Mengutangi IMF, demi Siapa ?
Oleh : Henny (Ummu Ghiyas Faris)
Bilal, Jum'at, 13 Juli 2012 09:52:30
http://arrahmah.com/read/2012/07/13/21601-mengutangi-imf-demi-siapa.html
http://arrahmah.com/read/2012/07/13/21601-mengutangi-imf-demi-siapa.html
Indonesia adalah negeri yang kaya raya. Kekayaan
alamnya melimpah ruah. Tanahnya subur dipenuhi aneka hayati, demikian
pula lautnya. Di dalam perutnya tersimpan berbagai barang tambang
berharga, seperti minyak, gas, perak, emas, tembaga, nikel, batu bara,
dan lain-lain. Bahkan tambang emas di Papua merupakan tambang terbesar
di dunia. Terbesar luas areanya, dan terbesar pula produksi per
tahunnya.
Namun sungguh ironis, melimpahnya kekayaan alam tersebut tidak
membuat penduduk negeri ini hidup makmur dan sejahtera. Sebaliknya,
masih banyak di antara mereka hidupnya di bawah garis kemiskinan. Bangsa
ini sudah sarat dengan berbagai masalah yang tak kunjung usai, termasuk
permasalahan beban hutang yang besar dan terus meningkat jumlahnya
setiap tahunnya.
Indonesia adalah negara penghutang dengan jumlah ribuan triliun,
dengan jumlah hutang yang besar seperti itu, malah memberikan pinjaman
pada IMF. Bank Indonesia bersama Pemerintah telah melakukan koordinasi
kerjasama dengan Dana Moneter Internasional (IMF) dengan memberikan
pinjaman senilai U$S 1 Miliar dengan alasan guna menyehatkan likuiditas
IMF.
Pemberian pinjaman pada IMF sangat ironis, sungguh kontradiksi dengan
kondisi ekonomi bangsa ini. Pemerintah begitu perhitungan/pelit mengaku
kekurangan dana kalau untuk urusan mensubsidi kebutuhan rakyatnya,
sehingga dengan teganya mencabut segala macam subsidi demi penghematan
devisa. Minimnya pembangunan infrastruktur, minimnya lapangan pekerjaan
sehingga semakin banyaknya pengangguran.
1] Sistem ekonomi yang diterapkan pada bangsa ini belum memberikan
keadilan bagi semua.
2] Kekayaan alam hanya dinikmati oleh segelintir orang
yang notabene adalah orang-orang kaya di Indonesia.
3] Keberhasilan
ekonomi yang selama ini didengungkan hanya ekonomi makro berupa
angka-angka.
4] Yang anehnya rakyat tidak paham pencapaian ekonomi yang
diinginkan pemerintah.
5] Mengingat rakyat masih merasakan kepahitan hidup
dan kesulitan ekonomi. Padahal Sumber Daya Alam yang ada di Indonesia
sedemikian melimpah. Baik Sumber Daya Alam yang terkandung di daratan
maupan di perairan.
Jika bangsa ini mandiri, tidak akan tunduk pada kepentingan asing
yang jelas-jelas tidak menguntungkan rakyat sedikitpun. Bangsa ini tidak
akan menjadi bangsa yang besar, maju, dan mandiri selama membebek pada
pihak asing.
Kondisi ini tidak akan terjadi jika bangsa ini memiliki
kekuatan independen, baik dari sisi idiologi, politik, ekonomi,
keamanan, dll.
Sebagai bangsa yang mayoritas muslim wajar jika warganya menerapkan
Idiologi Islam yang dijadikan landasan dalam membangun bangsa yang besar
dan mandiri sehingga rakyatnya sejahtera di segala aspek kehidupan. Wallahu'Alam bis Showab
(arrahmah.com)
Indonesia utang IMF (HOT)
Balas Budi, RI Bantu Suntik IMF Rp9,4 Triliun
VIVAnews -http://new-kaskus.blogspot.com/2012/06/indonesia-utang-imf-hot.html
Menteri Keuangan
Agus Martowardojo mengungkapkan, pemerintah Indonesia hanya
menganggarkan dana maksimal sebesar US$1 miliar (Rp9,4 triliun) guna
menyehatkan likuidasi modal Dana Moneter Internasional (IMF).
Komitmin tersebut menurut Agus dilakukan sebagai bentuk kepedulian Indonesia akan pemulihan krisis global khususnya yang terjadi di kawasan Eropa saat ini.
"Proses pinjaman internasional ke IMF, bertujuan sebagai kekuatan ekonomi dunia, supaya jangan memburuk dan malah membahayakan semua," ujar Agus di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 28 Juni 2012.
Seperti diketahui, IMF membutuhkan suntikan dana sebesar US$430 miliar guna memperkuat permodalannya. Karenan itu Agus berharap, selain fokus pada pemulihan krisis, IMF juga dapat memerhatikan negara-negara berkembang lainnya yang masih memiliki kesulitan finansial.
Kemudian, dengan suntikan dana ini, posisi Indonesia dalam IMF akan lebih kuat. Dari awalnya sebagai negara kreditur, menjadi negara yang berpartisipasi dalam menyehatkan lembaga keuangan internasional tersebut.
Komitmin tersebut menurut Agus dilakukan sebagai bentuk kepedulian Indonesia akan pemulihan krisis global khususnya yang terjadi di kawasan Eropa saat ini.
"Proses pinjaman internasional ke IMF, bertujuan sebagai kekuatan ekonomi dunia, supaya jangan memburuk dan malah membahayakan semua," ujar Agus di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 28 Juni 2012.
Seperti diketahui, IMF membutuhkan suntikan dana sebesar US$430 miliar guna memperkuat permodalannya. Karenan itu Agus berharap, selain fokus pada pemulihan krisis, IMF juga dapat memerhatikan negara-negara berkembang lainnya yang masih memiliki kesulitan finansial.
Kemudian, dengan suntikan dana ini, posisi Indonesia dalam IMF akan lebih kuat. Dari awalnya sebagai negara kreditur, menjadi negara yang berpartisipasi dalam menyehatkan lembaga keuangan internasional tersebut.
"Karena Indonesia juga pernah
pinjam IMF di 2006 kita sudah kembalikan. Dan kalau sekarang kita bisa
berikan pinjaman ke IMF, kita sedang ada di posisi yang lebih baik,"
ujarnya.
Sebagai informasi, dalam pertemuan negara G-20 yang dilakukan pekan lalu, telah menyepakati untuk menyelesaikan seluruh komitmen suntikan dana ke-14 tersebut paling lambat saat pelaksanaan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia
Sebagai informasi, dalam pertemuan negara G-20 yang dilakukan pekan lalu, telah menyepakati untuk menyelesaikan seluruh komitmen suntikan dana ke-14 tersebut paling lambat saat pelaksanaan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia
2012 pada oktober mendatang di Tokyo, Jepang. (sj)
gimana menurut agan?????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar