Blog / Teori Konspirasi 11 September: Fitnah Berdarah Yang Baru
http://buktidansaksi.com/blogs/829/2012/09/Teori-Konspirasi-11-September-Fitnah-Berdarah-Yang-Baru
Oleh: ALI SINA
Lebih
dari satu dekade setelah tragedi 9/11 teori-teori konspirasi masih
bermunculan. Adalah penting untuk mengetahui kebenaran dan apa yang
mengompori konspirasi ini. Sebagian dari kedua hal tersebut adalah
karena gampang ditipu dan kebodohan. Banyak orang yang bodoh. Mereka
malas berpikir secara kritis. Jika anda percaya atau masih percaya pada
konspirasi ini, saya berharap setelah anda membaca artikel ini anda akan
mengakui bahwa anda ada di antara barisan orang-orang bodoh. Tapi
jangan bersedih. Pengakuan ini akan menjadi permulaan dari pencerahan
anda. Anda harus kuatir jika anda terus mempercayai konspirasi ini.
Orang-orang bodoh senantiasa dimanfaatkan oleh tangan-tangan licik untuk
menjadi alat kejahatan. Orang-orang bodoh itu berbahaya.
Konspirasi
ini adalah kejahatan semata. Ia dibuat oleh orang-orang yang sangat
jahat dan dipercayai oleh orang-orang yang sangat bodoh. Ia dirancang
secara licik sebagai sebuah penyangkalan berdarah yang baru. Saya akan
menjelaskannya pada akhir artikel ini. Tetapi pertama-tama ijinkan saya
untuk memaparkan kekeliruan klaim tersebut. Artikel ini berdasarkan pada
logika dan sains, bukan merupakan agenda politik. Silahkan melihat
klaim tersebut terlebih dahulu pada 911-conspiracy.
Nah,
kelihatannya meyakinkan bukan? Kini marilah kita membahas klaim-klaim
tersebut satu demi satu dan menyingkapkan penipuannya. Berikut adalah
mitos-mitos yang dikemukakan:
Mitos 1 – Runtuhnya Gedung 7
Satu pertanyaan yang diajukan para pembuat teori konspirasi, mengapa gedung pencakar langit ketiga di WTC yang tidak ditabrak oleh pesawat-pesawat itu runtuh juga?
Saya mengutip paragraf berikut ini dari Wikipedia:
“Hipotesa resmi yang dirilis dalam
laporan kemajuan Juni 2004 dan diulangi dalam update status pada Juni
2007 adalah bahwa kerusakan sebuah kolom yang penting terjadi di bawah
lantai ke-13, disebabkan oleh karena api dan/atau puing-puing dari
runtuhnya dua menara utama. Keruntuhan itu bergerak secara vertikal ke
atas hingga ke griya tawang mekanis di timur. Struktur interior tidak
mampu menahan beban yang tersalurkan, mengakibatkan pergerakan
keruntuhan ke lantai-lantai yang lebih rendah, terutama lantai 5 dan 7.
Ini mengakibatkan “keruntuhan yang tidak proporsional pada seluruh
struktur”
Perusahaan asuransi sepakat untuk mengganti gedung tersebut. Ini membuat mereka harus mengeluarkan biaya 7 milyar dollar.
Pertama,
perusahaan asuransi tidak membayar kepada para pemilik jika gedung
mereka rusak atau dihancurkan. Asuransi dimaksudkan untuk membayar biaya
penggantian. Oleh karena itu, Larry Silverstein, pemegang lising gedung
tersebut tidak dan tidak akan mengambil satu sen pun dari 7milyar
dollar tersebut. Uang itu dibayarkan kepada seorang kontraktor yang
disewa oleh perusahaan asuransi untuk mengganti gedung tersebut. Ini
adalah prosedur normal.
Kedua,
akankah perusahaan asuransi membayar uang sebanyak itu jika gedung
tersebut dengan sengaja dihancurkan? Tidakkah mereka akan mengirim
inspektur mereka sendiri untuk memverifikasi keabsahan klaim tersebut?
Tujuh milyar dollar bukanlah jumlah yang sedikit. Jika mereka
membayarkan uang tersebut itu karena mereka yakin tidak ada kecurangan.
Ketiga,
siapakah yang akan diuntungkan dari penghancuran gedung tersebut? Jika
penghancuran itu dimaksudkan untuk membunuh orang, seperti yang
dikehendaki oleh para pembuat teori konspirasi untuk kita percayai,
tujuan itu tidaklah tercapai. Jadi jika penjelasan resmi yang mengatakan
bahwa gedung tersebut telah mengalami kerusakan fatal akibat jatuhnya
puing-puing dari dua menara WTC itu tidak benar, motif lain apakah yang
dipikirkan oleh para pembuat teori konspirasi tersebut?
Video
tersebut mengklaim bahwa Larry Silverstein dalam rekaman mengatakan
bahwa ia memerintahkan Departemen Pemadam Kebakaran New York untuk
“merobohkannya”.
Pikirkanlah
hal itu sejenak. Apakah klaim itu realistis? Akankah Departemen Pemadam
Kebakaran New York (NYFD) merobohkan gedung yang benar-benar aman hanya
karena pemiliknya memerintahkan mereka untuk merobohkan gedung itu?
Untuk menjawab argumen pertama ini kita tidak harus menjadi seorang insinyur bangunan ata u
mempunyai pengetahuan apapun mengenai bangunan. Yang diperlukan
hanyalah sedikit akal sehat. Sayangnya akal sehat bukanlah sesuatu yang
dimiliki banyak orang. Seperti yang ditegaskan oleh Bertrand Russel,
“Berkenaan dengan kegilaan kebanyakan umat manusia, kepercayaan yang
luas diyakini nampaknya lebih tidak masuk akal” [Marriage and
Morals.1929 bab. 5]
Gambar berikut ini menunjukkan kerusakan yang dialami Gedung 7 dan mengapa kemudian gedung itu harus dirobohkan.
Paragraf berikut diambil dari Wikipedia
Setelah
Menara Utara runtuh, beberapa petugas pemadam kebakaran memasuki Gedung
7 World Trade Center untuk memeriksa gedung tersebut. Mereka berusaha
memadamkan kobaran-kobaran kecil api, tetapi tekanan air yang rendah
menghalangi usaha mereka. Semakin siang, kobaran api semakin
menjadi-jadi dan membakar beberapa lantai Gedung 7 World Trade Center,
nyala api terlihat di sisi timur gedung tersebut. Selama siang hari, api
juga terlihat di lantai 6-10, 13-14, 19-22, dan 29-30. Terutama, api di
lantai 7 hingga 9 dan 11 melewati 13 terus membakar dengan tidak
terkendali selama siang hari. Pada kira-kira jam 2 petang, para petugas
pemadam kebakaran mendapati adanya lengkungan di sudut barat daya Gedung
7 World Trade Center antara lantai 10 dan 13, tandanya bangunan itu
tidak stabil dan akan runtuh. Selama siang hari, para petugas pemadam
kebakaran juga mendengar suara-suara berderak yang berasal dari dalam
bangunan. Sekitar pukul 3 petang ketua FDNY Daniel Nigra memutuskan
untuk menghentikan operasi penyelamatan, penyisiran di permukaan dan
pencaharian di sepanjang permukaan puing-puing di dekat Gedung 7 World
Trade Center dan mengevakuasi area tersebut sehubungan dengan
keselamatan para petugas pemadam kebakaran. Pada pukul 5:20:33 sore EDT
bangunan itu mulai runtuh, dengan rubuhnya griya tawang mekanis timur,
dan pada pukul 5:21:10 sore EDT benar-benar runtuh. Tidak ada yang
dikaitkan dengan keruntuhan itu.
Mitos 2: Api saja tidak cukup untuk meruntuhkan bangunan yang terbuat dari baja.
Para
pembuat teori konspirasi berargumen bahwa mengingat Meridian Plaza di
Philadelphia terbakar selama 19 jam namun gendung itu tidak rubuh,
bagaimanakah kedua menara kembar itu dapat rubuh setelah satu atau dua
jam terbakar? Mereka juga bertanya, “Bagaimana bisa bahan bakar jet
menyebabkan keruntuhan itu ketika Federal Emergency Management telah
menyatakan bahwa kebanyakan bahan bakar jet telah habis pada nyala api
pertama?” Tambahan lagi, mereka bertanya,”Bagaimana api dapat
menyebabkan keruntuhan sedangkan tes yang dilakukan oleh Cardington
menemukan bahwa bangunan yang terbuat dari baja tidak akan terbakar oleh
api dengan temperatur melebihi batasan yang dapat dicakup oleh bahan
bakar jet? Oleh karena asap hitam yang berasal dari dalam bangunan
mengindikasikan bahwa api sangat membutuhkan oksigen dan tidak dapat
mencapai derajat maksimum 1.800 derajat Fahrenheit dan baja meleleh pada
temperatur yang jauh lebih tinggi yaitu 2.500 derajat Fahrenheit,
bagaimana para kru yang bertugas melakukan pembersihan dapat menemukan
baja yang telah meleleh di gudang bawah tanah?”
Berikut
ini adalah jawaban saya: Ketika suatu bangunan baja pencakar langit
terbakar, satu-satunya bahan bakarnya adalah perabotan di dalam gedung
itu. Ini tidak menghasilkan panas yang cukup untuk melelehkan bangunan
baja.
Ketika
ribuan liter bahan bakar jet ditumpahkan sekaligus dalam ruang yang
tertutup panas yang tercipta derajatnya sangat tinggi. Ia tidak hanya
menjadi sekadar panas tetapi sudah menjadi sebuah bom. Itu karena hawa
panas yang terperangkap. Sebatang kayu yang dibakar di dalam kompor kayu
dapat menghasilkan panas yang lebih banyak daripada jika ia dibakar di
ruang terbuka dimana panas dapat menguap ke dalam atmosfir.
Bagaimanapun,
bangunan-bangunan itu tidak runtuh karena tiang-tiang baja yang
meleleh. Gedung-gedung itu runtuh karena bangunan itu rusak dan dianggap
berbahaya. Panas melunakkan baja dan mengakibatkan baja itu menjadi
bengkok sehingga bangunan mudah rubuh. Panas hanyalah elemen tambahan,
bukan penyebab utama keruntuhan.
Gedung
Selatan rubuh hanya berselang satu jam karena berat akibat kerusakan
lebih parah dari Gedung Utara yang rubuh setelah dua jam terbakar.
Kerusakan struktural sendiri tidak cukup kuat untuk merubuhkan bangunan. Itulah yang terjadi pada Gedung 7.
Pada
bulan Juni 1995, Pasar Swalayan Sampoong di Korea runtuh karena
kegagalan struktural. Pada awalnya retakan kecil mulai terlihat. Retakan
itu secara bertahap mulai melebar. Dibutuhkan beberapa hari setelah
retakan-retakan itu ditemukan barulah seluruh bangunan itu runtuh.
Dengan beban yang sangat berat yang dapat ditanggung menyebabkan
kerusakan pada kolom-kolom, dua menara rubuh bahkan tanpa adanya api.
Mitos 3: Racikan super digunakan untuk meningkatkan panas
Para
fisikawan seperti Steven E. Jones dan Niels Harrit mengklaim bahwa di
dalam debu dan puing-puing menara-menara WTC terletak bukti adanya
“bahan peledak yang dirancang berdaya ledak tinggi”. Mereka menunjuk dua
jejak material panas aktif, sebuah substansi yang menghasilkan panas
intens yang terlokalisir ketika dibakar, yang ditemukan di antara
puing-puing Ground Zero.
Jawaban:
Racikan super hanya dapat menghasilkan panas yang intens di area yang
kecil. Mengecatnya pada baja setebal satu inchi, yaitu ketebalan baja
yang digunakan dalam membangun kolom-kolom WTC, dan membakarnya, tidak
mengakibatkan besi itu menjadi cukup panas sehingga dapat menjadi
bengkok. Faktanya, bahan bakar itu akan habis sebelum sisi lain dari
baja itu menjadi panas. Teori ini benar-benar tidak ilmiah.
Tetapi darimana datangnya jejak racikan super itu?
Material
panas aktif adalah suatu kombinasi aluminium dasar dan besi oksida
dalam bentuk racikan yang dikenal sebagai “nanostructured
super-thermite”, yang digunakan untuk memotong baja dan pengelasan,
pertunjukan kembang api, granat tangan dan penghancuran.
Menara-menara
WTC dibuat dengan menyambung baja dengan cara pengelasan. Ratusan ton
batang dilas untuk membangun kedua menara itu. Sudah tentu anda akan
menemukan bahan tersebut di dalam debu. Apabila ada bangunan yang dibuat
dari baja yang dilas maka anda akan menemukan material ini.
Lebih
penting lagi, setelah keruntuhan gedung-gedung itu, kolom-kolom harus
dipotong agar dapat dipindahkan. Ini mengakibatkan materi tersebut
terserak dimana-mana dan itulah alasan mengapa baja yang sudah meleleh
ditemukan disana. Ternyata pengetahuan dua orang “fisikawan” tidak ada
apa-apanya!
Mitos 4: Dampak angin dan badai lebih besar daripada dampak pesawat terbang
Satu
pertanyaan yang diajukan oleh para pembuat teori konspirasi adalah:
“Bagaimana dampak pesawat terbang dapat menyebabkan keruntuhan sedangkan
angin kencang dan badai adakalanya mempunyai dampak yang lebih besar
daripada dampak pesawat terbang?” Mereka berargumen bahwa gedung-gedung
dirancang untuk dapat menahan kekuatan angin sebesar 140 mph yang dapat
menyebabkan kekuatan tekanan sebesar 11.000 pound, yang lebih besar
daripada dampak pesawat terbang.
Tekanan
ini adalah penipuan. Tidak seorangpun pernah mengatakan bahwa
gedung-gedung itu runtuh karena dampak tersebut. Kekuatan 11.000 pound
ditopang oleh keseluruhan bangunan itu, walaupun ditabrak oleh pesawat.
