Obama akan Tarik 34Ribu Tentara dari Afghanistan
AP/Charles Dharapak
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --
Presiden Amerika Serikat Barack
Obama berencana untuk menarik 34ribu tentaranya dari Afghanistan pada
tahun depan. Obama mengungapkan rencana ini dalam pidato kenegaraanya
Selasa (12/2).
Seperti dilaporkan Reuters, jumlah tentara yang akan dipulangkan itu hampir setengah dari jumlah tentara Amerika Serikat yang saat ini ada di Afghanistan, yaitu 66 ribu orang.
Sebelumnya, Jenderal Marinir Amerika Serikat Joseph Dunford, yang diperkirakan mengawasi penarikan sebagian besar pasukan asing dari Afghanistan pada akhir tahun depan, mengambil alih pimpinan NATO pada Ahad dalam satu upacara.
Dunford mengambil alih kepemimpinan dari Jenderal Marinir Amerika Serikat John Allen, yang mengakhiri tugas 19 bulan dan dapat dikatakan salah satu masa paling sulit dalam perang itu, yang kini memasuki tahun kesebelas.
"Hari ini bukan tentang perubahan. Ini tentang kesinambungan. Yang tidak berubah adalah kehendak persekutuan ini," kata Dunford kepada kerumunan pejabat asing dan Afghanistan di markas besar Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO.
Seperti dilaporkan Reuters, jumlah tentara yang akan dipulangkan itu hampir setengah dari jumlah tentara Amerika Serikat yang saat ini ada di Afghanistan, yaitu 66 ribu orang.
Sebelumnya, Jenderal Marinir Amerika Serikat Joseph Dunford, yang diperkirakan mengawasi penarikan sebagian besar pasukan asing dari Afghanistan pada akhir tahun depan, mengambil alih pimpinan NATO pada Ahad dalam satu upacara.
Dunford mengambil alih kepemimpinan dari Jenderal Marinir Amerika Serikat John Allen, yang mengakhiri tugas 19 bulan dan dapat dikatakan salah satu masa paling sulit dalam perang itu, yang kini memasuki tahun kesebelas.
"Hari ini bukan tentang perubahan. Ini tentang kesinambungan. Yang tidak berubah adalah kehendak persekutuan ini," kata Dunford kepada kerumunan pejabat asing dan Afghanistan di markas besar Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO.
Redaktur : Yudha Manggala P Putra |
Sumber : Antara |
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id.
Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar,
berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras,
dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
Ribuan Tentara Amerika Cacat Otak dan Di- amputasi
muslimdaily
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --
Perang selama 11 tahun yang
dilakukan Amerika Serikat telah mengakibatkan 253.330 tentara cacat otak
dan 1.700 orang diamputasi.
Perang tersebut juga harus dibayar dengan sekitar 130 tentara mengalami stres pascaperang (pos-traumatic stress disorder/PTSD). Dalam peperangan itu, lebih dari 50 ribu tentara AS terluka. Sementara, jumlah tentara tewas mencapai 6.656 orang. Data tersebut berasal dari laporan Lembaga Penelitian Kongres yang dituliskan PressTV, Senin (11/2).
Dihitung sejak 2001, sebanyak 129.731 tentara didiagnosa mengalami PTSD. Dari jumlah tersebut, sekitar 104 ribu orang datang dikerahkan ke medan perang. Namun, jumlah itu dinilai hanya puncak gunung es.
Kepala Mantan Wakil staf Angkatan Darat, Jenderal Peter Chiarelli mengusulkan agar penderita tidak diberi stigma. Ia juga mendorong para veteran mencari pengobatan untuk hal tersebut. Namun, tidak semua veteran setuju dengan pendapat tersebut.
Dalam penelitian itu juga dipaparkan Trauma Cedera Otak (Traumatic Brain Injury/TBI) sering diderita oleh korban yang selamat dari ledakan bom. Dari 2000 sampai akhir 2012, sebanyak 253.330 tentara mengalami TBI dengan sejumlah variasi.
Sekitar 77 persen dari kasus-kasus tersebut diklasifikasikan Departemen Pertahanan sebagai kasus ringan. Hal itu diidentifikasi sebagai kebingungan kurang dari 24 jam, kehilangan kesadaran sampai 30 menit, kehilangan memori kurang dari 24 jam, dan struktur pencitraan otak normal.
Meski demikian, hampir 6.500 kasus tercatat masuk stadium TBI parah. Hal itu mencakup dampak cedera kepala, patah tulang tengkorak, atau proyektil yang bersarang di otak.
Menurut salah satu mantan tentara, teknologi medis militer sangat miskin, khususnya untuk perang di Irak dan Afganistan.
Sementara itu, amputasi tungkai utama telah dialami 800 veteran Irak. Sekitar 194 orang mengalami amputasi kaki parsial, jari, atau lainnya. Untuk veteran Afganistan, angka itu masing-masing sebanyak 696 orang dan 28 orang.
Perang tersebut juga harus dibayar dengan sekitar 130 tentara mengalami stres pascaperang (pos-traumatic stress disorder/PTSD). Dalam peperangan itu, lebih dari 50 ribu tentara AS terluka. Sementara, jumlah tentara tewas mencapai 6.656 orang. Data tersebut berasal dari laporan Lembaga Penelitian Kongres yang dituliskan PressTV, Senin (11/2).
Dihitung sejak 2001, sebanyak 129.731 tentara didiagnosa mengalami PTSD. Dari jumlah tersebut, sekitar 104 ribu orang datang dikerahkan ke medan perang. Namun, jumlah itu dinilai hanya puncak gunung es.
Kepala Mantan Wakil staf Angkatan Darat, Jenderal Peter Chiarelli mengusulkan agar penderita tidak diberi stigma. Ia juga mendorong para veteran mencari pengobatan untuk hal tersebut. Namun, tidak semua veteran setuju dengan pendapat tersebut.
Dalam penelitian itu juga dipaparkan Trauma Cedera Otak (Traumatic Brain Injury/TBI) sering diderita oleh korban yang selamat dari ledakan bom. Dari 2000 sampai akhir 2012, sebanyak 253.330 tentara mengalami TBI dengan sejumlah variasi.
Sekitar 77 persen dari kasus-kasus tersebut diklasifikasikan Departemen Pertahanan sebagai kasus ringan. Hal itu diidentifikasi sebagai kebingungan kurang dari 24 jam, kehilangan kesadaran sampai 30 menit, kehilangan memori kurang dari 24 jam, dan struktur pencitraan otak normal.
Meski demikian, hampir 6.500 kasus tercatat masuk stadium TBI parah. Hal itu mencakup dampak cedera kepala, patah tulang tengkorak, atau proyektil yang bersarang di otak.
Menurut salah satu mantan tentara, teknologi medis militer sangat miskin, khususnya untuk perang di Irak dan Afganistan.
Sementara itu, amputasi tungkai utama telah dialami 800 veteran Irak. Sekitar 194 orang mengalami amputasi kaki parsial, jari, atau lainnya. Untuk veteran Afganistan, angka itu masing-masing sebanyak 696 orang dan 28 orang.
Reporter : Nur Aini |
Redaktur : Karta Raharja Ucu |
Siapa Yang Sebenarnya Berkuasa Di Amerika?
By Admin Islampos on June 20, 2012
islampos.com—http://islampos.com/siapa-yang-sebenarnya-berkuasa-di-amerika-6548/
DALAM
bukunya, “The Promise,” yang menceritakan tahun pertama Barack Obama
berkantor di Gedung Putih, Jonathan Alter menggambarkan percakapan
singkat antara sang presiden dan wakilnya, Joe Biden yang berlangsung
November dua tahun yang lalu. Mereka mempercakapkan apa yang harus
dilakukan Obama terkait Afghanistan.
Biden bertanya apakah kebijakan baru tentang penarikan pasukan AS
dari Afghanistan pada tahun 2011 (namun ternyata sampai sekarang tidak
pernah terjadi!), adalah perintah sang presiden langsung yang tidak
boleh dibantah oleh militer. Obama menyahut “yes.”
Kedua orang itu kemudian berada di Oval Office bersama beberapa
petinggi Pentagon yang akan melaksanakan perintah Obama. Di antara
mereka adalah Jenderal David Petraeus, yang kemudian menjadi komandan
perang di Afghanistan dan Irak. Menurut Alter, Obama berkata kepada
Petraeus: “David, katakan sekarang. Saya ingin Anda jujur pada saya.
Anda dapat melakukannya dalam delapan belas bulan?”
Petraeus menjawab: “Sir, saya yakin kita bisa melatih dan menangani ANA (Tentara Nasional Afghanistan) dalam jangka waktu itu.”
Obama melanjutkan: “Jika Anda tidak dapat melakukan hal-hal yang Anda
katakan itu dalam delapan belas bulan, maka tidak ada seorangpun yang
akan menyarankan kita tinggal di sana, benar?”
Adm. Mike Mullen, ketua Kepala Staf Gabungan, juga hadir dalam pertemuan itu, dan ia menambahkan sama persis dengan Petraeus.
Namun beberapa hari kemudian, pada pertemuan dengan satu media,
Jenderal Petraeus menyanyikan sebuah lagu yang berbeda. Sebuah judul
besar mejeng di The Times pada sebuah hari Senin: “Jenderal menentang percepatan penarikan di Afghanistan.”
Setelah mengambil alih komando pasukan AS di Afghanistan
pasca-pemecatan Jenderal Stanley McChrystal yang dinilai gagal dan malah
berkoar-koar di media, Petraeus mengatakan ia tidak menerima pekerjaan
itu hanya untuk mengeluarkan pasukan tentara Amerika dari Afghanistan.
Tujuan Petraeus ketika itu tampaknya beralih untuk menggalang opini
publik yang bertentangan dengan perintah besar Obama.
Jadi siapa yang berkuasa di sini sebenarnya?
Yang benar adalah bahwa tidak ada seorang yang tahu bagaimana, atau
kapan Obama benar-benar menetapkan batas waktu penarikan pasukan. Sampai
tahun 2012, Amerika masih berada di Afghanistan. Dan mungkin sampai
tahun 2024—siapa yang tahu? Ingat, Obama selalu ambigu dengan mengatakan
penarikan akan bergantung pada kondisi di lapangan.
Sedangkan siapapun tahu, bahwa kondisi di lapangan Afghanistan saat
ini sangat buruk, sehingga semua orang di Amerika akhirnya selalu
berkesimpulan bahwa Amerika memang harus tinggal lebih lama di
Afghanistan.
Ini adalah sesuatu yang mengerikan untuk direnungi karena selain
jumlah korban manusia (hampir separuh dari kematian pasukan Amerika di
Afghanistan terjadi sejak Obama menjadi presiden), perang adalah
halangan terbesar bagi rakyat Amerika dalam mengentaskan kesulitan
ekonomi dan sosial yang terus dan terus memburuk di negeri Paman Sam
itu.
Lihatlah wajah Amerika sekarang ini; ekonomi, sistem sekolah publik,
defisit anggaran federal, dan kondisi fiskal telah mengganggu negara dan
pemerintah lokal. Rakyat Amerika tampaknya hanya memberikan sedikit
perhatian untuk semua masalah ini dan yang lebih mengejutkan adalah
dimana ketika mereka menggelontorkan sejumlah uang (angka ini sekarang
mencapai puluhan miliaran dolar per tahun) ke sebuah lubang pembuangan,
korup, berbahaya dan tak kenal ampun di Afghanistan. Jangan heran jika
sekarang pajak begitu tinggi di Amerika dan membuat rakyatnya menjerit.
Alasan mengapa rakyat Amerika sedikit sekali mendengar tentang Lyndon
Johnson saat ini meskipun prestasinya sangat luar biasa saat ia
mempimpin adalah bahwa Vietnam membuat reputasinya menjadi sangat rendah
dan mungkin hina. Johnson yang bersikukuh terhadap perang, tergelincir
di Vietnam, dan Vietnam pulalah yang telah secara tragis membuat
perpecahan Partai Demokrat dan membuka pintu kepada kandidat antiperang
Eugene McCarthy dan Robert Kennedy. Penerima manfaat utama, tentu saja,
Richard Nixon dan para Republican.
Obama tampaknya tidak melihat perbandingan Afganistan ke Vietnam, dan
ia mempunyai titik tersendiri ketika ia mengatakan bahwa AS tidak
diserang dari Vietnam. Tapi 11 September 2001, hampir satu dekade yang
lalu, dan perang di Afghanistan telah menjadi putus asa massal dan
kecerobohan oleh Bush. Dan itu sepertinya tidak ada eskalasi yang cukup
untuk Obama.
Amerika harus sadar bahwa Amerika tidak akan pernah bisa membangun
Afghanistan yang stabil. Apa yang dibutuhkan Amerika saat ini adalah
kampanye pembangunan bangsa untuk melawan ketidakadilan dan kerusakan di
Amerika Serikat sendiri. [sa/islampos/thenewyorktimes]
Pengakuan-Pengakuan Bush
MANTAN
Presiden AS George W Bush akhirnya suatu kali berbicara di ruang publik
membela beberapa keputusannya yang paling kontroversial.
Dia mengatakan kepada jaringan NBC bahwa penggunaan teknik interogasi
waterboarding telah mencegah serangan teroris dan menyelamatkan banyak
nyawa.
Bush, yang juga menerbitkan memoarnya Decision Points tahun 2010,
mengatakan invasi ke Irak pada tahun 2003 tidak salah. Dia menambahkan
bahwa sejarah akan menghakimi dia sebagai seseorang yang sukses, tetapi
ia akan mati pada saat itu.
“Saya hanya tidak ingin ke sana lagi,” katanya kepada Matt Lauer dari
NBC ketika ditanya tentang ketidakhadirannya dari media sejak ia
meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2009. “Saya tidak ingin kembali
pada tempat yang saya sebut ‘rawa’,” katanya.
Waterboarding Legal
Menyoal penyiksaan waterboarding yang ia lakukan, Bush mengatakan
bahwa hal itu legal menurut hukum sesuai dengan saran penasihat
hukumnya.
“Dia mengatakan bahwa waterboarding bukan tindakan anti-penyiksaan.
Saya bukan pengacara. Tapi Anda harus memercayai penilaian orang di
sekitar Anda, dan itu saya lakukan,” kata Bush. “Saya akan mengatakan
ini: menggunakan teknik tersebut menyelamatkan banyak kehidupan. Tugas
saya adalah untuk melindungi Amerika, dan itu saya lakukan…”
Kelompok hak asasi manusia mengecam teknik interogasi ini. Steve
Ballinger, dari Liberty, mengatakan Bush bersalah karena mengatakan
waterboarding dibenarkan “sebab penyiksaan adalah ilegal di bawah hukum
internasional”.
“Ini benar-benar dilarang dalam segala situasi konvensi PBB melawan
penyiksaan dan Amerika Serikat merupakan negara yang tidak boleh
melakukannya,” tambahnya.
Lauer kemudian bertanya kepada Bush tentang kegagalan menemukan
senjata pemusnah massal di Irak setelah penyerbuan tahun 2003 yang
menggulingkan Saddam Hussein.
“Apakah pernah ada pertimbangan untuk meminta maaf kepada rakyat Amerika?” Lauer bertanya.
“Maksud saya, meminta maaf pada dasarnya akan mengatakan keputusan
itu salah,” jawab Bush. “Dan saya tidak percaya itu adalah keputusan
yang salah.”
Bush mengatakan akan perlu waktu sebelum sejarah mampu menilai
kepresidenannya. “Saya harap saya dinilai sukses. Tapi saya akan mati,
Matt, ketika mereka akhirnya menganggap saya sukses,” Katanya.
Ekonomi buruk
Dalam memoarnya, Bush mengakui kesengsaraan ekonomi yang ia
tinggalkan kepada suksesornya, Barack Obama, merupakan “salah satu cara
yang jelek untuk mengakhiri kepresidenan”.
Tapi ia menolak tuduhan bahwa bailout bank, yang dikenal sebagai
Tarp—the Troubled Asset Relief Program—merupakan proyek buang-buang uang
rakyat.
“Tarp mengirimkan sinyal yang jelas bahwa kami tidak akan membiarkan sistem keuangan Amerika gagal,” tegasnya.
Dalam bulan-bulan terakhir masa kepresidenannya, ia berharap Amerika
Serikat bisa menghindari resesi, bahkan mengibaratkan seperti “rumah
kartu yang akan segera runtuh”.
Dia membela kebijakan-kebijakan ekonominya terhadap tuduhan oleh
konservatif fiskal, termasuk gerakan Tea Party, yang mengatakan ia
menyia-nyiakan kelebihan yang ditinggalkan oleh pemerintahan Clinton
pada tahun 2001.
“Setelah resesi dan serangan 9 / 11, hanya ada sedikit surplus yang tersisa,” tulis Bush.
Bush juga mengungkapkan ia terlibat klash dengan wakil presidennya, Dick Cheney.
Bush menolak untuk memaafkan Lewis “Scooter” Libby, yang dihukum
sumpah palsu dan obstruksi sehubungan dengan bocornya identitas
mata-mata CIA.
Namun Bush mengatakan persahabatannya dengan Cheney telah pulih seperti sedia kala. [sa/islampos/bbcnews]
Wall Street Yang Membuat Amerika Sekarat
By Admin Islampos on November 30, 2012
http://islampos.com/wall-street-yang-membuat-amerika-sekarat-29910/
RAHM Emanuel—pernah ditunjuk oleh Barack Obama sebagai Kepala Staf
Gedung Putih—konon pernah mengatakan bahwa Anda sebaiknya tidak
membiarkan krisis tersia-sia. Emanuel menegaskan bahwa para pemimpin
sering kali gagal membuat keputusan sulit, kecuali dipaksa oleh bahaya
yang sudah sangat dekat.
Di kedalaman krisis Wall Street musim dingin dua tahun yang lalu,
bahaya tampak jelas di mana-mana: pasar kredit membeku di seluruh dunia,
perusahaan tidak bisa mendapatkan akses ke dalam pembiayaan untuk
membayar pekerja dan pemasok, dan pasar saham jatuh bebas. Suatu masalah
yang dimulai di pasar perumahan AS dengan cepat menyebar ke bank-bank
investasi terbesar di Wall Street dan dari sana ke seluruh dunia.
Dalam kuartal keempat tahun 2008 silam, pertumbuhan global tiba-tiba
berlari mundur, dan bangunan besar globalisasi itu sendiri tampak
ragu-ragu. Financial Times bahkan menerbitkan serangkaian
artikel berjudul “Masa Depan Kapitalisme” yang seolah-olah semua dasar
sistem global berada dalam pertanyaan.
Tapi kalau ada banyak bahaya, maka ada kesempatan juga. Runtuhnya
Lehman Brothers dan raksasa asuransi AIG di tengah-tengah kampanye
sengit presiden AS sangat membantu pemilihan Barack Obama. Krisis
Amerika adalah masalah struktural yang sudah berjalan lama, termasuk
tingkat tinggi utang dan konsumsi bahan bakar, pendapatan kelas menengah
yang stagnan, dan buruknya sektor keuangan yang diatur Wall Street yang
telah berubah menjadi kasino raksasa.
Ada model yang jelas bagaimana Obama akan melanjutkan pembangunan AS
setelah pemilihan: seperti Franklin D. Roosevelt, yang telah berkuasa
selama krisis ekonomi besar terakhir dan telah secara permanen mengubah
bentuk negara melalui Perjanjian Baru.
Hari ini, kurang lebih empat tahun Barack Obama berkantor di Gedung
Putih. Yang mengejutkan; betapa sedikitnya pra-krisis dunia berubah.
Penanganan kebijakan ekonomi oleh Bank Sentral dan Departemen Keuangan
di bawah Bush dan Obama semakin memburuk menjadi gaya bebas kehancuran.
Bahkan keputusan untuk membiarkan Lehman Brothers bangkrut, diserang
oleh banyak orang, mungkin hanya akan membantu menyiapkan tanah yang
lebih luas sebagai kuburannya. Meskipun pengangguran tetap tinggi,
tanda-tanda pemulihan disebutkan kembali baik. Secara global, AS mulai
melirik Cina, Korea Selatan, Brasil, dan melupakan Eropa.
Tapi kabar baiknya adalah, tidak semuanya baik. Dengan cara yang
aneh, pemulihan datang terlalu cepat dan karena ini berarti bahwa krisis
tidak pernah mendapat cukup solusi. Realitas yang menyedihkan adalah
bahwa orang tidak akan mengubah sikap atau kebiasaannya, kecuali di
bawah keadaan yang paling mengerikan. Dan keadaan yang mengerikan itu
mungkin telah berlalu demikian cepat.
Contoh paling jelas tentang hal ini adalah undang-undang Kongres yang
akan memperketat peraturan di Wall Street dalam rangka mencegah
bank-bank besar mengambil jenis risiko yang melibatkan seluruh ekonomi
bawah. Sementara itu, Goldman Sachs, JPMorgan Chase, dan sejumlah nama
lain di bidang keuangan telah kembali ke cara lama mereka mencari uang,
dan telah menggunakan sumber daya mereka menyewa legiun asing untuk
memblokir peraturan baru yang tidak mereka sukai. Sekarang mungkin
ketakutan musim dingin yang lalu telah berlalu, namun kemarahan rakyat
juga meningkat.
Selama tiga dekade, pertumbuhan berbasis pasar dan globalisasi telah
membawa kemakmuran dan mengangkat ratusan juta orang keluar dari
kemiskinan. Dengan pertumbuhan pemerintahan yang demokratis, kenyataan
bahwa krisis justru dimulai di Wall Street sebagai jantung kapitalisme
global, mengajukan risiko bahwa hal itu akan meniadakan semua sistem
internasional yang didasarkan pada pasar dan keterbukaan.
Tetapi faktanya adalah bahwa orang Amerika sendiri sudah menjadi
sangat ideologis dan kaku dalam melihat dunia. Krisis keuangan,
tampaknya tidak membuat banyak perbedaan dalam hal ini. Dan kecuali
perubahan, maka akan membuktikan resesi besar AS telah menjadi sia-sia
belaka. Sementara ancaman perang di Afghanistan, terus menjadi drakula
penyedot uang negara yang membuat Amerika sekarat.
[sa/islampos/newsweek]
Surat Terbuka untuk Presiden Barack Hussein Obama, Aslim Taslam!
By Pizaro on January 25, 2013
http://islampos.com/surat-terbuka-untuk-presiden-barack-hussein-obama-aslim-taslam-40516/
Oleh: Ustadz Fathuddin Ja’far
Yang saya hormati Barack Hussein Obama, Presiden Amerika Serikat.
Pertama-tama saya ingin sampaikan, di saat seluruh pemimpin dunia
mengucapkan selamat atas terpilihnya anda menjadi Presiden Amerika
Serikat untuk kedua kalinya, bahwa keselamatan itu hanya bagi orang yang
mengikuti petunjuk Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasul Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam…
Saya menyaksikan anda dilantik untuk kedua kalinya sebagai Presiden
Amerika Serikat, hari Senin (21/01), di depan ribuan masyarakat Amerika,
melaui salah satu stasiun televisi lokal di negeri saya, Indonesia.
Saat itu hati kecil saya bertanya: Apakah Anda akan meneruskan politik
pembumihangusan negeri-negeri Islam seperti yang sudah anda lakukan
terhadap Afghanisatan dan Irak? Apakah anda akan tetap menerapkan spirit
kebencian sebagian kaum Nasrani dan sekaligus anda menjadi keledai
tunggangan kelompok-kelompok Yahudi seperti AIPAC dan sebagainya dalam
upaya menumpas umat Islam, tokoh dan ulama mereka yang tidak mau tunduk
kepada program penjajahan yang anda jalankan selama kepemimpinan pertama
anda?
Saya dan juga banyak kaum Muslimin lainnya di dunia ini memahami
betul bahwa politik pembumihangusan terhadap negeri Islam dan politik
kebencian pemerintahan anda terhadap Islam dan umat Islam sesungguhnya
melanjutkan apa yang dirancang dan dijalankan para pendahulu anda,
khususnya George Walker Bush, Presiden Amerika Serikat sebelum anda.
Saya masih ingat, beberapa saat setelah peristiwa WTC (11/9/20011), yang
penuh misteri dan hanya Allah dan otak pelakunya yang mengetahui
hakikat kejadian sebenarnya, mantan Presiden Georg W. Bush secepat kilat
mengumumkan program perangnya terhadap apa yang ia namakan dengan
“perang terhadap teroris” sambil menuduh Usamah Bin Laden sebagai otak
di balik keruntuhan gedung kembar WTC tersebut. Tanpa memberi kesempatan
sedikitpun kepada dunia untuk meneliti siapa sebenarnya di balik
peristiwa yang menewaskan lebih 4.000 manusia itu, George W. Bush dengan
lantang berkata: Ini adalah Perang Salib. Saat itu juga, sang mantan
Presiden anda itu mengancam para pemimpin dunia dengan ungkapannya:
Silahkan anda bersama kami atau bersama mereka.
Para pemimpin dunia, termasuk para pemimpin dunia Islam tunduk dan
bertekuk lutut di hadapan syahwat kekuasaan George W. Bush. Akhirnya,
Afghanistan dengan alasan di sana ada Usamah Bin Laden dan kemudian Irak
dengan alasan di sana ada pengembangan senjata kimia berhasil
dihancurkan dan dijajah dengan menanam Hamid Karazai yang sekular di
Afghanistan dan Hasan al-Maliki yang Syi’i sebagai boneka dan satpam
yang menjaga kepentingan pemerintah Amerika Serikat di dua negeri Muslim
tersebut, baik yang terkait dengan kepentingan ekonomi, politik, agama
dan sebagainya. Jutaan umat Islam dibunuh, disiksa dan dilukai, baik
fisik maupun psikis oleh pasukan Amerika Serikat dan sekutunya dari
dalam dan luar kedua negeri Muslim tersebut dan bahkan ratusan ribu
lainnya mengalami cacat seumur hidup.
Kejahatan Pemerintahan George W. Bush dan kemudian anda teruskan
setelah anda terpilih menjadi Presiden pertama kali sampai hari senin
kemarin saat anda dilantik untuk kali keduanya, tidak hanya di
Afghanistan dan Irak, akan tetapi juga merambat ke Somalia, Sudan,
Pakistan, Yaman dan sebagainya dengan motif yang sama, yakni perang
terhadap terorisme. Bahkan Indonesia yang damai ini, disebabkan
mayoritas penduduknya Muslim Sunni, tidak lepas dari rekayasa dan
cengkraman politik busuk pemerintahan anda dengan alasan yang sama,
perang terhadap terorisme. Untuk merealisasikannya pemerintahan Amerika
saat itu dan sekutu lainnya seperti Australia, berinisiatif (baca:
memaksa) dan membantu pemerintahan Indonesia untuk mendirikan apa yang
disebut dnegan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan
eksekutornya bernama Densus 88 di bawah Kepolisian Republik Indonesia
yang telah banyak membunuhi dan menembaki umat Islam yang dituduh atau
disangka sebagai teroris secara serampangan, tanpa melaui proses
persidangan sehingga Majelis Ulama Indonesia yang selama ini sangat
hati-hati dalam menanggapi masalah ini sudah berani angkat bicara.
Kalau saya tuliskan kejahatan Pemerintah Amerika Serikat terhadap
umat Islam dan negeri-negeri Islam, di penjara Guantanamo dan Abu
Ghuraib, sejak zaman kepeminpinan George W. Bush sampai pelantikan anda
Senin lalu sebagai Presiden Amerika Serikat untuk kedua kalinya,
memerlukan ratusan dan mungkin juga ribuan halaman. Saya dan juga umat
Islam lainnya merasa tidak perlu melakukannya dan tidak perlu
mengadukannnya kepada apa yang kalian namakan dengan Mahkamah
Internasional, Lembaga Hak Azasi Manusia, PBB dan seterusnya, karena
lembaga-lembaga tersebut alat permainan pemerintahan anda yang bermain
di belakangnya adalah lobby-lobby Yahudi belaka. Di samping itu, kami
juga yakin anda sebagai Presiden Amerika yang memiliki jalur keturunan
Muslim seperti kami sehingga nama anda sendiri tidak bisa dilepaskan
dari kata “Hussein”; nama salah seorang cucu Baginda Rasul Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wasallam yang amat dicintai 1.5 milyar Muslim di
seluruh dunia yang akan menjadi pemimpin pemuda di Syurga, ditambah lagi
anda pernah mengenyam pendidkan tingkat sekolah dasar di negeri kami
(Jakarta) yang pasti ada sebagian guru anda saudara Muslim kami, maka
kami sangat yakin anda memahami permasalahan ini dengan baik dan rinci.
Sebab itu, silahkan anda merenung dan berfikir sendiri, apakah yang
sudah anda dan pendahulu anda lalukan itu sebuah kebenaran yang dapat
diterima dan dibenarkan hati nurani anda sebagai manusia berhati dan
berakal sehat, atau sebaliknya, semuanya adalah kejahatan yang tidak
boleh diteruskan lagi dan segera harus dihentikan dengan bertobat atas
segala kesalahan masa lalu anda, sebelum semuanya menjadi penyesalan
anda untuk selama-lamanya.
Sebagai seorang Muslim dan Mukmin dengan iman yang penuh 100% kepada
Kekuasaan dan Kebesaran Allah yang didukung pula berbagai fakta-fakta
sejarah yang tidak terbantahkan sejak zaman Nabi Nuh sampai Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa belum pernah ada seorang
penguasa atau suatu kaum di dunia ini yang lolos dari monitoring dan
azab Allah ketika mereka mengumumkan perang kepada Allah, rasul-Nya dan
para pengikut rasul-Nya yang setia. Saya yakin anda memahami sejarah
tenggelamnya kaum Nabi Nuh, kehancuran kaum ‘Ad, Tsamud, Sodom dan
bahkan Fir’aun dan bala tenteranya yang Allah tenggelamkan di laut saat
hendak membunuh Nabi Musa dan para pengikutnya. Sebagai bukti nyata,
Allah selamatkan bangkai Fir’aun itu agar menjadi pelajaran bagi
penguasa-penguasa zalim dan para pembangkang kepada Allah dan rasul-Nya
yang datang setelahnya. (Lihat Al-Qur’an Surah Yunus/10 : 92).
Sebagai salah satu bukti kebenaran ayat Al-Qur’an ini, Bangkai
Fir’aun tersebut masih dapat kita saksikan sampai saat ini di sebuah
Museum di Mesir. Bangkai Fir’aun inilah yang menyebabkan salah seorang
ilmuan Prancis terkenal, Prof Dr Maurice Bucaille menemukan jalan lurus
dan keselamatannya sehingga ia masuk Islam tahun 1975 dan kemudian
meluncurkan karya ilmiahnya yang menggemparkan dunia Kristen dan Yahudi
dengan judul: Quran, Bible and Science pada tahun 1976. Akhirnya, buku
ini menjadi musuh utama kaum Kristen dan Yahudi fanatik, khususnya di
Eropa dan Amerika, dan penulisnya sering mendapat teror dan ancaman
pembunuhan, seperti yang diceritakannya kepada saya sekitar 18 tahun
yang lalu.
Terkait bagaimana Alllah menindak dan mengazab para penguasa atau
kaum yang memerangi Allah, rasul dan para pengikutnya yang setia sebelum
kerasulan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam , dapat anda baca
melalui firman Allah berikut ini:
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Tuhan Penciptamu (Allah) menindak
kaum ‘Ad, pendudk Iram yang memiliki bangunan-bangunan tinggi, yang
belum pernah dibangun (di suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain,
dan kaum Tsamud yang melubangi gunung-gunung batu menjadi tempat
tinggal di sebuah lembah, dan Fir’au yang mempunyai banyak sisi kekuatan
(militer, ekonomi , ilmuan dan para penyihir ulung) yang berbuat
sewenang-wenang (kejahatan) dalam negeri (Mesir), lalu mereka (Fir’aun
dan para elitenya) memperbanyak kerusakan di negeri itu (Mesir). Maka
sebab itulah, Tuhan Penciptamu (Allah) menimpakan kepada mereka cemeti
azab. Sesunguhnya Tuhan Penciptamu (Allah) benar-benar mengawasi (setiap
hamba-Nya). (Al-Qur’an Surah Al-Fajr/89 : 6 – 14).
Terkait ancaman Allah di akhirat terhadap siapa saja yang menyakiti,
menyiksa, merusak, mendatangkan bencana dan memerangi orang-orang
beriman kepada Allah dengan konsep Tauhid dan tidak mau tunduk kepada
sistem kekufuran dan kemusyrikan, dapat pula anda baca dalam firman
Allah berikut :
“Sesungguhnya orang yang menyiksa (termasuk merusak, mendatangkan
bencana dengan segala bentuknya) orang-orang yang beriman laki-laki dan
perempuan, kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab neraka
Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.,” (Al-Qur’an
Surah Al-Buruj/85 : 10).
Saudara Presiden Barack Hussein Obama….
Saya yakin dan mungkin juga jutaan kaum Muslimin lainnya di dunia
ini, anda sekarang sedang dalam bahaya karena sedang dalam pengamatan
Allah Ta’ala. Jika anda masih teruskan politik luar negeri pemerintahan
anda seperti sebelumnya, khususnya terhadap kaum Muslim dan
negeri-negeri Islam, yakinlah semua itu hanya akan mempercepat
kebangkrutan dan kehancuran pemerintahan dan negeri anda dan tentunya
tak terkecuali diri anda sendiri. Ingatlah! Anda, pemerintahan anda dan
negeri anda masih berada di sebuah planet yang bernama bumi dan bumi
itu, termasuk langit dan angkasa lepas masih berada dalam genggaman
Tuhan kami, Allah Rabbul ‘Alamin. Allah tidak akan pernah lalai
sedetikpun dalam menjaga dan membela kaum Mukmin yang tertindas yang
telah menyerahkan hidup dan mati mereka untuk-Nya. Cara dan skenarionya
sangatlah unik dan tidak diketahui oleh mereka yang memusuhi hamba-hamba
Allah seperti yang telah dilakukan-Nya terhadap Fir’aun, penguasa dan
kaum-kaum terdahulu seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Sama
halnya dengan kaum Yahudi yang menjajah Palestina dan membunuh kaum
Muslimin di sana , khususnya sejak mereka mendeklarasikan Negara Israel
di sana tahun 1947 atas sokongan Amerika dan negera-negara Eropa
lainnya, termasuk eks Uni Soviet. Sekarang apa yang terjadi setelah 66
tahun menjajah dan membantai kaum Muslimin di Palestina? Banyak pakar
dan ahli politik di negeri anda sendiri dan Eropa lainnya sangat yakin
isyarat kehancuran dan kemusnahan kaum Yahudi di Palestina sangat kuat
dan kehancuran itu tinggal menunggu kurang dari 20 tahun lagi, padahal
mereka mendapat dukungan dan perlindungan penuh dari pemerintahan
Amerika dan hampir semua pemerintahan dunia. Bergugurannya para penguasa
di negeri-negeri Muslim, khususnya di kawasan Arab dan Afrika yang
selama ini menjadi boneka-boneka Yahudi dan Amerika, merupakan ayat
(bukti kekuasaan) Allah yang harus anda jadikan pelajaran. Di samping
itu dapat pula memperkuat prediksi para pakar politik negeri Anda dan
Eropa lainnya terkait kehancuran kaum Yahudi di Palestina, seperti yang
dijelaskan sebelumnya.
Demi Allah, saya dan mungkin juga jutaan umat Islam lainnya telah
melihat sinyal atau alarm bahaya berupa azab Allah itu sangat jelas
sekali. Mengapa Anda belum juga mampu melihat dan memahaminya? Di antara
indikatornya ialah :
- Ekonomi negeri anda sudah bangkrut sehingga memiliki hutang yang sangat pantastis yaitu sekitar US$16 Triliun.
- Bencana alam berupa teguran dan azab Allah 10 tahun terakhir ini menimpa negeri anda bertubi-tubi dengan skala yang semakin membesar sehingga mematikan ribuan penduduk negeri anda dan menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar.
- Dekadensi moral di negeri anda sudah sangat luar biasa. Kejahatan homoseks, misalnya sudah nyaris menyamai masyarakat Sodom. Betapa tidak, belasan Negara bagian di negeri anda sudah menyetujui nikah sejenis sebagai legalisasi atas praktik homoseks, bahkan saya baca di media anda juag menyetujuinya.
- Pertumbuhan penduduk negeri anda sangat kecil sehingga mengancam keberlangsungan dan eksistensi sebuah negeri. Sebaliknya, pertumbuhan kaum Muslimin di negeri Anda sangat fantastik sehingga hasil penelitian sebagian pakar di negeri anda sendiri dalam 50 tahun ke depan jumlah umat Islam di seluruh Amerika akan mencapai sekitar 75 juta jiwa. Fakta lain menunjukkan, pascakeruntuhan Gedung Kembar WTC dan serangan terhadap Islam dan umat Islam yang bertubi-tubi telah membuka perhatian masyarakat Eropa dan Amerika terhadap Islam. Hasilnya, sangat fantastik, di mana setiap harinya tak kurang dari 200 orang Amerika yang masuk Islam. Mereka dari berbagai kalangan terhormat di Amerika sendiri seperti artis, pengusaha, pengacara dan kaum terdidik lainnya.
- Dominasi kaum Yahudi atas ekonomi, politik, pemerintahan dan budaya negeri anda sudah sangat parah sehingga anda, pemerintahan anda dan tidak sedikit tokoh dan pengusaha negeri anda menjadi keledai tunggangan mereka (kaum Yahudi). Sebab itu, dalam kondisi krisis seberat apapun, anda, pemerintahan anda dan juga sebagian pengusaha negeri anda wajib menyumbang kepada kaum Yahudi di Palestina dan mengucurkan milyaran dolar kepada mereka setiap tahunnya. Bantuan ekonomi pemerintahan anda kepada kaum yahudi tersebut ditambah lagi anggaran terhadap “teroris” yang memakan biaya milyaran dolar setiap tahun dan ditambah lagi dengan hutang luar negeri anda yang sangat dahsayat itu tidak akan mampu ditutup oleh hasil rampokan anda terhadap minyak di Irak dan bayaran upeti penguasa-penguasa negeri Muslim Arab yang anda dapatkan setiap hari, bulan dan setiap tahun.
- Kebencian masyarakat dunia terhadap pemerintahan anda sudah sangat tinggi dan bahkan semakin meningkat. Kebencian ini bukan hanya dari kalangan Muslim, akan tetapi juga dari masyarakat non Muslim, dan bahkan dari masyarakat Amerika sendiri yang seagama dengan anda. Kebencian itu diakibatkan kezaliman yang anda lakukan dan pemerintahan anda sendiri, khususnya terhadap kaum Muslim di Afghanistan, Irak, Yaman, Pakistan, Sudan, Somalia, Indonesia dan juga Palestina. Anda dan pemerintahan Amerika sudah puluhan tahun menerapkan standar ganda terhadap kaum Muslimin. Kepada kaum Yahudi, khususnya yang sedang mencaplok Palestina sejak tahun 1947 anda dan pemerintahan anda bertekuk lutut sehingga masyarakat dunia melihat anda dan presiden-presiden Amerika sebelumnya adalah boneka mereka.
- Kebencian sebagian masyarakat Amerika sendiri terdap pemerintah pusat mereka. Mereka melihat t pemerintah pusat tidak becus mengurusi Negara sehingga meneyebabkan kebangkrutan dalam berbagai lapangan kehidupan. Anda pasti ingat beberapa waktu lalu, seperti yang dilansir Surat kabar the Daily Mail, Selasa (13/11/12), puluhan ribu warga Amerika bahkan telah mencantumkan namanya dalam sebuah petisi di 20 negara bagian menuntuk merdeka dari pemerintah Pusat. Inilah 20 negara bagian yang meminta merdeka setelah anda memenangkan pemilihan Presiden untuk kali kedua : Texas, Alabama, Arkansas, Colorado, Florida, Indiana, Kentucky, Louisiana, Michigan, Mississippi, Missouri, Montana, New Jersey, New York, North Carolina, North Dakota, Oregon, South Carolina, Tennessee, dan Georgia. Bahkan, warga Negara Bagian Georgia sangat gigih memisahkan diri setelah mengirim petisi dua kali. Mereka ingin memisahkan diri alias melepaskan diri dari pemerintahan pusat dan ingin berdiri sendiri. Anda seharusnya belajar dari eks Uni Soviet betapa perkasanya negeri bagian Timur itu. Akhirnya pecah berantakan di awal 90an, setelah menjajah umat Islam di Asia Selatan kurang dari satu abad dan membunuh umat Islam di sana sekitar 60 juta jiwa. Nasib seperti itu tidak mustahil juga dapat menimpa negeri anda. Amerika Serikat tidaklah lebih baik akidah, akhlak dan managemen pemerintahan dan politiknya dibandingkan eks Uni Soviet tersebut.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, saya mengamati dengan hati nurani (bashiroh),
semoga saya salah, sesungguhnya azab Allah itu sedang menimpa negeri
dan masyarakat anda. Sedangkan azab Allah yang lebih dahsyat lagi
sehingga memusnahkan anda, pemerintahan dan negeri anda sebagaimana yang
Allah timpakan kepada umat atau kaum sebelumnya semakin dekat.
Solusinya, bukan terus memerangi kaum Muslimin dan menghancurkan
negeri-negeri mereka, melainkan kembali ke jalan lurus dan keselamatan
yang Allah tetapkan untuk manusia sejak diutusnya Muhammad Bin Abdullah
menjadi Rasul terakhir-Nya sampai akhir zaman. Itulah Islam, sebagai
agama yang lurus dan menjamin keselamatan manusia di dunia dan di
akhirat. Dalam konteks ini, berlaku ucapan Baginda Rasul Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam : Aslim, taslam : MASUK ISLAMLAH ANDA, ANDA PASTI SELAMAT.
Dengan Islam anda akan mulia di dunia dan akhirat. Islam akan menghapus
segala kesalahan dan dosa anda dan tentunya akan menyelamatkan diri
anda sendiri dari azab Allah di dunia dan di akhirat nanti. Kalaupun
anda dibunuh oleh orang-orang yang tidak suka atas keislaman anda, Allah
menjamin kebahagiaan bagi anda saat meneteskan darah pertama dari
kesyahidan anda, seperti umat Islam yang dibunuh prajurit negara anda
dan sekutunya di Afghanistan, Irak, Yaman, Guantanamo dan seterusnya.
Lebih dari itu, Allah menjamin anda akan bergabung dengan nenek, kakek
dan keturunan anda yang Muslim lainnya di syurga kelak seperti yang
difirmankan-Nya :
“Dan orang-orang beriman dan diikuti oleh anak cucu mereka dengan
keimanan pula, maka Kami (Allah) akan gabungkan mereka dengan anak cucu
mereka itu dan Kami (Allah) tidak akan mengurangi amal mereka
sedikitpun. Setiap diri akan terikat dengan apa yang ia lalukan.
“ (Al-Qur’an Surah At-Thur/52 : 21)
Saudara Presiden Barack Hussein Obama..
Saya tulis surat atau pesan ini dari hati saya yang dalam dan
terlepas dari segala kepentingan duniawi apapun. Sebagai seorang yang
telah mendapat anugerah dan rahmat Hidayah-Nya berupa Islam sebagai
agama yang lurus dan keselamtan, merasa berkewajiban menyampaikan
pandangan saya ini kepada anda dengan harapan anda dapat memahami jalan
yang lurus dan keselamatan ini sehingga anda dan keluarga anda selamat
di dunia dan di akhirat kelak. Kendatipun di mata kebanyakan manusia
anda merugi.
Akhirnya, saya berdoa kepada Allah : Yaa Allah! Muliakan
Islam hari ini dengan siapa saja orang yang Engkau kehendaki dan bisa
saja orang itu bernama, Barack Hussein Obama.
Dan keselamatan itu hanya bagi orang yang mengikuti petunjuk Allah dan Rasul Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam.
Bukankah aku sudah sampaikan… Yaa Allah! Saksikanlah….
(Islampos/MTF-Online)
Tahun Ini Amerika Angkat Kaki dari Afghanistan
AP/Allauddin Khan
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Barack
Obama berjanji bakal menarik 34 ribu pasukannya dari Afganistan tahun
ini.
Penarikan pasukan itu lantaran AS ingin mengakhiri perang di Afghanistan pada 2014 mendatang.
Analis politik mengatakan penarikan pasukan dari Afganistan kemungkinan bisa sampai akhir 2014. Sebab, Pentagon berharap masih ada tentara di sana tahun ini, seperti dilaporkan PressTV.
Analis politik mengatakan penarikan pasukan dari Afganistan kemungkinan bisa sampai akhir 2014. Sebab, Pentagon berharap masih ada tentara di sana tahun ini, seperti dilaporkan PressTV.
Saat ini, AS telah menempatkan 66 ribu tentara di Afganistan. Dari jumlah itu, 100 ribu tentara ditempatkan pada 2010.
Bulan lalu, Obama melakukan diskusi dengan Presiden Afganistan, Hamid Karzai tentang jadwal transisi pasukan. Kedua pemimpin sepakat untuk mengundur jadwal transisi dari musim panas ke musim semi.
Meski demikian, sejak pembicaraan tersebut dilakukan, ketegangan kedua belah pihak meningkat. Karzai mengatakan AS telah berhenti melawan Taliban. Karzai juga mengatakan ancaman terbesar di Afganistan bukanlah Taliban, namun intervensi kekuatan asing.
Keterlibatan AS dalam perang Afganistan dimulai sejak 2001. Pasukan AS terus didatangkan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, keamanan belum juga tercipta di negara tersebut meski Taliban sudah jatuh dari kekuasaan.
Bulan lalu, Obama melakukan diskusi dengan Presiden Afganistan, Hamid Karzai tentang jadwal transisi pasukan. Kedua pemimpin sepakat untuk mengundur jadwal transisi dari musim panas ke musim semi.
Meski demikian, sejak pembicaraan tersebut dilakukan, ketegangan kedua belah pihak meningkat. Karzai mengatakan AS telah berhenti melawan Taliban. Karzai juga mengatakan ancaman terbesar di Afganistan bukanlah Taliban, namun intervensi kekuatan asing.
Keterlibatan AS dalam perang Afganistan dimulai sejak 2001. Pasukan AS terus didatangkan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, keamanan belum juga tercipta di negara tersebut meski Taliban sudah jatuh dari kekuasaan.
Reporter : Nur Aini |
Redaktur : Karta Raharja Ucu |
Halo Semua, nama saya Jane alice seorang wanita dari Indonesia, dan saya bekerja dengan kompensasi Asia yang bersatu, dengan cepat saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua orang Indonesia yang mencari pinjaman Internet agar berhati-hati agar tidak jatuh ke tangan penipu dan fraudstars banyak kreditur kredit palsu ada di sini di internet dan ada juga yang asli dan nyata,
BalasHapusSaya ingin membagikan testimonial tentang bagaimana Tuhan menuntun saya kepada pemberi pinjaman sebenarnya dan dana pinjaman Real telah mengubah hidup saya dari rumput menjadi Grace, setelah saya tertipu oleh beberapa kreditor kredit di internet, saya kehilangan banyak uang untuk membayar pendaftaran. biaya. . , Biaya garansi, dan setelah pembayaran saya masih belum mendapat pinjaman saya.
Setelah berbulan-bulan berusaha mendapatkan pinjaman di internet dan jumlah uang yang dihabiskan tanpa mendapat pinjaman dari perusahaan mereka, maka saya menjadi sangat putus asa untuk mendapatkan pinjaman dari kreditor kredit genue online yang tidak akan meningkatkan rasa sakit saya jadi saya memutuskan untuk Hubungi teman saya yang mendapatkan pinjaman onlinenya sendiri, kami mendiskusikan kesimpulan kami mengenai masalah ini dan dia bercerita tentang seorang pria bernama Mr. Dangote yang adalah CEO Dangote Loan Company.
Jadi saya mengajukan pinjaman sebesar (Rp800.000.000) dengan tingkat bunga 2% rendah, tidak peduli berapa usiaku, karena saya mengatakan kepadanya apa yang saya inginkan adalah membangun bisnis saya dan pinjaman saya mudah disetujui. Tidak ada tekanan dan semua persiapan yang dilakukan dengan transfer kredit dan dalam waktu kurang dari 24 jam setelah mendapatkan sertifikat yang diminta dikembalikan, maka uang pinjaman saya disimpan ke rekening bank saya dan mimpiku menjadi kenyataan. Jadi saya ingin saran semua orang segera melamar kepada Mr. Dangote Loan Company Via email (dangotegrouploandepartment@gmail.com) dan Anda juga bisa bertanya kepada Rhoda (ladyrhodaeny@gmail.com) dan Mr. jude (judeelnino@gmail.com) dan Juga Pak Nikky (nicksonchristian342@gmail.com) untuk pertanyaan lebih lanjut
Anda juga bisa menghubungi saya melalui email di ladyjanealice@gmail.com