Senin, 15 Oktober 2012

........Skenario Besar untuk Sudutkan Anas...?!!!...>>>....Saat sidang atas terdakwa Angelina Sondakh alias Angie di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (11/10/2012), Rosa mengatakan jika Angie membesuknya di Rumah Tahanan Wanita Pondok Bambu pada 26 April lalu. Saat itu, kata dia, Angie bercerita bahwa dirinya baru dari rumah Anas....>>....Angie mengaku tidak mau dikorbankan sendirian. Jika tidak diamankan oleh Anas, Angie mengancam akan marah besar dan membuat tsunami di di Senayan. Keterangan itu tercantum dalam berita acara Rosa lalu dibacakan oleh jaksa. ...>>.... Saan mengaku tidak tahu siapa yang menjadi sutradara di balik rentetan kasus yang membawa-bawa nama Anas. Skenario ini, menurutnya, sudah dijalankan sejak Muhammad Nazaruddin diburu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)....>>.......Kaum pribumi hanya bisa menjadi gembel, dan kulinya cina di negerinya sendiri. Orang-orang cina yang dekat dengan kekuasaan, sejak zamannya Soekarno, Soehato, sampai SBY, mereka yang hidup "gemah ripah loh jinawe. Toto tentrem". Sementara itu, pribumi hidupnya miskin, sehari makan sehari tidak, tinggal di kolong jembatan, di pinggir rel kereta, dan di bantaran kali. Justeru yang menikmati semuanya itu, hanya bangsanya si-Siti...??!!.>>.....Kalau mau ditelusuri semua konglomerat yang sekarang menguasai ekonomi dan asset negara, tak jauh-jauh dari cara yang dilakukan Siti. Sekarang mereka ngendon di Singapura. Mereka mengendalikan kekayaannya dari Singapura. Singapura sampai hari ini menolak perjanjian ekstradisi. Singapura yang menjadi pemimpin cina perantauan (Chinise Ovesease) selalu menolak menandatangani perjanjian ekstradisi, sejak tahun l974. ..>>....Siti sejak tahun l994, di zamannya Soeharto, melalui perusahaan perkebunan sawit miliknya, PT Hardaya Inti Plantation (HIP) punya izin lokasi seluas 75.090 hektar di Buol. Sungguh sangat pantastis. Begitu luasnya tanah yang dikuasi oleh Siti. Tanah yang sudah menjadi milik Siti itu, tahun l996, diantaranya 22.780.76 sudah mendapatkan hak guna usaha (HGU)...>>>...Sisanya 52.309,24 hektar belum mendapatkan HGU. Siti ingin mendapatkan sisanya itu. Padahal, Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No.2 Tahun l999, satu grup perusahaan hanya dibolehkan punya HGU di satu propinsi hanya 20.000 hektar. Disitulah asal muasal Siti harus masuk bui, karena keserakahannya, ingin mendapatkan tanah yang lebih luas, dan caranya hanya menggunakan jurus yang paling jitu dikalangan pengusaha cina, yaitu sogok (guanxi)...>>....Siti sangat dekat dengan Presiden Soeharto dan SBY. Di Partai Demokrat berada di jajaran Dewan Pembina. Posisi yang sangat prestisius di dalam partai. Tak ada lagi yang lebih tinggi. Duduknya selalu berderetan dengan Presiden SBY, setiap kali acara. Siti Hartati Murdaya Poo, menurut Majalah Forbes, termasuk urutan nomor 50 orang terkaya di Indonesia. Rabu malam, (12/9), bersamaan akan digelar persiapan akhir konser "Multimedia Tembang Harmoni" di Hall D Jakarta Internasional Expo, yang dihadiri Presiden SBY dan Ibu Ani, tetapi takdir menentukan lain, Siti tak dapat hadir dan duduk bersama dengan Presiden SBY dan Ibu Ani, dan harus masuk bui. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menahannya. Presiden SBY pun tak dapat menyelamatkannya, meskipun keduanya sangat karib...>>...Sebagai orang yang terpandang, sebagai orang terkaya, sebagai orang yang sangat dekat pusat kekuasaan, semua menjadi pupus. Siti masuk bui. Dirinya menjadi hina dina. Martabatnya runtuh. Tak berharga lagi. Ternyata Siti yang kaya raya, punya kekuasaan dengan kekuasaan ditangannya, dihormati dikalangan umat Budha, ternyata hanya tukang "sogok" belaka. Tak lebih dari itu. KPK memasukkan ke dalam bui, karena KPK mempunyai bukti materiil yang cukup...>>....SESUNGGUHNYA BAGI MASYARAKAT CINA PERLAKUAN DIBUI ATAU DIPENJARA DENGAN TUDUHAN MENYUAP ATAU MENYOGOK ATAU MENIPU ATAU KORUPSI SEKALIPUN SEPANJANG BISA DIMAINKAN DAN BISA MENGHASILKAN UANG DAN KEKAYAAN LEBIH BANYAK... BUKANLAH AIB... ATAU KEHINAAN... BAHKAN MASIH DIANGGAP BAGIAN DARI PERMAINAN BIZNIS YANG NORMAL...>>...ITU BAGIAN DARI KIAT BIZNIS DAN MAIN POLITIK KEKUASAAN...UNTUK MENCAPAI YANG TERKUAT PADA AKHIRNYA...>> KITA BISA LIHAT DI FILM-FILM DAN BERBAGAI CARA MENDAPATKAN KEKUASAAN DAN KEKAYAAN...UNTUK MENJADI PENAKLUK....??!!..>>>.... KONON ITU HALA-HALAL SAJA BAGI KEBUDAYAAN DAN ADAT MEREKA... BAHKAN SERING TERJADI TIPU2 DAN MUNGKIN BISA BERAKIBAT PEMBUNUHAN SEKALIPUN....ATAUPUN PEMBERONTAKAN.. DAN SEMACAM ITU...??!! >>... TIDAKLAH TERLALU JAUH KALAU KITA MAU MELIHAT SECARA JUJUR- COBA LIHAT PERMAINAN GRUP DAN JARINGAN MEREKA ZAMAN SUHARTO BERKUASA.....DAN MEREKA MASIH TETAP JAYA DAN BEBAS HINGGA KINI....SEDANG PARA PENDUKUNG SUHARTO YANG PRIBUMI.... BAHKAN KELUARGA SUHARTO SEKALIPUN... HAMPIR2 MUSNAH DAN MENUJU KERUNTUHANNYA SATU DEMI SATU... TERMASUK PARA JENDRAL2 YANG KONON SANGAT SETIA DAN KUAT KESATUANNYA... PADA SAAT ITU.... SEMUANYA ..TAMPAK KOCAR KACIR...BAIK DILINGKARAN BIZNIS MAUPUN POLITIK....??!!!>> SEKARANG ZAMAN SBY....YANG KONON DIBALIK ITU SEMUA .... POLA MAIN DAN STRATEGINYA YA BEGITU..ITU... DAN KONON MALAHAN SEKARANG ADANYA DUKUNGAN ENERGI BARU DENGAN TAMBAHAN UANG2 DAN MODAL YAHUDI...DAN ZIONIS ATAU KAPITAL ASING LAIN YANG IKUT MAIN MELALUI JARINGAN2 MEREKA JUGA...??!!! KONON TIDAK TERLALU JAUH MALAHAN ADA YANG DARI NEGARA2 TETANGGA JUGA...DIMANA MEREKA MENIMBUN UANG2 RAMPOKAN PADA ERA ORBA..??!! >>..ENTAHLAH....MAKANYA..SEAKAN ...ADA ALIRAN CASH YANG TAK TERDETEKSI SECARA ALUR UANG CASH YANG NORMAL ATAU TERPANTAU OLEH JARINGAN BANK INDONESIA...??!! BENARKAH..??!! ITU MASIH DALAM DUGA2 ATAU MEMANG ADA TAPI BELUM ADA YANG BERANI MENGUNGKAPKAN...??!!!... SEMUA PERMAINAN UANG-SUAP-POLITIK KEKUASAAN DAN HUKUM.... KONON ADALAH BAGIAN DARI PERMAINAN MAFIA2 YANG DIBELAKANGNYA..ADA KEKUATAN TERSEMBUNYI...ATAU TERSELUBUNG....??!! BAGI KAUM AWAM UMUMNYA... SANGAT..TIDAK MUDAH DIFAHAMI... >>> SEMUA PERMAINAN POLITIK ??!! HUKUM DAN UU ??!! ...KEKUASAAN...??!!. APARAT2 TERTENTU..??!!..KEBIJAKAN2 PEMERINTAHAN...DAN LEMBAGA2NYA..??!!..DAN MASMEDIA MAINSTREAM..TV2-RADIO2-TWEETER2-FACEBOOKER2-KORAN2...TERTENTU..YANG MEMANG DIMAINKAN DENGAN DANA2 DAN FASILITAS2 ATAU JARINGAN2..MEDIA.DAN MAFIA SECARA..TERSELUBUNG...DAN DENGAN CARA KEKUATAN TERTENTU...???!!!...LSM-DAN GRUP-KOMISI2 ATAU ADVOKASI2 DAN PENGAWASAN >> KONON INI ADA DALAM KENDALI PARA PEMEGANG UANG2 DAN DANA2 TERSELUBUNG...DAN JARINGAN2...YANG BISA SANGAT LUAS BAIK D.N. MAUPUN L.N.....??!!....KONON JUGA TERJADI DISEMUA NEGARA BESAR SEPERTI AS-EROPA-DLL SEPERTI ADANYA PERMAINAN LOBY2 ITU...YANG DIDALAMNYA ADALAH SUAP DAN UANG2 YANG TIDAK JELAS ASAL USUL DAN TENTU DENGAN TARGET DAN TUJUAN2 TERTENTU..??!!>>....KONON BARISAN GRUP BIZNIS CINA INI SANGAT LIHAI DALAM SOAL SUAP DAN SOGOK...KARENA MEMANG ITU BAGIAN DARI PERMAINAN MAFIA MEREKA YANG KONON SANGATLAH LIHAI...DAN BERPENGALAMAN...SEJAK RATUSAN BAHKAN MUNGKIN RIBUAN TAHUN...>>> BIASANYA YANG DIKORBANKAN ADALAH BUDAK2 BELIAN GEMBEL YANG DIANGKAT SEBAGAI "PAHLAWAN" PERUSAHAAN ATAU GRUP....ATAU BAGIAN DARI ORANG2 YANG HARUS DIKORBANKAN ATAU DIBUJUK AGAR BERSEDIA JADI KORBAN2 DAN WADAL2 BAGI "MAKHLUK2 WERIT" ...DALAM BIZNIS MEREKA >>....Deputi Riset dan Kampanye Konsursium Pembaharuan Agraria, Iwan Nurdin, mengatakan, penyuapan sudah lazim dipakai untuk mendapatkan izin lokasi, izin usaha, hingga penerbitan HGU. "Korupsi ini sebenarnya salah satu hulu konflik pertanahan, khususnya penyalahgunaan wewenang pejabat publik", tuturnya. Seperti yang terjadi Lampung, NTB, dan daerah-daerah lainnya....>>





Saan: Ada Skenario Besar untuk Sudutkan Anas

Tri Kurniawan - Okezone
Anas Urbaningrum (foto: Runi/Okezone)
Anas Urbaningrum (foto: Runi/Okezone)
JAKARTA - http://news.okezone.com/read/2012/10/13/339/703378/saan-ada-skenario-besar-untuk-sudutkan-anas

Nama Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum kembali disebut-sebut terkait kasus korupsi Wisma Atlet, Palembang. Wakil Ketua DPP Partai Demokrat, Saan Mustofa menyebut ada skenario besar untuk menyudutkan mantan ketua HMI itu.

"Itu bisa kita baca bahwa ini adalah bagian dari skenario besar yang memang sudah dirancang sejak awal oleh sutradara," kata dia kepada Okezone, Jumat (12/10/2012).

Tapi, Saan mengaku tidak tahu siapa yang menjadi sutradara di balik rentetan kasus yang membawa-bawa nama Anas. Skenario ini, menurutnya, sudah dijalankan sejak Muhammad Nazaruddin diburu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Nazar itukan seperti skenario dan sudah dirancang secara bersama," ungkapnya.

Dia juga mengaku tidak mengerti apa maksud dirancangnya skenario untuk menyudutkan Anas. Namun, dia yakin, apa yang disampaikan saksi yang juga narapidana kasus korupsi Wisma Atlet, Mindo Rosalina Manulang tidak akan mengganggu Partai Demokrat.

"Kita enggak ada gimana-gimana. Kita sudah tahu kok kalau Rosa ngomong begitu bukan atas nama Angie. Dia mengutip seakan-akan itu omonganya Angie. Padahal Angie tidak ngomong seperti itu," terangnya.

Menurutnya, masyarakat tentu bisa menilai kebenaran dari kesaksian mantan direktur marketing Grup Permai itu. "Pengadilan nanti yang memproses. Sekali lagi memang enggak ada kaitanya dengan urusan-urusan seperti itu," pungkasnya.

Saat sidang atas terdakwa Angelina Sondakh alias Angie di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (11/10/2012), Rosa mengatakan jika Angie membesuknya di Rumah Tahanan Wanita Pondok Bambu pada 26 April lalu. Saat itu, kata dia, Angie bercerita bahwa dirinya baru dari rumah Anas.

Angie mengaku tidak mau dikorbankan sendirian. Jika tidak diamankan oleh Anas, Angie mengancam akan marah besar dan membuat tsunami di di Senayan. Keterangan itu tercantum dalam berita acara Rosa lalu dibacakan oleh jaksa.
(trk)

Belajarlah Dari Siti Hartati Murdaya Poo

Jakarta (voa-islam.com) 
http://www.voa-islam.com/news/opini/2012/09/13/20620/belajarlah-dari-siti-hartati-murdaya-poo/
Cantik, flamboyan, kaya raya, cerdas, punya kekuasaan, dekat dengan istana, dan menjadi pemimpin tertinggi umat Budha (Walubi). Tak kurang apapun. Segalanya dimilikinya. Setiap orang yag melihat si-Siti, pasti akan berdecah, kagum.
Seperti ketika, menjadi anggota DPD, betapa saat berlangsung paripurna, si-Siti masuk ruangan gedung paripurna, semua mata melihat ke arah si-Siti. Tanpa henti.
Siti sangat dekat dengan Presiden Soeharto dan SBY. Di Partai Demokrat berada di jajaran Dewan Pembina. Posisi yang sangat prestisius di dalam partai. Tak ada lagi yang lebih tinggi. Duduknya selalu berderetan dengan Presiden SBY, setiap kali acara. Siti Hartati Murdaya Poo, menurut Majalah Forbes, termasuk urutan nomor 50 orang terkaya di Indonesia.
Rabu malam, (12/9), bersamaan akan digelar persiapan akhir konser "Multimedia Tembang Harmoni" di Hall D Jakarta Internasional Expo, yang dihadiri Presiden SBY dan Ibu Ani, tetapi takdir menentukan lain, Siti tak dapat hadir dan duduk bersama dengan Presiden SBY dan Ibu Ani, dan harus masuk bui. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menahannya. Presiden SBY pun tak dapat menyelamatkannya, meskipun keduanya sangat karib.
Siti Hartati Murdaya, yang selama ini dielu-elukan, dihormati, dan menjadi salah satu "ikon" Partai Demokrat, hanya bisa menitikkan air mata, dan dengan wajah yang kuyu dan lesu.Tak ada yang dapat menolongnya. Presiden SBY, koleganya di Partai Demokrat, kekayaan dan harta yang begitu banyak, tak dapat juga menolongnya, sebagai pemimpin Budha, tak ada Bikshu, yang berani pula menolongnya. Sekarang Siti hanya sendirian di bui, menikmati kehidupan yang baru, yang sama sekali asing baginya.
Sebagai orang yang terpandang, sebagai orang terkaya, sebagai orang yang sangat dekat pusat kekuasaan, semua menjadi pupus. Siti masuk bui. Dirinya menjadi hina dina. Martabatnya runtuh. Tak berharga lagi. Ternyata Siti yang kaya raya, punya kekuasaan dengan kekuasaan ditangannya, dihormati dikalangan umat Budha, ternyata hanya tukang "sogok" belaka. Tak lebih dari itu. KPK memasukkan ke dalam bui, karena KPK mempunyai bukti materiil yang cukup.
Sekarang Siti hanya dapat merenungi nasibnya sendirian. Siti hanya bisa menghujat bawahannya yang dituduhnya berkianat. Karena, dianggap sengaja menjebloskannya ke bui, dan tetap mengaku Siti tidak bersalah. Malah, berani dengan ungkapan, yang seakan sangat bijak, "Saya difitnah dan saya terima. Saya tidak sedih untuk diri saya sendiri, tetapi saya begitu sedih memikirkan bagi banyak orang yang hidupnya bergantung kepada saya", tutur Siti.
Siti yang cantik itu, tak lain, tipe perempuan yang sangat tamak. Ingin memiliki kekayaan yang sangat banyak. Ingin memiliki harta yang banyak. Siti sudah  memiliki berbagai pabrik, termasuk diantara sepatu merk Nike, kalau tidak salah Jakarta Internasional Expo itu, yang letaknya di Kemayoran itu, juga menjadi milik dia. Tetapi, kekayaan yang sudah begitu banyak, masih terasa kurang, dan terus merasa kurang, tidak puas.
Siti sejak tahun l994, di zamannya Soeharto, melalui perusahaan perkebunan sawit miliknya, PT Hardaya Inti Plantation (HIP) punya izin lokasi seluas 75.090 hektar di Buol. Sungguh sangat pantastis. Begitu luasnya tanah yang dikuasi oleh Siti. Tanah yang sudah menjadi milik Siti itu, tahun l996, diantaranya 22.780.76 sudah mendapatkan hak guna usaha (HGU).
Sisanya 52.309,24 hektar belum mendapatkan HGU. Siti ingin mendapatkan sisanya itu. Padahal, Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No.2 Tahun l999, satu grup perusahaan hanya dibolehkan punya HGU di satu propinsi hanya 20.000 hektar. Disitulah asal muasal Siti harus masuk bui, karena keserakahannya, ingin mendapatkan tanah yang lebih luas, dan caranya hanya menggunakan jurus yang paling jitu dikalangan pengusaha cina, yaitu sogok (guanxi).
Deputi Riset dan Kampanye Konsursium Pembaharuan Agraria, Iwan Nurdin, mengatakan, penyuapan sudah lazim dipakai untuk mendapatkan izin lokasi, izin usaha, hingga penerbitan HGU. "Korupsi ini sebenarnya salah satu hulu konflik pertanahan, khususnya penyalahgunaan wewenang pejabat publik", tuturnya. Seperti yang terjadi Lampung, NTB, dan daerah-daerah lainnya.
Kalau mau ditelusuri semua konglomerat yang sekarang menguasai ekonomi dan asset negara, tak jauh-jauh dari cara yang dilakukan Siti. Sekarang mereka ngendon di Singapura. Mereka mengendalikan kekayaannya dari Singapura. Singapura sampai hari ini menolak perjanjian ekstradisi. Singapura yang menjadi pemimpin cina perantauan (Chinise Ovesease) selalu menolak menandatangani perjanjian ekstradisi, sejak tahun l974.
Kaum pribumi hanya bisa menjadi gembel, dan kulinya cina di negerinya sendiri. Orang-orang cina yang dekat dengan kekuasaan, sejak zamannya Soekarno, Soehato, sampai SBY, mereka yang hidup "gemah ripah loh jinawe. Toto tentrem". Sementara itu, pribumi hidupnya miskin, sehari makan sehari tidak, tinggal di kolong jembatan, di pinggir rel kereta, dan di bantaran kali. Justeru yang menikmati semuanya itu, hanya bangsanya si-Siti.
Sekarang, betapa ironinya nasib Siti, ternyata semua yang dimilikinya sudah tidak ada gunanya lagi. Harta, kekayaan, jabatan, kekuasaan, dan dekatnya dengan kekuasaan, tak dapat menyelamatkan dirinya. Siti hanya tinggal sendirian dengan nasibnya.Mengapa harus terobsesi dengan kehidupan dunia?
Rabu malam, Siti meringkuk di bui, saat di Jakarta International Expo, Kemayoran, di mana sedang dilantunkan lagu wajib kampanye 2009, ciptaan SBY oleh Rio Feberbrian dan Linda Sitinjak, "Ku Yakin Sampai di Sana". Ternyata benar belaka. Sekarang Siti sudah sampai di tempat bui KPK. Siapa lagi yang akan menyusul Siti? Wallahu'alam.


Hartati Murdaya Merasa Dijebak Anak Buahnya
Jumat, 28 September 2012 | 15:31
Tersangka kasus dugaan suap penerbitan Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan kelapa sawit di Buol, Hartati Murdaya, menyalami para pendukungnya usai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/9).  Foto: Investor Daily/antTersangka kasus dugaan suap penerbitan Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan kelapa sawit di Buol, Hartati Murdaya, menyalami para pendukungnya usai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/9). Foto: Investor Daily/ant

JAKARTA-Tersangka kasus dugaan suap penerbitan Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan di Buol, Sulawesi Tengah, Siti Hartati Murdaya merasa dijebak anak buahnya untuk bertemu dengan Bupati Buol Amran Batalipu.

"Pertemuan di PRJ (Pekan Raya Jakarta) itu saya sepertinya dijebak supaya bertemu (Amran), pertemuan di PRJ hanya perkenalan saja," kata Hartati seusai diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Jumat (28/9).

Hartati yang telah ditahan sejak 12 September tersebut diperiksa untuk penandatangan surat perpanjangan masa penahanan namun Hartati menolak menandatangani Berita Acara Pemeriksaan perpanjangan karena menganggap dirinya tidak layak menjadi tersangka.

Mantan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat tersebut menganggap dirinya tidak layak menjadi tersangka karena tidak memerintahkan pengeluaran cek Rp3 miliar.

"Di sidang (Yani Ansori) kemarin terungkap Ibu Hartati tidak pernah memerintahkan, tidak pernah menyuruh, tidak pernah mengetahui adanya pengeluaran cek Rp3 miliar, apalagi menyuruh menyerahkan ke Amran," ungkap pengacara Hartati Patra M. Zein yang ikut mendampingi kliennya.

Ia mengungkapkan yang memberikan, menyuruh dan mengistruksikan adalah Direktur PT HIP Totok Lestiyo.

"Totok dan Arim mengelabuhi ibu Hartati dengan memecah cek hingga Rp250 juta sebanyak 12 lembar supaya ibu Hartati tidak tahu karena pengeluaran lebih dari Rp500 juta harus diketahui dirut," jelas Patra.

Terkait pertemuan pada 15 April 2012 antara Amran Batalipu, Hartati Murdaya, Totok Lestiyo dan Arim di Gedung Pusat Niaga Kemayoran, jaksa menyebutkan bahwa Hartati meminta bantuan Amran agar menerbitkan surat izin lokasi dan mengurus hak guna usaha atas lahan seluas 4.500 hektar yang dikelola PT HIP di Buol, Hartai mengatakan bahwa ia tidak menyetujui pemberitahuan uang.

"Tidak pernah ada persetujuan Ibu Hartati, walaupun ada pertemuan tidak pernah ada persetujuan Ibu Hartati menyetujui memberi uang," tambah Patra.

"Itu perkenalan dipaksa oleh Pak Totok untuk mendapatkan legitimasi," tambah Hartati.

Ia berharap agar yang benar dikatakan benar dan yang salah dikatakan salah.

Dalam dakwaan untuk Direktur Operasional PT HIP Gondo Sudjono, JPU mengungkapkan bahwa Gondo memberikan uang kepada Bupati Buol Amran Abdulah Batalipu atas perintah dari Direktur PT HIP Totok Lestiyo dan Direktur Utama PT HIP Hartati Murdaya.

Gondo dan Financial Controller PT HIP Arim pada 20 Juni 2012 di kantor PT HIP Jakarta mendapat perintah dari Totok Lestiyo dan Hartati Murdaya agar menyiapkan dan memberikan dana Rp2 miliar kepada Amran Batalipu.

Uang tersebut menurut jaksa ditujukan agar mendapatkan surat Bupati Buol kepada Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) supaya BPN tidak menerbitkan sertifikat Hak Guna Usaha kepada PT Sonokeling Buana milik anak Artalyta Suryani yang lahannya ada dalam izin lokasi PT HIP sebelumnya.

Namun total uang yang diberikan oleh HIP kepada Amran bukan hanya Rp2 miliar tapi masih ada Rp1 miliar lagi.

Atas perintah Siti Hartati Murdaya dan Totok Lestiyo pada 15 Juni 2012, Arim berangkat ke Buol ntuk mengambil uang sejumlah Rp1 miliar dari General Manager Finance PT HIP Seri Shiritorn di kabupaten Buol yang dibungkus tas ransel dengan membawa draft dari pejabat Tim Lahan BUol Amir Togila untuk ditandatangani Amran Batalipu dan tim lahan.

Surat-surat tersebut adalah pertama adalah surat rekomendasi Tim Lahan Kabupaten Buol atas Permohonan Izin Lokasi PT Sebuku Inti Plantations seluas 4.500 hektar yang dibuat di Buol pada 4 Juni 2012.(ant/hrb)


Pendukung Hartati Murdaya Kembali Berunjuk Rasa


JAKARTA, RIMANEWS -
Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Pemerasan (AMAN), Aliansi Kepedulian Rakyat Untuk Bangsa (AKRAB) dan sejumlah kelompok masyarakat menggelar aksi damai untuk memberikan dukungan kepada Siti Hartati Murdaya.
Aksi digelar di depan gedung Pengadilan Tipikor bersamaan dengan sidang dua anak buah Hartati, Yani Anshori dan Gondo Sudjono, terkait kasus dugaan suap terhadap Bupati Buol Amran Batalipu.
Pada hari ini juga, Hartati yang juga terseret kasus itu diperiksa di KPK untuk pertama kalinya dengan status sebagai tersangka.
Aksi damai diikuti sekitar 1.500 orang dari massa AMAN dan AKRAB, yang terdiri dari para pelaku usaha, aktivis pemuda, mahasiswa dan buruh, ulama, rohaniawan, karyawan, dan masyarakat umum.
Massa mulai berdatangan sekitar pukul 12.00 WIB dan langsung memadati jalur lambat di depan gedung. Dengan spanduk-spanduk dan poster-poster, massa menyuarakan
penolakan terhadap berbagai kesewenangan dan pemerasan terorganisir yang dilakukan oleh oknum pejabat pemerintah terhadap pengusaha dan masyarakat. 
"Ibu Siti Hartati Murdaya adalah pionir investasi serta pahlawan yang telah memajukan Kabupaten Buol, tetapi ironisnya kini beliau justru ditetapkan sebagai tersangka, padahal Ibu Siti Hartati justru korban dalam kasus ini,”  jelas Kevin Wu, Koordinator AMAN di Jakarta, Rabu (12/9).
Kevin menjelaskan apabila  rakyat tidak melakukan perlawanan terhadap aksi-aksi pemerasan terorganisir yang merebak di seluruh wilayah Tanah Air ini, maka di kemudian hari akan semakin banyak  pengusaha dan masyarakat  yang harus meringkuk di balik terali besi.
"Oleh karena itu, kami hari ini datang sebagai bentuk dukungan kepada Ibu Hartati menjalani pemeriksaan di KPK. Ini adalah bentuk perlawanan kami terhadap aksi-aksi pemerasan dan menghimbau para pejabat negara untuk menyelamatkan iklim investasi di Indonesia," lanjutnya.(yus/MI)
 

2 komentar:

  1. Konon ada pihak2 yang sangat sakit hati dan marah besar terhadap KPK dan beberapa LSM dan massmedia tertentu...karena Siti Hartati Murdaya dijebloskan ke KPK oleh ulah mereka2 yang tidak sejalan dengan skenario Boss2 Besar Mafia dinegeri ini...??!! INGAT KASUS KRIMINALISASI KETUA KPK-"ANTASARI AZHAR"??!!... MUNGKIN SEMACAM ITULAH.. NAMUN SASARANNYA... KINI DITUJUKAN KEPADA ANAS URBANINGRUM??!!... ADA APA....??!! ...Kemarahan mereka tertuju kepada Anas Urbaningrum??!! Mengapa...??!!.... Konon Anas dianggap tidak bisa melindungi ATM2 Partai atau pihak2 yang memang yang walau salah sebesar apapaun tetap harus diselamatkan... SEMISAL SITI MURDAYA..INI..??!!
    Akibatnya Boss2 Besar dalam Jaringan Mafia Kekuasaan dan Politik sangat marah..??!! kepada Anas??!!... Padahal Anas selama ini dikalangan Demokrat secara luas sangatlah dikenal bersih2 saja... Entahlah...??!! Sesungguhnya Ada Permaianan apa dan Siapa Yang bermain??..rakyat awam sangat tidak mungkin untuk bisa tahu....??!! Konon dikalangan Partai Demokrat yg sangat elit sekalipun... ternyata TIDAK BANYAK YANG TAHU... BAHWA ADA PERMAINAN MAFIA KEKUASAAN DI PARTAI...??!! APAKAH INI DISADARI OLEH ANAS...??!! ATAU DIATUR SE-OLAH2 SEDANG ADA PERTARUNGAN KEKUASAAN TERSELUBUNG DIANTARA KUBU2 DALAM PARTAI DEMOKRAT...??!!.. KONON SEMUA SEMAKIN MENGERUCUT...??!!! DAN PERMAINAN JAGAL DAN TUGAS2 RAHASIA MAFIA2 BIZNIS DAN POLITIK KEKUASAAN SEDANG BERMAIN SANGAT RAKUS DAN KEJAMMMM..... ??!!>>>.... MUNGKIN INI BAGIAN DARI KUTUKAN..DAN LAKNAT ALLAH KEPADA NEGERI INI... KARENA BANYAK ORANG2 FASIQIN-FASIDIN-MUNAFIQIN...DAN KAFIRIN..YANG SEDANG MERAJALELA MENENTANG KEBENARAN DAN TITAH ALLAH SWT ...YANG NOTA BENE...NEGERI INI SESUNGGUHNYA MAYORITAS MUSLIM YANG MENGHARAPKAN AJARAN KEBENARAN ALLAH SWT DAPAT DIAPLIKASIKAN DENGAN BENAR DAN LURUS... UNTUK KEJAYAAN NEGARA-BANGSA-DAN SELURUH RAKYAT ...DAN MASYARAKAT NUSANTARA RAYA....SELUAS-LUASNYA...??!! SEMOGA SETELAH INI SEMUA ....CAHAYA KEBENARAN DAN TITAH FIRMAN ALLAH SWT DAPAT DIEJAWANTAHKAN DENGAN KONGKRIT DAN NYATA...UNTUK RAHMATAN LIL'ALAMIEN DENGAN SEBENARNYA..SEUTUHNYA... AMIIN..

    BalasHapus
  2. Ref..http://merdekaonline.com/kategori/media.php?module=detailberita&id=1950

    Adhie Massardi : Sasaran Yang Harus Di Bidik KPK Terkait Kasus Hambalang Adalah Andi Mallarangeng
    Diposting oleh : Selany Ranu
    Kategori: HUKUM - Dibaca: 203 kali

    Merdekaonline.com - Jakarta - Dalam dugaan korupsi proyek Hambalang Bogor, sasaran pertama yang harus dibidik Komisi Pemberantasan Korupsi adalah Andi Mallarangeng karena dia sebagai pemilik dari proyek Hambalang.

    Demikian dikemukakan mantan Juru Bicara Presiden Abdurahman Wahid, Adhie Massardi kepada merdekaonline.com di Jakarta, Rabu (10/10).

    "Proyek Hambalang adalah proyek dari Kementerian Pemuda dan Olahraga( Kemenpora). Andi sebagai pengguna anggaran di kementerian yang dipimpinnya," ucapnya.

    Jika KPK langsung membidik Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, lanjut Adhie, terlihat begitu kental nuansa politiknya. "Jika Anas yang dibidik, berarti itu berdasar atas pesanan dari kelompok tertentu," jelasnya.

    Sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad menyatakan akan membuat kejutan baru dalam kasus dugaan korupsi Hambalang.

    KPK saat ini tengah membuka penyelidikan jilid II Hambalang setelah menetapkan mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar sebagai tersangka. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menjelaskan penetapan Deddy sebagai tersangka merupakan anak tangga pertama sebagai pijakan KPK mengusut keterlibatan pihak lain.(SR)

    BalasHapus