Selasa, 21 Desember 2010

Asumsi dan cara berfikir orang awam tentang Perhitungan BBM bersubsidi,

Asumsi dan cara berfikir orang awam tentang Perhitungan BBM bersubsidi, 
dengan assumsi sbb:
1] Kebutuhan BBM DN 600,000BBL/hr
2] Dana subsidi tersedia Rp 65-66 Triliun/ tahun
3] Crude Oil DMO 25% dan harga 10% dari ICP--> ICP rata2 $ 85/BBL
4] BBM kilang DN, biaya proses $ 12.75/BBL. Kapasitas kilang 500,000 BBL/hr
5] Hrg Crude Oil Impor kwalitas medium/ berat ++ (transport, hrg Sing + trading, dll) $ 85/BBL
6] Hrg BBM impor utk menutup kekurangan +++( spt diatas) $ 115/BBL
7] Biaya Distribusi Pertamina + top up keuntungan $ 3.50/ BBL
8] Produksi Crude Oil 900,000 BBL/hr
Perhitungan +/- sbb:












BBL
Prc/BBL
$/BBL
BBL

1] Jumlah
 BBM yang
 Diperlukan
 Domestik /hr





      600,000.00

2] CO DMO
900000
25%
                   225,000
10%
      85.00
   1,912,500.00

3] Proses kilang


                   225,000

12.75
   2,868,750.00







   4,781,250.00

BBM DMO

20%
                    45,000
7.50%
      21.25
      956,250.00









Kap. Kilang/hr
500000
100%
                   500,000
100%



CO M


                   275,000

      85.00
  23,375,000.00

3] Proses kilang


                   275,000

      12.75
   3,506,250.00







  26,881,250.00

BBM CO M

20%
                    55,000
9.17%
      97.75
   5,376,250.00









BBM DN tersedia


                   100,000
16.67%
63.325
   6,332,500.00

4] BBM M


                   500,000
83.33%
    115.00
  57,500,000.00




                   600,000
100.00%
106.3875
  63,832,500.00









5] Distribusi


                   600,000

        3.00
   1,800,000.00




                   600,000


  65,632,500.00









6] Top up
 + keuntungan


                   600,000

        1.50
      900,000.00




                   600,000

110.8875
  66,532,500.00









1 BBL
158.9873
ltr


        0.70







      9,000
dibulatkan

Non Subsidi

ltr


  6,277.15
              6,300
              22.85







      13,708,699
Subsidi tersedia

thn
  65,500,000,000,000






hari
       179,452,054,795






bbl
                   299,087






ltr
                      1,881
31.18%
  1,881.20
dibulatkan
cash different
bersubsidi



72.86%
  4,395.95
           4,400.0
               4.05








Penghematan


             386,037,355



                643
Net Subsidi/ hr


       179,066,017,440




Penghematan
365 hr

       140,903,634,400




Net Subsidi/ thn


  65,359,096,365,600












subsidi

thn
  32,750,000,000,000




bersubsidi
50%
BBL/hr
              300,000.00




subsidi

bbl
              299,086.76




subsidi

ltr
                  1,881.77

  1,881.77
dibulatkan
cash different
bersubsidi

ltr


  4,395.38
           4,400.0
               4.62
hemat
bbl-hr

             220,485,440



            734.95



    80,477,185,478.87




Net Subsidi


  32,669,522,814,521












CO

1 BBL
158.93865






Unit
multiplied by
Approximate Conversion Factor
equals
Unit
barrels of oil (bbl)
X
42
=
US gallons (gal)
barrels of oil (bbl)
X
34.97
=
Imperial gallons (UK gal)
barrels of oil (bbl)
X
0.136
=
tonnes of oil equivalent (toe)
barrels of oil (bbl)
X
0.1589873
=
cubic metres (m3)
barrels of oil equivalent (boe)
X
5,658.53
=
cubic feet (f3) of natural gas
tonnes of oil equivalent (toe)
X
7.33 [1]
=
barrels of oil equivalent (boe)
cubic yards (y3)
X
0.764555
=
cubic metres (m3)
cubic feet (f3)
X
0.02831685
=
cubic metres (m3)
cubic feet (f3) of natural gas
X
0.0001767
=
barrels of oil equivalent (boe)
US gallons (gal)
X
0.0238095
=
barrels (bbl)
US gallons (gal)
X
3.785412
=
liters (l)
US gallons (gal)
X
0.8326394
=
Imperial gallons (UK gal)
Imperial gallons (UK gal)
X
1.201
=
US gallon (gal)
Imperial gallons (UK gal)
X
4.545
=
liters (l)
barrels of oil (bbl)US
X
158.987304
=
liters (l)
barrels of oil (bbl)UK
X
158.93865
=
liters (l)





[1] This conversion can range from 6.5 to 7.9 depending on the type of crude oil.

 This factor is intended to provide an approximation that can be used when the exact factor is unknown






 Dari Hasil hitung2ang orang awam sbb:
1] Harga BBM Non Subsidi $ 0.70/ ltr = $  106.3875/BBL= Rp. 6,277.15/ ltr dibulatkan
    Rp 6,300.--/ltr
2] Harga BBM bersubsidi Rp 4,395.95/ ltr dibulatkan Rp 4,400.--/ltr
Nah, apabila ketersediaan Dana Subsidi, misalkan hanya 50% = Rp 32.75 triliun saja, maka
Pertamina menyediakan 2 atau 3 jenis harga BBM Premium yi :
a/ BBM bersubsidi Rp 4,400/ltr
b/ BBM non subsidi Rp 6,300/ltr
c/ BBM semi subsidi Rp 5, 350/ ltr
Dengan keterbukaan perhitungan dan dasar logis yang digunakan, maka tidak akan menjadi
debat2 berkepanjangan dan ngalor ngidul menggunakan dalil2 yang tidak dapat dipahami
bagi orang awam.. Mohon direnungkan......Ini contoh utak atik orang awam.....Wassalam




1 komentar:

  1. Informasi masyarakat awam sangat terbatas, dan harapan kejujuran para pejabat negara kepada rakyat seyogianya diutamakan. Yang sangat diharapkan bagi rakyat adalah adanya kepedulian Negara, nota bene ketulusan para Pejabat yang diberi amanah itu memberikan solusi yang berpihak kepada rakyat banyak dan untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat. Janganlah hanya bisa menuntut kepada rakyat dengan berbagai beban dan tekanan2, tapi Pihak Pejabat Pemerintah yg sudah mendapatkan fasilitas dan kehormatan dan kepercayaan itu hendaknya benar2 membangun dan meningkatkan fasilitas publik dengan aman, murah dan layak. Sementara kita tahu, bahwa dengan naiknya harga BBM, maka harga2 kebutuhan pokok lainnya juga selalu ikut naik. Dimana hal ini akan memberatkan rahayat banyak. Dengan demikian beban rahayat semakin berat, dan tentunya hal ini akan menjauhkan rahayat dari hidup sejahtera.
    Saya mendengar bhw di Iran, biaya listrik RT tanpa batasan, Rp 50ribu/ 3 bulan. Padahal Iran itu diembargo AS dan Eropa sudah beberapa tahun, sejak Revolusi Islam menumbangkan Rezim Shah. Mengapa mereka bisa?? Karena memang mereka niat dan mungkin lebih jujur. Coba disini rasanya sangat jauh dari harapan2 seperti itu, dan tidak bisa dibayangkan ketersediaan listrik sedemikian itu. Tentu ada alasan2 kelasik. Ini dan itu..Mari iita renungkan...

    BalasHapus