Pramono Edhie Diisukan Bakal Jadi Ketum Demokrat
JAKARTA - http://www.iyaa.com/berita/nasional/polhukam/2452492_1141.html
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Pramono Edhie
enggan menanggapi kabar yang menyebutkan dirinya dipersiapkan Susilo
Bambang Yudhoyono untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Pramono
menegaskan saat ini dirinya hanya ingin fokus menjalankan tugas sebagai
KSAD hingga tuntas.
"Gak boleh. Saya masih KSAD," kata Pramono sebelum menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, hari ini.
Menurut Pramono, selama ini Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak berbicara masalah politik dengannya. Hal itu pasti dibahas dengan putranya Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas karena posisinya sebagai Sekjen Partai Demokrat.
"Tapi kalau bicara masalah pertahanan sama saya. Doakan semoga saya selesai sampai masa tugas dengan baik," tutupnya.
Sumber Metrotvnews.com di internal Partai Demokrat menyebut SBY akan menggelar kongres luar biasa dalam waktu dekat untuk mengembalikan elektabilitas Partai Demokrat.
Kabar lain menyebutkan bahwa SBY akan menunjuk Ibas sebagai pelaksana tugas (Plt) sebelum KLB. SBY lalu akan memajukan Pramono Edhie sebagai calon Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Anas Urbaningrum. Isunya Pramono Edhie diperisiapkan untuk capres 2014.
(dat18/metrotvnews)
Anas Dilengserkan, Perebutan Kekuasaan?
WASPADA ONLINE
JAKARTA - http://www.iyaa.com/berita/nasional/polhukam/2453565_1141.html
Desakan beberapa
kelompok anti Anas di internal Partai Demokrat yang menginginkan Ketua
Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mundur, dinilai karena adanya
gesekan perebutan kekuasan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014
mendatang.
"Menyebabkan kubu anti Anas ingin mempercepat pengalihan kekuasaan, yang saat ini terlihat sangat dominan berada di tangan Anas," kata Peneliti dari Maarif Institute, Fajar Rizal Ul Haq saat dihubungi, hari ini.
Konflik internal PD ini kata Fajar, kembali menguji reputasi Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bila konflik ini tak selesai maka bisa dikatakan SBY tak lagi didengarkan oleh kader partai berlambang bintang mercy itu.
Selain itu, ini akan mempertaruhkan reputasi Presiden SBY, mampu atau tidaknya dia meredam konflik ini, jelas dia.
Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan menegaskan, anggota Dewan Pembina (Wanbin) Partai Demokrat tidak ada upaya melengserkan Anas. "Itu kan pikirannya Wanbin, ya kita hargai. Tujuan Wanbin bukan untuk melengserkan Anas," ujar Pohan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan.
Ramadhan menjelaskan, sesungguhnya yang dipikirkan partai saat ini menyelamatkan partai, agar segera bangkit. Sehingga diperlukan langkah yang progresif. Menurutnya, permasalahan Partai Demokrat tidak semata-mata kesalahan satu atau dua orang, tapi ini persoalan bersama. "Menyangkut Mas Anas, beliau kan belum bersalah, belum tersangka," ujarnya.
Bahkan Wakil Ketua Wanbin Partai Demokrat Marzuki Alie menilai desakan Sekretaris Wanbin Jero Wacik agar Ketum PD Anas Urbaningrum mundur merupakan sikap pribadi. Menurut dia, desakan itu dilakukan karena Anas sering disangkutpautkan dengan kasus korupsi.
"Sikap ini sikap pribadi Jero, melihat kebetulan ketum disebut-sebut terus dalam kasus. Hambalang dan Wisma Atlit walaupun secara hukum belum ada fakta hukumnya tapi kan politik susah di luar hitung-hitungan logika hukum, kalau demikian repot, sah-sah saja," ungkap Marzuki kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Menurut dia, desakan agar mundur tersebut tak akan menyelesaikan persoalaan. Maka sebaiknya, kata dia beberapa problem yang mendera Demokrat harus diselesaikan dengan bersama dan meminta Ketua Dewan Pembina SBY melakukan tindakan tegas.
"Saya lihat, sebaiknya duduk bersama, kompromikan bagaimana langkahnya. Kita rapat dengan pembina beberapa hari sebelunmnya lalu, saya kenalkan Jero sebagai Sekdewan pembina sekaligus Sek Majelis Tinggi Partai Demokrat. Kita diskusi panjang, memang ada usulan dewan pembina kita serahkan ke SBY," jelas dia.
(dat18/okz)"Menyebabkan kubu anti Anas ingin mempercepat pengalihan kekuasaan, yang saat ini terlihat sangat dominan berada di tangan Anas," kata Peneliti dari Maarif Institute, Fajar Rizal Ul Haq saat dihubungi, hari ini.
Konflik internal PD ini kata Fajar, kembali menguji reputasi Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bila konflik ini tak selesai maka bisa dikatakan SBY tak lagi didengarkan oleh kader partai berlambang bintang mercy itu.
Selain itu, ini akan mempertaruhkan reputasi Presiden SBY, mampu atau tidaknya dia meredam konflik ini, jelas dia.
Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan menegaskan, anggota Dewan Pembina (Wanbin) Partai Demokrat tidak ada upaya melengserkan Anas. "Itu kan pikirannya Wanbin, ya kita hargai. Tujuan Wanbin bukan untuk melengserkan Anas," ujar Pohan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan.
Ramadhan menjelaskan, sesungguhnya yang dipikirkan partai saat ini menyelamatkan partai, agar segera bangkit. Sehingga diperlukan langkah yang progresif. Menurutnya, permasalahan Partai Demokrat tidak semata-mata kesalahan satu atau dua orang, tapi ini persoalan bersama. "Menyangkut Mas Anas, beliau kan belum bersalah, belum tersangka," ujarnya.
Bahkan Wakil Ketua Wanbin Partai Demokrat Marzuki Alie menilai desakan Sekretaris Wanbin Jero Wacik agar Ketum PD Anas Urbaningrum mundur merupakan sikap pribadi. Menurut dia, desakan itu dilakukan karena Anas sering disangkutpautkan dengan kasus korupsi.
"Sikap ini sikap pribadi Jero, melihat kebetulan ketum disebut-sebut terus dalam kasus. Hambalang dan Wisma Atlit walaupun secara hukum belum ada fakta hukumnya tapi kan politik susah di luar hitung-hitungan logika hukum, kalau demikian repot, sah-sah saja," ungkap Marzuki kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Menurut dia, desakan agar mundur tersebut tak akan menyelesaikan persoalaan. Maka sebaiknya, kata dia beberapa problem yang mendera Demokrat harus diselesaikan dengan bersama dan meminta Ketua Dewan Pembina SBY melakukan tindakan tegas.
"Saya lihat, sebaiknya duduk bersama, kompromikan bagaimana langkahnya. Kita rapat dengan pembina beberapa hari sebelunmnya lalu, saya kenalkan Jero sebagai Sekdewan pembina sekaligus Sek Majelis Tinggi Partai Demokrat. Kita diskusi panjang, memang ada usulan dewan pembina kita serahkan ke SBY," jelas dia.
WASPADA ONLINE
JAKARTA - Kisruh di tubuh Partai Demokrat tampaknya betul-betul telah menyita perhatian pendiri partai tersebut, Susilo Bambang Yudhoyono.
Bahkan, di sela-sela umroh di Mekah, Arab Saudi, Presiden RI itu menyempatkan diri mengirim pesan singkat untuk menenangkan kadernya.
Hal itu merujuk SMS yang beredar dan juga diterima redaksi sesaat lalu.
"Berita SMS ini saya tulis persis di hadapan Kabah di Masjidil Haram Makkah al Mukarramah. Setelah alhamdulillah semalam selesai melaksanakan ibadah umroh. Insya Allah sebentar lagi saya dan rombongan akan melanjutkan perjalanan ke kota suci Madinah al-Munawwarah untuk sekaligus ziarah ke makam Rasulullah," tulis pesan singkat, yang disebut dari SBY.
Belakangan ini, SBY didesak sejumlah kalangan di internal Partai Demokrat untuk menyelamatkan secara langsung Partai Demokrat, yang mereka nilai hampir karam. Pasalnya, elektabilitas partai tersebut sudah lampu merah merujuk survei Saiful Mujani Reseach and Consulting, dimana elektabilitasnya hanya 8 persen.
Senin lalu kepada pers, di Jeddah, SBY memang mengakui akan berdoa kepada Allah agar Demokrat diselamatkan. "Saya akan memohon petunjuk Allah agar saya dituntun dalam mengambil keputusan yang baik untuk menyelamatkan Partai Demokrat."
(dat18/rmol)
JAKARTA - Kisruh di tubuh Partai Demokrat tampaknya betul-betul telah menyita perhatian pendiri partai tersebut, Susilo Bambang Yudhoyono.
Bahkan, di sela-sela umroh di Mekah, Arab Saudi, Presiden RI itu menyempatkan diri mengirim pesan singkat untuk menenangkan kadernya.
Hal itu merujuk SMS yang beredar dan juga diterima redaksi sesaat lalu.
"Berita SMS ini saya tulis persis di hadapan Kabah di Masjidil Haram Makkah al Mukarramah. Setelah alhamdulillah semalam selesai melaksanakan ibadah umroh. Insya Allah sebentar lagi saya dan rombongan akan melanjutkan perjalanan ke kota suci Madinah al-Munawwarah untuk sekaligus ziarah ke makam Rasulullah," tulis pesan singkat, yang disebut dari SBY.
Belakangan ini, SBY didesak sejumlah kalangan di internal Partai Demokrat untuk menyelamatkan secara langsung Partai Demokrat, yang mereka nilai hampir karam. Pasalnya, elektabilitas partai tersebut sudah lampu merah merujuk survei Saiful Mujani Reseach and Consulting, dimana elektabilitasnya hanya 8 persen.
Senin lalu kepada pers, di Jeddah, SBY memang mengakui akan berdoa kepada Allah agar Demokrat diselamatkan. "Saya akan memohon petunjuk Allah agar saya dituntun dalam mengambil keputusan yang baik untuk menyelamatkan Partai Demokrat."
(dat18/rmol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar