Rabu, 26 September 2012

Suasana hangat di Kedubes AS, episode unik di Kairo....???>>>...Hasanain telah melihat bagaimana pemerintahan (Perdana Mentri yang baru) Hisyam Qindil telah mengambil pinjaman riba (yang sejak zaman dahulu telah ditetapkan Allah membawa kehancuran) dari IMF sebesar 4,8 milyar dolar. Padahal pemerintahan (Perdana Mentri yang lama) Kamal Janzuri hanya meminjam hutang sebesar 2 miliar dolar kepada IMF. Hasanain telah melihat bagaimana Yang Mulia Presiden Mursi telah melakukan kunjungan ke Iran yang berlumuran darah kaum muslimin Suriah. Padahal sejak 1979 M presiden Mesir sebelumnya belum pernah melakukan kunjungan ke Iran....>>...Hasanain sedikit memberanikan dirinya untuk mengangkat mukanya. Maka ia melihat bendera Al-Qaeda yang dihiasi tulisan lafal tauhid dan disertai stempel nama Al-Habib Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salam berdiri tegak dan berkibar-kibar oleh tiupan angin kencang di atas tiang Kedubes. Hasanain menyangka ia salah alamat, maka ia mendatangi gerbang pintu masuk kedubes....???>>>...Tumbangnya bendera AS dari atap salah satu Kedubes terkuatnya di dunia merupakan pertanda bencana bagi mereka, insya Allah. Tegak berkobarnya bendera Al-Qaeda dan Daulah Islam Irak di atas atap Kedubes AS adalah pertanda baik dan kabar gembira kemenangan, insya Allah. Demi Allah Yang tiada Tuhan Yang berhak disembah selain Dia, ratusan ribu bendera ini benar-benar akan ditegakkan di lapangan-lapangan umum dalam beberapa tahun ke depan, insya Allah. Jika kita telah lupa, maka bagaimana kita bisa melupakan orang pertama kali yang menyerahkan dan menggangkat bendera itu, dialah sang kekasih putra sang kekasih, syaikh Hamid Az-Zawi (amirul mukminin Abu Umar Al-Baghdadi Al-Husaini Al-Qurasyi)....>>...Ternyata Allah telah menakdirkan apa yang telah terjadi Peristiwa 11 September tahun ini, demi Allah, sungguh sangat besar Kami telah menancapkan bendera tauhid, bendera Al-Qaeda, bendera Daulah Islam Irak, bendera kakek Anda, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa salam, di atas atap Kedubes AS di Kairo, setelah kami merobek-robek bendera AS, kami campakkan kemuliaan mereka dan kami bunuh Dubes mereka Janji syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi terhadap mereka kini sedang ditunggu-tunggu Lebih panas dari bara api...>>...."Beliau menjelaskan kepada kita sesungguhnya apa yang dilakukan pembuat film tidak merefleksikan pemerintah maupun warga AS," terang Ketua Komisi VIII Ida Fauziah usai pertemuan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/9) seperti dilansir detikcom....>>..Di dalam pertemuan tertutup selama satu jam itu, pimpinan komisi dan anggota sembilan fraksi menyampaikan masukan atas protes masyarakat Indonesia terhadap film Innocence of Muslims. "Beliau menyampaikan menyesalkan apa yang dilakukan satu dua orang (pembuat film) yang berdampak luas. Kami bersepakat pentingnya memberikan pendidikan kepada masing-masing warga," tuturnya...>> ...Para pemimpin negara-negara Muslim menuntut tindakan internasional menghentikan penghinaan terhadap Islam, dan sikap Islamophobia, yang terus gerlangsung di Barat. Di depan Sidang Umum (SU) PBB di New York, para pemimpin Muslim itu, menunjukkan kemarahan dan kecaman mereka terhadap Barat, yang telah menimbulkan kekacauan di negara-negara Muslim, akibat alasan kebebasan, dan kemudian melakukan penghinaan. Akibat film "Innocencen Of Muslims" telah menimbulkan huru-hara dan kekacauan, demontrasi, serta aksi protes yang sangat luas di seluruh dunia Islam, dan menciptakan instabilitas. Di Benghazi (Libya) Duta Besar Amerika serikat, J.Christoper Stevens tewas akan serangan kelompok milisi yang menggunakan roket dan rudal, yang ditembakkan ke Kedutaan Amerika Serikat. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, di depan Sidang Umum PBB, mengatakan film "Innocence Of Muslims" adalah film yang sangat "jelek", dan bentuk penghinaan dan pelecehan terhadap Islam....>> KEBENASAN BEREXPRESI...DAN BERBICARA...KOK BISA DITAFSIRKAN SECARA ABSURD OLEH WARGA NEGARA AS YANG KONON SANGAT BERPENDIDIKAN TINGGI-DAN TERKENAL SEBAGAI KAUM KAYA DAN MASYARAKAT YANG MAKMUR....???>> ANEH... ANEH SEKALI... SEPERTI JUGA OLEH SEBAGIAN ORANG INDONESIA...YANG MEMAHAMI ARTI KEBEBASAN BERAGAMA YANG DIARTIKAN DENGAN MEMBABI-BUTA....DIMANA ADANYA ALIRAN2 AGAMA YANG MENYELEWENGKAN AJARAN AGAMA DIANGGAP SEBAGAI PENGEJAWANTAHAN DARI FAHAM KEBEBASAN BERAGAMA SECARA ABSURD...>>> BAGAIMANA TOKOH2 POLITIK DAN BEBERAPA AHLI2 HUKUM YANG MEMAHAMI ARTI "KEBEBASAN BERAGAMA" DENGAN CARA MEREKA MEMBELA-KAUM YANG MENISTAKAN AJARAN AGAMA...>>> CONTOH ... AJARAN2 JIL-AHMADIYAH-BAHAIYAH-WAHABIYAH...YANG SECARA AQIDAH SANGAT MENISTAKAN AGAMA...DAN MEMECAH BELAH UMAT ISLAM...>> INI MEMANG DISUKAI OLEH ORANG2 MUNAFIQIN-FASIQIN-FASIDIN-KAFIRIN... KARENA HAKIKATNYA MEREKA ANTI TERHADAP AJARAN ISLAM YANG SEBENARNYA YANG BERSUMBER KEPADA AL-QURÁN DAN SUNNAH RASULULLAH SAW..SEUTUHNYA-SECARA KOMPREHENSIF... >>...KARENA ITU WASPADALAH UMAT ISLAM DAN SELURUH KOMPONEN BANGSA.....>>> AWAS POLITIK DEVIDE ET IMPERA......SELALU MEREKA MAINKAN DENGAN BERBAGAI VERSI... SEPERTI APA YANG TERJADI DI SURIAH.... INI JELAS2 PERMAINAN DEVIDE ET IMPERA... >>> SEMOGA SEGERA UMATMENYATU DAN BERSABAR DALAM BERJUANG SERTA TEGUH PENDIRIAN DALAM JALAN ALLAH YANG LURUS... AAMIIN.


Suasana hangat di Kedubes AS, episode unik di Kairo

Muhib Al-Majdi
http://arrahmah.com/read/2012/09/17/23272-suasana-hangat-di-kedubes-as-episode-unik-di-kairo.html
Senin, 17 September 2012 19:29:22

(Arrahmah.com) –  Situs Anshar Mujahidin menurunkan sebuah tulisan "unik" untuk mengenang demonstrasi kaum muslimin yang memprotes film anti-Islam "Innocence of Muslims" di Kedubes AS di Kairo. Tulisan imajinatif yang berangkat dari sebuah fakta itu diberi judul Al-Haarah fis Safaarah, karya Gharib Al-Ikhawan. Berikut terjemahannya.
***
Dengan nama Allah. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam.

                          Foto orang memanjat tiang dan   memasang bendera Al-Qaeda di kompleks Kedubes AS di Kairo 

Suasana hangat di kedutaan besar
Hasanain adalah seorang pemuda Mesir dalam usia seorang remaja. Ia bertarung mati-matian untuk bisa bertahan di kalangan kelas menengah warga Mesir. Sebagian besar kawan sebayanya bahkan terjatuh dalam golongan kelas bawah. Telah punah angan-angan Hasanain akan era Islam yang baru, seperti diyakinkan oleh Presiden terpilih yang telah menjanjikan penerapan syariat Islam secara bertahap.

Hasanain telah melihat bagaimana pemerintahan (Perdana Mentri yang baru) Hisyam Qindil telah mengambil pinjaman riba (yang sejak zaman dahulu telah ditetapkan Allah membawa kehancuran) dari IMF sebesar 4,8 milyar dolar. Padahal pemerintahan (Perdana Mentri yang lama) Kamal Janzuri hanya meminjam hutang sebesar 2 miliar dolar kepada IMF.

Hasanain telah melihat bagaimana Yang Mulia Presiden Mursi telah melakukan kunjungan ke Iran yang berlumuran darah kaum muslimin Suriah. Padahal sejak 1979 M presiden Mesir sebelumnya belum pernah melakukan kunjungan ke Iran.

Hasanain juga telah mendengar bagaimana Yang Mulia Presiden Mursi mengambil simpati para artis dan seniman, kantor kepresidenan telah meminta maaf kepada aktris yang bejat moralnya, Ilham Shahin. Padahal presiden terguling Husni (Laa) Mubarak sekalipun tak pernah berkompromi sampai serendah itu.
Hasanain juga telah melihat bagaimana Yang Mulia Presiden Mursi sendiri berani mengirim pesawat tempur dan tank untuk menggempur penduduk Sinai. Padahal Husni (Laa) Mubarak sekalipun sebelumnya tidak pernah melakukan hal itu.

Hasanain kini yakin bahwa pemerintahan Mesir yang baru memang mengikuti politik bertahap, namun dengan catatan sederhana: bertahap menuju arah yang terbalik, dari arah kebenaran menuju arah kebatilan, bukannya arah kebatilan menuju arah kebenaran.

Hasanain telah menguatkan tekadnya dan memutuskan untuk pergi ke negeri minyak dan madu, negeri paman Sam, negara yang memberi kesempatan lebar-lebar untuk meraih kehidupan yang layak. Hasanain menyusuri jalan raya Kamaluddin Shalih yang menuju gedung Kedutaan Besar AS di Kairo dengan penuh wibawa dan ketenangan. Ia menundukkan pandangannya dari tembok gedung Kedubes, seperti yang telah diajarkan oleh bapaknya sejak masa kecil. Namun tulisan grafiti di tembok gedung Kedubes mengundang perhatiannya. Ia merasa malu saat memabaca tulisan di tembok itu:

FU** OF
Foto para demonstran di atas tembok kedubes, mengangkat bendera Al-Qaeda dan tembok Kedubes yang bertuliskan grafiti FUCK OFF USA
Hasanain sedikit memberanikan dirinya untuk mengangkat mukanya. Maka ia melihat bendera Al-Qaeda yang dihiasi tulisan lafal tauhid dan disertai stempel nama Al-Habib Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salam berdiri tegak dan berkibar-kibar oleh tiupan angin kencang di atas tiang Kedubes. Hasanain menyangka ia salah alamat, maka ia mendatangi gerbang pintu masuk kedubes.
Foto tulisan Usamah bin Ladin dan lafal tauhid di atas pintu gerbang Kedube 
Hasanain kini yakin benar-benar berada di depan gedung Kedubes AS. Tapi ia membaca nama Usamah bin Ladin di atas pintu gerbang Kedubes AS. Hasanain sedikit kebingungan! Ia mulai mengambil kesimpulan, "Barangkali AS telah masuk Islam!" Hasanain gembira, karena selain minyak dan madu di negeri paman Sam, ia juga akan merasakan pemerintahan baru yang Islami di sana, yang secara bertahap akan berjalan dari kebatilan menuju kebenaran, bukan sebaliknya!

Hasanain pun memasuki halaman gedung Kedubes, dan ia segera mendapati suasana hangat di Kedubes. Tetangganya, Ummu Muhammad dan ibu-ibu kampungnya tengah menikmati teh di bawah sebatang pohon yang rindang di samping pintu gerbang utama Kedubes. Si bujang Rajab tengah menggembalakan sapi di taman Kedubes. Para pemuda kampungnya yang miskin sedang bermain bola di areal parkir Kedubes setelah mereka mencabut tiang meja kantor Kedubes sebagai tiang gawang. Sementara itu anak-anak perempuan bermain game di komputer Atase Militer.

Hasanain bertanya kepada mereka tentang bagian pengurusan visa, maka mereka menunjukkannya kepada seorang pemuda yang pakaian bagian betisnya sangat pendek (celana cingkrang), jenggotnya sangat panjang, dan duduk di depan sebuah meja bagian lobi. Di depannya ada sebuah laptop canggih dan berkas-berkas pengurusan visa.

Hasanain: "Assalamu 'alaikum, maaf, saya ingin meminta visa."
Pemuda: "Wa'alaikum salam, mau kemana insya Allah?"

Hasanain: "Virginia atau Washington, mungkin juga Los Angeles, maaf."

Pemuda itu sambil tersenyum: "Wah, visa untuk pergi ke sana telah kami tutup. Semoga Allah mengampunimu, maaf, sepertinya Anda tidak mengikuti perkembangan berita."

Hasanain kebingungan: "Maaf, barangkali Anda bisa memberi alternatif."

Pemuda: "Kami memiliki beberapa pilihan. Anda bisa memilih hijrah ke Afghanistan atau Pakistan. Ada banyak permintaan visa kepada kami untuk tujuan Somalia atau Yaman. Jika Anda mau, Anda bisa juga meminta visa ke Syam atau Irak. Tapi Anda harus ingat, keahlian yang dibutuhkan di sana sangat tinggi. Baru-baru ini kami juga menerima permintaan visa ke Azawad."

Hasanain: "Kapan permintaan visa untuk ke negeri paman Sam akan kembali dibuka?"
Pemuda: "Hal itu membutuhkan waktu, sampai semua staf Kedubes keluar dari ruang "aman"[1] di lantai dasar ketiga ruang bawah tanah. Kami sudah berusaha untuk mengeluarkan mereka dari ruangan itu, namun ruangan itu hanya bisa dibuka dari dalam. Anda perlu menunggu beberapa lama sampai makanan mereka habis dan pakaian mereka lusuh, maka saat itu mereka baru akan keluar."
Hasanain: "Saya kira tak perlu menunggu. Karena keluarga dekat lebih layak untuk dikunjungi, saya akan mengadakan piknik ke Sinai saja, insya Allah."
Pemuda: "Silahkan, semoga Anda diberkahi Allah."
***
Bawakan ia ke hadapanku!
Bawakan ia ke hadapanku, agar aku bisa berbicara empat mata dengannya!
Bawakan ia ke hadapanku, agar aku bisa mencium kepalanya!
Dan sudah menjadi kewajiban setiap orang di antara kalian untuk mencium kepalanya.
Bawakanlah ke hadapanku si pemuda Mesir yang jenius ini, yang telah menginjak-injak arogansi AS dengan telapak kakinya, yang telah menegakkan dengan kedua tangannya yang mulia bendera tauhid di atas atap Kedubes AS di ibukota terbesar negara Arab dan negara "Islam"…maka ia melenyapkan sihir Obama di Universitas Kairo beberapa tahun yang lalu!

Bawakanlah ia ke hadapanku, agar kita menuliskan namanya dalam lembaran sejarah kemuliaan, sehingga sejarah mengabadikan namanya bersama orang-orang besar dengan penuh kebangaan dan kehormatan.
Peristiwa-peristiwa itu memiliki indikasi-indikasi. Indikasi-indikasi itu memiliki konskuensi-konskuensi. Dengan dijungkirkannya bendera-bendera itu akan ada keberkahan-keberkahan setelahnya. Pada zaman lampau, kekalahan dalam peperangan ditandai dengan tumbangnya bendera. Sembilan orang jagoan perang Bani Abdur Dar yang membawa panji perang kaum musyrik Quraisy dalam perang Uhud telah gugur mengusung panji itu, agar panji itu tidak tumbang.

Tumbangnya bendera AS dari atap salah satu Kedubes terkuatnya di dunia merupakan pertanda bencana bagi mereka, insya Allah. Tegak berkobarnya bendera Al-Qaeda dan Daulah Islam Irak di atas atap Kedubes AS adalah pertanda baik dan kabar gembira kemenangan, insya Allah. Demi Allah Yang tiada Tuhan Yang berhak disembah selain Dia, ratusan ribu bendera ini benar-benar akan ditegakkan di lapangan-lapangan umum dalam beberapa tahun ke depan, insya Allah.
Jika kita telah lupa, maka bagaimana kita bisa melupakan orang pertama kali yang menyerahkan dan menggangkat bendera itu, dialah sang kekasih putra sang kekasih, syaikh Hamid Az-Zawi (amirul mukminin Abu Umar Al-Baghdadi Al-Husaini Al-Qurasyi).

Wahai kekasih hati, sampaikanlah kepada orang-orang yang bersama Anda, bahwa kami masih setia memegang janji

Sungguh umat Islam telah marah demi membela kakek Anda, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam, maka umat Islam "mencekik" duta besar mereka dengan api kebenaran yang menyala-nyala
Sampaikanlah kepada orang yang bergabung dengan orang dekat Anda (Abu Hamzah Al-Muhajir, pent) demikian persangkaan kami tentangnya dan Allah-lah Yang lebih mengetahui keadaannya, bahwa darahnya tidak akan tumpah sia-sia

Sampaikanlah kepada syaikh Usamah bahwa benih-benih telah ditaburkan di atas setiap gunung dan di atas setiap lembah

Dan jika Anda melewati Hamd Atha, maka sampaikanlah kepadanya bahwa Mesir telah bangkit, bahwa cita-cita dan angan-angan telah mendekati kenyataan
Wahai Abu Umar
Kekasih hati kami
Foto syaikh Abu Umar Al-Baghdadi setelah dibom oleh AS

Kami telah menunggu 11 September tahun ini dengan penuh kesabaran, ternyata kami dikejutkan dengan berita syaikh Abu Yahya Al-Libi, kami tidak tahu apabila sore itu ternyata membawa kebaikan, bahkan sepenuh kebaikan

Ternyata Allah telah menakdirkan apa yang telah terjadi

Peristiwa 11 September tahun ini, demi Allah, sungguh sangat besar
Kami telah menancapkan bendera tauhid, bendera Al-Qaeda, bendera Daulah Islam Irak, bendera kakek Anda, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa salam, di atas atap Kedubes AS di Kairo, setelah kami merobek-robek bendera AS, kami campakkan kemuliaan mereka dan kami bunuh Dubes mereka
Janji syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi terhadap mereka kini sedang ditunggu-tunggu
Lebih panas dari bara api

[1] Di setiap Kedubes AS terdapat ruang aman di ruangan lantai-lantai bawah tanah dilengkapi dengan perlengkapan-perlengkapan persiapan jika terjadi perkara-perkara genting
Gharibul Ikhwan
Syawwal 1433 H
Situs Anshar Al-Mujahidin


Dubes AS : Film Innocence of Muslims tidak mencerminkan sikap AS terhadap Islam

 http://arrahmah.com/read/2012/09/25/23462-dubes-as-film-innocence-of-muslims-tidak-mencerminkan-sikap-as-terhadap-islam.html

JAKARTA (Arrahmah.com) - 
Bilal
Selasa, 25 September 2012 12:55:56

JAKARTA (Arrahmah.com) - 
http://arrahmah.com/read/2012/09/25/23462-dubes-as-film-innocence-of-muslims-tidak-mencerminkan-sikap-as-terhadap-islam.html

Dubes Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Scott Marciel mengklaim film Innocent of Muslims yang menuai protes di banyak negara, tidak merefleksikan sikap pemerintah dan pandangan warga AS terhadap Islam. Hal ini ditegaskannya dalam pertemuan tertutup dengan Komisi VIII.
"Beliau menjelaskan kepada kita sesungguhnya apa yang dilakukan pembuat film tidak merefleksikan pemerintah maupun warga AS," terang Ketua Komisi VIII Ida Fauziah usai pertemuan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/9) seperti dilansir detikcom.

Di dalam pertemuan tertutup selama satu jam itu, pimpinan komisi dan anggota sembilan fraksi menyampaikan masukan atas protes masyarakat Indonesia terhadap film Innocence of Muslims. "Beliau menyampaikan menyesalkan apa yang dilakukan satu dua orang (pembuat film) yang berdampak luas. Kami bersepakat pentingnya memberikan pendidikan kepada masing-masing warga," tuturnya.

Menurut Ida, pemerintah AS sebagaimana penjelasan Dubes mengatur kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama. "Tapi kami minta bagaimana pemerintah menyeimbangkan kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama. Apa yang disampaikan anggota komisi akan disampaikan kepada pemerintah AS," sambungnya.

Keluar DPR dengan ketakutan
Scott rapat dengan Dewan sekitar satu jam dimulai pukul 13.00 WIB hingga pukul 14.00 WiB.
Rapat tertutup dihadiri sejumlah anggota Dewan membicarakan soal film Innocence of Muslims yang menimbulkan reaksi umat Islam seluruh dunia termasuk Indonesia.

Namun usai rapat, Scott berlalu meninggalkan wartawan melalui pintu belakang ruangan rapat.
Scott dikawal sekitar 6 pasukan pengamanan yang berdasi lengkap. Plus petugas pengamanan dalam (Pamdal) DPR dan dua orang polisi berseragam.

Scott melangkah cepat meninggalkan ruang rapat dan tampak terlihat ketakutan dikejar-kejar belasan wartawan. Wajahnya terlihat panik dan berupaya menjauhi wartawan.

"Pagari. Jangan disentuh (Dubes)," tutur seorang petugas Pamdal. Alhasil wartawan tidak bisa mendekati Dubes Scott dikutip tribun.

Scott ke Komisi VIII untuk memberikan penjelasan mengenai film Innocence of Muslims yang diprotes berbagai kalangan Muslims termasuk di Indonesia.
Beberapa staf Kedubes yang mendampingi Scott enggan memberilkan tanggapan. (bilal/dbs/arrahmah.com)

Para Pemimpin Negara Muslim : Barat Harus Menghentikan Penghinaan

http://www.voa-islam.com/news/analysis/2012/09/26/20869/para-pemimpin-negara-muslim-barat-harus-menghentikan-penghinaan/

New York (voa-islam.com) Para pemimpin negara-negara Muslim menuntut tindakan internasional menghentikan penghinaan terhadap Islam, dan sikap Islamophobia, yang terus gerlangsung di Barat.
Di depan Sidang Umum (SU) PBB di New York, para pemimpin Muslim itu, menunjukkan kemarahan dan kecaman mereka terhadap Barat, yang telah menimbulkan kekacauan di negara-negara Muslim, akibat alasan kebebasan, dan kemudian melakukan penghinaan.
Akibat film "Innocencen Of Muslims" telah menimbulkan huru-hara dan kekacauan, demontrasi, serta aksi protes yang sangat luas di seluruh dunia Islam, dan menciptakan instabilitas. Di Benghazi (Libya) Duta Besar Amerika serikat, J.Christoper Stevens tewas akan serangan kelompok milisi yang menggunakan roket dan rudal, yang ditembakkan ke Kedutaan Amerika Serikat.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, di depan Sidang Umum PBB, mengatakan film "Innocence Of Muslims"  adalah film yang sangat "jelek", dan bentuk penghinaan dan pelecehan terhadap Islam.
Presiden Yudhoyono mengutip Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa "setiap orang harus memperhatikan moralitas dan ketertiban umum" dan menegaskan,"Karena itu, kebebasan berekspresi tidak bersifat mutlak", tegasnya.
Yudhoyono menyerukan perlunya, "Sebuah instrumen internasional yang secara efektif untuk mencegah hasutan, permusuhan atau kekerasan berdasarkan agama atau kepercayaan", tambahnya.

Presiden Pakistan Asif Ali Zardari mengecam apa yang ia sebut "hasutan kebencian" terhadap Muslim dan menuntut tindakan oleh PBB segera. "Meskipun kita tidak pernah bisa memaafkan kekerasan, masyarakat internasional tidak harus menjadi pengamat, dan harus diam menyalahkan kebebasan berekspresi yang membahayakan perdamaian dan menghancurkan persatuan," ungkapnya di depan Majelis Umum PBB.
Karzai menyebut penghinaan terhadap Nabi Shallahu Alaihi Wassalam, yang sangat dimuliakan oleh 1,5 miliar Muslim, sebagai bentuk sikap "fanatik yang bobrok",  dan menambahkan,"Tindakan seperti itu tidak pernah dapat dibenarkan sebagai kebebasan berbicara atau berekspresi," tambahnya. Reuters. "Islamophobia adalah sebuah fenomena yang mengancam perdamaian dan ko-eksistensi antara Dunia Islam dan Barat," ungkap di Majelis Umum PBB.
Dibagian lain, Obama mengatakan tidak bisa melarang film "Innocence Of Muslim", yang dibuat oleh Kristen Koptik Mesir dan Sutradara Yahudi Sam Bacile, karena Konstitusi AS yang melindungi hak kebebasan, tegasnya.
Selanjutnya, Presiden Mesir Mohamed Mursi mengatakan selama empat dekade terakhir, "Rakyat Mesir melihat  begitu banyak darah rakyat Palestina yang ditumpahkan. Dan sekarang bangkit kebencian terhadap Barat, dan mereka melihat bahwa pemerintah AS bias terhadap kepentingan rakyat Palestina", kata Mursi dalam sebuah wawancara dengan Charlie Rose di televisi PBS minggu ini.

Mursi menyuarakan aspirasi rakyat Palestina di Sidang Majelis Umum PBB, dan menyerukan masyarakat peduli terhadap keadaan atau kondisi rakyat Palestina yang sangat menderita akibat blokade Zionis-Israel, dan mereka menghadapi kondisi yang sangat buruk. Blokade Zionis itu sudah berlangsung selama hampir lima tahun. Tanpa ada sebuah pelonggaran. Ini kezaliman. Mursi menginginkan dukungan internasional terhadap rakyat Palestina, dan diberikan hak kemerdekaan kepada mereka.
Tentangn film Innocencen of Mulsim, Mursi menegaskan, "Demonstrasi adalah ekspresi atas kemarahan dan penolakan terhadap apa yang sedang terjadi," ucap Mursi. "Dan kedutaan AS merupakan simbol dari Amerika sebagai masyarakat dan pemerintah."
Sebelumnya pada hari Selasa di Jenewa, Organisasi Kerjasama Islam - terbesar tubuh Islam di dunia, yang mewakili 56 negara - menyerukan segera dihentikan sikap "Islamophobia" oleh Barat.

Jika terus berlangsung penghinaan dan pelecehan terhadap Islam, dan bahkan terhadap Nabi Shallahu Alaihi Wassalam, maka ini akan menimbulkan kekacauan dan memicu konflik secara terbuka antara Dunia Islam dengan Barat. Karena, penghinaan yang keji terhadap Nabi Shallahu Alaihi Wassalam, hanya akan menimbulkan kekacauan secara global. af/dsb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar