Rabu, 05 September 2012

GERAKAN NON BLOK DI TEHERAN.....>>....Gerakan Non-Blok setelah enam dekade berlalu dan tetap hidup dan tegak berdiri; adalah tujuan-tujuan seperti anti-penjajahan, independensi politik, ekonomi dan budaya, tidak berkomitmen pada kutub-kutub kekuatan, serta peningkatan solidaritas dan kerjasama antarnegara anggota. Fakta-fakta dunia saat ini sangat jauh dari tujuan-tujuan tersebut, akan tetapi tekad bersama dan upaya menyeluruh untuk melalui fakta-fakta tersebut dan dalam mencapai tujuan, meski penuh kendala, akan tetapi sangat memberikan harapan dan hasil. ...>>> Pidato Lrngkan Rahbar Imam Khomaini dalam Pembukaan KTT GNB ke 16....>>>.....Para tamu kami dari berbagai wilayah geografi jauh dan dekat berkumpul di sini dan milik berbagai bangsa dan etnis serta memiliki keyakinan, budaya, sejarah, dan warisan yang beragam, akan tetapi seperti yang ditekankan oleh Ahmad Soekarno, salah satu pendiri gerakan ini di Konferensi—yang terkenal—Bandung pada 1955, bahwa prinsip pembentukan GNB, bukan kesatuan geografis, etnis atau agama, melainkan persatuan itu sendiri. Di hari itu, negara-negara anggota GNB sangat membutuhkan sebuah ikatan yang mampu melindungi mereka dari dominasi jaringan kekuatan adidaya dan hegemonis; sekarang dengan perkembangan dan kemajuan sarana hegemoni, tuntutan tersebut tetap ada....>>>... Islam mengajarkan bahwa manusia dengan keragaman etnis, bahasa dan budaya, memiliki fitrah yang setara yang menyeru mereka pada kesucian, keadilan, kebajikan, solidaritas dan kerjasama, dan watak kebersamaan ini yang jika dapat selamat melintasi keinginan menyimpang, maka ia dapat membimbing manusia kepada tauhid, makrifat zat Allah Swt. ..>>...Ini adalah hakikat terang yang sedemikian memiliki kapasitas yang mampu membentuk pilar dan pondasi masyarakat yang bebas, mulia, maju dan adil, serta meresapkan pancaran spiritualitas ke seluruh aktivitas materi dan duniawi manusia, dan dapat mewujudkan sorga dunia sebelum sorga yang dijanjikan Allah Swt. Dan dalam fakta kolektif dan menyeluruh yang dapat membentuk ikatan kerjasama persaudaraan bangsa-bangsa yang dari sisi lahiriyah, jejak historis dan geografis tidak memiliki kemiripan satu sama lain...>>...Setiap kali kerjasama internasional berdasarkan pada ikatan seperti ini, maka hubungan antarnegara bukan berdasarkan kekhawatiran, ancaman atau ketamakan, dan kepentingan sepihak atau mediasi oknum-oknum pengkhianat, melainkan berasaskan pada prinsip kepentingan kolektif yang benar, dan lebih tinggi dari itu, kepentingan kemanusiaan, yang dapat melegakan jiwa mereka yang sadar dan opini rakyat mereka...>>


Pidato Lengkap Rahbar dalam KTT GNB ke-16
Sekarang tujuan utama Gerakan Non-Blok setelah enam dekade berlalu dan tetap hidup dan tegak berdiri; adalah tujuan-tujuan seperti anti-penjajahan, independensi politik, ekonomi dan budaya, tidak berkomitmen pada kutub-kutub kekuatan, serta peningkatan solidaritas dan kerjasama antarnegara anggota. Fakta-fakta dunia saat ini sangat jauh dari tujuan-tujuan tersebut, akan tetapi tekad bersama dan upaya menyeluruh untuk melalui fakta-fakta tersebut dan dalam mencapai tujuan, meski penuh kendala, akan tetapi sangat memberikan harapan dan hasil.

 Pidato Lengkap Rahbar dalam KTT GNB ke-16

بسم‌اللّه‌الرّحمن‌الرّحیم‌
الحمد للّه ربّ العالمین و الصّلاة و السّلام على الرّسول الأعظم الأمین و على اله الطّاهرین‌ و صحبه المنتجبین و على جمیع الأنبیاء و المرسلین.‌

Saya mengucapkan selamat datang kepada Anda para tamu yang mulia, para pemimpin dan delegasi negara-negara anggota Gerakan Non-Blok (GNB) dan para peserta lainnya di konferensi besar internasional ini.
 
Kita berkumpul di sini dengan hidayah dan pertolongan Allah Swt, memberikan kembali kehidupan baru kepada gerakan yang dibentuk enam dekade lalu berkat keawasan dan penguasaan atas kondisi serta keberanian sejumlah pemimpin politik yang peduli dan bertanggung jawab, sesuai dengan tuntutan masa dan situasi dunia saat ini.
 
Para tamu kami dari berbagai wilayah geografi jauh dan dekat berkumpul di sini dan milik berbagai bangsa dan etnis serta memiliki keyakinan, budaya, sejarah, dan warisan yang beragam, akan tetapi seperti yang ditekankan oleh Ahmad Soekarno, salah satu pendiri gerakan ini di Konferensi—yang terkenal—Bandung pada 1955, bahwa prinsip pembentukan GNB, bukan kesatuan geografis, etnis atau agama, melainkan persatuan itu sendiri.  Di hari itu, negara-negara anggota GNB sangat membutuhkan sebuah ikatan yang mampu melindungi mereka dari dominasi jaringan kekuatan adidaya dan hegemonis; sekarang dengan perkembangan dan kemajuan sarana hegemoni, tuntutan tersebut tetap ada.

Saya ingin mengungkapkan fakta lain:
 
Islam mengajarkan bahwa manusia dengan keragaman etnis, bahasa dan budaya, memiliki fitrah yang setara yang menyeru mereka pada kesucian, keadilan, kebajikan, solidaritas dan kerjasama, dan watak kebersamaan ini yang jika dapat selamat melintasi keinginan menyimpang, maka ia dapat membimbing manusia kepada tauhid, makrifat zat Allah Swt. 
 
Ini adalah hakikat terang yang sedemikian memiliki kapasitas yang mampu membentuk pilar dan pondasi masyarakat yang bebas, mulia, maju dan adil, serta meresapkan pancaran spiritualitas ke seluruh aktivitas materi dan duniawi manusia, dan dapat mewujudkan sorga dunia sebelum sorga yang dijanjikan Allah Swt. Dan dalam fakta kolektif dan menyeluruh yang dapat membentuk ikatan kerjasama persaudaraan bangsa-bangsa yang dari sisi lahiriyah, jejak historis dan geografis tidak memiliki kemiripan satu sama lain.

Setiap kali kerjasama internasional berdasarkan pada ikatan seperti ini, maka hubungan antarnegara bukan berdasarkan kekhawatiran, ancaman atau ketamakan, dan kepentingan sepihak atau mediasi oknum-oknum pengkhianat, melainkan berasaskan pada prinsip kepentingan kolektif yang benar, dan lebih tinggi dari itu, kepentingan kemanusiaan, yang dapat melegakan jiwa mereka yang sadar dan opini rakyat mereka.
 
Sistem ideal ini berada di titik yang berlawanan dengan sistem imperialisme yang dalam beberapa abad terakhir kekuatan kolonial Barat dan sekarang negara-negara arogan dan agresor Amerika Serikat, sebagai pengklaim, penyebar luas, dan pionir dalam hal ini. 

Para tamu yang mulia!
Sekarang tujuan utama Gerakan Non-Blok setelah enam dekade berlalu dan tetap hidup dan tegak berdiri; adalah tujuan-tujuan seperti anti-penjajahan, independensi politik, ekonomi dan budaya, tidak berkomitmen pada kutub-kutub kekuatan, serta peningkatan solidaritas dan kerjasama antarnegara anggota. Fakta-fakta dunia saat ini sangat jauh dari tujuan-tujuan tersebut, akan tetapi tekad bersama dan upaya menyeluruh untuk melalui fakta-fakta tersebut dan dalam mencapai tujuan, meski penuh kendala, akan tetapi sangat memberikan harapan dan hasil. 
 
Di masa lalu yang tidak begitu jauh, kita menyaksikan kegagalan politik era Perang Dingin dan unilateralisme setelahnya. Dengan menimba pelajaran dari pengalaman bersejarah itu, kita sedang bergerak menuju sistem global baru dan Gerakan Non-Blok dapat dan harus menunjukkan peran barunya. Sistem (baru) tersebut harus berdasarkan partisipasi komprehensif serta kesetaraan hak bangsa-bangsa. Solidaritas dan kerjasama kita negara-negara anggota GNB ini, merupakan tuntutan utama dalam membentuk sistem itu.
 
Untungnya, prospek transformasi dunia, mengindikasikan sebuah sistem multi-dimensional yang di dalamnya, kutub-kutub kekuatan kuno menyerahkan posisinya kepada sekelompok negara, kebudayaan dan peradaban yang beragam dan memiliki berbagai tuntutan ekonomi, sosial dan politik. Berbagai peristiwa besar yang kita saksikan dalam tiga dekade terakhir, semuanya menunjukkan munculnya kekuatan-kekuatan baru yang dibarengi dengan pelemahan kekuatan-kekuatan (adidaya) kuno. Peralihan kekuasaan secara gradual ini, memberikan kesempatan kepada negara-negara Gerakan Non-Blok untuk memainkan pengaruh penting dan proporsional di kancah global dan mempersiapkan sebuah manajemen yang adil dan menyeluruh di tingkat dunia. Kita negara-negara anggota GNB, dalam periode lama dan dengan keragaman pandangan serta kecenderungan, mampu melestarikan solidaritas dan hubungan kita demi tujuan kolektif dan keberhasilan ini bukan masalah sederhana dan sepele. Ikatan ini dapat menjadi bekal menuju sebuah sistem yang adil dan berprikemanusiaan.
 
Kondisi dunia saat ini, mungkin menjadi kesempatan yang tidak akan terulang lagi untuk GNB. Pernyataan kami bahwa ruang kontrol dunia tidak boleh ditangani dengan diktatorisme segelintir negara Barat. Partisipasi demokratis global di sektor manajemen internasional harus dapat diwujudkan dan dijamin. Inilah tuntutan semua negara yang secara langsung maupun tidak langsung telah atau sedang menderita kerugian akibat interferensi sejumlah negara arogan.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa memiliki struktur dan kinerja yang tidak logis dan adil serta benar-benar tidak demokratis; Ini adalah diktatorisme nyata dan sebuah kondisi kuno, ditolak, dan kadaluarsa. Dengan penyalahgunaan metode keliru ini, Amerika Serikat dan sekutunya dapat memaksakan kesewenag-wenangannya kepada dunia di balik kedok nilai-nilai tinggi. Mereka mengatakan bahwa hak asasi manusia yang menginginkan kepentingan Barat, mereka mengatakan demokrasi, dan menggulirkan intervensi militer ke berbagai negara dengan alasan tersebut, mereka mengungkapkan pemberantasan terorisme, serta menyerang warga tak berdaya di desa dan kota-kota dengan bom-bom dan senjata mereka. Di mata mereka, kemanusiaan dibagi menjadi dua kategori, kelas pertama dan kelas kedua atau ketiga. Nyawa manusia di Asia, Afrika dan Amerika Latin sangat murah dan adapun nyawa di Amerika Serikat dan Eropa sangat murah. Keamanan Amerika Serikat dan Eropa sangat penting, adapun keamanan umat manusia lainnya tidak penting. Penyiksaan dan teror jika dilakukan oleh Amerika Serikat, rezim Zionis Israel, dan antek-antek mereka legal dan sepenuhnya dapat dimaklumi. Penjara-penjara rahasia mereka di berbagai penjuru dunia menjadi saksi perlakuan buruk dan tidak manusiawi para sipir penjara terhadap para tahanan yang tidak memiliki pengacara dan dipenjara tanpa melalui proses hukum. Baik dan buruk sepenuhnya relatif  dan didefinisikan secara sepihak. Kepentingan-kepentingan mereka dipaksakan kepada bangsa-bangsa dunia dengan mengatas-namakan ketentuan internasional. Dengan menggunakan jaringan medianya, mereka memperkuat pernyataan mereka dengan memperkenalkan sebagai "masyarakat internasional, serta mengubah kebohongan menjadi kejujuran, kebatilan menjadi  kebenaran, kezaliman menjadi upaya penegakan keadilan, dan dalam menyikapi setiap pernyataan benar yang mengungkap penipuannya, mereka melabelnya sebagai kebohongan serta menilai setiap tuntutan sah sebagai kenakalan." 

Rekan-rekan!
Kondisi yang cacat dan penuh cela ini tidak boleh berlanjut. Semua pihak telah lelah menghadapi struktur internasional yang keliru ini. Gerakan 999 persen warga di Amerika Serikat dalam melawan sentra-sentra kekayaan dan kekuasaan di negara itu, serta protes warga negara-negara Eropa Barat terhadap politik ekonomi pemerintahan mereka juga menunjukkan habisnya kesabaran rakyat menghadapi kondisi ini. Kondisi yang tidak logis ini harus disembuhkan.
Hubungan kokoh, logis, dan komprehensif negara-negara anggota GNB dapat memberikan pengaruh besar dan esensial dalam menemukan penawar tersebut.
Para hadirin yang mulia!
 
Perdamaian dan keamanan internasional adalah salah satu isu vital dunia saat ini dan pemusnahan senjata bencana pemusnah massal merupakan tuntutan mendesak dan seruan universal. Di dunia sekarang ini, keamanan merupakan tuntutan bersama di mana tidak ada ruang untuk diskriminasi. Mereka yang menimbun senjata anti-kemanusiaan di gudang senjata tidak berhak untuk menyatakan diri sebagai penegak keamanan global. Tidak diragukan lagi, itu tidak akan mewujudkan keamanan bagi diri mereka sendiri. 
 
Sangat disayangkan sekali negara-negara yang memiliki persenjataan nuklir terbesar tidak punya niat serius dan tulus untuk memusnahkan senjata mematikan itu dari doktrin militer mereka dan mereka masih menganggap senjata tersebut sebagai instrumen yang menghalau ancaman dan sebagai standar penting dalam mendefinisikan politik dan posisi internasional mereka. Perspektif seperti ini harus ditolak dan dikutuk.
 
Senjata nuklir tidak menjamin keamanan, juga tidak mengkonsolidasikan kekuatan politik, melainkan ancaman bagi keamanan dan kekuatan politik. Peristiwa yang terjadi pada 1990-an menunjukkan bahwa kepemilikan senjata tersebut bahkan tidak mampu menjaga keruntuhan sebuah rezim seperti Uni Soviet. Dan sekarang kita menyaksikan sejumlah negara tertentu menghadapi gelombang ketidakamanan mematikan meski memiliki bom atom.
 
Republik Islam Iran menilai penggunaan senjata nuklir, kimia dan sejenisnya sebagai dosa besar dan tidak terampuni. Kami mengusulkan gagasan "Timur Tengah bebas dari senjata nuklir" dan kami berkomitmen dalam hal ini. Bukan berarti kami menepikan hak kami untuk mendayagunakan tenaga nuklir sipil dan produksi bahan bakar nuklir. Berdasarkan hukum internasional, penggunaan damai energi nuklir adalah hak setiap negara. Semua harus dapat menggunakan sumber energi yang bersih untuk berbagai tuntutan penting negara mereka dan masyarakat, tanpa harus bergantung pada pihak lain dalam mewujudkannya. 
 
Sejumlah negara Barat, mereka memiliki senjata nuklir dan yang bersalah dalam aksi ilegal ini, ingin memonopoli produksi bahan bakar nuklir. Gerakan secara diam-diam sedang bergulir untuk mengkonsolidasikan monopoli permanen atas produksi dan penjualan bahan bakar nuklir di pusat-pusat yang membawa label internasional tetapi pada kenyataannya berada di bawah kontrol segelintir negara Barat saja.
 
Sebuah ironi pahit dari masa kita adalah bahwa pemerintah AS, yang memiliki stok senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya terbesar dan paling mematikan dan satu-satunya negara bersalah karena penggunaannya, saat ini ingin memegang panji penentangan terhadap proliferasi nuklir. AS dan sekutu Baratnya telah mempersenjatai rezim penjajah Zionis dengan senjata nuklir dan menciptakan ancaman besar bagi wilayah sensitif ini. 
 
Namun kelompok penipu yang sama tidak mentolerir penggunaan damai energi nuklir oleh negara-negara independen, dan bahkan menentang dengan segala kekuatannya, produksi bahan bakar nuklir untuk tujuan damai, radiofarmasi dan tujuan manusiawi lain. Alasan mereka adalah kekhawatiran produksi senjata nuklir. Dalam kasus Republik Islam Iran, mereka sendiri tahu bahwa mereka berbohong, tetapi kebohongan itu dibenarkan oleh sebuah jenis politik yang benar-benar tidak memiliki jejak spiritualitas sedikit pun. Apakah pihak yang tidak malu menciptakan ancaman nuklir di abad ke-21, akan malu ketika berbohong?
 
Saya menekankan bahwa Republik Islam tidak pernah mengacu senjata nuklir dan bahwa hal itu tidak akan pernah merelakan hak bangsanya untuk menggunakan energi nuklir demi tujuan damai. Moto kami adalah: "Energi nuklir untuk semua dan senjata nuklir tidak untuk siapapun." Kami menekankan masing-masing dua prinsip tersebut, dan kami tahu bahwa mematahkan monopoli sejumlah negara Barat dalam produksi energi nuklir dalam koridor Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) adalah demi kepentingan semua negara independen, termasuk para anggota Gerakan Non-Blok.

Pengalaman sukses Republik Islam dalam melawan arogansi dan tekanan komprehensif Amerika dan sekutunya telah membuktikan bahwa perlawanan dari bangsa yang bersatu dan tegas dapat mematahkan segala permusuhan dan membuka lebar jalan menuju tujuan mulianya. Kemajuan yang komprehensif yang dicapai negara kami dalam dua dekade terakhir merupakan fakta bagi kita semua untuk melihatnya, seperti yang berulang kali dibuktikan oleh para pengamat resmi internasional. Semua ini terjadi di bawah sanksi, tekanan ekonomi dan kampanye propaganda oleh jaringan yang berafiliasi dengan Amerika dan Zionisme. 
 
Sanksi, yang dinilai melumpuhkan oleh para komentator tidak masuk akal, bukan hanya tidak melumpuhkan kami, namun justru membuat langkah kami lebih mantap, meningkatkan tekad kami dan memperkuat kepercayaan diri kami terkait kebenaran analisa kami dan kemampuan bangsa kami. Berualng kali kjmi menyaksikan bantuan ilahi dengan mata kepala kami sendiri dalam menghadapi tantangan.

Para tamu terhormat! 
Saya menganggap perlu untuk berbicara tentang isu yang sangat penting, yang meski berhubungan dengan wilayah kami, namun telah merambah dimensi yang lebih luas melampauinya dan mempengaruhi kebijakan global selama beberapa dekade. Isu tersebut adalah krisis tragis Palestina. Ringkasan dari masalah ini adalah bahwa berdasarkan plot mengerikan Barat dan di bawah bimbingan Inggris pada 1940-an, sebuah negara yang merdeka dengan identitas sejarah jelas yang disebut "Palestina" telah dirampas dari rakyatnya melalui penggunaan senjata, pembunuhan dan penipuan dan telah diberikan kepada sekelompok orang yang sebagian besarnya adalah imigran dari negara-negara Eropa. Perampasan besar ini- yang awalnya disertai dengan pembantaian orang-orang tak berdaya di kota dan desa-desa serta pengusiran mereka dari rumah kediaman dan tanah air mereka ke negara-negara jiran - telah berlangsung selama lebih dari enam dekade dengan bentuk kejahatan yang sama dan berlanjut hingga hari ini. Ini merupakan isu yang paling penting umat manusia.
Para pemimpin politik dan militer rezim Zionis merampas dan tidak bisa mengelak dari kejahatan apapun selama ini: mulai dari membunuh warga (Palestina), menghancurkan rumah dan peternakan mereka, menangkap dan menyiksa pria dan wanita dan bahkan anak-anak mereka, menistakan dan menghina bangsa itu serta berupaya menghancurkannya agar dapat dicerna dalam perut pemakan haram rezim Zionis, hingga menyerang kamp-kamp pengungsi di dalam Palestina sendiri dan di negara-negara tetangga tempat jutaan pengungsi hidup. Nama seperti Sabra dan Shatila, Qana dan Deir Yasin telah terukir dalam sejarah wilayah kami dengan darah rakyat Palestina yang tertindas.
 
Bahkan sekarang setelah 65 tahun berlalu tetap bergulir kejahatan terhadap warga Palestina yang tersisa di wilayah pendudukan oleh para serigala ganas Zionis. Mereka melakukan kejahatan baru satu demi satu dan menciptakan krisis baru di wilayah tersebut. Nyaris tidak ada sehari yang terlewatkan tanpa ada laporan korban nyawa, cedera dan penangkapan para pemuda yang berdiri untuk membela tanah air dan kehormatan mereka dan memprotes penghancuran wilayah perkebunan dan rumah mereka. 
 
Rezim Zionis, yang telah melakukan pembunuhan dan menciptakan konflik dan kejahatan selama beberapa dekade dengan melancarkan perang tragis, membunuh orang, menduduki wilayah Arab dan mengorganisir terorisme yang disponsori negara di kawasan dan di dunia, melabel rakyat Palestina sebagai "teroris", orang-orang yang berdiri untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Dan jaringan media yang dimiliki oleh Zionisme dan banyak media Barat serta antek-antek bayaran mereka, mengulangi kebohongan besar yang melanggar nilai-nilai etika dan komitmen jurnalistik itu, serta para pemimpin politik yang mengklaim membela hak asasi manusia telah menutup mata di hadapan semua kejahatan dan tanpa malu mendukung bahwa rezim kriminal tersebut dan berani berperan sebagai pendukungnya.
 
Menurut sudut pandang kami, Palestina adalah milik rakyat Palestina dan bahwa berlanjutnya pendudukan merupakan ketidakadilan besar dan tidak dapat ditoleransi serta ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan global. Semua solusi yang disarankan dan ditindaklanjuti oleh Barat serta afiliasi mereka untuk "menyelesaikan masalah Palestina" keliru dan tidak berhasil, dan akan tetap demikian di masa depan. Kami telah mengajukan sebuah solusi demokratis adil dan menyeluruh. Semua rakyat Palestina - baik yang ada di Palestina sekarang dan yang telah dipaksa mengungsi ke negara-negara lain namun tetap mempertahankan identitas sebagai warga Palestina, termasuk Muslim, Kristen, dan Yahudi - harus mengambil bagian dalam referendum yang diawasi secara berhati-hati, membangun kepercayaan dan memilih sistem politik negara mereka, dan semua orang Palestina yang telah menderita bertahun-tahun di pengasingan harus kembali ke negara mereka dan ambil bagian dalam proses referendum ini kemudian membantu merancang konstitusi dan menyelenggarakan pemilihan umum. Setelah itu, baru perdamaian dapat ditegakkan.
 
Sekarang saya ingin memberikan sedikit  hati nasihat kepada para politisi Amerika yang selalu berdiri untuk membela dan mendukung rezim Zionis. Sejauh ini, rezim ini telah menciptakan masalah yang tak terhitung jumlahnya untuk Anda. Ini telah menciptakan kesan buruk bagi Anda di opini masyarakat regional, dan itu telah membuat Anda terlihat seperti kaki tangan dalam kejahatan penjajahan Zionis. Tebusan materi dan moral yang ditanggung oleh pemerintah Amerika dan rakyatnya dalam hal ini sangat mengejutkan, dan jika ini terus berlanjut, terbusan akan menjadi lebih berat di masa depan. Pikirkan tentang proposal referendum dari Republik Islam dan dengan keputusan berani, selamatkan diri kalian dari situasi mustahil saat ini. Tidak diragukan lagi, masyarakat regional dan semua pemikir independen di seluruh dunia akan menyambut langkah tersebut.

Para tahu yang terhormat!
 
Sekarang saya ingin kembali ke titik awal saya. Kondisi global sangat sensitif dan dunia sedang melintasi sebuah titik sejarah penting. Hal ini diharapkan akan melahirkan tatanan dunia baru. Gerakan Non-Blok, yang mencakup hampir dua pertiga dari masyarakat dunia, dapat memainkan peran poros dalam membentuk masa depan tersebut. Penyelenggaraan konferensi utama di Tehran itu sendiri merupakan peristiwa penting yang harus dipertimbangkan. Dengan penyatuan sumber daya dan kapasitas kita sebagai anggota, gerakan ini dapat menciptakan peran sejarahnya dalam menyelamatkan dunia dari ketidakamanan, perang dan hegemoni.
 
Tujuan ini hanya dapat dicapai melalui kerja sama komprehensif antar satu sama lain. Di antara kita hanya segelintir negara yang makmur dan menikmati pengaruh internasional. Sepenuhnya mungkin untuk menemukan solusi masalah melalui kerjasama ekonomi dan media dan melalui berbagai pengalaman yang membantu kita berkembang dan mencapai kemajuan. Kita perlu memperkuat tekad. Kita perlu tetap loyal pada tujuan kita. Kita tidak perlu takut kekuatan intimidator ketika mereka mengerutkan kening kepada kita dan tidak seharusnya kita senang ketika mereka tersenyum. Kita harus memperhatikan kehendak Tuhan dan hukum-hukum penciptaan sebagai dukungan kita. Kita harus belajar dari apa yang terjadi ke kamp komunis dua dekade lalu dan dari kegagalan kebijakan yang disebut "demokrasi liberal Barat" sekarang, yang tanda-tandanya dapat disaksikan oleh semua orang di jalan-jalan negara-negara Eropa dan Amerika dan dalam masalah ekonomi berkepanjangan di negara tersebut. Dan akhirnya, kita harus mempertimbangkan Kebangkitan Islam di kawasan ini dan tumbangnya diktator di Afrika Utara, yang sangat bergantung pada Amerika dan menjadi antek Zionis, sebagai kesempatan besar. Kami dapat membantu meningkatkan "produktivitas politik" Gerakan Non-Blok di pemerintahan global. Kami dapat mempersiapkan dokumen bersejarah yang bertujuan untuk membawa perubahan dalam struktur ini dan untuk menyediakan sarana-sarana administratifnya. Kami dapat merencanakan kerjasama ekonomi yang efektif dan menentukan paradigma hubungan budaya di antara kita. Tidak diragukan lagi, pembentukan sekretariat yang aktif dan bersemangat untuk organisasi ini akan memberikan bantuan besar dan signifikan dalam mencapai tujuan-tujuan ini.
Terima kasih.
[Sumber terjemahan: IRIB Indonesia]

Ayatullah Khamenei: Senjata Nuklir Dosa Besar
Pemimpin Besar Revolusi Islam menegaskan, Republik Islam Iran ingin membuktikan kepada dunia bahwa memiliki senjata nuklir tidak akan mendatangkan kekuatan, tapi sebaliknya kekuatan yang mengandalkan senjata nuklir bisa dilumpuhkan dan itulah yang akan dilakukan oleh bangsa Iran. 

 Ayatullah Khamenei: Senjata Nuklir Dosa Besar

Menurut Kantor Berita ABNA, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Seyyed Ali Khamenei mengatakan Tehran memandang penggunaan senjata pemusnah massal, termasuk senjata nuklir, sebagai "dosa besar dan tidak terampuni."
 
Pada pembukaan KTT ke-16 GNB hari Kamis (30/8), Ayatullah Khamenei mengatakan, penghapusan senjata pemusnah massal merupakan kebutuhan mendesak dan tuntutan universal.
 
Rahbar menegaskan bahwa Iran menjunjung tinggi prinsip "Energi nuklir untuk semua dan senjata nuklir tidak untuk siapapun."
 
"Sangat ironis bahwa pemerintah AS yang memiliki stok terbesar dan paling mematikan dari senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya, dan satu-satunya negara yang telah menggunakannya, tapi saat ini ingin membawa bendera menentang proliferasi nuklir," tegasnya.
 
Rahbar mencatat bahwa AS dan sekutu Baratnya telah mempersenjatai rezim Israel dengan senjata nuklir dan menciptakan ancaman utama bagi kawasan Timur Tengah.
"Slogan kami adalah ‘Timur Tengah Tanpa Senjata Nuklir' dan kami berkomitmen dengan prinsip itu," ucap Ayatullah Khamenei.
 
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menegaskan bahwa AS dan anteknya melindungi kepentingan Barat atas nama hak asasi manusia, melancarkan intervensi militer ke negara-negara lain atas nama demokrasi dan menyerang orang-orang tak berdosa dengan bom dan senjata yang mengatasnamakan pemberantasan terorisme.
 
Sebelumnya, Rahbar dalam berbagai pertemuan berulangkali menegaskan bahwa bangsa Iran tak pernah dan tak akan pernah berpikir membuat senjata nuklir. "Bangsa ini akan membuktikan kepada dunia bahwa senjata nuklir tidak mendatangkan kekuatan. Tapi bangsa yang mengandalkan bakat dan potensi insani dan alamnya bisa meruntuhkan kekuatan yang memiliki senjata nuklir," ungkap Ayatullah Khamenei pada pertemuan dengan kepala dan para pejabat Badan Energi Atom Iran di awal tahun.
 
Pemimpin Besar Revolusi Islam menegaskan, Republik Islam Iran ingin membuktikan kepada dunia bahwa memiliki senjata nuklir tidak akan mendatangkan kekuatan, tapi sebaliknya kekuatan yang mengandalkan senjata nuklir bisa dilumpuhkan dan itulah yang akan dilakukan oleh bangsa Iran. (IRIB Indonesia/PH)

 Ahmadinejad menyebut Mesir sebagai "sekutu strategis Iran"
Ahmadinejad menyebut Mesir sebagai "sekutu strategis Iran" dan menyatakan adalah kepentingan bangsa dan pemerintah Iran dalam meningkatkan kerja sama dan hubungan persahabatan dengan pemerintah Mesir dan bangsa.
 Ahmadinejad menyebut Mesir sebagai "sekutu strategis Iran"
Menurut Kantor Berita ABNA, pada pertemuan Kamis (30/8/12) dengan Morsi di ibukota Iran, Tehran, Ahmadinejad menyebut Mesir sebagai "sekutu strategis Iran" dan menyatakan kepentingan bangsa dan pemerintah Iran dalam meningkatkan kerja sama dan hubungan persahabatan dengan pemerintah Mesir dan bangsa.

Ahmadinejad menunjukkan bahwa hubungan persahabatan antara Iran dan Mesir akan menjadi manfaat dari seluruh Timur Tengah dan mengatakan, "Republik Islam Iran siap untuk memberikan pengalaman dan fasilitas yang tersedia bagi saudara-saudara Mesir dan [siap] untuk pertukaran ilmu pengetahuan, teknologi dan keahlian antara kedua negara."

Presiden Iran menggambarkan Israel dan kebijakan hegemonik Barat sebagai ancaman bagi kawasan dan dunia, dan menambahkan, "Kekuatan arogan tidak pernah mendukung kemajuan dan kekuatan bangsa-bangsa independen dan pencari keadilan dan persahabatan atau permusuhan terhadap negara didasarkan pada tujuan jangka panjang yang mereka kejar di arena internasional. "

Ahmadinejad menggarisbawahi perlunya reformasi di semua negara-negara regional, mencatat bahwa negara-negara harus berhati-hati dengan cara mengimplementasikan reformasi.

Dia menyinggung peran strategis Iran dan Mesir dalam menyelesaikan isu-isu regional, termasuk krisis Suriah, dan mencatat bahwa setiap mediasi di Suriah harus ditujukan untuk menghentikan pertumpahan darah dan mengarah pada aturan kehendak rakyat.

Ahmadinejad, bagaimanapun, memperingatkan terhadap campur tangan asing di Suriah dan menunjukkan, "Kita harus waspada agar NATO dan kekuatan hegemonik lainnya tidak akan mampu untuk campur tangan dalam urusan tersebut."
Morsi, yang mengunjungi Tehran pada hari Kamis (30/8/12) untuk menghadiri KTT ke-16 Gerakan Non-Blok, mengatakan, "Mesir juga menganggap Iran sebagai mitra strategis dan percaya bahwa, dengan pandangan positif untuk masa depan, setiap orang harus memberikan alasan yang cocok untuk daerah perkembangan. "
 
"Perasaan persahabatan dan persaudaraan antara rakyat Iran dan Mesir adalah timbal balik dan kami selalu menghormati posisi dan kemajuan konstruktif dari bangsa Iran dalam proses pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan," katanya

Presiden Mesir menyerukan upaya kolektif oleh semua negara-negara regional untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dan mencatat bahwa krisis Suriah hanya dapat diselesaikan melalui mediasi dan upaya para pemain regional utama seperti Iran. (Islam Times)

Sekjen PBB Menyoroti Kepresiden Iran Di GNB
Sekjen PBB menggambarkan Republik Islam sebagai negara berpengaruh di arena regional dan internasional dan menekankan bahwa PBB akan memiliki kerjasama dan konsultasi yang luas dengan GNB selama kepresidenan Iran.
 Sekjen PBB Menyoroti Kepresiden Iran Di GNB
Menurut Kantor Berita ABNA, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan kepemimpinan Iran di Gerakan Non-Blok (NAM) untuk tiga tahun ke depan memberikan kesempatan yang baik bagi penyelesaian isu-isu regional dan internasional.
Ban membuat pernyataan dalam pertemuan dengan Ketua Majlis Iran, Ali Larijani pada hari Rabu (29/8/12) di sela-sela KTT GNB di ibukota Iran, Tehran.

Dia menggambarkan Republik Islam sebagai negara berpengaruh di arena regional dan internasional dan menekankan bahwa PBB akan memiliki kerjasama dan konsultasi yang luas dengan GNB selama kepresidenan Iran.

Mengenai perkembangan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut, khususnya di Suriah, sekjen PBB mengatakan bahwa KTT GNB memberikan kepala gerakan dengan kesempatan yang cocok untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah Suriah dan oposisi bahwa mereka sangat menentang aksi militer di Suriah.

Dia menyatakan harapan bahwa Republik Islam Iran akan lebih mengefektifkan peran vitalnya di Suriah melalui kerjasama dengan Perwakilan Khusus PBB-Liga Arab yang baru untuk Suriah, Lakhdar Brahimi.

Larijani, dalam pembicaraannya memuji keberadaan Ban di Iran untuk menghadiri KTT GNB sebagai kesempatan baik untuk saling berkonsultasi mengenai isu-isu regional dan internasional yang penting dan mengatakan kehadirannya dalam KTT itu merupakan indikasi dari perhatian khusus kepada motivasi dan tujuan dari gerakan .

Dia mengatakan bahwa selama tiga tahun kepemimpinannya pada gerakan, "Republik Islam Iran pasti akan membela hak-hak para anggota melalui mengadopsi sebuah kebijakan yang independen."

Mengomentari situasi di Suriah, Larijani mengatakan bahwa "Republik Islam Iran selalu mengumumkan bahwa mereka mendukung reformasi demokrasi di Suriah dan akan melakukan yang terbaik untuk membantu memulihkan perdamaian di negeri ini."

Dia juga meminta Sekjen PBB untuk memainkan peran aktif lebih lanjut untuk mencegah negara-negara tertentu dari menciptakan kekacauan di Suriah.

Sekjen PBB sementara berada di Iran untuk menghadiri KTT Gerakan Non-Blok ke-16.(Islam Times)


Suasana Penyelenggaraan KTT XVI GNB Teheran 2012
http://banjarkuumaibungasnya.blogspot.com/2012/09/berita-ktt-xvi-gnb-teheran-republik.html#axzz25er2dwsD 
 
 



Suasana Penyelenggaraan KTT XVI GNB Teheran 2012





0 comments to "Berita KTT XVI GNB Teheran (Republik ISLAM IRAN) 2012 : Rahbar sebut Bung Karno, Palestina & Zionis Israel,Senjata nuklir tidak menjamin keamanan / HARAM, Ekonomi Dunia hingga Persatuan Sunni dan Syiah serta Persatuan Ummat Manusia...!!!"


Boediono Sampaikan 3 Isu Krusial pada KTT Non-Blok
“Pertama-tama tentu akan saya tegaskan bahwa Indonesia bukan sekadar partisipan di sini. Indonesia adalah pendiri Gerakan Non-Blok pada 1961 silam,” kata Boediono, dalam konferensi pers di Hotel Azadi, Teheran, Kamis, 30 Agustus 2012.

Menurut Kantor Berita ABNA, Wakil Presiden Boediono, Jumat, 31 Agustus 2012, dijadwalkan berpidato di forum Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok. Kepada pers Indonesia yang meliput KTT Non-Blok ini di Teheran, Boediono menjelaskan sejumlah isu krusial dan posisi Indonesia yang akan disampaikan di hadapan pemimpin 120 negara Non-Blok.
“Pertama-tama tentu akan saya tegaskan bahwa Indonesia bukan sekadar partisipan di sini. Indonesia adalah pendiri Gerakan Non-Blok pada 1961 silam,” kata Boediono, dalam konferensi pers di Hotel Azadi, Teheran, Kamis, 30 Agustus 2012.
Presiden Soekarno memang merupakan salah satu penggagas Non-Blok bersama Presiden Yugoslavia Joseph Broz Tito, Presiden Ghana Kwame Nkrumah, Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser, dan Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru. Cikal bakal gerakan ini dimulai dari penyelenggaraan KTT Asia Afrika di Bandung pada 1955 silam.
Isu pertama yang akan disampaikan Boediono terkait dengan tema KTT Non-Blok tahun ini yakni reformasi tata kelola global. “Indonesia sepakat tata kelola dunia saat ini, termasuk institusi seperti Perserikatan Bangsa Bangsa, International Monetary Fund, Bank Dunia, harus dikritisi,” kata Boediono. Selama ini, kepentingan negara berkembang sulit disuarakan dalam forum-forum internasional tersebut.
Wakil Presiden Indonesia juga akan secara khusus menyoroti kegagalan Dewan Keamanan PBB mengambil sikap yang bulat dalam mengakhiri konflik di Suriah, sebagai contoh nyata perlunya ada reformasi di lembaga-lembaga dunia. “Ini memang mencerminkan perlunya ada perbaikan,” katanya.
Isu kedua yang akan diangkat Boediono dalam forum KTT Non-Blok adalah soal penyelesaian perang saudara di Suriah. Pada Pembukaan KTT Non-Blok, Kamis, 30 Agustus 2012, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menolak keras segala bentuk intervensi asing di Suriah. Sedangkan Presiden Mesir Mohammad Morsi malah terang-terangan mendorong perubahan mendasar di Suriah dan siap menawarkan bantuan untuk sebuah "Suriah baru yang merdeka". Pernyataan Morsi membuat delegasi Suriah walk-out meninggalkan ruang sidang.
“Posisi Indonesia yang akan saya sampaikan akan menegaskan kembali sikap yang sudah disampaikan Presiden SBY,” kata Boediono. Dalam berbagai kesempatan, SBY memang meminta Dewan Keamanan PBB segera menyelesaikan perbedaan internalnya dan memutuskan apa yang seharusnya dilakukan di Suriah, dalam konteks penghentian kekerasan dan jatuhnya ribuan korban di sana. “Mengenai solusi politiknya kelak, biarlah itu ditentukan sendiri oleh rakyat Suriah sendiri,” kata Boediono.
Ketika ditanya apakah sikap Indonesia ini bisa diartikan sebagai persetujuan atas intervensi militer internasional di Suriah, Boediono menegaskan sekali lagi bahwa posisi Indonesia adalah meminta ketegasan Dewan Keamanan PBB. “Dewan Keamanan PBB harus muncul dengan satu suara untuk menghentikan pertikaian berdarah di Suriah,” katanya. 

Terakhir, kata Boediono, Indonesia akan mendorong Gerakan Non-Blok mengambil peran lebih aktif dalam penyelesaian masalah Palestina. Salah satu caranya, Indonesia meminta 40 anggota Gerakan Non-Blok yang belum mengakui Palestina untuk segera membuka hubungan diplomatik dengan negara itu.
“Selain itu, ada empat cluster aksi lain yang harus dilakukan Gerakan Non-Blok untuk membantu Palestina,” katanya. Keempat cluster aksi itu adalah pemberian sanksi diplomatik kepada Israel, pemberian bantuan capacity building untuk pemerintah Palestina, bantuan untuk rekonsiliasi internal di Palestina antara faksi Hamas dan Fatah, serta penggunaan media sosial untuk mendorong penyelesaian masalah Palestina.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menegaskan bahwa kelima langkah aksi ini sudah disetujui pada pertemuan tingkat menteri luar negeri Gerakan Non-Blok, yang berakhir Rabu, 29 Agustus 2012. “Konkretnya, akan ada upaya agar Israel tidak mendapat keuntungan dari pendudukan ilegalnya di tanah Palestina,” kata Marty.
Ketika ditanya bagaimana Gerakan Non-Blok akan mendorong penggunaan media sosial untuk penyelesaian konflik Palestina sementara Iran, sebagai Ketua Gerakan Non-Blok 3 tahun ke depan, memblok akses internet ke Facebook dan Twitter, Marty menjelaskan bahwa tentunya Indonesia berharap Iran bisa membedakan antara kebijakan domestiknya dan perannya sebagai pemimpin forum internasional.
Under Creative Commons License: Attribution

Tidak ada komentar:

Posting Komentar