DIDUGA ISRAEL TERLIBAT LANGSUNG DALAM PERANG SYRIA
http://cahyono-adi.blogspot.com/2013/12/diduga-israel-terlibat-langsung-dalam.html#.Up2R6yeN6So
Israel diduga kuat telah berlibat langsung dalam konflik di Syria dengan
mengerahkan pasukan siber-nya pada pertempuran di Ghouta Timur,
Provinsi Damaskus, yang kini tengah berkecamuk. Laporan tentang
keterlibatan Israel itu dikeluarkan oleh media Lebanon Assafir hari Sabtu (30/11).
Menurut laporan tersebut pasukan siber Israel yang ditempatkan di Syria berhasil memacetkan jalur komunikasi antara satuan-satuan militer pemerintah Syria dan sekutu-sekutunya yang menjaga kawasan Ghouta. Akibatnya serangan dadakan pemberontak yang dilancarkan berhasil merebut beberapa desa dan perkebunan di kawasan al-Marj.
"Betapapun kontribusi terbesar Israel dalam pertempuran di Ghouta Timur merupakan pilar dari seluruh serangan," tulis Assafir.
Menurut Assafir yang mendasarkan laporannya dari informasi inteligen militer Syria, akibat serangan pasukan siber Israel, komunikasi antara satuan Divisi ke-4 Syria, pasukan Pengawal Republik Iran, pasukan elit Hizbollah dan Brigade Abu al Fadl al Abbas Irak, yang berada di kawasan itu mengalami kemacetan.
Selain itu Israel juga memberikan data tentang posisi-posisi pasukan Syria dan sekutu-sekutunya itu kepada pemberontak sebelum dilakukannya serangan.
"Diketahui bahwa unit-unit dari Divisi ke-4 yang ditempatkan di kawasan itu telah kehilangan kontak dengan komandan-komandan mereka, dan juga unit-unit yang ditugaskan melindungi garis pertahanan belakang untuk mencegah pemberontak menerobos ke posisi strategis mereka di Otaiba, yang menjadi pintu masuk ke Ghouta Timur.
Pertempuran Goutha Timur dimulai hari Jumat (22/11) ketika pemberontak melakukan serangan dadakan terhadap beberapa pos militer pemerintah yang didirikan sebagai bagian dari operasi pengepungan terhadap Ghouta Timur oleh pasukan pemerintah yang telah berjalan selama 6 bulan.
Pengepungan tersebut telah memutuskan jalur logistik pemberontak di sekitar Provinsi Damaskus, mengancam kedudukan pasukan pemberontak dan sebaliknya memberikan keuntungan bagi pasukan pemerintah. Pentingnya pertempuran ini dapat dilihat dari banyaknya pihak-pihak eksternal yang terlibat. Selain ribuan mujahilin asing dan inteligen barat dan Israel yang bertempur di pihak pemberontak, pasukan Syria dibantu oleh milisi Hizbollah dari Lebanon, milisi Shiah Brigade Abbas dari Irak dan tentara reguler Iran yang (sebagimana disebut Assafir, namun tentu saja pemerintah Iran dan Syria menolak pernyataan tersebut).
"Ini adalah perang hebat antara kedua pihak karena menjadi penentu nasib semua pihak," kata Bara Abdelrahman, jubir Brigade Islam Army yang bertempur di pihak pemberontak.
Diperkirakan ratusan korban telah jatuh di kedua belah pihak selama pertempuran.
Namun, sebagaimana serangan-serangan pemberontak sebelumnya, perang di Ghouta inipun hanya memberikan kemenangan sementara bagi pemberontak. Tidak memiliki senjata berat seperti tank dan meriam apalagi pesawat tempur, pemberontak hanya bisa memberikan kejutan, dan selanjutnya terpukul mundur. Apalagi dengan kondisi sekarang yang telah jauh berubah dibandingkan awal konflik, dimana kini negara-negara pendukung pemberontak, kecuali Saudi dan Israel, tidak begitu antusias lagi untuk berperang.
REF:Menurut laporan tersebut pasukan siber Israel yang ditempatkan di Syria berhasil memacetkan jalur komunikasi antara satuan-satuan militer pemerintah Syria dan sekutu-sekutunya yang menjaga kawasan Ghouta. Akibatnya serangan dadakan pemberontak yang dilancarkan berhasil merebut beberapa desa dan perkebunan di kawasan al-Marj.
"Betapapun kontribusi terbesar Israel dalam pertempuran di Ghouta Timur merupakan pilar dari seluruh serangan," tulis Assafir.
Menurut Assafir yang mendasarkan laporannya dari informasi inteligen militer Syria, akibat serangan pasukan siber Israel, komunikasi antara satuan Divisi ke-4 Syria, pasukan Pengawal Republik Iran, pasukan elit Hizbollah dan Brigade Abu al Fadl al Abbas Irak, yang berada di kawasan itu mengalami kemacetan.
Selain itu Israel juga memberikan data tentang posisi-posisi pasukan Syria dan sekutu-sekutunya itu kepada pemberontak sebelum dilakukannya serangan.
"Diketahui bahwa unit-unit dari Divisi ke-4 yang ditempatkan di kawasan itu telah kehilangan kontak dengan komandan-komandan mereka, dan juga unit-unit yang ditugaskan melindungi garis pertahanan belakang untuk mencegah pemberontak menerobos ke posisi strategis mereka di Otaiba, yang menjadi pintu masuk ke Ghouta Timur.
Pertempuran Goutha Timur dimulai hari Jumat (22/11) ketika pemberontak melakukan serangan dadakan terhadap beberapa pos militer pemerintah yang didirikan sebagai bagian dari operasi pengepungan terhadap Ghouta Timur oleh pasukan pemerintah yang telah berjalan selama 6 bulan.
Pengepungan tersebut telah memutuskan jalur logistik pemberontak di sekitar Provinsi Damaskus, mengancam kedudukan pasukan pemberontak dan sebaliknya memberikan keuntungan bagi pasukan pemerintah. Pentingnya pertempuran ini dapat dilihat dari banyaknya pihak-pihak eksternal yang terlibat. Selain ribuan mujahilin asing dan inteligen barat dan Israel yang bertempur di pihak pemberontak, pasukan Syria dibantu oleh milisi Hizbollah dari Lebanon, milisi Shiah Brigade Abbas dari Irak dan tentara reguler Iran yang (sebagimana disebut Assafir, namun tentu saja pemerintah Iran dan Syria menolak pernyataan tersebut).
"Ini adalah perang hebat antara kedua pihak karena menjadi penentu nasib semua pihak," kata Bara Abdelrahman, jubir Brigade Islam Army yang bertempur di pihak pemberontak.
Diperkirakan ratusan korban telah jatuh di kedua belah pihak selama pertempuran.
Namun, sebagaimana serangan-serangan pemberontak sebelumnya, perang di Ghouta inipun hanya memberikan kemenangan sementara bagi pemberontak. Tidak memiliki senjata berat seperti tank dan meriam apalagi pesawat tempur, pemberontak hanya bisa memberikan kejutan, dan selanjutnya terpukul mundur. Apalagi dengan kondisi sekarang yang telah jauh berubah dibandingkan awal konflik, dimana kini negara-negara pendukung pemberontak, kecuali Saudi dan Israel, tidak begitu antusias lagi untuk berperang.
"Israel’ Intervenes in Ghota Battles"; ALMANAR.COM.LB; 30 November 2013
"Ferocious fight to break Assad’s blockade in Eastern Ghouta kills scores"; Reuters; 24 November 2013
|
||
Local Editor | ||
http://www.almanar.com.lb/english/adetails.php?eid=123264&cid=31&fromval=1 Battles launched more than a week ago of Damascus by a surprised assault against the Syrian army forward posts in the eastern Ghota may turn to be the first occasion involving the Israeli army effectively in the war in Syria along one of the parties, Lebanese daily Assafir reported Saturday. Sources told the newspaper that Zionist troops have provided reconnaissance maps and photos of the Syrian army positions to the attacking force, which moved from Jordan under the leadership of Saudi-U.S.-Zionist coordinated intelligence. "However, the great Israeli contribution in the East Ghota battle was the pillar of the whole attack. According to security information, before the start of the first round of the attack, the Israelis succeeded to disrupt communications system for each of the Fourth Division, the Republican Guard, units of Hezbollah elite forces, the Iraqi Abu al Fadl al Abbas factions deployed in the region. During the first hours of the attack, the Israelis used electronic means of encryption, and managed to disrupt radio communications between Syrian groups and their allies on the first line of defense, which was breached quickly, and led to the fall of the seven villages and farms in the area of al-Marj. It has become known that units of the fourth division stationed in the region had lost contact with commanders, and other units protected retreating groups' lines towards the second line of defense to prevent the attackers from progress toward their strategic goal of Otaiba, which forms the entrance to East Gouta and the key to the siege imposed over it.
BEIRUT // Fierce
fighting to the east of Damascus has killed more than 160 people in the
past two days as Syrian rebels struggle to break a months-long blockade
by regime forces.
Beirut: The fighting began on Friday when rebel units attacked a string of military checkpoints encircling the opposition-held suburbs in an area known as Eastern Ghouta, which has been under siege for more than six months. Local and international aid workers say the president Bashar Al Assad’s forces appeared to be trying to starve out residents, indiscriminately affecting civilians as much as rebel fighters. The blockade has cut off rebels’ weapons supplies and helped turn the tide of fighting around the capital in Mr Al Assad’s favour. The battle has also drawn in hundreds of foreign fighters on both sides, underlining how Syria’s civil war has stirred Sunni-Shiite tensions across the region. “It is a ferocious fight between the two sides because it’s a struggle over our ultimate fate here,” said Bara Abdelrahman, a spokesman with the rebel Islam Army brigades in the area. The conflict in Syria has killed more than 110,000 people, according to the United Nations. Foreign powers are trying to bring the warring sides together for a peace conference in Switzerland before the end of the year, called Geneva 2. Yesterday, Syria’s peace envoy Lakhdar Brahimi met members of the opposition to discuss the talks, which many rebel groups have rejected without a clear guarantee that Mr Al Assad will step down. Mr Al Assad’s government says it welcomes talks but will not accept any preconditions. Meanwhile, regime forces, emboldened by gains in central Syria in recent months, have been seizing back towns in the rebels’ northern stronghold. The Syrian Observatory for Human Rights said rebels had advanced in Eastern Ghouta in recent fighting, seizing some small villages and the once government-held town of Deir Attiya. Mr Al Assad’s forces responded with three air raids. The Britain-based observatory, a pro-opposition group with a network of activists across Syria, said it had documented about 100 deaths on the rebel side on Friday and Saturday in Eastern Ghouta, and more than 60 among regime forces. But it said there were likely to be more deaths that had not been documented. “This battle has been one of incredible human losses,” said Rami Abdelrahman, head of the observatory. “The fighting is spreading all over the eastern suburbs.” * Reuters HANYA DI SYRIA (2)*** http://cahyono-adi.blogspot.com/2013/12/hanya-di-syria-2.html#.UqbLiyeN6So
Perkenankan saya menyampaikan kepada Anda tentang negeri Syria tercinta.
Syria negeri melati dan mawar yang baunya akan terasa saat Anda
berjalan di jalanan kota tua Damaskus, kota tertua di dunia.
Syria negeri damai dan harmonis. Syria negeri peruntungan dan kenabian. Syria rumah bagi Jesus (kaum Kristen) dan Mohammad (umat Islam). Syria negeri dimana gereja dan masjid berdiri berdampingan. Syria negeri dimana pemimpin umat Islam mempunyai penasihat seorang Kristen. Syria negeri dimana sejarah manusia berawal dan dimana sejarah akan berakhir. Syria negeri yang penuh dengan kemurahan hati dan keramah-tamahan. Syria negeri dimana semua tamu disambut dengan ramah tamah. Syria adalah negeri yang dipenuhi dengan senyuman tulus, jabat tangan dan berbagai undangan yang diterima siapa saja yang berkunjung. Syria adalah kesegaran, makanan segar, udara segar, air segar, dan senyuman segar!!! Syria juga negeri "sarang singa", rumah dari pemimpin muda yang berpendidikan, baik hati, berani, pecinta perdamaian, patriot, terpercaya dan terhormat yang bernama Dr. Bashar Al Assad ... !!! Pemimpin yang telah membangun Syria, memajukan pendidikan, memerangi buta huruf, yang membebaskan biaya-biaya pendidikan, yang membebaskan biaya-biaya pengobatan, yang meningkatkan belanja negara dari 43 miliar pound Syria menjadi lebih dari 1 triliun pound syria dalam waktu 10 tahun, pemimpin yang meningkatkan upah minimal buruh dari 3.500 pound Syria menjadi 15.000 pound Syria per-bulan. Syria adalah negara yang bebas hutang, negara yang secara keseluruhan mampu memenuhi semua kebutuhannya, mulai dari barang-barang rongsokan hingga kendaraan, makanan dan produk-produk lainnya. Syria adalah satu dari sedikit negara di dunia dimana Anda bisa membeli roti dan bensin dengan harga 1/3 dari biaya produksinya. Demi Tuhan, inikah negeri yang pantas untuk dihancurkan? Inikah negeri yang pemimpinnya harus diperangi? Untuk Anda semua dimana saja, bukalah mata dan pikiran Anda. Setelah semua keterangan ini, apakah Anda hidup di negara yang lebih baik dari Syria? Dan apakah pemimpin Anda lebih patriotik dan penyayang daripada pemimpin kami? Saya pastikan, tidak! Sebenarnya pemimpin Anda-lah yang seharusnya mundur, atas semua kejahatan yang telah dilakukannya kepada Anda semua: kondisi ekonomi Anda dan reputasi internasional negara Anda. Jadi bangunlah dan lakukan sesuatu untuk negara Anda dan diri Anda sendiri. Ini adalah Damaskus, negeri sarang singa. Jadi jauhkan tangan kotor Anda dari kami. (Qussay) |
sungguh sangat miris.. apa yang terjadi di Suriah... ?? Padahal negeri ini sebenarnya.. Negara merdeka dan berdaulat,, serta aman dan sejahtera...
BalasHapusNamun ada pihak2 yang jahat dan menginginkan kehancuran.. dan karena dengki dan serakah..??
semoga segera berjaya kembali dan mengusir para perusak dan penjajah asing yang selalu saja membuat kerusakan..??