Terobosan di Bulan Pertama Anggito Abimanyu menjabat Dirjen PHU
REP | 26 July 2012 | 12:23
Seperti kita ketahui bersama bahwa Menteri Agama Suryadharma Ali menunjuk Anggito Abimanyu untuk mengisi jabatan Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umroh (PHU) menggatikan Slamet Riyanto, M.Si yang memasuki usia pensiun. Setelah dilantik pada tanggal 26 Juni kemarin (1bulan yang lalu) Anggito Abimanyu langsung melakukan beberapa perubahan diantaranya:
(1) mengawasi perjalanan dinas;
(2) menutup keistimewaan dirjen dengan terbang menggunakan pesawat Ekonomi;
(3) meningkatkan gaji petugas manasik haji;
(4) mengembalikan biaya-biaya yang tidak berkaitan dengan jamaah ke APBN.
Untuk point keempat ini merupakan angin segar bagi para jamaah yang sudah menyetor biaya naik haji tapi masih harus menunggu beberapa tahun lagi sebelum berangkat. Saat mengunjungi kantor harian Republika (18/07) beliau mengatakan bahwa uang setoran jamaah haji harus kembali ke jamaah lagi. ” Ini uang hak masyarakat, bukan pemerintah ” ujarnya.
Saat ini setoran awal jamaah haji pada tahun 2011 mencapai Rp 15 triliun. Seharusnya dengan nilai besaran dari sekitar 194 ribu calon jamaah haji ada dana optimalisasi yang kembali pada mereka sebesar Rp 6 juta. Berlanjut pada setoran awal calhaj medio 2012 telah mencapai Rp 19 triliun dengan besaran pengembalian Rp 8 juta per orang. sumber
Didalam wawancaranya dengan majalah Tempo beliau juga memberikan contoh, misalkan anda menyetor Rp 25 juta dalam waktu 2 tahun. Imbal hasilnya 6 persen pertahun dikali dua = Rp 25 juta x 0,06 = 1,5 juta x 2 = 3 juta. Itu semua dikembalikan langsung dalam bentuk subsidi kepada jamaah.
kalau waktu tunggunya 6 tahun seperti saya berarti saya “akan” dapat subsidi Rp 1,5 juta x 6 tahun = 9 juta. Lumayan kan
Untuk tahun ini biaya haji sudah dipastikan sekitar Rp 34 juta rupiah. Namun kenaikan itu tidak di barengi dengan peningkatan palayanan. Contoh jamaah haji Malaysia biaya naik hajinya tidak lebih dari RM 10 ribu, lebih murah dari Indonesia, tapi dapat pemondokan lebih dekat ke masjidil haram.
Jawaban Beliau (AA) Idealnya, jemaah hanya membayar biaya yang berkaitan langsung dengan dia. “Mosok sewa kantor, sewa rumah, biaya petugas haji, perbaikan asrama haji dibebankan kepada jamaah. Itu semua harusnya tanggung jawab APBN”. tuturnya
Demi mencapai kebermanfatan yang optimal, Anggito masih mencoba memformulasinya. “saya buat skema agar uang ini dikembalikan ke jemaah ” bentuknya bisa defosito, sukuk atau investasi dalam program-program pemberdayaan umat. Itu yang tak pernah dihitung sekarang. ***
Ini Jurus Anggito Reformasi Pengelolaan Keuangan Haji
Rabu, 18 Juli 2012, 18:42 WIB. http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/07/18/m7ctvm-ini-jurus-anggito-reformasi-pengelolaan-keuangan-haji
Anggito Abimanyu
REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Gagasan mereformasi penyelenggaraan haji menjadi lebih profesional digagas dalam pengelolaan keuangan setoran awal calon haji. Kelak pengelolaan seluruh sektor keuangan haji digadang-gadang dengan prinsip perbankan syariah murni.
"Uang setoran jamaah haji harus kembali ke jamaah lagi. Saya sedang mencari formula reformasi pengelolaannya. Ini uang hak masyarakat, bukan pemerintah," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu saat mengunjungi kantor Harian Republika, Rabu (18/7).
Anggito yang baru dilantik per Juli 2012 lalu ini mengaku sangat terkejut dengan manajemen serta kondisi internal Kemenag. Hal pertama yang dilakukan yaitu mempelajari seluruh jenis laporan keuangan terkait pelaksanaan ibadah haji.
Dia mendapati setoran awal jamaah haji pada tahun 2011 mencapai Rp 15 triliun. Seharusnya dengan nilai besaran dari sekitar 194 ribu calon jamaah haji ada dana optimalisasi yang kembali pada mereka sebesar Rp 6 juta. Berlanjut pada setoran awal calhaj medio 2012 telah mencapai Rp 19 triliun dengan besaran pengembalian Rp 8 juta per orang.
"Itu berarti kita istilahnya berhutang pada jamaah karena seharusnya jumlah yang diberikan berbeda tiap tahunnya. Kalau uang itu masuk setoran awal dalam bentuk deposito dan sukuk harusnya lebih membawa manfaat besar untuk masyarakat," cetus Anggito.
Demi mencapai kebermanfatan yang optimal, Anggito mencoba memformulasinya kelak bukan dalam bentuk deposito dan sukuk. Tapi juga portofolio investasi atau program-program pemberdayaan ekonomi umat Islam.
Begitu pula model pengelolaan perbankannya mulai dipikirkan ada satu atau dua bank koordinator yang mengawasi bank penerima setoran.
"Saya ingin nanti bank penerima setoran hanya bank-bank syariah karena selama ini ternyata jenis akadnya belum wadiah semua. Padahal transaksi terkait haji harus syariah dan terkonsolidasi, "tutur Anggito.
Redaktur: Heri Ruslan. Reporter: indah wulandari
sudah berapa Menteri dan Dirjen silih berganti di Kemenag..dan penanganan Haji dan Umroh dari tahun ketahun...Terkesan semakin mahal dan pelayanan yang semakin buruk, tempat yang jauh dan menyita waktu dan tenaga yang banyak... disisi lain Singapore dan Malaysia dengan harga lebih murah dari jamaah Indonesia, mendapat tempat lebih baik, dekat dan kondisi lebih baik...
BalasHapusTerkesan yang nyata.. seperti ada kebodohan dan kedunguan para petugas2 dari Indonesia itu, khususnya dari penyelenggara haji dan umroh itu...
Entah ada apa selama ini yang disembunyikan oleh para aparat dan petugas haji itu...yg seperti terselubung dan tidak jelas...
Kepimipinan senatiasa ada pada Menteri Agama.. yg konon sangat faham tentang pelaksanaan Haji dan Umroh dan segala sesuatunya... Namun... kenyataan itu selalu menjadi cerita..yang senantiasa disamarkan... dan seperti tabu diceritakan apa adanya.. sehubungan semua itu harus ikhlas sebagai aplikasi pelaksanaan ibadah kepada Allah SWT..
Semoga dengan keterbukaan yang dianut oleh Bp Anggito Abimanyu... menjadi teranglah keadaan sesungguhnya.. dan para jemaah haji dan umroh Indonesia tidak lagi menjadi sasaran penindasan dan kezholiman demi untuk memberi kenyamanan kepada segelintir pejabat negara.. yang seharusnya melayani para jemaah itu...
diharapkan semakin lama semakin baik pelayanan haji dan umroh dan para jemaah semakin merasakan kekhusyu'an dan kenyamanan dalam pelaksanaan haji dan umroh tersebut..Aamiin