Re: [saham] OOT : Joke "penjajahan"
Setau saya pemilik mayoritas (51%) C4 Indonesia adalah Chairul Tandjung melalui group Para-nya. CMIIW
Salam
Rencana pemerintah untuk terus menambah utang di 2012 ini dinilai sebagai hobi dari tahun ke tahunnya. Akhir 2011 lalu total utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 1.803,49 triliun. Pada akhir tahun ini rencananya utang pemerintah bakal bertambah menjadi Rp 1.937 triliun atau naik Rp 134 triliun.
Anggota Komisi XI DPR RI Arif Budimanta menilai hobi berutang pemerintah selama ini, ternyata tidak sejalan dengan hobi pemerintah untuk membangun.
"Hobi berutang pemerintah selama ini, ternyata tidak sejalan dengan hobi pemerintah untuk membangun. Kenyataan menunjukkan listrik masih banyak yang byar pet, infrastruktur yang jelek dan membuat mahal biaya distribusi barang, maupun pelayanan kesehatan dan pendidikan yang masih belum memuaskan," katanya kepada detikFinance di Jakarta, Minggu (5/2/2012).
Dikatakan Arif, dalam melihat kondisi utang pemerintah juga harus hati-hati walaupun dari sisi rasio utang dengan PDB terlihat bahwa kondisi masih aman yaitu dibawah 30%. Tetapi dari sisi likuiditas terlihat kemampuan membayar utang dari surplus pendapatan dikurangi belanja yang tergambar dalam keseimbangan primer sudah pada tahap mengkhawatirkan.
"Utang negara adalah bom waktu. Manajemen utang harus direformasi. Utang kita yang sekarang jumlahnya telah mencapai lebih dari Rp 1.800 triliun lebih harus memberikan kenaikan produktivitas kesejahteraan yang nyata bagi masyarakat," papar Arif.
Utang RI meningkat lebih dari 40% dalam enam tahun terakhir ini. Lima tahun terakhir dalam APBN pembiayaan utang semakin dominan dan memberikan kontribusi rata-rata 75,1% dari total pembiayaan yang diperlukan dalam APBN.
"Setiap rupiah utang yang dikeluarkan oleh negara harus dapat dipertanggung jawabkan kepada rakyat dan berimplikasi langsung terhadap perbaikan kualitas pembangunan yang ditandai dengan meningkatnya indikator-indikator seperti daya saing, serapan lapangan kerja," paparnya.
"Jangan sampai utang tersebut ternyata hanya dipakai untuk membayar gaji dan program-program yang tidak berimplikasi langsung dengan sektor riil. Utang RI diperkirakan dapat menembus Rp 2.000 triliun pada tahun 2012 dengan adanya penarikan utang luar negeri baru dan penerbitan utang baru yang semestinya bisa dikurangi," tutup Arif.
Seperti diketahui tiap tahun utang pemerintah terus mengalami peningkatan. Berikut data utang semenjak 2007 dari Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu:
2007 jumlah utang Rp 1.389 triliun (rasio terhadap PDB 37%). Berupa pinjaman Rp 586 triliun dan surat utang Rp 803 triliun
2008 jumlah utang Rp 1.637 triliun (rasio 33%). Beruba pinjaman Rp 730 triliun dan surat utang Rp 906 triliun
2009 jumlah utang Rp 1.591 triliun (rasio 29%). Berupa pinjaman Rp 611 triliun dan surat utang Rp 979 triliun
2010 jumlah utang Rp 1.677 triliun (rasio 27%). Berupa pinjaman Rp 612 triliun dan surat utang Rp 1.064 triliun
2011 jumlah utang Rp 1.803 triliun (rasio 25%). Berupa pinjaman Rp 616 triliun dan surat utang Rp 1.188 triliun
2012 jumlah utang Rp 1.937 triliun. Berupa pinjaman Rp 615 triliun dan surat utang Rp 1.322 triliun
(sumber: finance.detik.com)
Salam
From: dumbfish2004@...
Sender: saham@yahoogroups.com
Date: Wed, 7 Mar 2012 17:29:50 +0000
To: <saham@yahoogroups.com>
ReplyTo: saham@yahoogroups.com
Subject: [saham] OOT : Joke "penjajahan"
Bangun tidur anda minum apa? Aqua? (74% sahamnya milik Danone prsh Perancis) atau Teh Sariwangi (100% saham milik Unilever Inggris). Minum susu SGM (milik Sari Husada yg 82% sahamnya dikuasai Numico Belanda). Lalu mandi pake Lux dan Pepsodent (Unilever, Inggris). Sarapan berasnya beras import Thailand, gulanya jg import. Santai abis makan rokoknya Sampoerna ( 97% saham milik Philip Morris Amerika). Keluar rumah naik motor/mobil buatan Jepang, China, India, Eropa, tinggal pilih. Sampe kantor nyalain AC buatan Jepang, Korea, China. Pake komputer, hp (operator Indosat, XL, Telkomsel semuanya milik asing; Qatar, Singapore, Malaysia). Yuk belanja ke Carrefour, punya Perancis klo gitu ke Alfa (75% sahamnya Carrefour). Bgmn dg Giant? Ini punya Dairy Farm Internasional, Malaysia pemilik yg sm dgn Hero. Malam2 iseng ke Circle K dari Amerika. Ambil ATM di BCA, Danamon, BII, Bank Niaga ah semuanya sdh milik asing walaupun namanya msh Indonesia. Bangun rmh pake semen Tiga Roda Indocement skrg milik Heidelberg Jerman (61,70%). Semen Gresik milik Cemex Mexico, Semen Cibinong punyanya Holcim (Swiss). Masih banyak lagi kalo mau diterusin. Btw BB andapun buatan China, beda tipis sm sy punya buatan Canada.
Loh? Saya tinggal dimana yah? :)
5.2.12
Total Pinjaman Utang Indonesia Hampir Rp 2000 Triliun
Total Pinjaman Utang Indonesia Hampir Rp 2000 Triliun |
Sebuah fakta bahwa Indonesia menanggung beban utang luar negeri mencapai hampir Rp 2000 Triliun. Pemerintah Indonesia sepertinya membiayai negara ini hanya dengan utang. Meningkatnya utang Indonesia tidak dibarengi dengan meningkatnya kesejahteraan rakyat Indonesia. Sungguh ironis, pendapatan Negara selalu digerogoti oleh koruptor yang sudah merajalela di Indonesia seperti Kasus korupsi Nazaruddin dan Kasus Suap Wisma Atlet. berapa total utang Indonesia? Berikut total pinjaman utang Indonesia hampir Rp 2000 Triliun seperti yang dijelaskan oleh Arif Budimanta anggota Komisi XI DPR
Rencana pemerintah untuk terus menambah utang di 2012 ini dinilai sebagai hobi dari tahun ke tahunnya. Akhir 2011 lalu total utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 1.803,49 triliun. Pada akhir tahun ini rencananya utang pemerintah bakal bertambah menjadi Rp 1.937 triliun atau naik Rp 134 triliun.
Anggota Komisi XI DPR RI Arif Budimanta menilai hobi berutang pemerintah selama ini, ternyata tidak sejalan dengan hobi pemerintah untuk membangun.
"Hobi berutang pemerintah selama ini, ternyata tidak sejalan dengan hobi pemerintah untuk membangun. Kenyataan menunjukkan listrik masih banyak yang byar pet, infrastruktur yang jelek dan membuat mahal biaya distribusi barang, maupun pelayanan kesehatan dan pendidikan yang masih belum memuaskan," katanya kepada detikFinance di Jakarta, Minggu (5/2/2012).
Dikatakan Arif, dalam melihat kondisi utang pemerintah juga harus hati-hati walaupun dari sisi rasio utang dengan PDB terlihat bahwa kondisi masih aman yaitu dibawah 30%. Tetapi dari sisi likuiditas terlihat kemampuan membayar utang dari surplus pendapatan dikurangi belanja yang tergambar dalam keseimbangan primer sudah pada tahap mengkhawatirkan.
"Utang negara adalah bom waktu. Manajemen utang harus direformasi. Utang kita yang sekarang jumlahnya telah mencapai lebih dari Rp 1.800 triliun lebih harus memberikan kenaikan produktivitas kesejahteraan yang nyata bagi masyarakat," papar Arif.
Utang RI meningkat lebih dari 40% dalam enam tahun terakhir ini. Lima tahun terakhir dalam APBN pembiayaan utang semakin dominan dan memberikan kontribusi rata-rata 75,1% dari total pembiayaan yang diperlukan dalam APBN.
"Setiap rupiah utang yang dikeluarkan oleh negara harus dapat dipertanggung jawabkan kepada rakyat dan berimplikasi langsung terhadap perbaikan kualitas pembangunan yang ditandai dengan meningkatnya indikator-indikator seperti daya saing, serapan lapangan kerja," paparnya.
"Jangan sampai utang tersebut ternyata hanya dipakai untuk membayar gaji dan program-program yang tidak berimplikasi langsung dengan sektor riil. Utang RI diperkirakan dapat menembus Rp 2.000 triliun pada tahun 2012 dengan adanya penarikan utang luar negeri baru dan penerbitan utang baru yang semestinya bisa dikurangi," tutup Arif.
Seperti diketahui tiap tahun utang pemerintah terus mengalami peningkatan. Berikut data utang semenjak 2007 dari Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu:
2007 jumlah utang Rp 1.389 triliun (rasio terhadap PDB 37%). Berupa pinjaman Rp 586 triliun dan surat utang Rp 803 triliun
2008 jumlah utang Rp 1.637 triliun (rasio 33%). Beruba pinjaman Rp 730 triliun dan surat utang Rp 906 triliun
2009 jumlah utang Rp 1.591 triliun (rasio 29%). Berupa pinjaman Rp 611 triliun dan surat utang Rp 979 triliun
2010 jumlah utang Rp 1.677 triliun (rasio 27%). Berupa pinjaman Rp 612 triliun dan surat utang Rp 1.064 triliun
2011 jumlah utang Rp 1.803 triliun (rasio 25%). Berupa pinjaman Rp 616 triliun dan surat utang Rp 1.188 triliun
2012 jumlah utang Rp 1.937 triliun. Berupa pinjaman Rp 615 triliun dan surat utang Rp 1.322 triliun
(sumber: finance.detik.com)
Wajib Baca- Hutang Negara RI
Krisis Eropa dan AS: Satu Langkah Menuju Khilafah
Oleh: Mush’ab Abdurrahman
http://mushababdurrahman.blogspot.com/2011/11/krisis-eropa-dan-as-satu-langkah-menuju.html
Krisis Eropa
Krisis Eropa
Awan gelap menaungi pasar uang Eropa. Siapa yang bisa membayangkan bahwa negara eropa bisa jatuh dalam krisis yang bekepanjangan seperti sekarang ini. Setelah sebelumnya dunia digoncangkan dengan krisis global yang berpangkal pada krisis subprime mortgage di Amerika Serikat. Ini tentu babak baru dalam krisis keuangan dan ekonomi global yang sudah berjalan tiga tahun belakangan.
Apa yang terjadi di Yunani, merambat cepat ke Irlandia, Portugal, Spanyol, Jerman, dan mungkin Italia, serta beberapa negara Eropa lainnya. Pertama kita bisa menemukan krisis utang Yunani. Padahal kita tahu negara ini merupakan salah satu pelopor munculnya peradaban barat dan merupakan tempat kelahiran dari demokrasi. Negara yang penduduknya berjumlah sekitar 11 juta jiwa merupakan negara dengan GDP sebesar $343 miliar yang merefleksikan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-27. Dengan menduduki peringkat ke-22 dalam standar hidup, Yunani dikategorikan sebagai negara maju (developed country). Pada tahun 1981, Yunani memutuskan untuk masuk ke dalam European Communities yang merupakan cikal bakal dari Uni Eropa.
Krisis zona euro sekarang satu langkah dari kejatuhan negara-negara maju ke dalam jurang resesi dan bahkan depresi, dengan gelombang kebangkrutan dan kehancuran kekayaan di Eropa (antaranews.com, 29/11/2011)
Secara keseluruhan, utang pemerintah yang tergabung dalam Eurozone jumlahnya hanya 85% dari total GDP dan relatif aman dari ancaman krisis. Yang menjadi permasalahan adalah adanya beberapa negara anggota yang tingkat pertumbuhan utangnya jauh lebih tinggi daripada negara-negara lain di Eurozone. Berdasarkan data dari CIA World Fact Book, utang pemerintah Yunani berjumlah $405.7 miliar atau sekitar 125% dari GDP-nya. Angka ini jauh lebih tinggi dari rata-rata negara Uni Eropa. Jumlah tersebut tidaklah mengherankan jika kita melihat kondisi defisit fiskalnya. Diperkirakan pada akhir tahun 2009, pengeluaran Yunani adalah $145.2 miliar dengan total pendapatan hanya sekitar $108.7 miliar atau terjadi defisit fiskal sebesar $36.5 miliar (25.1%). Jika kondisi ini terjadi terus-menerus, maka dalam satu dekade ke depan utang Yunani jumlahnya akan menjadi hampir dua kali lipat saat ini. Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata hanya sekitar 3% per tahun dan bahkan minus -1.9% di tahun 2009 (data World Economic Outlook IMF April 2010), besarnya utang ini sangat berpotensi menjadi malapetaka ketika tak mampu dibayar. (parahita.wordpress.com,24/05/2010)
Uni Eropa secara drastis memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi negara-negara pengguna mata uang euro atau zona euro tahun 2012 dari 1,8% menjadi hanya 0,5%. Italia yang menghadapi krisis kembali menerbitkan surat utang baru dengan suku bunga 6.087% untuk satu tahun. Angka suku bunga ini naik drastis dari 3,57% pada Oktober lalu dan tercatat menjadi yang tertinggi dalam 14 tahun terakhir. Sementara itu, rasio keuntungan pemegang surat utang 10 tahun Italia meningkat di atas 7%, yang merupakan rasio tertinggi sejak zona euro terbentuk. Angka ini menunjukkan bahwa jika Italia meminjam uang hari ini untuk dikembalikan 10 tahun mendatang maka negeri itu harus membayar bunga lebih dari 7%. Sebuah angka yang dianggap tak masuk akal oleh banyak analis ekonomi. Saat mengumumkan revisi pertumbuhan ekonomi, Komisi Eropa memperkirakan tidak akan ada perubahan kebijakan politik. Utang Italia tak akan beranjak dari 120,5% dari GDP tahun depan sebelum turun menjadi 118,7% dari GDP pada 2013. Komisi Eropa juga memperkirakan level utang Yunani akan meningkat menjadi 198,3% dari GDP tahun 2012. Oleh karenanya menurut Olli Rehn “Pertumbuhan ekonomi di Eropa macet dan muncul risiko terjadi resesi baru." (http://www.bbc.co.uk, 11/11/2011)
Salah satu penyebab utama dari krisis mata uang di zona euro adalah bahwa hampir semua negara yang terlibat melanggar peraturan mereka sendiri-sendiri. Berdasarkan kriteria konvergensi bagian dari kesatuan ekonomi dan moneter, utang pemerintah tidak boleh melebihi 60% dari PDB pada akhir tahun fiskal. Demikian pula, defisit tahunan pemerintah tidak boleh melebihi 3% dari PDB. Namun, sebagaimana peta menunjukkan, hanya dua dari 16 negara zona euro—Luksemburg dan Finlandia—tetap konsisten pada kedua aturan tersebut. Secara keseluruhan, Yunani adalah pelanggar terburuk, dengan utang sebesar 115,1% dari PDB dan defisit sebesar 13,6% dari PDB. Tetapi di antara negara Eropa besar lainnya, utang Italia bahkan lebih tinggi daripada Yunani, sementara defisit Spanyol adalah 11,2% dari PDB. Jika Inggris berada di zona euro, mereka juga akan jatuh, dengan utang yang sekarang ada dalam kisaran 68,1% dari PDB dan defisit sebesar 11,5% dari PDB. (eramuslim.com, 21/12/2010)
Pada bulan awal bulam Agustus 2011 di Inggris tepatnya di kawasan Tottenham terjadi kerusuhan massa yang dipicu oleh tewasnya Mark Duggan, pria berkulit hitam dikawasan tersebut. Para analis mengatakan kerusuhan di Tottenham bukan hanya disebabkan oleh kematian Duggan, namun merupakan dampak dari kesulitan ekonomi terutama di kalangan rakyat miskin. Penghematan untuk mengurangi hutang pemerintah Inggris mulai dirasakan dampaknya oleh rakyat kecil, seperti pengangguran tinggi dan pengurangan layanan publik. Tottenham merupakan tempat tinggal sejumlah minoritas etnis yang sering mengalami diskriminasi dan di sana kerap terjadi ketegangan etnis. Kegagalan sistem Kapitalisme telah menimbulkan frustasi sosial.
