Ahmadinejad Kecam AS Soal Hukuman Mati
Rita Uli Hutapea - detikNews
Mahmoud Ahmadinejad (AFP)
<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1b&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a59ecd1b' border='0' alt='' /></a>
Baku - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengecam pemerintah Amerika Serikat yang mengkritik vonis hukum rajam terhadap wanita Iran, Sakineh Mohammadi-Ashtiani.
"Di Amerika Serikat ada 53 wanita yang dihukum mati. Kenapa seluruh dunia tidak meminta mereka mengampuni wanita-wanita itu? Kami menyerahkan pada mereka daftar wanita-wanita tersebut namun media ada di tangan mereka dan karena itulah mereka tidak meliput hal ini," cetus Ahmadinejad ketika ditanyai mengenai desakan internasional agar Ashtiani tidak dihukum mati.
Hal itu disampaikan Ahmadinejad dalam konferensi pers di Baku, ibukota Azerbaijan seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (18/11/2010).
Kasus Ashtiani telah menimbulkan kecaman internasional dan seruan dari pemerintah AS dan Eropa agar hukuman mati terhadap wanita itu dibatalkan.
Ashtiani divonis mati oleh dua pengadilan berbeda di Kota Tabriz dalam dua persidangan terpisah pada tahun 2006 lalu. Wanita itu awalnya mendapat vonis hukuman gantung atas keterlibatannya dalam pembunuhan suaminya. Namun setelah mengajukan banding, Ashtiani pada tahun 2007 menerima hukuman yang lebih ringan yakni hukuman penjara 10 tahun.
Namun Ashtiani juga mendapat vonis mati dengan cara dirajam atas dakwaan perzinahan. Hukum rajam itulah yang menuai kecaman keras dari komunitas internasional. Beberapa waktu lalu otoritas Iran menyatakan, hukum rajam tersebut ditangguhkan sementara. Ahmadinejad pun menegaskan bahwa kasus Ashtiani masih dalam penyelidikan.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan. Badan-badan penyelidik Iran sangat kompeten dan mereka akan mengambil keputusan yang tepat atas masalah ini," tegas Ahmadinejad.
"Di Amerika Serikat ada 53 wanita yang dihukum mati. Kenapa seluruh dunia tidak meminta mereka mengampuni wanita-wanita itu? Kami menyerahkan pada mereka daftar wanita-wanita tersebut namun media ada di tangan mereka dan karena itulah mereka tidak meliput hal ini," cetus Ahmadinejad ketika ditanyai mengenai desakan internasional agar Ashtiani tidak dihukum mati.
Hal itu disampaikan Ahmadinejad dalam konferensi pers di Baku, ibukota Azerbaijan seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (18/11/2010).
Kasus Ashtiani telah menimbulkan kecaman internasional dan seruan dari pemerintah AS dan Eropa agar hukuman mati terhadap wanita itu dibatalkan.
Ashtiani divonis mati oleh dua pengadilan berbeda di Kota Tabriz dalam dua persidangan terpisah pada tahun 2006 lalu. Wanita itu awalnya mendapat vonis hukuman gantung atas keterlibatannya dalam pembunuhan suaminya. Namun setelah mengajukan banding, Ashtiani pada tahun 2007 menerima hukuman yang lebih ringan yakni hukuman penjara 10 tahun.
Namun Ashtiani juga mendapat vonis mati dengan cara dirajam atas dakwaan perzinahan. Hukum rajam itulah yang menuai kecaman keras dari komunitas internasional. Beberapa waktu lalu otoritas Iran menyatakan, hukum rajam tersebut ditangguhkan sementara. Ahmadinejad pun menegaskan bahwa kasus Ashtiani masih dalam penyelidikan.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan. Badan-badan penyelidik Iran sangat kompeten dan mereka akan mengambil keputusan yang tepat atas masalah ini," tegas Ahmadinejad.
http://www.detiknews.com/read/2010/11/18/164851/1497066/10/ahmadinejad-kecam-as-soal-hukuman-mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar