Palestina Berhasil Tembus Pertahanan Israel
Jumat, 23 November 2012, 12:39 WIB
xinhuanet.com
. http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/12/11/23/mdxed8-palestina-berhasil-tembus-pertahanan-israel
Salah satu pasukan Jihad Islam Palestina
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID,
Juru bicara Jihad Islam Palestina, Daud Shihab mengatakan, kekalahan Israel terjadi setelah pejuang mereka berhasil merobek-robek kekebalan dan ketahanan rezim ini dengan hujan roket ke Tel Aviv, sehingga kota ini pun tak aman dari jangkauan roket.
Juru bicara Jihad Islam Palestina, Daud Shihab mengatakan, kekalahan Israel terjadi setelah pejuang mereka berhasil merobek-robek kekebalan dan ketahanan rezim ini dengan hujan roket ke Tel Aviv, sehingga kota ini pun tak aman dari jangkauan roket.
Daud Shihab Kamis malam (22/11) saat diwawancarai al-Alam menilai
kemenangan Palestina menghadapi militer Israel sebagai hasil besar bagi
kelompok pejuang Palestina dan seluruh kubu kebebasan nasional
Palestina.
Ia memperingatkan bahwa perang ini belum sepenuhnya berakhir, namun
hanya salah satu babak dari babak bentrokan serta perang dengan Israel.
"Perang melawan penjajah masih akan terus berlanjut," tekan Daud Shihab.
Menurutnya, Isarel memasuki perang ini dengan tujuan menghancurkan
kekuatan roket pejuang namun apa yang terjadi kemudian adalah kemampuan
besar kubu Palestina semakin terlihat. Brigade al-Quds menembakkan
roketnya ke distrik Sderot, Ashkelon dan Beersheba.
Jubir Jihad Islam Palestina ini menekankan bahwa Israel gagal
menggapai tujuannya di perang kali ini dan para pejuang berhasil
menyerang target-target di Israel.
"Poin penting dan menjadi harapan kami adalah berlanjutnya dukungan
kepada kelompok Palestina dan mempersenjatai mereka guna meningkatkan
kemampuan kubu Palestina dalam menghadapi keganasan Rezim Zionis,"
ungkap Daud Shihab.
Redaktur: Endah Hapsari
Sumber: IRIB/IRNA
Abbas Puji Kemenangan Hamas
Jumat, 23 November 2012, 07:22 WIB
nytimes.com
Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA --
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas,
berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Ismail Haniya. Abbas
mengucapkan selamat kepada Haniya atas kemenangan Hamas.
"Dalam pembicaraan telepon, Presiden Abu Mazen (Abbas) mengucapkan
selamat kepada Perdana Menteri Ismail Haniya dari Hamas atas
kemenangannya. Dia juga menyampaikan bela sungkawa atas kematian syahid
(warga Palestina)," kata Hamas dalam sebuah pernyataannya.
Kantor berita Palestina Wafa mengatakan Presiden menerima
telepon dari saudara, Haniya, yang menjelaskan kepadanya situasi di Gaza
setelah gencatan senjata dengan Israel. Abbas mengaku salut atas
keteguhan pejuang Gaza dalam menghadapi agresi Israel.
Abbas menekankan pentingnya mencapai gencatan senjata dan
menghindarkan Gaza dari bencana perang. "Presiden mendukung upaya-upaya
untuk memperkuat persatuan nasional," lanjutnya.
Redaktur: Didi Purwadi
Sumber: Antara/AFP
Perang Darat akan Tewaskan 200 Tentara Israel
Jumat, 23 November 2012, 12:24 WIB
Seorang tentara Israel berdiri di atas tank di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, Sabtu (17/11). (Reuters/Ronen Zvulun)
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID,
Televisi rezim Zionis Israel mengutip seorang
menteri Israel melaporkan bahwa bila militer mereka melakukan serangan
darat, maka sedikitnya 200 tentara bakal tewas.
Menurut laporan Fars News Kamis (22/11), televisi Israel Kanal 2
mengutip seorang menteri Israel menurunkan laporan bahwa warga mereka
masih belum memahami sebenarnya dari operasi militer darat ke Jalur
Gaza. ''Bila kita menyerang Gaza lewat darat, maka setidaknya 200
tentara kita yang akan tewas,'' ujarnya.
Menurut menteri ini, satu faktor lain yang membuat Israel menerima
gencatan senjata adalah Muhammad Mursi, presiden Mesir, dalam sebuah
surat yang dilayangkan kepada Benyamin Netanyahu, Perdana Menteri
Israel, menyebutkan bahwa segala bentuk serangan darat ke Jalur Gaza
bakal merusak nota kesepakatan antara Kairo dan Tel Aviv.
Selama delapan hari Israel melancarkan agresi brutal Jalur Gaza
sehingga menelan korban tewas 163 warga sipil dan lebih dari 1300 warga
yang cedera. Namun balasan Palestina yang tidak pernah dibayangkan
Israel memaksa rezim penjajah ini melakukan gencatan senjata.
Redaktur: Endah Hapsari
Sumber: IRIB/IRNA
Korban Agresi Israel 42 Persen Anak-anak dan Perempuan
Jumat, 23 November 2012, 06:49 WIB
AP/Bernat Armangue
Seorang ibu menggendong jasad anaknya yang tewas dalam serangan Israel di Jabaliya, Jalur Gaza, Palestina, Jumat (16/11).
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Ketua organisasi Independen HAM
Palestina menyatakan agresi militer Israel di Jalur Gaza menewaskan 162
orang dan menciderai 1.200 orang lainnya. Sebagaian dari korban tersebut
adalah anak-anak, perempuan dan lansia.
"Sebanyak 42 persen dari korban agersi Israel adalah anak-anak dan perempuan," kata Salah Abdulati, dalam wawancara dengan televisi al-Alam, Kamis (22/11).
"Sebanyak 42 persen dari korban agersi Israel adalah anak-anak dan perempuan," kata Salah Abdulati, dalam wawancara dengan televisi al-Alam, Kamis (22/11).
Laporan menyebutkan lebih dari 1000 fasilitas publik Gaza seperti
sekolah, masjid dan rumah sakit hancur. Tidak hanya itu, tutur Abdulati,
serangan brutal Israel juga menewaskan empat jurnalis dan menciderai 17
lainnya.
Pada Rabu malam (21/11), Israel dan perlawanan Palestina Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Mesir untuk mengakhiri serangan mematikan rezim Zionis di Jalur Gaza. Tapi, hanya berselang sehari, Israel dikabarkan melanggar gencatan senjata dengan menembaki warga Palestina di timur Khan Yunis.
Pada Rabu malam (21/11), Israel dan perlawanan Palestina Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Mesir untuk mengakhiri serangan mematikan rezim Zionis di Jalur Gaza. Tapi, hanya berselang sehari, Israel dikabarkan melanggar gencatan senjata dengan menembaki warga Palestina di timur Khan Yunis.
Penembakan yang dilakukan militer Israel terhadap warga sipil Palestina Kamis (22/11) setidaknya melukai lima orang.
Redaktur: Didi Purwadi
Sumber: www.irib.ir
Kena Serangan Roket, Perwira Israel Tewas
Jumat, 23 November 2012, 00:04 WIB
AP
Serangan roket Palestina terhadap Israel, Sabtu (9/4).
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM---
Seorang perwira cadangan Israel
hari Kamis tewas akibat luka-luka yang dideritanya dalam serangan roket
beberapa jam sebelum gencatan senjata yang mengakhiri kekerasan delapan
hari di dan sekitar Jalur Gaza disepakati oleh Israel dan Hamas.
Sebuah pernyataan dari militer Israel mengidentifikasi korban sebagai "Letnan Boris Yarmulnik, 28 tahun, asal Netanya".
Menurut pernyataan itu, ia "tewas akibat luka-lukanya... setelah
sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza menghantam Wilayah Eshkol
pada (Rabu) sore".
Dengan kematian perwira itu, jumlah orang Israel yang tewas akibat
serangan roket dari Gaza mencapai enam sejak 14 November, dua dari
mereka prajurit.
Sebanyak 163 orang Palestina tewas selama gempuran udara delapan hari
Israel dengan sasaran pejuang Gaza yang menembakkan roket ke negara
Yahudi tersebut.
Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah
menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan
1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal
Iron Dome.
Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai Rabu (21/11), sehari
setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri
AS Hillary dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon -- yang tercoreng oleh
kekerasan lintas batas yang semakin mematikan antara Israel dan para
pejuang di Gaza.
Menteri Luar Negeri Mesir Mohammed Kamel Amr, yang berbicara pada
jumpa pers bersama Hillary, mengatakan di Kairo, penghentian permusuhan
Hamas-Israel mulai berlaku pada Rabu pukul 19.00 GMT (Kamis pukul 02.00
WIB).
