Selasa, 14 Februari 2012

Siapakah gerombolan JIL yang getol ingin FPI bubar ini???!!!.... Ternyata, yang ingin bubarkan FPI itu gerombolan bencong, pria rambut gimbal dan cewek perokok...>> ...Melalui demo ini, mereka mendukung tindakan anarkis yang dilakukan preman yang mentasnamakan masyarakat Dayak yang mengancam akan membunuh empat pimpinan FPI Pusat di Palangkaraya, Kalteng, Sabtu lalu...>> ..Slogan mereka cuma satu, Indonesia tanpa FPI, Indonesia tanpa Kekerasan. ...>>...pengamatan salah satu media Islam, Suara Islam Online, di lapangan diketahui gembong-gembong Liberal yang hadir dalam aksi yang dijaga oleh sekitar 100 polisi dengan sebagian anggotanya bersenjata lengkap dan diliput oleh puluhan media itu diantaranya Ulil Abshar Abdallah (JIL/Freedom Institute), Inayah Wahid (putri Gus Dur), Anis Hidayah (Migrant Care), Guntur Romli (JIL/Salihara), Hanung Bramantyo (sutradara liberal) dan Vivi Widyawati (LSM Perempuan Mahardika)...>>...Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Syihab, menganggap ribuan massa penghadang yang mengklaim Suku Dayak tersebut merupakan binaan dari Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Teras Narang...>>> Mereka yang Anti FPI ...itu adalah Tokoh2 Antek2 Penjajah Kriminal Internasional dan para Preman2 Borjuasi Hitan Jahat--- Para Pengusaha Miras dan pendukung Pelacuran2 serta Yang suka Merusak Negeri dan Kekayaan Bangsa Indonesia...???!!! Lihatlah .. dimana-mana.. yang menentang FPI adalah Tokoh2 Liberal Barbar-Kolaborator dan Antek2 Penjajah Kriminal Internasional yang menindas dan membunuh Umat Islam diseluruh Dunia..>>> Mereka para penentang FPI dan Media2 Jahat- mainstrean penerima dana2 Asing Penjajah Internasional.yang jelas2 tukang Fitnah dan Jahat terhadap Umat Islam..>>> Apa yang terjadi di Kalteng dan Bandara Cilik Riwut.. adalah permainan politik dan kolaborasi kelompok Jahat dan Pembela Pengsaha Hitam -dan Pendukung para Pemabuk dan Pabrik2 dan Pengusaha Miras-Narkoba-dan Pelacuran-perusak moral Bangsa dan tukang Fitnah terhadap Umat Islam..>>> Rakyat yang ingin benar2 lurus dan berbuat positif... mendukung kehadiran da keberadaan FPI dan Perjuangan FPI...>>> Hayyo kuatkan persatuan dan Perjuangan FPI.. seutuhnya...>>> SBY dan Menteri2-dan Kepolisian-Kejaksaan dan Aparat-Pejabatnya... harus lebih dahulu mawas diri-- sebelum meminta FPI mawas diri...>> Pejabat-dan Aparat Hitam dan Jahat itulah yang berkolaborasi dengan para Pemabuk-Narkoba-Pelacur-dan penjahat2 bayaran..berbaju seragam.. itulah biang kerok dan pendusta.. dinegeri ini... >> Inilah yang harus dibrangus dan dihancurkan dahulu...>>> dan FPI-lah yang menjadi pejuangnya... >>> Polisi2 dan aparat2 hukum kolaborator Penjual dan Pabrik Miras-Pengedar Narkoba-Pengusaha Pelacuran dan berbagai masmedia mainstream pembela Kejahatan.. itulah sumber kerusakan dinegeri ini...!!!?? FPI Jaya- FPI Merdeka... Allahu Akbar..!!! >> MUI, NU & Muhammadiyah Kecam Perusakan Rumah Anggota FPI Palangkaraya..>> Sebanyak 37 ormas Islam di Jawa Timur mengutuk keras tindakan perusakan rumah anggota Front Pembela Islam (FPI) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Mereka meminta pihak terkait bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Ada unsur politis dalam tragedi penyerangan delegasi FPI

