Nih pada baca :
EKEKEKEKEKEK
SOLO – Pengusaha bengkel mobil dari Trucuk, Klaten, H Sukiyat mengaku
sepanjang hari Minggu (4/3/2012), dirinya mendapat sejumlah ancaman dari
berbagai pihak.
“Saya kan membeberkan masalah teknis apa adanya, seperti yang saya ketahui, tetapi rupanya ada sejumlah pihak yang tidak senang dengan apa yang saya beberkan,” ujar Kiyat melalui telepon kepada Espos.
“Saya kan membeberkan masalah teknis apa adanya, seperti yang saya ketahui, tetapi rupanya ada sejumlah pihak yang tidak senang dengan apa yang saya beberkan,” ujar Kiyat melalui telepon kepada Espos.
Kiyat mengaku dirinya pasrah saja, tapi dirinya merasa lega telah
membeberkan masalah mobil Esemka sesuai apa adanya. “Prinsipnya, saya
bukan orang politik, saya orang teknik. Jadi yang saya ungkapkan masalah
teknis sesuai dengan pengetahuan saya,” ujar Kiyat.
Dia enggan membeberkan siapa yang mengancam dirinya, tapi bila nanti terjadi sesuatu terhadap dirinya, masyarakat tahu bahwa memang ada sejumlah pihak yang ingin menyingkirkannya.
Terkait bantahan Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), Sulistyo Rabono soal comot-comot komponen mobil lain, Kiat menyatakan silahkan aja pihak hal itu dibantah. “Toh ada saksinya Kepala SMK Trucuk yang tahu persis dimana membeli komponen yang comotan itu,” tutur Kiat.
“Saya ini hanya orang cacat yang ingin membagikan ilmu saya dalam memperbaiki body mobil, tidak ada sedikitpun keinginan saya untuk mencari ketenaran atau yang lain-lain,” ujar Kiat.
Lebih lanjut Sukiyat mengatakan, jika Jokowi dkk membantah apa yang dia katakan, maka dia mempersilakan mereka menyebutkan darimana asal komponen-komponen mobil Esemka itu. “Tanyakan kepada Jokowi, dimana di Indonesia yang membuat gardan mobil, transmisi box, axle dll,” sambung Kiat, seraya menambahkan kalau memang ada pabrik yang memproduksi komponen tiruan maka itu namanya pembohongan kepada publik
LINK
Blum lagi si JOKO DODO PLAGIATOR, gak mengakui kalau sukiyat yang penggagas ESEMKA.
Baca nih :
TEMPO.CO, Surakarta - Pemilik bengkel Kiat Motor, Sukiyat, mengaku kecewa dengan langkah Wali Kota Surakarta Joko Widodo dan Wakil Wali Kota Surakarta Hadi Rudyatmo yang menghilangkan nama Kiat dari mobil Esemka.
Saat diserahkan sebagai mobil dinas pada awal Januari lalu, mobil jenis SUV (sport utility vehicle) tersebut bernama Kiat Esemka. Belakangan, namanya hanya Esemka. Termasuk saat menjalani uji emisi di Balai Termodinamika, Motor, dan Sistem Propulsi pada Senin, 27 Februari 2012.
Kepada Tempo, Sukiyat mengaku dia berperan paling besar dalam proses perakitan mobil Esemka. “Kalau tidak ada saya, enggak bakal ada mobil Esemka,” katanya, Selasa, 28 Februari 2012. Dia mengklaim peran sekolah menengah kejuruan (SMK) hanya 5-10 persen. “Sisanya saya yang berkontribusi,” ujarnya.
Bahkan, dia memperkirakan mobil Esemka bakal tidak laku setelah nama Kiat dihilangkan. Sebab, masyarakat sudah tahu kualitas bengkelnya sehingga yang jadi patokan adalah nama Kiat Motor. “Kiat Motor sudah terbukti kualitasnya,” katanya.
Wakil Wali Kota Surakarta Hadi Rudyatmo membantah jika dikatakan sosok Sukiyat atau nama Kiat yang membuat mobil Esemka dikenal seperti sekarang. “Yang bikin Esemka dikenal masyarakat adalah AD 1 dan AD 2,” katanya.
Maksud Rudi, Esemka dikenal setelah dia dan Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo, memasang plat nomor mobil dinas AD 1 A dan AD 2 A di mobil Esemka.
Dia menyesalkan sikap Sukiyat yang mengatakan Esemka tidak bakal dikenal tanpa kontribusi dirinya. Sebab, sejatinya mobil Esemka sudah ada sejak tiga tahun lalu dan tidak pernah dilirik. Baru setelah dia dan Jokowi membuat terobosan dengan dijadikan mobil dinas, Esemka menjadi perhatian masyarakat. “Logikanya terbalik. Justru Sukiyat terkenal karena Esemka. Bukan Esemka terkenal karena Sukiyat,” katanya.
Meski demikian, Hadi mengaku akan tetap mengajak Sukiyat bekerja sama mengembangkan mobil Esemka. Sebab, harus diakui bengkel Kiat Motor unggul di pengecatan bodi mobil. “Nanti saya akan ajak dia bicara. Tidak baik berebut ketenaran Esemka,” ujar Hadi.
Kalau pangkal persoalan pada penghapusan nama, dia kembali menegaskan bahwa sedari awal merek dagang yang diajukan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan adalah Esemka.
Berdasarkan surat permohonan 1 Juni 2010, dinyatakan bahwa nama mobil tersebut Esemka. “Bukan Kiat Esemka,” katanya.
Logo kendaraan adalah roda bergerigi, bukan logo Kiat Motor. Karena itu, Hadi membantah jika disebut meninggalkan Sukiyat dalam pengembangan mobil Esemka.
“Kalau soal nama, nantinya di produksi berikutnya bisa saja diberi nama Esemka Rajawali Kiat. Yang penting uji emisi lolos dulu,” ucapnya.
Sukiyat sendiri tampaknya sudah enggan terlibat dalam mobil Esemka. Ketika ditanya apakah masih bersedia membantu, dia menjawab, “Lihat nanti saja. Yang jelas, tidak harus saya,” katanya.
Meskipun kecewa, Sukiyat akan tetap bersedia membantu siswa SMK dari berbagai daerah untuk merakit mobil di bengkelnya. “Saya tetap bersedia mentransfer ilmu saya kepada anak-anak SMK. Saya ingin mereka maju,” ujarnya.
LINKDia enggan membeberkan siapa yang mengancam dirinya, tapi bila nanti terjadi sesuatu terhadap dirinya, masyarakat tahu bahwa memang ada sejumlah pihak yang ingin menyingkirkannya.
Terkait bantahan Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), Sulistyo Rabono soal comot-comot komponen mobil lain, Kiat menyatakan silahkan aja pihak hal itu dibantah. “Toh ada saksinya Kepala SMK Trucuk yang tahu persis dimana membeli komponen yang comotan itu,” tutur Kiat.
“Saya ini hanya orang cacat yang ingin membagikan ilmu saya dalam memperbaiki body mobil, tidak ada sedikitpun keinginan saya untuk mencari ketenaran atau yang lain-lain,” ujar Kiat.
Lebih lanjut Sukiyat mengatakan, jika Jokowi dkk membantah apa yang dia katakan, maka dia mempersilakan mereka menyebutkan darimana asal komponen-komponen mobil Esemka itu. “Tanyakan kepada Jokowi, dimana di Indonesia yang membuat gardan mobil, transmisi box, axle dll,” sambung Kiat, seraya menambahkan kalau memang ada pabrik yang memproduksi komponen tiruan maka itu namanya pembohongan kepada publik
LINK
Blum lagi si JOKO DODO PLAGIATOR, gak mengakui kalau sukiyat yang penggagas ESEMKA.
Baca nih :
TEMPO.CO, Surakarta - Pemilik bengkel Kiat Motor, Sukiyat, mengaku kecewa dengan langkah Wali Kota Surakarta Joko Widodo dan Wakil Wali Kota Surakarta Hadi Rudyatmo yang menghilangkan nama Kiat dari mobil Esemka.
Saat diserahkan sebagai mobil dinas pada awal Januari lalu, mobil jenis SUV (sport utility vehicle) tersebut bernama Kiat Esemka. Belakangan, namanya hanya Esemka. Termasuk saat menjalani uji emisi di Balai Termodinamika, Motor, dan Sistem Propulsi pada Senin, 27 Februari 2012.
Kepada Tempo, Sukiyat mengaku dia berperan paling besar dalam proses perakitan mobil Esemka. “Kalau tidak ada saya, enggak bakal ada mobil Esemka,” katanya, Selasa, 28 Februari 2012. Dia mengklaim peran sekolah menengah kejuruan (SMK) hanya 5-10 persen. “Sisanya saya yang berkontribusi,” ujarnya.
Bahkan, dia memperkirakan mobil Esemka bakal tidak laku setelah nama Kiat dihilangkan. Sebab, masyarakat sudah tahu kualitas bengkelnya sehingga yang jadi patokan adalah nama Kiat Motor. “Kiat Motor sudah terbukti kualitasnya,” katanya.
Wakil Wali Kota Surakarta Hadi Rudyatmo membantah jika dikatakan sosok Sukiyat atau nama Kiat yang membuat mobil Esemka dikenal seperti sekarang. “Yang bikin Esemka dikenal masyarakat adalah AD 1 dan AD 2,” katanya.
Maksud Rudi, Esemka dikenal setelah dia dan Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo, memasang plat nomor mobil dinas AD 1 A dan AD 2 A di mobil Esemka.
Dia menyesalkan sikap Sukiyat yang mengatakan Esemka tidak bakal dikenal tanpa kontribusi dirinya. Sebab, sejatinya mobil Esemka sudah ada sejak tiga tahun lalu dan tidak pernah dilirik. Baru setelah dia dan Jokowi membuat terobosan dengan dijadikan mobil dinas, Esemka menjadi perhatian masyarakat. “Logikanya terbalik. Justru Sukiyat terkenal karena Esemka. Bukan Esemka terkenal karena Sukiyat,” katanya.
Meski demikian, Hadi mengaku akan tetap mengajak Sukiyat bekerja sama mengembangkan mobil Esemka. Sebab, harus diakui bengkel Kiat Motor unggul di pengecatan bodi mobil. “Nanti saya akan ajak dia bicara. Tidak baik berebut ketenaran Esemka,” ujar Hadi.
Kalau pangkal persoalan pada penghapusan nama, dia kembali menegaskan bahwa sedari awal merek dagang yang diajukan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan adalah Esemka.
Berdasarkan surat permohonan 1 Juni 2010, dinyatakan bahwa nama mobil tersebut Esemka. “Bukan Kiat Esemka,” katanya.
Logo kendaraan adalah roda bergerigi, bukan logo Kiat Motor. Karena itu, Hadi membantah jika disebut meninggalkan Sukiyat dalam pengembangan mobil Esemka.
“Kalau soal nama, nantinya di produksi berikutnya bisa saja diberi nama Esemka Rajawali Kiat. Yang penting uji emisi lolos dulu,” ucapnya.
Sukiyat sendiri tampaknya sudah enggan terlibat dalam mobil Esemka. Ketika ditanya apakah masih bersedia membantu, dia menjawab, “Lihat nanti saja. Yang jelas, tidak harus saya,” katanya.
Meskipun kecewa, Sukiyat akan tetap bersedia membantu siswa SMK dari berbagai daerah untuk merakit mobil di bengkelnya. “Saya tetap bersedia mentransfer ilmu saya kepada anak-anak SMK. Saya ingin mereka maju,” ujarnya.
Padahal sukiyat ini bapak ESEMKA, sudah diakui juga oleh dikbud.
Sukiyat mengawali usaha bengkel motor pada 1978. Kini usahanya berkembang menjadi tempat pengecatan mobil dengan sistem oven dan perbaikan bodi mobil. Persinggungannya dengan siswa sekolah menengah kejuruan dimulai ketika pada 2007, ayah dua anak ini memodifikasi sebuah Toyota Crown menjadi mirip Toyota Land Cruiser.
Tertarik dengan kreativitas Sukiyat, Direktur Pendidikan Kejuruan Joko Sutrisno lantas menyambangi rumahnya di Jalan Yogya-Solo, Ngaran, Klaten. “Dia ingin mengajak kerja sama merakit mobil yang dikerjakan oleh siswa SMK,” katanya ketika ditemui di Solo, Selasa, 3 Januari 2012.
LINKSukiyat mengawali usaha bengkel motor pada 1978. Kini usahanya berkembang menjadi tempat pengecatan mobil dengan sistem oven dan perbaikan bodi mobil. Persinggungannya dengan siswa sekolah menengah kejuruan dimulai ketika pada 2007, ayah dua anak ini memodifikasi sebuah Toyota Crown menjadi mirip Toyota Land Cruiser.
Tertarik dengan kreativitas Sukiyat, Direktur Pendidikan Kejuruan Joko Sutrisno lantas menyambangi rumahnya di Jalan Yogya-Solo, Ngaran, Klaten. “Dia ingin mengajak kerja sama merakit mobil yang dikerjakan oleh siswa SMK,” katanya ketika ditemui di Solo, Selasa, 3 Januari 2012.
EKEKEKEKEKEK
Originally Posted by nizami;533cbc8b59cb1781538b4a26
Nasib H Sukiyat dan Proyek Mobil Esemka
Originally Posted by nizami;533cbc8b59cb1781538b4a26
Haji Sukiyat ini sebetulnya hanyalah seorang cacat pemilik bengkel mobil
yang membantu anak2 SMK sehingga bisa merakit mobil. Entah bagaimana
tiba2 Esemka ini jadi alat politis dgn berbagai berita bombastis seperti
membuat mesin sendiri 100% dsb. Karena H Sukiyat yg merupakan tokoh
Mobil Esemka mengaku mobil Esemka sekedar merakit saja, akhirnya ada
pihak yg mengancamnya katanya.
Terlepas benar / tidak, tak lama bengkel mobil H Sukiyat ludes terbakar sehingga rugi Rp 2,5 milyar. Kemudian H Sukiyat dilaporkan ke polisi dgn tuduhan menggelapkan uang yayasan. Proyek Mobil Esemka pun menurut berita Tempo Maret 2014 akhirnya mangkrak (terlantar) dan pabriknya membuat mesin cetak.
Itulah nasib H Sukiyat pembuat mobil Esemka dan proyek Mobil Esemka.
http://infoindonesiakita.com/2014/04...kan-ke-polisi/
Pertama saya kurang percaya berita Solo Pos yang memberitakan bahwa H
Sukiyat, tokoh "Pembuat Mobil Esemka" yang mengaku dapat ancaman dari
berbagai pihak karena mengatakan bahwa Mobil Esemka hanyalah rakitan
dengan mencomot berbagai komponen mobil yang ada. “Tanyakan kepada
Jokowi, dimana di Indonesia yang membuat gardan mobil, transmisi box,
axle dll,” sambung Kiat, seraya menambahkan kalau memang ada pabrik yang
memproduksi komponen tiruan maka itu namanya pembohongan kepada publik.
Dan memang sulit dipercaya jika Esemka yang belum berproduksi massal
membuat sendiri gardan mobil, transmis, dsb karena itu tidak ekonomis.
Setelah membeberkan itu, 4 Maret 2012 diberitakan Sukiyat mengaku diancam:
http://www.solopos.com/2012/03/04/be...diancam-167601
Sukiyat enggan membeberkan siapa yang mengancam dirinya, tapi bila nanti
terjadi sesuatu terhadap dirinya, masyarakat tahu bahwa memang ada
sejumlah pihak yang ingin menyingkirkannya.
Terlepas benar-tidaknya berita tersebut, namun berbagai berita dari Media Massa lain akhirnya memberitakan berbagai musibah yang menimpa H Sukiyat. Di antaranya Bengkel Mobilnya habis terbakar sehingga kerugian mencapai Rp 2,5 milyar:
Terlepas benar-tidaknya berita tersebut, namun berbagai berita dari Media Massa lain akhirnya memberitakan berbagai musibah yang menimpa H Sukiyat. Di antaranya Bengkel Mobilnya habis terbakar sehingga kerugian mencapai Rp 2,5 milyar:
Bengkel milik penggagas mobil Esemka terbakar
https://id.berita.yahoo.com/bengkel-...124400732.html
Polisi belum mengetahui penyebab kebakaran. Namun H Sukiyat yang cacat
tersebut dilaporkan ke polisi dgn tuduhan menggelapkan uang sewa lahan
milik Yayasan Perlindungan dan Pelatihan Kerja (YPPK) Difabel Surakarta
di mana H Sukiyat menjadi ketuanya:
Sukiyat Datangi Panggilan Pemeriksaan Polisi
http://klatenupdate.com/1030/sukiyat...iksaan-polisi/
Haji Sukiyat pun menuntut balik:
DILAPORKAN KASUS PENGGELAPAN DANA SEWA LAHAN
Sukiyat akan Tuntut Balik
http://krjogja.com/read/176804/sukiy...untut-balik.kr
Dan memang akhirnya Mobil Esemka yang berperan besar menghantar Jokowi
sebagai Gubernur Jakarta akhirnya terlantar. Pembuat Mobil Esemka
sekarang beralih jadi membuat mesin cetak:
Tempo: Esemka Mangkrak, Solo Techno Park Buat Mesin Cetak
http://www.tempo.co/read/news/2014/0...at-Mesin-Cetak
Itulah nasib Haji Sukiyat dan Mobil Esemka yang berhasil menghantar Jokowi jadi Gubernur DKI Jakarta.
Jokowi sendiri sekarang memilih mengimpor 1000 Bis Cina seharga Rp 3,8
milyar yang belakangan diketahui karatan ketimbang Bis Indonesia dari
INKA seharga Rp 3,7 milyar.
http://infoindonesiakita.com/2014/03...sia-dari-inka/
Nasib H Sukiyat dan Mobil Esemka
Beberkan ESEMKA, Sukiyat Mengaku Diancam
Sukiyat. JIBI/SOLOPOS/DokSukiyat. JIBI/SOLOPOS/Dok
Minggu, 4 Maret 2012 19:37 WIB | JIBI/SOLOPOS/Danie H Soe'oed | |
SOLO – Pengusaha bengkel mobil dari Trucuk, Klaten, H Sukiyat mengaku sepanjang hari Minggu (4/3/2012), dirinya mendapat sejumlah ancaman dari berbagai pihak.
“Saya kan membeberkan masalah teknis apa adanya, seperti yang saya ketahui, tetapi rupanya ada sejumlah pihak yang tidak senang dengan apa yang saya beberkan,” ujar Kiyat melalui telepon kepada Espos.
Kiyat mengaku dirinya pasrah saja, tapi dirinya merasa lega telah membeberkan masalah mobil Esemka sesuai apa adanya. “Prinsipnya, saya bukan orang politik, saya orang teknik. Jadi yang saya ungkapkan masalah teknis sesuai dengan pengetahuan saya,” ujar Kiyat.
Dia enggan membeberkan siapa yang mengancam dirinya, tapi bila nanti terjadi sesuatu terhadap dirinya, masyarakat tahu bahwa memang ada sejumlah pihak yang ingin menyingkirkannya.
Terkait bantahan Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), Sulistyo Rabono soal comot-comot komponen mobil lain, Kiat menyatakan silahkan aja pihak hal itu dibantah. “Toh ada saksinya Kepala SMK Trucuk yang tahu persis dimana membeli komponen yang comotan itu,” tutur Kiat.
“Saya ini hanya orang cacat yang ingin membagikan ilmu saya dalam memperbaiki body mobil, tidak ada sedikitpun keinginan saya untuk mencari ketenaran atau yang lain-lain,” ujar Kiat.
Lebih lanjut Sukiyat mengatakan, jika Jokowi dkk membantah apa yang dia katakan, maka dia mempersilakan mereka menyebutkan darimana asal komponen-komponen mobil Esemka itu. “Tanyakan kepada Jokowi, dimana di Indonesia yang membuat gardan mobil, transmisi box, axle dll,” sambung Kiat, seraya menambahkan kalau memang ada pabrik yang memproduksi komponen tiruan maka itu namanya pembohongan kepada publik. Danie H Soe’oed
http://infoindonesiakita.com/2014/03...sia-dari-inka/
Nasib H Sukiyat dan Mobil Esemka
Beberkan ESEMKA, Sukiyat Mengaku Diancam
Sukiyat. JIBI/SOLOPOS/DokSukiyat. JIBI/SOLOPOS/Dok
Minggu, 4 Maret 2012 19:37 WIB | JIBI/SOLOPOS/Danie H Soe'oed | |
SOLO – Pengusaha bengkel mobil dari Trucuk, Klaten, H Sukiyat mengaku sepanjang hari Minggu (4/3/2012), dirinya mendapat sejumlah ancaman dari berbagai pihak.
“Saya kan membeberkan masalah teknis apa adanya, seperti yang saya ketahui, tetapi rupanya ada sejumlah pihak yang tidak senang dengan apa yang saya beberkan,” ujar Kiyat melalui telepon kepada Espos.
Kiyat mengaku dirinya pasrah saja, tapi dirinya merasa lega telah membeberkan masalah mobil Esemka sesuai apa adanya. “Prinsipnya, saya bukan orang politik, saya orang teknik. Jadi yang saya ungkapkan masalah teknis sesuai dengan pengetahuan saya,” ujar Kiyat.
Dia enggan membeberkan siapa yang mengancam dirinya, tapi bila nanti terjadi sesuatu terhadap dirinya, masyarakat tahu bahwa memang ada sejumlah pihak yang ingin menyingkirkannya.
Terkait bantahan Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), Sulistyo Rabono soal comot-comot komponen mobil lain, Kiat menyatakan silahkan aja pihak hal itu dibantah. “Toh ada saksinya Kepala SMK Trucuk yang tahu persis dimana membeli komponen yang comotan itu,” tutur Kiat.
“Saya ini hanya orang cacat yang ingin membagikan ilmu saya dalam memperbaiki body mobil, tidak ada sedikitpun keinginan saya untuk mencari ketenaran atau yang lain-lain,” ujar Kiat.
Lebih lanjut Sukiyat mengatakan, jika Jokowi dkk membantah apa yang dia katakan, maka dia mempersilakan mereka menyebutkan darimana asal komponen-komponen mobil Esemka itu. “Tanyakan kepada Jokowi, dimana di Indonesia yang membuat gardan mobil, transmisi box, axle dll,” sambung Kiat, seraya menambahkan kalau memang ada pabrik yang memproduksi komponen tiruan maka itu namanya pembohongan kepada publik. Danie H Soe’oed
http://www.solopos.com/2012/03/04/be...diancam-167601
Sukiyat, Tokoh di Balik Kiat Esemka, Menatap Sukses Walau Menyandang Cacat
September 3, 2013 Biografi, Slider
Sukiyat-si-pembuat-mobil-kiat-esemka
Mobil Kiat Esemka resmi menjadi kendaraan dinas Wali Kota Solo yang beberapa waktu lalu masih dijabat oleh Joko Widodo. Adalah Sukiyat yang menjadi sosok penting di balik hadirnya mobil rakitan siswa SMKN2 Solo tersebut. Siapa dia?
Sukiyat, Tokoh di Balik Kiat Esemka, Menatap Sukses Walau Menyandang Cacat
September 3, 2013 Biografi, Slider
Sukiyat-si-pembuat-mobil-kiat-esemka
Mobil Kiat Esemka resmi menjadi kendaraan dinas Wali Kota Solo yang beberapa waktu lalu masih dijabat oleh Joko Widodo. Adalah Sukiyat yang menjadi sosok penting di balik hadirnya mobil rakitan siswa SMKN2 Solo tersebut. Siapa dia?
http://smknews.net/sukiyat-tokoh-di-...yandang-cacat/
Bengkel milik penggagas mobil Esemka terbakar
Merdeka.com – Jum, 25 Okt 2013
MERDEKA.COM. Bengkel Kiat Motor milik penggagas mobil Kiat Esemka, H
Sukiyat, Jumat (25/10) sore ludes terbakar. Tak ada korban jiwa dalam
peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 2,5 miliar.
Beberapa barang yang ikut hangus terbakar di antaranya sebuah mobil Hard
Top dan satu unit mesin open.
https://id.berita.yahoo.com/bengkel-...124400732.html
Sukiyat Datangi Panggilan Pemeriksaan Polisi
NZR MEI 31, 2013 SOLO RAYA
KlatenUp – Sukiyat yang merupakan Ketua Yayasan Perlindungan dan Pelatihan Kerja (YPPK) Difabel Surakarta harus berurusan dengan polisi. Pasalnya Sukiyat dilaporkan kepolisi dengan tuduhan telah menggelapkan uang sewa lahan milik Yayasan untuk dibangun sebuah SPBU.
http://klatenupdate.com/1030/sukiyat...iksaan-polisi/NZR MEI 31, 2013 SOLO RAYA
KlatenUp – Sukiyat yang merupakan Ketua Yayasan Perlindungan dan Pelatihan Kerja (YPPK) Difabel Surakarta harus berurusan dengan polisi. Pasalnya Sukiyat dilaporkan kepolisi dengan tuduhan telah menggelapkan uang sewa lahan milik Yayasan untuk dibangun sebuah SPBU.
Esemka Mangkrak, Solo Techno Park Buat Mesin Cetak
TEMPO.CO, Surakarta – Solo Techno Park, lembaga yang pernah menaungi produksi mobil Esemka, kini merambah segmen bisnis lain. Menurut Direktur Pelayanan dan Pengembangan Solo Techno Park Gampang Sarwono, lembaganya kini membuat mesin cetak digital atau digital printing. “Kami siap dengan teknologinya,” katanya di kantornya, Senin, 10 Maret 2014.
TEMPO.CO, Surakarta – Solo Techno Park, lembaga yang pernah menaungi produksi mobil Esemka, kini merambah segmen bisnis lain. Menurut Direktur Pelayanan dan Pengembangan Solo Techno Park Gampang Sarwono, lembaganya kini membuat mesin cetak digital atau digital printing. “Kami siap dengan teknologinya,” katanya di kantornya, Senin, 10 Maret 2014.
http://www.tempo.co/read/news/2014/0...at-Mesin-Cetak
http://infoindonesiakita.com/2014/03...ini-terlantar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar