Alhamdulillah, Palestina Diakui di PBB
Jumat, 30 November 2012, 06:07 WIB
http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/12/11/30/me9uwg-alhamdulillah-palestina-diakui-di-pbb
Bendera Palestina di Stadion
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sidang Majelis Umum Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat pada Kamis (29/11)
akhirnya mengakui peningkatan status Palestina sebagai negara pemantau
non anggota.
Berdasarkan hasil voting, Palestina mendapat dukungan mayoritas sebesar 138 anggota majelis umum PBB. Sementara itu, hanya sembilan negara anggota yang menolak dan 41 anggota lainnya memilih abstain.
Dengan status barunya ini, Palestina dapat bergabung dalam organisasi PBB serta terlibat dalam perjanjian internasional. Ini bisa menjadi langkah maju guna mengupayakan jalur diplomasi mewujudkan kemerdekaan negaranya.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menilai peningkatan status ini bisa menjadi nafas baru menuju negosiasi damai dengan Israel.
''Usaha kami ini tidak untuk mengakhiri proses negosiasi melainkan bertujuan mencoba napas baru untuk perundingan dan peletakan fondasi kuat acuan sesuai kerangka resolusi internasional yang sesuai,'' katanya seperti dikutip AFP.
Bagi Israel, status ini bukan berarti ada pengakuan terhadap Negara Palestina. Negara zionis ini balik menuduh upaya tersebut dapat memicu terhenti bahkan rusaknya peta jalan damai keduanya. Penolakan Israel atas resolusi ini juga didukung sekutunya seperti Kanada dan AS.
Setelah Vuk Jeremic, Presiden Pertemuan Ke-67 Sidang Majelis Umum, mengumumkan hasil pemungutan suara itu, sambutan meriah datang dari ruang Sidang Majelis Umum.
Banyak duta besar dan diplomat menyambangi untuk berjabat tangan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas guna menyampaikan ucapan selamat mereka.
Berdasarkan hasil voting, Palestina mendapat dukungan mayoritas sebesar 138 anggota majelis umum PBB. Sementara itu, hanya sembilan negara anggota yang menolak dan 41 anggota lainnya memilih abstain.
Dengan status barunya ini, Palestina dapat bergabung dalam organisasi PBB serta terlibat dalam perjanjian internasional. Ini bisa menjadi langkah maju guna mengupayakan jalur diplomasi mewujudkan kemerdekaan negaranya.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menilai peningkatan status ini bisa menjadi nafas baru menuju negosiasi damai dengan Israel.
''Usaha kami ini tidak untuk mengakhiri proses negosiasi melainkan bertujuan mencoba napas baru untuk perundingan dan peletakan fondasi kuat acuan sesuai kerangka resolusi internasional yang sesuai,'' katanya seperti dikutip AFP.
Bagi Israel, status ini bukan berarti ada pengakuan terhadap Negara Palestina. Negara zionis ini balik menuduh upaya tersebut dapat memicu terhenti bahkan rusaknya peta jalan damai keduanya. Penolakan Israel atas resolusi ini juga didukung sekutunya seperti Kanada dan AS.
Setelah Vuk Jeremic, Presiden Pertemuan Ke-67 Sidang Majelis Umum, mengumumkan hasil pemungutan suara itu, sambutan meriah datang dari ruang Sidang Majelis Umum.
Banyak duta besar dan diplomat menyambangi untuk berjabat tangan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas guna menyampaikan ucapan selamat mereka.
Redaktur: Heri Ruslan
Reporter: Umi Lailatul
PBB mengakui status Palestina
Terbaru 30 November 2012 - 08:14 WIB
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2012/11/121130_palestina_pbb.shtml
Majelis Umum PBB sepakat
memberikan Palestina status sebagai negara pengamat non-anggota, langkah
yang ditentang keras oleh Israel dan AS.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas di hadapan
majelis mengatakan hasil pemungutan suara itu adalah "peluang terakhir
untuk menyelamatkan solusi dua-negara" dengan Israel.
Delegasi Israel di PBB mengatakan
hal itu membuat proses perdamaian "mundur", sedangkan AS mengatakan
keputusan itu "disayangkan."
"Hari ini dunia akan mendengar suara kami"
Amir Hamdan di Ramallah, Tepi Barat
Majelis mengambil keputusan dengan hasil 138-9 dan 41 negara abstain.
'Akta kelahiran'
"Enam puluh lima tahun yang lalu hari ini,
Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi 181, yang memisahkan tanah
Palestina yang bersejarah menjadi dua negara dan menjadi akta kelahiran
bagi Israel," kata Abbas sebelum pemungutan suara berlangsung.
"Majelis Umum hari ini terpanggil untuk mengeluarkan akta kelahiran bagi terwujudnya Negara Palestina," kata dia.
Duta Besar Israel untuk PBB, Ron Prosor,
mengatakan "satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian adalah melalui
persetujuan" antara kedua belah pihak, bukan PBB.
[KELAHIRAN DAN PEMBUATAN NEGARA JADI2-AN ISRAEL PADA TAHUN 1947 YANG DILAKUKAN SECARA DADAKAN DAN TIPU MUSLIHAT...... DAN SECARA "DE JURE" DAN AKAL SEHAT ADALAH TIDAK SAH, KARENA SUATU NEGARA TANPA KEJELASAN TAPAL BATAS DAN TANPA PROKLAMASI PERJUANGAN RAKYAT ISRAEL DAN TANPA MENYATAKAN NEGARA YANG DIGUNAKAN TERSEBUT ADALAH SEBAGIAN NEGARA ARAB PALESTINA DAN TANPA PERSETUJUAN NEGARA2 TETANGGA SEBAGAI BATAS2 NEGARA.
KALAU AS DAN INGGRIS....BENAR2 MAU MEMBUAT ISRAEL ADALAH NEGARA YANG SAH..DAN BENAR...TENTUNYA MEREKA MENGESAHKAN JUGA NEGARA PALESTINA DENGAN BATAS2 NEGARA KEDUANYA SECARA JELAS... HAL INI TIDAK DILAKUKAN... KARENA NEGARA MODEL INI ADALAH SSUNGGUHNYA ASAL MUASAL PIJAKAN UNTUK MEMBANGUN PANGKALAN TENTARA AS-INGGRIS UNTUK MELAKUKAN SISTEM PENJAJAHAN MODEL BARU...(NEO KOLONIALISME & NEO IMPERIALISME)
NEGARA ISRAEL ADALAH CIPTAAN POLITIK TIPU DAYA DAN REKAYASA INGGRIS DAN AMERIKA SERIKAT... UNTUK MENGELABUI DAN MENDUSTAI ....BANGSA2 DI DUNIA DAN PBB ADALAH BADAN YANG MENJADI ALAT PERMAINAN POLITIKUS AS DAN SEKUTU BARATNYA TERUTAMA INGGRIS ....
INI TIPU DAYA YANG SESUNGGUHNYA ISRAEL ADALAH MERUPAKAN PANGKALAN TENTARA AS DAN SEKUTU DI TIMUR-TENGAH UNTUK MENGEKALKAN PENJAJAHAN TERHADAP DUNIA ISLAM DAN BANGSA2 DI TIMUR TENGAH....
SAYANGNYA ..PARA PEMIMPIN DI TIMUR TENGAH SUDAH TERPECAH BELAH OLEH HASUTAN DAN FITNAHAN YANG MERASUK KEPADA TOKOH2 POLITIK OPORTUNIS DAN SEBAGIAN TENTARA...PEMBERONTAK YANG DISOKONG PENJAJAH INGGRIS DAN SEKUTU.. JUGA PARA ULAMA2 SUU BUATAN PARA PARA PENJAJAH...YANG RAKUS HARTA...DAN KEDUDUKAN....
INILAH KEBODOHAN SEBAGIAN UMAT ISLAM MAU DI ADU DOMBA DAN DIPECAH BELAH OLEH HANYA AMBISI YANG HARTA DAN KEKUASAAN....
SEMOGALAH KESADARAN RAKYAT DAN GENERASI BANGSA ARAB DAN UMAT ISLAM SEMAKIN BAIK DAN MENJADI ORANG2 YANG LEBIH SADAR DAN KUAT SILATURAHIM DAN PERSATUANNYA... DAN SEGERA MEWUJUDKAN KEKUATAN PERSUDARAAN-SILATURAHIM-SOLIDARITAS-PERSATUAN-KESATUAN DENGAN LANDASAN DAN BERDASARKAN AJARAN AGAMA ALLAH YANG LURUS DAN KOKOH, KOMPREHENSIF DAN INTEGRAL..SECARA UTUH MENYELURUH... AAMIIN..]
"Tidak ada keputusan PBB yang dapat menghancurkan ikatan 4.000 tahun antara rakyat Israel dan tanah Israel," kata Prosor.
Para penentang keputusan itu mengatakan negara
Palestina seharusnya dimunculkan melalui negosiasi bilateral, seperti
ditentukan dalam perjanjian damai Oslo 1993 yang mengukuhkan Otoritas
Palestina.
Berbicara usai pemungutan suara, duta besar AS
untuk PBB, Susan Rice, mendesak Palestina dan Israel untuk kembali
mengadakan pembicaraan damai dan memperingatkan kedua negara agar tidak
melakukan aksi-aksi unilateral.
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menyebut
keputusan itu "disayangkan dan tidak kontra-produktif", dan mengatakan
hal itu justru memberikan lebih banyak rintangan pada jalan damai.
"Dengan datang ke PBB, Palestina telah melanggar
kesepakatan dengan Israel dan Israel akan bertindak sesuai peraturan,"
kata kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui Twitter.
Sekjen PBB Ban Ki-moon juga menyerukan
pembicaraan antara kedua negara dan mengatakan resolusi itu mengecilkan
pentingnya bagi Palestina dan Israel kembali melakukan negosiasi damai.
Inggris abstain dari pemungutan suara, demikian
pula Jerman. Kepulauan Marshall dan Panama termasuk di antara negara
yang memberikan suara sama dengan Israel dan AS.
Di Tepi Barat, warga merayakan hasil di PBB dengan mengibarkan bendera dan bertakbir.
"Untuk pertama kalinya, akan ada negara bernama
Palestina, yang diakui oleh seluruh dunia," kata Amir Hamdan pada kantor
berita Associated Press.
"Hari ini dunia akan mendengar suara kita," tambahnya.
Ini 9 Negara Penentang Status Palestina di PBB
Liputan6.com, New York :
http://id.berita.yahoo.com/ini-9-negara-penentang-status-palestina-di-pbb-020805690.html
Kamis 29
November 2012 menjadi hari bersejarah bagi Palestina. Mendapat pengakuan
dunia sebagai sebuah negara, meski mendapatkan status penuh di PBB.
Setelah perjuangan panjang tanpa henti dan kucuran darah para korban.
Seperti dimuat Sky News,
Jumat (30/11/20120), relosusi Majelis Umum PBB meningkatkan status
Palestina menjadi negara pengamat non-anggota. Didukung 138 negara, 41
menyatakan abstain, dan hanya 9 negara yang menentang.
Menyambut
hasil voting ini, bendera Palestina dikibarkan di ruang majelis Umum
PBB, di belakang para delegasi yang bersorak dan menangis haru.
Kemenangan diplomatik ini juga dirayakan di seantero Palestina, Ramallah
juga Gaza. Rakyat meneriakkan "Allahuakbar", membunyikan klakson, menembakkan senjata ke udara, menari di jalanan.
Meski
perjuangan belum berakhir, sampai Palestina diakui sebagai sebuah
negara merdeka dan berdaulat. Namun ini adalah langkah maju: untuk
mendirikan negara Palestina yang meliputi Tepi Barat, Jalur Gaza, dan
Yerusalem timur -- sebuah wilayah yang dikooptasi Israel dalam Perang
Timur Tengah 1967.
Status ini membuka kesempatan bagi Palestina
untuk bergabung di badan-badan PBB, termasuk International Criminal
Court (ICC), yang bisa digunakan untuk memperkarakan Israel dalam kasus
kejahatan perang.
AS-Israel malu berat
Di sisi lain, ini adalah kekalahan diplomatik memalukan bagi Amerika Serikat dan Israel.
AS
langsung mengkritik pemungutan suara historis ini. "Resolusi tak
menguntungkan dan kontraproduktif hari ini akan menghambat jalan
perdamaian," kata Duta Besar AS untuk PBB, Susan Rice. Kata "tak
menguntungkan" dan "tidak produktif berasal dari Menlu AS, Hillary
Clinton.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan
mencak-mencak. Ia menuding pidato Presiden Palestina, Mahmoud Abbas
sebelum voting sebagai "fitnah dan berbisa". Ia bahkan menganggap
pemungutan suara itu tak berarti.
Selain Israel dan AS, hanya
Kanada negara besar yang menentang peningkatan status Palestina itu.
Jerman dan Belanda yang sebelumnya cenderung menolak, memilih jalan
tengah, abstain.
Berikut 9 negara penentang peningkatan status Palestina:
2. Amerika Serikat
3. Kanada
4. Republik Ceko
5. Marshal Island
6. Mikronesia
7. Nauru
8. Palau
9. Panama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar