Inilah Kecanggihan Roket Palestina
Selasa, 20 November 2012, 01:06 WIB
http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/12/11/20/mdqya3-inilah-kecanggihan-roket-palestina
goldenraindrop.wordpress.com
Bendera Palestina berkibar
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA --
Para pejuang Palestina telah berhasil
meningkatkan kualitas dan kuantitas roket-roket yang mereka gunakan
menyerang Israel, khususnya dalam konflik di Jalur Gaza dalam sepekan
terakhir.
"Para pejuang Palestina menjanjikan kejutan bagi Israel jika mereka
terus ngotot menyerang Gaza," kata koresponden Kantor Berita Mi'raj
(MINA) di Gaza merujuk kepada kemampuan para pejuang Palestina di Gaza
dalam membuat dan menggunakan roket-roket buatan mereka menyerang
Israel.
Kualitas roket yang ditembakkan pejuang Palestina dapat dilihat
kemampuan menjatuhkan dua pesawat mata-mata tanpa awak, jet tempur
canggih jenis F-16 dan helikopter tempur Apache milik Israel dalam
sepekan terakhir. Roket-roket tersebut mereka namai GRAD, M-75, M-107,
Cornait dan Fajar 5 berjarak tempuh 80 km yang digunakan menyerang Tel
Aviv.
Jarak jangkauan yang sudah bisa mencapai Tel Aviv, ibu kota Israel,
membuat sirine bahaya di kota tersebut menyala setelah 20 tahun tidak
pernah menyala karena serangan dari Gaza. Juga bisa digunakan untuk
menyerang kapal-kapal AL Israel di Laut Gaza.
Para Pejuang Palestina saat ini juga bertambah mahir dalam
menyembunyikan roket-roket yang siap tembak tersebut. Mereka menyimpan
roket dengan penuh seksama untuk bisa ditembakkan langsung ke pihak
musuh tanpa bisa dilacak oleh radar Israel.
Dengan kemajuan besar ini, Israel mengalami kesulitan dalam melacak
posisi penempatan roket-roket tersebut sehingga kerap menembaki
lahan-lahan kosong yang mereka perkirakan sebagai lokasi penyimpanan
roket.
Sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam telah menyatakan
mereka menembakkan sedikitnya 1000 roket berbagai jenis ke berbagai
sasaran di Israel. Sejumlah 192 di antaranya pada hari Senin.
Redaktur: Endah Hapsari
Sumber: Antara
Hamas dan Fatah Singkirkan Pertikaian Demi Gaza
Senin, 19 November 2012, 20:05 WIB
goldenraindrop.wordpress.com
Bendera Palestina berkibar
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH--
Kelompok Hamas dan Fatah sepakat
untuk mengakhiri pertikaian diantara keduanya. Dalam pertemuan kedua
kelompok di Ramallah, Senin (19/11), kesepakatan itu disaksikan ribuan
warga Tepi Barat.
"Dari sini, kami mengumumkan bersama pemimpin faksi lainnya untuk
mengakhiri pertikaian," kata pejabat senior Fatah, Jibril Rajoub yang
didampingi pimpinan Hamas seperti dikutip AFP.
Lokasi bersejarah itu berada di Manara Square, Ramallah. Ribuan warga
Palestina yang datang membawa bendera negaranya sembari menerikan
"Persatuan" dan "Hancurkan Tel Aviv".
"Siapapun yang berbicara tentang perpecahan adalah kriminal," kata pemimpin Hamas, Mahmoud Al-Ramahi.
Fatah dan Hamas, dua faksi utama Palestina. Kedua bertikai selama
bertahun tahun. Namun, serangan Israel terhadap Gaza membuat keduanya
sadar, pentingnya persatuan.
Redaktur: Yudha Manggala P Putra
Reporter: Agung Sasongko
Sumber: AFP
Demonstran Pro-Palestina Landa Kota-kota Besar Eropa
Senin, 19 November 2012
Hidayatullah.com— http://hidayatullah.com/read/25919/19/11/2012/demonstran-pro-palestina-landa-kota-kota-besar-eropa.html
Serangan
Zionis-Israel ke Jalur Gaza telah memicu berbagai demonstrasi di
berbagai kota besar di Eropa. Mereka menuntut segera diakhirinya
kekerasan atas warga sipil. Di Paris ratusan demonstran pro-Palestina
menuntut Zionis-Israel menghentikan kekerasan dan menjauhkan diri dari
urusan politik Palestina.
Taufiq Tahani dari Organisasi Solidaritas Palestina di Prancis
mengatakan, “Pemilu Israel sebentar lagi, mereka melihat bahwa koalisi
partai kanan ultra konservatif terancam, jadi mereka ingin menunjukkan
bahwa mereka adalah satu-satunya yang bisa menumpas Palestina.”
Di Roma, para pemrotes berdemonstrasi di depan gedung Parlemen untuk mendapatkan dukungan internasional yang lebih besar dalam mengutuk kekerasan itu, yang pecah hari Rabu setelah rudal Israel menewaskan Komandan Hamas, Ahmad al-Ja’bari. Roket-roket kemudian ditembakkan ke Israel selatan dari Jalur Gaza, menewaskan tiga orang.
“Satu-satunya jalan untuk menghentikan pembunuhan ini adalah pengakuan atas negara Palestina, dan seperti yang diminta Mahmud Abbas di PBB, serta mencegah dukungan bagi tentara Israel serta tindakan yang mereka lakukan terhadap bangsa kami,” ujar Zaid Alawna, seorang warga Palestina sebagaimana dikutip Voice of America (VOA).
Para demonstran meneriakkan, “Lima, enam, tujuh, delapan, Israel adalah negara teroris. Satu, dua, tiga empat, tidak ada lagi pendudukan.”
Di Roma, para pemrotes berdemonstrasi di depan gedung Parlemen untuk mendapatkan dukungan internasional yang lebih besar dalam mengutuk kekerasan itu, yang pecah hari Rabu setelah rudal Israel menewaskan Komandan Hamas, Ahmad al-Ja’bari. Roket-roket kemudian ditembakkan ke Israel selatan dari Jalur Gaza, menewaskan tiga orang.
“Satu-satunya jalan untuk menghentikan pembunuhan ini adalah pengakuan atas negara Palestina, dan seperti yang diminta Mahmud Abbas di PBB, serta mencegah dukungan bagi tentara Israel serta tindakan yang mereka lakukan terhadap bangsa kami,” ujar Zaid Alawna, seorang warga Palestina sebagaimana dikutip Voice of America (VOA).
Para demonstran meneriakkan, “Lima, enam, tujuh, delapan, Israel adalah negara teroris. Satu, dua, tiga empat, tidak ada lagi pendudukan.”
Di London, polisi terlibat dalam baku hantam dengan sebagian demonstran di luar kedutaan besar Israel. Namun, tidak ada laporan tentang adanya penangkapan di mana-mana.
Dalam kunjungan ke Spanyol, Menteri Luar Negeri Brazil Antonio de Aguiar Patriota mengatakan, “Kami negara-negara Mercosur, mengimbau diakhirinya kekerasan itu dan meminta Dewan Keamanan mengambil tanggung jawab isu ini, dan menyatakan dukungan kami bagi permohonan Palestina untuk menjadi negara anggota pengamat PBB, dan kami mengirim pesan kepada Palestina dan Israel bahwa jalan untuk menyelesaikan krisis ini adalah melalui diplomasi dan dialog.”
Empat puluh dua warga Palestina dan tiga warga Israel dilaporkan tewas sejak kedua pihak mulai saling menyerang hari Rabu.
50 Negara
Aksi menentang penjajahan Zionis-Israel juga terjadi di 50 negara di
seluruh dunia. Sebelumnya, puluhan ribu pengunjuk rasa di seluruh dunia
menggelar aksi protes atas serangan tanpa henti Zionis di Jalur Gaza
pada Jumat (16/11/2012).
Situs media Arab dan asing memonitor, lebih dari 50 aksi unjuk rasa
digelar di sejumlah kota di seluruh dunia, termasuk New York, Paris dan
Sidney.
Di sejumlah negara, seperti Mesir, Libanon, Iran,
Malaysia dan Yaman pun digelar aksi solidaritas serupa terhadap Jalur
Gaza. Diharapkan gelombang unjuk rasa dan pawai anti’Israel’ terus
membesar.
Occupied Palestine dikutip Sahabat al-Aqsha melaporkan,
sebuah demonstrasi mengutuk serangan Zionis di Gaza digelar di masjid
Al-Azhar Kairo setelah shalat Jumat. Para pengunjuk rasa menuntut
pemerintah memutuskan hubungan dengan ‘Israel’ dan mengusir duta besar
‘Israel’ dari semua negara Arab. Hari itu, para pengunjuk rasa bergerak
ke alun-alun Tahrir di ibukota.
Unjuk rasa juga digelar di masjid-masjid lainnya, seperti di Alexandria dimana para pengunjuk rasa meminta pemimpin ‘Israel’ dituntut, Kedutaan Besar ‘Israel’ di Kairo ditutup dan pembatalan perjanjian dan kesepakatan di antara Mesir dan ‘Israel’.
Demonstrasi juga terlihat di sejumlah kamp pengungsi Palestina di Libanon dimana para pengunjuk rasa memenuhi jalan-jalan, mengibarkan bendera Palestina dan menyerukan perlawaan terhadap ‘Israel’.
Unjuk rasa juga digelar di masjid-masjid lainnya, seperti di Alexandria dimana para pengunjuk rasa meminta pemimpin ‘Israel’ dituntut, Kedutaan Besar ‘Israel’ di Kairo ditutup dan pembatalan perjanjian dan kesepakatan di antara Mesir dan ‘Israel’.
Demonstrasi juga terlihat di sejumlah kamp pengungsi Palestina di Libanon dimana para pengunjuk rasa memenuhi jalan-jalan, mengibarkan bendera Palestina dan menyerukan perlawaan terhadap ‘Israel’.
Di Beirut, ibukota Leibanon, para pengunjuk rasa berkumpul di depan kantor PBB untuk memprotes serangan biadab Zionis terhadap warga sipil Gaza. Mereka mengibarkan bendera Libanon dan faksi-faksi perlawanan Palestina serta meneriakkan slogan-slogan anti’Israel’ dan meminta dukungan negara-negara Arab terhadap Palestina.
Di Yaman, unjuk rasa
berskala besar digelar sehabis shalat Jumat di Sana’a, ibukota Yaman dan
beberapa kota lainnya. Ribuan pengunjuk rasa berkumpul dalam sebuah
aksi bernama “Together to support Palestine”.
Koresponden
kantor berita Aljazeera di Malaysia melaporkan, ratusan warga Malaysia
berkumpul di Kuala Lumpur untuk berpartisipasi dalam aksi solidaritas
untuk Gaza. Para pengunjuk rasa juga berkumpul di depan Keduataan
Amerika dan memprotes dukungan tanpa henti Amerika terhadap rezim Zionis
dalam serangannya di Gaza.
Di Turki, ribuan pengunjuk rasa
berkumpul sehabis shalat Jumat. Kantor berita Anatolia menyebutkan, para
pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan
slogan-slogan yang mengutuk ‘Israel’. Pengunjuk rasa juga meminta
otoritas Turki untuk memboikot barang-barang dari ‘Israel’.*
Rep: Panji IslamRed: Cholis Akbar
Melongok Roket Hamas, Buatan Sendiri atau Impor?
Selasa, 20 November 2012, 11:48 WIB
AP Photo /Tsafrir Abayov
Misile Iron Dome Israel mencoba menghadang roket-roket Hamas
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, JERUSSALEM --
http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/12/11/20/mdrs0n-melongok-roket-hamas-buatan-sendiri-atau-impor
http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/12/11/20/mdrs0n-melongok-roket-hamas-buatan-sendiri-atau-impor
Israel kewalahan menghadapi
roket Hamas yang dinilai berteknologi tinggi. Roket yang mampu
menghantam kota Tel Aviv dan Yerussalem tersebut diduga Israel bukanlah
buatan Hamas melainkan produk impor dari Iran.
Israel yang memiliki kekuatan militer jauh lebih besar dari pasukan Hamas tak mampu menghentikan roket yang dikirim dari Gaza. Kamis lalu, roket Hamas menewaskan tiga warga Israel. Bahkan sejak tahun 2001, tercatat 30 orang tewas akibat serangan roket Hamas.
Padahal, Israel memiliki sistem pengaman roket, Iron Dome, yang sangat canggih. Irone Dome dapat mengirimkan sinyal dan menjatuhkan roket ketika melewati sistem tersebut.
Israel yang memiliki kekuatan militer jauh lebih besar dari pasukan Hamas tak mampu menghentikan roket yang dikirim dari Gaza. Kamis lalu, roket Hamas menewaskan tiga warga Israel. Bahkan sejak tahun 2001, tercatat 30 orang tewas akibat serangan roket Hamas.
Padahal, Israel memiliki sistem pengaman roket, Iron Dome, yang sangat canggih. Irone Dome dapat mengirimkan sinyal dan menjatuhkan roket ketika melewati sistem tersebut.
Bahkan sirine pun berbunyi memperingatkan warga sebelum roket
tersebut jatuh dan meledak. Cukup waktu bagi warga untuk berlindung
sebelum roket Hamas menghantam ke daratan.
Atas kecanggihan roket Hamas tersebut, Israel pun mencurigai roket tersebut bukanlah produk dalam negeri Gaza, Palestina. Israel menuding Iran menyelundupkan roket-roket tersebut ke jalur Gaza yang selama ini diblokade Israel dari dunia internasional.
Atas kecanggihan roket Hamas tersebut, Israel pun mencurigai roket tersebut bukanlah produk dalam negeri Gaza, Palestina. Israel menuding Iran menyelundupkan roket-roket tersebut ke jalur Gaza yang selama ini diblokade Israel dari dunia internasional.
Redaktur: Hafidz Muftisany
Reporter: Afriza Hanifa
Gaza Diserang, Mesir Tarik Dubes dari Israel
Kamis, 15 November 2012
http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/12/11/20/mdrs0n-melongok-roket-hamas-buatan-sendiri-atau-impor
Rep: Ama Farah
Red: Dija
http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/12/11/20/mdrs0n-melongok-roket-hamas-buatan-sendiri-atau-impor
Hidayatullah.com—
Stasiun
televisi pemerintah Mesir hari Rabu malam (14/11/2012) mengumumkan
bahwa Presiden Muhammad Mursy menarik pulang Duta Besar Mesir untuk
Israel Atef Muhammad Salem, terkait serangan Zionis terhadap Jalur Gaza.
Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, jurubicara presiden
Yasser Ali mengatakan bahwa Mursy juga memanggil duta besar Israel di
Kairo guna menyampaikan penolakan Mesir atas serangan berkelanjutan
Zionis Israel atas wilayah Palestina di Jalur Gaza.
“Presiden sudah memerintahkan perwakilan Mesir di Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk meminta digelar pertemuan darurat Dewan Keamanan. Dalam hubungan telepon dengan sekretaris jenderal Liga Arab, presiden juga meminta diigelar pertemuan darurat para menteri luar negeri Arab,” kata Ali dikutip Ahram Online.
Hari Rabu dini hari kemarin, serangan udara Zionis Israel menewaskan 7 orang warga Gaza, termasuk komandan Hamas Ahmad Al Jabari.
Tahun 2011, para pemuda Mesir pendukung Palestina melakukan unjuk rasa besar di depan Kedutaan Israel di Kairo guna menekan Dewan Tertinggi Militer (SCAF), yang ketika itu berkuasa menggantikan Husni Mubarak, menutup misi diplomatik tersebut.
September 2011, pengunjuk rasa berhasil menerobos pagar Kedutaan Israel dan memaksa para diplomat Zionis keluar dari Mesir.*
“Presiden sudah memerintahkan perwakilan Mesir di Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk meminta digelar pertemuan darurat Dewan Keamanan. Dalam hubungan telepon dengan sekretaris jenderal Liga Arab, presiden juga meminta diigelar pertemuan darurat para menteri luar negeri Arab,” kata Ali dikutip Ahram Online.
Hari Rabu dini hari kemarin, serangan udara Zionis Israel menewaskan 7 orang warga Gaza, termasuk komandan Hamas Ahmad Al Jabari.
Tahun 2011, para pemuda Mesir pendukung Palestina melakukan unjuk rasa besar di depan Kedutaan Israel di Kairo guna menekan Dewan Tertinggi Militer (SCAF), yang ketika itu berkuasa menggantikan Husni Mubarak, menutup misi diplomatik tersebut.
September 2011, pengunjuk rasa berhasil menerobos pagar Kedutaan Israel dan memaksa para diplomat Zionis keluar dari Mesir.*
Rep: Ama Farah
Red: Dija
Roket Pejuang Palestina Kembali Hantam Kawasan Israel
Selasa, 20 November 2012, 01:22 WIB
AP
Jejak asap roket pejuang Palestina yang ditembakkan ke wilayah Israel dari Gaza.
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, Sayap militer Jihad Islam, Palestina, beberapa
saat lagi akan menayangkan video penembakkan roket Fajr 3 produk Iran
ke sejumlah distrik Israel.
Brigade al-Quds, sayap militer Jihad Islam mengumumkan telah menembakkan roket Fajr 3 ke distrik Bat Yam di wilayah pendudukan, demikian dilaporkan Fars News mengutip TV al-Manar.
Sayap militer Jihad Islam itu mengaku akan segera mempublikasikan rincian berita ini.
Tidak lama lagi Brigade al-Quds akan mempublikasikan tayangan video penembakan roket Fajr 3 ke distrik-distrik dekat Tel Aviv tersebut. Distrik Bat Yam terletak tidak jauh dari Iron Dome kelima Israel.
Brigade al-Quds, sayap militer Jihad Islam mengumumkan telah menembakkan roket Fajr 3 ke distrik Bat Yam di wilayah pendudukan, demikian dilaporkan Fars News mengutip TV al-Manar.
Sayap militer Jihad Islam itu mengaku akan segera mempublikasikan rincian berita ini.
Tidak lama lagi Brigade al-Quds akan mempublikasikan tayangan video penembakan roket Fajr 3 ke distrik-distrik dekat Tel Aviv tersebut. Distrik Bat Yam terletak tidak jauh dari Iron Dome kelima Israel.
Redaktur: Endah Hapsari
Sumber: IRIB/IRNA
Pantai Gaza dan Palestina Merdeka
Selasa, 20 November 2012, 01:00 WIB
http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/12/11/19/mdqktq-pantai-gaza-dan-palestina-merdeka
AP
Pantai Gaza
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID,Oleh: Eko Haryadi Ismail (wartawan Republika)
Kareem dan Umar berkejaran. Sekali waktu, Kareem melemparkan pasir yang tergenggam di tangannya ke tubuh Umar. Umar pun membalas.
Tawa lepas penuh keceriaan mengembang di kedua wajah bocah sepuluhan tahun ini. Sedangkan belasan teman Kareem dan Umar saling berebut bola yang liar memantul di pasir pantai.
Panas terik 40 derajat Celcius siang itu tak menyurutkan langkah ratusan anak-anak sekolah berhamburan di bibir pantai. Hari itu merupakan ‘Summer Camp’ pertama yang digelar sekolah mereka di Pantai Gaza.
Selain anak-anak SD, saya melihat ribuan warga Jalur Gaza tumpah ruah di sepanjang pantai indah Laut Mediterania itu. Sebagian berkecimpung air di pinggir pantai, sebagian lagi menantang ombak sejarak 20 meter dari tepi darat. Adapun kaum dewasanya duduk-duduk menikmati minuman dingin di bawah kafe tenda yang tersusun berjajar.
Di ujung pandangan ke arah laut, saya melihat dua kapal perang Israel sedang berpatroli. Perkiraan saya, jarak kapal perang dengan tepian Pantai Gaza tak lebih dari tiga kilometer. Sekitar 50 meter dari pantai, sebuah perahu mesin diawaki dua remaja tanggung, lalu-lalang tak menentu.
Sebuah bendera Palestina berkibar di bagian belakang perahu. Seakan mengejek kapal-kapal Israel nun jauh di sana. Perahu bermesin kecil ini sesekali bergerak zig-zag layaknya peselancar yang dikejar ombak. Suasana pantai siang itu benar-benar ramai.
Pantai Gaza membentang dari ujung selatan Jalur Gaza di Rafah sampai ujung utara di Beit Lehiya atau Jabaliya. Jalur Gaza memang daerah pesisir yang diapit gurun pasir nan luas. Panjang Pantai Gaza sama dengan panjang Jalur Gaza, sekitar 45 kilometer.
Jika di sebelah barat Jalur Gaza dibatasi laut, di sebelah timur berbatasan dengan Israel. Jarak antara pantai dan perbatasan Gaza-Israel tak lebih dari 10 kilometer.
Bagi rakyat Gaza, pantai ini satu-satunya destinasi wisata yang bisa mereka datangi. Tentu, bukan hanya karena pantainya yang indah, melainkan memang mereka tak bisa ke mana-mana lagi. Semua pintu perbatasan di utara dan timur dikuasai Israel. Negara Zionis itu yang menentukan siapa dan apa yang bisa masuk lewat pintu-pintu perbatasan. Tentu saja, tertutup sama sekali untuk perlintasan rakyat Gaza.
Satu-satunya harapan akses keluar adalah pintu perbatasan Rafah di selatan. Namun, bukan perkara mudah bagi rakyat Gaza melintasi pintu perbatasan Palestina-Mesir itu.
Karena blokade Israel dan Mesir, hanya pantai satu-satunya pilihan masyarakat Gaza menghabiskan waktu liburan seperti sekarang ini,’’ jelas Aiman Abu Einen, dosen Al-Quds Open University, yang menjadi ‘pemandu tur’ saya hari itu.
Aiman adalah pemuda 23 tahun tamatan studi pascasarjana bidang ilmu politik. Di Pantai Gaza, dia pun mengadukan nasib masa depannya selepas menyandang predikat master politik. Saya ingin keluar Gaza, melanjutkan studi doktor di universitas yang bagus dan kembali ke sini untuk mengamalkan ilmu saya,’’ papar Aiman.
Dari kemampuan bahasa Inggrisnya yang lebih dari fasih, saya sudah mengira otak Aiman encer luar biasa. Benar saja. Aiman adalah pemegang tiga beasiswa program doktor (S3) dari universitas terkemuka di Dubai, Libia, dan Malaysia. Sayang, kendala visa menghalangi Aiman mewujudkan panggilan ketiga universitas yang menawarinya beasiswa itu.
Tapi tak apa, insya Allah setelah Palestina merdeka nanti, saya bisa kuliah di universitas manapun. Mungkin saja universitas di Indonesia,’’ tutur Aiman. Matanya melirik pada saya.
Ya, langkah Aiman dan orang-orang terpelajar Gaza ibarat langkah anak-anak yang sedang berlomba melawan ombak di Pantai Gaza. Selangkah mereka maju, sepuluh langkah mereka terempas mundur. Makin maju ke tengah laut, makin keras tamparan ombak menghanyutkan badan kembali ke pantai.
Tentu saja, Aiman, anak-anak kecil, dan kaum dewasa di pantai itu, berharap bendera Palestina merdeka bisa gagah berkibar tak hanya di perahu bermesin kecil yang masih lalu-lalang di depan mata saya. Tentu, mereka berharap bendera Palestina bisa berkibar di bawah pengakuan dunia.
Karena kami tak ingin terus menjadi negara tak berdaya. Kami ingin berdaulat, maju, dan berjaya seperti bangsa-bangsa mulia lainnya,’’ kata Aiman. Saya mengucap amin dalam hati.
Dua kapal perang Israel makin terlihat samar di ujung sana. Semoga menjadi pertanda makin jauhnya duka nestapa rakyat Gaza.
Kareem dan Umar berkejaran. Sekali waktu, Kareem melemparkan pasir yang tergenggam di tangannya ke tubuh Umar. Umar pun membalas.
Tawa lepas penuh keceriaan mengembang di kedua wajah bocah sepuluhan tahun ini. Sedangkan belasan teman Kareem dan Umar saling berebut bola yang liar memantul di pasir pantai.
Panas terik 40 derajat Celcius siang itu tak menyurutkan langkah ratusan anak-anak sekolah berhamburan di bibir pantai. Hari itu merupakan ‘Summer Camp’ pertama yang digelar sekolah mereka di Pantai Gaza.
Selain anak-anak SD, saya melihat ribuan warga Jalur Gaza tumpah ruah di sepanjang pantai indah Laut Mediterania itu. Sebagian berkecimpung air di pinggir pantai, sebagian lagi menantang ombak sejarak 20 meter dari tepi darat. Adapun kaum dewasanya duduk-duduk menikmati minuman dingin di bawah kafe tenda yang tersusun berjajar.
Di ujung pandangan ke arah laut, saya melihat dua kapal perang Israel sedang berpatroli. Perkiraan saya, jarak kapal perang dengan tepian Pantai Gaza tak lebih dari tiga kilometer. Sekitar 50 meter dari pantai, sebuah perahu mesin diawaki dua remaja tanggung, lalu-lalang tak menentu.
Sebuah bendera Palestina berkibar di bagian belakang perahu. Seakan mengejek kapal-kapal Israel nun jauh di sana. Perahu bermesin kecil ini sesekali bergerak zig-zag layaknya peselancar yang dikejar ombak. Suasana pantai siang itu benar-benar ramai.
Pantai Gaza membentang dari ujung selatan Jalur Gaza di Rafah sampai ujung utara di Beit Lehiya atau Jabaliya. Jalur Gaza memang daerah pesisir yang diapit gurun pasir nan luas. Panjang Pantai Gaza sama dengan panjang Jalur Gaza, sekitar 45 kilometer.
Jika di sebelah barat Jalur Gaza dibatasi laut, di sebelah timur berbatasan dengan Israel. Jarak antara pantai dan perbatasan Gaza-Israel tak lebih dari 10 kilometer.
Bagi rakyat Gaza, pantai ini satu-satunya destinasi wisata yang bisa mereka datangi. Tentu, bukan hanya karena pantainya yang indah, melainkan memang mereka tak bisa ke mana-mana lagi. Semua pintu perbatasan di utara dan timur dikuasai Israel. Negara Zionis itu yang menentukan siapa dan apa yang bisa masuk lewat pintu-pintu perbatasan. Tentu saja, tertutup sama sekali untuk perlintasan rakyat Gaza.
Satu-satunya harapan akses keluar adalah pintu perbatasan Rafah di selatan. Namun, bukan perkara mudah bagi rakyat Gaza melintasi pintu perbatasan Palestina-Mesir itu.
Karena blokade Israel dan Mesir, hanya pantai satu-satunya pilihan masyarakat Gaza menghabiskan waktu liburan seperti sekarang ini,’’ jelas Aiman Abu Einen, dosen Al-Quds Open University, yang menjadi ‘pemandu tur’ saya hari itu.
Aiman adalah pemuda 23 tahun tamatan studi pascasarjana bidang ilmu politik. Di Pantai Gaza, dia pun mengadukan nasib masa depannya selepas menyandang predikat master politik. Saya ingin keluar Gaza, melanjutkan studi doktor di universitas yang bagus dan kembali ke sini untuk mengamalkan ilmu saya,’’ papar Aiman.
Dari kemampuan bahasa Inggrisnya yang lebih dari fasih, saya sudah mengira otak Aiman encer luar biasa. Benar saja. Aiman adalah pemegang tiga beasiswa program doktor (S3) dari universitas terkemuka di Dubai, Libia, dan Malaysia. Sayang, kendala visa menghalangi Aiman mewujudkan panggilan ketiga universitas yang menawarinya beasiswa itu.
Tapi tak apa, insya Allah setelah Palestina merdeka nanti, saya bisa kuliah di universitas manapun. Mungkin saja universitas di Indonesia,’’ tutur Aiman. Matanya melirik pada saya.
Ya, langkah Aiman dan orang-orang terpelajar Gaza ibarat langkah anak-anak yang sedang berlomba melawan ombak di Pantai Gaza. Selangkah mereka maju, sepuluh langkah mereka terempas mundur. Makin maju ke tengah laut, makin keras tamparan ombak menghanyutkan badan kembali ke pantai.
Tentu saja, Aiman, anak-anak kecil, dan kaum dewasa di pantai itu, berharap bendera Palestina merdeka bisa gagah berkibar tak hanya di perahu bermesin kecil yang masih lalu-lalang di depan mata saya. Tentu, mereka berharap bendera Palestina bisa berkibar di bawah pengakuan dunia.
Karena kami tak ingin terus menjadi negara tak berdaya. Kami ingin berdaulat, maju, dan berjaya seperti bangsa-bangsa mulia lainnya,’’ kata Aiman. Saya mengucap amin dalam hati.
Dua kapal perang Israel makin terlihat samar di ujung sana. Semoga menjadi pertanda makin jauhnya duka nestapa rakyat Gaza.
Redaktur: M Irwan Ariefyanto
NU: Liga Arab Gagal Lindungi Gaza
Senin, 19 November 2012, 19:49 WIB
Agung Fatma Putra/Republika
Said Aqil Siradj
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -
Nahdlatul Ulama (NU), civil society
berbasis massa Islam terbesar di Indonesia mengutuk keras tindakan
brutal Israel yang membombardir wilayah Gaza di Palestina.
Peristiwa ini dinilai sebagai kegagalan Liga Arab dalam menjalankan fungsinya menciptakan perdamaian untuk negara-negara Arab.
"Apa gunanya Liga Arab kalau tidak bisa menciptakan perdamaian untuk negara-negara di wilayah Arab. Liga Arab sudah gagal menjalankan fungsinya," tegas Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, Senin (19/11).
Secara umum NU menilai serangan Israel sebagai perbuatan yang keji dan melampaui batas-batas kemanusiaan. Lantaran serangan Israel, ujar Kiai Said, lebih banyak mengenai masyarakat sipil, bahkan dekat Rumah Sakit yang dibangun Indonesia di Gaza.
"Apa gunanya Liga Arab kalau tidak bisa menciptakan perdamaian untuk negara-negara di wilayah Arab. Liga Arab sudah gagal menjalankan fungsinya," tegas Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, Senin (19/11).
Secara umum NU menilai serangan Israel sebagai perbuatan yang keji dan melampaui batas-batas kemanusiaan. Lantaran serangan Israel, ujar Kiai Said, lebih banyak mengenai masyarakat sipil, bahkan dekat Rumah Sakit yang dibangun Indonesia di Gaza.
"Semoga relawan-relawan kita di sana diberikan kekuatan dan keselamatan," harap Kiai Said.
Untuk bisa meredam konflik antara Israel dan Palestina pada umumnya, Kiai Said dengan tegas mendesak Liga Arab menunjukkan peranan nyatanya dalam menciptakan perdamaian. "Jangan terus-terusan dikendalikan kekuatan negara lain," tegasnya.
Untuk bisa meredam konflik antara Israel dan Palestina pada umumnya, Kiai Said dengan tegas mendesak Liga Arab menunjukkan peranan nyatanya dalam menciptakan perdamaian. "Jangan terus-terusan dikendalikan kekuatan negara lain," tegasnya.
Redaktur: Hafidz Muftisany
Reporter: Indah Wulandari
KNRP Serukan Dukungan untuk Palestina
Senin, 19 November 2012, 18:13 WIB
Bendera Palestina
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA--
Komite Nasional untuk Rakyat
Palestina (KNRP) menyerukan seluruh komponen masyarakat di Indonesia
untuk menggalang dukungan baik moril maupun materil terhadap rakyat
Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaannya.
Siaran pers KNRP, Senin (19/11), menyebutkan KNRP juga mengajak
masyarakat dunia untuk memberikan bantuan moril dan kemanusiaan kepada
rakyat Palestina sebagai wujud rasa solidaritas sesama penduduk dunia.
Dalam pernyataan yang ditandatangani Sekjen KNRP Ir H Budiyanto, KNRP
juga mengajak seluruh komponen anak bangsa lainnya untuk mengajukan
tuntutan terhadap pelanggaran hak asasi manusia dan "genocide" yang
dilakukan terhadap bangsa Palestina.
Dalam Beberapa hari terakhir, sebut KNRP, kekejaman Israel terhadap
sebagian penduduk dunia yang hidup di wilayah Gaza Palestina kembali
terjadi.
"Mereka dengan congkak dan sombong mengerahkan kekuatan militer
melalui darat dan udara untuk membunuh masyarakat sipil yang tidak
berdaya. Sampai saat ini sudah 49 orang yang syahid dan lebih dari 520
luka-luka, di antaranya korban anak anak, perempuan dan orang tua," kata
Budiyanto.
KNRP menilai sungguh ironi di era demokrasi dunia saat ini masih ada praktik penjajahan terhadap bangsa yang berdaulat.
Sebagai anak bangsa yang memiliki UUD Negara Republik 1945, yang
mengharuskan penghapusan segala bentuk penjajahan di atas dunia dan
Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa tentang Hak Asasi Manusia, KNRP
mendorong pemerintah Republik Indonesia untuk menuntut PBB menjatuhkan
sanksi tegas kepada Israel atas tindakan biadab menyerang Gaza.
Selain itu, KNRP mengajak negara-negara ASEAN dan negara sahabat di
seluruh dunia agar mengutuk dan memberi sanksi diplomatik dan ekonomi
kepada penjajah Israel hingga Palestina merdeka
Kepada negara-negara Arab, KNRP juga menyerukan agar segera bersatu
menghadapi segala tipu daya Israel untuk memerdekakan Palestina dan
mengusir penjajah Israel keluar dari negara Palestina.
Redaktur: Yudha Manggala P Putra
Sumber: Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar