Minggu, 05 Februari 2012

Konspirasi AS, Israel dan Arab Saudi Melawan Iran...>> Bagi bangsa Arab kerjasamanya secara rahasia dengan Israel bukanlah yang pertama sekali mereka lakukannya,tetapi jauh sebelumnya juga telah dilakukan oleh Emir Faisal dengan perjanjiannya dengan Chaem Wezmann salah seorang tokoh Zionis Israel.Perjanjian Emir Faisal-Chaem Wezman,Lowrence hingga Balfour Declaration sebagai awal lahirnya negara Israel dan Arab Saudi menyusul keberhasilan mereka dalam menggembosi Turki Usmani....>> Strategi yang dilancarkan Paman Sam -Ben Gureon untuk menjadikan negara mullah republik Islam Syi’ah Iran sebagai ”Monster” yang sangat menakutkan bagi negara-negara teluk yang kaya minyak dan gas itu sampai sekarang ini sangat berhasil, sehingga satu demi satu Syeikh -Syeikh Arab yang berkuasa di UAE, Qatar, Bahrain, Oman merapat kepelukan Paman Sam dan Ben Gureon...>>...Paman Sam dan sekutunya memang sengaja menciptakan ”ketegangannya dengan Iran” dengan melancarkan isu-isu nuklir, serta isu-isu Sunni -Syi’ah hingga seolah-olah Iran merupakan ancaman bagi negara-negara Arab tersebut. Karena perasaan itu pula,menyebabkan negara-negara Arab Teluk Parsia itu membentuk pakta kerjasama politik,ekonomi dan militer GCC di bawah kordinator Washington dan sekutunya. Untuk menguatkannya,maka Paman Sam membentuk pangkalan permanennya militernya di Bahrain.Selain itu ratusan pesawat tempurnya, dan ribnuan serdadunya juga terdapat di kawasan itu.>> Kepala Urusan Kepentingan Mesir di Tehran, Alaeddin Hassan Youssef menyatakan kesiapan negaranya untuk perluasan kerja sama yang bersahabat dengan Iran...>>..Said mengatakan gerakan Wahabi yang berkembang di Indonesia berasal dari Arab Saudi. Tujuan mereka ingin mengajarkan pemurnian Islam versi mereka, sementara ajaran lain dianggap tidak benar dan harus diperangi. "Konsep tersebut tidak cocok diterapkan di Indonesia dan harus diwaspadai. Karena dalam perkembangannya Wahabi atau Salafi itu cenderung mengarah gerakan radikal," katanya....>> AS, Arab Saudi dan Israel, secara khusus melatih kelompok-kelompok teroris di wilayah Kurdistan, Irak untuk menggoyang kedaulatan negara Iran dan menghentikan program nuklir Negeri Persia itu.>> Jangan lupa, Irak masih dijajah Amerika. Pemerintah Amerika sendiri, selain Israel, membantu kelompok-kelompok di Kurdistan untuk melawan Iran. Pada tahun 2009, Iran menangkap tiga orang Amerika yang menyusup ke Iran dan mereka dituduh sebagai mata-mata. Dua diantara mereka masih berada di penjara Iran, dan satunya lagi sudah dibebaskan dengan jaminan. Jujur saja, pemerintah Irak sekarang adalah pemerintahan yang lemah. Kurdistan adalah pemerintahan otonom, yang mengendalikan perbatasan. Saya kira, pemerintahan Irak, di wilayah Irak yang satu ini, tidak punya pengaruh. Itulah sebabnya, pemerintah Irak tidak bisa berbuat apapun. ...>>.. Secara prinsip aplikasi ajaran Islam antara Wahabi-Salafy yang dikendalikan Kerajaan Saudi dkk.. menganut Sunny berdasarkan fatwa2 ajaran Muawiyah... dimana Hukum dan Ulama2 Fiqh yang tunduk dibawah kaki Kerajaan dan raja2... Sedangkan Syiah .. lebih menguatkan Wilayatul Fiqh atas Kekuasaan Pemerintahan-atau Kedaulatan Negara... Sehingga hukum2 Islam lebih dominan dari pada Kekuasaan Kepala Negara...>> Inilah yang menjadi momok Raja2 Arab dan Emir2 di GCC... terhadap ajaran Islam Syiah.. yang diaplikasi Republik Islam Iran...>>> Maka dari itu ... karena kepentingan Kekuasaan raja2 Arab itulah telah mengorbankan Rakyat dan bangsa Palestina.. dimana Raja2 Arab itu berkolaborasi dengan AS-Israel.. dan ingin memerangi Iran yang menganut mazdhab Syiah dengan system Islam yang lebih dominan.. >> Waspadalah Umat Islam di Indonesia.. akan upaya adu domba.. dan devide et impera Barat dan Timur Tengah.... >>> Waspadalah Ulama2 dan MUI serta Tokoh Pemimpin Umat Islam Indonesia.. Bersatulah...!!!

Bincang-Bincang: Konspirasi AS, Israel dan Arab Saudi Melawan Iran

Pengamat Timur Tengah Jafar Hassan mengungkapkan, AS, Arab Saudi dan Israel, secara khusus melatih kelompok-kelompok teroris di wilayah Kurdistan, Irak untuk menggoyang kedaulatan negara Iran dan menghentikan program nuklir Negeri Persia itu.

Dalam wawancara dengan Press TV, Hassan mengatakan, bahwa keterlibatan ketiga negara itu dalam mendanai dan melatih kelompok teroris di Irak, bukan rahasia lagi. Berikut petikan wawacaranya;

Di Irak, media dan sejumlah anggota parlemen mengatakan bahwa serangan dari Republik Islam (Iran) yang makin meningkat, merupakan pelanggaran terhadap wilayah kedaulatan Irak. Apakah ini merefleksikan sikap pemerintah Irak secara keseluruhan?

Hassan: Saya kira pemerintah pusat Irak tidak memiliki kontrol atas wilayah di Kurdistan. Kendalinya berada di bawah pemerintahan regional Kurdistan. Itulah sebabnya, tentu saja, pemerintah pusat Irak tidak bisa melakukan apa-apa.

Jangan lupa, Irak masih dijajah Amerika. Pemerintah Amerika sendiri, selain Israel, membantu kelompok-kelompok di Kurdistan untuk melawan Iran. Pada tahun 2009, Iran menangkap tiga orang Amerika yang menyusup ke Iran dan mereka dituduh sebagai mata-mata. Dua diantara mereka masih berada di penjara Iran, dan satunya lagi sudah dibebaskan dengan jaminan.

Jujur saja, pemerintah Irak sekarang adalah pemerintahan yang lemah. Kurdistan adalah pemerintahan otonom, yang mengendalikan perbatasan. Saya kira, pemerintahan Irak, di wilayah Irak yang satu ini, tidak punya pengaruh. Itulah sebabnya, pemerintah Irak tidak bisa berbuat apapun.

Adakah alasan yang tepat bagi Massoud Barzani, kepala wilayah semi otonom Kurdistan, yang menyediakan basis bagi kelompok-kelompok yang melakukan serangan ke wilayah Iran--meski Barzani membantah hal itu, bahkan pada pemerintah pusat Irak?

Hassan: Pemerintahan regional membantah ada basis-basis kekuatan kelompok "teroris" di wilayahnya. Tapi Iran mengatakan basis-basis kelompok itu ada di sana. Ada kelompok-kelompok yang melakukan perlawanan ke wilayah Iran, dan kelompok itu mengakuinya. Mereka mengklaim telah membunuh banyak prajurit militer Iran.

Ketika kita bicara tentang wilayah Irak, bagaimana dengan kelompok MKO (Mujahedin-e Khalq Organization) yang berada di wilayah Irak, bagaimana Anda menjelaskan kelompok ini jika dikaitkan dengan masalah kontrol?

Hassan: Anda ingat, pemerintah Irak, menyerang basis kelompok ini bulan Juni kemarin. Pemerintah Irak sudah lama berusaha memberangus mereka dan berusaha mencegah mereka melakukan serangan ke Iran. Mereka berusaha mengusir kelompok ini dan meminta pemerintah AS untuk mengeluarkan kelompok itu dari Irak.

Negara yang belum kita dengar di sini adalah Arab Saudi. Negara itu, bersama agen-agen Mossad Israel disebut-sebut membiayai dan melatih kelompok PJAK (Party for Free Life of Kurdistan), atau apalah namanya. Apakah benar Arab Saudi mendanai mereka?

Hassan: Ya, bisa jadi. Jangan lupa bahwa ada pertikaian antara AS dan Iran. Tentu saja, dalam hal ini, Israel dan Arab Saudi ikut membantu. Arab Saudi bisa jadi membantu kelompok PJAK. Kita tahu rencana dan tujuan Arab Saudi terhadap Iran. Negara-negara ini, Israel, AS dan Arab Saudi bersama-sama menggempur Iran dan mereka berencana melawan Iran.

AS tidak bisa menyerang Iran dengan alasan ingin menghentikan proyek nuklir Iran. Oleh sebab itu, AS melakukan kegiatan semacam itu dan berkonspirasi untuk menghadapi Iran. Kelompok PJAK bisa jadi bagian dari konspirasi AS untuk menyerang Iran.

AS punya banyak sekutu di Timur Tengah. Salah satunya adalah Arab Saudi. Arab Saudi punya banyak uang dan bisa menyediakan pelatihan dan bantuan dana bagi kelompok itu (PJAK).

catatan: PJAK dan MKO adalah dua kelompok anti-Iran yang kerap melakukan serangan kekerasan di Iran. Kedua kelompok "teroris" itu diyakini sengaja didanai dan dilatih AS untuk mengganggu stabilitas dalam negeri Iran.

Pada tahun 2010, sekitar 400 pelatih dari militer Israel bersama PKK (Partai Buruh Kurdistan) dan PJAK terlihat melakukan latihan bersama. Informasi ini didapat dari intelijen Iran dan Turki. Apakah ini menunjukkan bahwa mereka sedang melakukan gerak cepat?

Hassan: Israel sudah terlibat dalam aktivitas seperti itu sejak lama. Ada beberapa laporan beberapa tahu yang lalu, yang menyebutkan bahwa Mossad punya banyak basis di Kurdistan. Saya kira, sampai sekarang mereka masih punya basis di sana.

Sejumlah anggota kelompok pemberontak dilatih di Israel. Saya tidak terkejut jika Israel membantu dalam hal latihan kemiliteran, perencanaan dan bantuan lainnya. Israel punya kepentingan untuk itu. Kepentingan utama mereka adalah proyek nuklir Iran harus dihentikan. Itulah rencana Israel dan sebenarnya, dalam konteks ini Israel melakukan berbagai cara.

Salah satunya dengan membantu kelompok-kelompok yang melawan Iran. Bantuan itu sudah diberikan sejak lama sekali. Ini bukan isu baru. Israel sendiri, mungkin tidak menyembunyikan hal ini, sudah sangat transparan. Saya sama sekali tidak terkejut jika Israel melatih orang-orang itu untuk menyerang Iran. (ln/PressTV)

Mesir Ajak Iran Perluas Kerjasama


Kepala Urusan Kepentingan Mesir di Tehran, Alaeddin Hassan Youssef menyatakan kesiapan negaranya untuk perluasan kerja sama yang bersahabat dengan Iran.



Dalam pertemuan dengan Hossein Sheikholeslam, penasehat internasional untuk ketua parlemen Iran pada hari Senin (6/2), Hassan Youssef menguraikan perkembangan Mesir dan mengatakan masa depan negaranya sangat cerah.

Di pihak lain, Sheikholeslam seraya menyampaikan ucapan selamat atas kesuksesan pemilu parlemen di Mesir, mengatakan revolusi Mesir telah meningkatkan posisi dan peran negara itu dalam perimbangan regional dan internasional.

Menyoroti peran signifikan parlemen baru Mesir, Sheikholeslam berharap untuk menyaksikan konsolidasi kerjasama parlemen antara kedua negara serta perluasan hubungan ekonomi, budaya dan politik. "Majelis Islam Iran siap membantu memperluas kerjasama parlemen antara kedua belah pihak," tegasnya.

Berbicara tentang kebangkitan rakyat di kawasan, Sheikholeslam menuturkan, pemberontakan rakyat di kawasan telah melemahkan dan mengisolasi rezim Zionis Israel.

Mengacu pada perkembangan di Suriah, Sheikholeslam menandaskan, Barat berusaha untuk melemahkan gerakan muqawama di negara itu guna mencegah isolasi penjajah Zionis.

Pada kesempatan itu, Hassan Youssef juga menggarisbawahi bahwa Mesir menyeru negara asing untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Suriah. (IRIB Indonesia/RM/MF


Ketua PBNU: Waspadai Gerakan Wahabi!


Tags:
Gerakan Ansor Provinsi Kepulauan Riau dan Politeknik Negeri Batam menggelar bedah buku sejarah Berdarah Salafi Wahabi karya Syaikh Idahram di Aula Politeknik Negeri Batam di Batam, Minggu (5/2).

Acara ini menghadirkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siradj.

Said mengatakan gerakan Wahabi yang berkembang di Indonesia berasal dari Arab Saudi. Tujuan mereka ingin mengajarkan pemurnian Islam versi mereka, sementara ajaran lain dianggap tidak benar dan harus diperangi.

"Konsep tersebut tidak cocok diterapkan di Indonesia dan harus diwaspadai. Karena dalam perkembangannya Wahabi atau Salafi itu cenderung mengarah gerakan radikal," katanya.

Ia mengatakan, Wahabi memang bukan teroris, namun ajaran-ajaran yang disampaikan menganggap ajaran lain tidak benar, sehingga harus ditentang dan mereka mengatasnamakan Islam. (IRIB Indonesia/MICOM/SL)

Merasa Terancam Iran, Negara Arab Rekrut Tentara Sewaan dari Israel!

REP | 29 January 2012 | 00:10
Strategi yang dilancarkan Paman Sam -Ben Gureon untuk menjadikan negara mullah republik Islam Syi’ah  Iran sebagai ”Monster” yang sangat menakutkan bagi negara-negara teluk yang kaya minyak dan gas itu sampai sekarang ini sangat berhasil, sehingga satu demi satu Syeikh -Syeikh Arab yang berkuasa  di UAE, Qatar, Bahrain, Oman merapat kepelukan Paman Sam dan Ben Gureon.

Menurut informasi yang di liput oleh salah satu kantor berita terkemukan internasional, UPI  Sabtu, tanggal 28 Januari 2012, bahwa negara-negara Arab Teluk  sudah lama merekruit tentara sewaan dari Israel untuk mengantisipasi ancaman Iran .Informasi senada juga di rilis oleh The Intelligence Online,bahwa otoritas keamanan Abu Dhabi(UAE )Critical National Infrastructure  Authority (CNIA) sejak tahun 2007 mempunyai hubungan perjanjian kerjasama dengan sejumlah korporasi militer swasta di negara Zionis Israel, walaupun UAE(United Arab Emirate)tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel.

Kerjasama dan perhubungan di bidang perdagangan ,serta kerjasama dalam bidang keamanan antara negara-negara Teluk sudah terjalin seiring perjanjian Oslo tahun 1993 yang di tandatangani Israel dengan Faksi Fattah sebagai awal dari strategi untuk menyingkirkan Hamas. Hubungan Israel dan negara-negara Teluk yang terjadi di bawah permukaan tersebut  semakin akrab seirama dengan meningkatnya ketegangan Paman Sam-Ben Gureon dan sekutunya dengan Iran.

Paman Sam dan sekutunya memang sengaja menciptakan ”ketegangannya dengan Iran” dengan melancarkan isu-isu nuklir, serta isu-isu Sunni -Syi’ah hingga seolah-olah Iran merupakan ancaman bagi negara-negara Arab tersebut. Karena perasaan itu pula,menyebabkan negara-negara Arab Teluk Parsia itu membentuk pakta kerjasama politik,ekonomi dan militer GCC  di bawah kordinator Washington dan sekutunya. Untuk menguatkannya,maka Paman Sam membentuk pangkalan permanennya militernya di Bahrain.Selain itu ratusan pesawat tempurnya,dan ribnuan serdadunya juga terdapat di kawasan itu.

Dalam konteks ini The Intelligence Online melaporkan pula ,bahwa tahun 2011 lalu saja kerjasama dalam bidang keamanan UAE dengan negara Zionis Israel  senilai US$  300 juta.Selain itu pula proses perekrutan tentara sewaan dari Israel  dilakukan melalui salah seorang penguasaha Israel yang sejak lama merupakan pemasok berbagai teknologi canggih dalam sistem keamanan termasuk alat-alat pengintaian yang biasanya di gunakan oleh para agen intelijen  Israel , Mossad dan para agen intelijen AS, CIA.

Pengusaha Israel yang juga pemilik perusahaan asal Swiss AGT ,Mati Kochovi itu merupakan penghubung utama dalam berbagai masalah tersebut.Bahkan menurut laporan  itu,beberapa waktu yang lalu secara rahasia PM Israel,Benyamin Netanyahu dan PM UAE,Syeikh Muhammad bin Rasyid Al Maktoum  bertemu di London.Dalam pertemuan rahasia pada bulan Mei 2011 itu juga di bicarakan menganai strategi khusus dalam menghadapi Iran.Hal serupa juga terjadi dengan negara-negara Arab teluk lainnya,seperti kesultanan Oman, Bahrain,dan juga Qatar .

Bagi bangsa Arab kerjasamanya secara rahasia dengan Israel bukanlah yang pertama sekali mereka lakukannya,tetapi jauh sebelumnya juga telah dilakukan oleh Emir Faisal dengan perjanjiannya dengan Chaem Wezmann salah seorang tokoh Zionis Israel.Perjanjian Emir Faisal-Chaem Wezman,Lowrence hingga Balfour Declaration sebagai awal lahirnya negara Israel dan Arab Saudi menyusul keberhasilan mereka dalam menggembosi Turki Usmani.Dalam konteks inilah ,sehingga bangsa Arab tersebut tidak ubahnya seperti unta tersesat di padang pasir  dengan mudah saja menjadi santapan predator-predator Zionis dan sekutunya.

2 komentar:

  1. Sdr2 muslimin Indonesia... semoga Allah memberkahi kita semuanya.. Smg kita seluruh muslimin Indonesia tetap teguh bersatu.. bersilaturahim dan bersaudara serta menguatkan solidaritas kita semuanya sbg Umat Muhammad Rasulullah SAW.. dgn satu tekad-semangat-dan kekuatan sbg Umat Islam Indonesia.yang bersatu dan berjuang.. untuk kejayaan dan kemuliaan Umat dan bangsa NKRI..dan menegakkan kemuliaan kemanusiaan yang kamil-kaffah dan utuh..dan berdaulat-merdeka...

    hayyo kita bangun persatuan yang benar2 utuh.. dengan keragaman yang semarak dalam membangun NKRI dan pemerintahan yang bermartabat berdasarkan UU Syariah Islam yang utuh .. untuk Kebenaran-Keadilan-Kemakmuran-Keamanan-Kesehjahteraan.. se-sungguh2-nya dan seutuhnya bagi seluruh bangsa dan rakyat Indonesia.. dengan sebenarnya dan seutuhnya..secara menyeluruh..
    Marilah kita membela negara dan bangsa dan rakyat NKRI seutuhnya seluruhnya.. dan tegakan UU Syariah berdasarkah Kebenaran Haq- Kebenaran Allah Ar-Rahman. Kita harus belajar dengan sejarah... dan Sejarah rasulullah SAw adalah ushwatun hasanah... serta akhlak beliau adalah sunatullah.. sbg ajaran dan suri tauladan.. Umat dan bangsa..
    Belajarlah dgn sejarah untuk membangun kejayaan dan kemuliaan bangsa dan rakyat NKRI..seutuhnya seluruhnya.. aamiin..
    Allhumma shlli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad... Aamiin..

    BalasHapus
  2. Wahai pejabat, ulama, aparat, kaum cerdik cendekia, pemuda, mahasiswa dan segenap komponen bangsa dan rakyat NKRI... mari kita tegakan persatuan dan kesatuan seutuhnya dengan membangun dan menegakkan hak2 anak bangsa secara utuh dan menyeluruh. Dan karenanya mari kita kembali kepada UUD 1945 yang murni.. tertanggal 22 Juni 1945.. dan kewajiban melaksanakan syariat Islam bagi pemeluknya sebagai pengejawantahan tegaknya Kebenaran- Keadilan-dan mewujudkan Kemakmuran-Keamanan-dan Kesejahteraan seluruh Rakyat dan bangsa Indonesia seutuhnya seluruhnya.
    Awas adanya rongrongan Antek2 Penjajah dan Pemecah belah... yang kini sedang gencar2nya.. dikumandangkan oleh para Regime dan Komplotan Penjajah Kriminal Internasional yang dikomadoi oleh AS-NATO-Israel-PBB [UN Security council]- Antek2 nya- Sekutu2nya- dan Mass media mainstream dengan berbagai cara dan aneka upaya.. bahkan mengobarkan konflik2 horizontal.. dan mengobok-obok ajaran agama- etika moral- dan tatanan politik kekuasaan seluruh negeri2 diseantero pelosok dunia...
    Mereka selalu memprovokasi dan menyudutkan Umat Islam-mengadu domba-dan memelintir ajaran2 agama serta merobek-robek ajaran luhur dan budi nurani kemanusiaan dimanapun...
    Awaslah... mereka2 itu adalah manifestasi dajjal zaman modern.. yang penuh serakah-buas dan bengis-penuh tipu muslihat jahat dan ahli manipulasi politik-hukum-danbahkan slogan2 penuh dusta....
    Segala macam cara dan rekaperdaya.. dihalalkan demi keserakahn para penganut the new order world-yang konon mencantumkan slogan Tatanan Dunia Baru.. yang penuh tipu2 muslihat dan Liberal-Barbar.. serta menganut multi standar yg sangat menindas..dan bengis demi tujuan2 jahatnya...
    Waspadalah... Karena Mereka2 itu... akan menafikan segala aturan dan moralitas agama dan ajaran luhur para leluhur kita.. dan ajaran2 ilmu mulia dari bangsa2 beradab..

    Wahai Umat Islam ... waspadalah!!! Wassalam

    BalasHapus