Serukan Persatuan Rakyat Palestina, Inilah Tawaran Iran
Rabu, 12 September 2012, 05:42 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN---
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/09/12/ma7j2f-serukan-persatuan-rakyat-palestina-inilah-tawaran-iran
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/09/12/ma7j2f-serukan-persatuan-rakyat-palestina-inilah-tawaran-iran
Juru bicara Kementerian Luar Negeri
Iran Ramin Mehmanparast meminta semua kelompok Palestina untuk
mempertahankan kesatuan dalam upaya membela hak-hak mereka dan
memecahkan masalah di Palestina.
Dia juga memperbarui tawaran Teheran untuk menjadi tuan rumah pembicaraan antara kelompok-kelompok dan faksi Palestina.
Menjawab pertanyaan tentang usulan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad
untuk menjadi tuan rumah pembicaraan antara kelompok-kelompok Palestina,
juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, "Presiden melihat
persatuan di antara kelompok-kelompok Palestina sebagai solusi untuk
masalah Palestina."
"Semua kelompok (Palestina) harus berdiri berdampingan satu sama lain
dan membela hak-hak mereka. Mereka akan menghadapi kondisi sulit dan
negara lain dapat memaksakan kehendak mereka pada mereka jika mereka
terpecah-pecah," katanya kepada wartawan dalam konferensi pers
mingguannya di Teheran Selasa.
Juru bicara Iran lebih lanjut menegaskan bahwa masalah Palestina
adalah prioritas utama kebijakan luar negeri Republik Islam Iran. "Kami
menganggap isu Palestina sebagai isu utama kebijakan luar negeri kita
dan kita melakukan upaya maksimal untuk mewujudkan negara Palestina,"
tambahnya.
Awal bulan ini, Direktur Jenderal Kantor Presiden Iran untuk Urusan
Internasional Mohammad Reza Forqani mengumumkan, bahwa Iran menawarkan
diri untuk menjadi tuan rumah perundingan antara kelompok-kelompok
Palestina yang berselisih di Teheran untuk membantu memfasilitasi proses
penyatuan mereka.
Forqani membuat pernyataan, menunjuk pada pertemuan terakhir antara
Ahmadinejad dan Presiden Otorita Palestina Mahmud Abbas di sela-sela KTT
Gerakan Non-Blok (GNB) di Teheran. "Presiden mengumumkan kesiapan Iran
untuk menjadi tuan rumah perundingan kelompok Palestina dalam satu
langkah untuk menyatukan mereka," katanya kepada FNA.
"Pihak Palestina menyambut gagasan itu dan menggambarkannya sebagai praktis," kata Forqani.
Redaktur : Endah Hapsari |
Sumber : Antara |
Bocah-Bocah Palestina Korban Ledakan Amunisi Zionis
Bocah lelaki Palestina berusia 5 tahun, Imad Abu Qadrous menghembuskan napas terakhir setelah dua hari dirawat di rumah sakit.
Imad mengalami luka berat di bagian kepala akibat ledakan yang diduga
berasal dari amunisi militer zionis yang terjadi di kawasan Syaikh
Radwan, sebelah utara Jalur Gaza.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qidra, selain Imad,
tiga anak Gaza lainnya menderita luka-luka akibat ledakan itu dan masih
dirawat. Salah satunya adalah adalah saudara kandung Imad, yang
kehilangan tangannya setelah terkena ledakan.
Kejadian serupa terjadi lagi pada hari ini, Kamis (14/2). Tiga anak
Gaza luka-luka terkena ledakan yang juga diduga akibat amunisi militer
Israel. Peristiwanya terjadi di Beit Hanoun, utara Jalur Gaza.
Tiga korban yang merupakan kakak beradik itu adalah Abdel Karim Abu
Odeh,6, Amer Abu Odeh, 4, dan Duha Abu Odeh,4. Akibat luka-lukanya,
ketiga bersaudara itu dirawat di rumah sakit Beit Hanoun.
(aisyah/pic/mn)
PBB Butuh Rp 2,7 Triliun untuk Bantu Rakyat Palestina
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK --
http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/02/15/mi8lqj-pbb-butuh-rp-27-triliun-untuk-bantu-rakyat-palestina
PBB mengaku memerlukan lebih dari
300 juta dolar AS untuk menyediakan bantuan kepada pengungsi di Jalur
Gaza dan Tepi Barat dekat sungai Yordania, Palestina.
Sebanyak 78 juta dolar AS untuk bantuan pangan bagi hampir tiga per empat juta orang miskin di Jalur Gaza, yang telah menghadapi blokade Israel selama enam tahun.
Dalam siaran persnya di Markas PBB, New York, AS, Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB bagi Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) menyerukan kepada pemimpin politik dan negara-negara donor untuk menyumbang.
"Saat ini pemimpin politik dan donor diserukan agar menanggapi bencana baru di seluruh dunia, krisis kemanusiaan buatan manusia tepat di sini, di Jalur Gaza dan Tepi Barat tetap ada. Malah bertambah parah tanpa tanda akan reda setelah lebih dari enam dasawarsa," kata Wakil Komisaris Jenderal UNRWA, Margot Ellis, saat peluncuran acara di Jalur Gaza.
Seruan tersebut juga akan mendanai penciptaan pekerjaan sementara dan program bantuan uang tunai, serta program kesehatan mental masyarakat, campur tangan kesehatan darurat dan gagasan air serta kebersihan di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Direktur Departemen Layanan Bantuan dan Sosial UNRWA, Martha Myers mengatakan lebih dari 30 tahun terakhir, warga Palestina telah mundur dari negara kelas wahid menjadi negara kelas tiga, menyusul penderitaan di Jalur Gaza dan di luar Ramallah serta Tepi Barat.
"Kemerosotan itu berjalan terus tanpa kendali dengan kemampuan untuk memproduksi dan membuat gagasan terhambat oleh kehidupan yang hancur oleh blokade, sehingga merusak masyarakat dan harapan keharmonisan politik dan menghancurkan peluang mengenai hasil positif," kata Myers sebagaimana dikutip Xinhua, Jumat (15/2).
Israel memberlakukan blokade terhadap Jalur Gaza atas apa yang disebutkan alasan keamanan setelah Hamas tak mengakui hak Israel.
Blokade Israel tersebut telah mengarah kepada situasi keamanan yang bertambah buruk di Jalur Gaza, dan mengakibatkan keprihatinan sangat besar dari masyarakat internasional.
PBB telah lama mengecam Israel karena blokade tersebut. PBB menyatakan blokade itu hanya akan menenggelamkan rakyat Gaza ke dalam kemiskinan abadi dan menguntungkan kaum fanatik di Timur Tengah.
Sebanyak 78 juta dolar AS untuk bantuan pangan bagi hampir tiga per empat juta orang miskin di Jalur Gaza, yang telah menghadapi blokade Israel selama enam tahun.
Dalam siaran persnya di Markas PBB, New York, AS, Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB bagi Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) menyerukan kepada pemimpin politik dan negara-negara donor untuk menyumbang.
"Saat ini pemimpin politik dan donor diserukan agar menanggapi bencana baru di seluruh dunia, krisis kemanusiaan buatan manusia tepat di sini, di Jalur Gaza dan Tepi Barat tetap ada. Malah bertambah parah tanpa tanda akan reda setelah lebih dari enam dasawarsa," kata Wakil Komisaris Jenderal UNRWA, Margot Ellis, saat peluncuran acara di Jalur Gaza.
Seruan tersebut juga akan mendanai penciptaan pekerjaan sementara dan program bantuan uang tunai, serta program kesehatan mental masyarakat, campur tangan kesehatan darurat dan gagasan air serta kebersihan di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Direktur Departemen Layanan Bantuan dan Sosial UNRWA, Martha Myers mengatakan lebih dari 30 tahun terakhir, warga Palestina telah mundur dari negara kelas wahid menjadi negara kelas tiga, menyusul penderitaan di Jalur Gaza dan di luar Ramallah serta Tepi Barat.
"Kemerosotan itu berjalan terus tanpa kendali dengan kemampuan untuk memproduksi dan membuat gagasan terhambat oleh kehidupan yang hancur oleh blokade, sehingga merusak masyarakat dan harapan keharmonisan politik dan menghancurkan peluang mengenai hasil positif," kata Myers sebagaimana dikutip Xinhua, Jumat (15/2).
Israel memberlakukan blokade terhadap Jalur Gaza atas apa yang disebutkan alasan keamanan setelah Hamas tak mengakui hak Israel.
Blokade Israel tersebut telah mengarah kepada situasi keamanan yang bertambah buruk di Jalur Gaza, dan mengakibatkan keprihatinan sangat besar dari masyarakat internasional.
PBB telah lama mengecam Israel karena blokade tersebut. PBB menyatakan blokade itu hanya akan menenggelamkan rakyat Gaza ke dalam kemiskinan abadi dan menguntungkan kaum fanatik di Timur Tengah.
Redaktur : Karta Raharja Ucu
Asia Pacific Declaration
Kami, komunitas lembaga non pemerintah dan anggota parlemen di
kawasan Asia dan Pasifik, berhimpun bersama untuk memperjuangkanhak-hak
rakyat dan bangsa Palestina di Balai Sidang Senayan, Jakarta, Indonesia
dari tanggal 29 sampai dengan 30 Juni 2011.
Meyakini bahwa rakyat dan bangsa Palestina berhak
mendapatkan kemerdekaan dan kedaulatan serta merupakan bagian tak
terpisahkan sebagai warga dunia.
Meneguhkan solidaritas dan dukungan kepada rakyat dan bangsa
Palestina, yang tengah berjuang untuk melawan penjajahan zionis Israel,
meruntuhkan berbagai blokade, dan memulangkan para pengungsi ke tanah
airnya.
Menyimak dan mempertimbangkan berbagai resolusi dan
deklarasi yang dihasilkan dalam konferensi Internasional Palestina yang
digelar sebelumnya dan pembahasan sidang komisi pada Konferensi Asia
Pasifik, maka kami mendeklarasikan:
1. Kami berkomitmen untuk:
- mengutuk keras praktek pendudukan atas nama etnis yang bertujuan melenyapkan Baitul Maqdis dan Palestina secara keseluruhan, serta melakukan perampasan terhadap hak-hak penduduknya, termasuk penyerangan yang membahayakan terhadap situs agama samawi di Al Quds, terutama masjid suci Al Aqsha,
- selalu menyuarakan Resolusi PBB No. 3379 bahwa Zionisme adalah gerakan yang dibentuk atas dasar etnis dan bersifat rasis,
- menggalang solidaritas masyarakat Asia Pasifik bagi kemerdekaan Palestina dari penjajah Zionis.
2. Kami mendesak:
- Pemerintah negara kami masing-masing untuk tidak melakukan hubungan diplomatik dengan Israel dan melakukan Boycott, Divestment and Sanction (BDS) kepada mereka sampai mereka mau mengakui semua resolusi PBB yang mereka langgar, memulihkan hak-hak rakyat Palestina dan mengakui kedaulatan wilayah Palestina ditangan rakyatnya.
- Israel untuk mengakhiri blokade di Gaza dan membuka pintu-pintu perbatasan, menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi di tanah Palestina, membongkar tembok pemisah, dan menghentikan pembunuhan terhadap para pemimpin Palestina, serta membebaskan warga Palestina dari penjara-penjara Israel termasuk membebaskan Syeikh Ra’id Sholah yang baru-baru ini ditangkap.
- Liga Arab dan Organisasi-organisasi Islam di Negara Arab untuk memberikan dukungannya terhadap Al-Quds dan tempat-tempat suci milikumat agama samawi di sana dan melindungi warga sipil dan pimpinan ummat beragama.
- Organisasi Koferensi Islam (OKI) untuk bekerja secara nyata dan tegas membantu Palestina dalam: membuka berbagai blokade dan embargo atas Palestina, mengembalikan para pengungsi, tidak membiarkan sejengkalpun tanah Al Quds untuk Israel.
- Pemerintah negara yang berbatasan dengan Palestina untuk membuka pintu perbatasan dan memudahkan masuknya bantuan dunia internasional bagi rakyat Palestina
- Persatuan Bangsa-Bangsa untuk menetapkan Israel sebagai negara teroris dan pelanggar hak-hak asasi manusia, serta menuntut para pemimpinnnya untuk diajukan ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat HAM
3. Dari lubuk hati yang paling dalam, kami:
- menyatakan apresiasi yang mendalam kepada Pemerintah, khususnya Yang Terhormat Bapak Taufik Kiemas, Ketua MPR RI, dan warganegara Indonesia yang telah menjadi tuan rumah konferensi tersebut di Jakarta,
- berharap Indonesia, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, menjadi pelopor dan penghulu bagi kerja-kerja membantu rakyat Palestina, baik di tingkat kawasan Asia Pasifik, maupun di tingkat dunia,
- menyampaikan penghargaan dan kebanggaan kepada bangsa Palestina atas kesungguhan dan pengorbanannya dalam mempertahankan tanah milik mereka,
- menyampaikan selamat kepada rakyat Tunisia, Mesir dan negara-negara lainnya di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.
- menyampaikan do’a semoga gelora revolusi rakyat yang terjadi dapat membawa kepada kehidupan demokratis serta membawa rasa keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyatnya.
- menyampaikan harapan agar perubahan yang terjadi di kawasan timur tengah dan Afrika tersebut akan menghadirkan pemerintahan yang mendukung kemerdekaan Palestina dari cengkeraman Zionis Israel dan membantu mereka menggapai perdamaian hakiki.
Dengan ini kami, komunitas lembaga non pemerintah dan anggota
parlemen di kawasan Asia Pasifik, bersama-sama bertekad untuk
meningkatkan koordinasi yang baik di antara kami dan melakukan
konsolidasi dalam rangka memperjuangkan hak-hak bangsa Palestina untuk
membuat gerakan bersama yang bekerja sungguh-sungguh untuk menyelamatkan
Al-Quds dan Palestina. Gerakan bersama ini adalah Asia Pacific Community for Palestine.
Jakarta, 30 Juni 2011
Atas nama para peserta konferensi yang hadir,
Suripto, SH.
Ketua Panitia Pengarah
Redaktur : Karta Raharja Ucu |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar