Gerakan Anti Wall Street Mendunia, Bagaimana Indonesia?
NEW YORK (voa-islam.com) –
Gerakan anti- Wall Street yang dikenal dengan Duduki Wall Street (Occupy Wall Street/OWS) mendunia. Aksi unjuk rasa mereka, yang awalnya memprotes keserakahan korporasi global di Amerika Serikat (AS), menginspirasi gerakan serupa di berbagai negara, mulai dari Eropa hingga Asia.
Di Roma, Italia,
aksi demonstrasi berujung kerusuhan. Demonstran merusak kantor bank serta membakar mobil dan gedung militer, Sabtu (15/10) waktu setempat. Polisi anti-huru-hara berusaha menenangkan masa, tetapi para demonstran justru semakin panas.“ Hari ini (kemarin) hanya sebagai awal, kita akan melanjutkan gerakan global ini,” kata Andrea Muraro (24) mahasiswa yang ikut berdemonstrasi.
Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi mengecam aksi demonstrasi yang berujung kekerasan. “Kerusuhan ini sangat mengkhawatirkan bagi kehidupan warga sipil,” katanya. Kerusuhan akibat demonstrasi di Roma ini merupakan yang terparah dengan 70 orang terluka, 3 di antaranya dalam kondisi serius. Gerakan anti-Wall Street ini bermula di New York pada 17 September lalu. Mereka membawa pesan antikapitalis serta menyuarakan kekecewaan terhadap tingginya jumlah pengangguran dan lambatnya pemulihan ekonomi.
Awalnya, aksi hanya diikuti sekelompok kecil aktivis, tetapi belakangan terus meluas dan melibatkan banyak orang dengan beragam latar belakang. Gerakan Duduki Wall Street menargetkan aksi mereka bakal diikuti massa dari 951 kota di 82 negara, tersebar dari Amerika, Eropa hingga Asia.
Di Madrid, Spanyol,
aksi unjuk rasa berlangsung meriah. Aksi diikuti puluhan ribu orang dari berbagai latar belakang ekonomi. Itu merupakan unjuk kekuatan terbesar yang dilakukan sebuah gerakan di Taman Puerta del Sol, Madrid. Mereka mengekspresikan kemarahan atas peningkatan pengangguran dan menolak keberpihakan pemerintah terhadap pemilik modal.
Di Portugal,
50.000 orang ikut berdemonstrasi. “Kita adalah korban skandal spekulasi finansial.Kita harus mengubah akar sistem ini,” ujar Mathieu Rego (25) peserta demonstrasi. Gubernur Bank Sentral Italia, Mario Draghi, yang juga mantan eksekutif di raksasa Wall Street, Goldman Sachs, memahami aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai negara. “Anakmuda memiliki hak untuk marah,” katanya dalam pertemuan keuangan G-20 di Paris. “Mereka marah terhadap dunia keuangan. Saya pahammereka.”
Aksi protes juga terjadi di Amsterdam,Athena, Brussels, Jenewa, Paris, Sarajevo, dan Zurich.
Di Toronto, Kanada,
5.000 orang berdemonstrasi di distrik keuangan di kota itu. Mereka juga mendirikan tenda di taman kota. Kota London, Inggris, juga memanas. Polisi London telah menahan lima orang yang menggelar demonstrasi di Katedral St Paul. Tiga di antaranya ditahan karena menyerang polisi, sementara dua lagi melanggar ketertiban umum. BBC melaporkan 3.000 orang ikut dalam protes ini. Aksi serupa juga digelar di Bristol,Birmingham, Glasgow,dan Edinburgh.
Para aktivis dalam aksi protes ini membawa spanduk bertuliskan “Kita ini 99%” serta “Bankir ditalangi,kita yang dihabisi”. Julian Assange, pendiri Wikileaks, sebelumnya turut memberi pidato di depan sekelompok demonstran.
Dengan pengawalan ketat, Assange menegaskan dukungan terhadap“Duduki London”. “Sistem perbankan di London merupakan penerima uang korupsi,” katanya. Menteri Luar Negeri Inggris William Hague bersimpati atas aksi warga yang memprotes permasalahan ekonomi global.
“Itu benar bahwa banyak hal yang dihadapi dunia Barat dan terlalu banyak utang dimiliki oleh negara dan didukung dengan sistem bank yang telanjur rusak,” katanya seperti dikutip Reuters. Namun, menurut Hague, aksi demonstrasi bukan jawabannya. “Jawabannya adalah pemerintah harus mengontrol utang mereka. Saya khawatir demonstrasi di jalanan tidak akan menyelesaikan masalah,” tegasnya.
Adapun di New York, AS,
puluhan demonstran ditangkap polisi kemarin. Sebagian ditangkap di Times Square, sedangkan lainnya ditahan karena akan memasuki kantor cabang Citibank. Lima demonstran yang memakai topeng ditahan di tempat lain. Polisi sempat kesulitan menangkap para demonstran karena mereka bercampur-baur dengan para turis. “Sepanjang hari, sepanjang pekan, duduki Wall Street,” demikian teriakan para demonstran. Setidaknya terdapat 5.000 orang yang terlibat dalam aksi tersebut.
Mereka melakukan aksi unjuk rasa dengan berjalan melintasi Zanotti Park menuju Times Square. “Kami hancur, bank justru dapat dana talangan,” teriak para demonstran. Mereka juga berjalan ke arah Chase Bank demi mendukung 14.000 para pekerja yang dipecat setelah pemerintah mengucurkan dana talangan sebesar USD94,7 miliar. Para mahasiswa,aktivis serikat pekerja berdemonstrasi membawa spanduk bertuliskan“Kita adalah 99%”, “Kita adalah rakyat”, dan “Obama, kita butuh dukunganmu”.
Aksi itu tidak hanya berlangsung di kawasan Times Square, New York, tetapi juga di sejumlah kota lain seperti Los Angeles dan Pittsburgh yang diikuti ribuan orang.
Di Washington,
sebanyak 3.000 demonstran berkumpul di National Mall.“Kita telah memberikan dana talangan ke Wall Street. Saat ini adalah waktunya memberikan dana talangan bagi para pekerja Amerika,” kata Martin Luther King III, putra pejuang hak asasi manusia Martin Luther King, di tengah kerumunan demonstran seperti dikutip AFP.“Saya percaya jika ayah saya masih hidup, dia akan berdiri di sini bersama kita untuk ikut berdemonstrasi hari ini.”
Di Miami,
sedikitnya 1.000 warga menggelar demonstrasi. Mereka terdiri atas pemuda, pensiunan, dan korban pemutusan hubungan kerja. Mereka menentang ketamakan perusahaan, bank, dan perang. Aktor Hollywood Sean Penn menjadi selebritas yang mendukung aksi itu. “Saya mendukung semangat yang terjadi saat ini di Wall Street,” katanya kepada CNN.
Asia Turut Memanas
Aksi anti-Wall Street juga menginspirasi para aktivis di Asia untuk menggelar aksi demonstrasi.
Di Hong Kong,
demonstrasi digelar meski tidak banyak orang yang ikut aksi itu. “Banyak orang tidak ikut ambil bagian dalam aksi ini karena krisis ekonomi belum mencapai Hong Kong saat ini,” ujar aktivis sayap kiri Napo Wong Weng-chi. Menurutnya, kondisi ekonomi Hong Kong tidak seburuk AS dan Eropa. Sementara di Kuala Lumpur, 200 orang ikut dalam aksi yang mengecam ketamakan korporasi.
“Warga yang ikut aksi masih sedikit karena mereka belum tahu bahwa kita menggelar demonstrasi di sini.Masih kurangnya publikasi menjadi penyebab,” kata Fahmi Reza (34) dari Dewan Rakyat Kuala Lumpur, sebuah organisasi sosial. Beberapa demonstran mengusung spanduk bertuliskan “Duduki Dataran”.Aksi itu dibayangi kekerasan oleh aparat keamanan Malaysia yang kerap bertindak keras jika ada aksi demonstrasi.“Anti-kapitalisme bukan penyebab saya ikut aksi ini, tetapi antiotoriter menyebabkan saya sebagai warga menyuarakan hak-hak,” kata Wong Chin Huat, 38, seorang dosen yang ikut aksi itu.
Dari Singapura,
seorang yang tidak dikenal membuat akun Facebook dan Twitter yang menyerukan kepada warga Singapura untuk memprotes ketidakadilan pendapat dan kurangnya akuntabilitas dana kekayaan negara. Dalam pesan di situs sosial media itu, mereka menyerukan aksi demonstrasi pada hari ini. Namun, Singapura melarang demonstrasi dan pertemuan tanpa izin.
Jika kita melihat kondisi masyarakat dunia yang mulai marah dan bangkit melawan kezhaliman system ekonomi kapitalis, maka bagaimana dengan penduduk di negeri ini? Bukankah seharusnya masyarakat Indonesia dengan mayoritas muslim terbesar di dunia justru lebih wajib melawan system kapitalis dan menggantinya dengan system Islam? [ahmed widad/sd]
Helen Thomas: Zionis Yahudi Menguasai Gedung Putih, Wall Street, Kongres Dan Hollywood
Veteran wartawan Gedung Putih yang sudah dipecat karena mengkritik Israel, Helen Thomas mengatakan bahwa selama ini Zionis mengendalikan secara penuh kebijakan luar negeri dan lembaga-lembaga AS lainnya.
Lebih jelasnya Helen Thomas, mengatakan Israel tidak pernah bisa dikritik di Amerika Serikat karena Zionis mengendalikan kebijakan luar negeri Amerika serta lembaga-lembaga utamanya.
"Saya bisa menyebut siapapun presiden AS, tapi saya tidak bisa menyentuh Israel, yang memiliki jalan-jalan Yahudi di Tepi Barat," kata Thomas.
Kolumnis berusia 90 tahun ini mengatakan bahwa Gedung Putih, Kongres, Wall Street dan Hollywood semua dimiliki oleh Zionis.
"Kongres, Wall Street, Gedung Putih, dan Hollywood, dimiliki oleh Zionis. Tak ada pertanyaan, menurut pendapat saya," katanya.
Kelompok-kelompok Yahudi menyebut komentar Thomas 'tidak adil dan fanatik. Mereka juga mengecam pernyataan Helen Thomas tersebut. (sa/presstv)
Tiga Ribu Ulama Jabodetabek Tolak RUU Intelijen
Bertempat di Hall Volley GBK Senayan, sekitar tiga ribu ulama yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia melakukan unjuk rasa untuk menolak disahkannya RUU Intelijen. Hal tersebut karena RUU Intelijen dianggap sebagai penghalang dakwah Islam.
Mengomentari ucapan salah satu anggota Komisi I DPR RI yang pernah menyatakan bahwa tidak perlu kuatir dengan disahkannya RUU Intelijen ini selama tidak mengancam empat pilar bangsa, yang salah satu pilarnya adalah Pancasila, Ismail menegaskan bahwa hal tersebut hanya retorika.
“Ketika privatisasi, kenapa tidak dikatakan sebagai ancaman terhadap Pancasila? Tetapi ketika ada perjuangan menegakkan khilafah disebut mengancam Pancasila?” ungkap Ismail Yusanto, juru bicara HTI, di tengah hadirin yang berasal dari Jabodetabek ini.
Seperti diketahui publik, RUU ini katanya dimaksudkan untuk menjaga ‘ketahanan ideologi’ dari ancaman yang datang dari mana pun. Tapi, ketika privatisasi yang jelas-jelas memberikan peluang asing untuk menguasai sektor publik, hal tersebut tidak dianggap sebagai ancaman.
Dalam kesempatan tersebut, Ismail pun menyeru kepada para hadirin untuk menolak RUU Intelijen itu. “Hizbut Tahrir menyeru kepada ulama yang hadir untuk menolak RUU Intelijen. Setuju? " tanyanya.
“Setujuuu!" pekik peserta, termasuk Pimpinan Mahad Daarul Muwahhid KH M Shoffar Mawardi, Pimpinan Ponpes Al Husna KH Ahmad Zainuddin Qh, Mudir Ponpes Al Khairat Bekasi Kyai Amin Sholeh dan Mubaligh dari Tanjung Priok Habib Ahmad bin Idrus As Segaf. Mnh/joy
Pernyataan Sikap Sharia4Indonesia Menolak Kampanye dan Pelaksanaan Imunisasi Campak dan Polio
M. Fachry
Selasa, 18 Oktober 2011 12:12:30
Hits: 168
Pernyataan Sikap Sharia4Indonesia (Divisi Pelayanan Umat Bidang Kesehatan)
Menolak Kampanye dan Pelaksanaan Imunisasi Campak dan Polio Serentak di 17 Provinsi (18 Oktober – 18 November 2011)
Bismillahirrahmanirrahim
Kementerian Kesehatan menggandeng produsen vaksin nasional terbesar di Indonesia, PT Bio Farma akan melakukan kampanye dan pelaksanaan imunisasi campak dan polio serentak di 17 provinsi di Indonesia, mulai tanggal 18 Oktober – 18 November 2011.
Terkait dengan rencana tersebut, Sharia4Indonesia (Divisi Pelayanan Umat-Bidang Kesehatan) menyatakan dengan tegas MENOLAK kampanya dan pelaksanaan imunisasi campak dan polio yang dilakukan serentak di 17 provinsi tersebut.
Alasan penolakan tersebut adalah :
- Al-Qur’an Surat Al Baqarah (2) ayat : 168, yang berbunyi : “Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang ada di bumi. Dan janganlah engkau mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.”
- Hadits Rasulullah SAW., yang diiriwayatkan oleh Ibnu Majah, Baihaqi, dan lainnya yang dishahihkan oleh Bukhari dan Muslim : لاَ ضَرَرَ وَلَا ضِرَا رَ
Yang artinya : Tidak boleh berbuat sesuatu yang membahayakan (diri sendiri maupun orang lain)
3. Fakta bahwa Imunisasi bukan saja tidak berguna dalam mencegah penyakit tetapi juga kontraproduktif karena melukai sistem kekebalan tubuh yang meningkatkan resiko kanker, penyakit kekebalan tubuh, dan SIDS yang menyebabkan cacat dan kematian.
Selain menolak kampanye dan pelaksanaan imunisasi campak dan polio yang dilakukan serentak di 17 propinsi tersebut, Sharia4Indonesia (Divisi Pelayanan Umat-Bidang Kesehatan) juga menuntut dan merekomendasikan beberapa hal berikut, yakni :
- Penghentian kampanye dan pelaksanaan imunisasi campak dan polio yang dilakukan serentak di 17 propinsi, karena telah terbukti menghasilkan kondisi sakit, cacat, bahkan kematian pada si penerima vaksin, terutama bayi dan anak-anak.
- Mengganti kempanye dan pelaksanaan imunisasi campak dan polio tersebut dengan kampanye dan pelaksanaan imunisasi ala Nabi SAW, yakni dengan kembali ke pengobatan Rasulullah SAW (Thibbbun Nabawi)
- Untuk pencegahan (tindakan preventif) pengganti imunisasi ala Nabi SAW., adalah dengan cara tahnik untuk bayi, dan pemberian ASI. Serta bekam (hijamah) untuk anak-anak, remaja, dan dewasa, serta orang tua.
- Memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dengan cara mengkonsumsi obat-obatan herbal resep Rasulullah SAW., serta menjaga pola makan yang sehat, halalan thoyibban.
- Memberikan advokasi (pembelaan hukum) kepada seluruh warga masyarakat yang telah sadar akan bahaya imunisasi dan menolaknya, lalu kemudian mendapatkan intimidasi ataupun segala bentuk ancaman dan kedzoliman.
Demikian pernyataan sikap, tuntutan, serta rekomendasi Sharia4Indonesia (Divisi Pelayanan Umat-Bidang Kesehatan) atas kampanye dan pelaksanaan Imunisasi Campak dan Polio Serentak di 17 Provinsi (18 Oktober – 18 November 2011) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan PT Bio Farma. Semoga bisa menjadi peringatan bagi siapapun yang mau mengambil pelajaran.
“Janganlah engkap mencampur adukan yang haq dengan yang batil, dan janganlah engkau tutupi kebenaran, padahal engkau mengetahui.” (QS. Al Baqarah (2) : 42)
Blitar, 16 Oktober 2011
Ketua Sharia4Indonesia (Divisi Pelayanan Umat-Bidang Kesehatan)
Sharia4Indonesia Blitar Adakan Talkshow Stop Bahaya Vaksinasi
M. Fachry
Sabtu, 15 Oktober 2011 09:30:38
Hits: 1320
BLITAR (Arrahmah.com) –
Menyikapi rencana Kementerian Kesehatan yang akan mengkampanyekan dan melaksanakan imunisasi campak dan polio serentak di 17 provinsi di Indonesia, mulai tanggal 18 Oktober – 18 November 2011, termasuk di Jawa Timur, Sharia4Indonesia, Divisi Pelayanan Umat-Bidang Kesehatan Blitar mengadakan Talkshow Stop Bahaya Vaksinasi, Ahad, 16 Oktober 2011. Pada kesempatan tersebut, Pengurus Pusat Sharia4Indonesia rencananya akan membacakan pernyataan sikap untuk menolak imunisasi campak dan polio yang dilakukan serentak di 17 provinsi tersebut.
Perlukah Vaksin?
Vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan system imun dan syaraf, interaktif, kelemahan daya ingat, asma, sindrom keletihan kronis, lupus, arthritis reumatiod, sklerosis multiple, dan bahkan epilepsy. Hal itu disampaikan oleh Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika, Barbara Loe.
Sementara itu, dr. Muhammad Ali Toha Assegaf, Anggota IDI, Anggaota Ikatan Dokter Akupuntur Indonesia menyatakan kegelisahannya terhadap vaksin, Halalkah vaksin yang ada di negeri ini/perlukah vaksinasi? Dan amankah? Ini adalah kegelisahan saya sebagai dokter dan kegelisahan jutaan orang yang menyakini sabda Rasulullah SAW., : “Allah tidak menciptakan kesembuhan dari hal yang diharamkan atas kalian”. Juga Allah SWT tidak menjadikan barang haram sebagai obat bagi umatku”.
Anehnya, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan malah akan mengkampanyekan dan melaksanakan imunisasi campak dan polio serentak di 17 provinsi di Indonesia, mulai tanggal 18 Oktober – 18 November 2011, termasuk di Blitar, Jawa Timur.
Talkshow & Pernyataan Sikap Tolak Vaksin
Berkaitan dengan hal tersebut, Sharia4Indonesia, Divisi Pelayanan Umat-Bidang Kesehatan Blitar mengadakan Talkshow Stop Bahaya Vaksinasi, Ahad, 16 Oktober 2011. Acara akan dimulai pada pukul 07.30 WIB hingga selesai, dan bertempat di Panti Karya Dinas Sosial, Jalan. Ahmad Yani 30 Blitar. Pembicara dalam acara tersebut adalah :
- Hj. Ummu Salamah, SH., Hajjam (Jakarta, Penulis Buku Best Seller “Vaksinasi, Dampak, KOnspirasi & Solusi Sehat ala Rasulullah)
- Ustadz Faishal Ishaq (Jombang, Pakar Pengobatan Nabawi)
- Ustadz M Fachry (Jakarta, Pimred Arrahmah.com)
Pada kesempatan tersebut, Pengurus Pusat Sharia4Indonesia rencananya akan membacakan pernyataan sikap untuk menolak imunisasi campak dan polio yang dilakukan serentak di 17 provinsi tersebut.
Bagi yang berminat untuk mengikuti acara tersebut bisa mendaftar/memesan tiket kepada:
Abu Umar (081555916219)
Endang (08155035615)
Ummu Ken (085233344111), (03427772881)
(M Fachry/arrahmah.com)
Surat Terbuka Umat Islam kepada SBY: Ganti Sistem Korup atau Revolusi.!!
Rasul Arasy
Selasa, 18 Oktober 2011 13:12:01
Hits: 15
Penyeleseian kasus korupsi yang seolah tak pernah terseleseikan, dimana hukum menjadi mandul dalam memberi hukuman setimpal bagi para koruptor sehingga memberi ruang dan kesempatan bagi regenerasi koruptor di Indonesia, membuat rakyat mulai gera. Pemerintah dan lembaga peradilan tampak setengah-setengah menangani kasus korupsi sehingga kepercayaan rakyat pun makin lama makin hilang.
Terkait hal tersebut, Forum Umat Islam mengirimkan surat terbuka kepada Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Berikut adalah isi surat tersebut:
Kepada
Saudara Presiden Republik Indonesia
Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
Di Jakarta
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Saudara Presiden Republik Indonesia
Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
Di Jakarta
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Udara Jakarta yang panas barangkali tidak sepanas hati masyarakat Jakarta dan masyarakat Indonesia pada umumnya yang menghendaki perubahan rezim dan sistem di negeri yang sejak 2004 diamanahkan di pundak saudara.
Saya yakin saudara sudah mendengar bahwa masyarakat sudah tidak sabar menunggu langkah saudara untuk menyelesaikan perkara bangsa dan negara yang kian karut marut ini, khususnya korupsi yang sudah sangat akut dan sistemik yang tidak mungkin lagi dihentikan dengan cara-cara konvensional, termasuk cara-cara KPK. Apalagi keputusan Saudara sering tampak tidak jelas arahnya, seperti apa urgensi dari pengangkatan 13 wakil menteri selain penghamburan anggaran negara?
Saya yakin saudara bisa merasakan bahwa rakyat yang sudah bosan dengan politik pencitraan, permainan isu, dan pengalihan perhatian kini makin marah. Karena mereka makin sengsara. Tentu saudara sudah mendengar petani kentang telah berteriak: Hentikan impor kentang atau kita impor Presiden! Tentu saudara sudah mendengar foto saudara hilang dari gedung DPR.
Tentu saudara sudah mendengar para jenderal pensiunan sudah menulis di dinding kantor mereka: SBY mundur terhormat, atau dilengserkan rakyat!. Dan baru-baru ini para jenderal pensiunan dan sejumlah aktivis pemuda dan mahasiswa telah mengeluarkan maklumat “memecat” Saudara dari jabatan kepala negara dan akan membentuk pemerintahan sementara untuk menjalankan Pancasila dan UUD 1945 yang murni dan konsekuen. Kondisi ke arah revolusi rakyat/sosial dan anarkisme seperti di Tunisia, Mesir, Libya, dan negara-negara Timur Tengah lainnya tampaknya tinggal tunggu waktu saja.
Oleh karena itu, tergantung Saudara mengantisipasi dan menyikapinya. Apakah Saudara berani ambil keputusan yang betul-betul berpihak kepada rakyat, tidak lagi kepada segelintir konglomerat dan pejabat yang mengabdi kepada syahwat kaum serakah di Amerika Serikat?
Ya, apakah Saudara berani segera mengubah arah kebijakan negara yang kini didominasi penindasan dan penghisapan oleh sistem neolib yang menjarah seluruh harta umat manusia di seluruh dunia untuk memanjakan syahwat mereka yang menguasai saham di wall street? Artinya, apakah Saudara berani memproklamirkan kembali kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia dari seluruh kekuatan modal asing yang telah menghisap setiap jengkal tanah air kita yang kaya raya dan menata kehidupan baru Indonesia yang bebas dan bersih dari unsur-unsur penjajahan kaum kafir neo-kolonialis, neo-imperialis, neo-liberalis itu?
Artinya, apakah Saudara berani mengambil kembali seluruh aset-aset rakyat yang terlanjur diserahkan kepada asing; menghentikan seluruh kegiatan antek-antek neolib yang beroperasi di negeri ini, termasuk menutup fakultas-fakultas ekonomi neolib di seluruh universitas di NKRI ini, yang selama ini telah meratakan jalan bagi para penjajah untuk menjarah harta kekayaan rakyat.
Jika saudara berani, maka segeralah memanggil para menteri dan pejabat saudara. Baik sipil maupun militer, untuk Saudara ajak rundingan menyelesaikan permasalahan ini dengan cara yang saksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya. Ajaklah mereka untuk sama-sama mengakhiri jabatan dengan husnul khatimah, yaitu dengan cara mengubah sistem yang ada ini dan mengganti dengan sistem lain yang menjamin kehidupan rakyat secara nyata. Siapa yang setuju, itulah pejabat amanah. Yang tidak, itulah pengkhianat!
Untuk mendapatkan dukungan konkret dari rakyat, ada dua langkah perlu diambil:
Pertama, .
Kedua,
Saudara dan seluruh pejabat yang telah bertaubat itu segera berembuk dengan para ulama dan para aktivis Islam yang faham hukum-hukum syariat Allah dalam bidang ekonomi, politik, dan pemerintahan; yang selama ini berani mengkritik dan menentang kebijakan Saudara; yang selama ini berpihak kepada umat dan menentang Amerika Serikat; yang selama ini dipojokkan dan menjadi bulan-bulanan media massa kaum neolib serta para anteknya.
Berembuklah dengan mereka tentang bagaimana membangun Indonesia yang baru, yang bersih dari korupsi, yang berkah bagi seluruh rakyat Indonesia (Qs Al-A’raf 96).
Semoga Saudara tidak ragu mengambil keputusan perubahan dan tidak keliru mengambil kawan (Qs Al-Munafiqun 8).
Semoga rakyat masih bisa sabar menunggu keputusan yang sangat dinantikan itu. Dan semoga Saudara bisa mengakhiri masa jabatan Saudara dengan husnul khatimah. Wallahu a’lam!
Wabillahit taufiq walhidayah,
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, 19 Dzulqa’dah 1432 H/17 Oktober 2011
Forum Umat Islam (FUI)
KH. Muhammad Al-Khaththath
Sekretaris Jenderal
Kaum Muslimin Ambon bangun pos kamling, antisipasi provokasi dan penyusupan
M. Fachry
Selasa, 18 Oktober 2011 11:51:12
Hits: 186
AMBON (Arrahmah.com) –
Mengantisipasi provokasi dan penyusupan dari pihak kristen, kaum Muslimin Ambon membangun pos kamling di Mardika, Ambon, Senin (17/10/2011).
Selain mengantisipasi provokasi dan penyusupan dari pihak kristen, pembangunan pos kamling juga dimaksud agar tidak ada lagi penangkapan warga Muslim secara serampangan dan tanpa bukti. Semoga!
Kaum Muslimin bangun pos kamling
Pasca provokasi yang dilakukan pihak Kristen, yakni melakukan pembakaran rumah kost milik orang Islam bernama Marjianto di Jalan Mutiara, Mardika, Ambon Ahad kemarin (16/10/2011), kaum Muslimin pada hari Senin (17/10/2011) membuat pos kamling di daerah perbatasan Mardika, yang memisahkan komunitas Muslim dan Kristen. Peristiwa pembakaran rumah kost di jalan Mutiara, Mardika, terjadi pada hari Ahad malam (16/10/2011) pukul 21.30 WIT dan menghanguskan rumah kost milik Marjianto yang berada di belakang gedung Pusat Pendidikan Komputer (PUSDIKOM).
Untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali, maka kaum Muslimin Ambon pada Senin siang (17/10/2011), terutama yang tinggal di perbatasan Mardika bergotong royong membangun pos kamling yang dibiayai dari swadaya masyarakat.
Peristiwa pembakaran rumah milik Muslim oleh kaum salibis di daerah Mardika telah terjadi berulang kali. Hal yang sama terakhir terjadi pada tanggal 12 September 2011 lalu, ketika terjadi kerusuhan yang melanda kota Ambon. Pada tanggal tersebut telah terjadi penyerangan oleh pihak Kristen terhadap perumahan kaum Muslimin yang ada di Mardika. Pada peristiwa tersebut puluhan rumah kaum Muslimin dan sebuah pabrik tahu milik warga Muslim habis dibakar oleh massa Kristen. Disamping itu, telah berulang kali masa Kristen melakukan penyusupan ke wilayah Muslim untuk melakukan terror. Upaya provokasipun kerap dilakukan oleh massa Kristen terhadap kaum Muslimin yang bermukin di wilayah tersebut dengan cara melempari rumah warga Muslim dengan batu.
Untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa serupa, maka berkoordinasi dengan RT setempat dan pihak keamanan (TNI) disepakati oleh warga untuk membangun pos kamling di belakang gedung PUSDIKOM. Dengan dibangunnya pos kamling yang dibiayai secara swadaya oleh masyarakat diharapkan bisa mencegah terjadinya upaya penyusupan dan provokasi oleh pihak Kristen. Setelah pos kamling tersebut dibangun, nantinya akan dibuat jadwal jaga malam secara bergilir oleh warga Muslim Mardika.
Mewujudkan kondisi kondusif di Ambon
Apa yang dilakukan oleh warga Muslim Mardika, Ambon, menunjukkan keinginan mereka untuk menciptakan keadaan yang kondusif. Meskipun sudah 4 kali ada warga Muslim yang ditangkap oleh polisi karena dianggap sebagai pembuat onar dan provokator. Padahal, pada akhirnya tuduhan polisi tersebut tidak pernah terbukti.
Masyarakat Muslim Mardika, Ambon berharap setelah dibangunnya pos kamling tersebut tidak aka nada lagi pembakaran terhadap rumah warga Muslim oleh kaum salibis, tidak ada lagi penyusup dan provokator nasrani yang menteror warga Muslim, dan mereka juga berharap tidak ada lagi aparat polisi yang menangkap warga Muslim secara serampangan tanpa bukti dan tanpa prosedur yang benar. Semoga!
(M Fachry/arrahmah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar