Minggu, 05 Desember 2010

"Pengakuan Sutjipto itu, lagi-lagi membuktikan bahwa Partai Demokrat melakukan kolusi terkait IPO Krakatau Steel,"

Pengamat politik Ichsanuddin Noorsy mengatakan, pengakuan anggota Komisi III DPR RI dari Partai Demokrat Sutjipto yang pernah menjadi notaris PT Krakatau Steel merupakan indikasi kuat bahwasanya Partai Demokrat melakukan kolusi.

"Pengakuan Sutjipto itu, lagi-lagi membuktikan bahwa Partai Demokrat melakukan kolusi terkait IPO Krakatau Steel," kata Noorsy, saat berbincang dengan primaironline.com, Jakarta, Minggu (5/12).

Menurut Noorsy, pengakuan tersebut menunjukkan konflik kepentingan di mana Sutjipto menggunakan networking-nya di dalam PT KS.

"Sutjipto bisa saja menggunakan kekuasaannya sebagai notaris atau menggunakan dayanya sebagai orang Partai Demokrat. Jadi semakin jelas semua dan jangan pernah bermimpi kalau Partai Demokrat menutupi dugaan keterlibatannya dalam IPO KS," papar dia.

Sebelumnya, anggota Komisi III DPR Sutjipto mengaku bahwa dirinya pernah menjadi notaris PT Krakatau Steel saat proses IPO PT KS terjadi tahun 2008 lalu. Setelah terpilih menjadi anggota DPR dari Demokrat, Sutjipto mengundurkan diri sebagai notaris PT KS dan sekarang hanya bertugas memonitoring PT KS.

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno mengatakan, adanya pengakuan dari mantan notaris PT Krakatau Steel yang sekarang menjadi anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Sutjipto semakin memperkuat dugaan adanya kongkalikong antara Partai Demokrat dengan IPO Krakatau Steel.

"Bila apa yang disampaikan oleh Sutjipto benar maka kabut conflic of interest semakin pekat. Indikasinya jadi semakin kuat. Saya tidak menuduh," kata Hendrawan, kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (30/11).

Hedrawan menyebutkan, adanya partai-partai politik dan juga "oknum" partai politik "bermain" di IPO Krakatau Steel semakin terang benderang. "Partai-partai "bermain" di IPO KS semakin kuat dugaannya. Tuduhan mengandung spekluasi. Dugaan itu dengan indikator-indikator yang lebih banyak menjadi semakin kuat," kata mantan anggota Pansus Bank Century itu.

Menurutnya, Sutjipto seharusnya mengambil langkah antisipasi saat ditunjuk menjadi notaris PT Krakatau Steel. "Mestinya, saat itu dia harus mendeklarasikan dirinya sebagai calon anggota dewan. Jangan ketahuan, baru blingsatan. Dia harus buat rambu-rambu dan secara tegas menolak dijadikan notaris PT Krakatau Steel untuk menghindari hal-hal yang kontraversi," papar dia.

Sebelumnya, anggota Komisi III dari Fraksi Demokrat Sutjipto mengaku bahwa dirinya pernah menjadi notaris PT Krakatau Steel saat proses IPO KS tahun 2008. "Ya, saya pernah jadi notaris PT Krakatau Steel. Itu sebelum saya jadi anggota DPR sekarang ini. Saya menjadi notaris saat terjadi proses IPO Krakatau Steel, sekitar tahun 2008 lalu," kata Sutjipto.

Sutjipto mengatakan, saat ini dirinya tidak lagi aktif sebagai notaris PT Krakatau Steel karena menjadi anggota DPR. "Sekarang saya hanya memonitor saja. Semua ditangani oleh notaris pengganti saya," jelas dia.

Disebutkan, sebagai seorang notaris, pekerjaannya hanya membuat perjanjian dengan pihak pembeli saham. "Apa yang dilakukan seorang notaris, sesuai dengan profesi, tapi tidak masuk masalah komersial. Saya buat ketentuan hukuim, ubah AD/ART PT KS, membuat perjanjian dengan underwriter," papar dia.

Ketika ditanya lebih jauh, tentang adanya partai politik atau "oknum" partai politik yang membeli saham PT Krakatau Steel, Sutjipto mengatakan, dirinya tidak melihat adanya partai politik atau "oknum" membeli saham. "Notaris tidak dalam posisi itu, Kita hanya melihat legal dokumen bahwa itu benar semua, kita buat perjanjiannya, angka-angkanya, berapa yang dibeli, berapa saham yang dilepas. Sepengetahuan saya tidak ada pembeli dari partai politik atau "oknum" partai politik," jawab Sutjipto.
  
http://forum.detik.com/ichsanuddin-noorsy-skandal-kolusi-krakatau-steel-demokrat-terkuak-t222449.html?df9922tpop

1 komentar:

  1. Mengapa para Penguasa ini kok selalu saja ada upaya2 manipulasi dan korupsi.... Kok serakah amat sih... Sudah menguasai Pemerintahan masih juga memanipulasi Perusahaan Negara... !!! lalu Ada Apa sebenarnya di Republik ini ???? Apakah ada tangan2 kotor Asing campur tangan dan bermain meng-obok2 di negeri ini...??? Dan begitu banyak antek2 dan jaringan Asing Jahat Laknatullah... ikut bermain merayah dan menjarah Asset bangsa ini dengan segala cara kotor.. penuh tipuan.. kebohongan .. dan permainan curang... Ini jelas2 melakukan riba- gharar dan maisir haram terselubung... !!! Benar2 Jahat dan Keji terhadap Rakyat dan Bangsa Indonesia..!!! Hai Partai2 Penguasa - jangan kalian pura2 tidak tahu dan se-olah2 suci murni...!!! Pembalasan Rakyat dan Hukum2 Rakyat bakalan datang dengan kekuasaan Allah Maha Keras Hukumannya...
    Tunggulah... semua ini ada akhir... dan ada balas...!!! Bangkitlah hai Rakyat Indonesia dan hancurkan para manipulator dan jaringan dan semua kaki tangan-Penjajah Kriminal Internasional ini .dan semua antek2nya .. !! Mungkin saatnya konsolidasi untuk revolusi... Sekarang..!!! Bersiaplah semua kekuatan Rakyat dan Bangsa... kita terpaksa menghadapinya dengan cara2 yang lebih keras...dan revolusi Rakyat....

    BalasHapus