Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Saudi Arabia Dan Paham Wahabi (Bag. I)
22 12 2007
Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Saudi Arabia Dan Paham Wahabi
(Bagian I)
http://kommabogor.wordpress.com/2007/12/22/latar-belakang-berdirinya-kerajaan-saudi-arabia-dan-paham-wahabi-bag-i/
Dr. Abdullah Mohammad Sindi *], di dalam sebuah artikelnya yang berjudul : Britain and the Rise of Wahhabism and the House of Saud menyajikan tinjauan ulang tentang sejarah Wahabisme, peran Pemerintah Inggeris di dalam perkembangannya, dan hubungannya dengan peran keluarga kerajaan Saudi. “Salah satu sekte Islam yang paling kaku dan paling reaksioner saat ini adalah Wahabi,”
demikian tulis Dr. Abdullah Mohammad Sindi dalam pembukaan artikelnya
tersebut. Dan kita tahu bahwa Wahabi adalah ajaran resmi Kerajaaan Saudi
Arabia, tambahnya.
Wahabisme
dan keluarga Kerajaan Saudi telah menjadi satu kesatuan yang tak
terpisahkan sejak kelahiran keduanya. Wahabisme-lah yang telah
menciptakan kerajaan Saudi, dan sebaliknya keluarga Saud membalas jasa
itu dengan menyebarkan paham Wahabi ke seluruh penjuru dunia. One could not have existed without the other – Sesuatu tidak dapat terwujud tanpa bantuan sesuatu yang lainnya.
Wahhabisme
memberi legitimasi bagi Istana Saud, dan Istana Saud memberi
perlindungan dan mempromosikan Wahabisme ke seluruh penjuru dunia.
Keduanya tak terpisahkan, karena keduanya saling mendukung satu dengan
yang lain dan kelangsungan hidup keduanya bergantung padanya.
Tidak
seperti negeri-negeri Muslim lainnya, Wahabisme memperlakukan perempuan
sebagai warga kelas tiga, membatasi hak-hak mereka seperti : menyetir
mobil, bahkan pada dekade lalu membatasi pendidikan mereka.
Juga tidak seperti di negeri-negeri Muslim lainnya, Wahabisme :
- - melarang perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw
- - melarang kebebasan berpolitik dan secara konstan mewajibkan rakyat untuk patuh secara mutlak kepada pemimpin-pemimpin mereka.
- - melarang mendirikan bioskop sama sekali.
- - menerapkan hukum Islam hanya atas rakyat jelata, dan membebaskan hukum atas kaum bangsawan, kecuali karena alasan politis.
- - mengizinkan perbudakan sampai tahun ’60-an.
Mereka juga menyebarkan mata-mata atau agen rahasia yang selama 24 jam memonitor demi mencegah munculnya gerakan anti-kerajaan.
Wahabisme
juga sangat tidak toleran terhadap paham Islam lainnya, seperti
terhadap Syi’ah dan Sufisme (Tasawuf). Wahabisme juga menumbuhkan rasialisme Arab pada pengikut mereka. 1] Tentu saja rasialisme bertentangan dengan konsep Ummah Wahidah di dalam Islam.
Wahhabisme
juga memproklamirkan bahwa hanya dia saja-lah ajaran yang paling benar
dari semua ajaran-ajaran Islam yang ada, dan siapapun yang menentang
Wahabisme dianggap telah melakukan BID’AH dan KAFIR!
LAHIRNYA AJARAN WAHABI:
Wahhabisme atau ajaran Wahabi muncul pada pertengahan abad 18 di Dir’iyyah sebuah dusun terpencil di Jazirah Arab, di daerah Najd.
Kata
Wahabi sendiri diambil dari nama pendirinya, Muhammad Ibn Abdul-Wahhab
(1703-92). Laki-laki ini lahir di Najd, di sebuah dusun kecil Uyayna.
Ibn Abdul-Wahhab adalah seorang mubaligh yang fanatik, dan telah
menikahi lebih dari 20 wanita (tidak lebih dari 4 pada waktu bersamaan)
dan mempunyai 18 orang anak. 2]
Sebelum
menjadi seorang mubaligh, Ibn Abdul-Wahhab secara ekstensif mengadakan
perjalanan untuk keperluan bisnis, pelesiran, dan memperdalam agama ke
Hijaz, Mesir, Siria, Irak, Iran, dan India.
Walaupun
Ibn Abdul-Wahhab dianggap sebagai Bapak Wahabisme, namun aktualnya
Kerajaan Inggeris-lah yang membidani kelahirannya dengan gagasan-gagasan
Wahabisme dan merekayasa Ibn Abdul-Wahhab sebagai Imam dan Pendiri
Wahabisme, untuk tujuan menghancurkan Islam dari dalam dan meruntuhkan
Daulah Utsmaniyyah yang berpusat di Turki. Seluk-beluk dan rincian
tentang konspirasi Inggeris dengan Ibn Abdul-Wahhab ini dapat Anda
temukan di dalam memoar Mr. Hempher : “Confessions of a British Spy” 3]
Selagi
di Basra, Iraq, Ibn Abdul-Wahhab muda jatuh dalam pengaruh dan kendali
seorang mata-mata Inggeris yang dipanggil dengan nama Hempher yang
sedang menyamar (undercover),
salah seorang mata-mata yang dikirim London untuk negeri-negeri Muslim
(di Timur Tengah) dengan tujuan menggoyang Kekhalifahan Utsmaniyyah dan
menciptakan konflik di antara sesama kaum Muslim. Hempher pura-pura
menjadi seorang Muslim, dan memakai nama Muhammad, dan dengan cara yang
licik, ia melakukan pendekatan dan persahabatan dengan Ibn Abdul-Wahhab
dalam waktu yang relatif lama.
Hempher,
yang memberikan Ibn Abdul-Wahhab uang dan hadiah-hadiah lainnya,
mencuci-otak Ibn Abdul-Wahhab dengan meyakinkannya bahwa : Orang-orang
Islam mesti dibunuh, karena mereka telah melakukan penyimpangan yang berbahaya
, mereka – kaum Muslim – telah keluar dari prinsip-prinsip Islam yang
mendasar, mereka semua telah melakukan perbuatan-perbuatan bid’ah dan
syirik.
Hempher juga membuat-buat sebuah mimpi liar (wild dream)
dan mengatakan bahwa dia bermimpi Nabi Muhammad Saw mencium kening (di
antara kedua mata) Ibn Abdul-Wahhab, dan mengatakan kepada Ibn
Abdul-Wahhab, bahwa dia akan jadi orang besar, dan meminta kepadanya
untuk menjadi orang yang dapat menyelamatkan Islam dari berbagai bid’ah dan takhayul.
Setelah mendengar mimpi liar Hempher, Ibn Abdul-Wahhab jadi ge-er
(wild with joy) dan menjadi terobsesi, merasa bertanggung jawab untuk
melahirkan suatu aliran baru di dalam Islam yang bertujuan memurnikan
dan mereformasi Islam.
Di dalam memoarnya, Hempher menggambarkan Ibn Abdul-Wahhab sebagai orang yang berjiwa “sangat tidak stabil” (extremely unstable), “sangat kasar” (extremely rude), berakhlak bejat (morally depraved), selalu gelisah (nervous), congkak (arrogant), dan dungu (ignorant).
Mata-mata Inggeris ini, yang memandang Ibn Abdul-Wahhab sebagai seorang yang bertipikal bebal (typical fool), juga mengatur pernikahan mut’ah bagi Ibn Abdul Wahhab dengan 2 wanita Inggeris yang juga mata-mata yang sedang menyamar.
Wanita
pertama adalah seorang wanita beragama Kristen dengan panggilan
Safiyya. Wanita ini tinggal bersama Ibn Abdul Wahhab di Basra. Wanita
satunya lagi adalah seorang wanita Yahudi yang punya nama panggilan
Asiya. Mereka menikah di Shiraz, Iran. 4]
KERAJAAN SAUDI-WAHHABI PERTAMA : 1744-1818
Setelah kembali ke Najd dari perjalanannya, Ibn Abdul-Wahhab mulai “berdakwah” dengan gagasan-gagasan liarnya di Uyayna. Bagaimana pun, karena “dakwah”-nya yang keras dan kaku, dia diusir dari tempat kelahirannya. Dia kemudian pergi berdakwah di dekat Dir’iyyah, di mana sahabat karibnya, Hempher dan beberapa mata-mata Inggeris lainnya yang berada dalam penyamaran ikut bergabung dengannya. 5]
Setelah kembali ke Najd dari perjalanannya, Ibn Abdul-Wahhab mulai “berdakwah” dengan gagasan-gagasan liarnya di Uyayna. Bagaimana pun, karena “dakwah”-nya yang keras dan kaku, dia diusir dari tempat kelahirannya. Dia kemudian pergi berdakwah di dekat Dir’iyyah, di mana sahabat karibnya, Hempher dan beberapa mata-mata Inggeris lainnya yang berada dalam penyamaran ikut bergabung dengannya. 5]
Dia
juga tanpa ampun membunuh seorang pezina penduduk setempat di hadapan
orang banyak dengan cara yang sangat brutal, menghajar kepala pezina
dengan batu besar 6]
Padahal,
hukum Islam tidak mengajarkan hal seperti itu, beberapa hadis
menunjukkan cukup dengan batu-batu kecil. Para ulama Islam (Ahlus
Sunnah) tidak membenarkan tindakan Ibn Abdul-Wahhab yang sangat
berlebihan seperti itu.
Walaupun
banyak orang yang menentang ajaran Ibn Abdul-Wahhab yang keras dan kaku
serta tindakan-tindakannya, termasuk ayah kandungnya sendiri dan
saudaranya Sulaiman Ibn Abdul-Wahhab, – keduanya adalah orang-orang yang
benar-benar memahami ajaran Islam -, dengan uang, mata-mata Inggeris
telah berhasil membujuk Syeikh Dir’iyyah, Muhammad Saud untuk mendukung Ibn Abdul-Wahhab. 7]
Pada
1744, al-Saud menggabungkan kekuatan dengan Ibn Abdul-Wahhab dengan
membangun sebuah aliansi politik, agama dan perkawinan. Dengan aliansi
ini, antara keluarga Saud dan Ibn Abdul-Wahhab, yang hingga saat ini
masih eksis, Wahhabisme sebagai sebuah “agama” dan gerakan politik telah
lahir!
Dengan
penggabungan ini setiap kepala keluarga al-Saud beranggapan bahwa
mereka menduduki posisi Imam Wahhabi (pemimpin agama), sementara itu
setiap kepala keluarga Wahhabi memperoleh wewenang untuk mengontrol
ketat setiap penafsiran agama (religious interpretation).
Mereka adalah orang-orang bodoh, yang melakukan kekerasan, menumpahkan darah, dan teror untuk menyebarkan paham Wahabi (Wahhabism)
di Jazirah Arab. Sebagai hasil aliansi Saudi-Wahhabi pada 1774, sebuah
kekuatan angkatan perang kecil yang terdiri dari orang-orang Arab Badui
terbentuk melalui bantuan para mata-mata Inggeris yang melengkapi mereka
dengan uang dan persenjataan. 8]
Sampai
pada waktunya, angkatan perang ini pun berkembang menjadi sebuah
ancaman besar yang pada akhirnya melakukan teror di seluruh Jazirah Arab
sampai ke Damaskus (Suriah), dan menjadi penyebab munculnya Fitnah
Terburuk di dalam Sejarah Islam (Pembantaian atas Orang-orang Sipil
dalam jumlah yang besar).
Dengan
cara ini, angkatan perang ini dengan kejam telah mampu menaklukkan
hampir seluruh Jazirah Arab untuk menciptakan Negara Saudi-Wahhabi yang
pertama.
Sebagai
contoh, untuk memperjuangkan apa yang mereka sebut sebagai syirik dan
bid’ah yang dilakukan oleh kaum Muslim, Saudi-Wahhabi telah mengejutkan
seluruh dunia Islam pada 1801, dengan tindakan brutal menghancurkan dan
menodai kesucian makam Imam Husein bin Ali (cucu Nabi Muhammad Saw) di
Karbala, Irak. Mereka juga tanpa ampun membantai lebih dari 4.000 orang
di Karbala dan merampok lebih dari 4.000 unta yang mereka bawa sebagai
harta rampasan. 9]
Sekali
lagi, pada 1810, mereka, kaum Wahabi dengan kejam membunuh penduduk tak
berdosa di sepanjang Jazirah Arab. Mereka menggasak dan menjarah banyak
kafilah peziarah dan sebagian besar di kota-kota Hijaz, termasuk 2 kota
suci Makkah dan Madinah.
Di
Makkah, mereka membubarkan para peziarah, dan di Madinah, mereka
menyerang dan menodai Masjid Nabawi, membongkar makam Nabi, dan menjual
serta membagi-bagikan peninggalan bersejarah dan permata-permata yang
mahal.
Para
teroris Saudi-Wahhabi ini telah melakukan tindak kejahatan yang
menimbulkan kemarahan kaum Muslim di seluruh dunia, termasuk
Kekhalifahan Utsmaniyyah di Istanbul.
Sebagai
penguasa yang bertanggung jawab atas keamanan Jazirah Arab dan penjaga
masjid-masjid suci Islam, Khalifah Mahmud II memerintahkan sebuah
angkatan perang Mesir dikirim ke Jazirah Arab untuk menghukum klan
Saudi-Wahhabi.
Pada
1818, angkatan perang Mesir yang dipimpin Ibrahim Pasha (putra penguasa
Mesir) menghancurkan Saudi-Wahhabi dan meratakan dengan tanah ibu kota
Dir’iyyah .
Imam
kaum Wahhabi saat itu, Abdullah al-Saud dan 2 pengikutnya dikirim ke
Istanbul dengan dirantai dan di hadapan orang banyak, mereka dihukum
pancung. Sisa klan Saudi-Wahhabi ditangkap di Mesir.
(Bersambung)
________________________________________
* Dr. Abdullah Mohammad Sindi
adalah seorang profesor Hubungan Internasional (professor of
International Relations) berkebangsaan campuran Saudi-Amerika. Dia
memperoleh titel BA dan MA nya di California State University,
Sacramento, dan titel Ph.D. nya di the University of Southern
California. Dia juga seorang profesor di King Abdulaziz University di Jeddah, Saudi Arabia.
Dia juga mengajar di beberapa universitas dan college Amerika termasuk
di : the University of California di Irvine, Cal Poly Pomona, Cerritos
College, and Fullerton College. Dia penulis banyak artikel dalam bahasa
Arab maupun bahasa Inggeris. Bukunya antara lain : The Arabs and the West: The Contributions and the Inflictions.
Catatan Kaki :
- [1] Banyak orang-orang yang belajar Wahabisme (seperti di Jakarta di LIPIA) yang menjadi para pemuja syekh-syekh Arab, menganggap bangsa Arab lebih unggul dari bangsa lain. Mereka (walaupun bukan Arab) mengikuti tradisi ke-Araban atau lebih tepatnya Kebaduian (bukan ajaran Islam), seperti memakai jubah panjang, menggunakan kafyeh, bertindak dan berbicara dengan gaya orang-orang Saudi.
- [2] Alexei Vassiliev, Ta’reekh Al-Arabiya Al-Saudiya [History of Saudi Arabia], yang diterjemahkan dari bahasa Russia ke bahasa Arab oleh Khairi al-Dhamin dan Jalal al-Maashta (Moscow: Dar Attagaddom, 1986), hlm. 108.
- [3] Untuk lebih detailnya Anda bisa mendownload “Confessions of a British Spy” : http://www.ummah.net/Al_adaab/spy1-7.htmlCara ini juga dilakukan Imperialis Belanda ketika mereka menaklukkan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia lewat Snouck Hurgronje yang telah belajar lama di Saudi Arabia dan mengirinmnya ke Indonesia. Usaha Snouck berhasil gemilang, seluruh kerajaan Islam jatuh di tangan Kolonial Belanda, kecuali Kerajaan Islam Aceh. Salah satu provokasi Snouck yang menyamar sebagai seorang ulama Saudi adalah menyebarkan keyakinan bahwa hadis Cinta pada Tanah Air adalah lemah! (Hubbul Wathan minal Iman). Dengan penanaman keyakinan ini diharapkan Nasionalisme bangsa Indonesia hancur, dan memang akhirnya banyak pengkhianat bangsa bermunculan.
- [4] Memoirs Of Hempher, The British Spy To The Middle East, page 13.
- [5] Lihat “The Beginning and Spreading of Wahhabism”, http://www.ummah.net/Al_adaab/wah-36.html
- [6] William Powell, Saudi Arabia and Its Royal Family (Secaucus, N.J.: Lyle Stuart Inc., 1982), p. 205.
- [7] Confessions of a British Spy.
- [8] Ibid.
- [9] Vassiliev, Ta’reekh, p. 117.
32 tanggapan
tp juga bisa benar atau salah sih. jangan 2 ini tulisan dari korban pembantaian yaitu “syiah” terutama yg mampu diposisikan terdzolimi wah………g benar nie
Benarkah ???
Mudah2an artikel ini bukan propaganda, harus di compare dengan sumber yg lain.
Mengomentari bung Jaka & bung Dinov.
Saya rasa artikel ini bukanlah artikel yang bertujuan menjelek-jelekan suatu institusi atau apa pun. Artikel ini jelas hanya menguak kebenaran. Bisa dilihat dari sumber-sumber artikel itu sendiri. Sumber nya jelas. Referensi nya dengan mudah bisa di periksa kembali kebenarannya.
Itu makanya akhirnya Allah SWT mengizinkan Putri Sultana (salah satu cucu Raja Abdul Aziz – Raja Pertama Kerajaan Al Sa’ud) untuk membeberkan kisah tragis hidupnya dan hidup kaum perempuan di Arab Saudi dalam bentuk Novel, yang kini sudah jadi Best Seller di hampir seluruh negara.
Bahkan bukan cuma penindasan terhadap kaum perempuan saja yang di ungkapakan oleh Putri Sultana. Tapi juga bagaimana warga Arab Saudi (termasuk anggota keluarga Kerajaan Al Sa’ud) menjalankan ajaran-ajaran Agama Islam.
Ia menceritakan bagaimana mereka hanya mau menjalankan ajaran yang dianggap menguntungkan mereka saja (apalagi jika ajaran itu adalah urusan pernikahan, poligami, poliandri & mut’ah). Dan dengan keilmuan nya yang sangat dangkal tentang Kasih Sayang terhadap sesama makhluk Tuhan, mereka dengan mudahnya saja menghukum mati siapa saja yang dianggap telah menyimpang dari keyakinan mereka, sekali lagi digaris bawahi “menyimpang dari keyakinan mereka” , (dan terkadang hanya karena masalah kehormatan, derajat, harkat & malu terhadap orang lain). Mereka juga meyakini bahwa kaum wanita hanya lah sebuah -maaf- alat pelampiasan nafsu sex belaka. Bahkan jika dalam satu keluarga lahir seorang anak perempuan, mereka menganggapnya itu sebuah kutukan Tuhan kepada keluarganya.
Padahal, andaikan mereka tahu, bahwa jenis kelamin anak yang lahir dari rahim-rahim wanita yang telah mereka nikmati itu ditentukan oleh Gen Sperma ayahnya. Apakah Gen X atau Gen Y sperma ayah yang bertemu dengan sel telur ibu.
Jika Gen X yang bertemu dengan sel telur, maka akan lahir anak perempuan. dan jika Gen Y yang bertemu dengan sel telur, makan akan lahir anak laki-laki.
Nah, kalau sudah begini, maka sebenarnya siapa yang patut di “kutuk”??
(Jika mereka merasa di “kutuk” Allah SWT).
di atas dunia ini, semakin lama bukannya wahabi, JI, ikhwanul muslimin, dsb yang bertambah pengaruhnya namun yg semakin banyak berkembang dan pertumbuhannya semakin pesat sekarang adalah “orang-orang munafik”. orang2 yg ngaku islam, berdalih membela Islam dan berjuang katanya atas dasar islam.., mengkritik ini benar, itu salah. padahal orang2 inilah yg akan membuat umat Islam semakin terpecah belah.
belum tentu pendapat dari tulisan ini benar, bisa2 kesombongan penulis mengakinatkan iblis leluasa mempengaruhi pemikiran dalam memahami suatu permasalhan.
Ajaran yg dibawa oleh Syeikh Abdul Wahab, bisa jadi benar saat itu…,kita gak tau sebenarnya keadaan saat itu. pendapat penulis menganggap ajaran wahabi di pengaruhi oleh pemerintahan inggris. tidak beralasan!!!. bisa jadi pendapat dari penulis referensi yg di baca penulis di blog ini yang dipengaruhi pemerintah inggris.
kerajaan saudi sekarang tidak bisa direpresentasikan dg ajaran yg di bawa oleh syekh abdul wahab. kalo di negara kita ini, kita tidak bisa menyamakan antara paham pemikiran soekarno dg pemikiran megawati atau orang yg mengatakan menganut aliran bung karno.
menurut saya pemahaman penulis di blog ini sangat lemah sekali. saya anjurkan supaya banyak membaca, menulislah apa yang mampu jgn memaksakan kehendak.., sesuatu yg dipaksakan itu adalah perbuatan syetan….
terima kasih
cerita terakhirnya lucu juga ^_^
btw…di tunggu bagian ke 2 ceritanya
Kelompok wahabi sepertinya pada nggak nyambung ya, Di indonesia mereka melarang utk berpolitik misalnya, tapi di arab saudi mereka sendiri yg jadi bapak politiknya, yg lebih ironis pemerintahannya berbentuk kerajaan… Gak nyunah dan lagi2 gk nyambung, utk pemilik blog ini terima kasih … Dan maju terus pantang mundur…Allahu Akbar, wassalam
Wahabi banyak merekrut orang badui dan bersifat puritan, dan sangat kurang dalam masalah hubungan harmoni sosial. Tapi kesuksesan membidani negara Saudi yang berdasarkan syariat islam (walaupun implementasinya tidak bebas dr oknum yang melanggar) adalah bukti bahwa ini kerajaan islam yang masih dalam haq nya. Kalo sudah menyeleweng dari syariah secara nyata maka nasibnya akan sama dengan kerajaan Islam turki yang runtuh di gantikan sytem sekuler.
seluruh ulama yang bermaksud mengembalikan islam kepada alqur`an dan sunnah pasti mendapat tantangan yang amat besar.
saya bukanlah pengikut wahabi tapi saya mengambil juga pendapat muhammad bin abdul wahab sebagaimana saya juga mengambil pendapat imam ghozali..
al qur`an dan hadits itu yang tsawabit (mutlak) selain itu mutaghoyiroh(relatif)
Sungguh Nabi SAW telah memberitakan akan datangnya Faham Wahabi ini dalam beberapa hadits, ini merupakan tanda kenabian beliau SAW dalam memberitakan sesuatu yang belum terjadi. Seluruh hadits-hadits ini adalah shahih, sebagaimana terdapat dalam kitab shahih Bukhari & Muslim dan lainnya”. Di antaranya:
الْفِتْنَةُ مِنْ هَا هُنَا الْفِتْنَةُ مِنْ هَا هُنَا وَأَشَارَ إِلَى الْمَشْرِق
يَخْرُجُ نَاسٌ مِنَ الْمَشْرِقِ يَقْرَأُوْنَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُوْنَ مِنَ الدِّيْنِ
كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ لاَ يَعُوْدُوْنَ فِيْهِ
حَتَّى يَعُوْدَ السَّهْمُ إِلَى فَوْقِهِ سِيْمَاهُمْ التَّحْلِيْقُ. رواه البخاري
Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al Qur’an namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka (tidak sampai ke hati), mereka keluar dari agama seperti anak anah keluar dari busurnya, mereka tidak akan bisa kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ke tempatnya, tanda-tanda mereka ialah bercukur. HR. Bukhari no 7123, Juz 6 hal 20748. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, Abu Dawud dan Ibnu Hibban.
Nabi SAW pernah berdoa
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ شَامِنَا, اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ يَمَنِنَا
Ya Alloh, berikanlah kami berkah dalam negara Syam dan Yaman.
هُنَاكَ الزَّلاَزِلُ وَالْفِتَنُ وَبِهَا يَطْلَعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ وَفِيْ رِوَايَةٍ قَرْنَا الشَّيْطَان
سَيَخْرُجُ فِيْ ثَانِيْ عَشَرَ قَرْنًا فِيْ وَادِيْ بَنِيْ حَنِيْفَةَ رَجُلٌ كَهَيْئَةِ الثَّوْرِ لاَيَزَالُُ يَلْعَقُ بَرَاطِمَهُ يَكْثُرُ
فِيْ زَمَانِهِ الْهَرَجُ وَالْمَرَجُ
يَسْتَحِلُّوْنَ أَمْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ وَيَتَّخِذُوْنَهَا بَيْنَهُمْ مَتْجَرًا وَيَسْتَحِلُّوْنَ دِمَاءَ الْمُسْلِمِيْنَ
http://www.pcnujaksel.com/index.php?option=com_content&view=article&id=53%3Ajamaah-haji-umrah-dan-proses-wahabisasi
Syaikh Abdul Aziz bin Baz
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan
Syaikh Abdurahman bin Nashir As-Sa’di
Syaikh Muqbil bin Hady Al-Wadi’i
Syaikh Muslim Abu Ishaq Al-Atsari
Syaikh Abul A’ala Maududi
Syaikh Abdul ‘Aziz Bin Abdullah Ar-Rajihi
Syaikh Syihabuddin Mahmud Al-Baghdadi Al-Alusi
Syaikh Muhammad Taqiuddin Al-Nabhani
Syaikh Muhammad al-Amin Asy-Syinqithi
Syaikh Abdurrahman As-Sudais
Syaikh Abdul Muhsin bin Hammad Al-Abbad
Syaikh Abdur Razaq bin Abdul Muhsin al-Abbad
Syaikh Ibrahim bin Muhammad Alu
Syaikh Hamud bin ‘Abdullah At-Tuwaijiri
Syaikh Shalih bin Abdul Aziz As-Sindi
Syaikh Muhammad Abduh bin Hasan
Syaikh Sayyid Muhammad Rasyid Ridha
Syaikh Ahmad Musthafa Al-Maraghi
Syaikh Muhammad Al-Fadlil ibn ‘Asyur
Syaikh Sayid Jamaluddin Al-Afghani
Syaikh Muhammad bin Ibrahim
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Ghaits
Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
Syaikh Muhammad Umar As-Sewed
Syaikh Abu Ishaq Al-Huwaini
Syaikh Ahmad bin Muhammad bin Manshur Al-‘Udaini
Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali
Syaikh Sayyid Qutb
Syaikh Hasan Al-Banna
Syaikh ‘Abdullah bin Shalfiq Al-Qasimi Azh-Zhafiri
Syaikh ‘Ali bin Yahya bin ‘Ali bin Muhammad Al-’Amiri Al-HaddadiUstadz Abdul Hakim bin Amir Abdat
Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Ustadz Abu ‘Amr AhmadUstadz Abu ‘Abdillah Muhammad Syarbini
Ustadz Dzulqarnain Al Makassariy
Ustadz ‘Abdul Mu’thi Al-Maidani
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
Ustadz Luqman Ba’abduh
Ustadz Muhammad Umar As-SewedUstadz Abu Mundzir Dzul AkmalUstadz Jafar Salih
Ustadz Idral Harits
Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al Atsary
Ustadz Abdurrahman Lombok
Ustadz Abu Umar IbrohimUstadz Adib
Ustadz Nashrullah Abdul Karim Lc.
Ustadz MukhtarUstadz Agus Suady
Ustadz Abdul Haq
Ustadz Abdul Jabbar Al-BantuliUstadz Abu Abdillah Muhammad Higa
Ustadz Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja, Lc.
Ustadz Abu ‘AliUstadz Zaid Susanto, Lc.Ustadz Arifin Ridin, Lc
Kekejian-kekejiannya wahabi dan kemungkaran-kemungkaran yang dilakukannya berupa:
1. Mengkafirkan ummat muslimin sebelumnya selama 600 tahun lebih (yakni 600 tahun sebelum masa Ibnu Taimiyah dan sampai masa Wahabi, jadi sepanjang 12 abad lebih- pen).
2. Membakar kitab-kitab yang relatif amat banyak (termasuk Ihya’ karya Al-Ghazali)3. Membunuh para ulama, orang-orang tertentu & masyarakat umum.
4. Menghalalkan darah dan harta mereka (karena dianggap kafir – pen)
5. Melahirkan jisim bagi Dzat Allah SWT.
6. Mengurangi keagungan Nabi Muhammad s a w, para Nabi & Rasul a s serta para Wali r a
7. Membongkar makam mereka dan menjadikan sebagai tempat membuang kotoran (toilet).
8. Melarang orang membaca kitab “DALAA’ILUL KHAIRAT”, kitab Ratib dan dzikir-dzikir, kitab-kitab maulid Dziba’.
9. Melarang membaca Shalawat Nabi s a w diatas menara-menara setelah melakukan adzan, bahkan telah membunuh siapa yang telah melakukannya.
10. Menyuap orang-orang bodoh dengan doktrin pengakuan dirinya sebagai nabi dan memberi pengertian kepada mereka tentang kenabian dirinya dengan tutur kata yang manis.
11. Melarang orang-orang berdo’a setelah selesai menunaikan sholat.
12. Membagi zakat menurut kemauan hawa nafsunya sendiri.
13. Dia mempunyai i’tikad bahwa Islam itu sempit.
14. Semua makhluk adalah syirik.
15. Dalam setiap khutbah dia berkata bahwa bertawasul dengan para Nabi, Malaikat dan para Wali adalah kufur.
16. Dia mengkafirkan orang yang mengucapkan lafadz: “maulana atau sayyidina” terhadap seseorang tanpa memperhatikan firman Allah yang berbunyi: “Wasayyidan” dan sabda Nabi s a w kepada kaum Anshar: “Quumuu li sayyidikum”, kata sayyid didalam hadits ini adalah shahabat Sa’ad bin Mu’adz.
17. Dia juga melarang orang ziarah ke makam Nabi s a w dan menganggap Nabi s a w itu seperti orang mati lainnya.
18. Mengingkari ilmu Nahwu, lughat dan fiqih, bahkan melarang orang untuk mempelajarinya karena ilmu-ilmu tsb dianggap bid’ah.
Dari ucapan dan perbuatan-perbuatannya itu jelas bagi kita untuk menyakini bahwa dia telah keluar dari kaidah-kaidah Islamiyah, karena dia telah menghalalkan harta kaum muslimin yang sudah menjadi ijma’ para ulama salafushsholeh tentang keharamannya atas dasar apa yang telah diketahui dari agama, mengurangi keagungan para Nabi dan Rasul, para wali dan orang-orang sholeh, dimana menurut ijma’ ulama’ keempat mazhab Ahlissunnah wal jama’ah / mazhab Salafushsholeh (yang asli – pen) bahwa mengurangi keagungan seperti itu dengan sengaja adalah kufur, demikian kata sayyid Alwi Al-Haddad”.
Dia berusia 95 tahun ketika mati dengan mempunyai beberapa orang anak yaitu Abdullah, Hasan, Husain dan Ali mereka disebut dengan AULADUSY SYEIKH atau PUTRA-PUTRA MAHA GURU AGUNG (menurut terminologi yang mereka punyai ini adalah bentuk pengkultusan-individu, mengurangi kemuliaan para Nabi dan Rasul tapi memuliakan dirinya sendiri – dimana kejujurannya? – pen). Mereka ini mempunyai anak cucu yang banyak dan kesemuanya itu dinamakan AULADUSY SYEIKH sampai sekarang.
Catatan: Kalau melihat 18 point doktrin Wahabi diatas maka jelaslah bahwa Muhammad bin Abdul Wahhab adalah seorang preman dan petualang akidah serta sama sekali tidak dapat digolongkan bermazhab Ahlissunnah Wal Jama’ah atau mazhab Salafush-Sholeh.
Ada lagi doktrin yang tidak disebutkan oleh penulis diatas yaitu:
1. Melarang penggunaan alat pengeras untuk adzan atau dakwa atau apapun.
2. Melarang penggunaan telpon.
3. Melarang mendengarkan radio dan TV
4. Melarang melagukan adzan.
5. Melarang melagukan / membaca qasidah
6. Melarang melagukan Al Qur’an seperti para qori’ dan qari’ah yakni yang seperti dilagukan oleh para fuqoha
7. Melarang pembacaan Burdah karya imam Busiri rahimahullah
8. Melarang mengaji “sifat 20″ sebagai yang tertulis dalam kitab Kifatayul Awam, Matan Jauharatut Tauhid, Sanusi dan kitab-kitab Tauhid Asy’ari / kitab-kitab Ahlussunnah Wal Jama’ah, karena tauhid kaum Wahabi berkisar Tauhid “Rububiyah & uluhiyah” saja.
9. Imam Masjidil Haram hanya seorang yang ditunjuk oleh institusi kaum Wahabi saja, sedang sebelum Wahabi datang imam masjidil Haram ada 4 yaitu terdiri dari ke 4 madzhab Ahlussunnah yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali. Inilah, apakah benar kaum Wahabi sebagai madzhab Ahlissunnah yang melarang madzhab Ahlussunnah?. Tepatnya, Wahabi adalah: “MADZHAB YANG MENGHARAMKAN MADZHAB”.
10. Melarang perayaan Maulid Nabi pada setiap bulan Rabiul Awal.
11. Melarang perayaan Isra’ Mi’raj yang biasa dilaksanakan setiap malam 27 Rajab, jadi peraktis tidak ada hari-hari besar Islam, jadi agama apa ini kok kering banget?
12. Semua tarekat sufi dilarang tanpa kecuali.
13. Membaca dzikir “La Ilaaha Illallah” bersama-sama setelah shalat dilarang
14. Imam dilarang membaca Bismillah pada permulaan Fatihah dan melarang pembacaan Qunut pada shalat subuh.
Doktrin-doktrin Wahabi ini tidak lain berasal dari gurunya Muhammad bin Abdul Wahhab yakni seorang orientalis Inggris bernama Hempher yang bekerja sebagai mata-mata Inggris di Timur Tengah guna mengadu domba kaum muslimin. Imprealisme / Kolonialisme Inggris memang telah berhasil mendirikan sekte-sekte bahkan agama baru ditengah ummat Islam seperti Ahmadiyah dan Baha’i. Jadi Wahabiisme ini sebenarnya bagian dari program kerja kaum kolonial.
FATWA MAJLIS ULAMA INDONESIA (MUI)
TENTANG PENDANGKALAN AGAMA DAN PENYALAHGUNAAN DALIL-DALIL
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Majelis Ulama Indonesia dalam Musyawarah Nasional II tanggal 11 – 17 Rajab 1400 H. bertepatan dengan tanggal 26 Mei – 1 Juni 1980 M.
MEMUTUSKAN
Memfatwakan :
Setiap usaha pendangkalan agama dan penyalahgunaan dalil-dalil adalah merusak kemurnian dan kemantapan hidup beragama. Oleh karena itu, Majelis Ulama Indonesia bertekad menanganinya secara serius dan terus menerus.
Jakarta, 17 Rajab 1400 H
1 Juni 1980 M
DEWAN PIMPINAN/MUSYAWARAH NASIONAL II MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua, Sekretaris,
ttd. ttd.
Prof. DR. HAMKA Drs.H. KAFRAWI
Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata’ala kepada seluruh manusia yang
akan bertambah bila diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi- bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata’ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang
yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau
mampu..
TENTANG PENDANGKALAN AGAMA SEPERTI PAHAM WAHABI DAN PENYALAHGUNAAN DALIL-DALIL
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Majelis Ulama Indonesia dalam Musyawarah Nasional II tanggal 11 – 17 Rajab 1400 H. bertepatan dengan tanggal 26 Mei – 1 Juni 1980 M.
MEMUTUSKAN
Memfatwakan :
Setiap usaha pendangkalan agama dan penyalahgunaan dalil-dalil adalah merusak kemurnian dan kemantapan hidup beragama. Oleh karena itu, Majelis Ulama Indonesia bertekad
menanganinya secara serius dan terus menerus.
Jakarta, 17 Rajab 1400 H
1 Juni 1980 M
DEWAN PIMPINAN/MUSYAWARAH NASIONAL II MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua, Sekretaris,
ttd. ttd.
Prof. DR. HAMKA Drs.H. KAFRAWI
Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata’ala kepada seluruh manusia yang
akan bertambah bila diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi - bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata’ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang
yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau
mampu..