Aktivis HAM AS Protes Konser Israel Philharmonic Orchestra
Selasa, 22/02/2011 12:16 WIB. http://www.eramuslim.com/berita/dunia/aktivis-ham-as-protes-konser-israel-philharmonic-orchestra.htm | email | print
Sejumlah organisasi advokasi hak asasi manusia di AS akan menggelar aksi protes terhadap Israel Philharmonic Orchestra (IPO) yang akan menggelar pagelaran musiknya di tujuh kota di AS selama bulan Februari-Maret.
Kelompok organisasi HAM di AS itu menuding IPO ikut mendukung kebijakan "apartheid" yang dilakukan rezim Zionis Israel atas rakyat Palestina. Untuk itu mereka akan menggelar aksi pro-Palestina di enam kota tempat penyelenggaraan konser IPO, yaitu West Palm Beach, New York City, Newark, Seattle, San Francisco dan Los Angeles.
Aksi protes akan melibatkan komunitas Palestina di AS yang selama ini mengkampanyekan gerakan "boikot Israel." Mereka menganggap konser IPO di AS merupakan bagian dari kampanye "pemulihan citra Israel" di luar negeri, yang digagas oleh Kementerian Luar Negeri Israel, untuk mengalihkan perhatian publik dunia dari penjajahan dan penindasan yang dilakukan rezim Israel terhadap rakyat Palestina.
Salah satu perusahaan yang mensponsori konser IPO di AS adalah jutawan Israel Lev Leviev. Perusahaan-perusahaan milik Leviev terlibat dalam pembangunan pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan dalam berbagai pelanggaran kemanusiaan dalam bisnis berlian di Afrika Selatan.
Lembaga internasional seperti UNICEF, CARE, Oxfam, termasuk pemerintah Inggris dan Norwegia serta sejumlah bintang Hollywood dan perusahaan-perusahaan investasi internasional ikut mengecam aktivitas perusahaan Leviev di Israel dan Afrika Selatan.
Sementara itu, gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (BDS) untuk melawan penjajahan Israel di Palestina, juga makin mendunia dan mendapat banyak dukungan, antara lain dari kalangan artis level dunia, seperti Elvis Castello, Gil Scott-Heron, Roger Waters, Devendra Banhart dan The Pixies. Mereka menolak konser di Israel sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye BDS. (ln/imemc)
Turki Kembali Serukan Israel untuk Minta Maaf dan Beri Kompensasi
Turki menegaskan bahwa Israel tidak bisa lari dari tanggungjawab atas pembunuhan sembilan aktivis Gaza Turki dan kembali mengulangi tuntutan permintaan maaf dari Israel dan kompensasi untuk para keluarga korban.
Pada hari Sabtu kemarin (25/12), Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu berkata, "Tidak ada yang bisa menutupi tindakan mematikan agresi Israel, Associated Press melaporkan.
Davutoglu menuduh Israel tidak menanggapi tawaran Turki, merujuk kepada beberapa contoh dari Ankara terkait korban serangan Tel Aviv yang menuntut adanya penebusan atas serangan itu.
Pernyataan ini datang pada malam kembalinya kapal Mavi Marmara, kapal yang memimpin konvoi yang diserang.
Para korban meninggal dan 50 lainnya terluka pada 31 Mei selama serangan komando Israel di armada Kebebasan, sebuah konvoi bantuan internasional yang didukung Turki, yang berlayar untuk memecah pengepungan Tel Aviv di Jalur Gaza.
Armada itu membawa sekitar 750 aktivis hak asasi manusia dan sekitar 10.000 ton bahan konstruksi, peralatan medis dan perlengkapan sekolah.
Para aktivis ini kemudian diusir dan kargo dialihkan ke pelabuhan Israel Ashdod sebelah selatan Tel Aviv. Laporan menunjukkan bahwa pasukan Israel merampas dan barang-barang pribadi milik para aktivis.(fq/prtv)
Pada hari Sabtu kemarin (25/12), Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu berkata, "Tidak ada yang bisa menutupi tindakan mematikan agresi Israel, Associated Press melaporkan.
Davutoglu menuduh Israel tidak menanggapi tawaran Turki, merujuk kepada beberapa contoh dari Ankara terkait korban serangan Tel Aviv yang menuntut adanya penebusan atas serangan itu.
Pernyataan ini datang pada malam kembalinya kapal Mavi Marmara, kapal yang memimpin konvoi yang diserang.
Para korban meninggal dan 50 lainnya terluka pada 31 Mei selama serangan komando Israel di armada Kebebasan, sebuah konvoi bantuan internasional yang didukung Turki, yang berlayar untuk memecah pengepungan Tel Aviv di Jalur Gaza.
Armada itu membawa sekitar 750 aktivis hak asasi manusia dan sekitar 10.000 ton bahan konstruksi, peralatan medis dan perlengkapan sekolah.
Para aktivis ini kemudian diusir dan kargo dialihkan ke pelabuhan Israel Ashdod sebelah selatan Tel Aviv. Laporan menunjukkan bahwa pasukan Israel merampas dan barang-barang pribadi milik para aktivis.(fq/prtv)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar