Mengapa Setiap Ramadhan-Idul Fitri Umat Islam di Azab
Orang Kafir?
Jakarta (voa-islam.com)
Belum lagi Ramadhan tiba, harga-harga kebutuhan pokok sudah melangit. Tak terkendali. Rakyat miskin yang akan menghadapi Ramadhan menjerit. Karena naiknya harga-harga kebutuhan pokok. Mereka tidak lagi mengerti mengapa setiap menjelang Ramadhan sampai Idul Fitri harga kebutuhan pokok melangit?
Sebaliknya, saat menjelang Natal dan Tahun Baru Masehi, tak ada kenaikkan harga. Justru di pasar-pasar harga kebutuhan pokok stabil, dan bahkan di mall-mall, terjadi banting harga. Sungguh umat Islam selalu di azab oleh orang-orang kafir, yang telah menguasai jaringan ekonomi dan kebutuhan pokok di negeri ini.
Harga kebutuhan pokok seperti beras, terigu, gula, minyak goreng, daging sapi, telur, dan sayur-mayur, semua harganya naik. Rata-rata sekarang naiknya di pasar kisarannya mencapai 20 persen. Pemerintah tidak lagi memiliki kontrol terhadap barang-barang kebutuhan pokok yang menjadi hajat hidup rakyat. Ini sudah terjadi sejak zaman reformasi. Di mana semua kebutuhan pokok sudah dikuasai jaringan kartel atau dimonopoli kaum pemilik modal.
Sekarang yang terjadi berlakunya hukum besi ekonomi, yaitu tergantung oleh "supply" dan "demand". Jika demand (permintaan) pasar besar atau meningkat, pasti akan mempengaruhi supply. Dengan begitu akan mempengaruhi sistem harga, di mana barang-barang yang sudah dikuasai jaringan kartel ekonomi, sangat dengan mudah menentukan harga. Rakyat tidak dapat berkutik, karena sistem kartel dan monopoli yang sudah menggurita.
Umumnya, para pemegang kartel atau monopoli sistem perdagangan kebutuhan pokok, siapa lagi, tak lain golongan taoke Cina, yang sebagai pemilik dan menguasai modal. Sehingga mereka menguasai seluruh kebutuhan pokok rakyat di negeri ini. Seperti beras dan gula serta minyak tidak lagi dikendalikan oleh pemerintah (Bulog) Tetapi sekarang dipegang para "taoke" Cina, yang menguasai jaringan bisnis kebutuhan pokok. Tentu, mereka tidak peduli dan ada belas kasihan terhadap rakyat, yang mereka tuju hanyalah keuntungan meningkat, dan asset bertambah.
Memang, sekarang sejak pemerintah melepaskan pengendalian harga, terutama beberapa kebutuhan pokok, dan ini merupakan bagian program IMF, dan pemerintah hanya dibolehkan mengendalikan harga beras. Tetapi, beraspun sekarang sudah tidak lagi dikendalikan pemerintah. Seluruhnya diserahkan kepada swasta. Segelintir pengusaha yang umumnya, Cina, yang sekrang menguasai jaringan bisnis kebutuhan pokok rakyat.
Semua karena pemerintah telah melakukan liberalisasi sistem perdagangan dan ekonomi di Indonesia. Semua diserahkan kepada mekanisme pasar. Pemerintah tidak akan lagi melakukan campur tangan terhadap masalah ekonomi dan perdagangan.
Saat umat Islam menjelang Ramadhan dan Idul Fitri itu, kebutuhan meningkat dengan sangat drastis, terutama kebutuhan konsumsi, yang sangat besar. Karena itu, para pemegang kebutuhan pokok rakyat itu, selalu memanfaatkan momen di bulan Ramadhan dan Idul Fitri mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Sekalipun rakyat miskin menjerit, mereka tidak ada urusan dengan rakyat miskin. Mereka hanya memikirkan bagaimana mendapatkan untung sebesar-besarnya.
Umat Islam yang mayoritas dari 240 juta penduduk di Indonesia, dan setiap Ramadhan dan Idul Fitri kebutuhan konsumsi meningkat dengan sangat pesat, kemudian kondisi ini dimanfaatkan oleh para pengusaha dan pemilik modal mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.
Dengan kondisi seperti ini, umat Islam seharusnya mulai berpikir ulang, dan menghemat kehidupan mereka. Tidak boros. Berlebihan dalam berbuka dan sahur di pagi hari. Mengapa justeru di bulan Ramadhan, tingkat konsumsi meningkat dengan sangat drastis? Seharusnya tingkat konsumsi menurun, dan tidak menjadi peluang memeras umat Islam dan rakyat olen para pengusaha yang menguasai jaringan bisnis kebutuhan pokok.
Hasan al-Banna pernah menyerukan kepada umat Islam, jangan sesenpun uang umat Islam dibelanjakan kepada orang-orang kafir. Bagaimana sekarang umat Islam, justeru berbondong-bondong membelanjakan hartanya kepada orang-orang kafir. Tidak lagi memikirkan dampaknya. Sungguh, setiap Ramadhan dan Idul Fitri umat Islam di azab oleh orang-orang kafir yang menguasai jaringan ekonomi di Indonesia. af/by
[quote]..."Umat Islam yang mayoritas dari 240 juta penduduk di Indonesia, dan setiap Ramadhan dan Idul Fitri kebutuhan konsumsi meningkat dengan sangat pesat, kemudian kondisi ini dimanfaatkan oleh para pengusaha dan pemilik modal mengeruk keuntungan sebesar-besarnya"...
BalasHapusKalau saja Pemerintah RI itu benar2 berpihak kepada Rakyat dan umumnya melaksanakan acara Ramadhan dan Idulfitri setiap tahunnya dengan kondisi yg faktual sangat merugikan ummat Islam..itu... SEYOGIANYA ADA UPAYA NYATA DAN TERKONSEP DENGAN BENAR SECARA AKAL SEHAT DAN PENDANAAN SERTA PROGRAM YANG TERARAH... JANGAN SAMPAI UMAT ISLAM ITU DIJADIKAN SASARAN KEZHOLIMAN PARA IMPORTIR DAN PEDAGANG BESAR ITU UNTUK MENISTA KAUM MUSLIMIN YANG INGIN MELAKSANAKAN IBADAHNYA NYAMAN DAN AMAN.. TERMASUK PENYEDIAAN BARANG2 KEBUTUHANNYA SECARA MURAH DAN BERLIMPAH...
NAMUN SAYANGNYA PARA PEJABAT DAN APARAT ITU... MALAH TIDAK PEDULI DAN BAHKAN IKUT FOYA2 MENERIMA KOMISI2 PERMAINAN PARA PEDAGANG BESAR YANG KONON SANGAT DIKUASAI OLEH PARA PEDAGANG CINA YANG NON MUSLIM DAN DIMANFAATKAN UNTUK MERAIH KEUNTUNGAN SEBESAR-BESARNYA...DENGAN MENAIKAN HARGA2 DAN MEMPERMAINKAN STOCK PERSEDIAAN SECARA LICIK...DAN CULAS...
SUNGGUH INI PERBUATAN RIBA DAN ANIAYA ..YANG LUAR BIASA DAN TELAH DIBIARKAN TERUS-MENERUS...DARI TAHUN KETAHUN...OLEH PEMERINTAH NKRI..TANPA ADA UPAYA YG BENAR2 TERENCANA-TERKONSEPKAN-DAN TERPROGRAMKAN...DENGAN TUJUAN ....AGAR UMAT ISLAM MENDAPATKAN SUASANA IBADAH YANG GEMBIRA DAN MERIAH...SERTA AMAN... TERMASUK MEMENUHI KEBUTUHANNYA TANG RELATIF MENINGKAT ITU...
TOH NYATANYA... KALAU ACARA "NATAL DAN TAHUN BARU"... PEMERINTAH IKUT2AN BERPESTA...DAN MEBERI SOKONGAN...BERBAGAI UCAOPAN SELAMAT DLL....DAN BANYAK PERSEIDAAN BARANG2 DENGAN HARGA MURAH... BAHKAN BANYAK DISKON2 DIOBRAL DIMANA-MANA...???
SUNGGUH SANGAT IRONIS... PEMERINTAH NKRI RI...YANG KONON PRESIDEN DAN WAPRESNYA DAN JUGA MENTERI2NYA.. DAN DPR2 DAN GUBERNUR2-NYA DAN DPRD2-NYA.. MAYORITAS MUSLIM...TAPI PERILAKUNYA TIDAK BEDA DENGAN PARA PEDAGANG BESAR YANG SANGAT RAKUS DAN SERAKAH ITU...???? LALU ADA APA INI..??? NEGERI MUSLIM YANG RAKYATNYA INGIN MELAKSANAKAN IBADAH DENGAN BENAR-AMAN-DAN MERIAH ITU... MALAH DIJADIKAN AJANG...KEZHOLIMAN DAN PESTA PORA...MERIAHNYA..PARA PENGUSAHA BESAR...DAN KESULITAN DAN KETERTINDASAN UMAT ISLAM ..SUNGGUH...SANGAT TAK DIPERHATIKAN SECARA KONGKRIT..OLEH PEMERINTAHAN YANG KONON DIPILIH SECARA DEMOKRATIS...???
WAHAI PARA ULAMA-JURNALIS-TNI-POLRI-DLL...DAN SEMUA..PENGUSAHA2 UMAT ISLAM....DAN SELURUH UMMAT ISLAM.. SADARLAH.... SADAAARRRLAAAHHH..... HAYYOO BANGKIT BERJUANG MENGEMBALIKAN HAK2 KAUM MUSLIMIN YANG DICEKOKI KEBODOHAN OLEH PARA PETUGAS DAN CENDEKIAWAN JAHAT DAN SELALU MEMBELA KAUM PENINDAS DAN PENJAJAH TERHADAP KAUM MUSLIMIN INDONESIA...!!!... HAYYOOO SADAARRR BUNG!!!... SADARLAH UMMAT ISLAM SELURUHNYA... HAYYOOO BANGKITKAN PERSATUAN UMMAT ISLAM.. DAN PILIH DAN TENTUKAN.. PEMIMPIN YANG BENAR2 MEMBELA UMAT ISLAM..DAN BUKAN PARA PENGKHIANAT..DAN PENZHOLIM KAUM MUSLIMIN....
ALLAHU AKBAR...ALLAHU AKBAR...
ALLHUMMA AFRIGH ALAINA SHABRAN WATSABBIT AQDAMANA WANSHURNA ALALQOUMILKAFIRIN.... WANSHURNA ALALQOUMIZHOLIMIN....
malas pejabat kita memang udah bobrok mentalnya
BalasHapus