Siraaj
Selasa, 14 Februari 2012 22:18:14
JAKARTA (Arrahmah.com) – 
Penghadangan delegasi FPI Pusat di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya pada Sabtu (11/2/2012), janggal dan sarat dengan muatan politis. 
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Syihab, menganggap ribuan massa penghadang yang mengklaim Suku Dayak tersebut merupakan binaan dari Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Teras Narang.
Massa yang mengatasnamakan warga Dayak itu mengepung pesawat Sriwijaya yang di dalamnya ada empat pimpinan DPP FPI diantaranya, Ustadz Sobri Lubis (Sekjen FPI), Habib Muchsin Al- Attas (Ketua DPP FPI), Ustadz Awit Masyhuri (Ketua Bidang Dakwah FPI) dan Ustadz Maman Suryadi Abdurrahman (Panglima Laskar FPI).
Menurut Habib Rizieq, ada skenario berupa penyesatan opini publik bahwa seakan-akan keberadaan FPI di Kalteng dapat mengganggu kestabilan masyarakat terutama Suku Dayak. Padahal menurut Habib, selama ini FPI telah memiliki hubungan baik dengan berbagai suku Dayak se-Kalimantan. Habib Rizieq menjelaskan bahwa sebulan lalu bahkan delegasi warga Dayak Kalteng dari berbagai agama mendatangi DPP FPI di Petamburan untuk meminta bantuan untuk menghadapi arogansi Gubernur Kalteng dan Kapolda Kalteng tentang konflik agraria seperti Kasus Mesuji – Lampung.
Fakta yang lain menegaskan bahwa tidak semua warga Dayak menolak kehadiran FPI di Kalimantan Tengah. Berbeda dengan massa yang mengatasnamakan Dewan Adat Dayat (DAD) dan Majelis Adat Dayak Nusantara (MADN) yang memang menolak kedatangan FPI di Kalteng, Tokoh Dayak Seruyan mengakui jika mereka mendukung FPI.
“Saya dari masyarakat Dayak Seruyan. Betul kata Habib (Rizieq) tidak semua masyarakat menolak FPI, kami akan tetap mendirikan FPI di Seruyan, Kobar, Kotim, Sampit, dan Kuala Kapuas, secepat-cepatnya. Masyarakat mendukung dan kami bahkan meminta”, kata Budiardi, warga asli Dayak yang tercatat sebagai  anggota DPRD Seruyan, Senin (13/2/2012), dilansir fpi.or.id.
Budiardi menambahkan bahwa yang menolak FPI bukanlah masyarakat Dayak di pedalaman, melainkan sekelompok orang di Palangkaraya, “Masyarakat Dayak menginginkan FPI ada di sana”, ujarnya yang juga menjabat sebagai pengurus Dewan Adat Suku Dayak.
Habib Rizieq mengatakan, bahwa Budiardi yang hingga kini bersama 12 orang lainnya dituduh sebagai tersangka atas tuduhan perusakan kebun kelapa sawit pada awal Desember lalu, adalah anggota dewan yang sedang melakukan pembelaan terhadap masyarakat Dayak Seruyan yang tanahnya dirampas oleh pengusaha lokal.
“Setelah beliau berjuang selama bertahun-tahun, justru beliau yang  dikejar-kejar, mau dikerjai oleh Gubernur Kalteng dan mau dikerjai oleh  Kapolda Kalteng. Maka dari itu mereka meminta perlindungan pada FPI dan  kini FPI  tengah melakukan advokasi dan litigasi”, jelas Habib.
Banyak perusahaan perkebunan yang terletak di Kabupaten Seruyan yang membuka lahan melebihi izin resmi yang mereka terima. Hal ini menyebabkan timbulnya konflik antara masyarakat dan perusahaan. Seperti yang terjadi di kawasan PT Sawit Subur Lestari dan PT. Best Agro Internasional.
Habib Rizieq yakin penolakan kedatangan FPI karena takut kebobrokan pejabat terbongkar. Habib menilai Teras Narang sengaja menggerakkan massa untuk menghadang FPI karena takut kebobrokannya terbongkat, terutama soal perampasan tanah masyarakat Dayak oleh para Kapitalis, “Mereka takut dibongkar keboborokannya. (Justru) FPI sedang membela Dayak Seruyan yang dizalimi pengusaha dan preman”, ujarnya.
Sementara itu, menurut Munarman, Ketua FPI Bidang Nahi Munkar, menilai penolakan terhadap kedatangan pengurus pusat FPI merupakan bentuk balas dendam Teras Narang terhadap Islam. Terutama terkait sejumlah kasus di Jabodetabek.
Munarman menduga Teras Narang melihat dengan salah kasus Ciketing di Bekasi dan GKI Yasmin di Bogor. Teras Narang mungkin melihat ada peran FPI di belakang kasus-kasus gereja ilegal itu, “Jadi dia balas dendam terhadap FPI”, katanya.
Sentimen Agama dan Politik