Redaktur: Endah Hapsari
Sumber: Antara
Pasukan Israel Mulai Tinggalkan Gaza
Jumat, 23 November 2012, 10:00 WIB
Seorang tentara Israel berdiri di atas tank di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, Sabtu (17/11). (Reuters/Ronen Zvulun)
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA --
Militer Israel mulai menarik pasukan
dari perbatasan Gaza pada Jumat (23/11) pasca genjatan senjata antara
Hamas dan Israel disepakati untuk mengakhiri peperangan. Pasukan
tersebut sebelumnya disiapkan untuk invasi darat Jalur Gaza.
Tank dan buldoser penuh debu diderek mobil pengangkut atau transporter. Mobil perang tersebut ditarik mundur dari perkebunan eucalyptus. Lokasi tersebut biasa digunakan militer Israel untuk mendirikan tenda sebelum menyerang Gaza.
Beberapa bus juga siaga di Rute 232 untuk menagngkut pasukan Israel pulang ke rumah mereka. Rute tersebut merupakan jalur perbatasan Gaza dari utara hingga selatan. Di rute tersebut-lah Israel biasa mensiagakan puluhan ribu tentara untuk memotong Jalur Gaza.
Para pasukan membereskan peralatan perang mereka dan mengakhiri misi mereka. Jarak perbatasan ke Tel Aviv hanya sekitar 70 kilometer, sehingga para tentara hanya memerlukan setengah hari untuk pulang.
Peralatan militer, baik tank, artileri, serta kendaraan lapis baja pengangkut pasukan Israel sebelumnya berjajajar di perbatasan Israel-Gaza untuk melakukan invasi darat. Beberapa bendera zionis Israel pun berkibar diantara tiang transmisi radio mereka.
Semua peralatan tersebut akan ditarik keluar pada Jumat sehingga petani dapat kembali bekerja. Penarikan pasukan tersebut menyusul genjatan senjata antara Hamas dan Israel, Kamis (22/11) dini hari setelah delapan hari dilanda pertempuran sengit.
Keduanya sepakat genjatan senjata yang dinegosiasi oleh Mesir tersebut. "Saya tidak berminat untuk kembali ke Gaza. Saya yakin Hamas tidak memiliki keinginan besar untuk mengulangi apa yang terjadi pada mereka selama sepekan terakhir," ujar Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak.
Sementara itu di Kerem Shalom, perbatasan Mesir-Gaza, truk pengangkut bantuan pangan internasional terus bergulir ke terminal barang menuju Palestina, Kamis. Bantuan tersebut ditujukan untuk 1,2 juta warga Palestina di Jalur Gaza yang kelaparan akibat peperangan.
Adapun beberapa warga Gaza membersihkan kota dari puing-puing sisa serangan Israel. Namun mereka mengaku gembira dapat kembali hidup tenang. Mereka pun merasa telah meraih kemenangan dari Israel.
"Kami mendeklarasikan kemenangan. Khayalan militer Israel telah berakhir," ujar Juru Bicara Hamas sayap Izz el-Deen Al-Qassam, Abu Ubaida.
Perang delapan hari antara Hamas dan Israel tersebut telah memakan korban 161 warga Palestina dan lima warga Israel. Ribuan warga Palestina juga mengalami luka-luka. Berbagai fasilitas publik di Jalur Gaza hancur lebur.
Tank dan buldoser penuh debu diderek mobil pengangkut atau transporter. Mobil perang tersebut ditarik mundur dari perkebunan eucalyptus. Lokasi tersebut biasa digunakan militer Israel untuk mendirikan tenda sebelum menyerang Gaza.
Beberapa bus juga siaga di Rute 232 untuk menagngkut pasukan Israel pulang ke rumah mereka. Rute tersebut merupakan jalur perbatasan Gaza dari utara hingga selatan. Di rute tersebut-lah Israel biasa mensiagakan puluhan ribu tentara untuk memotong Jalur Gaza.
Para pasukan membereskan peralatan perang mereka dan mengakhiri misi mereka. Jarak perbatasan ke Tel Aviv hanya sekitar 70 kilometer, sehingga para tentara hanya memerlukan setengah hari untuk pulang.
Peralatan militer, baik tank, artileri, serta kendaraan lapis baja pengangkut pasukan Israel sebelumnya berjajajar di perbatasan Israel-Gaza untuk melakukan invasi darat. Beberapa bendera zionis Israel pun berkibar diantara tiang transmisi radio mereka.
Semua peralatan tersebut akan ditarik keluar pada Jumat sehingga petani dapat kembali bekerja. Penarikan pasukan tersebut menyusul genjatan senjata antara Hamas dan Israel, Kamis (22/11) dini hari setelah delapan hari dilanda pertempuran sengit.
Keduanya sepakat genjatan senjata yang dinegosiasi oleh Mesir tersebut. "Saya tidak berminat untuk kembali ke Gaza. Saya yakin Hamas tidak memiliki keinginan besar untuk mengulangi apa yang terjadi pada mereka selama sepekan terakhir," ujar Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak.
Sementara itu di Kerem Shalom, perbatasan Mesir-Gaza, truk pengangkut bantuan pangan internasional terus bergulir ke terminal barang menuju Palestina, Kamis. Bantuan tersebut ditujukan untuk 1,2 juta warga Palestina di Jalur Gaza yang kelaparan akibat peperangan.
Adapun beberapa warga Gaza membersihkan kota dari puing-puing sisa serangan Israel. Namun mereka mengaku gembira dapat kembali hidup tenang. Mereka pun merasa telah meraih kemenangan dari Israel.
"Kami mendeklarasikan kemenangan. Khayalan militer Israel telah berakhir," ujar Juru Bicara Hamas sayap Izz el-Deen Al-Qassam, Abu Ubaida.
Perang delapan hari antara Hamas dan Israel tersebut telah memakan korban 161 warga Palestina dan lima warga Israel. Ribuan warga Palestina juga mengalami luka-luka. Berbagai fasilitas publik di Jalur Gaza hancur lebur.
Redaktur: Fernan Rahadi
Reporter: Afriza Hanifa
Mantan KASAD: Mengirimkan Bantuan Militer ke Gaza Masuk Akal
Jum'at, 23 November 2012
http://www.hidayatullah.com/read/26018/23/11/2012/mantan-kasad:-mengirimkan-bantuan-militer-ke-gaza-masuk-akal.html
Hidayatullah.com--
Mengirimkan
bantuan militer ke Jalur Gaza dinilai masuk akal. Demikian disampaikan
oleh Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto. Menurut mantas Kepada Staf Angkatan
Darat (Kasad) ini ada dua bantuan yang bisa diberikan oleh Indonesia
kepada Palestina.
Pertama bantuan diplomasi politik untuk memberikan tekanan kepada
Israel melalui PBB salah satu contohnya. Kedua bantuan militer.
“Kedua mengirimkan bantuan militer kepada pemerintah Jalur Gaza,” jelas Tyasno kepada hidayatullah.com usai kegiatan “Halaqoh Peradaban Hizbut Tahrir Indonesia”, di Jakarta. Kamis (22/11/2012).
Tyasno juga menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat ini terlalu memihak kepada Barat. Sikap SBY ini dinilai bertentangan dengan politik bebas aktif dan reaktif yang menjadi pedoman bangsa Indonesia.
“Seharusnya SBY cepat mengambil sikap dan tindakan mengecam Israel bukan justru mengulur-ulur waktu,” jelas mantan Pangdam Diponegoro yang termasuk dekat dengan mantan Presiden Soeharto ini.
Tyasno juga menilai keberadaan negara Israel di tanah Palestina adalah tidak sah. Perilaku negara Zionis-Israel itu adalah penjajahan yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.
“Karena itu kita harus membela Palestina dari penjajahan Israel tersebut,” jelasnya lagi.
Rep: Thufail al Ghifari
Red: Cholis Akbar
“Kedua mengirimkan bantuan militer kepada pemerintah Jalur Gaza,” jelas Tyasno kepada hidayatullah.com usai kegiatan “Halaqoh Peradaban Hizbut Tahrir Indonesia”, di Jakarta. Kamis (22/11/2012).
Tyasno juga menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat ini terlalu memihak kepada Barat. Sikap SBY ini dinilai bertentangan dengan politik bebas aktif dan reaktif yang menjadi pedoman bangsa Indonesia.
“Seharusnya SBY cepat mengambil sikap dan tindakan mengecam Israel bukan justru mengulur-ulur waktu,” jelas mantan Pangdam Diponegoro yang termasuk dekat dengan mantan Presiden Soeharto ini.
Tyasno juga menilai keberadaan negara Israel di tanah Palestina adalah tidak sah. Perilaku negara Zionis-Israel itu adalah penjajahan yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.
“Karena itu kita harus membela Palestina dari penjajahan Israel tersebut,” jelasnya lagi.
Rep: Thufail al Ghifari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar