Photo: Pencurian Uranium PT Freeport
Islam
Times- http://www.islamtimes.org/vglcxxq1.2bqs025a5if82.,.html
Tulisan ini berdasarkan buku Marwan Batubara berjudul "Menggugat
Pengelolaan Sumber Daya Alam, Menuju Negara Berdaulat". Berikut
beberapa fakta tentang freeport yang merugikan bangsa Indonesia
|
1. PT Freeport McMoran Indonesia (Freeport) melakukan aktivitas
penambangan di Papua yang dimulai sejak tahun 1967 atau selama 42 tahun.
Keuntungan dari kegiatan penambangan mineral freeport telah
menghasilkan keuntungan luar bisas besar terhadap perusahaan milik bule
tersebut, tetapi lihat apakah keuntungan it juga dinikmati bangsa
Indonesia terutama rakyat papua, kenapa pula di Yohukimo masih terjadi
kelaparan.
2. Hasil tambang Freeport berupa tambang emas, perak, dan tembaga terbesar di dunia, juga uranium. Fasilitas dan tunjangan serta keuntunga yang dinikmati para petinggi freeport besarnya 1 juta kali lipat pendapatan tahunan penduduk Timika, Papua yang hanya sekitar $132/tahun. Keuntungan yang diperoleh Freeport tidak melahirkan kesejahteraan bagi Indonesia terutama warga sekitar. Kesenjangan ala kolonial ini menjadi bibit konfik di papua
3. Keberadaan sang freeport sangat didukung pemerintah. Dilihat dari Penandatanganan Kontrak Karya (KK) I pertambangan antara pemerintah Indonesia dengan Freeport pada 1967, yang kemudian menjadi landasan aktivitas pertambangan freeport. Bahkan kemudian UU Pertambangan Nomor 11/1967, yang disahkan pada Desember 1967 yang disahkan delapan bulan setelah penandatanganan KK menjadikan KK tersebut menjadi dasar penyusunanya.
4. Penambangan Ertsberg dimulai pada Maret 1973 dan habis pada tahun 1980-an sisanya lubang sedalam 360 meter.
5. Pada tahun 1988, Freeport mulai menambang Grasberg sebuah cadangan raksasa lainnya, hingga saat ini.
6. Hasil dari eksploitasi kedua wilayah tersebut diatas,Freeport memperolah sekitar 7,3 juta ton tembaga dan 724, 7 juta ton emas.
7. Sampai Bulan Juli 2005, lubang yang diakibatkan penambangan Grasberg mencapai diameter 2,4 kilometer yang meliputi luas 499 ha, dalamnya 800m, sama dengan ketinggian gedung tertinggi di dunia Burj Dubai
8. Diperkirakan terdapat 18 juta ton cadangan tembaga, dan 1.430 ton cadangan emas yang tersisa hingga rencana penutupan tambang pada 2041.
9. Masalah yang timbul dari aktivitas Freeport yang berlangsung dalam kurun waktu lama ini diantaranya penerimaan negara yang tidak optimal dan peran negara/BUMN untuk ikut mengelola tambang yang sangat minim serta dampak lingkungan yang luarbiasa. Kerusakan bentang alam seluas 166 km persegi di DAS sungai Ajkwa yang meliputi pengunungan Grasberg dan Ersberg. berupa rusaknya bentang alam pegunungan Grasberg dan Erstberg.
10. Cadangan emas yang dikelola freeport termasuk di dalam 50% cadangan emas dikepulauan Indonesia. Dari hasil luar biasabanyak tersebut yang masuk APBN sangat sedikit.
11. Freeport baru mengakui bahwa mereka menambang emas pada tahun 2005, sebelumnya yang diakui hanya penambangan tembaga. banyaknya emas yng ditambang selama 21 tahun tidak diketahui publik.
12. Volume emas dicurigai lebih diperkirakan sebesar 2,16 hingga 2,5 miliar ton emas.
13. Coba anda simak, Pendapatan utama Freeport adalah dari operasi tambangnya di Indonesia (sekitar 60%, Investor Daily, 10 Agustus 2009).
14. Hampir 700 ribu ton material dikeruk dan mengahsilkan225 ribu ton bijih emas Setiap hari . Jumlah ini setara dengan 70 ribu truk kapasitas angkut 10 ton berjejer sepanjang 700 km sejauh jarak Jakarta - Surabaya
15. Freport hampir tidak berkontribusi terhadap Indonesia bahkan penduduk mimika sendiri. Kompisisi Penduduk Kabupaten Mimika, tempat Freeport berada, terdiri dari 35% penduduk asli dan 65% pendatang. Menurut BPS 41 % penduduk mimika miskin, 60% penduduk miskin tersebut adalah penduduk asli. Di Provinsi Papua sendiri kemiskinan mencapai 80,07% atau 1,5 juta penduduk.
16.Lebih dari 66 % pnduduk miskin papua adalah penduduk asli tinggal wilayah operasi freeport di pegunungan tengah. Kantong2 kemiskinan justru ada diwilayah freeport. [islam times/on]
Merdeka.com - http://www.merdeka.com/uang/ini-alasan-freeport-tidak-setor-dividen-ke-negara.html
Ketiadaan pembayaran dividen PT Freeport Indonesia kepada semua pemegang saham, termasuk ke perusahaan induk dan pemerintah Indonesia, disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain, volume penjualan tembaga dan emas yang menurun karena kadar bijih yang rendah, gangguan operasi tambang, penurunan harga komoditas global.
Kemudian, penggunaan arus kas untuk investasi sekitar USD 1 miliar guna mendukung pengembangan tambang bawah tanah pada 2017. Tambang bawah tanah ini selanjutnya akan menjadi tumpuan kegiatan penambangan PTFI.
Hal tersebut diungkapkan oleh Vice President Corporate Communications Freeport Indonesia Daisy Primayanti, dalam siaran pers diterima merdeka.com, Sabtu (28/3).
"Proyek tambang bawah tanah akan memakan biaya investasi signifikan sekitar USD 15 miliar selama sisa umur tambang. Selain itu arus kas juga digunakan untuk menjaga keberlanjutan tingkat poduksi saat ini."
Daisy menjelaskan, pembayaran dividen PTFI didasarkan pada kinerja keuangan dan ketersediaan kas. Besarannya ditentukan oleh dewan direksi dan disetujui oleh dewan komisaris dan pemegang saham. "Dalam hal ini juga Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Kementerian BUMN," katanya.
Adapun kondisi keuangan perusahaan di pengaruhi oleh perubahan harga komoditas global, kinerja operasi dan gangguan operasi tambang. Kemudian, kebutuhan kas untuk menjalankan operasi pertambangan, investasi untuk mengembangkan sumber daya dan menjamin produksi di masa mendatang. "Lalu pembayaran utang dan faktor keuangan dan ekonomi lainnya yang dianggap relevan oleh dewan direksi."
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut Freeport sudah tidak menyetor dividen dua tahun terakhir. Setiap tahun, seharusnya Freeport menyetor dividen sebesar Rp 1,5 triliun.
Baca juga: Selangkah lagi, Freeport boleh ekspor tanpa pemurnian Kementerian ESDM rekomendasikan Newmont jadi eksportir Freeport kantongi status ET dari ESDM Dahlan sebut Freeport dan PLN gerus penerimaan dividen negara Lima pejabat ini gerah Freeport dua tahun tak setor dividen
2. Hasil tambang Freeport berupa tambang emas, perak, dan tembaga terbesar di dunia, juga uranium. Fasilitas dan tunjangan serta keuntunga yang dinikmati para petinggi freeport besarnya 1 juta kali lipat pendapatan tahunan penduduk Timika, Papua yang hanya sekitar $132/tahun. Keuntungan yang diperoleh Freeport tidak melahirkan kesejahteraan bagi Indonesia terutama warga sekitar. Kesenjangan ala kolonial ini menjadi bibit konfik di papua
3. Keberadaan sang freeport sangat didukung pemerintah. Dilihat dari Penandatanganan Kontrak Karya (KK) I pertambangan antara pemerintah Indonesia dengan Freeport pada 1967, yang kemudian menjadi landasan aktivitas pertambangan freeport. Bahkan kemudian UU Pertambangan Nomor 11/1967, yang disahkan pada Desember 1967 yang disahkan delapan bulan setelah penandatanganan KK menjadikan KK tersebut menjadi dasar penyusunanya.
4. Penambangan Ertsberg dimulai pada Maret 1973 dan habis pada tahun 1980-an sisanya lubang sedalam 360 meter.
5. Pada tahun 1988, Freeport mulai menambang Grasberg sebuah cadangan raksasa lainnya, hingga saat ini.
6. Hasil dari eksploitasi kedua wilayah tersebut diatas,Freeport memperolah sekitar 7,3 juta ton tembaga dan 724, 7 juta ton emas.
7. Sampai Bulan Juli 2005, lubang yang diakibatkan penambangan Grasberg mencapai diameter 2,4 kilometer yang meliputi luas 499 ha, dalamnya 800m, sama dengan ketinggian gedung tertinggi di dunia Burj Dubai
8. Diperkirakan terdapat 18 juta ton cadangan tembaga, dan 1.430 ton cadangan emas yang tersisa hingga rencana penutupan tambang pada 2041.
9. Masalah yang timbul dari aktivitas Freeport yang berlangsung dalam kurun waktu lama ini diantaranya penerimaan negara yang tidak optimal dan peran negara/BUMN untuk ikut mengelola tambang yang sangat minim serta dampak lingkungan yang luarbiasa. Kerusakan bentang alam seluas 166 km persegi di DAS sungai Ajkwa yang meliputi pengunungan Grasberg dan Ersberg. berupa rusaknya bentang alam pegunungan Grasberg dan Erstberg.
10. Cadangan emas yang dikelola freeport termasuk di dalam 50% cadangan emas dikepulauan Indonesia. Dari hasil luar biasabanyak tersebut yang masuk APBN sangat sedikit.
11. Freeport baru mengakui bahwa mereka menambang emas pada tahun 2005, sebelumnya yang diakui hanya penambangan tembaga. banyaknya emas yng ditambang selama 21 tahun tidak diketahui publik.
12. Volume emas dicurigai lebih diperkirakan sebesar 2,16 hingga 2,5 miliar ton emas.
13. Coba anda simak, Pendapatan utama Freeport adalah dari operasi tambangnya di Indonesia (sekitar 60%, Investor Daily, 10 Agustus 2009).
14. Hampir 700 ribu ton material dikeruk dan mengahsilkan225 ribu ton bijih emas Setiap hari . Jumlah ini setara dengan 70 ribu truk kapasitas angkut 10 ton berjejer sepanjang 700 km sejauh jarak Jakarta - Surabaya
15. Freport hampir tidak berkontribusi terhadap Indonesia bahkan penduduk mimika sendiri. Kompisisi Penduduk Kabupaten Mimika, tempat Freeport berada, terdiri dari 35% penduduk asli dan 65% pendatang. Menurut BPS 41 % penduduk mimika miskin, 60% penduduk miskin tersebut adalah penduduk asli. Di Provinsi Papua sendiri kemiskinan mencapai 80,07% atau 1,5 juta penduduk.
16.Lebih dari 66 % pnduduk miskin papua adalah penduduk asli tinggal wilayah operasi freeport di pegunungan tengah. Kantong2 kemiskinan justru ada diwilayah freeport. [islam times/on]
Ini alasan Freeport tidak setor dividen ke negara
Reporter : Moch Wahyudi | Sabtu, 29 Maret 2014 09:34
8
Figure terkait
Ketiadaan pembayaran dividen PT Freeport Indonesia kepada semua pemegang saham, termasuk ke perusahaan induk dan pemerintah Indonesia, disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain, volume penjualan tembaga dan emas yang menurun karena kadar bijih yang rendah, gangguan operasi tambang, penurunan harga komoditas global.
Kemudian, penggunaan arus kas untuk investasi sekitar USD 1 miliar guna mendukung pengembangan tambang bawah tanah pada 2017. Tambang bawah tanah ini selanjutnya akan menjadi tumpuan kegiatan penambangan PTFI.
Hal tersebut diungkapkan oleh Vice President Corporate Communications Freeport Indonesia Daisy Primayanti, dalam siaran pers diterima merdeka.com, Sabtu (28/3).
"Proyek tambang bawah tanah akan memakan biaya investasi signifikan sekitar USD 15 miliar selama sisa umur tambang. Selain itu arus kas juga digunakan untuk menjaga keberlanjutan tingkat poduksi saat ini."
Daisy menjelaskan, pembayaran dividen PTFI didasarkan pada kinerja keuangan dan ketersediaan kas. Besarannya ditentukan oleh dewan direksi dan disetujui oleh dewan komisaris dan pemegang saham. "Dalam hal ini juga Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Kementerian BUMN," katanya.
Adapun kondisi keuangan perusahaan di pengaruhi oleh perubahan harga komoditas global, kinerja operasi dan gangguan operasi tambang. Kemudian, kebutuhan kas untuk menjalankan operasi pertambangan, investasi untuk mengembangkan sumber daya dan menjamin produksi di masa mendatang. "Lalu pembayaran utang dan faktor keuangan dan ekonomi lainnya yang dianggap relevan oleh dewan direksi."
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut Freeport sudah tidak menyetor dividen dua tahun terakhir. Setiap tahun, seharusnya Freeport menyetor dividen sebesar Rp 1,5 triliun.
Baca juga: Selangkah lagi, Freeport boleh ekspor tanpa pemurnian Kementerian ESDM rekomendasikan Newmont jadi eksportir Freeport kantongi status ET dari ESDM Dahlan sebut Freeport dan PLN gerus penerimaan dividen negara Lima pejabat ini gerah Freeport dua tahun tak setor dividen
DATA & FAKTA KONTRAK FREEPORT- INDONESIA BENTUK PENJAJAHAN VOC GAYA BARU
https://id-id.facebook.com/100000000RakyatIndonesiaTolakKenaikkanBbm/posts/642017502477314
https://id-id.facebook.com/100000000RakyatIndonesiaTolakKenaikkanBbm/posts/642017502477314
@...Sebarluaskan...!!!! Kejahatan Luar Biasa Terhadap Bangsa dan Tanah Air Indonesia..@
DATA & FAKTA KONTRAK FREEPORT- INDONESIA BENTUK PENJAJAHAN VOC GAYA BARU
http://saripedia.wordpress.com/2011/12/20/data-dan-fakta-kontrak-karya-pt-freeport-indonesia-bentuk-penjajahan-voc-gaya-baru-1967-2041/
Sementara Rakyat Indonesia Terutama Di Papua Hidup Dalam Serba Kekurangan Dalam Kesehatan dan Pendidikan serta Kesejahteraan, Sementara Pemerintah Biadab Indonesia Diam Saja Melihat Cadangan Emas Sebanyak 2,5 Milyar Ton & Cadangan 70.000 Ton Uranium Di Gasak & Di Curi Oleh Freeport ( FREEMASON PORT )....@
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA HARUS SEGERA LAKUKAN NASIONALISASI SEGERA
●▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩S۞I۩ஜ●▬▬▬▬▬▬▬▬●
@...URANIUM..@1kg krg lbh = 2 pon
harga uranium 113$ per pon
1kg uranium = 226$
uranium yg dimaling Amerika 70.000 ton/tahun
70.000 x 1000 = 70.000.000 kg
226$ x 70.000.000 = 15.820.000.000 $
konversi kan ke Rupiah....
15.820.000.000 x 10.000 = Rp. 158.200.000.000.000
158 trliyun 200 milyar per tahun kekayaan indonesia yg di Curi Amerika...
ini belum termasuk emas, minyak bumi, dan kekayaan indonesia laiinya
Dasar Freeport!! Parasit!!
Aku lagi pengen curcol nih, tapi curcol nya bermanfaat. Aku termasuk anak Indonesia yang peduli akan keadaan Indonesia sendiri. Ngenes banget, dengan semuanya. Dari mulai akhlak, ekonomi, sumber daya alam yang kategorinya kurang dimanfaatkan secara optimal, dan yang paling parah adalah para PEJABAT pemerintahannya. Dan yang memprihatinkan adalah.... FREEPORT.
Freeport itu Tambang Tembaga dan Emas. #ngocolbanget
Hehe... ini hasil editan aku :D maaf kalo gaje.. :O |
Dan juga itu bukan hanya mengandung emas tapi URANIUM. Uranium itu setahu aku logam termahal di dunia, bisa untuk buat NUKLIR!!
Menurut statistik juga... Persentase keuntungan Indonesia dari Freeport hanya 1% !! Coba bayangin!! Camkan baik-baik!! 1% !! Sementara keuntungan yang 99% itu buat Amerika!! Buat Amerika!! Yang jika diuangkan, aku aja ampe bingung ngitung nol nya!! Saking banyaknya!!
Dan juga aku baca di buku ku bahwa keuntungan Freeport adalah 8000 TRILIUN dalam konvensi RUPIAH!! Masalahnya itu yang 8000 triliun itu, bukan keuntungan yang selama ini. Tapi yang 8000 triliun itu keuntungan pertahun!! Coba kaliin aja udah berapa tahun Freeport berdiri di Indonesia abis itu kaliin 8000 triliun. Kalo itu yang sebenernya, coba kalo ada yang di sembunyikan, bisa aja keuntungannya lebih dari itu. Ya kan??
Belum lagi dengan pengolahan yang gak jelas oleh Freeport itu sendiri, baru gali langsung bawa ke Amerika, sampai saat ini pun belum ada yang tau pasti tentang apa yang dilakukan oleh Freeport. Sampai saat ini katanya emas yang di ambil oleh Freeport sudah memasuki angka JUTAAN TON EMAS!! Dan gimana mau tau?? Baru di gali, langsung di bawa ke Amerika, di olahnya di Amerika!! Lah kita? Kita jadi apa?? Kita jadi BUDAK di NEGERI SENDIRI!!
Apa daya rakyat papua?? Yang hanya bisa menonton kekayaan alam miliknya di ambil, di keruk, di rampas, di rebut, di curi oleh orang lain yang bukan dari ras mereka hanya dengan memakai koteka!! Mirissss....
Dan menurut pembahasan waktu Olimpiade IPS ku tahun lalu, Papua itu 8 KALI LEBIH KAYA DARI INDONESIA!! Coba pikir, Indonesia tanpa Papua aja udah kaya gak ketulungan, sementara ini, hanya Papua!!! Bisa menandingi kekayaan Indonesia 8 kali lebih banyak!! Serta gedung yang dibangun di Amerika sejak zaman Pak Soeharto sampe sekarang, biaya untuk membangun itu semua dari EMAS YANG ADA DI INDONESIA TEPATNYA DI PAPUA!! Nyesek Banget... ampe kayaknya Edo Kondologit nyiptain lagu yang liriknya kaya gini kurang lebih kayak gini:
"Kami tidur di atas emas, berenang di atas minyak. Tapi itu semua bukan kami punya. Kami hanya menjual buah pinang"
Apa rasa kalian membaca itu?? Miris, ngenes, nyesek campur jadi satu. Jujur aja, aku baca lirik itu ampe mata aku berkaca kaca, nahan nangis. Keadaan di papua saat ini, pantes banget untuk dikiaskan bagaikan Tikus Yang Mati Di Lumbung Padi.
Terus ada juga mahasiswa Papua yang kuliah di Yogyakarta, mengirim surat tentang nestapa yang di alami oleh rakyat papua. Kurang lebih kayak gini:
Aku adalah Papua. Suara
dari kemiskinan tak pernah terwujud semenjak Republik Indonesia berdiri.
Tanah kami
tanah kaya.
Laut kami laut kaya. Mami
tidur di atas emas.
Kami berenang di atas minyak. Tapi
itu bukan kami punya.
Semua anugerah
itu buat Republik Indonesia, kami cuma berdagang hasil Bumi kami.