Gedung-gedung itu tidak membengkok karena dampak tersebut. gedung-gedung
itu tidak rubuh oleh karena dampak tersebut. gedung-gedung itu rubuh
karena kolom-kolomnya tidak sanggup menahan beban 20 dan 40 lantai
diatasnya.
Sebutir
peluru yang dapat membunuh anda hanya akan sedikit mendorong anda jika
dampaknya dialihkan oleh rompi anti peluru. Dampak angin didistribusikan
sedangkan dampak/kerusakan jendela-jendela terlokalisir, dan itu
menyebabkan kerusakan struktural.
Mitos 5: Menara Kembar dihancurkan melalui tindakan penghancuran yang terkontrol.
Pertanyaan
lainnya yang diajukan adalah, “Bagaimana gedung-gedung itu dapat runtuh
dengan kecepatan gravitasi? Setiap lantai yang jatuh mestinya
memperlambat keruntuhan. Ini tidak akan dapat terjadi tanpa bahan-bahan
peledak yang telah diletakkan sebelumnya di dalam gedung itu”.
Jawaban:
pertanyaan ini akan mengusik mereka yang mempunyai sedikit pemahaman
mengenai fisika. Mengapa lantai-lantai yang jatuh mesti memperlambat
keruntuhan? Beban berat material yang runtuh akan semakin membesar
seiring dengan keruntuhannya. Jika lantai pertama di bawah tabrakan
tidak dapat menahan beban yang runtuh ke atasnya, maka kita tidak dapat
mengharapkan lantai-lantai di bawahnya akan sanggup menahan beban itu.
Semua lantai dibangun dengan kekuatan yang sama tetapi beban yang runtuh
menimpa setiap lantai yang ada di bawahnya lebih besar daripada lantai
yang ditopang oleh lantai-lantai atas. Ini seperti mengharapkan
lapisan-lapisan “cardboard” yang ditempatkan secara berjarak di bawah
bola bowling yang jatuh, dan mengharapkan agar itu dapat memperlambat
kejatuhannya. Lantai-lantai dibangun untuk menopang beban berat orang
dan furnitur. Lantai tidak dirancang untuk menopang berat jatuhnya
ribuan ton beton. Para pekerja bangunan tahu bahwa lantai tidak dapat
menopang beban yang besar dan saat menyimpan bahan-bahan bangunan mereka
tidak pernah terlalu banyak beban di satu tempat. Tidak ada lantai yang
dapat menahan jatuhnya beban gedung berlantai 20 atau 40. Seringkali
beban yang satu lantai yang jatuh sudah cukup untuk meruntuhkan lantai
di bawahnya. Argumen semacam itu sangat aneh.
Mitos 6: Bahan-bahan peledak digunakan untuk menghancurkan gedung-gedung itu.
Klaim ini adalah kelemahan dari teori konspirasi dan paling mudah untuk disanggah.
Beberapa
saksi mata telah mengklaim bahwa mereka mendengar beberapa ledakan.
Jesse Ventura, seorang yang tertarik pada teori konspirasi, telah
mewawancarai beberapa orang yang mengklaim bahwa mereka mendengar dua,
tiga, empat, bahkan hingga 10 ledakan.
Ventura
mendengar banyak laporan yang bertentangan. Ini berarti bahwa kecuali
satu, semua yang lain telah berbohong padanya, atau mereka hanyalah
orang-orang yang bingung.
Ada
banyak video yang menayangkan keseluruhan kejadian. Tidak satupun dari
video-video itu yang menunjukkan adanya ledakan. Awan debu yang tercipta
disebabkan karena beton yang hancur.
Cara
terbaik untuk menyanggah teori penghancuran terkontrol ini adalah
dengan melihat keruntuhan menara-menara WTC dan membandingkannya dengan
penghancuran-penghancuran yang terkontrol.
Dalam
tindakan penghancuran yang terkontrol, kolom-kolom dilubangi dan
dinamit diletakkan di dalamnya. Ketika diledakkan, gedung-gedung runtuh
dan hancur berkeping-keping saat lantai jatuh ke tanah. Dalam
penghancuran yang terkontrol, tindakan penghancuran dilakukan dari bawah
ke atas.
Berikut
ini adalah beberapa demonstrasi penghancuran yang terkontrol.
Perhatikan bagaimana seksamanya proses mempersiapkan sebuah gedung yang
akan dihancurkan. Apakah semua persiapan ini terjadi di kantor
orang-orang yang bekerja di WTC di depan mata mereka tanpa medapat
perhatian semua orang yang ada disana?
Runtuhnya
WTC sangatlah berbeda. Semua video menunjukkan bahwa penghancuran itu
terjadi dari atas ke bawah. Saat lantai-lantai atas dihancurkan,
lantai-lantai di bawah masih utuh. Lantai-lantai itu runtuh segera
setelah tertimpa beban puing-puing yang berjatuhan.