Alasan warga Palangkaraya menolak keberadaan FPI seperti yang mereka katakan adalah karena FPI sering melakukan “kekerasan”. Padahalaksi FPI yang mereka katakan sebagai “kekerasan” itu tidak sebanding dengan kader-kader partai politik, termasu PDI, masih banyak mereka yang melakukan kekerasan. Tentunya “kekerasan” FPI adalah untuk memberantas kemaksiatan bukan kekerasan yang dilakukan untuk merusak tatanan masyarakat.
Contohnya, di pilkada di Tuban,  kader PDI beberapa waktu lalu, meluluhkan lantakkan pendopo Kabupaten Tuban, tetapi tidak ada yang menyebut PDI sebagai biang tindak kekerasan. Teras Narang, adalah salah satu kader PDI, seorang Kristen Fanatik, telah membangun gereja terbesar di Kalimantan. Toleransi yang selama ini didengungkan di pusat, hanyalah omong kosong belaka. Orang-orang Kristen menganggap orang-orang non-Kristen sebagai domba-domba yang sesat, dan harus diselamatkan (dikristenkan), maka tidak ada toleransi pada dasarnya, terutama terhadap umat Islam.
Tentunya Umat Islam yang “sadar” sudah faham bahwa Allah telah memberitahu bahwa Kristen dan Yahudi selamanya tidak akan pernah senang kepada Umat Islam, kecuali jika mengikuti agama mereka.
Di Palangkaraya, orang-orang Dayak Kristen melakukan pembantaian terhadap ribuan orang Madura. Laki-laki, perempuan, anak-anak, dan orang tua, tidak pandang bulu, biadab tanpa belas kasihan. Tetapi, tindakan mereka tidak pernah dikatakan atau dikutuk sebagai tindakan kekerasan. Di Singkawang dan Sanggoledo, ratusan orang Madura tewas, dan ribuan lainnya meninggalkan rumah-rumah mereka, karena dibunuh dan rumah mereka dihancurkan oleh orang-orang Dayak Kristen. Namun tindakan itu tak juga dianggap terkutuk oleh “orang-orang atas” dan para pengikutnya di negeri ini.
Pada bulan Januari lalu, puluhan warga Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalteng, berdemo mendatangi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mengadukan soal lahan tanah mereka yang dirampas oleh perusahaan Kapitalis perkebunan kelapa sawit. Mereka juga meminta perlindungan hukum terhadap 12 orang masyarakat Seruyan yang ditahan pihak Kepolisian Polres Seruyan atas tuduhan perusakan tanah perkebunan. Namun “para petinggi” tak juga menggubris jeritan rakyat.
Hal tersebut bukanlah sesuatu yang baru atau aneh. Sudah menjadi kebiasaan bagi para Kapitalis merampas hak-hak rakyat jelata dengan menggunakan tangan-tangan politisi. Kapitalis membayar, uang melimpah, tangan mereka bersih, diatas keringat dan darah rakyat pedesaan.
Sistem Hukum Kafir
Sistem hukum kafir selalu beridiri diatas penderitaan rakyat. Maka janganlah heran, jika masalah sekecil apapun yang dilakukan oleh rakyat kecil akan mendapat “hukuman seberat-beratnya”. Apa saja yang “mengusik” tatanan hukum kafir, akan dijatuhi hukuman yang tidak logis. Lalu apa hubungannya dengan kasus yang sedang dihadapi FPI?
FPI adalah salah satu ormas Islam yang “keras” untuk menegakkan Syari’at Islam. Saudara-saudara di FPI tidak akan segan-segan bertindak untuk memberantas kemaksiatan yang meraja lela. Hal ini adalah suatu ancaman terbesar bagi negara yang menegakkan sitem hukum kafir. Umat Islam yang kuat terhadap keyakinannya akan selalu menjadi “buruan” para politis hukum kafir. Sekecil apapun tindakan yang diperbuat, maka akan dijatuhi hukuman yang tidak logis, minimal dicemarkan nama baiknya di tengah-tengah masyarakat yang sudah terdoktrin sistem kafir.
Umat Islam yang senantiasa ingin menegakkan kebenaran akan selalu dihalang-halangi oleh para “tentara” sistem kafir. Maka kita lihat, sekecil apapun tindakan yang dilakukan Umat Islam untuk menegakkan kebenaran yang dalam sistem hukum kafir telah tercatat sebagai “kekerasan”, akan disorot oleh setiap media yang mendukung sistem kafir, untuk menyebarkan propaganda, memutar balikkan fakta, menyembunyikan kebenaran, tidak mengizinkan mereka yang ingin berbicara membela kebenaran, dan akhirnya mendoktrin masyarakat awam. (siraaj/arrahmah.com)

MUI, NU & Muhammadiyah Kecam Perusakan Rumah Anggota FPI Palangkaraya

Sebanyak 37 ormas Islam di Jawa Timur mengutuk keras tindakan perusakan rumah anggota Front Pembela Islam (FPI) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Mereka meminta pihak terkait bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Pernyataan sikap itu disampaikan 37 ormas Islam yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jatim di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur. Ormas yang hadir di antaranya Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, GP Ansor, Hizbur Tahrir Indonesia (HTI).

Mochammad Yunus, Sekretaris MUI Jatim, Selasa (14/2/2012), mengungkapkan ormas mendesak Kepolisian segera menyelesaikan kasus pengerusakan dengan menangkap pelaku.

Hal yang sama juga disampikan Seketararis FPI Jatim Mochamad Choiruddin. Menurutnya penyerangan terhadap FPI sudah mengarah kepada perbuatan kriminal.

Seperti diketahui pada Sabtu 11 Februari lalu, rombongan pengurus FPI dari Jakarta yang akan menghadiri pengkuhan pengurus FPI Palangkaraya dihadang dan dibubarkan oleh sekelompok orang di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya. Massa juga membakar sebuah tenda dan memecahkan kaca jendela rumah seorang anggota FPI di Palangkaraya.(widad/okz)



Ternyata, yang ingin bubarkan FPI itu gerombolan bencong, pria rambut gimbal dan cewek perokok

Ukasyah
Rabu, 15 Februari 2012 00:19:19
Gerombolan Jaringan Islam Liberal (JIL) adakan aksi “Indonesia Tanpa FPI”, di depan Plasa Indonesia, Jl. Kebon Kacang, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2012). 
Melalui demo ini, mereka mendukung tindakan anarkis yang dilakukan preman yang mentasnamakan masyarakat Dayak yang mengancam akan membunuh empat pimpinan FPI Pusat di Palangkaraya, Kalteng, Sabtu lalu.
Slogan mereka cuma satu, Indonesia tanpa FPI, Indonesia tanpa Kekerasan. 
Itulah yang mereka teriakkan sepanjang aksi dari pukul 16.00 hingga 17.00 WIB. Gerombolan JIL ini menuduh bahwa FPI lah pelaku kekerasan di Indonesia. Sepertinya mereka menutup mata, bahwa kejadian di Palangkaraya justru FPI menjadi korban. Korban kekerasan dan percobaan pembunuhan adalah pimpinan FPI, sementara para preman di sana menjebol Bandara Tjilik Riwut, menduduki apron bandara, membawa dan mengacungkan mandau dan tombak. Mereka inilah yang harusnya dikutuk karena telah melakukan kekerasan.
Siapakah gerombolan JIL yang getol ingin FPI bubar ini?
Dari pengamatan salah satu media Islam, Suara Islam Online, di lapangan diketahui gembong-gembong Liberal yang hadir dalam aksi yang dijaga oleh sekitar 100 polisi dengan sebagian anggotanya bersenjata lengkap dan diliput oleh puluhan media itu diantaranya Ulil Abshar Abdallah (JIL/Freedom Institute), Inayah Wahid (putri Gus Dur), Anis Hidayah (Migrant Care), Guntur Romli (JIL/Salihara), Hanung Bramantyo (sutradara liberal) dan Vivi Widyawati (LSM Perempuan Mahardika).
Pesertanya sekitar 50 orang, laki-laki, perempuan dan bencong. Sulit untuk mengatakan bahwa kelompok ini adalah kumpulan orang-orang beriman dan beramal sholeh. 
Orang-orang yang ingin FPI bubar ini bila digambarkan secara global setidaknya terdiri dari kaum bencong, pria rambut gimbal bertato dan cewek perokok bertato. Ada pula seorang sineas muda yang rajin membuat film-film yang menusuk Islam dan umat Islam.
Inilah tipologi segelintir orang yang mengaku anti kekerasan dan menginginkan FPI bubar:
Kata "Habib" pun mereka coret, 
saking bencinya
Masih banyak Umat Islam yang menghormati Habib Rizieq.
Korlap aksi Vivi Widyawati (aktivis perempuan liberal) 
dan si Bencong yang sedang orasi
Peserta perempuan: celana pendek, bertatto, perokok pula
Peserta laki-laki badannya full tatto
Peserta perempuannya bertatto
Guntur Romli, 
[Otaknya anti FPI-Tukang Fotnah terhadap Umat Islam]
aktor di balik aksi tapi perempuan yang suruh di depan
Gembong JIL, 
[Gembong kolaborator Pembenci Ajaran Islam]
Ulil Abshar Abdallah
Inayah Wahid 
[Antek2 Penjajah Internasional Pembenci Umat Islam]
Juru penadah dana2 Asing Kaum Penjajah Penindas Umat Islam
istiqamah mengikuti jejak bapaknya, tolak FPI
Sutradara Hanung Bramantyo 
Aktifis Seniman Budayawan Tukang Fitnah 
terhadap Umat Islam
[tak akan bebas berkarya bila FPI masih ada]

3 komentar:

  1. Kenapa FPI gak berangkat ke Gaza, katanya mau belah sdr nya seiman di Gaza, takut ya pada rudalnya Israel meraka kan sudah membantai Tikus-Tikus Gaza 1.800 jiwa sudah banjir darah di Gaza, tapi FPI gak berani datang, hanya 'TONG KOSONG'bunyi nyaring, ataukah lagi sedang ngentot dengan 4 istrinya ranjang agar dapat anak banyak...baru dikirim ke Gaza untuk di Bantai oleh Zionis Israel.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau FPI gak ke Gaza..-Palestina karena biasanya ada permainan ketat inteligen.. n kepolisian kita untuk melarang anggota FPI kesana.. Contohnya.. dulu.. Munarman dkk sdh sampai ke Jordania.. dan mau ke Gaza.. dalam rangka silaturahim dan penjajagan kerjasama... Tapi tiba2 ditahan gk boleh masuk Palestina.. Padahal Dubes RI sudah berusaha memfasilitasi... Namun.. tetap tdk bisa.. krn konon ... ada permintaan dari .. Kepolisian RI .. Naahh.. ini fakta.. Jadi jangankan FPI yg konsisten membela Palestina...n juga merupakan ormas.Islam... yg relatif kuat dan besar.. Saya secara pribadi siap juga berjihad membantu rakyat Gaza.. dengan segala kemampuan..saya.. Walw saya hanya pribadi.. sebagai relawan yg ikhlas.. Namun memang kendalanya sy gk tahu hrs melalui fasilitas mana.. Dan tugas apapun akan saya jalankan ... demi dedikasi.dan solidaritas.. sesama ummat dan sesama anak bangsa yang pernah dijajah secara zhalim.. Insya Allah..

      Jadi... anda anonim... janganlah mendeskreditkan.. FPI.. dengan komen2.. yg cenderung...anti..dan phobia.. kepada FPI... Sayang .. ini potensi kekuatan ummat.. yg harus didukung dan diarahkan untuk yang lebih relevan dan lebih manfaat.. bagi kebaikan persatuan dan misi perjuangan ummat dan anak bangsa.. thnks yaah

      Hapus
    2. Sdr Anonim.. hanya bisa.. memprovokasi.. dan memainkan kata2 hitam terhadap FPI.. Padahal rakyat awam banyak terbantu oleh FPI... diantara sdr2 kami yg jelas teraniaya..oleh rekayasa2 jahat para preman dan ahli2 bayaran..dan pejabat2...yg merupakan bagian kolaborasi mereka..yg zhalim.. Alhamdulillah.. banyak yg berhasil di selamatkan dg cara elegan dan berani oleh bantuan dan dukungan FPI... Ini banyak fakta..

      Hapus