Dalam alam globalisasi, krisis eropa memiliki efek domino kenegara Asia dan China. Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad mengungkapkan, Memasuki 2012 Indonesia sebaiknya sudah menyiapkan langkah antisipatif untuk menangkal imbas krisis utang zona euro karena Bank Indonesia (BI) memperkirakan krisis itu masih akan berlanjut hingga tahun depan . (antaranews.com, 23/11/2011)
Senada juga disampaikan Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), Slamet Sutomo , menyatakan bahwa Ia mengatakan krisis global berpengaruh terhadap sejumlah komponen pembentuk pertumbuhan ekonomi, seperti ekspor dan impor. Ekspor pada triwulan III-2011 tercatat tumbuh 5,2 persen dari Rp300,2 triliun menjadi Rp 315,8 triliun. Dibandingkan dengan triwulan II, pertumbuhan tersebut menurun sebesar 7,2 persen.
Kondisi serupa terjadi terhadap impor. Pada triwulan II, impor tumbuh 6,5 persen, sedangkan pada triwulan III pertumbuhannya melambat menjadi hanya 2,4 persen. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2011 tercatat sebesar 3,5 persen dibandingkan kuartal II-2011 (quarter to quarter) atau mencapai 6,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year). (antaranews.com, 23/11/2011)
Menurut Herdi Ranuwibowo seorang Head of Debt Capital Markets PT Trimegah Securities Tbk (TRIM) dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa Ketidakpastian akibat krisis utang yang terjadi di Eropa diprediksi akan berdampak pada pasar obligasi Indonesia, seperti terjadinya arus dana keluar (capital outflow). Dominasi investor asing yang tinggi pada obligasi Indonesia saat ini, maka jika terjadi outflow, hal itu akan menyebabkan penurunan harga obligasi dan peningkatan imbal hasil atau "yield".(antaranews.com, 29/11/2011)
Indonesia bisa dihantam krisis ekonomi sedahsyat yang pernah dialami negeri ini tahun 1997, akibat krisis utang di Eropa dan Amerika Serikat. Jumlah aliran dana asing alias hot money yang beredar di Indonesia lima kali lipat dibandingkan tahun 1997. Pengetatan likuiditas di negara-negara Eropa, sebagai obat krisis utang beberapa negara anggota Uni Eropa, bisa membuat hot money di Indonesia ditarik keluar. Ekspor yang terus mengalami pelambatan akibat krisis di Eropa dan Amerika Serikat juga bakal menekan nilai tukar rupiah. Pada gilirannya, krisis utang di Eropa bakal berimbas pada perekonomian Indonesia. (kompas.com, 15/11/2011).
Menurut Mantan Menteri Perekonomian Rizal Ramli menunjukkan, sinyal krisis sebetulnya sudah mulai terasa. “Pelan-pelan ekspor Indonesia sudah mulai melambat, dan itu juga terjadi di negara lain. China saja yang hebat sudah mulai slow down karena dua raksasa ekonomi, Eropa dan Amerika, mengalami pelambatan,” ujarnya.
Dampak krisis utang di Eropa, menurut Rizal, bisa terlihat dari dua hal. Dampaknya melalui dua mekanisme. “Satu, mekanisme ekspor. Ekspor Indonesia mulai melambat 2012. Sayangnya impor kita naiknya tinggi terus. Akibatnya, surplus di neraca pembayaran dan transaksinya berjalan makin lama makin kecil. Itu akan memberi tekanan terhadap mata uang rupiah,” ungkap Rizal.
Kedua, menurutnya, melalui mekanisme finansial. “Karena krisis, Eropa sedang mengetatkan likuiditas dan sektor moneternya. Dengan begitu, mereka mau tidak mau menarik investasi di portofolio mereka di Indonesia,” ucapnya. (kompas.com, 15/11/2011)
Krisis Eropa juga berpengaruh ke rumah tangga di di Cina. Menggelitik memang, bagaimana kehidupan 10 rumah tangga di China dipengaruhi debat politik dua partai di Athena —yang berjarak 7.629 kilometer atau sembilan kali jarak Jakarta-Surabaya— tentang perlu tidaknya menerima dana talangan IMF? Sebagaimana Reuters (2/11) melaporkan, perusahaan Dongguan Jincai Real Co di China memecat 10 pekerjanya karena perusahaan yang mengekspor telepon genggam dan aksesoris komputer tersebut kehilangan pasar di Eropa. Ekonomi China sangat bergantung dari ekspor, yang pada 2010 memberi kontribusi 61 persen dari total produk domestik bruto (PDB). Bandingkan dengan konsumen dalam negeri di Amerika Serikat yang menyumbang 70 persen PDB pada periode sama. Ke Eropa yang kini tengah krisis sangat serius, nilai ekspor China dengan penduduk 1,3 miliar jiwa itu mencapai 236,28 miliar dolar AS pada 2010. Jumlah yang sangat fantastis! Ekspor China sejak krisis zona Eropa terjadi --pasar terbesar mereka-- menurun 19,4 persen. Menurut situs The Guardian, China bisa kehilangan pasarnya secara habis-habisan jika Yunani gagal bayar hutang, yang berimplikasi pada kejatuhan ekonomi seluruh negara bermata uang Euro. Sementara China, yang memiliki cadangan devisa senilai 3,2 triliun dolar Amerika Serikat, diminta Uni Eropa memberi bantuan senilai 50-100 miliar dolar AS untuk melengkapi paket 1 triliun euro yang dibutuhkan Yunani. (antaranews.com.7/11/2011)
Krisis AS
Telah kita ketahui saat ini Amerika Serikat sedang berada di ambang kehancuran financial sebagai imbas dari krisis ekonomi. Trauma akan krisis ekonomi di tahun 1929 yang sering disebut Great Depression kembali menghantui. Pada saat itu dampak krisis itu menasional bagi rakyat Amerika Serikat, seperti kesulitan keuangan karena lapangan pekerjaan sedikit hingga kelaparan.
Seperti mengulang kejadian Great Depression, dimana saat ini banyak saham-saham yang menjadi maskot Wall Street berguguran. Apalagi perusahaan sekelas Lehman brothers dan Washington Mutual menyatakan kebangkrutan. Belum lagi raksasa Asuransi AIG, sahamnya turun hingga 50 persen.
Roger Altman, seorang mantan Wakil Sekretaris Kementrian Keuangan, menulis pada Majalah Foreign Affairs edisi Januari/Februari 2009 yang mengakui, bahwa model pasar bebas Kapitalisme gaya Amerika pada saat ini sedang berada di bawah awan yang sangat kelabu dan Washington maupun pemerintahan di Eropa tidak memiliki sumberdaya maupun kredibilitas ekonomi yang bisa dimainkan dalam tingkat global yang seharusnya mereka lakukan.
Krisis tersebut telah memaksa raksasa otomotif Chrysler, Ford, dan General Motors sekarat. Chrysler beberapa waktu lalu telah mengumumkan penutupan manufakturingnya di seluruh Amerika Utara. Ford pada bulan Januari lalu sudah menghentikan aktivitas 10 cabang pabriknya di AS. General Motors dan Chrysler pada awal Februari ini menawarkan pensiun dini kepada 91 ribu karyawannya. Hal serupa juga menimpa raksasa retail Circuit City, Linens’n Thing dan Sharper Image. Pada akhir Januari lalu, Circuit City telah mengumumkan kebangkrutannya dengan menutup cabangnya di 567 lokasi di AS dan akan merumahkan karyawannya sekitar 30 ribu orang.
Efek dari krisis ekonomi dan finansial di USA telah merambat ke negara-negara di Asia dan Eropa. Banyak negara yang memberikan suntikan dana kepada lembaga keuangan supaya tidak tergerus arus krisis Ekonomi yang berasal dari Amerika Serikat.
Kondisi tersebut terus memicu laju tingkat pengangguran di AS. Padahal sebelum krisis pun tingkat pengangguran di AS sudah cukup tinggi. Pada Tahun 2009 saja total 12,5 juta orang menganggur di Amerika Serikat. Begietupula terjadi rasionalisasi karyawan disejumlah besar sector sektor, dan hanya pemerintah, sektor layanan pendidikan dan kesehatan menambah staff. Di sektor manufaktur, 168.000 PHK terjadi sepanjang bulan, sedangkan 104.000 PHK di konstruksi dan 375.000 di sektor jasa. Di antara perusahaan yang mengumumkan PHK besar-besaran bulan Feburari adalah Goodyear, Estee Lauder, Macy’s dan General Motors. (BBC Online, 06/03/09).
Bank negara terbesar di Amerika Serikat, Bank of America, juga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 40 ribu karyawan dari total 300 ribu pegawai yang dimilikinya. PHK paling banyak akan menimpa divisi operasi consumer banking. Langkah itu dilakukan karena kondisi perekonomian di negara adidaya itu yang terus merosot. Lesunya bisnis perbankan juga telah membuat harga saham Bank of America terpangkas hingga setengahnya sejak pertengahan Januari lalu. Pemangkasan pegawai diharapkan dapat menghemat pengeluaran perusahaan di bank yang memiliki 58 juta nasabah itu.(Tempo.co.12/10/2011)
Kebijakan Luar negeri Amerika yang super bar-bar dan sangat mengobral perang terutama kepada Irak dan Afghanistan menjadi andil besar menyedot anggaran Negara yang sangat fantastis. Pada tahun ini saja Obama sudah Collapse $ 3 triliun di Irak dan Afghanistan.
Pada Bulan September lalu Ribuan peserta aksi demo anti keserakahan korporasi menutup salah satu pelabuhan tersibuk di AS yaitu Pelabuhan Oakland. Aksi itu dikenal dengan Aksi Occupy Oakland. Insiden itu segera menyulut kemarahan warga Oakland, yang terletak di Teluk San Francisco, hingga mereka bergabung dengan gerakan nasional Occupy Wall Street yang kemudian juga menular ke berbagai kota lain di seluruh AS. Occupy Wall Street terjadi dijantung kota Amerika yang kemudian menjalar keseluruh dunia. Berawal dari demonstrasi yang dilakukan di Wall Street, Washington DC, kemarahan terhadap kapitalisme muncul dimana-mana.
Gerakan massa ini digelar untuk memprotes penggunaan kekuatan yang berlebihan dan perlakuan tidak adil terhadap kaum minoritas, termasuk kalangan muslim. Perkara lainnya adalah penyitaan rumah, angka pengangguran yang tinggi, dan kebijakan bailout pada 2008. (Tempo.co.03/10/11)
Occupy Wall Street, cerminan kemarahan dan kebencian massif terhadap kapitalisme global. Mereka mengecam bankir, pelaku sektor finansial plus politisi yang menjadi aktor kapitalisme global yang menyebabkan kemiskinan dan penderitaan rakyat di dunia. Kapitalisme dikecak sebagai ideologi kriminal yang rakus, menindas, dan melakukan ketidakadilan sistematis.
Mereka marah terhadap sikap pemerintah Amerika yang lebih memihak kepada pemilik modal. Kompas (Rabu, 12 Oktober 2011) menyebutkan dosa-dosa korporasi ini. Saat krisi di Amerika tahun 2008, pemerintah mengucurkan dana yang besar untuk perusahan-perusahan besar seperti AIG perusahan asuransi raksasa. Dari pajak, pemerintah AS mengucurkan dana sebesar 170 miliar dolar. Ternyata kinerja AIG terpuruk karena memegang obligasi beragun aset KPR (mortgage). Obligasi itu ternyata kertas belaka yang membuat keuangan AIG berdarah-darah. Setelah mendapatkan dana talangan, manajemen AIG justru melanjutkan tradisi bagi-bagi bonus seperti tidak terjadi sesuatu apa pun. Dana sebesar 165 juta dollar dibagikan untuk membayar bonus para eksekutif yang jelas-jelas tidak memimpin dan malah menjebloskan perusahaan.
Seorang ekonom pemenang hadiah Nobel bernama Joseph Stiglitz pada bulan Mei tahun ini menulis sebuah artikel untuk mengkritik keadaan umum politik dan ekonomi di Amerika. Dia menamakannya dengan “dari 1%, oleh 1%, untuk 1%”. Ia dengan tepat mempermainkan deskripsi terkenal oleh Abraham Lincoln tentang demokrasi Amerika sebagai pemerintahan “dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat” yang menggambarkan realitas sistem politik di Amerika Serikat. (www.vanityfair.com/society/features/2011/05/top-one-percent-201105).
Singkatnya, kritik Stiglitz, proses politik “demokrasi” di Amerika sepenuhnya dikendalikan hanya oleh sekelompok kecil orang, yakni 1% dari orang-orang superkaya, yang menggunakan pengaruh politik mereka untuk memastikan bahwa ekonomi Amerika diatur sedemikian rupa sehingga mereka merupakan penerima manfaat yang utama.
Rasanya sangat sulit membayangkan Amerika akan mampu bangkit seperti sediakala, yang ada hanyalah menunggu detik-detik ajalnya. Sampai Mei 2011 lalu, tercatat utang Amerika sebesar US $ 14,3 triliun. Dimana sebesar US $ 9,78 triliun utang kepada publik, dan sisanya s ebesar US $ 4,56 triliun dari kepemilikan intregovermental.( tempo.co,08/09/2011)
Bahkan situs www.usgovernmentspending.com memperkirakan akhir tahun ini utang Amerika sudah menyentuh US $ 15 triliun. Padahal, produk domestik bruto (PDB)-nya tahun 2010 hanya US $ 14,7 triliun, dan pada 2011 sebesar US $ 15, 001 triliun. Artinya, rasio utang dengan PDB Sudah menyentuh angka 96 persen. Saat krisis global 2008, rasio utang dengan PDB Amerika baru mencapai 69 persen.
Sejak tahun anggaran 2003 Utang Bruto meningkat lebih dari US $ 500 milyar setiap tahun. Kenaikan itu terus meningkat. Mulai 2008 utang naik US $ 1 triliun dari 2007. Dan 2010 naik US $ 1,7 triliun dari 2009.
Meningkatnya utang Amerika salah satunya disebabkan oleh bertambahnya belanja negara. Data Departemen Keuangan Amerika Serikat menunjukan, selama tahun fiskal 2010, kupon bunga yang harus dibayar kepada kreditor sebesar US $ 414 miliar. Tahun sebelumnya kupon yang dibayarkan sebesar 383 miliar dollar AS.
Imbal hasil pembayaran bunga utang menjadi pengeluaran terbesar kelimaa dalam anggaran negara. Tiga pengeluaran teratas lainnya, untuk pertahanan dan keamanan sebesar US 890 miliar, jaminan sosial US $ 730 miliar, dan jaminan kesehatan US $ 490 miliar.
Pengeluaran Amerika semakian bertambah, karena pembeli obligasi meminta imbalan suku bunga tinggi. Kantor manajemen Anggaran mencatat, defisit anggaran untuk tahun fiskal 2011 sebesar US $ 1,3 triliun, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya US $ 1,17 triliun.
Namun jumlah itu lebih kecil dibandingkan 2009 dimana defisit mencapai 1,7 triliun. Penyebabnya karena tahun 2009 pemerintah mengeliarkan paket stimulus senilai US $ 800 miliar untuk sektor pertahanan dan keamanan. Kebijakan keringanan pajak juga memangkas pendapatan negara dan menambah defisit anggaran.
Pemerintah Federal harus berjuang untuk mendapatkan persetujuan Senat agar menaikkan plafond utang. Seluruh jatah utang yang didapat Amerika sebesar US $ 14,3 triliun telah terkuras pada 16 Mei lalu. Padahal 2011 masih menyisakan 5 bulan lagi, dan pemerintah masih punya kewajiban membayar gaji pegawai, jaminan sosial, dan imbal hasil obligasi. Presiden Barack Obama dihadapkan pada pilihan sulit. Jika gaji pegawai tidak dibayar, mereka akan marah dan tidak akan memilih dia pada pemilu 2012 nanti. Jika kupon obligasi tidak dibayar, AS akan gagal bayar, peringkat AAA juga lepas dari tangan. Risiko gagal bayar akan berdampak luas pada perekonimian global.
Nah, melihat kondisi kritis ini Obama mencoba untuk keluar dari himpitan resesi ekonominya salah satunya dengan mengembangkan pasarnya ke wilayah asia-pasifik. Oleh karena kita bisa membaca bahwa demi meraup kepentingan negaranya Obama bersedia menghabiskan dana lawatannya (hampir mencapai 500 Milyar Rupiah) pada KTT Asean ke 19 dan East Asean Summit (EAS) di Nusa Dua bali November 17-19 November 2011.
Obama dalam pidato pembukaan pertemuan negara-negara ASEAN di Nusa Dua, Bali, Jumat 18 November 2011 menyatakan AS akan berfokus pada kawasan ini setelah satu dekade bergelut dengan perang di kawasan Irak dan Afganistan (tempo.co,19/11/2011). Obama meyakinkan negara-negara Asia lainnya bahwa Amerika Serikat berkomitmen terlibat dalam isu-isu ekonomi dan keamanan nasional. Harian New York Times (18/11/2011) menulis bahwa kunjungan Obama ke kawasan ini, antara lain, untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan di Amerika Serikat.
Dan terbukti benar, dalam pertemuan itu, Presiden Obama menyaksikan penandatanganan perjanjian Boeing Co dan Lion Air untuk pembelian pesawat senilai US$21,7 miliar di sela-sela KTT Asia Timur di Bali (18/11). Pembelian 230 pesawat Boeing 737 senilai Rp195,2 triliun ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Boeing. Perjanjian ini menurut Obama akan melahirkan banyak kesempatan kerja baru bagi warga AS. "Dan apa yang kita lihat di sini, kesepakatan bernilai miliaran dolar antara Lion Air, salah satu maskapai penerbangan dengan pertumbuhan tercepat tidak hanya di wilayah ini, namun di dunia, dan Boeing, akan menciptakan lebih dari 100.000 lapangan kerja di Amerika Serikat untuk jangka waktu panjang.''(bbc.co.uk/Indonesia,18/11/2011).
Kapitalisme: Biang Krisis Dunia
Ekonomi dunia selama 60 tahun terakhir berada di bawah kendali Amerika. Karena itu, seseorang tidak dapat menyebut kesuksesan Kapitalisme tanpa menerima bahwa krisis yang terjadi pada saat ini adalah karena kapitalisme. Sayangnya, alih-alih mengakui bahwa kebangkrutan yang terjadi adalah karena sistem Kapitalisme, para politisi saat ini, termasuk Obama, malah mencari obat dan perban luka. Mereka menyalahkan krisis ini pada ketidakbecusan untuk mengatur dan tidak adanya rasa tanggung jawab Wall Street, tetapi mereka tidak menyelesaikan masalah fundamental bahwa sistem Kapitalisme, walaupun ada beberapa keuntungannya, selalu menimbulkan ledakan-ledakan yang tidak dapat dipertahankan dan akhirnya menimbulkan dentuman yang hebat.
Hal ini menyisakan kenyataan, bahwa pelayanan keuangan Amerika, termasuk pasar derivatifnya—ketamakan, kredit ribawi, globalisasi, dan pemberlakuan uang lembaran kertas yang lemah (Amerika memimpin dunia untuk meninggalkan standar emas sejak tahun 1977)— adalah pilar-pilar utama dari masalah ini dan prinsip-prinsip dasar Kapitalisme.
Berdasarkan semua itu, Uni Eropa dan Amerika sedang berada di bawah tekanan krisis finansial dan krisi ekonomi disebabkan oleh sistem kapitalisme. Keduanya berada di bawah ancaman kejatuhan dan bubar disebabkan krisis-krisis yang terus menerus ini yang jika terjadi suatu tempat maka tidak hanya menimpa penduduk tempat itu saja, akan tetapi keburukannya meluas mencakup seluruh dunia disebabkan keterkaitan seluruh dunia secara global sebagai sebuah jalinan sistem kapitalisme.
Kepahitan itu harus berbuah pada pengunduran diri sore perdana menteri Italia Silvio Berluscony pada tanggal 12/11/2011. Sementara tiga hari sebelumnya tepatnya pada sore tanggal 9/11/2011, Perdana Menteri Yunani, George Papandreou, juga mengumumkan pengunduran diri. Keduanya mengundurkan diri disebabkan krisis fiansial dan ekonomi yang melanda Italia dan Yunani, terutama krisis utang.
Krisis akibat kapitalisme merupakan siklus rutin. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi sumber krisis tersebut yaitu: sektor finansial yang berbasis ribawi, model perseroan terbatas yang bergantung pada saham yang dipasarkan di bursa yang spekulatif, dan mata uang kertas yang dapat dicetak dengan mudah sehingga mendorong terjadinya inflasi. Berbagai paket reformasi keuangan diterapkan guna menata sistem tersebut. Namun, tetap saja tak mampu menahan sistem ini dari krisis. Demikian pula kemampuan AS sebagai raksasa ekonomi saat ini untuk menyangga perekenomiannya dengan mencetak dolar dan berutang, makin mencemaskan banyak pihak.
Sistem kapitalisme telah menjerumuskan manusia dibawah tekanan krisis-krisisnya dan menjadi sangat menderita karena dampak-dampak dari berbagai krisis tersebut. Sistem ini tidak mungkin diperbaiki dari dalamnya. Sebab asasnya rusak. Dari sistem kapitalisme ini tidak mungkin keluar perekonomian yang baik/sehat. Jadi perekonomian yang baik/sehat itu harus dicari dari luar sistem ini. Bahkan wajib dicari sistem sahih yang bersandar kepada akidah yang sahih yang sesuai dengan fitrah manusia.
Peluang Emas
Sesungguhnya peristiwa politik semacam ini sangatlah penting untuk kita cermati dan kita rekam jejaknya dalam memori agenda politik kita. Ada satu hal yang membedakan antara kita dengan para pengamat politik lainnya adalah factor kesadaran politik (al wa’yu as siyasi), kesadaran politik akan mengantarkan kepada kita kepada pandangan yang universal dalam satu pandang yang khas.
Pertama, Krisis Eropa dan AS harus mampu kita maknai dalam konteks ideology bukan semata teknis ekonomi. Siklus krisis yang terjadi secara periodik menujukkan gejala penyakit sesungguhnya yang didera oleh Negara kapitalisme. Oleh sebab itu, dalam kacamata pengemban risalah ilahi seharusnya ini kita jadikan ini sebagai peluang emas untuk membuka mata dan telinga para pengekor ideology ‘hewan’ ini agar tersadar bahwa ternyata akar masalah yang merusak tatanan peradaban dunia khususnya perekonomian adalah kapitalisme. Kemampuan kita dalam mencabut loyalitas dan harapan terhadap kapitalisme beserta derivasinya sangatlah penting dan mendesak. Kapitalisme sudah tidak bisa diandalkan lagi membawa umat manusia kepada kesejahteraan dan kemuliaan. Secara historis dan empiris menurut timbangan akademisi sudah tidak bisa terbantahkan. Sampai-sampai penolakan itu pada tataran yang mendasar yakni menyentuh Aqidahnya. Sungguh naïf bila, fakta-fakta kerusakan yang sudah terpapar nyata didepan mata masih juga dielakkan.
Kedua, kita memiliki posisi strategis untuk menujukkan dunia pada sebuah sistem pengganti dari sistem ideologi yang telah rusak dan usang tersebut. Selanjutnya mampu mempresentasikan islam ideologi keranah publik dalam segala konsepsinya secara komprehensif.
Sekali lagi ini moment berharga, setelah sebelumnya kita menyaksikan juga berbagai rezim yang mengekor kepada Barat Kapitalisme juga berguguran, bak daun dimusin gugur. Gelombang perubahan yang melanda beberapa negara Timur Tengah, mulai Tunisia, Mesir, Libya, dan juga kerusuhan di London Inggris, Occupy Movement, setidaknya telah menyadarkan kepada kita bahwasanya; (1) tidak ada satu pun rejim yang tidak bisa ditumbangkan, sekuat apapun rejim itu; (2) begitu pula ‘sehebat’ apapun ideology itu apabila asasnya adalah rusak pasti akan mengalami kehancuran (3) umat adalah pemilik sejati kekuasaan dan sandaran hakiki sebuah kekuasaan. Kelihatan nyata para pemeluk kapitalis sendiri sudah merasa jijik dengan wajah asli kapitalisme. Mereka merindukan perubahan dan sistem yang tepat bagi manusia.
Mari kita jadikan krisis ini menjadi satu langkah menuju tegaknya Khilafah Islamiyah. Sesungguhnya dunia memerlukan sistem yang sahih baik asas maupun cabang-cabangnya. Ini tidak ada kecuali di dalam sistem yang ditetapkan oleh sang Pencipta alam, Rabb semesta alam yang mengetahui apa yang layak untuk makhluk-makhluk-Nya dan apa yang membuat mereka hidup dengan kehidupan perekonomian yang tenteram dan merubah sistem yang melanggengkan manusia terguncang dan menderita.
فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ ﴿١٢٣﴾ وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا
Maka barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (QS Thaha [20]: 123-124)
Sesungguhnya, umat tidak akan bergerak, jika tidak digerakkan. Umat juga tidak akan mengetahui apa yang seharusnya ia tuntut, jika tidak diberi tahu apa yang seharusnya mereka tuntut. Umat juga tidak akan menyadari kerusakan masyarakatnya, kecuali disadarkan atas kerusakan masyarakatnya. Bahkan, umat tidak akan “berani” menuntut perubahan, kecuali ada orang yang mampu memimpin dan mengorganisir mereka. Dalam setiap keadaan, umat senantiasa membutuhkan kelompok sadar yang secara terus menerus membimbing dan memimpin mereka. Dan kelompok itu adalah kita.
Wallahu’alam Bishowwab
Halo,
BalasHapusnama saya Siti Aminah dari Indonesia, tolong saya sarankan semua orang di sini harus sangat berhati-hati, karena ada begitu banyak pemberi pinjaman pinjaman palsu di internet, tetapi mereka masih yang asli di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah ditipu oleh 4 pemberi pinjaman yang berbeda, saya kehilangan banyak uang karena saya sedang mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang karena hutang.
Saya hampir menyerah sampai saya meminta saran dari seorang teman yang memperkenalkan saya kepada pemberi pinjaman asli dan perusahaan yang sangat dapat diandalkan yaitu Bunda Alicia Radu yang mendapatkan pinjaman saya dari 800 juta rupiah Indonesia dalam waktu kurang dari 24 jam Tanpa tekanan dan tekanan suku bunga rendah 2%. Saya sangat terkejut ketika memeriksa rekening bank saya dan menemukan jumlah pinjaman yang saya minta telah ditransfer ke rekening bank saya tanpa penundaan atau kekecewaan sehingga saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa tekanan dari Bunda Alicia Radu
Saya ingin Anda mempercayai Bunda Alicia Radu dengan sepenuh hati karena ia sangat membantu dalam hidup saya dan kehidupan finansial saya. Anda harus menganggap diri Anda sangat beruntung memiliki kesempatan untuk membaca kesaksian ini hari ini. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman, hubungi ibu Alicia Radu melalui email: (aliciaradu260@gmail.com)
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya: (sitiaminah6749@gmail.com) jika Anda memerlukan informasi tentang bagaimana saya mendapat pinjaman dari Ibu Alicia Radu, Anda sangat bebas untuk menghubungi saya dan saya akan dengan senang hati menjawab Anda karena Anda juga dapat membantu orang lain setelah Anda menerima pinjaman Anda.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
BalasHapusData pribadi
negara: Indonesia
Nama: Queen Jamillah
Alamat: Nusa Lembongan
Telepon:+62 856-9328-4991
WhatsApp:+62 856-9328-4991
https://twitter.com/queen_jamillah
e_mail: queenjamillah09@gmail.com
e_mail: [iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]
Sudah dua tahun sekarang saya telah memberikan kesaksian tentang bagaimana saya meminjam 700 juta dari Perusahaan Pinjaman Iskandar Lestari dan beberapa orang meragukan saya karena tingkat penipu online saya dapat membuktikan kepada Anda semua bahwa Bunda Iskandar bukan pemberi pinjaman yang curang. telah memberi saya satu hal lagi untuk tersenyum karena setelah menyelesaikan angsuran bulanan pinjaman yang saya pinjam sebelum saya memohon kepada ibu bahwa saya ingin pergi untuk ekspansi bisnis saya lebih lanjut sehingga saya menyerahkan 2,7 miliar setelah melalui proses hukum saya transaksi telah disetujui oleh otoritas dan dalam waktu tiga hari proses hukum untuk menyalurkan pinjaman saya ke rekening Bank Rakyat Indonesia saya dicapai dengan mudah. Saya tidak memiliki tantangan dengan Bank Indonesia karena Ms. Iskandar dan tim Manajemen dari ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY telah dianggap sebagai pemberi pinjaman yang sah sehingga tidak ada masalah sama sekali untuk bantuan keuangan, hubungi Pemberi Pinjaman ISKANDAR hari ini
WhatsApp:+62 856-9328-4991
e_mail: [iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]
Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.