Hanya
dibutuhkan waktu beberapa menit memperhatikan dengan seksama
video-video keruntuhan menara kembar itu, maka kita dapat langsung
menggugurkan teori-teori konspirasi. Jika anda memperhatikan dengan
seksama anda akan melihat bahwa lantai-lantai di bawah tabrakan masih
berdiri dan utuh ketika lantai-lantai di atas menimpanya, yang berarti
tidak ada penghancuran yang terjadi di lantai-lantai bawah dan
keseluruhan argumen penghancuran yang terkontrol digugurkan. Hanya
inilah yang kita butuhkan untuk menyanggah semua klaim lainnya.
Bandingkanlah keruntuhan ini dengan keruntuhan akibat banyak tindakan
penghancuran terkontrol lainnya. Anda akan melihat perbedaannya. Dalam
penghancuran yang terkontrol, seluruh lantai runtuh bersamaan. Sedangkan
bagian-bagian menara WTC yang lebih rendah masih berdiri kokoh hingga
tertimpa reruntuhan lantai-lantai atas.
Hanya
inilah yang anda butuhkan untuk melihat bahwa teori konspirasi tersebut
hanyalah sebuah kebohongan besar. Anda tidak perlu menjadi seorang
insinyur bangunan atau bahkan seorang pakar intelektual. Yang anda
perlukan hanyalah mempunyai sedikit akal sehat. Itulah yang tidak
dimiliki banyak orang. Kita manusia adalah korban dari penipuan kita
sendiri. Kita membiarkan diri kita sendiri ditipu karena kita tidak
belajar untuk berpikir scara kritis. Kita adalah spesies yang bodoh.
Inilah alasan dibalik kesengsaraan kita yang tidak berkesudahan.
Bukankan terpilihnya Obama adalah bukti yang cukup kuat bahwa sejumlah
besar manusia memang benar-benar bodoh? Mayoritas manusia di seluruh
dunia berpikir orang yang sakit mental ini adalah sang Mesias. Mereka
jugalah yang percaya kepada teori konspirasi yang bodoh itu.
Berikut ini adalah sebuah simulasi komputer tentang bagaimana gedung-gedung itu runtuh.
Mitos 7: Bagian atas gedung-gedung itu runtuh, jadi tidak ada beban pada lantai-lantai di bagian bawah
Pertanyaan
lainnya yang diajukan adalah, “Bagaimana kedua menara kembar itu dapat
langsung runtuh ke bawah sedangkan kerusakan dan api yang muncul
hanyalah ke satu sudut dari dua sisi? Hanya bagian-bagian atas menara
kembar yang mestinya jatuh, dan semestinya tidak runtuh lurus ke bawah.
Faktanya bagian atas salah satu menara tidak runtuh ke atas gedung 4,
jadi tidak ada beban berat gedung yang menghancurkan lantai-lantai di
bawah. Lalu apa yang menyebabkan keruntuhan lantai-lantai tersebut?”
Jawaban:
Ini hanyalah sebuah kebohongan. Pertama, bagian-bagian atas gedung
tidak hanya runtuh tetapi jatuh tepat ke atas lantai-lantai di bawah.
Gambar ini menunjukkannya.
Kedua,
mengapa gedung dengan area lantai yang sangat luas dapat runtuh? Ini
memerlukan kekuatan yang sangat besar. Jika satu-satunya kekuatan dalam
peristiwa itu hanyalah gravitasi maka tidak ada alasan bagian-bagian
atas dapat runtuh. Jika kedua sisi dan inti gedung rubuh maka
kolom-kolom lainnya tidak mempunyai kekuatan yang cukup untuk menahan
gedung itu tetap berdiri. Mereka akan bengkok dan gedung itu runtuh
menimpanya.
Gambar
ini sudah cukup untuk melihat bahwa lantai-lantai di bawah tidak
sanggup menahan beban itu. Lantai-lantai atas dengan beban 40 lantai
runtuh lebih cepat daripada hanya 20 lantai.
Mitos 8: para pembajak tidak mampu menerbangkan pesawat.
Salah
satu instruktur penerbangan para pembajak mengatakan, “Sampai hari ini
saya masih terheran-heran bagaimana ia dapat terbang sampai ke Pentagon.
Dia sama sekali tidak bisa terbang”.
Para
pembajak tidak perlu belajar bagaimana menerbangkan atau mendaratkan
pesawat. Mengarahkan pesawat di udara tidak memerlukan banyak latihan.
Satu-satunya yang ingin mereka pelajari hanyalah bagaimana melaksanakan
kejahatan itu.
Anggaplah
para teroris Islam yang fanatik itu, yang dengan senang hati menjadi
martir untuk masuk surga, tidak bertindak sebagai pilot pesawat-pesawat
terbang itu, lalu siapa? Siapa lagi yang sangat ingin melakukan bunuh
diri?
Argumen
itu sangat idiot sehingga tidak memerlukan sanggahan apapun. Tetapi
argumen itu memberi pada kita sedikit pengetahuan mengenai pikiran licik
para pembuat teori konspirasi dan kebodohan orang-orang yang
mempercayainya.
Keanehannya
tidak berakhir disini. Para pembuat teori konspirasi bertanya,
“Bukankah itu tidak bisa dikatakan hanya sebuah kebetulan jika keempat
pesawat yang dibajak hanya 20% hingga 50% kursinya yang terisi,
sedangkan semua penerbangan trans-kontinental lainnya hari itu 70-90%
kursinya terisi penumpang?”
Saya
tidak tahu berapa banyak kursi yang terisi penumpang dalam
pesawat-pesawat yang dibajak itu dan apakah ini sangat tidak lazim.
Tujuan dari para pembuat teori konspirasi ini hanyalah untuk
menghancurkan dan berikut ini kita akan melihat alasannya. Namun
demikian, mari kita beri mereka peluang untuk menjadi ragu dan menerima
klaim tersebut. Apakah yang ingin mereka buktikan?
Bahwa orang-orang
yang merencanakan penghancuran WTC dan menyebabkan kematian 3000 orang
peduli untuk menyelamatkan hidup segelintir orang Amerika dan oleh
karena itu mereka memutuskan untuk tidak mengisi pesawat itu penuh
dengan penumpang?
Jika niatnya adalah untuk membunuh dan semua ini
direncanakan oleh Bush, Chaney dan Condoleezza Rice mengapa tidak
mengisi penuh pesawat-pesawat itu hingga kapasitas maksimum?
Para
pendusta tidaklah konsisten. Tujuannya adalah melemparkan sebanyak
mungkin lumpur dengan harapan ada sebagian yang mengena. Cara licik
dalam mempresentasikan argumen seperti ini merupakan ciri khas semua
ideologi bobrok yang mengandalkan kebohongan untuk mendapatkan kekuaaan.
Cara seperti ini dipraktikkan oleh Nazi di Jerman, Fasisme di Italia,
Komunisme di seluruh dunia, dan kini oleh sayap kiri dan sudah tentu
oleh orang-orang Muslim yang telah berdusta selama 1400 tahun. Para
penyebar kebencian itu mengandalkan kekuatan dusta besar. Semakin besar
suatu kebohongan, kedengarannya akan semakin kredibel.
Fitnah Berdarah Yang Baru
Selama
abad pertengahan di Eropa, pada masa Paskah, tuduhan-tuduhan aneh dan
fitnah seringkali dibuat terhadap orang Yahudi. Tuduhan-tuduhan ini
biasanya mengakibatkan munculnya serangan-serangan kekerasan terhadap
komunitas-komunitas Yahudi. Ada ratusan tuduhan berdarah di sepanjang
sejarah, yang mengakibatkan kematian ribuan orang. Tema tuduhan berdarah
umumnya sama. Seorang anak hilang; biasanya seorang anak laki-laki.
Kemudian muncul tuduhan bahwa orang Yahudi membunuh anak itu dan
menggunakan darahnya untuk acara-acara ritual. Biasanya orang-orang yang
meluncurkan tuduhan itu telah membunuh anak itu dengan tangan mereka
sendiri untuk menuduh orang Yahudi. Kadangkala anak itu adalah korban
kecelakaan atau kemudian ditemukan tidak terluka sama sekali.
Metode-metode penyiksaan yang terkejam seringkali digunakan untuk
memaksakan pengakuan, dan dakwaan-dakwaan rekayasa digunakan untuk
menghina dan menyerang komunitas-komunitas Yahudi.
Pada
abad 14, tuduhan-tuduhan pembunuhan ritual menjadi hal yang biasa
terdengar pada waktu Paskah. Fakta bahwa pengorbanan manusia dan
penggunaan darah binatang untuk tujuan apapun sangat dilarang menurut
hukum Yahudi sama sekali tidak dipedulikan oleh para pembuat dan
pemercaya dusta. Nalar diabaikan ketika kebencian dan kebebalan
memerintah. Penolakan terhadap tuduhan-tuduhan berdarah oleh banyak Paus
sepanjang abad hanya berdampak kecil dan sama sekali tidak menghentikan
mereka.
Hingga
hari ini banyak negara Muslim Arab yang meluncurkan tuduhan berdarah
seperti itu terhadap orang Yahudi untuk menzolimi mereka dan
membangkitkan kebencian terhadap mreka. Namun demikian tuduhan ini telah
diekspos. Bagaimanapun kebencian tehadap orang Yahudi masih ada. Para
pembenci Yahudi kini telah menciptakan tuduhan yang baru, yaitu teori
konspirasi tragedi 11 September. Berdasarkan teori ini, bukan orang
Muslim yang telah melakukan kebiadaban pada September 2001, melainkan
Mossad, agen intelijen nasional Israel, dengan bantuan CIA dan
pemerintahan Bush.
Berbagai
motif dikemukakan, termasuk: agar Amerika Serikat menyerang musuh-musuh
Israel; untuk mengalihkan perhatian publik dari perlakuan Israel
terhadap orang-orang Palestina; menolong kelompok Zionis mengambil
kendali atas urusan-urusan dunia; membujuk orang-orang Amerika untuk
mendukung Israel.
Orang-orang
yang mendukung teori ini percaya bahwa para pekerja Yahudi telah
terlebih dahulu diperingatkan oleh intelijen Israel agar tidak masuk
kerja pada 11 September, sehingga tidak ada orang Yahudi yang mati dalam
tragedi WTC. Menurut Cinnamon Stillwell, beberapa pembuat teori
konspirasi 9/11 mengemukakan bahwa sejumlah 4000 orang Yahudi tidak
masuk kerja hari itu. Ini pertama kalinya dilaporkan pada 17 September
oleh saluran televisi satelit Al-Manar yang dimiliki Hezbollah Lebanon.
Jumlah
orang Yahudi yang wafat dalam serangan-serangan itu diperkirakan antara
270 hingga 400 orang. Angka terendah sangat berkaitan dengan prosentasi
orang Yahudi yang tinggal di wilayah New York dan survey-survey parsial
mengenai daftar agama yang dianut korban.
Siapakah yang berada di balik teori konspirasi ini?
Siapakah yang diuntungkan dari penyebaran kebohongan ini?
Tidaklah sulit untuk melihat siapa yang mendapat keuntungan. Sudah tentu orang-orang Muslim dan sayap kiri.
Osama
Bin Landen, yang menyebut serangan ini sebagai ghazwah, (serangan
dadakan) telah menyombongkan keberhasilannya. Para pembajak itu
dipuji-puji oleh banyak situs jihadi Muslim. Bukankah itu sudah cukup
bukti bahwa orang Muslim berada di belakangnya?
Al-Muhajiroun
yang dipimpin oleh Omar Bakri Muhammad dan Anjem Choudary mengadakan
sebuah konferensi “The Magnificent 19”, yang memuji penyerangan 11
September.
Ini
adalah fakta-fakta yang disangkali para pembuat teori konspirasi,
tetapi mereka berpegang pada teori-teori yang tidak berdasar, yang tidak
satupun teori itu masuk akal maupun ilmiah.
Bertrand
mengatakan, “Jika seseorang disodorkan fakta yang bertentangan dengan
instingnya ia akan memeriksanya dengan seksama, dan bila buktinya tidak
cukup kuat, ia akan menolak untuk mempercayainya. Di sisi lain, jika ia
disodorkan sesuatu yang sesuai nalar untuk bertindak menurut instingnya,
maka ia akan menerimanya sekalipun hanya didukung sedikit bukti. Asal
mula mitos dijelaskan dengan cara demikian.”
"Ini menjelaskan mengapa teori konspirasi yang bodoh ini diterima oleh banyak orang yang mudah ditipu".
Tujuannya adalah untuk menipu dan mengalihkan perhatian orang sehingga musuh tidak dihentikan.
Di
satu sisi orang Muslim mengagungkan para pembajak dan pada saat yang
sama mereka menyangkal kalau mereka terlibat dengan tragedi itu.
Dengan
satu sisi mulut mereka, mereka mengatakan bahwa Amerika sudah tahu hal
itu akan terjadi dan dengan sisi mulut mereka yang lain mereka
menumpahkan kesalahan pada orang Yahudi, CIA dan Bush. Semua ini hanya
taqiyyah.
Dan sudah tentu orang-orang bodoh yang bermanfaat
bagi sayap kiri senantiasa di pihak siapapun yang menentang Amerika.
Semakin banyak kekacauan yang diciptakan maka semakin banyak suara
mereka dapatkan. Mereka tahu bahwa satu-satunya harapan mereka untuk
mendapatkan kekuasaan dan tetap berkuasa adalah melalui kebohongan.
Apapun yang dapat melibatkan Amerika, dapat diterima. Keanehan apapun
yang dapat membuat Yahudi disalahkan, dapat diterima.
Mereka lebih
menyukai kebohongan daripada kebenaran sekalipun tidak ada bukti yang
dapat mendukung mereka.
Kebiadaban
9/11 diinspirasi oleh Quran; dirancang oleh para mujahid Muslim;
dilaksanakan oleh para pejuang Islam; diagungkan oleh orang-orang Muslim
sebagai kemenangan besar mereka dan dengan sukaria dirayakan di seluruh
dunia Muslim.
INILAH GAMBARAN KEBODODHAN BANYAK ORANG MUSLIM DAN ULAMA2 YANG MUDAH DITIPU DAN TOLOL TIDAK MENGGUNAKAN AKAL SEHAT...DAN PENYELIDIKAN YANG BENAR...DAN MENGGUNAKAN SEGALA CARA UJI YANG MENENTUKAN MELALUI TEKNOLOGI DAN SEMUA PERALATAN YANG LAYAK DAN MUNGKIN SECARA TEKNIK DAN PROSEDUR AKAL SEHAT DAN PROFESIONAL...???
Alasan
orang Muslim mempromosikan konspirasi ini sudah jelas. Inilah tuduhan
berdarah mereka yang baru terhadap orang Yahudi. Tetapi anti Semitisme
hidup bahkan di kalangan non Muslim. Orang-orang yang membantai 6 juta
orang Yahudi masih hidup, tersembunyi di antara kita. Mereka bisa jadi
adalah insinyur dan para pakar. Tetapi mereka berbohong dan dimotivasi
oleh kebencian mereka terhadap orang Yahudi dan Amerika, bukan oleh
fakta-fakta.
Ada artikel yang sangat bagus mengenai absurditas teori konspirasi ini. Berikut ini adalah kutipan dari artikel itu:
1.
Sebuah teori konspirasi yang baik mengatakan bahwa pemerintah sangat
kompeten untuk memetakan strategi, merencanakan misi, memilih
orang-orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan rancangan itu dan
melaksanakannya dan tidak tertangkap. Bagi siapapun yang pernah bekerja
untuk pemerintah, diketahui bahwa level kompetensi yang diperlukan untuk
menciptakan konspirasi seperti itu melampaui kemampuan pemerintah
manapan – demokratis atau yang lainnya.
2.
Sebuah teori konspirasi yang baik berasumsi bahwa pemerintah membayar
para pekerjanya dengan cukup banyak uang agar mereka tetap bungkam.
3.
Teori konspirasi berasumsi bahwa jabatan dan file pekerja di
pemerintahan yang menolong melaksanakan konspirasi ini akan mentolerir
dan mendukung pembantaian massal sesama suadara sebangsanya. Ini mungkin
adalah kritik yang adil untuk para pemimpin politik senior di beberapa
negara, tetapi ini adalah tuduhan yang jahat untuk mayoritas pekerja
pemerintah di negara-negara demokratis.
Silahkan membaca semua artikel ini disini: 9/11 Conspiracy Theories – Debunking Richard Gage
Dan berikut ini adalah artikel lainnya yang baik mengenai pembahasan ini.
Sebarkanlah
artikel ini dan jika ada orang yang dapat menolong saya membuat video
mengenai subyek ini saya akan sangat menghargainya. Kebohongan akan
tetap menyebar jika kebenaran tetap disembunyikan. Mereka yang merancang
kebohongan dan menyebarkannya tidaklah menarik hati kami. Mari kita
menyebarkan kebenaran dan mengakhiri dusta yang menyesatkan ini.
Jika
Jesse Ventura telah menaruh serpihan pekerjaan itu sehingga ia
menempatkan (otot) bisepnya di otaknya, ia tidak akan membuat film
konspirasi mengenai tragedi 9/11. Seseorang bertanya padanya apakah ia
akan membuat film mengenai ketidakmampuan Obama menjalankan tugas
jabatannya sebagai presiden. Ia menjawab tidak. Ia menambahkan hal itu
sama sekali tidak merisaukannya. Penipu terbesar rakyat Amerika tidak
merisaukan orang ini, tetapi ia tidak punya masalah saat menipu publik
dengan kebohongan dan menyalahkan korban ketika ada musuh dari luar yang
menyerang Amerika.
Masalahnya
bukanlah Jesse Ventura. Ia mengejar uang dan kurang memiliki
patriotisme. Masalahnya adalah masyarakat awam Amerika yang menonton
program-program bodohnya dan membuatnya menjadi kaya raya. Masalahnya
adalah orang-orang Amerika tidak lagi dapat membedakan siapa kawan dan
siapa lawan, atau kebenaran dan kepalsuan. Bangsa seperti itu akan
binasa dan kita dapat melihat hal itu terjadi.
http://indonesian.alisina.org/?p=1172
Para muslim di Indonesia semakin hari semakin banyak yang makin tolol dan konyol karena semakin kafah islamnya.
BalasHapusIslam bodoh, ajaran sesat . . .
BalasHapus