Analis: AIPAC Tekan AS Memulai Perang di Iran
Islam
Times- http://www.islamtimes.org/vdcfmjdm0w6dvta.,8iw.html
Rabu lalu (19/3/14), surat kabar Haaretz Israel melaporkan,
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memerintahkan tentara
Israel untuk terus mempersiapkan serangan militer pada fasilitas nuklir
Iran tahun ini.
AIPAC, menguasai AS
Lobi-lobi Zionis AS (AIPAC) tengah berusaha keras membujuk Amerika Serikat untuk memulai perang terhadap Iran.
"Zionis berusaha memulai perang melawan Iran. Mereka sudah melakukannya dengan Irak, dan dengan Suriah," kata James Morris pada Press TV dalam sebuah wawancara, Jumat, 21/03/14.
Menurutnya, AIPAC sedang mempersiakan hal diperlukan bagi Israel untuk "memulai serangan terhadap Iran" akhir tahun ini atau tahun depan.
Lebih lanjut Morris menyebut, rusaknya hubungan Obama dengan Presiden Rusia Vladimir Putin merupakan strategi AIPAC untuk memfasilitasi perang terhadap Iran.
"Saya tidak berpikir Obama ingin melakukannya, tetapi jika dia memang mempunyai jalan keluar dengan Presiden Putin dan neo-konservatif ini, yang pada dasarnya melemahkan hubungan itu, kita bisa melihat apa yang terjadi di Ukraina, kita berada dalam masa yang berbahaya," tambahnya.
Morris lebih lanjut mengatakan interaksi Obama-Putin akan menghindari perang AS di Suriah, termasuk invasi di Suriah tahun lalu.
Rabu lalu (19/3/14), surat kabar Haaretz Israel melaporkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memerintahkan tentara Israel untuk terus mempersiapkan serangan militer pada fasilitas nuklir Iran tahun ini.
Surat kabar itu menulis, Tel Aviv telah mengalokasikan lebih dari 2,8 miliar dolar dari anggaran Israel tahun ini untuk persiapan serangan ke Iran.
Meningkatnya retotika perang Tel Aviv datang di tengah gelombang terobosan kebuntuan Barat dengan Tehran atas program energi nuklir Iran.
Pada bulan Februari, pelobi AIPAC mendorong Partai Republik di Senat AS untuk mencari suara pada undang-undang yang akan memberlakukan sanksi baru terhadap Iran jika negosiasi gagal.
Namun, usaha AIPAC tersebut gagal setelah undang-undang anti - Iran pesanan AIPAC itu terhenti di Senat.[IT/r]
Hibullah vs Zionis
'Assad Akan Serang Tel Aviv Jika Israel Serang Hizbullah'
Islam
Times - http://www.islamtimes.org/vdcb0abf5rhb0wp.qnur.html
Perwira itu juga mengatakan, tentara Suriah akan menyerang Tel
Aviv dengan senjata berat jika Israel sampai memerangi Hizbullah.
Bashar al Assad, Presiden Suriah dan Sayyid Hasan Nasrullah, Sek Jen Hizbullah, Lebanon.jpg
Menurut seorang perwira senior Israel, hubungan antara Hizbullah dan rezim Assad sangat erat.
Menurut periwra itu, "Intervensi Hizbullah dalam perang Suriah membuat Presiden Assad siap memberi Hizbullah semua senjata yang dapat mengubah ‘permainan’ dan masuk ke medan perang untuk mendukung partai [Hizbullah]."
Perwira itu juga mengatakan, tentara Suriah akan menyerang Tel Aviv dengan senjata berat jika Israel sampai memerangi Hizbullah. Dia menambahkan, Israel menduga bahwa Hizbullah dan tentara Suriah berada di balik ledakan bom yang menargetkan patroli militer Israel di Dataran Tinggi Golan.
Mengenai kemampuan militer Hizbullah, pejabat Zionis itu mengatakan bahwa Hizbullah memiliki 100.000 lebih roket pinpoint yang bisa menargetkan entitas Zionis dengan 3000 roket dalam sehari.
"Tentara Zionis merasa khawatir akan pengalaman militer yang diperoleh pejuang Hizbullah dari perang Suriah," tambah perwira Israel itu.[IT/r]
Hegemoni Global AS
Ironi Konflik Senat AS versus CIA
Islam
Times- http://www.islamtimes.org/vdcexn8xnjh8p7i.rabj.html
"Perselisihan seputar protokoler ini terjadi pada 2009 karena
penyediaan dokumen kepada komite sedang ditinjau oleh penyelidik umum
independen serta Departemen Kehakiman. Jadi saya kira itu tepat, dan
saya tidak akan mengomentari peninjauan yang sedang berlangsung. Jadi,
saya memiliki sesuatu yang baru untuk ditambahkan pada diskusi itu."
america circling the drain (http://www.jmooneyham.com)
Dalam surat kembar yang dikirim pada hari Rabu (19/3) kepada Departemen Kehakiman AS dan Central Intelligence Agency (CIA), Pemimpin Mayoritas Senat Harry Reid memperbarui tuduhan terhadap kegiatan mata-mata CIA yang inkonstitusional di Senat. "Tuduhan itu pertama kali dikemukakan dalam pidato ketua Komite Intelijen Senat, Dianne Feinstein pada 11 Maret silam," ungkap analis intelijen, Patrick Martin.
Surat Reid, lanjutnya, merupakan peningkatan signifikan dari konflik konstitusional yang telah meletus sejak paparan publik tentang kegiatan CIA memata-matai komite Senat, yang ditugaskan secara hukum untuk mengawasi badan intelijen.
"CIA berusaha melacak soal bagaimana komite sampai memiliki laporan internal CIA ('Panetta Review'), yang mengakui penyiksaan CIA di pelbagai penjara rahasia di luar negeri, dan kegiatan tertutup lainnya oleh agen CIA yang juga melibatkan Gedung Putih," papar Martin. Panel Senat telah menyiapkan rancangan laporan setebal 6300 halaman ihwal program penyiksaan, yang dimulai pada 2002 di bawah rezim Bush dan secara resmi berakhir di bawah rezim Obama pada Januari 2009. "Selama lebih dari setahun," ujarnya, "CIA berusaha mencegah laporan itu dipublikasikan."
Dalam surat kepada Jaksa Agung Eric Holder, pejabat tinggi Departemen Kehakiman, Reid mencatat pengakuan CIA sendiri bahwa mereka telah mengakses arsip dalam jaringan komputer yang digunakan penggunaan staf Komite Intelijen. Ia lalu menyatakan, "Keputusan CIA untuk mengakses sumberdaya dan produk kerja dari cabang legislatif tanpa izin benar-benar tidak dapat dipertahankan, terlepas dari konteksnya. Tindakan ini berimplikasi serius terhadap pemisahan kekuasaan."
"Reid mengecam keputusan perwakilan penasihat umum CIA, Robert Eatinger, untuk mengajukan rujukan kriminal pada Departemen Kehakiman atas kepemilikan dokumen Panetta Review, yang disebutnya sebagai 'upaya transparan untuk mengintimidasi Komite dan melemahkan pengawasan lembaga (CIA)'," ungkap Martin. Surat itu mencatat bahwa nama Eatinger disebutkan sebanyak 1600 kali dalam rancangan laporan atas program penyiksaan, dan memiliki "konflik kepentingan yang jelas " dalam menyelidiki masalah yang berhubungan dengannya.
Reid menunjukkan bahwa tuduhan keliru terhadap staf komite Senat tidak berdasar, "Sepengetahuan saya, CIA tidak memiliki bukti untuk mendukung klaimnya. Tuduhan bahwa staf komite Senat yang tidak memiliki pelatihan teknis, entah bagaimana, telah meretas jaringan rahasia CIA yang luar biasa aman, sangat absurd layaknya cerita komik."
Surat itu menyimpulkan seraya meringkas masalah konstitusi dasar, "CIA tidak hanya campur tangan dalam pengawasan kongres yang sah terhadap kegiatannya, namun juga tampaknya berusaha mengintimidasi pengawasnya dengan menggiring mereka pada investigasi kriminal. Perkembangan ini menyerang jantung pemisahan kekuasaan konstitusional antara legislatif dan eksekutif. Jika dibiarkan begitu saja, mereka akan mempertanyakan kemampuan Kongres untuk melaksanakan tugas inti konstitusional dan risiko kemungkinan diamuk Komunitas Intelijen yang tudak bertanggung jawab."
Surat kedua yang ditujukan pada Direktur CIA John Brennan, ujar Martin,.mengulangi banyak bahasa yang sama, seraya menginformasikan Brennan bahwa Reid telah menginstruksikan kepala keamanan Senat, Terrance W. Gainer, untuk melakukan "Pemeriksaan forensik terhadap komputer dan jaringan komputer" yang digunakan staf Komite Intelijen Senat, untuk menentukan bagaimana mereka sampai memiliki arsip Panetta Review.
Surat itu meminta Brennan "mengambil langkah apapun yang diperlukan untuk memastikan bahwa personel CIA menahan diri dari interaksi lebih lanjut yang berkaitan dengan masalah ini dengan staf Senat kecuali dengan staf keamanan yang melakukan pemeriksaan sementara pemeriksaan itu sedang berlangsung."
Bahasanya terkendali, namun maknanya sangat mencolok: pemimpin Senat meminta direktur CIA untuk menghentikan setiap upaya CIA yang sedang berlangsung untuk melakukan pengawasan lebih lanjut terhadap operasi komite Senat, atau dari memata-matai pelabagai kegiatan Senat lainnya.
"Pemerintahan Obama jelas berpihak pada CIA dalam konflik dengan Senat," tutur Martin. Para pejabat Gedung Putih mengkonfirmasikan pekan lalu bahwa Obama telah sepakat untuk menahan ribuan dokumen dari komite Senat, atas permintaan CIA, dan bahwa presiden telah diberitahu tentang rujukan kriminal ke Departemen Kehakiman--yang disebut Reid sebagai "upaya transparan untuk mengintimidasi"--sebelum itu terjadi.
"Obama telah memblokir setiap tuntutan terhadap agen CIA yang terlibat dalam program penyiksaan maupun para pejabat pemerintahan Bush... termasuk mantan presiden, yang berwenang menyetujui atau memberi alasan-alasan hukum bagi penyiksaan," imbuh Martin. Muncul sedikit keraguan bahwa praktik yang sama berlanjut di bawah pemerintahan Obama, kendati dengan kerahasiaan lebih besar dan "penyangkalan" presiden, serta kekuatan yang sama diklaim Obama untuk membenarkan administrasi program pembunuhan global.
Dalam konferensi pers harian pada hari Kamis (20/3), juru bicara Gedung Putih Jay Carney menari-nari di seputar pertanyaan tentang surat Reid. Seorang wartawan langsung bertanya, mengutip kritik Reid dan Feinstein, "Apakah Presiden merasa perlu untuk mengambil tindakan apapun guna mengendalikan CIA atau mengatasi perbedaan antara cabang-cabang legislatif dan eksekutif ini?"
Carney menjawab, "Perselisihan seputar protokoler ini terjadi pada 2009 karena penyediaan dokumen kepada komite sedang ditinjau oleh penyelidik umum independen serta Departemen Kehakiman. Jadi saya kira itu tepat, dan saya tidak akan mengomentari peninjauan yang sedang berlangsung. Jadi, saya memiliki sesuatu yang baru untuk ditambahkan pada diskusi itu."
Kebingungan serupa juga datang dari Jaksa Agung Holder, yang bertanya pada hari Rabu (19/3) seputar masalah ini dalam konferensi pers yang tidak berhubungan dengannya. "Kami mendapatkan arahan sepanjang waktu," katanya pada wartawan--sebuah pernyataan sinis yang menunjukkan bahwa tak seorang pun yang seharusnya mendapat perlakuan berlebihan seputar saling tuduh kegiatan ilegal antara Senat dan CIA. Seorang juru bicara Departemen Kehakiman yang ditanya soal surat Reid, hanya mengatakan, "Kami sedang mengkaji surat itu."
Media AS, ungkap Martin, memainkan peran penting dalam mendukung pemerintahan Obama dan agen mata-mata, melalui liputan pers yang umumnya menggambarkan konflik Senat dan CIA sebagai 'perebutan kekuasaan' di Washington yang 'misterius dalam kekhususannya' dan tidak terlalu signifikan--"meludah" dan "pergumulan" merupakan dua kata yang digunakan untuk menggambarkan apa yang menjadi salah satu pelanggaran paling mencolok terhadap norma-norma konstitusional sejak meruyaknya masalah Iran-Contra dan Watergate.
"The New York Times, yang umumnya menyiapkan agenda untuk jaringan televisi dan seluruh media yang dikendalikan korporasi, menurunkan laporannya tentang surat Reid di bagian bawah halaman A17, sebagai item paling terakhir dalam liputan berita nasionalnya pada hari Jumat (21/3)," ujar Martin.
Tahap selanjutnya dari konflik Senat dan CIA, ungkap Martin, tampaknya mengikuti pemungutan suara pekan depan oleh Komite Intelijen Senat untuk menyerukan Gedung Putih agar mengumumkan laporan penyiksaan, baik secara utuh atau lebih ringkas, setebal 400 halaman.
Surat-surat Reid dan pernyataan Feinstein sebelumnya merupakan reaksi para Senator terhadap serangan CIA yang luar biasa dari CIA pada hak prerogatif Kongres--serangan yang mengarah pada kekuatan tanpa pengawasan yang dilakukan aparat intelijen-militer serta penghinaannya terhadap dasar pembatasan konstitusional. "Namun begitu, Reid dan Feinstein, bersama seluruh pemangku politik, sebenarnya telah mendorong dan mendukung bertumbuhnya kekuasaan semacam itu," tegas Martin.
"Bahasa yang digunakan Reid dalam suratnya memang tajam," lanjutnya. Namun posisi fraksi Demokrat dalam Senat yang sebenarnya adalah tunduk secara politik. Demokrat dan Republik sama-sama partai imperialisme Amerika, yang menjalankan kekerasan, penyadapan, dan provokasi negara.
Sikap tunduk ini utamanya diekspresikan dalam mode mengernyit dari surat Senator Mark Udall (anggota Komite Intelijen dan "kritikus" terkemuka pelanggaran CIA) kepada Obama pada hari Kamis (20/3). Udall memuji ungkapan janji bersayap Obama pekan lalu, untuk mendukung dibukanya laporan penyiksaan "segera setelah laporan itu rampung". "Mengingat bahwa laporan itu tidak akan 'lengkap' sampai CIA mengatakan demikian, maka jaminan ini sama sekali omong kosong," tegas Martin. (IT/GR/rj)
Sunday 23 March 2014 12:16 |
AS Khawatirkan Pasukan Rusia di Perbatasan Ukraina
Islam
Times - http://www.islamtimes.org/vdcce0q112bqe48.5fa2.html
Gedung Putih mengatakan, pihak intelijen menduga bahwa Moskow
sejak dini mungkin akan melakukan serangan militer ke Ukraina, CNN
melaporkan, Jumat (21/3/14).
|
Tentara Rusia dekat dengan perbatasan Ukrainia.jpg
Pemerintahan Presiden AS, Barack Obama mengatakan Washington sangat mengkhawatirkan pasukan Rusia di dekat perbatasan timur dan selatan Ukraina sambil mengklaim bahwa latihan yang dilakukan pasukan itu mungkin bukan satu-satunya tujuan mereka.
Gedung Putih mengatakan, pihak intelijen menduga bahwa Moskow sejak dini mungkin akan melakukan serangan militer ke Ukraina, CNN melaporkan, Jumat (21/3/14).
"Kami sangat khawatir, tapi itu tidak memiliki arti tertentu," kata seorang pejabat senior Gedung Putih pada CNN.
Kekhawatiran Washington muncul setelah Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan pada timpalannya dari AS, Chuck Hagel, pada hari Kamis (20/3/14) bahwa pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina hanya akan melakukan latihan dan tidak berniat menyeberangi perbatasan menuju Ukraina. Sergei juga menambahkan bahwa Rusia tidak akan mengambil tindakan agresif.
Sementara itu, AS sendiri sedang memperluas latihan perang dengan negara-negara sekutu di Laut Hitam.
Minggu ini, kapal perusak pemandu rudal Angkatan Laut AS, USS Truxtun, melakukan latihan militer satu hari dengan angkatan laut Bulgaria dan Rumania.
Selain itu, AS juga meningkatkan penyebaran pasukan militernya di Eropa Timur, termasuk mengirim pesawat tempur dan peralatan pengawasan ke Polandia dan negara-negara Baltik.[IT/r]
Hegemoni Global AS
Setelah mengelak bertanggung jawab atas Perang Irak dan tragedi berdarah lainnya, bintang neokonservatif, William Kristol dan Robert Kagan, lalu menjahit argumen pro-perangnya, mengenakan pakaian kemanusiaan, dengan aksesoris glamor kebesaran nasional, ujar kritikus perang, David Swanson.
"Aktivis perang, sebagaimana aktivis perdamaian, mendorong suatu agenda. Kami tidak berpikir aktivis perang adalah 'aktivis' karena mereka bergantian masuk dan keluar dari posisi pemerintahan, menerima sejumlah besar dana, memiliki akses ke media besar, dan dapat menemui pejabat tinggi hanya dengan memintanya--tanpa harus melakukan protes lebih dulu," papar Swanson.
Mereka juga, lanjutnya, menunjukan penghinaan besar terhadap masyarakat dan secara terbuka membahas cara-cara memanipulasi orang melalui ketakutan dan nasionalisme. "Namun para aktivis perang bukanlah wartawan, bukan peneliti, bukan akademisi," imbuhnya.
"William Kristol dan Robert Kagan serta organisasi mereka, Foreign Policy Initiative, menjulang sebagai teladan aktivis perang," ujar Swanson. Mereka, lanjutnya, muncul untuk Proyek Abad Baru Amerika, sebuah organisasi aktivis perang sebelumnya.
"Mereka sedikit bicara tentang minyak dan lebih banyak bicara tentang hak asasi manusia. Tapi mereka bersikeras pada dominasi AS di dunia," lanjutnya. Mereka melihat kesuksesan apapun yang dimiliki orang lain di dunia sebagai ancaman bagi AS.
Mereka menuntut penggunaan militer sebesar-besarnya dan sesering-seringnya, bahkan jika dominasi dunia dapat dicapai tanpa itu. Perang, bagi para aktivis perang ini, adalah tujuan itu sendiri. Seperti jauh lebih umum pada abad ke-19, agitator ini percaya bahwa perang membawa kekuatan dan kemuliaan, membangun karakter, dan menjadikan bangsa sebagai adidaya.
Kristol baru-baru ini mengeluhkan penentangan publik AS terhadap perang. Ia tidak memiliki keprihatinan terhadap masyarakat AS yang sudah lelah dengan perang, dibuat gusar oleh orang-orang di Irak dan Afghanistan, serta mendesak agar perang baru tidak dimulai.
Pada bulan September, serangan rudal ke Suriah berhasil digagalkan resistensi publik. Pada Februari, RUU baru untuk menjatuhkan sanksi terhadap Iran dan komitmen AS untuk bergabung dalam perang "Israel"-Iran sukses diblokir tekanan publik. Negara dan dunia juga sedang berbalik melawan perang drone.
Langkah logis berikutnya setelah mengakhiri dan mencegah perang akan mulai membongkar infrastruktur yang menghasilkan tekanan untuk melancarkan perang. Ini belum terjadi. Sepanjang masing-masing pertandingan basket NCAA, penyiar berterimakasih pada pasukan AS yang ikut menonton dari 175 negara.
Penjualan senjata melonjak. Nuklir baru sedang dikembangkan. NATO telah diperluas ke tepian Rusia. Tapi kemungkinan berubah mengambang di udara. Sekelompok aktivis perdamaian baru di WorldBeyondWar.org mulai mendorong penghapusan perang.
************
Berikut kepanikan Kristol,
"Masyarakat yang lelah-berperang dapat dibangunkan dan dipulihkan. Memang, peristiwa sekarang melakukan kebangkitan. Semua yang dibutuhkan adalah pemulihan tersebut. Dan hal ini bisa dilakukan dengan cepat. Hanya 5 tahun setelah berakhirnya perang Vietnam, dan 15 tahun setelah keterlibatan kita, di situ mulai terbentang jalan besar, Ronald Reagan... mengusulkan untuk menghadapi Uni Soviet dan membangun kembali militer kita. Dikatakan bahwa negara ini terlalu lelah-berperang, itu terlalu cepat setelah Vietnam, bagi pesan Reagan yang menantang dan keras. Namun Reagan memenangkan pemilu pada 1980. Dan pada 1990, warga Amerika yang terbangun telah memenangkan Perang Dingin."
Berikut Kagan, yang bekerja untuk Hillary Clinton dan yang istrinya, Victoria Nuland, baru saja memicu masalah di Ukraina sebagai Asisten Menteri Luar Negeri AS. Ini adalah kutipan dari artikel Kagan yang dikagumi Presiden Barack Obama,
"Sebagai dicatat Yan Xuetong baru-baru ini, 'kekuatan militer mendasari hegemoni'. Dalam hal ini, Amerika Serikat tetap tak tertandingi. Negara ini sudah terlalu jauh menjadi paling kuat di dunia yang pernah dikenal, dan belum ada penurunan kemampuan militer relatif Amerika--setidaknya, belum."
Pasangan ini tak ubahnya tim polisi baik/polisi jahat. Kristol menempeleng Obama karena menjadi pengecut dan tidak mengobarkan perang yang cukup. Kagan meyakinkan Obama bahwa ia dapat menguasai alam semesta jika sedikit lebih membangun kekuatan militer dan barangkali dengan mengobarkan beberapa perang di sini dan di sana.
Tanggapan dari beberapa pendukung Obama telah menunjukkan bahwa pahlawan mereka telah mengobarkan banyak perang dan membunuh banyak orang, "terima kasih banyak". Tanggapan beberapa aktivis perdamaian adalah dengan memainkan egosime masyarakat lewat teriakan agar biaya perang dibawa pulang ke rumah....
Tak apa menentang perang baik karena mereka membunuh sejumlah besar kaum miskin jauh dari pantai kita ataupun karena kita dapat menggunakan uang untuk sekolah dan pelatihan. Tapi, penting untuk ditambakan bahwa dari sebagian kecil pengeluaran militer AS, kita dapat memastikan bahwa seluruh dunia memiliki makanan dan air bersih serta obat-obatan.
Kita bisa menjadi bangsa yang paling dicintai. Saya tahu, itu bukan status itu yang diburu para aktivis perang. Senyatanya, jika orang-orang mulai memahami kemungkinan itu, aktivisme perang akan selesai untuk selamanya. (IT/CN/rj)
Kegilaan Aktivis Perang Amerika Serikat
Islam
Times- http://www.islamtimes.org/vdcf0jdmxw6dvca.,8iw.html
"Mereka sedikit bicara tentang minyak dan lebih banyak bicara
tentang hak asasi manusia. Tapi mereka bersikeras pada dominasi AS di
dunia," lanjutnya. Mereka melihat kesuksesan apapun yang dimiliki orang
lain di dunia sebagai ancaman bagi AS.
US Army War College (http://media.pennlive.com)
Setelah mengelak bertanggung jawab atas Perang Irak dan tragedi berdarah lainnya, bintang neokonservatif, William Kristol dan Robert Kagan, lalu menjahit argumen pro-perangnya, mengenakan pakaian kemanusiaan, dengan aksesoris glamor kebesaran nasional, ujar kritikus perang, David Swanson.
"Aktivis perang, sebagaimana aktivis perdamaian, mendorong suatu agenda. Kami tidak berpikir aktivis perang adalah 'aktivis' karena mereka bergantian masuk dan keluar dari posisi pemerintahan, menerima sejumlah besar dana, memiliki akses ke media besar, dan dapat menemui pejabat tinggi hanya dengan memintanya--tanpa harus melakukan protes lebih dulu," papar Swanson.
Mereka juga, lanjutnya, menunjukan penghinaan besar terhadap masyarakat dan secara terbuka membahas cara-cara memanipulasi orang melalui ketakutan dan nasionalisme. "Namun para aktivis perang bukanlah wartawan, bukan peneliti, bukan akademisi," imbuhnya.
"William Kristol dan Robert Kagan serta organisasi mereka, Foreign Policy Initiative, menjulang sebagai teladan aktivis perang," ujar Swanson. Mereka, lanjutnya, muncul untuk Proyek Abad Baru Amerika, sebuah organisasi aktivis perang sebelumnya.
"Mereka sedikit bicara tentang minyak dan lebih banyak bicara tentang hak asasi manusia. Tapi mereka bersikeras pada dominasi AS di dunia," lanjutnya. Mereka melihat kesuksesan apapun yang dimiliki orang lain di dunia sebagai ancaman bagi AS.
Mereka menuntut penggunaan militer sebesar-besarnya dan sesering-seringnya, bahkan jika dominasi dunia dapat dicapai tanpa itu. Perang, bagi para aktivis perang ini, adalah tujuan itu sendiri. Seperti jauh lebih umum pada abad ke-19, agitator ini percaya bahwa perang membawa kekuatan dan kemuliaan, membangun karakter, dan menjadikan bangsa sebagai adidaya.
Kristol baru-baru ini mengeluhkan penentangan publik AS terhadap perang. Ia tidak memiliki keprihatinan terhadap masyarakat AS yang sudah lelah dengan perang, dibuat gusar oleh orang-orang di Irak dan Afghanistan, serta mendesak agar perang baru tidak dimulai.
Pada bulan September, serangan rudal ke Suriah berhasil digagalkan resistensi publik. Pada Februari, RUU baru untuk menjatuhkan sanksi terhadap Iran dan komitmen AS untuk bergabung dalam perang "Israel"-Iran sukses diblokir tekanan publik. Negara dan dunia juga sedang berbalik melawan perang drone.
Langkah logis berikutnya setelah mengakhiri dan mencegah perang akan mulai membongkar infrastruktur yang menghasilkan tekanan untuk melancarkan perang. Ini belum terjadi. Sepanjang masing-masing pertandingan basket NCAA, penyiar berterimakasih pada pasukan AS yang ikut menonton dari 175 negara.
Penjualan senjata melonjak. Nuklir baru sedang dikembangkan. NATO telah diperluas ke tepian Rusia. Tapi kemungkinan berubah mengambang di udara. Sekelompok aktivis perdamaian baru di WorldBeyondWar.org mulai mendorong penghapusan perang.
************
Berikut kepanikan Kristol,
"Masyarakat yang lelah-berperang dapat dibangunkan dan dipulihkan. Memang, peristiwa sekarang melakukan kebangkitan. Semua yang dibutuhkan adalah pemulihan tersebut. Dan hal ini bisa dilakukan dengan cepat. Hanya 5 tahun setelah berakhirnya perang Vietnam, dan 15 tahun setelah keterlibatan kita, di situ mulai terbentang jalan besar, Ronald Reagan... mengusulkan untuk menghadapi Uni Soviet dan membangun kembali militer kita. Dikatakan bahwa negara ini terlalu lelah-berperang, itu terlalu cepat setelah Vietnam, bagi pesan Reagan yang menantang dan keras. Namun Reagan memenangkan pemilu pada 1980. Dan pada 1990, warga Amerika yang terbangun telah memenangkan Perang Dingin."
Berikut Kagan, yang bekerja untuk Hillary Clinton dan yang istrinya, Victoria Nuland, baru saja memicu masalah di Ukraina sebagai Asisten Menteri Luar Negeri AS. Ini adalah kutipan dari artikel Kagan yang dikagumi Presiden Barack Obama,
"Sebagai dicatat Yan Xuetong baru-baru ini, 'kekuatan militer mendasari hegemoni'. Dalam hal ini, Amerika Serikat tetap tak tertandingi. Negara ini sudah terlalu jauh menjadi paling kuat di dunia yang pernah dikenal, dan belum ada penurunan kemampuan militer relatif Amerika--setidaknya, belum."
Pasangan ini tak ubahnya tim polisi baik/polisi jahat. Kristol menempeleng Obama karena menjadi pengecut dan tidak mengobarkan perang yang cukup. Kagan meyakinkan Obama bahwa ia dapat menguasai alam semesta jika sedikit lebih membangun kekuatan militer dan barangkali dengan mengobarkan beberapa perang di sini dan di sana.
Tanggapan dari beberapa pendukung Obama telah menunjukkan bahwa pahlawan mereka telah mengobarkan banyak perang dan membunuh banyak orang, "terima kasih banyak". Tanggapan beberapa aktivis perdamaian adalah dengan memainkan egosime masyarakat lewat teriakan agar biaya perang dibawa pulang ke rumah....
Tak apa menentang perang baik karena mereka membunuh sejumlah besar kaum miskin jauh dari pantai kita ataupun karena kita dapat menggunakan uang untuk sekolah dan pelatihan. Tapi, penting untuk ditambakan bahwa dari sebagian kecil pengeluaran militer AS, kita dapat memastikan bahwa seluruh dunia memiliki makanan dan air bersih serta obat-obatan.
Kita bisa menjadi bangsa yang paling dicintai. Saya tahu, itu bukan status itu yang diburu para aktivis perang. Senyatanya, jika orang-orang mulai memahami kemungkinan itu, aktivisme perang akan selesai untuk selamanya. (IT/CN/rj)
Russians seize Ukrainian air force base in Crimea; shots fired
Russian tanks and soldiers
storm a Ukrainian air force base in Belbek near the Crimean city of
Sevastopol on Saturday.
(Viktor Drachev / AFP/Getty Images / March 22, 2014)
|
MOSCOW -- Shots were fired
and at least one person was injured Saturday afternoon as Russian troops
stormed a Ukrainian air force base near the Crimean port city of
Sevastopol. At least six Russian armored vehicles reportedly took part
in the attack, the initial part of which could be viewed live via
webcam.
The video feed showed a
Russian armored personnel carrier breaking down the gates of the base at
Belbek as another Russian armored vehicle provided cover with a heavy
machine gun. The broadcast was terminated after a Russian soldier in a
black mask climbed the lamp post on which the camera was installed and
disabled it.
Five more armored vehicles then joined the attack, breaking down
parts of a perimeter fence, allowing Russian footsoldiers armed with
automatic rifles and machine guns to rush in, Oleg Klimov, a Russian
freelance journalist who witnessed the scene, told The Times.
“As they broke inside the
base territory a man in civilian clothes went out to them appearing to
want to negotiate but they brought him down with a rifle butt and
started kicking him with their boots and rifle butts,” Klimov said in a
phone interview. “Then several dozen base officers and soldiers, some of
them armed with Kalashnikovs, confronted the attackers, and a very
tense standoff ensued as both sides were pointing guns at each other and
screaming at the top of their voices.”
The Russians shot in the air; the Ukrainians did not fire their weapons, Klimov said.
“Then the Ukrainians were given an order by their commander to put
down their guns and surrender, which they did as Russians ran around the
base and took key positions of control over it,” Klimov said.
Earlier in the day, Russian troops in a similar fashion stormed a
Ukrainian unit that protected a navy airfield at Novofedorovka, Ukraine
Defense Ministry spokesman Alexei Mazepa told The Times.
“The Russians used stun and smoke grenades and were also shooting in
the air,” Mazepa said in a phone interview. “In one word what we see
today in Crimea is an agony of Ukraine troops which never got a concrete
order from Kiev what to do in these dire circumstances.”
A battalion of Ukrainian marines, a Ukraine naval vessel in
Sevastopol Bay and two other boats in Donuzlav Lake were the last
remaining Ukrainian armed forces in the Crimean peninsula still flying a
Ukrainian flag after Russian President Vladimir Putin signed a treaty officially sealing Crimea's annexation Friday, Mazepa said.
“The only command I got from my superiors was to try to make it back to Ukraine on my own,” said Mazepa, who is still in Crimea.
Russian Defense Minister Sergei Shoigu ordered the Russian Black Sea
Fleet to help evacuate 61 Ukrainian army paratroopers who expressed a
desire to return from Crimea, the Defense Ministry official website
said Saturdey.
Of 18,000 Ukrainian army and navy personnel based on the Crimean
peninsula, fewer than 2,000 expressed a desire to continue to serve in
Ukraine's army and return to Ukraine, said a statement posted on the
Russian Defense Ministry website Saturday.
The Russian flag this week was raised by 147 Ukrainian army and navy
units in Crimea, the report said, including eight Ukrainian naval
vessels and one submarine.
ALSO:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar