan al-Qaeda...>> ...tentara bayaran yang dikirim oleh Saudi Arabia, Qatar, Turki dan AS akan dihukum penjara Suriah jika mereka tertangkap hidup-hidup...>> AS dan Arab Saudi dianggap sebagai salah satu aktor utama di Timur Tengah dan banyak parameter strategis regional yang dibentuk oleh mereka dan interaksi mereka di wilayah tersebut. Koordinasi unik antara Bandar dengan badan intelijen AS (CIA) mampu mengubah seorang komandan utama AS terus-menerus menjadi pemicu perkembangan di Timur Tengah dan Dunia Islam untuk kepentingan AS. Dalam buku yang ditulis oleh Bob Woodward berjudul "Plan of Attack", dan diterbitkan pada tahun 2004, menulis, Bandar memainkan peran penting dalam keputusan Presiden AS George W. Bush waktu itu, untuk menyerang Irak pada tahun 2003...>> Bandar bin Sultan mengatakan, Ketua Dinas Intelijen Saudi itu sudah menghabiskan dana sekitar 70 juta dolar hanya untuk mendorong para pejabat keamanan AS menyerang Suriah, bahkan semua biaya perang di negara Arab itu akan ditanggung sepenuhnya oleh Arab Saudi, demikian satu sumber keamanan Saudi kepada Fars News Agency di Riyadh, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitivitas informasi ini, Rabu, 28/08/13...>> terdapat 100.000 militan yang terpecah dalam 1.000 kelompok yang saat ini berperang melawan pemerintah dan rakyat Suriah..>> ..Tentara Suriah baru-baru ini melakukan operasi pembersihan teroris yang cukup sukses di seluruh wilayah Suriah dan menimbulkan kerugian besar pada pemberontak...>> Tentara Suriah berhasil merebut sebuah kota penting dekat perbatasan Libanon dari pemberontak dukungan asing yang melawan pemerintah sah Suriah. Observatorium HAM Suriah mengatakan pada hari Selasa (10/12/13) bahwa pasukan pemerintah berhasil mengambil kontrol penuh jalan raya strategis Damaskus-Homs setelah merebut sebagian besar kota Nabak di wilayah Qalamoun...>> ... Seruan Suriah di PBB untuk mengentikan dukungan Arab Saudi terhadap teroris ekstrimis di wilayahnya tak akan mungkin berhasil karena Washington mendukung Riyadh, seorang analis politik mengatakan pada Press TV. "Sayangnya, seruan pemerintah Suriah agar PBB bertindak menghentikan dukungan kuat terhadap Tentara Suriah Bebas atau oposisi sangat mustahil tercapai...," kata Mark Weber dalam wawancara yang dilakukan hari Selasa (10/12/13)...>> ...Analis itu berpendapat, prospek inisiatif Suriah itu tidak menjanjikan karena Amerika pasti akan memveto setiap upaya yang ditujukan pada Arab Saudi di Dewan Keamanan PBB...>> ..Suriah adalah negara dengan jumlah penduduk 22.517.750 orang (estimasi 2010). Komposisi penduduknya berdasarkan agama adalah Muslim Sunni 74%, Muslim Alawi-Syiah-Druze 16%, Kristen 10%, dll. Presiden Suriah sekarang adalah Bashar Assad yang menggantikan bapaknya, Hafesz Assad, seorang Marsekal. Hafesz Assad adalah pemimpin Suriah yang keras dan diktator. Bersama saudaranya Rifyad Assad, mereka membawa Suriah melalui masa-masa sulit terutama dalam perang 6 hari tahun 1967. Hafesz berhasil menangkap Ellie Cohen seorang mata-mata Israel yang menyusup ke pemerintah Suriah sampai menjadi teman dekat Hafesz. Hafesz kemudian menggantung Ellie Cohen walaupun dia diprotes banyak negara. Hafesz juga memberangus Ikhwanul Muslimin, banyak korban berjatuhan karenanya. Namun di sisi lain dia juga mau menerima Hamas berkantor di Damaskus ketika negara-negara Arab tidak mau menerima mereka membuka perwakilan. Hafesz banyak menampung pengungsi Palestina, salah satu kamp yang pernah penulis bersama relawan MER-C kunjungi adalah kamp Yarmuk...>> ..Bashar jauh lebih lembut dari bapaknya karena dia orang sipil (dokter mata?). Kesalahan Bashar adalah track-record keluarganya yang keras dan diktator, tidak transparan soal keuangan negara dan belum mengembangkan proses demokrasi di negaranya. Tapi kelebihannya, dia kommit terhadap perjuangan rakyat Palestina dengan menyediakan tempat buat Hamas di Suriah dan mendukung penuh Hizbullah. Hamas (Sunni) dan Hizbullah (Syiah) DIDUKUNG PENUH oleh Bashar karena mereka adalah kelompok perlawanan (muqowwamah) terhadap Israel...>> Saat ini yang jelas melakukan perlawanan BERSENJATA di Timur Tengah terhadap Israel adalah Hamas dan Hizbullah. Penulis bersama relawan MER-C sempat menyaksikan dua pertempuran dahsyat dua kelompok ini melawan Israel. Penulis bersama relawan MER-C masuk ke Gaza saat Israel menyerang Gaza dengan dahsyatnya, 1-2 hari sebelum gencatan senjata. Dalam pertempuran ini, tepatnya 27 Desember 2009 sampai 18-19 Januari 2010, Hamas berhasil menahan laju serangan darat Israel bahkan mengalahkannya...>> Israel sangat serius memandang ancaman kedua kelompok perlawanan ini karena secara kekuatan mereka bukan negara tapi dapat mengimbangi bahkan mengalahkan Israel ketika Israel mulai melakukan serangan darat...>> Untuk melumpuhkan Hizbullah, secara logika yang mudah saja, PUTUS JALUR PENDUKUNGnya. Jalur pendukung tersebut adalah SURIAH. Oleh sebab itu Suriah harus dikuasai secara politik, yaitu GANTI PENGUASANYA!!..>> Saat ini di dunia Arab sedang ada trend mengganti penguasa yang sudah lama berkuasa dalam suatu gerakan Arab Spring dengan dalih untuk menegakkan demokrasi. Ini adalah road map-nya kebijakan luar negeri Amerika. Kita tahu kebijakan luar negeri AS ditentukan oleh badan-badan lobby Israel (AIPAC, ADL, CFR, RAND COORPORATION, Bilderberg dll). Dari penguasa yang sudah tumbang dan yang sedang diusahakan tumbang, QADAFI dan BASHAR mempunyai KONTRIBUSI BESAR untuk Palestina. Penulis menyaksikan sendiri bantuan Qaddafi bertruk-truk antri di Raffah Mesir saat Gaza diserang Israel tahun 2009...>> ..Israel, AS, Arab Saudi, Qatar, Turki dan Eropa berada dalam satu blok melawan Rusia, Cina dan Iran dalam konflik Suriah ini...>> ...Rusia sangat berkepentingan melawan dominasi AS di Timur Tengah karena tinggal Suriah tempat berpijak Rusia setelah Libya jatuh ke tangan Barat. Selain itu AS juga mengacak-acak Rusia dengan cara meletakkan perimeter anti rudalnya di bekas negara Uni Soviet seperti Georgia........>> Cina tidak mau ketinggalan dalam melawan AS. Setelah berhasil menahan hegemoni AS dibidang ekonomi, Cina diancam oleh AS melalui pergerakan Angkatan Laut AS di Pasifik. Cina saat ini berhasil menciptakan kapal perang anti radar yang membuat AS khawatir...>>>....Iran adalah negara yang tidak disenangi oleh Saudi Arabia, Qatar dan negara Arab lainnya karena berhasil melakukan REVOLUSI 79 menumbangkan Raja Reza Pahlevi yang juga sahabat penguasa Saudi Arabia. Para raja-raja khawatir revolusi tersebut diekspor ke negara-negara mereka. Salah satu cara untuk mempertahankan kekuasaan mereka, isu yang paling ampuh ditiupkan adalah Iran adalah negara S Y I A H bukan negara Islam karena Syiah SESAT. Iran mempunyai kepentingan yang besar di Suriah karena Bashar bisa menjamin JALUR LOGISTIK Hizbullah...>>

fakta sejarah semakin terbuka... siapa yang selama ini bermain mata dengan penjajah kriminal internasional... dan mengkhianati ummat islam dunia dan perjuangan bangsa palestina....

sejak awal ada jejak-jejak mencurigakan dan  terselubung ... dimana kejahatan politik dan permainan pengkhianatan  dan permainan para penjajah kriminal internasional beserta antek2..nya .. bahkan dengan selubung agama dan permainan kotor..??
 
Krisis Suriah
Tentara Suriah Kuasai Kota Kunci dekat Libanon
Islam Times - http://www.islamtimes.org/vdcfe1dmcw6d0ja.,8iw.html
Observatorium HAM Suriah mengatakan pada hari Selasa (10/12/13) bahwa pasukan pemerintah berhasil mengambil kontrol penuh jalan raya strategis Damaskus-Homs setelah merebut sebagian besar kota Nabak di wilayah Qalamoun.
Tentara Suriah, merayakan kemenangan
Tentara Suriah, merayakan kemenangan

Tentara Suriah berhasil merebut sebuah kota penting dekat perbatasan Libanon dari pemberontak dukungan asing yang melawan pemerintah sah Suriah.

Observatorium HAM Suriah mengatakan pada hari Selasa (10/12/13) bahwa pasukan pemerintah berhasil mengambil kontrol penuh jalan raya strategis Damaskus-Homs setelah merebut sebagian besar kota Nabak di wilayah Qalamoun.

Tentara Suriah berperang melawan pemberontak selama beberapa minggu untuk mengamankan wilayah Qalamoun, utara Damaskus.

Tentara Suriah baru-baru ini melakukan operasi pembersihan teroris yang cukup sukses di seluruh wilayah Suriah dan menimbulkan kerugian besar pada pemberontak.
Dilaporkan terdapat 100.000 militan yang terpecah dalam 1.000 kelompok yang saat ini berperang melawan pemerintah dan rakyat Suriah.[IT/r]
Krisis Suriah
AS Pasti Memveto Upaya Suriah Melawan Riyadh
Islam Times - 
Analis itu berpendapat, prospek inisiatif Suriah itu tidak menjanjikan karena Amerika pasti akan memveto setiap upaya yang ditujukan pada Arab Saudi di Dewan Keamanan PBB..
Bashar al-Ja’afari, Duta Suriah di PBB.jpg
Bashar al-Ja’afari, Duta Suriah di PBB.jpg
Seruan Suriah di PBB untuk mengentikan dukungan Arab Saudi terhadap teroris ekstrimis di wilayahnya tak akan mungkin berhasil karena Washington mendukung Riyadh, seorang analis politik mengatakan pada Press TV.

"Sayangnya, seruan pemerintah Suriah agar PBB bertindak menghentikan dukungan kuat terhadap Tentara Suriah Bebas atau oposisi sangat mustahil tercapai...," kata Mark Weber dalam wawancara yang dilakukan hari Selasa (10/12/13).


Analis itu berpendapat, prospek inisiatif Suriah itu tidak menjanjikan karena Amerika pasti akan memveto setiap upaya yang ditujukan pada Arab Saudi di Dewan Keamanan PBB.
"Sungguh menakjubkan, Amerika Serikat yang mengklaim menginginkan [tegaknya] demokrasi di Suriah malah jelas-jelas bersekutu dengan rezim yang terang-terangan tidak demokratis dan representatif seperti Arab Saudi," Weber menunjukkan.

Dalam sebuah pesan untuk Sekjen PBB Ban Ki-moon pada hari Senin (9/12/13), Departemen Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah mendesak PBB segera menghentikan dukungan Arab Saudi terhadap teroris al- Qaeda di wilayahnya.

Tanggal 3 Desember lalu, Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar al-Ja'afari mengatakan banyak penjahat Saudi yang telah dijatuhi hukuman mati atau penjara seumur hidup telah dibebaskan dan dikirim ke Suriah untuk menggulingkan pemerintahan sah di sana.

Weber lebih jauh mencatat, kepergian warga Saudi untuk bergabung dengan kelompok-kelompok pemberontak di Suriah dilakukan dengan sepengetahuan ketua intelijen Arab Saudi, Pangeran Bandar bin Sultan.[IT/r]

Perang Suriah
Suriah Berperang Melawan Takfiri dari 83 Negara
Islam Times- http://www.islamtimes.org/vdchzwnx623niid.yrt2.html
Tentara bayaran yang dikirim ke Suriah itu setidaknya berasal dari 83 negara di seluruh dunia dan bergabung dengan Takfiri untuk melawan pemerintah Suriah dengan dalih mendirikan negara Islam Sham, dan menurut laporan Voice of Rusia, beberapa dari mereka dilaporkan warga negara Rusia.
Bandar
Bandar

 

Pemerintah Suriah mengatakan, tentara bayaran yang dikirim oleh Saudi Arabia, Qatar, Turki dan AS akan dihukum penjara Suriah jika mereka tertangkap hidup-hidup.

Tentara bayaran yang dikirim ke Suriah itu setidaknya berasal dari 83 negara di seluruh dunia dan bergabung dengan Takfiri untuk melawan pemerintah Suriah dengan dalih mendirikan negara Islam Sham, dan menurut laporan Voice of Rusia, beberapa dari mereka dilaporkan warga negara Rusia.


Tentara bayaran dari Rusia berasal dari Chechnya dan membeli paspor Rusia untuk pergi ke Suriah.

Duta Besar Suriah untuk Rusia Riyad Haddad kepada wartawan hari ini, Selasa, 10/12/13, mengatakan, laporan tentang jumlah dan kebangsaan tentara bayaran yang terlibat dalam konflik itu harus diverifikasi lebih lanjut, namun otoritas Suriah memperkirakan sekitar 10.000 pembunuh dan dari berbagai negara.

Pada bulan September lalu, Russian FSB agency mengatakan, setidaknya terdapat sampai 400 tentara bayaran dari Rusia yang bergabung dengan al-Qaeda.


Sementara pada bulan April, kepala Anti-Teror Uni Eropa, Gilles de Kerchove juga mengatakan, sekitar 500 orang Eropa berada di Suriah untuk melawan pemerintah Presiden Bashar al-Assad, termasuk warga Inggris, Irlandia dan Jerman. [IT/Onh/Ass]
Perang Suriah
Bandar akan Tanggung Semua Biaya Perang AS di Suriah
Islam Times- http://www.islamtimes.org/vdcirqarpt1a352.k8ct.html
Pada Selasa, Menteri Luar Negeri Saudi Saud al-Faisal juga menyerukan tindakan tegas dan serius terhadap Suriah atas dugaan serangan senjata kimia yang menewaskan ratusan orang di dekat Damaskus 21 Agustus lalu.
Bandar bin Sultan anak dari ibu budak Afrika
Bandar bin Sultan anak dari ibu budak Afrika


Menurut laporan media, salah satu orang terdekat Bandar bin Sultan mengatakan, Ketua Dinas Intelijen Saudi itu sudah menghabiskan dana sekitar 70 juta dolar hanya untuk mendorong para pejabat keamanan AS menyerang Suriah, bahkan semua biaya perang di negara Arab itu akan ditanggung sepenuhnya oleh Arab Saudi, demikian satu sumber keamanan Saudi kepada Fars News Agency di Riyadh, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitivitas informasi ini, Rabu, 28/08/13.

Menurutnya, Bandar dan Duta Besar Saudi untuk AS, Adel al-Jubeir, kepada Washington mengatan, dirinya tidak berharap atas kemenangan takfiri di Suriah dalam waktu dekat, namun hanya ingin secara bertahap mengubah medan perang yang menguntungkan kelompok itu,

Rencana Saudi selanjutnya adalah memperkuat kelompok-kelompok militan moderat di Suriah dengan tujuan kelak kelompok ini akan memegang kendali Damaskus.

AS dan Arab Saudi dianggap sebagai salah satu aktor utama di Timur Tengah dan banyak parameter strategis regional yang dibentuk oleh mereka dan interaksi mereka di wilayah tersebut.

Koordinasi unik antara Bandar dengan badan intelijen AS (CIA) mampu mengubah seorang komandan utama AS terus-menerus menjadi pemicu perkembangan di Timur Tengah dan Dunia Islam untuk kepentingan AS.

Dalam buku yang ditulis oleh Bob Woodward berjudul "Plan of Attack", dan diterbitkan pada tahun 2004, menulis, Bandar memainkan peran penting dalam keputusan Presiden AS George W. Bush waktu itu, untuk menyerang Irak pada tahun 2003.


Pada Selasa, Menteri Luar Negeri Saudi Saud al-Faisal juga menyerukan tindakan tegas dan serius terhadap Suriah atas dugaan serangan senjata kimia yang menewaskan ratusan orang di dekat Damaskus 21 Agustus lalu.

Faisal menuding pemerintah Assad telah kehilangan identitas Arabnya.

Sebelum ini, Bandar kunjung ke Kremlin dan mencoba membujuk Presiden Vladimir Putin untuk menarik kembali dukungannya kepada Presiden Bashar al-Assad namun gagal.[It/Onh/Ass]
Perang Suriah
Dr. Joserizal: Kenapa Suriah?
Islam Times- 
Israel sangat serius memandang ancaman kedua kelompok perlawanan ini karena secara kekuatan mereka bukan negara tapi dapat mengimbangi bahkan mengalahkan Israel ketika Israel mulai melakukan serangan darat.
Takfiri
Takfiri

Dr. Joserizal Jurnalis, SpOT, salah seorang relawan medis dan Presidium MER-C yang telah berpengalaman di berbagai lokasi perang dan konflik baik di dalam maupun di luar negeri, menuliskan analisanya terhadap konflik yang tengah terjadi di Suriah saat ini.

Suriah adalah negara dengan jumlah penduduk 22.517.750 orang (estimasi 2010). Komposisi penduduknya berdasarkan agama adalah Muslim Sunni 74%, Muslim Alawi-Syiah-Druze 16%, Kristen 10%, dll.

Presiden Suriah sekarang adalah Bashar Assad yang menggantikan bapaknya, Hafesz Assad, seorang Marsekal. Hafesz Assad adalah pemimpin Suriah yang keras dan diktator. Bersama saudaranya Rifyad Assad, mereka membawa Suriah melalui masa-masa sulit terutama dalam perang 6 hari tahun 1967. Hafesz berhasil menangkap Ellie Cohen seorang mata-mata Israel yang menyusup ke pemerintah Suriah sampai menjadi teman dekat Hafesz. Hafesz kemudian menggantung Ellie Cohen walaupun dia diprotes banyak negara. Hafesz juga memberangus Ikhwanul Muslimin, banyak korban berjatuhan karenanya. Namun di sisi lain dia juga mau menerima Hamas berkantor di Damaskus ketika negara-negara Arab tidak mau menerima mereka membuka perwakilan. Hafesz banyak menampung pengungsi Palestina, salah satu kamp yang pernah penulis bersama relawan MER-C kunjungi adalah kamp Yarmuk.


Bashar jauh lebih lembut dari bapaknya karena dia orang sipil (dokter mata?). Kesalahan Bashar adalah track-record keluarganya yang keras dan diktator, tidak transparan soal keuangan negara dan belum mengembangkan proses demokrasi di negaranya. Tapi kelebihannya, dia kommit terhadap perjuangan rakyat Palestina dengan menyediakan tempat buat Hamas di Suriah dan mendukung penuh Hizbullah. Hamas (Sunni) dan Hizbullah (Syiah) DIDUKUNG PENUH oleh Bashar karena mereka adalah kelompok perlawanan (muqowwamah) terhadap Israel.
Penulis bersama relawan MER-C pada saat berkunjung ke Lebanon saat-saat akhir perang 34 hari tahun 2006, menyaksikan bahwa kantor Hamas berada di kompleks Hizbullah yang hancur dihajar Israel saat perang 34 hari tahun 2006. Ini sengaja penulis kemukakan untuk MEMBANTAH bahwa Hizbullah PURA-PURA kerjasama dengan Hamas. Hizbullah berhasil mengalahkan Israel dalam perang darat tersebut.

Saat ini yang jelas melakukan perlawanan BERSENJATA di Timur Tengah terhadap Israel adalah Hamas dan Hizbullah. Penulis bersama relawan MER-C sempat menyaksikan dua pertempuran dahsyat dua kelompok ini melawan Israel. Penulis bersama relawan MER-C masuk ke Gaza saat Israel menyerang Gaza dengan dahsyatnya, 1-2 hari sebelum gencatan senjata. Dalam pertempuran ini, tepatnya 27 Desember 2009 sampai 18-19 Januari 2010, Hamas berhasil menahan laju serangan darat Israel bahkan mengalahkannya.

Israel sangat serius memandang ancaman kedua kelompok perlawanan ini karena secara kekuatan mereka bukan negara tapi dapat mengimbangi bahkan mengalahkan Israel ketika Israel mulai melakukan serangan darat.


Tentu Israel harus memikirkan bagaimana caranya melumpuhkan kedua kelompok perlawan bersenjata ini. Untuk Hamas, Israel melakukan kebijakan blokade Gaza karena Hamas memerintah di sini dan terus melakukannya sampai saat ini.

Untuk melumpuhkan Hizbullah, secara logika yang mudah saja, PUTUS JALUR PENDUKUNGnya. Jalur pendukung tersebut adalah SURIAH. Oleh sebab itu Suriah harus dikuasai secara politik, yaitu GANTI PENGUASANYA!!

Saat ini di dunia Arab sedang ada trend mengganti penguasa yang sudah lama berkuasa dalam suatu gerakan Arab Spring dengan dalih untuk menegakkan demokrasi. Ini adalah road map-nya kebijakan luar negeri Amerika. Kita tahu kebijakan luar negeri AS ditentukan oleh badan-badan lobby Israel (AIPAC, ADL, CFR, RAND COORPORATION, Bilderberg dll). Dari penguasa yang sudah tumbang dan yang sedang diusahakan tumbang, QADAFI dan BASHAR mempunyai KONTRIBUSI BESAR untuk Palestina. Penulis menyaksikan sendiri bantuan Qaddafi bertruk-truk antri di Raffah Mesir saat Gaza diserang Israel tahun 2009.

Rencana penurunan Bashar ini semata-mata bukan persoalan Bashar demokratis atau tidak dan tiran atau tidak, karena ada penguasa Arab seperti ini tidak disuruh turun oleh AS, malah diajak kerjasama oleh AS utk menurunkan Qaddafi dan Bashar. Israel menginginkan Bashar TURUN !! Seperti biasa Israel memperalat Amerika Serikat melalui kebijakan luar negerinya.

Bersamaan dengan semangat Arab Spring, Israel dan AS menunggangi isu ini utk menurunkan Bashar. Supaya lebih efektif isu ini ditambah tonasenya dengan isu sektarian, konflik Sunni-Syiah sama seperti Qaddafi yang disebut inkar sunnah.

Israel, AS, Arab Saudi, Qatar, Turki dan Eropa berada dalam satu blok melawan Rusia, Cina dan Iran dalam konflik Suriah ini.

Rusia sangat berkepentingan melawan dominasi AS di Timur Tengah karena tinggal Suriah tempat berpijak Rusia setelah Libya jatuh ke tangan Barat. Selain itu AS juga mengacak-acak Rusia dengan cara meletakkan perimeter anti rudalnya di bekas negara Uni Soviet seperti Georgia.

Cina tidak mau ketinggalan dalam melawan AS. Setelah berhasil menahan hegemoni AS dibidang ekonomi, Cina diancam oleh AS melalui pergerakan Angkatan Laut AS di Pasifik. Cina saat ini berhasil menciptakan kapal perang anti radar yang membuat AS khawatir.
Iran adalah negara yang tidak disenangi oleh Saudi Arabia, Qatar dan negara Arab lainnya karena berhasil melakukan REVOLUSI 79 menumbangkan Raja Reza Pahlevi yang juga sahabat penguasa Saudi Arabia. Para raja-raja khawatir revolusi tersebut diekspor ke negara-negara mereka. Salah satu cara untuk mempertahankan kekuasaan mereka, isu yang paling ampuh ditiupkan adalah Iran adalah negara S Y I A H bukan negara Islam karena Syiah SESAT.

Iran mempunyai kepentingan yang besar di Suriah karena Bashar bisa menjamin JALUR LOGISTIK Hizbullah.


Israel dan Barat menggunakan segala cara untuk menurunkan Bashar termasuk mempersenjatai oposisi [mujahidin] dengan senjata berat. Di sinilah peranan Saudi Arabia, Qatar dan sedkit Turki. Israel dan Barat juga menggunakan MEDIA dan PBB untuk membantu mereka. Hal ini mulai terlihat ketika terjadinya pembantaian 25 Mei di Houla Suriah. Korban adalah penduduk sipil termasuk anak-anak dan wanita. BBC langsung menampilkan foto tumpukan korban pembantaian yang sudah dibungkus kain kaffan. Ternyata kemudian terkuak foto tersebut adalah foto korban pembantaian di Irak tahun 2003. Untung pengambil fotonya, Marco Di Lauro mengenali foto tersebut dan memprotes BBC. Pertanyaannya apakah ini keteledoran atau bagian dari kampanye anti Bashar?

UN Commisioner for Human Right membuat tuduhan bahwa yang melakukan pembantaian tersebut adalah milisi yang loyal dengan Bashar yaitu Shabiyya. Padahal mereka hanya dapat info dari ORANG LOKAL per TELEFON.

UN Security Council, korban di Houla adalah akibat tembakan ARTILERI dan TANK pada hari Minggu 27 Mei 2012. Tapi pada hari Selasa tanggal 29 Mei 2012 diralat oleh UN High Commission for Human Right bahwa korban DITEMBAK DARI JARAK DEKAT dan DIGOROK LEHERnya. Tapi tuduhan tetap ke milisi pro Bashar. Kemudian terkuak bahwa yang terbunuh itu adalah PENDUKUNG Bashar. Bagaimana mungkin sesama pendukung Bashar saling bunuh?

Tampak dengan jelas bagaimana media dan PBB berusaha MEMPERKERUH situasi supaya AS dan NATO dapat melakukan intervensi dengan payung PBB atas nama KEMANUSIAAN.

Konflik belum selesai, kita lihat bagaimana permainan Israel ini berjalan...

Dr. Joserizal Jurnalis, SpOT
Relawan Medis MER-C

NB: Tulisan ini diambil dari http://www.mer-c.org/index.php/Misi-MER-C/kenapa-suriah.html

Tapi entah sebab apa, Tulisan tersebut dihapus dari situs aslinya

Bocor: AS di Garis Depan Bersama Teroris Al-Qaeda di Suriah

by: syiahali
https://m.facebook.com/notes/bukhori-supriyadi-yadi-buletin/bocor-as-di-garis-depan-bersama-teroris-al-qaeda-di-suriah/531505216934148/?_rdr


Photo

WartaNews, Damaskus - Pemerintah AS berada di garis kedua memimpin pasukan al-Qaeda yang melawan pemerintah Suriah setelah Arab Saudi, sebagaimana dirilis media prancis Le Figaro.

diungkapkan Le Figaro bahwa senjata yang digunakan oleh pemberontak di Suriah pada awalnya dibeli oleh Arab Saudi dari pasar gelap yang berbeda, senjata tersebut meliputi rudal Israel, kemudian ditransfer ke sejumlah jaringan di pinggiran ibukota Suriah.

Kemudian jaringan tersebut secara langsung terkait dengan pusat komando di Yordania, yang dipimpin oleh Sultan bin-Sultan saudara kepala intelijen Arab Saudi, tambahnya.

Namun, dengan tidak adanya Sultan bin-Sultan, pusat komando ini dipimpin oleh anggota CIA, ungkap media Le Figaro.

Photo

Selain itu perwakilan Inggris, Prancis, Italia, Qatar, Turki dan mantan Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri juga ikut dalam ruang komando tersebut.

Bantuan senjata kepada militan suriah yang didukung barat berawal pada bulan September, eskalasi bantuan yang besar itu menunjukan peran AS dalam mengaduk krisis.

Dilain sisi CIA juga tengah memperluas operasi rahasia untuk melatih militan yang telah berjuang melawan tentara Suriah dalam enam bulan terakhir.

Suriah telah dilanda kerusuhan sejak maret 2011. data PBB mengunkapkan lebih dari 100.000 orang telah kehilangan nyawa dan 7,8 juta orang mengungsi akibat kekerasan di Suriah.

Arab Saudi & Israel Cocok Bergabung Menjadi Satu Negara.


Photo

Arab Saudi dan rezim Zionis Israel sebaiknya bergabung dan membentuk satu kesatuan karena mereka memiliki segala kesamaan secara umum, kata seorang analis, Press TV melaporkan.

"Karena kedua rezim Israel dan Arab memiliki kesamaan segalanya - termasuk kenistaan yang sama untuk Amerika yang menopang mereka - tampaknya logis bahwa mereka harus bergabung menjadi satu negara : The Zio - Kekaisaran Wahabi Saudi Israelia," tulis Kevin Barrett dalam sebuah artikel di situs Press TV pada hari Jumat (25/10/2013).

Dia mengatakan bahwa akan logis bagi Israel dan Arab Saudi dalam muncul ketika meraka meragukan bersama dasar legitimasi agama dan menambahkan bahwa sebuah agama baru yang disebut Zio-Wahhabisme bisa terbentuk.

"Zio - Wahabbis bisa menyatakan diri sebagai orang-orang pilihan dan membuat orang lain menjadi warga negara kelas dua. Mereka bisa memenggal kepala orang yang mengikuti pemikiran sekolah lain. Mereka bisa melibas warisan seluruh Islam dan Kristen," tulis Barrett.

Dia mengatakan baik Israel dan Saudi menghasilkan uang dari peziarah religius, sementara menistakan warisan agama negara mereka."

"Jika Israel dan Saudi digabung menjadi satu negara, hanya berpikir betapa menyenangkan mereka bisa bersama-sama menggusur sejarah agama dan budaya Kristen dan Islam!" Tambah Barrett.

Analis juga mengatakan bahwa Saudi dan Israel keduanya mengklaim hak untuk menginvasi dan menduduki negara-negara lain.

"Sama seperti orang Israel telah menyerbu Mesir, Suriah, Lebanon dan tentu saja Palestina, Saudi kini menyerbu dan menduduki Bahrain. Saudi tampaknya akan mengambil perilaku Israel sebagai model," tulisnya.

"Hari ini, sebuah roman pemula antara Israel dan Arab Saudi adalah pembicaraan di Timur Tengah," tulis Barrett.

Arab Saudi Ancam Berhenti Jadi Sekutu AS Jika AS Tak Serang Suriah?


Photo

Bagaimana Saudi bisa berhenti jadi sekutu AS? Pesawat2 tempur senilai ribuan trilyun yg telah dibeli dari AS dalam 1 tahun saja bisa jadi besi tua karena tak ada pasokan onderdil dari AS. Ke Rusia? Rasanya Rusia tak akan meninggalkan sekutu lamanya Suriah. Dan Rusia sakit hati karna Saudi mendukung teroris Chechnya:
Tapi bagus jika Saudi berhenti jadi sekutu AS dan membunuh sesama Muslim di Afghanistan, Iraq, Libya, Suriah, dsb.

Tapi jika niatnya ingin terus menimbulkan fitnah, kebangetan...

Arab Saudi Ancam Berhenti Jadi Sekutu AS.
Arab Saudi kecewa karena AS batal menyerang Suriah. Mereka makin berang ketika AS mendekatkan dirinya dengan Iran.
http://international.okezone.com/read/2013/10/23/412/885468/arab-saudi-ancam-berhenti-jadi-sekutu-as

AS-ARAB SAUDI-ISRAEL.... MENUJU PERANG BARU DI SURIAH..??>> ADA APA DENGAN SURIAH..??>> MANA RAJA ARAB SAUDI...DAN PETINGGI NEGERI2 YANG KONON MENGAKU SEBAGAI NEGARA TIMUR TENGAH PRO AS & ISRAEL..??>> BENARKAH SURIAH ADALAH BATU SANDUNGAN AS-ARAB SAUDI ISRAEL DKK...UNTUK MEMBANGUN NWO...??? >> KEMANA RAJA ABDULLAH...?? ...>> ...ARAB SAUDI ITU KERAJAAN NEGARA ISLAM ATAUKAH NEGARA APA... YAH... KOK SEPERTI INGIN PERANG DI SURIAH...?? ......MENGAPA.....???>>> KONON PANGRAN BANDAR BIN SULTAN...ADALAH KEPALA INTELIJEN KERAJAN ARAB SAUDI...YANG TELAH MENGETAHUI ADA PENGGUNAAN SENJATA KIMIA DISURIAH DAN MELAPORKANNYA DI BULAN FEBRUARI 2013....KEPADA AS [CIA] ...??>> KALAU BENAR TELAH DIKETAHUI SEJAK FEBRUARI..2013... LALU MENGAPA KOK AS-DAN ARAB SAUDI..SERTA NEGARA2 BARAT BARU HEBOH SEKARANG...JULI-AGUSTUS...2013...??>> .... ADA APA...??>> INIKAH KONSPIRASI DAN REKAYASA MODEL INTELIJEN... YANG BIASANYA...HANYA PERMAINAN INFO DAN OPINI...SEBAGAI DALIH PERANG BARU...??>> INGATLAH 911 WTC... YANG DIHEBOHKAN ITU... PADAHAL HANYA BEBERAPA JAM KEMUDIAN TOWER KE 3...GEDUNG NO 7 RUBUH JUGA TANPA DISENTUH PESAWAT ATAW MISIL..??? JADI APA YANG SEBENARNYA TERJADI ..DENGAN ISSUE TERORIS...DAN PEMABAJAKAN DLL... ADALAH DUSTA...??>> ....."Phil… kita mendapat tawaran baru. Ini tentang Syria lagi. Orang-orang Qatar mengajukan tawaran menarik dan menjamin bahwa usulan ini telah disetujui Washington (Amerika)." "Kita harus mengirim CW (chemical weapons, senjata-senjata kimia) ke Homs, senjata buatan Soviet asal Libya yang sama dengan senjata yang dimiliki Assad." "Mereka menginginkan kita untuk mengirim personil asal Ukraina yang bisa berbahasa Rusia, dan membuat sebuah rekaman video." "Sejujurnya, saya tidak menganggapnya sebagai ide yang baik, namun jumlah (uang) yang ditawarkan sangat besar. Bagaimana pendapatmu?"...>> ....Beberapa bulan kemudian, tepatnya awal Juli 2013, pasukan Syria berhasil menemukan 281 drum berisi bahan-bahan kimia di sebuah gudang milik pemberontak yang direbut pemerintah di kota Banias, Tartus. Bahan-bahan itu meliputi 79 drum Polyethylene Glycol, 67 drum Monoethylene Glocol, 25 drum monoethanolamine, 68 drum Diethanolamine, dan 42 drum Triethanolamine. Atas penemuan itu dubes Syria di PBB, Bashar Ja´afari mengatakan:...>>> "Pemerintah Syria kemarin telah menemukan di kota Banias, 281 drum bahan-bahan kimia berbahaya yang mampu menghancurkan seluruh kota, jika bukan seluruh negara." (Christian Lehman, NSNBC; 14 Juli 2013) Artinya adalah "konspirasi" serangan senjata kimia itu telah diketahui publik jauh hari sebelum terjadinya. Sekarang mari kita "nikmati" permainan ini...>> ....Seorang hacker asal Malaysia berhasil meng-hack sebuah pesan e-mail yang menghebohkan tentang rencana operasi rahasia untuk menjebak regim Syria dalam tuduhan penggunaan senjata kimia yang tidak bisa dibantah. E-mail tersebut (tertulis di atas) telah beredar luas di media-media massa global bahkan sejak awal tahun ini. Salah satunya adalah laporan Louise Boyle di harian Daily Mail tgl 29 Januari lalu berjudul "Amerika mendukung rencana serangan senjata kimia terhadap Syria dan kesalahannya ditimpakan pada regim Assad" (U.S. ‘backed plan to launch chemical weapon attack on Syria and blame it on Assad’s regime’). Laporan Daily Mail itu sendiri bersumber pada informasi yang dipublis media online Infowars beberapa hari sebelumnya. Media online independen thetruthseeker.co.uk memuat ulang laporan Daily Mail tersebut bulan Juni lalu....>>> ....Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Selasa, 27/08/13, sangat menyesalkan penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil di daerah pinggiran kota Damaskus, dan mengatakan pemerintah Rusia telah menyajikan dokumen dan bukti pembuktian kepada PBB bahwa kelompok pemberontak menggunakan zat fatal tersebut. "Ada banyak alasan dan dokumen yang menunjukkan, apa yang terjadi di Suriah dilakukan oleh teroris, dan dokumen-dokumen ini telah disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB (DK PBB) oleh pemerintah Rusia," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Sayid Abbas Araqchi kepada wartawan di Tehran, Selasa, 27/08/13.....>>> Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober naik 32 sen menjadi USD 111,05 per barel, sebuah titik tertinggi sejak awal Maret lalu....>>>..Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz gagal menghadiri pertemuan mingguan menteri kabinet negara yang memicu spekulasi tentang kondisi kesehatannya dan masa depan politik kerajaan absolut itu. Dengan tidak adanya raja, Pangeran Muqrin bin Abdulaziz, wakil perdana menteri kedua, memimpin pertemuan yang digelar Dewan Menteri Saudi, pada Senin, 26/08/13......>>> Bandar bin Sultan anak dari budak Afrika itu menurut pejabat itu, pernah menjadi duta Besar Saudi untuk AS selama delapan tahun, dan mempunyai pengaruh besar terhadap lima presiden AS yang berbeda, dan kembali muncul sebagai tokoh penting dalam "perjuangan" Amerika dan sekutunya dalam menyeimbangkan medan perang di Suriah. Diangkat oleh Raja Saudi, mengantikan pamannya, tahun lalu sebagai kepala Umum Badan Intelijen Saudi, Bandar dilaporkan selama berbulan-bulan secara eksklusif memfokuskan penggalangan dukungan internasional, termasuk memasok senjata dan pelatihan kepada kelompok takfiri di Suriah dalam menjatuhkan pemerintah Suriah. Ini adalah tujuan Saudi jangka panjang yang dalam beberapa hari terakhir terserap oleh krisis lebih cepat atas dugaan penggunaan senjata kimia oleh Damaskus, yang menurut Riyadh, harus di respon keras. Pesan yang sedang disampaikan kepada Presiden Barack Obama oleh Duta Besar Saudi di Washington, Adel al-Jubeir, yang merupakan anak didik Bandar. Bandar pula orang yang pertama kali memberitahu dan memberikan laporan kepada badan intelijen AS (CIA) dan sekutu Baratnya atas dugaan penggunaan gas sarin oleh pemerintah Suriah pada bulan Februari....>> ...."Tidak ada keraguan (siapa) yang bertanggung jawab atas penggunaan keji senjata kimia di Suriah ini: rezim Suriah," kata Biden di Houston, AS pada Selasa, 27/08/13...>>

Konflik Suriah Bawa Puncak Babak Baru Perseteruan Rusia dan Barat.


Photo
Para korban serangan udara Pemerintah Berkuasa Suriah, Rabu (21/8/2013) dini hari. Tak terlihat darah pada para korban tewas ini. - / SHAAM NEWS NETWORK / AFP | - / SHAAM NEWS NETWORK / AFP.
Perselisihan Rusia dan Barat terkait konflik Suriah pekan ini mencapai puncak. Senin (26/8/2013), Rusia memperingatkan Amerika dan para sekutunya bahwa aksi militer ke Suriah tanpa dukungan penuh Dewan Keamanan PBB akan memunculkan keraguan apakah memang rezim Bashar al Assad menggunakan senjata kimia pada rakyatnya sendiri dalam serangan pada Rabu (21/8/2013) dini hari.

Dugaan penggunaan senjata kimia dalam serangan itu telah membuka babak baru perselisihan Rusia dan Barat. Kedua kutub menawarkan interpretasi yang jauh berbeda soal hal ini. Inggris, Perancis, Turki, dan Amerika Serikat berkeyakinan Assad berada di balik penggunaan senjata kimia dalam serangan ke Damaskus itu, sementara Rusia percaya serangan tersebut merupakan taktik kubu oposisi untuk mendiskreditkan rezim Assad yang menjadi sekutu tradisional Kremlin.Pembicaraan telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Inggris David Cameron menggarisbawahi jurang perbedaan antara Rusia dan Barat. Putin berpendapat tidak ada bukti bahwa telah terjadi serangan senjata kimia dan siapa yang bertanggung jawab kalaupun ada. Sementara menurut juru bicara kantor Perdana Menteri Inggris di Downing Street London, Cameron bersikeras hanya ada sedikit keraguan terhadap dugaan penggunaan senjata kimia oleh rezim Assad.

Amerika dan negara-negara sekutunya semakin menyuarakan kemungkinan bakal digelarnya aksi militer ke Suriah. Sementara Rusia menyatakan intervensi tersebut akan mengguncang seluruh Timur Tengah dengan alasan yang salah.

Upaya mendorong aksi militer ke Suriah pun kemungkinan besar akan dilakukan tanpa mandat dari Dewan Keamanan PBB. Selain Rusia yang jelas-jelas berbeda kubu, China pun hampir pasti akan memakai hak veto di dewan tersebut untuk mencegah persetujuan.

Inggris bersama sekutu kuatnya yang anti-Assad, Turki, mengangkat kemungkinan terjadinya kembali konfrontasi dengan Rusia seperti pada 2003 dan 1999. Pada 2003, sekutu menginvansi Irak, sementara pada 1999 NATO melakukan serangan udara ke Kosovo, yang keduanya dilakukan tanpa dukungan DK PBB. "Jika kekerasan digunakan tanpa resolusi PBB, itu akan menyebabkan konsekuensi yang sangat serius dalam hubungan antara Rusia dengan Amerika Serikat dan mitra NATO-nya," kata Alexander Filonik, pakar Timur Tengah di Institut Studi Oriental Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.

Dalam konferensi pers Senin (26/8/2013), Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, penggunaan kekuatan militer terhadap Suriah tanpa persetujuan PBB akan menjadi "pelanggaran yang sangat berat terhadap hukum internasional".

Lavrov pun menyatakan ide Barat untuk menyerang Suriah dengan alasan merobohkan infrastruktur rezim militer dan membantu kubu oposisi sebagai bukan hanya ilusi, melainkan kesalahan besar yang tidak akan membawa perdamaian, tetapi hanya menandai babak berdarah baru di Suriah."Moskwa tidak bisa membiarkan hal itu berlalu tanpa jawaban," tegas Lavrov. Dia pun menambahkan Rusia dapat memukul balik aksi militer Barat melalui penguatan kerja sama militer dengan rezim Assad.

Ketegangan ini pun tergambar jelas di media-media Rusia pro-Kremlin, yang terang-terangan memuat wawancara Assad. Salah satunya, Izvestia, mengutip dalam wawancara itu bahwa Assad menyatakan terima kasih pada dukungan Rusia dan mengejek Barat dengan menyebut "omong kosong" untuk tudingan penggunaan senjata kimia. Assad pun memperingatkan Amerika bahwa semua serangan ke Suriah hanya akan menuai kegagalan.Sementara Kepala Majelis Rendah Parlemen Rusia dari Komite Urusan Luar Negeri Alexei Pushkov membuat pernyataan provokatif melalui jejaring media sosial Twitter. "London dan Washington ... hanya perlu vonis bersalah (untuk Assad). Setiap putusan lainnya akan ditolak," tulisnya.

Para petinggi Rusia pun satu nada mengolok Amerika dengan menyebut rencana serangan ke Suriah tak beda dengan invasi Amerika ke Irak yang disebut Putin dilakukan "berdasarkan kecerdasan yang cacat tentang kepemilikan senjata pemusnah massal oleh rezim Saddam Hussein".
Perang Suriah.
Harga Minyak Melonjak atas Kekhawatiran Perang di Suriah.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober naik 32 sen menjadi USD 111,05 per barel, sebuah titik tertinggi sejak awal Maret lalu.
Photo

Harga minyak global mencapai level baru dekat tertinggi enam bulan di tengah kekhawatiran tentang kemungkinan intervensi militer di Suriah.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober naik 32 sen menjadi USD 111,05 per barel, sebuah titik tertinggi sejak awal Maret lalu.

Sementara Kontrak utama New York, West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober, melonjak 34 sen menjadi USD 106,26 per barel di perdagangan pada Selasa sore, 27/08/13.

Harga minyak dunia melonjak setelah Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengatakan bahwa pasukannya siap untuk melancarkan serangan terhadap pemerintah Suriah.

Suksesi Kerajaan Saudi.
Kemana Raja Saudi, Abullah bin Abdul Aziz?
 Times- Dewan ini terdiri dari perdana menteri, wakil pertama dan wakil kedua perdana menteri, serta 22 menteri. Dan posisi raja Abdullah adalah perdana menteri kerajaan.

Photo

Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz gagal menghadiri pertemuan mingguan menteri kabinet negara yang memicu spekulasi tentang kondisi kesehatannya dan masa depan politik kerajaan absolut itu.

Dengan tidak adanya raja, Pangeran Muqrin bin Abdulaziz, wakil perdana menteri kedua, memimpin pertemuan yang digelar Dewan Menteri Saudi, pada Senin, 26/08/13.

Dewan ini terdiri dari perdana menteri, wakil pertama dan wakil kedua perdana menteri, serta 22 menteri. Dan posisi raja Abdullah adalah perdana menteri kerajaan.

Kesehatan raja uzur berumur 89-tahun itu terus menurun selama beberapa tahun terakhir dan berkali-kali dirawat di rumah sakit untuk mengembalikan kesehatannya.
Photo
Kesehatan raja uzur berumur 89-tahun memprihatinkan. Press TV.Pada bulan Mei lalu, jurnalis untuk Asharq Alawsat milik kerajaan Saudi yang berbasis di London mengatakan, organ-organ vital Raja Abdullah, termasuk hati, ginjal, dan paru-parunya, telah hampir berhenti berfungsi.

Kabar terbaru, Raja belum muncul dihadapan masyarakat dan sebagai gantinya putra mahkota menghadiri pertemuan resmi atas namanya.

Perang Suriah.

Bandar bin Sultan Komando AS untuk Perang di Suriah.

Bandar pula orang yang pertama kali memberitahu dan memberikan laporan kepada badan intelijen AS (CIA) dan sekutu Baratnya atas dugaan penggunaan gas sarin oleh pemerintah Suriah pada bulan Februari.
Photo

Bandar bin Sultan, keturunan afrika yang jadi pangeran Saudi

Mantan Duta Besar Arab Saudi untuk Washington Bandar bin Sultan mencoba kembali mendorong para pejabat AS untuk segera menyerang Suriah, laporan media mengatakan.

Saudi adalah mitra AS yang sangat penting di Suriah dan mempunyai pengaruh besar terhadap pemikiran Amerika, kata seorang pejabat senior AS kepada The Wall Street Journal pada hari Minggu, 25/08/13.

Bandar bin Sultan anak dari budak Afrika itu menurut pejabat itu, pernah menjadi duta Besar Saudi untuk AS selama delapan tahun, dan mempunyai pengaruh besar terhadap lima presiden AS yang berbeda, dan kembali muncul sebagai tokoh penting dalam "perjuangan" Amerika dan sekutunya dalam menyeimbangkan medan perang di Suriah.

Diangkat oleh Raja Saudi, mengantikan pamannya, tahun lalu sebagai kepala Umum Badan Intelijen Saudi, Bandar dilaporkan selama berbulan-bulan secara eksklusif memfokuskan penggalangan dukungan internasional, termasuk memasok senjata dan pelatihan kepada kelompok takfiri di Suriah dalam menjatuhkan pemerintah Suriah.

Ini adalah tujuan Saudi jangka panjang yang dalam beberapa hari terakhir terserap oleh krisis lebih cepat atas dugaan penggunaan senjata kimia oleh Damaskus, yang menurut Riyadh, harus di respon keras. Pesan yang sedang disampaikan kepada Presiden Barack Obama oleh Duta Besar Saudi di Washington, Adel al-Jubeir, yang merupakan anak didik Bandar.

Bandar pula orang yang pertama kali memberitahu dan memberikan laporan kepada badan intelijen AS (CIA) dan sekutu Baratnya atas dugaan penggunaan gas sarin oleh pemerintah Suriah pada bulan Februari.

Sementara perjalanan dia pada awal bulan ini ke Kremlin yang mencoba membujuk Presiden Vladimir Putin untuk menarik kembali dukungannya kepada Presiden Bashar al-Assad dilaporkan gagal. Sebuah perjalanan penting yang paling terakhir dan jarang diiklankan, telah membawanya ke London dan Paris untuk diskusi dengan para pejabat senior negara-negara tersebut.

Sebagai mantan duta, Pangeran Bandar meninggalkan jejak yang masih belum cukup memudar. Suaranya adalah salah satu yang paling keras mendesak Amerika Serikat untuk menyerang Irak pada tahun 2003.

Dia juga yang menerapkan tekanan pada Gedung Putih dan Kongres atas Suriah yang secara perlahan-lahan akan melahirkan buah.

CIA diyakini telah bekerja dengan Pangeran Bandar secara langsung sejak tahun lalu dalam pelatihan kelompok takfiri di pangkalan militer AS di Yordania dekat perbatasan Suriah. 

Perang Suriah.
Joe Biden Pertegas Serangan Militer AS ke Suriah.

"Tidak ada keraguan (siapa) yang bertanggung jawab atas penggunaan keji senjata kimia di Suriah ini: rezim Suriah," kata Biden di Houston, AS pada Selasa, 27/08/13.

Photo

Wakil Presiden AS Joe Biden
Wakil Presiden AS Joe Biden mengatakan, tidak ada keraguan mengenai tanggungjawab pemerintah Suriah atas penggunaan senjata kimia dekat Damaskus. Pernyataan Biden tersebut merupakan tekanan untuk mempercepat serangan militer AS ke Suriah.

"Tidak ada keraguan (siapa) yang bertanggung jawab atas penggunaan keji senjata kimia  di Suriah ini: rezim Suriah," kata Biden di Houston, AS pada Selasa, 27/08/13.

Beberapa hari terakhir, para pejabat AS berulang kali menyebut retorika operasi serangan pada instalasi militer Suriah dan membahas opsi militer AS di negara Arab itu.

Gema retorika untuk aksi militer terhadap Suriah semakin meningkat setelah pasukan oposisi dukungan asing menuduh pemerintah Presiden Bashar al-Assad melancarkan serangan kimia pada markas pemberontak di wilayah pinggiran Damaskus, Rabu, 21/08/13, pekan lalu.

Dalam konferensi pers, Selasa di Damaskus, Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Muallem menantang Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya untuk menyajikan bukti bahwa pemerintah telah menggunakan senjata kimia.

"Kami mendengar genderang perang di sekitar kita. Jika mereka ingin melancarkan serangan terhadap Suriah, saya pikir menggunakan alasan senjata kimia tidak benar sama sekali. Saya tantang mereka untuk menunjukkan apa bukti yang mereka miliki," kata Muallem.

Dia juga menyatakan, setiap aksi militer terhadap Suriah hanya melayani kepentingan Israel dan al-Qaeda dalam melawan pemerintah Suriah.

"Upaya perang yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan sekutu mereka akan melayani kepentingan Israel dan kedua, Front al-Nusra," kata menteri luar negeri Suriah.

Rakyat Amerika tolak serbuan ke Suriah

Photo

SEBUAH jajak pendapat dikeluarkan lembaga surveiIpsos bersama Reuters menyatakan warga Amerika Serikat menentang campur tanganNegeri Adikuasa itu dalam konflik Suriah, dan percaya Washington seharusnya tidak perlu terlibatbahkan jika laporan menyebutkan bahwa pemerintah Suriah terbukti menggunakansenjata kimia mematikan untuk menyerang warga sipil.
Sekitar 60 persen warga Amerika yang disurveimengatakan pemerintah tidak perlu ikut campur dalam perang sipil di Suriah.Sementara hanya sembilan persen berpikir bahwa Presiden Barack Hussein Obamaharus bertindak, seperti dilansir situs the Huffington Post, Senin (26/8).
Jajak pendapat, yang dilakukan Ipsos bersamaReuters pada 19-23 Agustus, ini juga menemukan fakta bahwa 25 persen wargaAmerika akan mendukung intervensi Amerika jika pasukan Presiden Suriah Basyaral-Assad menggunakan bahan kimia untuk menyerang warga sipil. Sementara hanya46 persen responden menentang tindakan itu.
Namun, sejak 13 Agustus, Ipsos melihat adanyapenurunan atas dukungan terhadap keterlibatan Amerika, di mana jajak pendapatmenemukan fakta bahwa hanya 30,2 persen warga Amerika mendukung intervensi diSuriah jika bahan kimia telah digunakan. Sedangkan 41,6 persen tidak mendukunghal itu.
Jajak pendapat juga menunjukkan bahwa sejauh ini,dengan semakin meningkatnya krisis di Suriah dan gambar-gambar mengerikankorban dugaan serangan senjata kimia di pinggiran Ibu Kota Damaskus pada pekanlalu, memperlihatkan banyak warga Amerika tidak ingin terlibat dalam konfliklain di Timur Tengah.
Beberapa pejabat asing dan Amerika, terutamasenator dari Partai Republik, John McCain, menyebut Obama ragu-ragu dalammemutuskan apakah akan bertindak di Suriah. Tetapi beberapa warga Amerika yangdisurvei dalam jajak pendapat ini, termasuk Charles Kohls (68 tahun), mantanpejabat militer Amerika dari Maryland,memuji sikap kehati-hatian Obama.
"Amerika seakan menjadi polisi dunia dankami sudah terlalu banyak terlibat di tempat-tempat yang harusnya menjadibidang Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), bukan kita," kata Kohs dalamsebuah wawancara. "Saya berpikir kita tidak harus ikut campur diSuriah."
Namun, Kohls mengatakan kemungkinan adanya serangankimia tidak mengubah keyakinannya bahwa Amerika tidak harus terlibat di Suriah,atau perang lain untuk masalah itu. | sumber: merdeka.com

KONSPIRASI SENJATA KIMIA SYRIA .


Photo

Gambar: bahan-bahan kimia milik pemberontak Syria yang ditemukan pasukan pemerintah di kota Banias, Tartus, bulan Juli lalu. Sebanyak 281 drum bahan kimia berbahaya yang bisa menghancurkan seisi kota.

"Phil… kita mendapat tawaran baru. Ini tentang Syria lagi. Orang-orang Qatar mengajukan tawaran menarik dan menjamin bahwa usulan ini telah disetujui Washington (Amerika)."

"Kita harus mengirim CW (chemical weapons, senjata-senjata kimia) ke Homs, senjata buatan Soviet asal Libya yang sama dengan senjata yang dimiliki Assad."

"Mereka menginginkan kita untuk mengirim personil asal Ukraina yang bisa berbahasa Rusia, dan membuat sebuah rekaman video."

"Sejujurnya, saya tidak menganggapnya sebagai ide yang baik, namun jumlah (uang) yang ditawarkan sangat besar. Bagaimana pendapatmu?"

-----------
Beberapa hari terakhir ini saya mendapat "gangguan" dari seseorang yang menamakan diri sebagai "muslim in suffer" yang menyerang blog dan inbox e-mail saya. Awalnya ia muncul dalam beberapa postingan terakhir blog saya dengan komentar-komentarnya yang tidak sopan dan "ngaco" logika bahasanya. Setelah komentar-komentar tidak pantasnya itu saya hapus, kecuali satu komentar yang masih bisa ditoleransi, ia pun memenuhi inbox e-mail saya dengan berbagai komentar dan tautan yang tidak kalah "ngaco" dan kurang ajar.

Dalam satu e-mailnya ia mempertanyakan berita yang saya postingkan di blog saya tentang keberhasilan Hizbollah menggagalkan upaya penyusupan tentara Israel di perbatasan Lebanon. Ia mempertanyakan kevalidan berita tersebut dengan alasan "tidak diberitakan media-media internasional".

Lihatlah bagaimana seorang wahabi-salafi tidak ubahnya seperti orang-orang "liberal idiot" Amerika yang menganggap satu berita sebagai kebenaran hanya jika diberitakan oleh koran USA Today atau dibahas dalam acara "Oprah Wimfrey Show". Alasan tersebut juga membuktikan bahwa orang-orang wahabi itu tidak pernah melakukan check dan recheck atas segala persoalan dan hanya mengikuti pendapat guru-guru atau sheikh-sheikh mereka bulat-bulat. Berita itu, meski tidak diberitakan USA Today, namun begitu banyak diberitakan oleh media-media masa lain. Itulah sebabnya mereka percaya begitu saja berita di situs arrahmah.com yang menyebutkan Faiz Syakir sebagai jubir Hizbollah, padahal yang bersangkutan adalah aktifis neo-konservatif Amerika.

Oh ya, kemunculan "muslim in suffer" terjadi setelah tulisan-tulisan kritis saya tentang situs berita arrahmah.com. Mungkin yang bersangkutan adalah salah seorang awak redaksinya, atau setidaknya pembaca setianya.

"Serangan" yang lainnya yang saya terima melalui e-mail adalah puluhan tautan tentang berita-berita tentang isu senjata kimia di Syria yang diberitakan sebagian besar media massa dunia. Seolah dengan banyaknya berita-berita tersebut tuduhan regim Syria sebagai pelaku serangan senjata kimia adalah suatu kebenaran. Sekali lagi ini menunjukkan kedangkalan pikiran yang bersangkutan. Bahkan jika sebagian besar media massa di dunia memberitakan suatu "peristiwa", hal itu bukan berarti hal itu benar. Berita tentang "bom penghancur massal Irak" yang sangat massif diberitakan media massa dunia sebelum invasi Amerika dan sekutunya di Irak kini telah terbukti sebagai kebohongan. Apalagi jika berita-berita tersebut tidak menyebutkan secara tegas "regim Syria sebagai pelaku serangan".

Saya sudah mempostingkan tulisan Dina Sulaeman, seorang blogger dan peneliti lembaga kajian Global Future Institute, tentang kebohongan isu senjata kimia di Syria. Namun fakta berikut mungkin lebih menarik lagi.

Seorang hacker asal Malaysia berhasil meng-hack sebuah pesan e-mail yang menghebohkan tentang rencana operasi rahasia untuk menjebak regim Syria dalam tuduhan penggunaan senjata kimia yang tidak bisa dibantah. E-mail tersebut (tertulis di atas) telah beredar luas di media-media massa global bahkan sejak awal tahun ini. Salah satunya adalah laporan Louise Boyle di harian Daily Mail tgl 29 Januari lalu berjudul "Amerika mendukung rencana serangan senjata kimia terhadap Syria dan kesalahannya ditimpakan pada regim Assad" (U.S. ‘backed plan to launch chemical weapon attack on Syria and blame it on Assad’s regime’). Laporan Daily Mail itu sendiri bersumber pada informasi yang dipublis media online Infowars beberapa hari sebelumnya. Media online independen thetruthseeker.co.uk memuat ulang laporan Daily Mail tersebut bulan Juni lalu.

Beberapa bulan kemudian, tepatnya awal Juli 2013, pasukan Syria berhasil menemukan 281 drum berisi bahan-bahan kimia di sebuah gudang milik pemberontak yang direbut pemerintah di kota Banias, Tartus. Bahan-bahan itu meliputi 79 drum Polyethylene Glycol, 67 drum Monoethylene Glocol, 25 drum monoethanolamine, 68 drum Diethanolamine, dan 42 drum Triethanolamine. Atas penemuan itu dubes Syria di PBB,  Bashar Ja´afari mengatakan:

"Pemerintah Syria kemarin telah menemukan di kota Banias, 281 drum bahan-bahan kimia berbahaya yang mampu menghancurkan seluruh kota, jika bukan seluruh negara." (Christian Lehman, NSNBC; 14 Juli 2013)

Artinya adalah "konspirasi" serangan senjata kimia itu telah diketahui publik jauh hari sebelum terjadinya. Sekarang mari kita "nikmati" permainan ini.
Situs online milik kantor berita terbesar dunia BBC dalam beberapa hari terakhir ini gencar memberitakan isu senjata kimia di Syria dengan gaya yang sama ketika mereka memberitakan isu senjata pemusnah massal Irak tahun 2003 atau sebelum invasi Amerika ke negara tersebut. Dan seperti laporan tentang senjata pemusnah massal Irak, laporan tentang senjata kimia Syria juga sangat tendensius dan ujung-ujungnya adalah kebohongan besar.

Salah satu berita itu, tgl 23 Agustus, berisi tentang "menhan Inggris William Hague yang percaya regim Bashar al Assad telah menggunakan senjata kimia", tanpa sedikit pun membahas bukti-bukti yang mendukung keyakinan William Hague tersebut. Paragraf pertama tulisan tersebut berbunyi:

"Menlu Inggris William Hague mengatakan bahwa ia percaya Presiden Assad berada di balik serangan senjata kimia di Syria."

Kemudian tanpa menyampaikan bukti-bukti pendukung, Hague justru mengatakan, "Saya tahu bahwa sebagian orang di dunia akan berkata bahwa ini adalah semacam konspirasi yang dilakukan oleh oposisi Syria.” Tanpa menyinggung bukti, Hague melanjutkan, "Saya rasa kemungkinan terjadinya konspirasi itu sangatlah kecil, jadi kami percaya bahwa serangan senjata kimia itu dilakukan oleh regim Assad.”

Setidaknya Hague kini percaya bahwa sebagian besar masyarakat di dunia kini telah percaya dengan kebenaran "teori konspirasi". Mungkin bahkan ia telah berfikir bahwa tidak lama lagi ribuan orang akan berdemonstrasi menentang intervensi NATO di Syria sembari meneriakkan kata: "Kami 99% rakyat percaya teori konspirasi. Anda?"

Konspirasi yang dilakukan Hague dan BBC pun berlanjut. Kata Hague: "Saya rasa regim Assad menyembunyikan sesuatu. Mengapa mereka menolak tim pemeriksa PBB pergi ke sana?" Pernyataan semacam juga didengang-dengungkan media massa di seluruh dunia bahwa pemerintah Syria melarang tim pemeriksa PBB untuk bekerja secara bebas. Padahal tidak demikian halnya. Tim pemeriksa PBB gagal melakukan pemeriksaan di lokasi serangan senjata kimia karena dilarang pemberontak yang menguasai wilayah tersebut.

Bahkan Presiden Barack Obama menyebutkan serangan tersebut sebagai "yang dikatakan penggunaan senjata kimia", tidak menyebutkan secara pasti bahwa Bashar al Assad adalah pelakunya.

Hari ini saya melihat berita "running text" di Metro TV yang menyebutkan bahwa "Iran mengakui adanya serangan senjata kimia di Syria". Berita ini sangat menggiring opini publik untuk percaya bahwa "Iran pun percaya tuduhan penggunaan senjata kimia oleh regim Al Assad adalah benar". Padahal Iran, sebagaimana semua negara lain di dunia, hanya mempercayai adanya serangan senjata kimia berdasarkan fakta yang ada. Namun Iran, sebagaimana Rusia, adalah negara yang dengan gigih menolak tuduhan regim Al Assad sebagai pelakunya. Alih-alih, kedua negara teguh dengan tuduhannya bahwa pemberontak-lah yang telah menggunakan senjata kimia dan mengaku memiliki bukti-bukti kuat.

Logika paling sederhana pun membantah tuduhan penggunaan senjata kimia oleh pasukan regim Al Assad. Mereka tengah berada di jalur kemenangan yang tidak akan mereka hancurkan begitu saja dengan mengundang intervensi asing. Setelah al Qusayr, tentara Al Assad berhasil merebut kembali Homs dan Latakia dan tengah berupaya membersihkan 2 wilayah terakhir yang masih dikuasai pemberontak, yaitu Aleppo dan sekitar Damaskus.

Sama seperti BBC, Metro TV juga turut berpartisipasi dalam konspirasi.
REF:
"U.S. ‘backed plan to launch chemical weapon attack on Syria and blame it on Assad’s regime’"; Louise Boyle; Daily Mail, 29 Januari 2013
"The BBC on Syria and Chemical Weapons"; William Bowles; Dissident Voice; 24 Agustus 2013
"Chemicals and Weapons seized from Insurgents in Damascus"; Christian Lehman, NSNBC; 14 Juli 2013


Perang Suriah.

Iran: Dokumen Menunjukkan Teroris Pelaku Serangan Kimia,

"Ada banyak alasan dan dokumen yang menunjukkan, apa yang terjadi di Suriah dilakukan oleh teroris, dan dokumen-dokumen ini telah disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB (DK PBB) oleh pemerintah Rusia,".

Photo

Zat kimia buatan Saudi Arabia

Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Selasa, 27/08/13, sangat menyesalkan penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil di daerah pinggiran kota Damaskus, dan mengatakan pemerintah Rusia telah menyajikan dokumen dan bukti pembuktian kepada PBB bahwa kelompok pemberontak menggunakan zat fatal tersebut.

"Ada banyak alasan dan dokumen yang menunjukkan, apa yang terjadi di Suriah dilakukan oleh teroris, dan dokumen-dokumen ini telah disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB (DK PBB) oleh pemerintah Rusia," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Sayid Abbas Araqchi kepada wartawan di Tehran, Selasa, 27/08/13.

Dikatakannya, jika Washington menemukan fakta serangan kimia itu dilakukan pemberotak, maka ia akan diam, tetapi jika tidak, maka akan mencari alasan lain.

"Pejabat Amerika tidak memiliki komitmen yang mendalam atas setiap kriteria, prinsip manusia dan hukum internasional. Mereka baik jika teroris bergerak sesuai dengan kepentingannya, dan jika mereka bertindak melawan kepentingan mereka, maka itu (teroris) buruk," lanjut juru bicara itu.

Araqchi juga menyesalkan penggunaan senjata kimia dalam kondisi apapun dan oleh siapapun, "Republik Islam sebagai korban senjata kimia mengutuk keras penggunaan senjata tersebut."

Sebelumnya, pejabat senior Suriah mengatakan, negaranya akan mempertahankan diri dari setiap serangan militer Barat, dan bukan sasaran empuk Amerika Serikat dan negara-negara lain yang memanaskan retorika perang dalam menanggapi dugaan serangan kimia pekan lalu di dekat ibukota Suriah.

Dalam sebuah wawancara dengan Associated Press (AP) di Damaskus, pada Senin, 26/08/13, Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad mengatakan, serangan udara atau tindakan lain terhadap Suriah akan memicu kekacauan dan mengancam perdamaian dan keamanan di seluruh dunia.

Perang Cyber.


SEA Robohkan Situs New York Times dan Twitter,
SEA berhasil mengubah baik rincian kontak dan server nama domain dari New York Times dan Twitter setelah memiliki akses ke catatan registri yang diperoleh oleh mereka di Melbourne IT. SEA juga mengaku bertanggung jawab atas hacking situs domian Huffington Post UK.

Photo
Tentara Elektronik Suriah (SEA). Russia Today
Tentara Elektronik Suriah (SEA) mengklaim telah mengakses ke sejumlah domain internasional Twitter tak lama setelah merobohkan website New York Times. Serangan itu tampaknya dibuat melalui Melbourne IT. Demikian Russia Today (RT) melaporkan, Rabu, 28/08/13.

SEA berhasil mengubah baik rincian kontak dan server nama domain dari New York Times dan Twitter setelah memiliki akses ke catatan registri yang diperoleh oleh mereka di Melbourne IT. SEA juga mengaku bertanggung jawab atas hacking situs domain Huffington Post UK.

Akibat serangan yang menghantam website New York Times, situs itu dinonaktifkan untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari sebulan. Dalam sebuah pernyataan, surat kabar terbesar AS itu mengatakan, "serangan eksternal berbahaya secara luas diduga berasal dari hacker yang berafiliasi dengan Tentara Elektronik Suriah (SEA).

"Banyak pengguna mengalami kesulitan mengakses New York Times online," tulis koran itu di halaman Facebook-nya.

"Kami sedang bekerja memperbaiki masalah. Penilaian awal kami adalah outage kemungkinan besar hasil dari serangan eksternal berbahaya. Sementara itu kami terus menerbitkan berita utama." Katanya lagi.
Photo

SEA juga mengklaim melakukan serangkaian tweet yang dibajak di beberapa domain Twitter, yang diarahkan melalui lalu lintas media sosial untuk server sendiri, dan membuat situs tidak stabil dan down.

Juru bicara Twitter Jim Prosser mengkonformasi serangan itu kepada jurnalis Matius Keys dan menyebut, teknisi situs sedang melihat akses yang diklaim dari SEA.

Setelah mengklaim mengontrol domain Twitter yang digunakan untuk melayani, gambar, twimg.com, Tentara Elektronik Suriah mengatakan mampu menyuntikkan kode Javascript untuk mengarahkan semua pengguna Twitter ke situs web hacktivists. Namun di tweet berikutnya, SEA mengakui bahwa "sayangnya" server mereka tidak mampu menangani lalu lintas besar tersebut.

SEA, adalah kelompok hacker bayangan yang bersimpati kepada Presiden Suriah Bashar Assad, dan meluncurkan serangan cyber pada sejumlah media dalam beberapa bulan terakhir termasuk Twitter feed.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar