Iran Lakukan Latihan Perang Udara
Senin, 15 Nopember 2010
TEHERAN (Suara Karya): Angkatan bersenjata Iran pekan depan akan melakukan pelatihan perang udara dalam satu ujian sistem pertahanan udara republik Islam itu, kata soerang komandan senior kepada AFP.
Komandan senior Angkatan Bersenjata Iran Ahmad Mighani mengatakan kepada AFP bahwa pelatihan yang akan dimulai besok (17/11) itu dilaukan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan. "Latihan ini dilakukan untuk melakukan uji coba pasukan dan peralatan yang kami miliki serta untuk meningkatkan kemampuan pertahanan," kata Mighani. Angakatan bersenjata Iran secara reguler melakukan pelatihan-pelatihan seperti itu untuk menunjukkan kekuatan militer negara itu dan uji penembakan rudal-rudal buatan dalam negeri mereka. Teheran sedang mendapat tekanan internasional yang meningkat menyangkut program nuklirnya yang dicurigai Barat digunakan untuk membuat senjata-senjata atom-satu tuduhan yang dibantah keras republik Islam itu. Amerika Serikat dan Israel sekutunya tidak mengesampingkan serangan militer untuk mencegah Iran memiliki senjata-senjata nuklir, yang memicu Teheran mengancam dengan satu tanggapan yang hebat. Setelah perundingan putaran terbaru sanksi-sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran ,Rusia menolak mengirim rudal-rudal darat ke udara S-300 yang telah lama dipesan itu ke Iran. Seorang komandan penting Iran, Rabu mengatakan Iran akan segera melakukan uji coba versinya sendiri rudal-rudal S-300. Tidak jelas apakah rudal yang dibangun di dalam negeri itu yang sama dengan S-300 itu juga akan diuji coba dalam pelatihan perang mendatang. Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah memperpanjang selama setahun lagi pembekuan terhadap aset Iran di Amerika yang pertama diterapkan 31 tahun lalu oleh Presiden Jimmy Carter. Dalam maklumat yang dipublikasi oleh Gedung Putih pada Rabu waktu setempat, Obama menyebutkan bahwa hubungan antara kedua negara itu belum pulih, yang memberi alasan bagi dilanjutkannya "keadaan darurat nasional" berkenaan dengan Iran. Carter telah memerintahkan pembekuan terhadap aset pemerintah Iran di bawah jurisdiksi AS pada 14 November 1979, 10 hari setelah orang-orang berhaluan keras dan mahasiswa yang bersimpati pada revolusi Islam mengambilalih kedutaan besar AS di Teheran. Kelompok garis keran Iran itu telah menahan 52 diplomat AS selama 444 hari, dan Washington dan Teheran memutuskan hubungan pada April 1980. Obama memperpanjang pembekuan aset itu persis ketika AS dan sejumlah negara besar lainnya berusaha untuk memecahkan kebuntuan mengenai program nuklir Iran, yang diduga akan menjadi upaya untuk mengembangkan senjata nuklir di bawah samaran program yang Tehera tegaskan sebagai program energi sipil yang damai. Satu sumber diplomatik Eropa mengatakan, Selasa, bahwa Iran telah mengusulkan dimulainya lagi pembicaraan nuklir yang lama terhenti itu di Istanbul pada 23 November atau 5 Desember. Kepala diplomat EU Catherine Ashton sebelumnya mengusulkan pembicaraan di Wina dari 15 - 18 November. Pembicaraan nuklir antara Iran dan yang disebut P5+1 - Inggris, China, Prancis, Rusia, Jerman dan AS - telah macet sejak Oktober 2009 ketika kedua belah pihak bertemu di Jenewa. (Ant/Kentos)
Ref: berita dari era muslim taggal 17 November 2010. http.eramuslim@com
Ref: berita dari era muslim taggal 17 November 2010. http.eramuslim@com
Ralat, sumber seharusnya http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=266206. Terimakasih yah dan mohon maaf.
BalasHapus