Panglima FPI Instruksikan Seluruh Laskar Turun di Bunderan HI-Monas
JAKARTA (VoA-Islam) –
Panglima Besar Laskar Pembela Islam Ustadz Maman Suryadi Abdurrahman menginstruksikan seluruh Laskar Pembela Islam Sejabodetabek dan Jawa Bara, wajib turun dalam aksi Apel Siaga Umat Islam Indonesia Tanpa Liberal di Bunderan HI, hari ini ba’da Jumat (9/3) pukul 13.00 WIB. Aksi yang diikuti ribuan umat Islam tersebut akan dilanjutkan dengan melakukan Longmarch menuju Monas.
“Laskar wajib turun mengenakan seragam dan atribut FPI. Kumpul di Bunderan ba’da Jum’at. Hari ini kita nyatakan Perang terhadap Liberal,” seru Panglima Laskar Pembela Islam Ustadz Maman.
Apel Siaga Umat Islam “Indonesia Tanpa Liberal” boleh dibilang sebagai bentuk pembalasan dan perlawanan atas aksi kaum liberal sebelumnya di tempat yang sama dengan mengusung “Indonesia Damai Tanpa FPI”. Aksi kelompok liberal yang diikuti oleh kaum waria, homo dan lesbi serta lelaki bertatto itu dimotori oleh Ulil Abshar Abdalla, Guntur Romli, dan Mariana Amiruddin.
Gerakan kebencian “Indonesia Damai Tanpa FPI” yang diusung kaum fasik liberal itu, justru menimbulkan simpatik dari umat Islam Indonesia dimana pun berada, betapa FPI yang didzalimi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, malah dikebiri dan didesak untuk dibubarkan.
Simpatik umat Islam itu diwujudkan, ketika seorang Fauzi Baadila (selebritis bintang film) melansir video pada sebuah youtube dengan tajuk #Indonesia Tanpa JIL. Sikap simpatik selanjutnya juga dilakukan Raja Dangdut H. Rhoma Irama dengan mendatangi Markas FPI di Jalan Petamburan III untuk memberi dukungan kepada FPI dan menolak liberalisme di Indonesia.
Sepekan kemudian, Komunitas Bigot Bigot Indonesia (KBBI), yang melahirkan gerakan #IndonesiaTanpaJIL bertandang ke Kantor DPP FPI. Seperti diketahui, laman #IndonesiaTanpaJILdi jejaring Facebook yang dilahirkan KBBI, telah digemari sekitar 16.133.
Demikian pula di Facebook muncul gerakan serupa. Sebuah Facebook Fans Page yang bernama “Belajar Islam” bahkan membuat polling dengan pertanyaan: Pilih mana, “Indonesia Tanpa JIL” atau “Indonesia Tanpa FPI”? Alhasil, polling menunjukkan, sebanyak 234 Facebookers memilih “Indonesia tanpa JIL” dan hanya 17 Facebookers yang memilih “Indonesia tanpa FPI”. Dengan kata lain sebanyak 93% Facebookers tidak menginginkan keberadaan JIL, dan hanya 7% Facebookers yang tidak menginginkan keberadaan FPI.
Simpatik lain juga datang dari FOS-ARMI (Forum Sillah Ukhuwah Antar Pemuda Muslim). Dalam pernyataan sikapnya, mereka menolak dengan tegas isu Pembubaran FPI (Front Pembela Islam) yang dihembuskan oleh golongan fasik JIL (jaringan Iblis laknatulloh).
FOS ARMI juga menyatakan dukungannya terhadap dakwah FPI (Front Pembela Islam) serta seluruh ormas islam selama tidak bertentangan dengan syariat islam. Menghimbau kepada masyarakat supaya lebih objektif dan bijaksana dalam menilai suatu organisasi dan tidak hanya melihat dari satu sisi saja. Menghimbau kepada masyarakat supaya lebih objektif dan bijaksana dalam menilai dan menerima pemberitaan terutama dari media sekuler.
“Kami menghimbau kepada seluruh ormas, harakah dan pergerakan Islam untuk merapatkan barisan guna menghadapi seluruh musuh Islam. Kepada seluruh aktifis JIL untuk segera bertaubat sebelum datang azab Allah Swt,” demikian statemen FOS ARMI. Desastian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar