Kamis, 20 Oct 2011
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/10/20/16449/penyerangan-serentak-
salibis-ke-wilayah-muslim-ambon-aparat-bungkam/
Penyerangan Serentak Salibis ke Wilayah Muslim Ambon, Aparat Bungkam
Ambon (voa-islam) - Pihak Salibis kembali melakukan perencanaan secara sistematis dengan melakukan penyerangan serentak ke wilayah-wilayah Islam di Ambon. Tadi pagi, Kamis (20/10/2011) kaum Nasrani kembali berulah, sekitar pukul 03.30 WIT mereka menyerang kaum Muslimin yang bermukin di Jalan Baru. Lagi-lagi, pihak Salibis melakukan provokasi terhadap kaum Muslimin dengan memukul pemuda Muslim yang sedang jaga malam.
Belum hilang dari ingatan kaum Muslimin kerusuhan Ambon tanggal 11 September 2011 lalu, yang telah menewaskan delapan orang kaum Muslimin, ratusan luka, dan ratusan rumah kaum Muslimin terbakar di Waringin dan Mardika. Situasi dan kondisi di Ambon yang selalu digembar-gemborkan aman dan kondusif, nyatanya tidak seperti yang diharapkan. Bentrokan yang terjadi dini hari tadi, begitu minim akan pemberitaan media nasional. Berikut ini adalah kronologis kejadian yang baru saja terjadi dini hari hingga pagi tadi di Ambon:
1. Berawal dari pemukulan, berlanjut dengan saling memaki antar dua kelompok sampai akhirnya terjadi bentrokan dengan menggunakan senjata berupa batu, parang, dan panah besi. Seperti telah di persiapkan massa salibis, anak panah besi tersebut berbentuk runcing ujungnya yang diluncurkan dengan alat yang menyerupai ketapel. Jarak tembak panah besi tersebut bisa mencapai 50 – 70 meter.
2. Anak-anak muda Muslim yang berkumpul di Jalan Baru ketika terjadi bentrokan tidak lebih dari 50 orang. Adapun massa Kristen dalam hitungan beberapa menit saja telah berkumpul lebih dari 300 orang. Mereka terkonsentrasi dari Tugu Trikora, Pohon Pule, sampai Jalan Baru.
3. Dengan jumlah yang tidak seimbang terjadilah bentrokan antar dua komunitas massa tersebut. Diketahui, dua orang Muslim terluka dalam bentrokan tersebut.
Massa Kristen yang berkonsentrasi di Tugu Trikora sampai jembatan Pohon Pule terus melakukan penyerangan ke arah kaum Muslimin, sampai akhirnya massa Kristen berhasil membakar 3 bangunan milik kaum Muslimin. Ketiga bangunan milik kaum Muslimin yang dibakar oleh kaum Salibis adalah : Toko Kayu Liani, Salon, dan tempat pembuatan kerajinan Gypsum. Ketiga tempat tersebut sekarang diberi dengan police line.
5. Bersamaan dengan terjadinya bentrokan di wilayah Jalan Baru sampai Pohon Pule pada Kamis dinihari, kaum salibis juga menyusup dan memprovokasi di daerah Muslim lainnya. Di Talake pihak Kristen mencoba memprovokasi kaum Muslimin dengan cara melempari pemukiman kaum Muslimin dengan batu.
6. Sedangkan di Mardika, beberapa orang Kristen dengan berkendaraan sepeda motor mencoba menyusup ke daerah Muslim. Ketika dipergoki oleh masyarakat Muslim, mereka melarikan diri ke arah kampung Kristen.
7. Kejadian di tiga tempat yang berbeda tersebut terjadi dalam waktu yang bersamaan, yaitu antara pukul 03.30 WIT. Melihat kejadian tersebut nampak dengan jelas bahwa pihak Kristen telah melakukan perencanaan dengan matang untuk melakukan penyerangan serentak ke wilayah-wilayah Islam.
Dari kejadian itu, tidak terlihat aparat keamanan yang bertindak atas provokasi yang selalu dilakukan oleh pihak Kristen. Semoga Allah Swt senantiasa melindungi kaum Muslimin di Ambon.
(Ahmad Widad/des)Kamis, 20 Oct 2011
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/10/20/16450/sniper-salibis-incar-warga-muslim-saat-bentrokan-ambon-
hari-ini/
Sniper Salibis Incar Warga Muslim Saat Bentrokan Ambon Hari ini
AMBON (voa-islam.com) – Dalam bentrokan padi dini hari tadi, di pihak Salibis terlihat sangat terencana dengan persiapan perang yang rapi, lengkap dengan para sniper dengan senjata api, baik laras panjang maupun pendek. Sementara pihak Islam mempertahankan diri dengan peralatan seadanya.
Bentrokan antara masa Muslim dan Kristen di Jalan baru sepertinya sudah direncanakan oleh pihak Kristen dengan matang dan terorganisir rapi. Hal ini bisa dilihat dari kronologis kejadian di TKP. Banyaknya masa Kristen yang berkumpul dengan cepat hanya dalam hitungan menit dan persiapan mereka dengan perlengkapan perang yang memadai untuk ukuran bentrok antar warga adalah bukti dan fakta di lapangan.
Pengamatan voa-islam.com di TKP ketika terjadinya bentrokan memang yang nampak massa Kristen bersenjatakan batu, parang dan panah besi saja, namun sebenarnya tidak demikian. Pasukan Kristen yang berada di garis depan bersenjatakan batu, parang dan panah besi, namun pasukan Kristen di bagian belakang ada beberapa pria yang membawa senjata api laras panjang dan pendek.
Menurut Fajar, nama alias, saksi mata yang berada di lokasi saat kejadian, ia melihat ada dua orang berpakaian hitam membawa senjata api. Tidak jelas senjata api jenis apa yang dibawa karena suasana masih gelap.
Dua pria tersebut berada di dekat tempat pencucian mobil di samping lorong yang menuju kampung Kristen Pardais. Tidak jauh dari tempat tersebut juga terlihat beberapa orang membawa senjata api laras pendek.
Ketika dua pria bersenjata api laras panjang mengarahkan senjatanya ke arah warga muslim, saksi Fajar berteriak kepada anggota Brimob dari Makassar yang sedang mengamankan massa dengan mengatakan; “Pak. itu ada orang yang mau menembak ke arah kita.” Mendengar teriakan itu dua orang pria bersenjata tersebut lari dengan cepat menuju perkampungan Kristen Pardais.
Bukan hanya pasukan Kristen bersenjata api yang turun dalam bentrokan di Jalan Baru, beberapa sniper Kristen pun telah siaga di beberapa titik menunggu kesempatan untuk membidik ke arah kaum muslimin.
Dengan perbandingan jumlah pasukan dan persenjataan yang tidak seimbang tersebut terjadilah bentrokan antara kelompok Islam dan Kristen di jalan baru. Akankah kaum muslimin Ambon menjadi korban kezaliman kaum salibis? Mudah-mudahan Allah menjaga mereka. [taz/ahmed widad]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar