Panja RUU DIY DPD: SBY Jangan Usik Mekanisme Internal Keraton
Febrina Ayu Scottiati - detikNews
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta tidak mengutak-atik mekanisme internal keraton Yogyakarta. Mekanisme keraton yang konon sudah berdiri 300 tahun itu dinilai lebih matang.
"Indonesia baru merdeka 60 tahun sementara keraton sudah 300 tahun. Sudahlah mekanisme keraton lebih matang," tukas Paulus Y Sumino selaku Ketua Panja RUU DIY DPD dalam diskusi di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (3/12/2010).
Paulus mengatakan, DPD telah mengkaji secara mendalam mekanisme internal tersebut. Hasilnya, mekanisme tersebut sudah bagus dan hanya tinggal memerlukan pengakuan.
"Sudah kami kaji dan bagus. Walau mekanisme tersebut tidak kami masukan ke dalam RUU DIY," terang Paulus.
"Indonesia baru merdeka 60 tahun sementara keraton sudah 300 tahun. Sudahlah mekanisme keraton lebih matang," tukas Paulus Y Sumino selaku Ketua Panja RUU DIY DPD dalam diskusi di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (3/12/2010).
Paulus mengatakan, DPD telah mengkaji secara mendalam mekanisme internal tersebut. Hasilnya, mekanisme tersebut sudah bagus dan hanya tinggal memerlukan pengakuan.
"Sudah kami kaji dan bagus. Walau mekanisme tersebut tidak kami masukan ke dalam RUU DIY," terang Paulus.
Sementara itu Anggota DPD asal Jawa Timur, Denty Eka Widi Pratiwi menegaskan secara internal keraton kriteria, calon pemimpin kesultanan Yogyakarta sudah ada sehingga menurutnya kombinasi demokrasi fleksibel bisa diterapkan di kota Gudeg tersebut.
"Internal keraton sudah mengatur bagaimana kriteria, syarat-syarat pemimpin Yogyakarta. Ini merupakan kombinasi demokrasi fleksibel yang merupakan keistimewaan tersendiri bagi Daerah istimewa Yogyakarta," tutup Denty.
"Internal keraton sudah mengatur bagaimana kriteria, syarat-syarat pemimpin Yogyakarta. Ini merupakan kombinasi demokrasi fleksibel yang merupakan keistimewaan tersendiri bagi Daerah istimewa Yogyakarta," tutup Denty.
http://www.detiknews.com/read/2010/12/03/133519/1508422/10/panja-ruu-diy-dpd-sby-jangan-usik-mekanisme-internal-keraton
Seyogianya para ponggawa negara ini jangan angkuh dan sok pintar diri, padahal kerjanya tukang copy paste ide orang lain, bangsa lain yg nota bene embahnya para penjajah dinegeri ini. Demokrasi itu apa iya seperti cerita para profesor dan DR2 itu. Padahal rakyat terutama simiskin itu tak ada harganya. Menurut ku yg awam, kalau pemimpin menyatu hatinya dan jiwanya dengan rakyatnya, apapun bentuk sistem kepemimpinan dinegara manapun itu sudah Demokrasi. Yg penting rakyat yg dipimpin itu benar2 merasa diayomi dan dilindungi serta diajak kepada yang benar dengan tuntunan prilaku pemimpinnya dan keluarganya sehari-hari dengan utuh dan ada dasar anutan yang dimengerti rakyatnya. Senantiasa bisa dekat dengan rakyatnya dan tidak menjadi Pengkhianat Rakyat. Apapaun sebutannya, bisa saja Raja, Sultan, Presiden, Ratu atau apa saja...
BalasHapus