Kami tak mau bersalah pada anak-anak dan cucu kami ke depannya. Harus
ada perubahan di masa
ini.Kurang lebih seperti itu, tapi yang aku bingungin adalah; kenapa sih pemerintah pusat masih mempertahankan Freeport?? Yang jelas jelas menimbulkan banyak kerugian daripada keuntungan bagi Indonesia. Alasannya mempererat hubungan kerjasama internasional lah, ini lah itu lah!! Kalo logika aku mikirnya gini, pasti pemerintahan pusat dapet bagian tersendiri juga kan dari Freeport?? Jadi dengan kata lain menjual hasil bangsa demi kepentingan dirinya sendiri dan golongan tertentu alias permainan pemerintah pusat kita sama pemerintah orang sana!!
Lagian kenapa juga harus Freeport?? Emang kita gak bisa ya impor barang barang beratnya aja, sama pekerja pekerja luar sana, dan segala perangkat yang dibutuhkan untuk mengolah emas yang ada di sana, sebagaimana kita impor barang barang berat untuk ngambil minyak bumi, batu bara, dll dari Jepang???
Awalnya kalo misalkan gak cukup dengan uang negara untuk ngimpor barang berat itu ya pasti kan ngutang, tapikan jika udah ke impor barangnya, siap pakai, dan apalagi jika hasil emasnya dah keambil untuk kita sendiri, kita olah sendiri, trus kita ekspor dengan harga tinggi, ya pasti kan utang plus bunga nya bisa tertutupi dong dengan hasil emas yang sudah kita olah ini, seandainya. -_-
Terus nanti untuk kedepannya itu bakal jadi pendapatan negara dan sebagian lagi di kasih ke pendapatan daerah khususnya daerah yang terbelakang, seperti daerah perbatasan di kalimantan, Papua terutama, sama daerah hutan-hutan yang banyak di incer sama orang luar bahkan bisa lebih dari itu. (ngertikan maksud aku?).
Kita semua pasti tau, emas yang ada di Papua itu jumlahnya jutaan ton, aku baca pas masih tahun 90 an *kalo gak salah, emas yang ada di Papua sana telah tereksploitasi sebanyak 14 juta ton!
Tapi aku juga tau melakukan yang aku omongin itu gak segampang membalik telapak tangan, tapi yah apa salahnya sih kita berusaha dulu, jangan main kasih orang luar gitu aja dong?? Apalagi itu di mulai dari jaman Pak Soeharto, nah katanya kan pas jaman itu Indonesia lagi jaya jayanya, ya kan??
Pasti gak mustahil untuk melakukan langkah yang aku fikirkan, pasti pejjabat kita yang pinter-pinter, para Profesor, Doktor, yang gelar sarjana berentet, punya cara yang lebih logis, lebih efisien, daripada cara ku yang hanya seorang pelajar kelas 8. Hah... gue jadi nya stress sendiri mukirinnya.
Nah... pasti juga ada kan yang kurang setuju dengan post an aku ini? Mungkin pada berpendapat aku ini sok pinter banget, paling tahu, dan sok iya padahal bukan siapa siapa tapi main komen sesuka hati di blog ini. Jujur aja ya... aku ngomong gini, gak sesuka hati, tapi aku juga searching masalah Freeport, dan setelah itu aku buat tanggapan tentang masalah ini.
Iya aku juga tau aku ini bukan siapa siapa, otak gak pinter pinter amat, tapi berusaha untuk menjadi yang terbaik, bukan orang kaya, tapi orang yang cukup gak lebih gak kurang, aku juga bukan anak pejabat yang berpengaruh. Tapi aku hanya anak Indonesia yang peduli akan nasib bangsanya sendiri.
Jadi sampai kapan, Indonesia mau untuk menjadi kaki tangan nya Amerika, yang bisanya hanya memanfaatkan kelebihan yang ada di Indonesia?? Kenapa kita tak berani melawan??
satu2nya solusi ngusir freeport dri sini adl dengan cara PEOPLE POWER alafilipina, kalo nggak gitu ngga bakalan diubris!!!
BalasHapustapi kita dilema juga krn kita msh tergantung sm USA (masih makek windows, mozilla, office, etc)....
Tutup saja jika masa kontraknya habis,,jangan diperpanjang, dibuat dibuat peraturan tersendirilah sgalah macam,,,,,,,j
BalasHapus