Minggu, 01 Juli 2012

77 TANGGAPAN ATAS TULISAN MUAWIYAH INI.....>>> MERESPON ATAS TELAAH SDR SECONPRINCE MENGENAI POKOK HADIS2 DAN REFERENSINYA...>>> JADIKAN SEMUA ILMU DAN SEJARAH SERTA REFERENSI SEBAGAI PELAJARAN UNTUK MENCARI KEBENARAN SEJATI... AGAR UMAT JADI CERDAS..DAN BISA MENGAMBIL ILMU DAN HIKMAHNYA.....>>> SEMOGA ALLAH SWT MENCURAHKAN HIDAYAH INAYAH MAUNAH DAN MA'RIFAH KEPADA KITA SEKALIAN... DAN MENJADI UMAT YANG KOKOH BERSATU-BERSILATURAHIM DENGAN HALIM-BERSAUDARA-DAN KUAT BERSATU DAN MEMBANGUN SOLIDARITAS PERSATUAN UMAT..YANG CERDAS..LURUS... DAN IKHLAS UNTUK MENJADI MUSLIM YANG KAFFAH.... AAMIIN...

77 Tanggapan

secondprince.wordpress.com/2010/07/12/hadis-muawiyah-mati-tidak-dalam-agama-islam-bantahan-terhadap-salafy/

  1. Nashibi lagi, Salafy lagi, Wahhabi lagi. Tidak henti2nya mereka menyesatkat umat, dan yang terpengaruh dengan ajaran mereka biasanya cuma orang2 yang tidak berpendidikan, hati kotor, sifat kasar dan munafiq.
    Bukankah Nabi.saw telah menyatakan bahwa mereka adalah Qarnu Syaithan dari Najed yang mengikuti penyesat dari Bani Mudhar???
  2. buta mata buta hati….para wahabrot..ini.
  3. Bagaimana kita akan mengatakan Muawiyah seorang sahabat dari Rasul. Sedangkan tiap tindakan dan perbuatannya memusuhi (kalau tidak dapat dikatakan membunuh) keluarga Rasul yang sangat dicintai.
    Imam Hasan as berkhotbah ketika Muawiyah mengajak berdamai. Inilah salah satu Khotbah beliau:
    Amma ba’du. Sesungguh Muawiyah telah menyeru kepada suatu urusan yang didalamnya tidak terdapat KEMULIAAN DAN KEADILAN, Jika kalian menginginkan kehidupan kami akan menerimanya dan kami akan memenjamkan mata dari debu halus.
    Jika kalian menginginkan kematian, kami akan berkorban untuk kalian demi zat Allah dan kami akan berhakim kepada Allah.
    Dengan pernyataan beliau ini menunjukan bahwa Imam Hasan akan melawan KEMUNAFIKAN DAN KEDHALIMAN.
    Apakah manusia seperti Muawiyah ini akan diterima taubatnya? Dan Neraka Jahanam tidak mau menyambutnya. Sejarah telah jelas membicarakan apa yang terdapat dalam hatinya. Islam dimanfaatkan oleh Muawiyah sebagai kedok untuk mencapai AMIBISINYA. Waslam
  4. Bagaimana mungkin Muawiyah yang kekafirannya melebihi Firaun bisa dianggap sahabat Nabi, sejak kapan ia bersahabat dengan Nabi.saw? Dia bukan sahabat Nabi.saw tapi hanya seorang yang hidup sejaman dengan Nabi.saw yang ditakdirkan untuk menyelewengkan ajaran Islam.
    Sebenar-benarnya Muawiyah adalah pecundang yang dengan hina kalah perang dengan kaum muslimin yang dipimpin oleh Nabi.saw, tapi karena tidak ada jalan lain maka dia pura-pura masuk Islam agar selamat jiwanya.
    Di kemudian hari dia membuktikan kekafirannya dengan membalas kekalahannya itu dengan menyembelih orang2 dekat Nabi.saw beserta anak cucunya dan menyelewengkan Islam, merampok dan merusak ka’bah.
    Sebagaimana Firaun menyembelih umat Bani Israil begitulah dia menyembelih umat Muhammad.saw bahkan lebih kejam dari Firaun.
    Dan, jaman sekarang masih ada juga manusia sepertinya yaitu sebagian orang yang mengaku dirinya sebagai ulama lalu menunggangi agama demi ambisi pribadi, kepetingan politik, dan kedudukan atau demi mendapat kehormatan dalam masyarakat. Nah, yang model beginian ini juga dapat digolongkan sebagai muawiyah muawiyah versi baru yang kekejianya setara atau melebihi Muawiyah asli.
    Salam
  5. Alhamdulillah msh ada orang2 yg mampu dan meluangkan waktunya utk meluruskan dan menjernihkan riwayat2 dan sejarah Islam dari segerombolan orang yg dgn licik berusaha utk membengkokkannya. Bagaimana pun kebenaran selalu yang terdepan.
    Wahai nashibi, teruskan dan tanamkan saja kecintaan dan puja-puji anda kepada Muawiyyah dan kikislah kecintaan anda kepada ahlulbayt Nabi saw. Sesungguhnya di akhirat setiap orang akan berkumpul dgn siapa yg dicintainya.
    Salam
  6. Ya Allah.. janganlah Engkau haramkan hubunganku dengan Rasulullah SAW dan Ahlul Baytnya.
  7. sadarlah wahai kaum salafi atas yang perbuat selama ini
  8. Salam ‘alaikum.. yah sy jg sedih knp sdr2 kita pd ga mau belajar sejarah Islam, terutama setelah Rasulullah SAW wafat, sehingga kita tahu atau paling tdk bs menilai dgn hati nurani dan logika kita siapa saja sesungguhnya yg benar2 sahabat Rasulullah SAW.. Alhamdulillah msh ada sdr2 kita spt mas secondprince ini yg dpt meluruskan yg bengkok insyaAllah.. semoga mas secondprince selalu dlm bimbinga Allah SWT, amin.. Wassalam
  9. Menunggu komentar dari para salafier/wahabier. Mau melihat jurus apa lagi yang akan mereka keluarkan untuk menghadapi artikel SP di atas. Bukan salafier/wahabier namanya kalau tidak menolak hujjah-huijjah yang terang benderang.
  10. “Ini Anak pamanmu Muawiyah (Mu’awiyah dianggap paman dari Abdullah bin Amr bin Ash) dia memerintahkan kami untuk memakan harta diantara kami secara bathil dan saling membunuh diantara kami”
    Amr bin Ash dan Muawiyah adalah sepantaran, berarti yg dimaksud “anak pamanmu Mu’awiyah” adalah anaknya Mu’awiyah bukan Mu’awiyah atau saudara sepupunya Abdullah bin Amr bin Ash.. Allahu A’lam
  11. حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا زيد بن الحباب حدثني حسين ثنا عبد الله بن بريدة قال دخلت أنا وأبي على معاوية فأجلسنا على الفرش ثم أتينا بالطعام فأكلنا ثم أتينا بالشراب فشرب معاوية ثم ناول أبي ثم قال ما شربته منذ حرمه رسول الله صلى الله عليه و سلم ثم قال معاوية كنت أجمل شباب قريش وأجوده ثغرا وما شيء كنت أجد له لذة كما كنت أجده وأنا شاب غير اللبن أو إنسان حسن الحديث يحدثني
    Telah menceritakan kepada kami Abdullah yang berkata telah menceritakan kepadaku Ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami Zaid bin Hubab yang berkata telah menceritakan kepadaku Husain yang berkata telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Buraidah yang berkata “Aku dan Ayahku datang ke tempat Muawiyah, ia mempersilakan kami duduk di hamparan . Ia menyajikan makanan dan kami memakannya kemudian ia menyajikan minuman, ia meminumnya dan menawarkan kepada ayahku. Ayahku berkata “Aku tidak meminumnya sejak diharamkan Rasulullah SAW”. Muawiyah berkata “aku dahulu adalah pemuda Quraisy yang paling rupawan dan aku dahulu memiliki kenikmatan seperti yang kudapatkan ketika muda selain susu dan orang yang baik perkataannya berbicara kepadaku”.
    di atas adalah riwayat yg lengkap, apakah berarti minuman yg dihidangkan oleh Mu’awiyah adalah susu? tetapi susu kan memang tidak haram.. Allahu A’lam
  12. @PANTOROK
    Abdullah b.Buraidah bahwa Muawiyah menawarkan pada ayahku minuman (menurut wahaby/salafy SUSU) maka ayahku berkata:
    Ayahku berkata “Aku tidak meminumnya sejak diharamkan Rasulullah SAW”.
    Ayahnya Absullah menolak karena Rasulullah SAW telah mengharamkan. Kalau yang ditawarkan adalah susu maka SUSU telah diharamkan Rasul.
    Mungkin ada nashnya. Wasalam
  13. وَإِن طَآٮِٕفَتَانِ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٱقۡتَتَلُواْ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَہُمَا‌ۖ فَإِنۢ بَغَتۡ إِحۡدَٮٰهُمَا عَلَى ٱلۡأُخۡرَىٰ فَقَـٰتِلُواْ ٱلَّتِى تَبۡغِى حَتَّىٰ تَفِىٓءَ إِلَىٰٓ أَمۡرِ ٱللَّهِ‌ۚ فَإِن فَآءَتۡ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَہُمَا بِٱلۡعَدۡلِ وَأَقۡسِطُوٓاْ‌ۖ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُقۡسِطِينَ
    Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. (Al-Hujurat : 9)
    فَإِنۢ بَغَتۡ إِحۡدَٮٰهُمَا
    Baghat = melanggar perjanjian, membangkang, memberontak
    tetapi tetap Allah tidak mengkafirkan golongan yang membangkang tsb dan tetap menyebut mereka golongan yang beriman.
    kemudian firman Allah dalam ayat berikutnya :
    Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat (Al-Hujurat:10).
    حَدَّثَنَا صَدَقَةُ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ حَدَّثَنَا أَبُو مُوسَى عَنْ الْحَسَنِ سَمِعَ أَبَا بَكْرَةَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمِنْبَرِ وَالْحَسَنُ إِلَى جَنْبِهِ يَنْظُرُ إِلَى النَّاسِ مَرَّةً وَإِلَيْهِ مَرَّةً وَيَقُولُ ابْنِي هَذَا سَيِّدٌ وَلَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يُصْلِحَ بِهِ بَيْنَ فِئَتَيْنِ مِنْ الْمُسْلِمِينَ
    Telah menceritakan kepada kami Shadaqah telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Uyainah telah menceritakan kepada kami Abu Muusaa, dari Al-Hasan bahwasannya ia mendengar Abu Bakrah Aku mendengar Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam di atas mimbar bersabda – ketika itu Al-Hasan berada di samping beliau, sesekali beliau melihat ke arah orang banyak dan sesekali melihat kepadanya “Sesungguhnya anakku ini adalah sayyid [pemimpin] dan semoga dengan perantaraannya Allah akan mendamaikan dua kelompok besar dari kaum Muslimin” [Shahih Bukhaariy no 3746]
    Bukankah Mu’awiyah pemimpin salah satu kelompok yg berselisih tsb, jika sekumpulan itu dikatakan kelompok besar kaum muslimin ya berarti pemimpinnya yg merupakan representatif dari kelompok tersebut ya pastinya adalah seorang muslimin bukan kafir, iya kan?… Allahu A’lam
  14. @pantorok
    Yang ditekankan adalah saat matinya. Bukan semasa hidupnya/masa peperangan. Perhatikan kata-kata:
    Akan datang dari jalan besar ini seorang laki-laki yang mati pada hari kematiannya tidak berada dalam agamaKu
    Bisa saja kan seseorang mengucapkan syahadatain, namun belakangan saat sebelum matinya ingkar. Paling tdk, ingkar atas kenabian Nabi Muhammad saw?
    Salam
  15. @PANTOROK
    Ayat anda sampaikan adalah benar. Begitu pula cara anda menafsirkan orang2 beriman yang membangkang.
    Tapi anda harus ingat Muawiyah bukan saja MEMBANGKANG Tapi juga
    1. membunuh orang2 MUKMIN
    2. Berpesta pora
    3. Minum khamar
    4.Mendhalimi para Mukmin (memenjarakan/membunuh siapa yang menolak mencaci Imam Ali dan Ahlulbait Nabi.
    5.Melanggar Pernjajian (mereka yang mengkhianati perjajian adalah munafik)
    6. Dan masih banyak pebuatan2nya yang harusnya tdk dilaksanakan oleh orang2 beriman.
    JADI APAKAH MUAWIYAH TERMASUK ORANG BERIMAN? Wasalam
  16. @PANTOROK
    baterek ngana pa kita…uhheuheuheeuheuh
  17. @PANTEREK, PANTOROK DAN PANGGODA
    semua suka baterek
  18. Selain Amar, dalam perang Shiffin, dikisahkan juga (Mustadrak Hakim) bahwa saat itu Ali meminta baiat siapa saja yang siap mati syahid dalam perang Shiffin. Maka 99 orang maju dan berbaiat kepada Ali untuk siap mati di perang Shiffin. Ali as kemudian berkata: “Kurang seorang lagi yang dijanjikan Rasulullah saw padaku untuk menolongku dalam perang ini”. Lalu majulah Uwais al-Qarni dan berbaiat siap mati dalam perang Shiffin. Konon, karena kehadiran Uwais al-Qarni yang disabdakan Nabi saw sebagai tabiin terbaik dalam membela Ali as di perang Shiffin tersebut membuat sebagian orang ikut memihak Ali dalam memerangi Muawiyah. Akhirnya dalam perang Shiffin itulah Uwais al-Qarni menemui kesyahidannya.
  19. Ada komentar aneh bin lucu dari blog salafy nashibi itu. Ia berkata
    Pernyataan basi lagi tidak masuk major content kritikan. Siapa bilang bahwa Mu’aawiyyah adalah dalam sisi benar dalam perselisihan tersebut ? Aneh. Orang yang berkata ini lagi mengandai-andai sesuatu yang tidak ada.
    Kalau memang benar salafy nashibi itu mengakui Muawiyah berada di kelompok yang salah dan pembangkang maka apa gunanya ia mempermasalahkan Imam Hasan yang berdamai dan katanya membaiat Muawiyah.
    Yang menjadi ponit adalah : Al-Hasan telah berdamai dan menyerahkan tampuk kekuasaannya kepada Mu’aawiyyah bin Abi Sufyaan radliyallaahu ‘anhum. Jika memang Mu’aawiyyah kafir, maka haram hukumnya menyerahkan tampuk kekuasaan kepadanya. Apalagi pada waktu itu, Al-Hasan mempunyai pendukung yang banyak dan kuat.
    Siapa bilang Muawiyah kafir pada saat itu, jelas sekali orang yang berkata ini mengandai-andai. Kami berhujjah dengan dalil bukan prasangka seperti dirinya. Pada saat itu Muawiyah jelas kelompok pembangkang dan perdamaian yang dilakukan dengan Imam Hasan tidak ada kaitannya dengan kemuliaan atau keutamaan Muawiyah, perdamaian yang dilakukan Imam Hasan karena Beliau tidak menghendaki adanya pertumpahan darah yang lebih banyak. Kami tidak pernah tuh bergaya pikir ala nashibi “kalau memang muawiyah kafir maka mengapa Imam Hasan berdamai dengannya” atau “kalau memang Muawiyah pembangkang maka mengapa Imam Hasan berdamai dengannya”. Jelas-jelas itu logika yang terbalik. Muawiyah adalah pembangkang ditetapkan dengan dalil shahih dari Rasulullah SAW, Muawiyah matinya nanti tidak dalam agama islam juga ditetapkan dengan dalil shahih dari Rasulullah SAW. Perkara Imam Hasan berdamai dengan Muawiyah telah dijelaskan alasannya.
    Dan ingat, setelah perdamaian dan penyerahan tampuk kekuasaan itu, Al-Hasan memberikan baiatnya kepada Mu’aawiyyah. Nah, lagi-lagi, sejak kapan bai’at itu boleh diberikan kepada orang yang kafir. Bukankah Raafidlah punya keyakinan bahwa Mu’aawiyyah itu memang kafir dengan peperangannya terhadap ‘Aliy ? Atau orang ini sedang buta dengan keyakinannya sendiri. Atau perlu kita tampilkan perkataan ulama mereka yang mengkafirkan Mu’aawiyyah karena perselisihannya dengan ‘Aliy radliyallaahu ‘anhu ?
    Maaf ya anda sedang membicarakan siapa nih, dimana tuh kami mengatakan Muawiyah kafir dengan peperangannya terhadap Ali. Kami mengatakan Muawiyah matinya nanti tidak di atas agama islam dan itu berdasarkan hadis shahih yang maaf hanya bisa anda lemahkan dengan syubhat-syubhat yang tidak ada nilainya di sisi ilmu hadis, aduhai tidak usah naif ya wahai yang mengaku salafy, kami sudah membawakan ulama tsiqat yang menyatakan seperti apa yang kami tulis yaitu Muawiyah mati tidak dalam agam islam. Jadi tidak usah main gertak sambal, anda mau mengutip ulama sunni, syiah, salafy wahabi, nashibi ya gak ada masalah :)
    Sangat menyesatkan pengqiyasan orang ini dengan perbuatan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang melakukan perdamaian dengan orang kafir (misal : perjanjian Hudaibiyyah). Qiyas ma’al faariq ! Ujung-ujungnya bathil – selain juga sudah pasti tidak nyambung.
    Kalau anda yang bilang gak nyambung saya masih bisa maklum, wajar, toh pengalaman saya berdiskusi dengan anda menunjukkan bahwa yang menurut anda nyambung hanyalah yang sesuai dengan keyakinan anda saja. Imam Hasan berdamai dengan Muawiyah ya tidak ada masalah sama halnya Rasulullah SAW berdamai dengan orang-orang kafir. Nah sudah nyambung belum
    Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menyerahkan kedaulatan kaum muslimin kepada orang kafir.
    Nah kalau yang ini baru dijawab, Imam Hasan menyerahkan kekhalifahan kepada Muawiyah yang pada saat itu jelas menampakkan keislaman sebab seseorang tidaklah dihukum atas apa yang belum ia lakukan. Jadi kami tidak pernah bilang Imam Hasan menyerahkan kekhalifahan pada orang kafir. Masih gak nyambung ya sudah :)
    Atau,….. Al-Hasan bin ‘Aliy tidak pernah mengetahui hadits bahwa Mu’aawiyyah akan mati dalam keadaan kafir ? Bagaimana bisa orang Raafidlah itu mengetahui sesuatu yang tidak diketahui imamnya ?
    Yah kumat deh ngawur bin berandai-andai ala nashibinya :)
    Atau keadaannya Al-Hasan bin ‘Aliy mengetahui tentang hadits tersebut. Namun, sehubungan waktu perselisihan (baca : peperangan) dengannya itu Mu’aawiyyah belum kafir, sehingga boleh hukumnya ia berdamai dan menyerahkan kekuasaan dengannya. Toh dia masih muslim. Namun Al-Hasan tahu bahwa Mu’aawiyyah ini kelak akan mati tidak dalam keadaan muslim.
    Terus apa masalahnya, bukankah Rasulullah SAW mengetahui bahwa diantara sahabat Beliau SAW banyak yang akan murtad sepeninggal Beliau SAW. Terus adakah sikap Rasulullah SAW yang berubah seperti menunjukkan kebencian, atau menghukum mati mereka yang akan murtad nantinya?. Sudah jelas tidak ada :)
    Logika ini lebih parah dari sebelumnya.
    Silakan saja Pembaca mendalami dan menghayati benar-benar logika Syi’ah yang terlalu memaksakan. Tidak bisa diterima dari sisi manapun.
    Dimana letak parahnya, Imam Hasan berdamai dan menyerahkan kekuasaan demi kaum muslimin bukan demi Muawiyah bukan pula karena kedudukan Muawiyah. Di mata Imam Hasan Muawiyah adalah kelompok pembangkang sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW oleh karena itu dari awal mula Muawiyah memberontak, imam Hasan terus memerangi Muawiyah sampai akhirnya berdamai demi menyelamatkan darah kaum muslimin agar tidak tumpah lebih banyak lagi. Kalau anda tidak bisa memahami hikmahnya ya jangan salahkan orang lain yang bisa, salahkanlah diri anda yang sudah terkontaminasi salafy nashibi. Kami akan sangat memaklumi kalau para pembaca anda yang sama kualitasnya dengan anda tidak bisa menerima logika yang kami tunjukkan, silakan silakan tidak jadi masalah :)
  20. ooo berarti saat Imam Hasan menyerahkan tampuk kekuasaan kepada Mu’awiyah beliau tidak tahu hadits itu ya? atau memang hadits tsb memang belum dibikin saat itu :mrgreen:
    mungkin beliau lebih memahami hadits ini :
    Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Pasukan dari umatku yang pertama kali berperang dengan mengarungi lautan, telah diwajibkan padanya [pahala surga]“.
    karena jika Ummu Haram yg ikut dalam pasukan tsb saja dapat keutamaan, apalagi pemimpin pasukan tsb yaitu Mu’awiyah, tentunya lebih layak
  21. @ sok tau banget
    Rupanya anda suka berfikir dg metode parsial. Itu hak anda. Tapi sayangnya metode anda tetap tidak bisa menolong Muawiyah. Toh berdasarkan hadis shahih di atas, akhirnya gembong nashibi itu mati tidak dalam agama Islam.
  22. @sok tahu banget
    ooo berarti saat Imam Hasan menyerahkan tampuk kekuasaan kepada Mu’awiyah beliau tidak tahu hadits itu ya? atau memang hadits tsb memang belum dibikin saat itu
    Sebenarnya saya malas menghadapi orang yang tidak bisa memahami tulisan orang lain. Ada tuh hadis shahih bahwa Muawiyah adalah kelompk pembangkang, hadis itu diriwayatkan dalam kitab shahih. Nah apakah lidah anda itu berani berkata oooo berarti saat Imam Hasan menyerahkan tampuk kekuasaan kepada Muawiyah beliau tidak tahu hadis Muawiyah sebagai kelompok pembangkang? atau memang hadis tsb memang belum dibikin saat itu :mrgreen:
    karena jika Ummu Haram yg ikut dalam pasukan tsb saja dapat keutamaan, apalagi pemimpin pasukan tsb yaitu Mu’awiyah, tentunya lebih layak
    ehem gak pernah baca sejarah ya kalau setelah itu Muawiyah memerangi Imam Ali yang artinya ia menjadi kelompok pembangkang. So gampang saja berarti Muawiyah mendapat pengecualian soal hadis Ummu Haram apalagi ditambah hadis kalau Muawiyah mati tidak dalam agama islam.
  23. Hadits Ummu Haram jelas menetapkan bahwa pasukan pertama yg mengarungi lautan telah diwajibkan baginya pahala syurga, maka ketetapan tsb ga brubah, tidak ada perkecualian. apalagi Mu’awiyah adalah pemimpinnya saat itu
    Sabda Nabi SAW, dua kelompok yg berselisih tsb adalah dua kelompok kaum muslimin, dan salah satu pemimpin kelompok tsb adalah Mu’awiyah. jadi ga ada alasan mengatakan bahwa Mu’awiyah mati dalam keadaan tidak Islam kalau hanya menyandarkan hadits yg bermasalah dan dari kitab yg kurang dikenal.
  24. @sok tau banget
    Iya silakan saja kalau dibilang Muawiyyah pemimpin saat itu. Tapi apakah Muawiyyah turut mengarungi lautan dan turut berperang? Bisakah anda menunjukkan ke sy riwayat Muawiyyah memimpin pasukan perangnya pada saat itu?
    Salam
  25. @sok tahu banget
    Hadits Ummu Haram jelas menetapkan bahwa pasukan pertama yg mengarungi lautan telah diwajibkan baginya pahala syurga, maka ketetapan tsb ga brubah, tidak ada perkecualian. apalagi Mu’awiyah adalah pemimpinnya saat itu
    Ya itu kan kata anda, kalau cuma begitu ya gak usah berhujjah deh. bukankah kebiasaan anda dan yang lainnya hanya sibuk dengan pikiran anda sendiri tetapi tidak mau tahu apa hujjah orang lain. Soal hadis Ummu Haram semua sudah dijawab di tulisan di atas. perbuatan seseorang tidak hanya satu di dunia ini ada banyak perbuatan yang mengandung konsekuensinya sendiri. Apa yang mau anda katakan soal Muawiyah meminum khamar padahal ia tahu itu diharamkan? dan ternyata dalam hadis shahih Allah SWT melaknat orang yang meminum khamar.
    Sabda Nabi SAW, dua kelompok yg berselisih tsb adalah dua kelompok kaum muslimin, dan salah satu pemimpin kelompok tsb adalah Mu’awiyah.
    Lho udah tahu dan udah dibahas di atas. saat itu Muawiyah menampakkan keislaman, jadi gak masalah
    jadi ga ada alasan mengatakan bahwa Mu’awiyah mati dalam keadaan tidak Islam kalau hanya menyandarkan hadits yg bermasalah dan dari kitab yg kurang dikenal.
    Tidak ada tuh hadis yang bermasalah. hadis itu shahih dan anda hanya mengklaim “bermasalah” dan kitab yang anda katakan kurang dikenal, ya itu oleh anda. Faktanya para ulama sering berhujjah dengan kitab tersebut dan tidak mempermasalahkannya :)
  26. @armand,
    Iya silakan saja kalau dibilang Muawiyyah pemimpin saat itu. Tapi apakah Muawiyyah turut mengarungi lautan dan turut berperang? Bisakah anda menunjukkan ke sy riwayat Muawiyyah memimpin pasukan perangnya pada saat itu?
    Ya jelaslah Mu’awiyah ikut mengarungi lautan bersama pasukannya, hal ini sebenarnya sudah jelas disampaikan oleh Anas bin Malik dalam beberapa riwayat bahwa peristiwa itu terjadi pada masa Mu’awiyah (memimpin pasukan). untuk lebih jelasnya ini redaksi yg lain oleh Anas ra juga :
    Anas berkata bahwa ummu haram menikah dg ubadah ibn shamit. Dia ikut serta dalam armada laut umat Islam bersama Binti Qardzah (istri Mu’awiyah). Ketika hendak mendarat, ummu haram menaiki tunggannnya. Namun hewan tunggannnya itu berontak hingga ia terjatuh dan meninggal dunia (bukhari muslim)
    Istrinya saja ikut dalam pasukan tsb masa suaminya yg seorang pemimpin pasukan malah gak ikut?? aneh2 aja anda ini :mrgreen:
  27. @sok tahu banget,
    >Istrinya saja ikut dalam pasukan tsb masa suaminya yg seorang pemimpin pasukan malah gak ikut?? aneh2 aja anda ini
    ternyata anda banyak berasumsi. Jika anda boleh dan merasa berhak berasumsi, maka mengapa orang lain tidak boleh? Dalam hadits diatas, hanya dijelaskan bahwa Binti Qardzah yang ikut armada laut, dengan alasan apa anda yakin Muawiyah akan ikut?
    Lihat fakta berikut :
    * Para peminum minuman keras, dilaknat Allah. Dan Muawiyah berdasar atsar para sahabat jelas merupakah peminum minuman keras. Artinya Muawiyah adalah dilaknat Allah. Jika Muawiyah berani untuk dilaknat Allah, maka ada alasan apa bagi Muawiyah untuk tidak berani membiarkan istrinya sendirian turut serta dalam armada laut?
    * Muawiyah adalah kelompok pembangkang yang memerangi Imam Ali. Jika kepada Imam Ali, pemilik segala keutamaan setelah Rasulullah, saja berani, apalagi cuma sekedar membiarkan istrinya sendirian turut serta dalam armada laut? Bahkan seandainya ada riwayat yang menyebutkan bahwa istrinya melacurkan diri sekalipun saya percaya.
    * Muawiyah adalah biang keladi dan perencana dari skandal pembunuhan Imam Hasan. Muawiyah mendustasi istri Imam Hasan untuk meracun Imam Hasan dengan imbalan akan dijadikan istri Yazid laknatullah, putra Muawiyah. Jika Muawiyah berani untuk membunuh Imam Hasan, cucu tercinta Rasulullah, dengan alasan apa bagi Muawiyah untuk tidak berani membiarkan istrinya sendirian turut serta dalam armada laut? Bahkan seandainya ada riwayat Muawiyah memerintahkan istrinya melacurkan diri, maka saya pasti percaya.
    Lagi, sebuah kebiaasaan yang buruk dari salafi seperti anda. Biasa berasumsi tanpa bukti bahwa Muawiyah turut serta dalam armada laut.
    dasar sok tahu lu … jenggot aja dipanjangin, otak lu tuh yang seharusnya dipelihara …
  28. @sok tau benar
    Anda memang hanya sok tau. Tapi tidak mengetahui apa2 mengenai sejarah Islam.
    Tahu tidak anda bahwa Muawiyah BERPERANG bukan untuk Islam. Tapi untuk memperluas KERAIAANnya dan merampok untuk KEKAYAAN Pribadi. Kalau tidak demikian dari mana ia mendapat HARTA untuk menyogok orang2 utk mencaci Imam Ali
    dan membunuh para pengikut Setia Imam Ali as dan AHLUBAITI RASULULLAH SAW?
  29. @sok tau banget
    Istrinya saja ikut dalam pasukan tsb masa suaminya yg seorang pemimpin pasukan malah gak ikut?? aneh2 aja anda ini
    Inikan penarikan kesimpulan yg konyol?
    *geleng-geleng kepala*
    Otak kalian ini entah dipakai buat apa? Semua riwayat yg sdh jelas maksud dan peruntukkannya selalu disamar-samarkan dan ditakwilkan demi mendukung keutuhan sekte kalian.
    Salam
  30. @armand
    cape deh…
    biarin deh si sok tau banget berhujjah dgn fanatisme n nafsunya,
    dia termasuk orang yg rela menjual dirinya utk memenuhi hawa nafsunya dgn mendustakan ayat2 allah.
    sdh jelas keterangan dr allah n rosulnya ttg siapa muawiyah n siapa ahlulbait rosul.tp dgn bodohnya dia ttp membela muawiyah.
  31. muawiyah anak dr abu sufyan manusia yg plg rajin memerangi Rasul hingga akhirnya mengakui Islam krn sdh tdk ad pilihan lain. muawiyah anak dr hindun wanita iblis yg tlh memakan jantung Sayidina Hamzah sang singa padang pasir,pahlawan Islam,pamanda dr Rasul. muawiyah punya anak yg namanya yazid yg kelak membantai Al Husein cucunda kesayangan Rasul beserta 72 org keluarganya Rasul d padang Karbala. Muawiyah pahlawan Islam ???!!! HALAH…!!!!! : (
  32. SALAM BUMI CEPER!
    orang salafy/wahhabi itu paling suka menyakiti Rasulullah dan Ahlul Baitnya. Demi kebencian mereka yang mendalam kepada syiah, mereka lampiaskan kepada Rasulullah dan Ahlul Baitnya. Mereka gencar mempromosikan bahwa ayah dan bunda Rasulullah kafir dan masuk neraka. Mereka sakiti Imam Ali bahwa Abu Thalib itu kafir.
    Tapi anehnya, mereka jarang malah tidak pernah mempromosikan bahwa betapa jahatnya wanita si pelacur Hindun, ibu Muawiyah. Mereka jarang membicarakan dan tidak pernah malah, betapa kejinya Abu Sufyan -bapak Muawiyah- dalam memusuhi Nabi.
    Mereka malah lebih senang mempromosikan bahwa Abu Thalib di neraka sedangkan Abu Sufyan di surga.
    Keluarga yang secara konsisten dari kakek hingga cucu, dalam memusuhi Nabi, mereka (salafy/wahhabi) hormati. Tetapi kepada orang secara konsisten membesarkan dan membela Nabi disaat susah, mereka justru mengkafirkan.
    Kebencian mereka kepada ahlul Bait sedemikian nyata dan kecintaan mereka kepada Bani Umayyah pun sedemikian nyata. Tapi salafy/wahhabi itu tidak sadar-sadar. Salafy/wahhabi seperti orang-orang yang kehilangan cahaya :
    Gelap-gulita di lautan yang dalam, yang diliputi ombak, yang di atasnya ada ombak pula, di atasnya lagi awan; gelap-gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya tiadalah ia dapat melihat, dan barangsiapa yang tiada diberi cahaya petunjuk oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun (QS 2: 183).
  33. blm lg riwayat2 Rasul bermuka masam, mendoakan umur pendek, menggilir 9 istri dlm semlm, tersihir, aduh amsyong dah, giliran d blg muawiyah doyan mnm khamar aj lgsg pd ngamuk, Rasul kalian yg mana seh? Sayidina Muhammad SAWW ap muawiyah? : (
  34. dalam blog haulasyiah, saya pernah membaca riwayat perang uhud. Belum puas mengkerdilkan peran penting Imam Ali, mereka bahkan tidak menyebutkan betapa kejinya peran si pelacur Hindun -ibu Muawiyah- ketika mengunyah jantung Sayyidina Hamzah -paman Nabi.
    Tidak disebutkan pula bagaimana peran Abu Sufyan sebagai pengkordinir pasukan Quraisy ketika melawan pasukan muslim. Yang menjadi korban selalu Abu Jahal. Kasihan sekali Abu Jahal, menjadi pemain tunggal sebagai sutradara pihak Quraiys.
    Begitupun, dalam perang-perang lainnya semisal perang Akhzab dimana Abu Sufyan adalah pemeran utama dari pihak Quraisy. Peran Abu Sufyan seakan-akan menjadi kecil di pihak kaum Quraisy. Salafy/Wahhabi melakukan semua ini demi membuktikan cintanya Bani Umayyah, demi membuktikan cintanya kepada Muawiyyyah.
    Jika salafy/wahhabi dapat menutup-nutupi bahkan membela peran keji Yazid laknatullah ketika membantai Imam Husain, maka merupakan hal yang sangat kecil bagi mereka menutupu-nutupi kejahatan Abu Sufyan dan Hindun -orang tua Muawiyah.
    Logika normal dan sehat mengatakan, mereka yang membela manusia yang berani menggeser tapak kaki orang yang kemarahannya sama dengan kemarahan Tuhan, maka mereka sanggup membela penjahat seperti apapun juga. Jika salafy/wahhabi sanggup membela Yazid laknatullah, maka mereka lebih sanggup lagi membela Muawiyah, Abu Sufyan dan si pelacur Hindun.
    Semoga Allah tidak melepaskan siksaannya yang pedih kepada mereka yang selalu memusuhi Nabi, yang memakan jantung Sayyidina Hasan, yang selalu membuat susah kepada Imam Ali, yang terlibat kepada peracunan Imam Hasan, yang membantai Imam Husain dan membuat terlunta-lunta Ahlul Bait Nabi.
    Huh, betapa keterlaluannya salafy/wahhabi. Mereka mengatakan bidah kepada orang yang mengatakan Sayyidina wa Maulana jika menyebut Rasulullah atau Ahlul Bait Nabi. Mereka beralasan hal tersebut tidak diajarkan oleh Nabi, ghuluw dan mengada-ngada. Tapi lucunya, mereka memberi gelar yang agung-agung kepada syeikh mereka. Huh!
    Mereka meratakan kuburan sahabat2 Nabi, menghancurkan rumah kelahiran Nabi, menghancurkan rumah Khadijah as, dengan alasan takut syirik, tapi mereka justru membaguskan rumah2 syeikh2 mereka. Tidak tahu malu. Huh!
    Mereka mengharamkan penggunaan foto tetapi foto-foto syeikh mereka dicetak secara besar2an. Huh!
    Internet saja -sesuatu yang baru, yang kemudaratannya jauh lebih banyak daripada foto- masih mereka pakai, apa mereka tidak tahu malu? Huh!
    Imam Gozhali, Syeikh Abdul Qodir Jailani ataupun Jalaluddin Rumi mereka sesatkan, tapi mengatakan hanya ulama mereka yang bertauhid. Huh!
    Tanyakan kepada kaum muslim seluruh dunia. Jika dikatakan kepada mereka nama Imam Gozhali, apa yang mereka bayangkan. Sebagian besar dari mereka, kecuali salafy/wahhabi, akan mengatakan bahwa jika disebut nama Imam Gozhali maka yang terbayang dibenak mereka adalah seorang sufi agung, filsuf paripurna sekaligus pakar fikih. Coba, tanyakan kepada mereka, apa yang terlintas, jika disebutkan nama Bin Baz. Maka yang terlintas cuma satu : Bumi itu ceper! hehehehehe ….
    jauh, jauh, jauh sekali …
  35. benar kan dugaan saya, ternyata tidak ada yang bisa menjawab komentar @sok tau banget, yang ada hanya sumpah serapah yg ga jelas untuk menutupi ketidakmampuan :lol:
  36. @sok tau banget
    Nah, sok tau banget dimanakah komentar anda yg tdk mampu dijawab? Mari kita bicarakan.
    Salam
  37. @sok tau banget
    hadits n riwayat sdh banyak bercerita siapa sebenarnya muawiyah,
    n anda msh membela muawiyah dgn hawa nafsu anda.
    lalu anda katakan tdk ada yg bisa jwb komentar anda…
    he..3x
    ini lah contoh akal yg di kuasai oleh hawa nafsu
  38. benar kata orang, wahhabi/salafy itu mazhab yang suka mengklaim tapi tanpa menyertakan bukti. Contohnya si “sok tahu banget” ini. Sok tahunya gak ilang-ilang, dan suka mengklaim tapi gak ada bukti .. :)
    kayaknya bumi lu yang bentuknya ceper itu lagi miring ke kiri ya “sok tahu banget” ? tumben kalem …
  39. Paling enak tukang FITNAH memfitnah. PEMBOHONG berbohong. Yang SOK TAU ber-kaok2. Karena tidakl ada konsekuensi.
    Paing2 yang membaca komentar mereka hanya geleng2 kepala membaca KEBODOHAN MEREKA.
  40. @channy,
    “sok tahu banget” melakukan itu karena berharap ada pembaca yang malas dalam membaca artikel hingga komentar dari atas ke bawah. Diharapkan, pembaca yang malas ini langsung membaca komentar “sok tahu banget”, dan kemudian mengambil kesimpulan bahwa pendapat salafy/wahhabi-lah yang menang …
    harapan yang sia-sia, karena ternyata selalu ada yang menjawab komentar salafy/wahhabi …:)
  41. @wahabi kampret
    Mereka sengaja mengkopac panjang2 sampai kita tdk bisa membedakan mana yang paling bohong dari seluruh komentar bohomg mereka. Wasalam
  42. he he he bener kan, ga perlu susah-susah untuk membuktikannya :lol:
  43. bakso tahu anget he..he..he..
    permisi oon…
  44. @sok tau banget
    Istrinya saja ikut dalam pasukan tsb masa suaminya yg seorang pemimpin pasukan malah gak ikut?? aneh2 aja anda ini
    Tidak ada yg aneh. Muawiyyah jadi pemimpin jg bukan karna kegagahannya, namun lbh pada kelicikan & kedekatannya dgn Utsman. Isteri beriman, suami munafik jg sdh biasa kok. Yang munafik selalu berdalih utk menghindari perang. Di jaman Nabi saw jg begitu yg terjadi pada sebagian sahabat. Tidak ada yg perlu diherankan.
    Bagaimana menurut anda?
    Salam
  45. @sok tau banget
    > Istrinya saja ikut dalam pasukan tsb masa suaminya yg seorang pemimpin pasukan malah gak ikut?? aneh2 aja anda ini
    Elu-nya yang aneh. Tidak mengerti apa yang namanya prioritas. Jika Muawiyah beserta bapak dan anaknya yang bejad saja berani memerangi Nabi, menyaikiti cucu Nabi (Imam Hasan), memberontak kepada saudara/sepupuh Nabi (Imam Ali), membantai cucu tercinta Nabi (Imam Husain), serta menyakiti dan menindas keturunan Nabi maka Muawiyah sekeluarga akan berani melakukan apa saja.
    Jadi, seandainya ada riwayat walaupun lemah, bahwa istri Muawiyah diijinkan jadi pelacur oleh Muawiyah, maka logika yang sehat akan percaya.
    Itu logika sederhana yang anak SD saja pasti mengerti. Tapi saya percaya elu gak ngerti, maklum otak elo kan ceper … hehehee *becanda ya*
  46. muawiyah mati dlm Islam, begitu jg abu sufyan, apalagi yazid yg tlh membantai keluarga Rasul mlh dpt pahala, ijtihad lho, salah dpt 1 bener dpt 2, mau salah se umur2 jg ttp aj dpt pahala, tp ayah & ibunda Rasul mati dlm kekafiran, ayah dr imam Ali pamanda Rasul yg plg gigih membela rasul jg mati dlm kekafiran, aduh amsyong dah logika nyungsep drmn ini : (
  47. Ampun,ampun,ampun,….yazid dan muawiyah memang yg bodoh……
  48. @atasku.
    Ane pikir yazid dan muawiyah itu pintar, tapi pintar menipu. Plus licik, munafik, tidak setia kawan, pengecut dan penakut.
    Hanya pengikut dan pecinta-nya saja-lah yang bodoh dan tolol. Jelas bodoh, karena tidak ada gunanya membela dan mencintai manusia dengan karakter demikian. Tidak ada dosa tidak mencintai manusia seperti itu. Tidak keuntungan mengikuti manusia seperti. Toh keduanya (yazid dan muawiyah) sudah menjadi tulang belulang. Buat apa coba mencintai dan mengikuti kedua manusia laknat tersebut?
    Apakah mengharapkan syafaatnya? Hal yang tidak masuk akal, jika dilihat tingkah lakunya ketika hidup.
    Apakah mengharap hartanya dan keuntungan duniawi darinya? Hal yang tidak mungkin, karena toh keduanya sudah meninggal.
    Apakah mengharap ilmunya? Kalo pun toh keduaunya memiliki ilmu, masih banyak kan yang lebih berilmu dari keduanya.
    Apakah mengharap kebijaksanaannya? Tidak ada kebijaksanaan yang dimiliki keduanya.
    Jadi, alasan apa sehingga kita harus mencintai dan mengikuti keduanya ? Kecuali pengikutnya adalah orang bodoh bin tolol, maka tidak ada alasan yang lain lagi …
  49. @Yazid
    Mencela diri sendiri nih? :)
  50. @wahabi kampret
    Benar Muawiyah pintar dalam kelicikan.
    Imam Ali as bersabda: Aku lebih pintar dari Umawiyah dalam kelicikan. Tapi aku tidak mau melakuakan karena dilarang Allah.
    Berarti setiap kelicikan Muawiyah sudah berada dalam SAKU Imam Ali as. Wasalam
  51. apa peran Syiah yang demikian “ikhlas” dalam perkembangan Islam selain memecah belah barisan kaum Muslimin ya?
    mereka ikut perang Qadisiyah?
    Mereka ikut perang Yarmuk?
    Mereka melawan pasukan Tar-tar?
    mereka ikut penaklukan Afrika?
    mereka Mempertahankan Islam dari serangan kristen di perang salib?
    Mereka berjihad di Afghanistan?
    Mereka berjihad di chechya?
    Mereka berjihad di Ambon dan Poso?
    Apakah presiden Iran Ahlul Bayt nabi?(klo yang ini gue bener-bener pengin tahu)
    @ Chany
    Anda rupanya bisa tahu isi hati orang ya sehingga tahu Mu’awiyah berperang karena untuk diri sendiri…
    @ Wahabi-k****** Al Wahhab itu asmaul husna bukan ya? kalau ditambah huruf ya berarti penisbahan kapada sang pemilk nama.
    Rupanya kalian memang orang yang suka berandai -andai…
    untuk memuaskan hawa nafsu kalian dibuai khayalan andai- anda dan andai…
    kamu bikin saja hadist palsu bahwa Mua’wiyah menyuruh istrinya melacur,pasti akan dipercaya oleh orang yang semodel denganmu.baca kitabnya Ibnu Hjar comot nama rawinya terus sampaikan tuh hadist,bilang dikitab A temenmu pasti percaya.
    Komentar lu:Internet aja yang kemudaratannya lebih banyak mereka masih pakai.. Nunjukin ketololan lu dalam istimbat suatu perkara.
    @Sp: ya jangan -jangan hadist Mu’awiyah itu pembangkang emang belum dibuat ya? atau pemahaman Imam Hasan beda ama ente?
    Imam Maksum yang tahu perkara yang belum terjadi gak tahu kalau Mu”awiyah nantinya akan mati dalam keadaan kafir dan pengikutnya tahu?!
    Jadi yang bener mana? Hadist Mu’awiyah mati kafir itu lemah,ato Imam Hasan kagak tahu Hadist itu?
  52. @Kholid
    Saya seorang Sunni, namun apakah anda tahu bhw orang Syi’ah hanya ingin berdamai dgn semua agama dan apabila ketetapan Allah dan Rasul-Nya dinista oleh musuh2 agama, maka mereka siap syahid utk membela Islam sebagai agama yg Rahmatan lil’Alamin.
  53. YA, Syiah pengin damai dengan semua agama….kecuali ahlus sunnah wal Jama’ah,Karena Sunni tidak mengkafirkan shahabat yang dikafirkan syiah,Karena Sunni ridha terhadap kepemimpinan abu Bakar,Umar dan ‘Utsman.
    betapapun Sunni Menyanjung Ali,Al Hasan dan Al Hussain,selagi mereka tak berlepas diri dari ke 3 orang tersebut, maka sunni berarti pangikut thoghut, Nashibi yang terlaknat, Betapapun sunni Proporsional dalam persengkataan Ali dan mu’awiyah dengan mengatakan berdasar dalil Al Qur’an dan Sunnah bahwa Mu’awiyah adalah Bughat,salah dan keliru,akan tetap dimusuhi dan dicaci selama tidak berpendapat kafirnya mu’awiyah…Yah betapapun Sunny mengunggulkan imam Ali,Betapapun sunny mengatakan bahwa Keutamaan Imam Ali tak akan di capai oleh Mu’awiyah walaupun dia beribadah dan berjihad sepanjang umur duniadan berinfak dengan emas sebesar bumi sekalipun selama sunni tidak mengkafirkannya…
    denger mas,kalo anda syiah ngomong terus terang gak usah taqiyyah… anda kalau betul sunni seharusnya tahu bagainana kedudukan para shahabat,termasuk keyakinan sunni tentang keutamaan sabiqunal awwalun termasuk diantaranya Imam Ali, dibandingkan shahabat yang lain… Sebagaimana kita,nggak akan mencapai kedudukan yang dicapai oleh shahabat yang paling akhir sekalipun…
    mas, bukankah Tar-tar menista ajaran islam dan kaum muslimin?
    Bukankah Kristen di perang Salib juga yang mendahului menista dan menyerang negeri-negeri Islam?
    bukankah di ambon dan Poso juga demikian?
    Ingin damai mas…. kata anda, tetapi kenapa selalu bangkitakan kebencian dan provokativ terhadap sunni?
    …. xix…xix ckixkix… Kalian mut’ah terus jadi otak ngeres kagak beres….
  54. Jujur, saya seorang Sunni, namun hujjah yg dipakai Syi’ah berdasar pd nash yg shahih dan masuk akal, serta proporsinal.
  55. @Kholid
    Silahkan anda simak dan pahami penjelasan dari Ulama Syi’ah (mohon ma’af copasnya agak panjang) :)
    Benar, Syi’ah memiliki perbedaan dengan Ahlusunnah. Hal itu dikarenakan kami membagi sahabat Rasulullah Saw dan orang-orang yang hidup dengannya dengan mengambil inspirasi dari ayat-ayat al-Qur’an menjadi beberapa bagian:
    1. Kelompok orang-orang terdahulu: “Orang-orang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya, dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (Qs. Al-Taubah [9]:100)
    2. Kelompok yang memberikan baiat di bawah pohon: “Sesungguhnya Allah telah rida terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berbaiat kepadamu di bawah pohon. Allah mengetahui keimanan dan kejujuran yang ada dalam hati mereka. Oleh karena itu, Dia menurunkan ketenangan atas mereka dengan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).” (Qs. Al-Fath [48]:18)
    3. Kelompok yang berinfak dan berjihad sebelum kemenangan: “Tidak sama orang yang menginfakkan (hartanya) dan berperang sebelum tercapai kemenangan (dengan orang yang menginfakkannya setelah kemenangan tercapai). Mereka memiliki derajat yang lebih tinggi daripada orang-orang yang menginfakkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Tapi Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al-Hadid [57]:10)
    Sebagai kebalikan model-model utama dan pribadi-pribadi atraktif, al-Qur’an menyebutkan kelompok-kelompok lainnya yang sangat berseberangan secara diametral dengan model-model di atas:
    1. Orang-orang munafik.[6]
    2. Orang-orang munafik yang tersembunyi dan Rasulullah Saw tidak mengenal mereka.[7]
    3. Orang-orang yang lemah iman dan sakit hatinya.[8]
    4. Orang-orang (lemah) yang mendengarkan dengan seksama ucapan-ucapan orang yang suka membuat fitnah.[9]
    5. Orang-orang yang di samping mengerjakan kebaikan pada saat yang sama juga mengerjakan keburukan.[10]
    6. Orang-orang yang cenderung murtad.[11]
    7. Orang-orang fasik yang berbeda antara ucapan dan perbuatannya.[12]
    8. Orang-orang yang iman belum lagi masuk ke dalam hati-hati mereka.[13] Dan sifat-sifat tercela lainnya yang disebutkan sebagian dari mereka.
    Di samping itu, di antara para sahabat terdapat orang-orang yang bermaksud membunuh Rasulullah Saw pada sebuah malam yang dilakukan oleh Uqbah.
    Karena itu kita dapat menyimpulkan pandangan Syiah terkait dengan sahabat: Dalam mazhab Ahlulbait As sahabat seperti orang lain artinya di antara mereka terdapat orang yang adil dan tidak adil. Dalam pandangan Syiah tidak semua sahabat itu adil. Sepanjang perilaku dan perbuatan Rasulullah Saw tidak menjelma dalam kehidupan mereka maka status mereka sebagai sahabat tidak memiliki peran dalam keadilannya.
    Dengan demikian, kriteria dan pakemnya adalah perilaku dan perbuatan praktis. Barang siapa yang perbuatan dan perilakunya sejalan dengan kriteria dan pakem agama Islam maka ia adalah seorang yang adil. Selainnya tidak adil. Sebagaimana yang telah kami katakan bahwa pandangan ini selaras dengan ajaran al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw.
    Bagaimana dan dengan logika apa kita dapat menyamakan di antara seluruh sahabat dan menyebut keduanya adalah sahabat? Misalnya antara Malik bin Nuwairah dan orang yang membunuhnya dengan keji dan pada malam itu juga seranjang dengan istrinya! Sekali-kali tidak dapat dibenarkan peminum khamar seperti Walid bin Uqbah hanya karena statusnya sebagai sahabat kemudian kita bela. Atau menyokong dan membela yang menjadikan pemerintahan Islam seperti sebuah kekuasaan diktator dan membunuh orang-orang shaleh dalam umat dan mengangkat senjata berperang melawan imam dan khalifah sah (Ali bin Abi Thalib)? Apakah dapat dibenarkan kita memandang sama antara Ammar Yasir dan kepala kelompok pemberontak hanya karena keduanya sahabat padahal Rasulullah Saw bersabda: “Ammar akan dibunuh oleh kelompok tiran dan pemberontak.”[14]
    Apakah ada orang yang berakal akan berbuat demikian? Dengan asumsi kita melaukan hal seperti ini apakah masih ada yang tersisa dari Islam tatkala kita senantiasa berupaya menjustifikasi perbuatan-perbuatan para pejuangnnya dan orang-orang tiran hanya karena mereka sahabat?
    Pada hakikatnya Islam lebih mulia dan agung dari tindakan ingin mencampur aduk dengan kejahatan orang-orang jahat dan menyimpang pada setiap ruang dan waktu!! Inilah keyakinan kami. Kami tidak berbasa-basi dengan siapa pun. Lantaran kebenaran lebih layak untuk dijelaskan dan diikuti.
    Kami ingin bertanya kepada saudara-saudara Sunni apakah kalian memandang sama antara Khalifah Ketiga Utsman dan orang yang membunuhnya?
    Apabila keduanya adalah sama lalu mengapa serangan banyak dilancarkan kepada Ali As dan dengan dalih menuntut darah Utsman api peperangan Jamal dan Shiffin bisa meletus? Dan apabila dua kelompok ini tidak sama, orang-orang yang menentang dan orang-orang yang mendukung dalam pembunuhanya – apatah lagi orang-orang yang membunuhnya – mereka diperkenalkan sebagai orang-orang yang keluar aturan dan syariat maka hal itu adalah tiadanya keadilan pada sahabat! Lantas mengapa ada serangan kepada Syiah sementara pandangan mereka sama dengan pandangan yang lain?
    Karena itu, dalam pandangan Syiah kriterianya adalah keadilan, berpegang teguh kepada sirah Rasulullah Saw dan menjalankan sunnah beliau semasa hidupnya dan pasca wafatnya. Barang siapa yang berada di jalan ini maka, dalam pandangan Syiah, ia harus dihormati dan jalannya diikuti serta didoakan semoga rahmat Tuhan baginya melimpah dan memohon supaya ditinggikan derajatnya. Namun orang-orang yang tidak berada di jalan ini kami tidak memandangnya sebagai orang adil. Sebagai contoh dua orang sahabat mengusung lasykar disertai dengan salah seorang istri Rasulullah Saw lalu berhadap-hadapan dengan khalifah legal Rasulullah Saw Ali bin Abi Thalib As menghunus pedang di hadapannya di perang Jamal. Mereka memulai perang yang menelan ribuan korban jiwa kaum Muslimin. Izinkan kami bertanya apakah angkat senjata dan menumpahkan darah orang-orang tak berdosa ini dapat dibenarkan? Atau orang lain yang disebut sebagai sahabat Rasulullah Saw dan menghunus pedang pada sebuah peperangan yang disebut sebagai Shiffin. Kami berkata perbuatan ini bertentangan dengan syariat dan memberontak kepada imam dan khalifah legal. Perbuatan-perbuatan ini tidak dapat diterima dengan membuat justifikasi bahwa mereka adalah sahabat. Demikianlah poin asasi perbedaan pandangan antara Syiah dan yang lainnya. Jelas bahwa di sini yang mengemuka bukan pembahasan mencela dan melaknat sahabat, namun berdasar pada nash dan riwayat yang shahih.
    Keterangan:
    [6]. “Dan infakkanlah sebagian rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, lalu ia berkata, “Ya Tuhan-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku barang sekejap sehingga aku dapat bersedekah dan termasuk orang-orang yang saleh?” (Qs. Al-Munafiqun [63]:10)
    [7]. “Di antara orang-orang Arab Badui yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah ada sekelompok orang yang keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kami-lah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.” (Qs. Al-Taubah [9]:101)
    [8] . “(Ingatlah) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawah (kota)mu (sehingga mereka mengepung kota Madinah), dan ketika penglihatan(mu) terbelalak (lantaran takut) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka. Di situlah diuji orang-orang yang beriman dan mereka diguncangkan dengan guncangan yang sangat.” (Qs. Al-Ahzab [32]:10-11)
    [9]. “Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu. Karena itu, mereka selalu bimbang dalam keragu-raguan mereka. Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu. Tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka. Maka Allah melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan kepada mereka, “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal (anak-anak kecil, orang-orang tua, dan orang-orang yang sedang menderita penyakit) itu.” Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah bagimu selain kerusakan dan keraguan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu untuk menyulut fitnah (dan kekacauan) di antaramu; sedang di antara kamu ada orang-orang (lemah iman) yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim.” (Qs. Al-Taubah [9]:45-47)
    [10]. “Dan (ada pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampurbaurkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima tobat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Taubah [9]:102)
    [11]. “Kemudian setelah kamu berduka cita, Allah menurunkan kepadamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan darimu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri (dan tidak mengantuk); mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah. Mereka berkata, “Apakah kita memiliki suatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?” Katakanlah, “Sesungguhnya urusan itu seluruhnya berada di tangan Allah.” Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata, “Sekiranya kita memiliki suatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini.” Katakanlah, “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.” Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.” (Qs. Ali Imran [3]:154
    [12]. “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa pengetahuan, lalu kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Qs. Al-Hujurat [49]:6); “Maka apakah orang yang beriman seperti orang yang fasik? Mereka tidak sama.” (Qs. Al-Sajdah [32]:18)
    [13]. Orang-orang Arab Badui itu berkata, “Kami telah beriman.” Katakanlah (kepada mereka), “Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, ‘Kami telah tunduk’ karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu. Jika kamu taat kepada Allah dan rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Hujurat [49]:14)
    [14]. Silahkah lihat, Fushul al-Muhimmah, Abdulhusain Syarafuddin, hal. 189.
    Wassalam
  56. [14]. Silahkah lihat, Fushul al-Muhimmah, Abdulhusain Syarafuddin, hal. 189.
    Yach dari si hamba Husain… ga mau ah! kita maunya dari hamba Allah saja :)
  57. @stb
    klo dari abdulbakar adbulumar gimana ?
  58. @Dono
    ga mau juga… rujukan cukup dari orang yang mengaku hamba Allah saja :)
  59. @ Sand
    Akhirnya anda ngaku juga kalo syiah kan?
    gitu donk nggak usah taqiyyah…
    Anda rupanya tidak bisa mengerti dengan tulisan saya ya mas?
    bukankah sunni juga mengatakan kalo derajat shahabat juga berbeda-beda? siapa yang melegalkan kesalahan shahabat? orang yang salah walaupun dalam ijtihad tetap salah dan gak boleh ditiru,walaupun shahabat hanya saja sunni tidak mencela dan menghinakannya,karena tingginya kedudukan mereka berdasarkan dalil-dalil yang sebagian telah anda bawakan.
    justru syiah lah yang menyamakan seseorang asal dari keturunan rasul pasti suci dan takkan salah,ucapanyya adalah syariat suci..
    Coba kenapa ada syiah yang memilih Imam musa dan menolak keimamahan Ismail? kenapa mas?
  60. @kholid:
    “bukankah sunni juga mengatakan kalo derajat shahabat juga berbeda-beda? siapa yang melegalkan kesalahan shahabat?”
    Anda rupanya belum memahami bhw salah satu pandangan dasar Sunni terhadap sahabat yg mrpkn pilar utama ajaran Sunni adalah bhw SEMUA SAHABAT adalah ADIL. Jadi bgmana mungkin anda bisa membantah bhw Sunni melegalkan kesalahan sahabat ?
    @kholid:
    “..orang yang salah walaupun dalam ijtihad tetap salah dan gak boleh ditiru,walaupun shahabat..”
    Sunni selalu membungkus atau menutupi perbuatan sahabat yg salah dg kata “ijtihad”. Menurut saya ijtihad adalah suatu perbuatan yg dilandasi dg niat baik/suci. Sementara perbuatan Muawiyah yg memberontak trhdp khalifah Ali yg sah dan membunuh Imam Hasan lebih tepat disebut perbuatan maksiat.
    @kholid:
    “hanya saja sunni tidak mencela dan menghinakannya,karena tingginya kedudukan mereka berdasarkan dalil-dalil yang sebagian telah anda bawakan.”
    hemm… selalu menuduh Syiah mencela atau menghina sahabat. Padahal Syiah hanya mengutip riwayat2 dlm kitab2 hadis Sunni.
    Kalau ada sahabat yg tercela, maka keliru kalau anda masukkan dlm ayat2 yg bersifat memuji para sahabat yg telah dikutip sdr Sand.
    @kholid:
    “justru syiah lah yang menyamakan seseorang asal dari keturunan rasul pasti suci dan takkan salah,ucapanyya adalah syariat suci..”
    Hemm.. anda rupanya belum tahu banyak ajaran Syiah. Untuk anda ketahui tidak semua keturunan Rasul saw itu otomatis suci dan maksum. Yang dianggap suci atau maksum hanya 12 org.
    Kenapa hrs 12 org dan harus dari keturunan Rasul ? Karena sesuai dg sabda Rasul spt dpt anda baca dlm hadis2 Sunni sendiri dan dg demikian bukan menurut maunya org2 Syiah.
    @kholid:
    “Coba kenapa ada syiah yang memilih Imam musa dan menolak keimamahan Ismail? kenapa mas?”
    Mas, ini bukan masalah milih Musa atau Ismail. Tapi Ismail memang tidak tercantum dlm nama2 para imam penerus Nabi saw yg disebutkan Nabi saw dlm salah satu hadisnya.
    Coba deh anda pelajari dulu ajaran Syiah Imamiyah seutuhnya, baru mengeluarkan pendapat.
    Mengenai sosok Muawiyah, memang dia seorg figur yg harus dg mati2an dipertahankan oleh Sunni, krn Muawiyah oleh Sunni dianggap sbg salah seorang sahabat Nabi yg adil. Kalau Muawiyah dianggap mati tdk dlm agama Islam maka hancurlah salah satu pilar ajaran Sunni. Apalagi Muawiyah adalah salah satu “founding father” ajaran Ahlu Sunnah wal Jammah.
    Jadi kalau ternyata Muawiyah mati tdk dlm agama Islam spt sdh dibuktikan oleh SP memang sangat menggoncangkan org2 yg mengidolakannya!
  61. assalamu laykum ww. Sungguh saya berterimakasih dengan semua keterangan dan perdebatan Sdr2ku. Saya sangat hormat kepada semua Sdrku yang sangat berilmu dan sangat luar biasa ini. Kita memang perlu belajar dengan sejarah, menggali sejarah dengan jujur dn benar sehingga yang selama ini banyak yang samar2 dan penuh misteri terutama bagi yang awam seperti saya sangat perlu, bahkan bilamana perlu atau memang semestinya adanya penelitian ulang dengan menemukan dan analisa fakta2 kebenaran dan pembelajaran. Tujuan kita bukan untk saling bermusuhan sesama muslim, tetapi mari memurnikan kembali keaslian dan kebenaran serta keluhuran ilmu dan ihsan dalam Islam, ruh Islam dan apinya dan cahayanya Islam yang agung. Mari kita menjadi umat Islam yang sudah terbaharui dengan cahaya Iman dan dan ketulusan yang semoga dalam cahaya hiadayah dan inayah serta maunah dan ma’rifah Allah maha Mulia. Mari kita simak keadaan sekeliling kita. Kita patut melihat ke negeri dan masyarakat non muslim, bai mereka yang memusuhi, menyerang dan menjajah negeri2 muslim, juga mereka yang merampas dan menjadikan umat muslim tak berkutik dan seakan-akan telah menjadi budak2 mereka, tak berdaya melawan, sekalipun untuk haknya,. Sepertinya kita tak ada lagi keberanian untuk saling membantu dan saling menolong karena kita memang sejujurnya ada beban dan rasa takut dan sangat lemah, atau memang kita telah sangat egois dan vested karena kita belum menginsafinya. Semoga Allah membukakan hati dan niat kita dalam jalan yang lurus kepada Allah dan rasulullah SAW. Mengapa????. Krn Juga kita harus belajar dengan bangsa dan umat lain yang terus maju, berjuang dan berjuang sehingga mereka mampu mesejajarkan diri, rakyat dan bangsanya dengan pihak2 yang pada awalnya menjadi musuh dan menindas mereka [spt RRC, India, Jepang dll kini dianggap mempunyai kemampuan dengan lawan2 mereka yang dahulunya menindas mereka]
    Kita harus sadar dan terus memacu diri kita unruk saling berbagi dan belajar dari kesalahan masa lalu yang sangat berdarah-darah dan saling menghancurkan diri kita sendiri. Masa lalu jadilah pelajaran dengan jujur. Mencontoh yang baik dan meninggalkan yang tidak baik. Kuatkan persatuan dan persaudaraan serta solidaritas kita sesama muslim. Kita membuka diri untuk saling belajar dan mencari kebaikan dan untuk menguatkan umat Islam dan kejayaan Islam yang kingkrit.
    Saya mohon Sdrku, mari kita belajar dan belajar, mari kita jujur bahwa kita harus bersatu, apapun perbedaan kita. Kewajiban kita saling berwashiat untuk kebenaran dan dengan saling bershabar diri. Mari kita bergandeg tangan, bersilaturahim dan thalab ilmu dari dan dengan sesama muslim dengan tujuan untuk memperkokoh persatuan dan kemajuan serta kejayaan Islam. Mari kita berlepas diri dari tekanan perbudakan dan penjajahan yang jelas2 bukan muslim. Saya memimpikan duduk berdampinga para pemuka muslim dunia [ dari Magribi hingga Indonesia; disana ada pemimpin dari Tunisia. Libya, Aljazair, Mesir, Turki, Saudi Arabia, Yordania, Sirya, Lebanon, Iraq, Iran, Afghanistan, pakistan, Malaysia, Indonesia dan negara muslim lainnya di Asia Tengah dll] dengan satu tekad membebaskan Palestina dari penjajahan Israel dan tekanan Barat, mengusir AS dan sekutunya dari Iraq dan Afghanistan, membantu Chesnia dan Moro serta Patani dan Kashmir agar benar2 mereka menjadi bangsa terhormat dan tidak dalam belenggu penjajahan dan tekakan bangsa lain. Mereka adalah Sdr2 kita. Maafkan saya sdrku. Jabatlah tangan, ikhlashkan kita bersaudara, dan mari bergandeng tangan untk kebaikan dan kemajuan umat Islam. Saya sangat awam, tetapi saya rindu persaudaraan dgn Sdr2ku semuanya. Belajar mengambil hikmahnya dan apinya Islam. Insya Allah kita akan jaya dan rahmat Allah berlimpah kepada kita. Amin. Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa’ala alihi washabihi wadzuriyatihi ajmain. Amin. wassalam.
  62. @wahyudi
    Anda rupanya juga tidak tahu tentang pokok ajaran sunni ya sunny menganggap bahwa semua shahababat adil berdasarkan nash dari Al Qur’an maupun hadist..tetapi sunny juga tidak berlebihan dengan menganggap mereka maksum.kita menyadari bahwa nereka adalah manusia yang terkadang jatuh dalam kesalahan,tetapi kita menghormati mereka tidak mencela dan mencaci mereka,karena mereka adalah orang -orang yang telah berjihad bersama Rasulullah صلىالله عليه والسلام ,membela beliau dengan harta dan jiwa jiwa mereka.sepeninggal beliau mereka juga menyebarkan Islam dengan cucuran keringat dan darah -darah mereka..meruntuhkan benteng kesyirikan Persia dan romawi.
    Kita juga meyakini bahwa keutamaan mereka berbeda-beda,As sabiqunal Awwalun dimana Imam Ali termasuk didalamnya tentu lebih utama dari selain mereka,Orang yang telah berIslam dan berjihad sebelum fathu Makkah tentu lebih utam dari yang berislam setelah fathu Makkah, tetapi Ingat Allah juga berfirman tentang mereka;’وكلاوعدالله الحسنى
    dalam perselisihan diantara shahabat kita juga berhusnuzhan terhadap mereka bahwa itu adalah hasil ijtihad mereka tapi ada yang keliru dan ada yang benar, apalagi dalam keadaan kacau balau dan sangat membingungkan dan banyaknya kepentingan dari musuh-musuh Islam tuk memecah barisan kaum Muslimin seperti sebelum dan setelah tebunuhnya Khalifah Ustman.anda tahu dari mana kalau dalam peselisihan itu para shahabat tidak ada iktikad baik? anda bisa membaca isi hati orang?Dari mana anda tahu kalau al Hasan di bunuh oleh Muawiyyah?dari roman picisan karya rahbar?Dari mana anda tahu kalau itu shahih? Kalian kan nggak punya kitab hadist yang shahih..apa tujuannya?agar bisa berkelit dengan mudah ketika ada riwayat yang ganjil? begitu?
    Syiah mengutip riwayat Sunni,tetapi tidak memakai kaidah sunni dalam menilai keshahihan nya..kalau dikasih tahu ngeyel dan mbulet.
    memang syiah suka mencela Shahabat.. abu bakar dan Umar pun dicela dan dilaknat..Kalau ditampilkan bukti dari kitab kalian juga pasti akan berkelit, dasar tukang laknat dan pencaci..Tapi kalu dia sendiri yang di omong kasar langsung meradang, sunni kasarlah,Mulut kotorlah dll.
    *Bukan masalah Milih Mas kata ente?tapi karena Ismail kagak tercantum dalam daftar yang disebutkan nabi, Mana hadistnya mas? Kenapa Ismailiyyah yang sama syiahnya menetapkan ismail putra imam Ja’far sebagai Imamnya,dan bukan Musa seperti Imamiyyah?
    Kenapa diantara Imam -Imam Syia
  63. Beberapa orang terjebak pada teks dalil, sehingga kesalahan sahabat menghapuskan kebaikan2/jasa2 sahabat (dengan sangka buruk semua kebaikan/jasa dianggap sebagai bentuk kemunafikan).
    Sebagian yang lain karena membela sahabat secara membabi buta maka terjebak pada menurunkan derajat/kemuliaan dan kekhususan Ahlul Bayt dan mencari2 dalil untuk mengangkat sahabat melebihi semestinya.
    Dalam sejarah telah terjadi tafsir2 kelompok dikarenakan adanya 2 kutub ini.
    Ada yang berusaha mengembalikan kemuliaan Ahlul Bayt dengan cara merendahkan sahabat, ada yang memangkas kemuliaan Ahlul Bayt agar sejajar dengan sahabat.
    Kenbalikan posisi Ahlul Bayt pada posisi “semestinya”, kembalikan posisi sahabat pada posisi “semestinya”.
    Mencaci selalu salah.
    Sangka baik bukanlah membenarkan yang salah.
    Menutup aib bukanlah menghapus sejarah.
    Ceritakanlah yang baik2 atas mereka yang sudah meninggal.
    Salam damai.
  64. Salam semua…
    Saya pun tertanya2… jika (atau memang sungguh2) Muawiyah r.a. yg antara mengumpul Al-Qur’an pun TIDAK SELAMAT, begitu juga Sayyidina Abu Bakar, (termasuk dlm kumpulan terawal masuk Islam) Umar (yg Allah Swt takdirkan berjaya menawan Jerusalam -mungkin ada hujah yg mengatakan bukan beliau r.a.) dan Uthman r.a. (yg Allah takdirkan mengumpul al-Qur’an yg kita pakai semua hingga ke hari ini -namun begitu masih ada pandangan mengatakan kemungkinan ada kesilapan, walaupun telah dijamin oleh Allah Swt) serta Sahabat2 r.a.h yg lain (termasuk juga Ahli Suffah yg tinggal diperkarangan Masjid RasuluLlah saw yg sentiasa berada di saf pertama dlm solat berjama’ah bersama RasuluLlah saw), termasuk juga yg bersama berjuang dlm Perang Badar, Uhud dan lain-lain peperangan (dikatakan ada antara mereka itu tidak ikhlas kononnya merebut harta, pangkat atau pun, semuanya pandangan yg kurang enak)… hatta termasuk juga ISTERI RasuluLlah saw sendiri, juga dikatakan TIDAK SELAMAT (walaupun pernah bersama Beliau saw, dalam tidornya, makan dan minum bersama dgnnya saw dll.) semuanya TIDAK SELAMAT. Usah dikira seluruh Ahlus Sunnah yg di bawah ini tentunya lagi TIDAK SELAMAT, termasuklah al-Hujwiri, al-Junaid, al-Qusyairi, tambahan lagi al-Ghazali, Syaikh Abdul Qadir Jailani, semua yg bertariqah Naqshabandi, Qadiriyah, Rifa’iyah Syattariyah dan seterusnya… lagi pula dari mazhab 4 Ahlus Sunnah iaitu susurjalur semua yg mengikuti fiqh Imam Maliki, Hambali, Hanafi dan Syafi’ie r.h. semua-semua yg disebutkan tadi keseluruhnya berada dalam keadaan TIDAK SELAMAT. Tidak kiralah kesalahan kecil atau besar yg ada pada mereka… kalau ada kecil akan dibesar-beasrkan dan kalau besar tentunya tiada ruang langsung… berjumpa, melihat, mendengar, mendapat ajaran secara langsung, ikut bersama RasuluLlah saw pun TIDAK SELAMAT (seolah-olah seperti dakwah RasuluLlah saw itu tidak mantap, Baginda saw gagal membentuk peribadi Islam pada diri mereka2 para sahabat itu r.a. sebab akhirnya mereka kufur juga, seolah2 Allah Swt mentakdirkan sedemikian, itukah pilihan yg hendak kita pegangkan?) ini kan pula mereka yg tidak berjumpa dgn RasuluLlah saw.!? Saya setuju sekiranya ada yg ingin memakai hujah Abu Lahab (kafir) pun tidak beriman begitu juga Abdullah Saba (munafik)… apa bezanya pula dgn yg lain bukan seperti yg disebutkan tadi (para Sahabat r.a. itu).?
    Saya terfikir-fikir tentang perkara itu…
    Yg SELAMAT hanyasanya Sayyidina Ali k.w. serta seluruh keturunannya (Ahlul Bait – kitapun bersetuju.!!!) berserta beberapa Sahabat r.a. sahaja (kitapun bersetuju -malahan kita berprasangka baik kpd Sahabat yg lain)…
    Terfikir di sini; bayangkan kita yg jauh berada di zaman muktakhir ini… agak gelap.!!! Mustahil hanya dgn mencintai Ahlul Bait sudah memadai, kalau mungkin itu ada pegangannya yg sebegitu…
    Semua system2 keilmuan termasuk yg sedang atau telah kita bersama pelajari dalam bidang2 berkenaan yg telah diberi garis dgn begitu mantap sekalipun oleh ulama2 terdahulu, semuanya jadi tidak mempunyai erti apa2…biarpun sejarah membuktikan kehebatan Salahuddin al-Ayubi, juga beliau TIDAK SELAMAT. Semua-semuanya TIDAK SELAMAT, peliknya… dalam pegangan Ahlus Sunnah semua Sahabat r.a. itu kita harus bersangka baik terhadap mereka, kita tidak boleh gopoh mengkafirkan mereka, walaupun ada kesalahan-kesalahan tertentu yg kita tidak pasti masa dan keadaan ketika itu, ini TERMASUK juga Sayyidina Ali dan Ahlul Bait semuanya malahan HARAM mencerca mereka (kita tidak terkejut ada yg akan bawa hujah2 dari kitab2 itu dan ini… utk mempertikai kewibawaan Sahabat r.a. sana sini tidak bersetuju tentang itu ini… jelasnya dalam hati tetap ada prasangka kononnya yg benar tetap benar…perkara ini harus diberitahu pada semua, kita tidak mahu mengulas tentang ulama2 yg disanjung oleh pihak tertentu sebab kita tidak bersetuju utk debat sesama Islam) soalnya salah ke bersangka baik.?
    Sedih dan kecewa di hati ini melihat saudara2 yg begitu hebat ilmunya, sudahlah Hafiz al-Qur’an seluruhnya, siap tahu pula Asbabunnya, ada pula yg Muhaddith sehingga hafal 100 ribu hadith2 usah dibicara kalau pasal hafalan dgn kitab al-Kafi, tambahan lagi kitab terhebat Najh al-Balaghah (kita baca dan kita hormati) tentunya sudah khatam berkali2 seluruhnya, malahan ada yg sudah sampai ketahap Hujjatul pula dgn ilmu2 hadith ini… pendekata sudah lengkap dan bersedia utk berhujah dgn dalil2 nash samada dari al-Qur’an atau hadith yg smuanya tersedia kuat dan mantap… kononnya..
    Jika sudah sedemikian… tentunya keadaan dirinya (agak lain sedikit, maksudnya sudah memahami makrifatul ke peringkat yg lebih tinggi…) HARUS ada pada diri sekalian keperibadian yg BAIK.! Tanya secara ikhlas, kepada diri sendiri termasuk saya yg kerdil ilmu ini, mari kita Muraqabah, Muhasabah, Mujahadah dan Mu’atabah dgn bersungguh2 apakah mungkin ada kekotoran dicelah-celah qalbu kita itu… kalau anta kata tidak ada, mana tahu mungkin ada.?? dgn kedudukan kalian yg hebat dan tinggi mustahil Iblis dan syaitan akan membiarkan begitu sahaja… termasuk saya sendiri, masih berusaha menghindarinya…
    SOAL: Perlukah kita yg seperti disebutkan tadi beriya-iya membongkar sesuatu yg dahulu pernah didiskusikan oleh mereka yg lebih arif.? Apakah kita lebih arif drpd mereka sebab skrg ini sudah dunia siber, tidak sama spt dulu… kita lebih mengetahui dari mereka sbb semuanya dihujung jari.? Saya tidak ada jawaban kepada apa yg saya katakan (sebentar lagi akan ada yg menghujah itu ini dgn apa yg saya bicarakan tadi,, silakan tiada halangan..) cumanya seperti asal mula tadi saya terfikir-fikir hal yg terjadi ini.???… Saya ingin mengajak kita sama2 berfikir (kalian lebih faham makna “Berfikir lebih baik dari beramal” namun amal harus diteruskan walaupun sedang berfikir (jgn manupulate)… kemudian terserah… mungkin kalian berpegang meneruskan apa yg sudah kalian lakukan ini mendatangkan manafaat (berdasarkan ijtihad kalian -maklumlah skrg semua sudah pandai berijtihad -kalau pintunya sudah ditutup sekalipun siapa perduli)
    Ayuh kita berfikir sebentar…saya dgn rendah diri menjemput malam ini kita sama2 fikir2kan… mudah2an Allah Swt bagi petunjuk, kalau rajin kita solat sunat bagi menentukan apakah pekerjaan ini Allah Swt redhoi.? Kalau sudah ada jawab, silakan… usah perlu dicerca pihak yg lain… termasuk perkara yg ingin dibongkarkan itu, jangan ada cercaan…
    Salam damai semua… mohon maaf kalau ada kesalahan pada diri saya … itu sememangnya kelemahan diri saya yg kerdil ini…
  65. @sidi muhd
    Saya pikir ulasan anda terlalu jauh.
    Siapa mengkafirkan siapa? Setahu saya tidak ada satupun mazhab (bukan oknum) yang mengkafirkan sahabat2 spt yang anda sebutkan diatas.
    Apa yang menyebabkan anda berfikir seperti ini?
    Yang saya pahami adalah bahwa syiah “tidak pukul rata semua sahabat sebagai adil/sama derajatnya. Jika ada oknum syiah yang berlebih2an dalam hal tsb, maka saya yakin itu hanya karena kejahilan dirinya sendiri dan bukan terkait dengan mazhab. Karena saya juga banyak bertemu saudara2 syiah yang menentang oknum2 tsb.
    Komentar saya diatas hanyalah disebabkan saya berprinsip bahwa hormat dan respek saya thd Rasulullah salah satu dengan menjaga akhlak/sikap thd mereka2 yang pernah berjasa kepada beliau SAW. Apakah mereka 2ini pernah berbuat salah atau tidak kepada Beliau SAW, biarkan itu menjadi urusan mereka.
    Rasulullah SAW adalah Nabi yang tidak pernah melupakan budi siapapun tanpa membalasnya dengan berlipat2. Abu Lahab saja yang bergembira dan membebaskan budaknya ketika Rasulullah SAW lahir akan mendapatkan kebebasan hukuman akhirat setiap hari senin.
    Betapa takaburnya kita (menurut saya) ketika berani membuat penilaian thd mereka bahkan mencela mereka, dengan macam2 dalih.
    Masing2 punya peran dan derajatnya masing2. Jika kita sibuk mencari kesalahan mereka yang tidak maksum, ya tentu saja akan ketemu (wong tidak maksum).
    Salam damai.
  66. Assalamu alaykum ww. Kalau kita sesama Sdr mau dgn sungguh2 dan saling ikhlash dan hasrat menyatu, insya Allah jalan yang baik pasti diberikan Allah SWT kepada kita dgn terang benderang, kemudahan pemahaman dan ikhlash hati akan segera diberi dan cahaya ilmu penuh dengan berkah dan maslahah. Kalau niat kita mau bersatu dan solidaritas sesama muslim dikembangkan dgn jujur, insya Allah rizqi dan keberkahan dari semua sisi, termasuk ilmu akan mudah pula datang dan termasuk manfaatnya. Belajar dan menimba ilmu adalah wajib, dan menguatkan persaudaraan sesama muslim adalah utama. Semoga kehalusan budi dan akhlaqul karimah Sdr2 menjadi kekuatan baru dalam membangun umat ini agar tidak menjadi semakin bingung. Semoga saya bisa lebih banyak mendapatkan hikmah ilmu dan kepiawaian Sdr2 semuanya. Segala kebenaran adalah Allah, segala tafsir dan makna adalah tuntunan Rasulullah. Kita ikhlashkan dengan niat ibadah dan pasrah kepada Allah. Insya Allah persatuan kita semakin kuat, ilmu semakin tinggi dan jihad semakin jelas dan nyata dan kongkrit untuk kejayaan Islam dan umat yang menyatu apapun perbedaan ilmu dan cara kita memahami. Semua sudah ada pada jalan hidayah Allah sesuai kekampuan berfikir dan beramal. Semoga saya mendapatkan ketenteraman batin dgn mendapat ilmu yang baik dari Sdr2ku ahlul ilm. Amin. Wassalamu’alaykum ww.
  67. لعنة اللة علي معاوية وابنه يزيد و اعوانهما اجمعين
  68. Inilah di antara kemuliaan para sahabat nabi shallallahu alaihi wa alihi wa sallam… saat manusia biasa meninggal dunia terputus segala amalannya –kecuali tiga hal sebagaimana disebutkan sebuah hadits shahih– adapun mereka, seperti halnya Mua’wiyah radhiyallahu ‘anhu, mendapat tambahan pahala yang terus mengalir dengan celaan, hinaan, dan cacian pemeluk sekte Syi’ah…. Wallahi, saya pun mau seperti Mu’wiyah dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum ajma’in…
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam bertanya kepada para sahabat: “Apakah kalian tahu siapa orang yang ‘muflis’ (bangkrut) itu?” Para hadirin menjawab: “Orang yang bangkrut di kami adalah yang tidak memiliki dirham dan harta kekayaan.”Maka beliau bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah yang di Hari Kiamat datang dengan shalat, shaum, dan zakat tetapi dia sering mencaci maki, bebicara tanpa dasar, dan memakan harta (yang bukan haknya), melakukan pertumpahan darah, dan menabur benih perselisihan. Maka dia akan memberikan pahala dari amal kebaikannya (kepada orang yang menjadi korban kekejiannya tersebut).Jika telah habis semua kebaikannya dan belum memenuhi untuk membayar apa yang telah dia kerjakan, maka kesalahan (orang yang menjadi korban kekejiannya tersebut –pent)akan dilemparkan kepadanya dan kemudian dia dilemparkan ke dalam neraka.” (hadits shahih)
  69. walau Muawiyah melakukan kesalahan yg besar, dzholim…tapi saya blm pernah mendengar dari kibar nya ahlul bait yg ahlus-sunnah wal jama’ah, terlebih yg di Tarim….yg mengkafirkan Muawiyah, sampai menyatakan Muawiyah di luar Islam, mati dalan keadaan bukan Islam.
    Tidak pula dari thoriqoh sufi macam As-Syadzili, dan yg lainnya, terlebih Thoriqoh Al-’Alawiyah yg mencaci maki dan mengkafirkan Muawiyah.
    Dan akhlak Ahlul Bait sebagaimana diajarkan oleh Habib Munzir, adalah santun, bukan pendendam.
    blog ini seolah mendukung Ahlul Bait, tapi akhlaknya jauh dari Ahlul Bait, terlebih yg Ahlus-Sunnah. Mungkin terbiasa berdendam ria macam yg di Iran…macam Syi’ah yg di Irak.
    jauh sekali dari teladan Habib Jufri, Sayyid M. Alwi Al-Maliki Al-Hasani, Habib Umar selaku guru dari Habib Munzir, dan lainnya.
    utk masalah Syiah, silahkan rujuk ke Al-Bayyinat, di sana Ahlul Bait membuat penjelasan dan peringatan thd Syiah yg mendompleng label Ahlul Bait.
    last…jangan mendahului penghakiman Allah.
    Muawiyah bersalah, dzholim…namun kalau saja sampai diampuni oleh Allah swt, dan justru kita yg mencaci makinya malah kena siksa Allah…membuat kita makin terperosok dan rendah….karena yg dihina masuk surga, yg menghina masuk neraka.
    lebih baik berdiam diri saja, dan urus diri sendiri, serta teladani Ahlul Bait yg Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah, terlebih yg di Tarim sana.
  70. @atmim19
    maaf anda mau berbusa-busa bicara begini begitu juga gak ngaruh, hadis yang kami tulis di atas adalah hadis shahih. jadi ini bukan masalah caci maki tetapi masalah apakah anda sadar diri atau tidak, apakah anda bisa membedakan mana hadis shahih dan mana yang tidak. simple sekali :)
  71. utk masalah Syiah, silahkan rujuk ke Al-Bayyinat, di sana Ahlul Bait membuat penjelasan dan peringatan thd Syiah yg mendompleng label Ahlul Bait
    Anda seperti menyarankan seseorang bertanya mengenai Islam ke negeri Yahudi :)
    Salam
  72. @atmim19
    Membaca komentar anda saya jadi ragu atas kemampuan anda dalam menilai/membandingkan kedudukan seseorang.
    Anda membandingkan para Habib maupun Ulama seperti yg anda sebut diatas dengan sdr SP.
    Mereka para Habib yg anda sebut khusus ibadah dan si’ar bukan mengupas sejarah Islam. SP berbicara sejarah Islam dengan argument hadits (shahih/dhaif dlsb) Kalau berbicara Sejarah harus diungkap semua bukti.,Kalau ibadah dan si’ar tdk perlu.
    Apakah pernah anda tanya kepada mereka bagaimana sejarah Islam dalam masa kekuasaan Muawiyah? Wasalam
  73. @atmim 19
    albayyinat..????
    organisasi pembawa fitnah,dtg kedaerah2 dgn mengatakan syiah punya alquran sendiri,dan mereka katanya memiliki,
    tp stlh didesak ternyata mereka berbohong…
    tp tetap sd skrg dgn bebalnya mereka ttp mengatakan bhw syiah punya quran sendiri n mereka memegangnya
    apa kata dunia ????
    anda sendiri pst juga mendengar hal itu
    dan banyak lg fitnah2 keji yg mereka bw.
    sadar ga ya habib di albayyinat ini dimanfaatkan wahabi,yg nota bennya mrk pembenci datuk2 nya.
  74. Allah SWT di dalam Al-Quran sering membicarakan perilaku-perilaku baik dan buruk orang-orang terdahulu. Hal tersebut dimaksudkan sebagai pelajaran bagi orang-orang yang mau berfikir.
    Bagaimana mungkin kita disuruh mengimani ajaran-ajaran Islam sebelum kita mengenali siapa pembawanya hingga sampai kepada kita sementara di dalam Al-Quran disebutkan bahwa terdapat orang-orang munafik disekitar Nabi saww bahkan mereka keterlaluan dalam kemunafikannya dan Nabi sendiri tidak mengetahuinya. Bagaimana jika ajaran yang sampai kepada kita berasal dari orang-orang munafik itu?
    Tidakkah anda bertanya kenapa umat Islam bisa memiliki berbagai perbedaan pendapat dalam memahami Islam sehingga terpecah belah menjadi beberapa golongan? Semua itu hanya bisa terjawab dengan mempelajari sejarah Mas Bro.
    Oleh karena itu, anda boleh benci sejarah tetapi hargailah orang yang mencintai sejarah :) Orang yang mempelajari sejarah sahabat bukan berarti dendam/mencaci/menghakimi sahabat. Bagi orang mukmin sudah jelas, cukup Allah saja lah yang menjadi pengadil..
  75. @SP:
    Dalam tulisan di atas, tertulis: [Musnad Ahmad 4/198 no 1711 Syaikh Syu’aib berkata “sanadnya kuat”].
    Kebetulan saya baru saja mengecek hadis itu. Tampaknya ada salah ketik nomor hadis. Nomornya bukan 1711, tetapi nomor 17811.
  76. @Badari
    yup anda benar terimakasih atas koreksinya :)
  77. saya mengharap ahli-ahli thariqah yg muktabar boleh scan tengok siapa pembunuh saidina husin. benarkah yazid yg membunuhnya. mengikut pendapat saya pembunuh saidina husin adalah syiah kuffah. sila rujuk guru-guru thariqat muktabar( yang tidak sesat ). begitu juga ulamak-ulamak syiah yg muktabar cuba scan menggunakan kerohanian anda( harap2 tidak ada gangguan syaitan) siapa pembunuh s.husin sebenarnya. berilmu shj tidak cukup kerana dua kemungkinan berlaku. ilmu diambil melalui jalan salah dan ilmu diambil dari jalan betul. Rasulullah saw mengetahui perkara yg akan berlaku melalui perantaraan jibril. kenapa rasulullah saw melantik muawiyah sebagai penulis wahyu . kenapa rasulullah saw berkahwin dengan aisyah . kenapa rasulullah berkawan dengan abu bakar dan hijrah bersama-sama. ketiga-tiga orang ini kafir bagi pandangan syiah. bagaimana mungkin rasulullah saw bersabda tentang perkara yg akan berlaku diakhir zaman, sedangkan manusia yg duduk bersama-sama baginda setiap hari, baginda tidak kenal islam @ kafir. sila rujuk dengan mata kerohanian. bukan nafsu membabi buta, kerohanian rasulullah saw menjangkau seluruh alam semesta, tembus kehadrat allah tanpa halangan, mana mungkin bersahabat dengan si kafir, berkahwin dengan si kafir dan memberi izin si kafir menulis wahyu ( alquran ) . fikirlah wahai syiah . wassalam. from: kedah malaysia.

6 komentar:

  1. Saya bercita-cita ingin ada institute hifzhilqur'anil karim dan ilmi walhikmilhaditsilsyarif... yg memberikan ruang seluas-luasnya dalam mempelajari meneliti membahas menjelaskan mengaplikasikan..mengajarkan..meluaskan.. semua ilmu2 Al Qur'an dan cabang2nya termasuk ilmu2 kauniahnya..., filsafat agungnya, kethabibannya, biology, astronomi, geografi, palaentology, kimia, falaqiah..dll.. ilmu hitung..hukum, penegakan keadilan, pemerintahan yg syar'i.., akuntansi.., sejarah..., asbabunnuzul, whosiwho perawi dan silsilahnya..dll, dan ilmu keuangan, ekonomi dan.ilmu perdagangan dll.dll. dan ilmul hadist.. dengan semua aspek dan kebenarannya, keshahihannya, hasan, maudhu' dan dhaifnya bahkan mungkin kepalsuan2nya..dll... Dan juga ilmu2 terapan dan aplikasinya seluas-luasnya.. termasuk teknologi tinggi..dan teknology ruang angkasa-nuklir-satelit dll.. sehingga umat Islam benar2 menjadi penghulu2 dan pemelihara dan pengembang ilmu2 yang berkah dan manfaat dan menjadi cahaya kemanusiaan, keadilan, ilmu, hikmah..dll bagi sebesar-besar manfaat.. dan kemuliaan akhlaq, ya Rabb Allahumma inna nasaluka ridlaka waljannah wanauzdubika min syakhotoka wannaar... Allahumma a'izalislama walmuslimin... wa alif baina qulubihim wa ashlih zdaata bainihim wawahid shufuufalmuslimiena ajma'in... Aamiin..
    Semoga umat Islam menjadi ahli2 ilmu, ahli2 penegak Kebenaran.. dan saling menguatkan persatuan, persaudaraan, silaturahim, solidaritas..dan kebeningan hati serta akhlakulkariem..dan dengan sifat2 mulia dan halim.. sesuai arahan dan koridor syariah Islam yang agung.. AlQur'anul Kariem.. dan Sunnaturrasulullah SAW..yang kaffah.., benar dan lurus, dengan contoh2.. Rasulullah SAW, ahlulkissa dan semua keturunannya , ahlulbayt, shahabat2 agung..dan tabiin-tabuttabiin, para aulia, para ghaust, para ulamarrasyidin, para hukama, para guru2, alim alhaq..dll yang patut kita suritauladani..para mujahidin, mujtahidin, para syahidin, para shalihin, dan semua pembawa kebaikan2 dan Kebenaran Allah dan rasulullah SAW..
    Maafkan saya yg awam ini, zhahir dan batin, smg kita menjalani Ramadhan almubarak dalam kebeningan hati..dan futuh taufiq hidayah inayah maunah dan ma'rifah Allah SWT.. Smg kita mendapat cahaya Kebanaran Allah SWT dan Rsulullah SAW... aamiin.. Wassalam..

    BalasHapus
  2. Umayyah mmg salah telah terlibat pembunuhan ahlul bayt Hussain dan beliau akan menerima ganjarannya dari Allah SWT.
    Ummayah juga berjasa melakukan syiar islam (langsung/tak langsung).Itu juga Allah yang tahu balasannya.Kedua hal tsb adalah terpisah.
    Anda benci atau suka sama Ummaiyah tdk menjamin anda msk syurga.
    Hai kaum muslim...janganlah kalian buta atas kesalahan Ummaiyah telah membunuh cucu nabi SAW hanya karena ia membawa kejayaan dalam kerajaan Islam.Agama tidak sama dengan sukuisme atau nasionalisme dimana bila salah seorang sukumu atau negaramu berjaya meraih medali emas dalam olimpiade kamu bangga dan berkata pada suku2 atau negara2 lain.Lihatlah..sukuku atau negaraku lahyang paling hebat dan besar.Tapi masalah agama adalah masalah benar dan salah sesuai dengan undang-undang yang digariskan Sang Pencipta..kamu turuti perintahnya atau tidak!!!!!
    Demikian jg thd Ummayah..kita tdk boleh menutup mata bhw dia terlibat, langsung atau tdk langsung dlm pembunuhan cucu Nabi SAW yg kita cintai dan kita jg mengakui jasanya yg tdk sedikit langsung atau tidak dlm syiar Islam.
    Wahai saudaraku mari mencoba tidak menyebarkan kebencian dimuka bumi Allah SWT ini..

    BalasHapus
  3. Terimakasih Sdr Sanzulu atas tambahan komentarnya... Saya ini sangat awam terlebih ilmu agama.. Saya hanya punya keinginan, hasrat dan keyakinan...tetapi tidak punya kemampuan dan apalagi kekayaan...
    Karena itu saya sangat mengharapkan agar dalam belajar memang memerlukan apa yang disebut kemauan-keikhlasan-kebeningan hati-niyat yang utuh dan bersih..
    Saya senang bisa mendapatkan ilmu dengan kejujuran..tanpa niyat menghakimi siapapun... Tapi untuk bisa kita belajar dengan sejarah dan arahan2 yang benar..dan referensi yang benar-apalagi dengan hujjah dan nas2 yang bersumber kepada Firman Allah SWT... dan tentu dengan arahan2 Rasulullah SAW... yang pastinya akan sejalan dan sejiwa dengan titah Allah Maha Agung sebagai sumber ajaran dan ilmu Islam dan Jalan Umat Islam yang lurus...
    Semoga sesama alim baik dari kalangan Sunni dan Syiah..yang sama2 shahih...bisa saling bersilaturahim dan saling menguatkan persaudaraan dan persatuan serta solidaritas kita ummat Islam..untuk kejayaan Islam... Semoga kita dijauhkan dari buruk sangka..dan berlebihan dalam mensikapi dan menanggapi setiap masalah...
    Dasar kita adalah mencarikan dasar2 Kebenaran- dan Kebenaran bukan karena mayoritas ataupun minoritas.. Kebenaran adalah Hak Allah... dan tentunya kita menuju Konsep Kebenaran Allah sebagai dasar keyakinan dan pegangan dijalan lurus kepada Allah dan Rasulullah SAW...
    Saya sekali lagi berterima kasih kepada semuanya... khususnya kepada para alim yang mulia..yang sudah banyak berpartisipasi...dalam masalah Islam dan ummat Islam...untuk membangun Kejayaan Islam dan Umat Islam secara utuh-menyeluruh-komprehensif dan TOTALITAS... aamiin
    Saya ucapkan terimakasih dan hormat saya kepada Sdr SP yang saya bisa belajar dari ilmu beliau itu. Saya tidak bisa bhs arab...tdk bisa ilmu hadist... sekedar belajar bacaan sholat untuk bisa saya laukukan dengan tertatih-tatih.. maafkan segala kebodohan dan kekurangan saya..kepada semuanya... saya mohon maaf n sekali lagi terimaksih.. Wassalam ww

    BalasHapus
  4. Sdr2ku muslimin..yang terhormat.... konon kangjeng Nabi Muhammad Rasulullah SAW itu sangatlah bermurah hati-pemaaf dan sangat santun...
    Kalaupun mungkin dalam hadist2 shoheh ada beberapa celaan atau kutukan atau la'nat terhadap suatu perbuatan atau seseorang...atau kaum... sesuai shoheh suatu hadist..
    menurut saya tentunya hadist atau sabda beliau itu yang disampaikan langsung kepada sahabat atau dihadapan para sahabat atau melalui sahabat atau ahlul bayt.. tentunya itu bukanlah dari keinginan Beliau baginda Rasulullah SAW...secara pribadi...[karena kita tahu beliau itu adalah Al Amin dan yang berhati mulia..]... tetapi se-mata2 adalah titah Allah SWT...yang redaksinya melalui bahas Nabi Muhammad SAW..yang memberi atau menjadi gambaran akan adanya golongan2 tersebut ...atau orang2 semacam tersebut,, baik pada zaman beliau atau mungkin sesudah beliau wafat...
    Inilah sebagai pemahaman saya yang awam tanpa niyat saya untuk melebihkan atau mengurangkan apa2 seperti para alim yang telah ikut partisipasi dalam komentar2..tersebut..
    Kita umat yang belakangan hadir.. harus saling menguatkan keimanan-taqwa-persatuan-silaturahim-persaudaraan dansolidaritas sesama muslim..dan saling belajar satu dengan lainnya... agar kita bisa berjalan lurus kepada Allah dan dengan tuntunan Rasulullah SAW melalui ilmu para alim-imam-dan ulama2 haq....
    Semoga kita bisa menjadi muslim yang kaffah..dan ikhlas dan menguatkan tali silaturahim bagi kita sesama sdr muslim seutuhnya-seluruhnya..secara komprehensif dan integral.. aamiin

    BalasHapus
  5. YAZID bin MUAWIYAH bin ABU SOFYAN... mudah sekali kan

    BalasHapus
  6. Sdrku Anonim..yg saya mulikan.. .saya masih belum faham yang dimaksudkan oleh sdr sebenarnya bagaimana... n bilaman tak ada sst yang memberatkan maka sharing kebaikan terhadap semua muslimin... dalam membangun kembali jalan2..lurus kepada Allah SWT dan tuntunan Rasulullah saw..seutuhnya...tanpa niyat apapun selain untuk kebaikan.. Semoga kita semua dijauhkan dari kedengkian dan kesombongan n keserakahan serta sst yang merusak nawaetu dan persaudaraan muslimin seutuhnya... Maaf kan bilamana sy salah mengucapkan sst... Mohon maklum dan mohon maaf..

    BalasHapus