Israel Bunuh Arafat dengan Zat Mematikan Polonium
Sabtu, 14 Juli 2012, 08:10 WIB
Yasser Arafat. http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/12/07/14/m74ly3-israel-bunuh-arafat-dengan-zat-mematikan-polonium
REPUBLIKA.CO.ID, Nasher Al-Qudrah, ketua Yayasan Arafat, mengungkapkan pihak keluarga Arafat menuding pemerintah Israel telah membunuh pemimpin karismatik PLO, Yasser Arafat dengan zat polonium yang mematikan.
Harian Prancis Press dalam laporanya dari Al-Qudwah mengatakan, keponakan Arafat mengatakan, sejak meninggalnya Arafat, presiden pertama Palestina kami telah katakan, ia telah dibunuh dengan racun, namun kami belum mempunyai bukti yang kuat. Akan tetapi setelah dilakukan pemeriksaan terhadapnya, terbukti dalam aliran darah Arafat ada zat polonium. Dengan demikian bukan hanya dugaan Arafat diracun tetapi benar-benar terjadi.
''Oleh karena itu, kami menuding Israel telah membunuh Arafat. Kami pun meminta mahkamah internasional menindak pelaku kejahatan ini. Sebelumnya kami juga meragukan Arafat meninggal karena kondisi kesehatan yang memburuk. Kami juga sebelumnya ragu, apakah Arafat mati dibunuh atau karena sakit. Tetapi ada laporan dari rumah sakit Prancis yang menandaskan bahwa Arafat meninggal bukan karena sakit, namun pihak rumah sakit tidak mau menjelaskan sebab-sebab utama Arafat meninggal,'' ungkap Nasher.
Arafat meninggal pada 11 November 2011 di Percy Military Hospital Prancis di Clamart dekat Paris. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Institute "Radeishn Fisika" di Lausanne, analisis sampel biologis yang diambil dari beberapa item pribadi Arafat diterima oleh Suha mantan istri Arafat dari rumah sakit militer di Percy menunjukkan ada "jumlah abnormal polonium" dalam darah Arafat. Redaktur: Endah Hapsari. Sumber: infopalestina.com
Arafat Diracun?
Mengenal Polonium yang Diduga
Pembunuh Arafat
Fajar Nugraha
Kamis, 05 Juli 2012 13:26 wib
Yasser Arafat bersama Istrinya, Suha (Foto: Reuters). nternational.okezone.com/read/2012/07/05/412/659224/mengenal-polonium-yang-diduga-pembunuh-arafat
RAMALLAH - Temuan terbaru yang menyebutkan mantan Presiden
Palestina Yasser Arafat diracun, membuat Palestina menuntut otopsi
atas jasad Arafat. Sebelumnya dicurigai bahwa Arafat diracun dengan
menggunakan zat radioaktif polonium-210. Berikut informasi mengenai
zat beracun itu.
Polonium adalah zat yang amat jarang ditemukan dan memiliki
kandungan radioaktif tinggi. Umumnya, zat beracun ini ditemukan di
atmosfir bumi dan dalam jumlah kecil berada di dalam lapisan dalam
bumi. Polonium ini ditemukan oleh peneliti Marie Curie pada
abad 19. Demikian diberitakan Al Jazeera, Kamis (5/7/2012).
Karena tingginya tingkat radioaktif, polonium juga digunakan sebagai
pemicu senjata nuklir serta sumber tenaga dari satelit dan pesawat luar
angkasa. Rusia juga menggunakan zat ini sebagai pemanas mesin
yang mendarat di bulan pada era 1970-an.
Tetapi apakah polonium sempat digunakan sebagai racun sebelumnya?
Jawabannya iya. Polonium diketahui digunakan sebagai senjata
pembunuh terhadap mata-mata Rusia yang membelot, Alexander Litvinenko.
Diketahui, kondisi kesehatan Litvinenko dalam keadaan fit hingga
1 November 2006 ia tiba-tiba jatuh sakit dan dirawat. Dirinya dikabarkan
menderita diare akut dan muntah. Rumah sakit pun mendiagnosanya
dengan infeksi perut.
Dokter yang memeriksa Litvinenko mengatakan, kondisi tubuhnya
dikabarkan menunjukkan gejala seperti halnya penderita hepatitis
dan AIDS. Tetapi kedua penyakit itu tidak ditemukan sama sekali
di tubuh Litvinenko. Dokter akhirnya menetapkannya menderita keracunan
akibat radiasi dan berdasarkan tes, polonium berada di dalam tubuhnya.
Gejala-gejala keracunan polonium tidak terlalu banyak yang bisa
diketahui. Ini disebabkan tidak ada literatur penemuan mengenai masalah tersebuat. Terlebih jarang sekali manusia menderita keracunan polonium.
Gejala jelas yang terlihat akibat keracunan polonium adalah muntah,
diare, rambut rontok, dan jumlah sel darah putih yang terus menurun
drastis. Sementara jejak racun bisa ditemukan pada organ vital seperti
hati dan jantung. Hal ini tentunya membuat kegagalan fungsi organ.(faj)
Palestina Tak Buru-Buru untuk Gali
Kubur Arafat
Aulia Akbar
Jum'at, 06 Juli 2012 13:25 wib
Foto : Yasser Arafat (topnews)
http://international.okezone.com/read/2012/07/06/412/659729/palestina-tak-buru-buru-untuk-gali-kubur-arafat
RAMALLAH - Menggali kuburan mantan Presiden Otoritas Palestina
Yasser Arafat tentunya akan menjadi mekanisme yang cukup efektif
dalam menyelidiki penyebab kematiannya. Namun para pejabat
Otoritas Palestina mengatakan bahwa mereka tidak akan terburu-buru
dalam melakukan tindakan ini.
Arafat meninggal dunia pada 2004 silam, kematiannya pun masih menjadi
misteri, seiring dengan ditemukannya zat radioaktif polonium di sample
biologis Arafat. Para peneliti pun mengklaim, Arafat meninggal dunia
karena diracun.
Meski demikian, beberapa penyelidikan lewat sampel-sampel biologis
itu masih akan dilakukan oleh Institut de Radiophysique di Swiss. Bersamaan
dengan itu, janda Arafat, Suha Arafat mendesak proses otopsi ulang
terhadap jenazah suaminya. Demikian, seperti diberitakan Associated
Press, Jumat (6/7/2012).
Presiden Mahmoud Abbas yang saat ini menggantikan posisi Arafat sudah
sepakat untuk melakukan otopsi, namun keputusan itu akan memakan
waktu yang tidak sebentar. Juru bicara Abbas, Nimr Hamad
mengatakan, tim yang berisikan para ahli siap dikirim ke Eropa
untuk mempelajari temuan para peneliti di Swiss terkait sampel-sampel
biologis Arafat.
Sejauh ini, Tunisia tampak mendukung digelarnya penyelidikan ulang
terhadap kematian Arafat. Tunisia juga meminta Liga Arab agar
menggelar rapat pembentukan komisi penyelidikan internasional untuk
kasus ini.
Pembentukan komisi penyelidikan merupakan mekanisme yang juga
digunakan dalam memecahkan misteri kematian mantan Perdana Menteri
Lebanon Rafiq Hariri. Bila misteri kematian itu terungkap, tersangka
pun akan segera mendapat ganjaran hukum.(AUL)
Arafat Diracun?
"Terlalu Dini Sebut Arafat Tewas diracun"
Fajar Nugraha
Kamis, 05 Juli 2012 14:32 wib
Karya seni yang menampilkan Arafat (Foto: Reuters)
http://international.okezone.com/read/2012/07/05/414/659273/terlalu-dini-sebut-arafat-tewas-diracun
SWISS - Dugaan tewasnya Yasser Arafat akibat racun zat radioaktif tidak sepenuhnya diyakini oleh beberapa peneliti. Beberapa dari mereka menilai terlalu dini menyimpulkan Arafat tewas akibat diracun.
Sebelumnya tersiar kabar zat radioaktif polonium menjadi penyebab
utama dari kematian mantan Presiden Palestina itu. Dugaan ini
diperkuat dengan ditemukannya polonium di pakaian, sikat gigi dan
benda pribadi Arafat.
"Terlalu dini sebbut Yasser Arafat tewas akibat racun dari zat radiaktif,"
ujar juru bicara the Institute of Radiation Physics D'arsy Christian,
seperti dikutip Israel National News, Kamis (5/7/2012).
Sebelumnya Kepala Laboratorium yang berada di Lausanne,
Swiss itu, Francois Bouchad menyatakan, ada kandungan polonium
dalam jumlah besar di benda-benda milik Arafat. Menurutnya
polonium itu ditemukan dalam jumlah signifikan berdasarkan penelitian
dari sampel.
Tetapi hal berbeda diutarakan oleh Christian. Menurutnya pihaknya
perlu melakukan otopsi kepada jasad Arafat, guna menentukan
apakah polonium yang membunuh Arafat. Dirinya menambahkan,
ditemukannya polonium pada pakaian Arafat, tidak serta mengartikan
bahwa Arafat memang diracun.
"Mungkin tidak ada polonium pada pakaian (Arafat) delapan tahun
lalu, ketika beliau meninggal. Satu-satunya cara mencari tahu polonium
terlibat dalam kematiannya adalah melalui pemeriksaan," lanjutnya.
Pihak otoritas Palestina sudah memberikan lampu hijau untuk menggali
kubur Arafat dan melakukan otopsi terhadap jasadnya. Namun otopsi
ini hanya bisa dilakukan bila keluarga Arafat memberikan izin. 2004
lalu, ketika Arafat meninggal, istri Arafat, Suha Arafat, menolak
dilakukan otopsi atas jasad suaminya.(faj)
Israel Kerahkan Perisai Misil ke Dekat Mesir
Aulia Akbar
Kamis, 12 Juli 2012 10:23 wib
Foto : Iron Dome (armyrecognition). http://international.okezone.com/read/2012/07/12/412/662218/israel-kerahkan-perisai-misil-ke-dekat-mesir
YERUSALEM - Israel siap mengerahkan sistem pertahanan misil
Iron Dome ke wilayah perbatasannya dengan Mesir. Senjata itu akan
dimanfaatkan untuk menangkis serangan roket dari Jalur Gaza.
"Iron Dome akan di tempatkan di dekat Kota Eilat, sebagai bagian dari
program relokasi persenjataan yang dilakukan secara rutin," ujar juru
bicara militer Israel, seperti dikutip Reuters, Kamis (12/7/2012).
Perisai misil Iron Dome yang didanai oleh Amerika Serikat
(AS) sanggup menghancurkan roket jenis Katyusha. Roket tersebut
berkemampuan untuk menghancurkan target sejauh lima hingga
70 kilometer dan juga serangan mortar.
Belakangan ini, wilayah perbatasan Mesir dan Israel dinilai semakin
rawan, terutama setelah Husni Mubarak jatuh dari tampuk kekuasaan
Mesir. Kota Eilat juga pernah mendapat serangan misil dari wilayah
perbatasan tersebut.
Pada Juni lalu, sekelompok bersenjata menyeberangi wilayah
Sinai dan membunuh warga Israel. Sementara itu pada Agustus 2011,
serangan yang serupa pun terjadi dan menewaskan delapan warga
di Negeri Yahudi itu.
Mesir menjadi negara Arab pertama yang memiliki perjanjian
damai dengan Israel. Namun saat ini, banyak dugaan yang
menyebutkan bahwa kelanjutan dari perjanjian itu mulai terancam.
Hal itu disebabkan karena Mesir telah dipimpin oleh presiden
yang berasal dari fraksi Ikhwanul Muslimin.
Meski demikian, Presiden Mesir Mohammed Mursi diklaim
akan terus menjaga perjanjian itu, meski dirinya tidak suka
berinteraksi dengan Israel. Israel yang sempat menyambut
kemenangan Mursi juga berharap agar perjanjian itu tetap ada.(AUL)
Israel & AS Persiapkan Diri untuk Austere 12
Aulia Akbar
Sabtu, 30 Juni 2012 16:31 wib
Foto : Latihan militer Juniper Cobra 2009 (sanfranciscosentinel). http://international.okezone.com/read/2012/06/30/412/656589/israel-as-persiapkan-diri-untuk-austere-12
WASHINGTON - Pejabat militer Amerika Serikat (AS) mengatakan,
negaranya dan Israel siap menggelar latihan perang besar pada
Oktober mendatang. Latihan itu ditujukan untuk menguji kemampuan
sistem pertahanan misil.
AS dan Israel sebelumnya merencanakan latihan perang Austere 12
pada April lalu. Namun latihan itu terpaksa ditunda karena Israel
mempersiapkan seangan ke reaktor nuklir Iran. Demikian, seperti
diberitakan Associated Press, Sabtu (30/6/2012).
Saat ini, keinginan Negeri Yahudi itu dalam menyerang Iran
tampaknya mulai berkurang, Israel sempat mengatakan
bahwa dirinya menunda serangannya. Oleh karena itulah,
Negeri Paman Sam menjadwalkan ulang latihan Austere Challenge 12.
Kepala Staf Militer Gabungan AS Jendral Martin Dempsey
mengatakan, dirinya belum mengetahui secara detil mengenai
latihan perang itu. Namun latihan militer itu siap digelar pada Oktober
mendatang.
Austere 12 ditujukan untuk menguji kemampuan Israel dan AS
dalam menghadapi serangan misil dari sejumlah negara, seperti
halnya Iran yang merupakan musuh bebuyutan kedua mitra itu.
Pemerintah AS juga menjelaskan, latihan gabungan itu akan sangat
bermanfaat untuk melatih ketanggapan militer Israel dan AS dalam
menghadapi segala bentuk serangan yang tidak terprediksi. Pada
2009 lalu, Paman Sam dan Israel juga sempat menggelar latihan
militer yang besar bernama Juniper Cobra 10.
(AUL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar