10 tank "Israel" dihancurkan Brigade Izzudiin Al-Qassam
Senin, 24 Ramadhan 1435 H / 21 Juli 2014 23:44
GAZA (Arrahmah.com) – Sayap
militer Hamas, Brigade Izzudiin Al-Qassam, Ahad (20/7/2014) pagi
mengumumkan, para pejuang mereka berhasil meledakan sepuluh tank dan
kendaraan pengangkut tentara dan rumah yang menjadi markaz mereka di
kawasan Timur Gaza, dan Khan Younis dalam operasi penghadangan terhadap
pasukan zionis, sebagaimana dilansir IP.
Dalam rilis resminya, Brigade Izzudiin Al-Qassam menegaskan, para mujahid mereka telah berhasil meledakan 6 tank jenis Merkava di Khan Younis Timur, dengan senjata jenis RPG.
Selain itu, 4 tank lainnya diledakan di Timur Gaza, dan sebuah rumah perlindungan pasukan zionis di Gaza Timur dengan granat dan senjata jenis Tandom.
Faksi Perlawanan Palestina melanjutkan serangan terhadap pasukan zionis di dua kawasan tersebut, diprediksi kerugian besar dialami pasukan zionis yang tak bisa bergerak leluasa di sana.
Brigade Al-Qassam menegaskan, para pejuang mereka telah bersiap untuk menyerang pasukan infantri zionis dan kendaraan angkut di Gaza Timur. Saat ini alhamdulillah telah menewaskan 14 orang di kalangan militer zionis.
Sejak awal agresi, Selasa (8/7) Gaza menjadi laboratorium pembunuhan “Israel”, ribuan serangan udara, darat dan laut telah mereka gencarkan. Warga Palestina yang gugur sudah mencapai lebih dari 500 orang Palestina, dan ribuan lainnya terluka. Agresi biadab ini menyisakan ribuan rumah hancur dan terjadinya pembantaian masal tanpa perikemanusiaan. Fanshurna yaa Robbi. (adibahasan/arrahmah.com)
Dalam rilis resminya, Brigade Izzudiin Al-Qassam menegaskan, para mujahid mereka telah berhasil meledakan 6 tank jenis Merkava di Khan Younis Timur, dengan senjata jenis RPG.
Selain itu, 4 tank lainnya diledakan di Timur Gaza, dan sebuah rumah perlindungan pasukan zionis di Gaza Timur dengan granat dan senjata jenis Tandom.
Faksi Perlawanan Palestina melanjutkan serangan terhadap pasukan zionis di dua kawasan tersebut, diprediksi kerugian besar dialami pasukan zionis yang tak bisa bergerak leluasa di sana.
Brigade Al-Qassam menegaskan, para pejuang mereka telah bersiap untuk menyerang pasukan infantri zionis dan kendaraan angkut di Gaza Timur. Saat ini alhamdulillah telah menewaskan 14 orang di kalangan militer zionis.
Sejak awal agresi, Selasa (8/7) Gaza menjadi laboratorium pembunuhan “Israel”, ribuan serangan udara, darat dan laut telah mereka gencarkan. Warga Palestina yang gugur sudah mencapai lebih dari 500 orang Palestina, dan ribuan lainnya terluka. Agresi biadab ini menyisakan ribuan rumah hancur dan terjadinya pembantaian masal tanpa perikemanusiaan. Fanshurna yaa Robbi. (adibahasan/arrahmah.com)
Topik:
Al Qassam Tewaskan 110 Tentara Zionis Israel
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap
militer gerakan perlawanan Hamas, menyatakan telah menewaskan setidaknya
110 perwira dan prajurit tentara penjajah Zionis Israel serta melukai
ratusan lainnya sejak dimulai perang darat.
Dalam pernyataan resminya dikeluarkan Senin (28/7) sebagaimana diterima Mi’raj Islamic News Agency, Al Qassam menegaskan telah memberikan kerugian besar terhadap Zionis Israel.
Selain perwira dari pasukan yang mereka sebut sebagai satuan elite, sejumlah tank dan pesawat tempur tanpa awak (drone) milik militer Zionis Israel juga berhasil dihancurkan.
Jumlah tentara Zionis tewas yang disebutkan merupakan hasil hitungan langsung Al-Qassam di lapangan saat terjadi baku tembak langsung dengan tentara penjajah Zionis Israel. Jumlah tersebut belum termasuk yang tewas di dalam tank yang berhasil dihancurkan oleh para pejuang Palestina.
Pada hari ke-22 agresi Zioni Israel ke Gaza, Al Qassam berhasil menewaskan setidaknya dalam satu hari itu sejumlah 19 tentara penjajah Zioniz Israel.
Dua aksi heroik ditunjukkan oleh Al-Qassam pada Senin (28/7) pukul 18.45 waktu Gaza berhasil menyusup ke pertahanan musuh dan menyerang sejumlah besar pasukan penjajah Zionis Israel dari batalion Nahal Oz.
Dalam pernyataan resminya dikeluarkan Senin (28/7) sebagaimana diterima Mi’raj Islamic News Agency, Al Qassam menegaskan telah memberikan kerugian besar terhadap Zionis Israel.
Selain perwira dari pasukan yang mereka sebut sebagai satuan elite, sejumlah tank dan pesawat tempur tanpa awak (drone) milik militer Zionis Israel juga berhasil dihancurkan.
Jumlah tentara Zionis tewas yang disebutkan merupakan hasil hitungan langsung Al-Qassam di lapangan saat terjadi baku tembak langsung dengan tentara penjajah Zionis Israel. Jumlah tersebut belum termasuk yang tewas di dalam tank yang berhasil dihancurkan oleh para pejuang Palestina.
Pada hari ke-22 agresi Zioni Israel ke Gaza, Al Qassam berhasil menewaskan setidaknya dalam satu hari itu sejumlah 19 tentara penjajah Zioniz Israel.
Dua aksi heroik ditunjukkan oleh Al-Qassam pada Senin (28/7) pukul 18.45 waktu Gaza berhasil menyusup ke pertahanan musuh dan menyerang sejumlah besar pasukan penjajah Zionis Israel dari batalion Nahal Oz.
Pasukan khusus Al-Qassam berusaha menangkap hidup-hidup salah seorang
prajurit penjajah Zionis Israel, namun karena kondisi di lapangan tidak
memungkinkan sehingga upaya itu belum berhasil.
Dalam operasi itu, Al-Qassam berhasil menewaskan 10 tentara Zionis Israel dan merampas sebuah senjata api dari jenis senapan serbu Tavor bernomor 438522900×95 yang biasa digunakan oleh pasukan elite Zionis Israel. Setelah melakukan aksi tersebut, sembilan pejuang Al-Qassam berhasil kembali dengan selamat.
Dalam operasi itu, Al-Qassam berhasil menewaskan 10 tentara Zionis Israel dan merampas sebuah senjata api dari jenis senapan serbu Tavor bernomor 438522900×95 yang biasa digunakan oleh pasukan elite Zionis Israel. Setelah melakukan aksi tersebut, sembilan pejuang Al-Qassam berhasil kembali dengan selamat.
Sabtu, 6 Syawwal 1435 / 02 Agustus 2014
facebook Twitter Instagram
Solopos.com, SOLO –
Kongres Amerika Serikat (AS) menyetujui bantuan dana kepada pemerintah Israel sebesar US$225 juta atau senilai Rp2,6 triliun. Keputusan tersebut dilandasi atas klaim Israel yang menyebutkan dua tentara mereka tewas di tangan Palestina di sebuah terowongan tersembunyi milik kelompok Hamas.
VOA, Sabtu (2/8/2014), melaporkan pemberian dana bantuan tersebut kini tengah dalam proses akhir yakni menunggu persetujuan dari Presiden AS Barrack Obama. Setelah mendapat tanda tangan dari Obama, dana tersebut akan segera diberikan kepada Israel untuk pembiayaan rudal pertahanan.
Sebelumnya pada Jumat (1/8/2014), Obama menegaskan dukungannya pada pemerintah Israel yang menurutnya memiliki hak untuk membela diri. Ia juga menyerukan pada kelompok Hamas untuk membebasan prajurit Israel yang diduga telah diculik oleh mereka.
Tentara Israel yakni Letnan Hadar Goldin, 23, diduga mengalami penculikan oleh kelompok Hamas pada Jumat pukul 09.30 waktu setempat sekitar 90 menit setelah gencatan senjata kemanusiaan Israel dan Palestina dilakukan. Militer Israel melaporkan tengah mencari tentara mereka yang hilang dan mengirimkan pesan teks kepada warga untuk tetap berlindung di dalam rumah.
Setidaknya 140 warga Palestina dan dua tentara Israel tewas pada hari Jumat (1/8/2014). Serangan udara dan darat terus menerus menggempur wilayah Palestina sehigga menewaskan banyak warga sipil.
- See more at:
http://salam-online.com/2014/07/militer-zionis-terkepung
10 tank "Israel" dihancurkan Brigade Izzudiin Al-Qassam
Abbas bantah Hamas di balik penculikan remaja Israel
Minggu, 22 Juni 2014 07:32 WIB |
Ramallah (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Presiden Palestina Mahmoud
Abbas pada Sabtu (21/6) mengatakan bahwa tidak ada bukti Gerakan
Perlawanan Islam (HAMAS) berada di belakang penculikan tiga remaja
Yahudi di Tepi Barat Sungai Jordan.
Abbas mengeluarkan pernyataan itu kepada wartawan setelah pertemuan dengan anggota Perhimpunan Wartawan Arab yang diselenggarakan dalam satu konferensi di Ramallah di Tepi Barat Sungai Jordan dan di Jalur Gaza sebagai solidaritas buat Jerusalem.
Ia juga memberitahu wartawan bahwa penculikan tiga remaja Yahudi di Tepi Barat Sungai Jordan dapat terjadi di mana saja,
"Tapi, hal itu tidak bisa dibenarkan dan tak bisa diterima baik," ujarnya.
Ia menambahkan, rakyat Palestina berusaha sekuat mungkin untuk mengembalikan ketiga remaja Yahudi itu.
Tiga remaja Yahudi hilang di dekat Al-Khalil (Hebron) di bagian selatan Tepi Barat pada Kamis (12/6).
Israel menuduh HAMAS "terlibat dalam penculikan tersebut" sehingga militernya melancarkan operasi di Tepi Barat, dan menangkap lebih dari 400 orang Palestina, termasuk anggota parlemen, mantan tahanan dan pemimpin masyarakat.
Menurut Abbas, militer Israel menembak hingga tewas dua pemuda Palestina di Tepi Barat selama operasi militer satu-pekan di seluruh Tepi Barat untuk mencari ketiga orang Yahudi itu.
(Uu.C003)
Abbas mengeluarkan pernyataan itu kepada wartawan setelah pertemuan dengan anggota Perhimpunan Wartawan Arab yang diselenggarakan dalam satu konferensi di Ramallah di Tepi Barat Sungai Jordan dan di Jalur Gaza sebagai solidaritas buat Jerusalem.
Ia juga memberitahu wartawan bahwa penculikan tiga remaja Yahudi di Tepi Barat Sungai Jordan dapat terjadi di mana saja,
"Tapi, hal itu tidak bisa dibenarkan dan tak bisa diterima baik," ujarnya.
Ia menambahkan, rakyat Palestina berusaha sekuat mungkin untuk mengembalikan ketiga remaja Yahudi itu.
Tiga remaja Yahudi hilang di dekat Al-Khalil (Hebron) di bagian selatan Tepi Barat pada Kamis (12/6).
Israel menuduh HAMAS "terlibat dalam penculikan tersebut" sehingga militernya melancarkan operasi di Tepi Barat, dan menangkap lebih dari 400 orang Palestina, termasuk anggota parlemen, mantan tahanan dan pemimpin masyarakat.
Menurut Abbas, militer Israel menembak hingga tewas dua pemuda Palestina di Tepi Barat selama operasi militer satu-pekan di seluruh Tepi Barat untuk mencari ketiga orang Yahudi itu.
(Uu.C003)
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © 2014
LiputanIslam.com — Dalam beberapa hari terakhir ini, beberapa media-media Barat dan Israel, semisal Usatoday, The Guardian, Times of Israel, kompak menurunkan artikel terkait penculikan tiga remaja Israel di Tepi Barat. Mereka mengutip pengakuan ‘tokoh’ Hamas bahwa pelaku penculikan adalah Hamas. Situs Islamtoleran.com juga ikut-ikutan melaporkan pernyataan tersebut.
Sebelumnya, Liputan Islam telah mengungkap bahwa penculikan itu dilakukan oleh kelompok militan Ansar al-Daulah al-Islamiyyah fi Bait al-Maqdis yang terindikasi berafiliasi dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. (Baca: Inilah, Pelaku Penculikan Tiga Remaja Israel). Harap dicatat, bahwa militan ini telah mengakui bahwa mereka yang melakukan penculikan tersebut.
Nah jika kini tiba-tiba saja ada sosok yang ‘ujug-ujug’ mengaku sebagai pemimpin Hamas, dan menyatakan bahwa Hamas yang melakukan penculikan itu, seharusnya disikapi dengan kritis, bukan langsung ditelan mentah-mentah. Minimal, kita harus mempertanyakan, siapakah sosok yang mengaku diri sebagai ‘pemimpin Hamas’ tersebut?
Namanya, Saleh Arouri (SA), menetap di Turki. Uniknya, media-media ini tidak kompak dalam memberikan predikat kepadanya. The Guardian, menyebut SA sebagai ‘Veteran Hamas’, Times of Israel menyebutnya sebagai ‘deported terrorist’ sedangkan Daily Mail menyebutnya sebagai ‘a long-serving militant’. Bandingkan, dengan predikat yang diberikan kepada Khaleed Meshal, semua media pasti kompak menyebutnya sebagai Kepala Biro Politik Hamas.
Jadi, siapa SA sebenarnya?
Dari pernyataan media-media tersebut diatas, bisa disimpulkan bahwa SA adalah salah satu pejuang Hamas, namun telah meletakkan senjata, menetap di Turki, dan karenanya, ia disebut veteran Hamas.
Di Indonesia, kita menemukan banyak veteran, dan hal itu tidak terdengar aneh. Belanda dan Jepang, sudah enyah dari Indonesia, tidak ada lagi peperangan. Namun bagaimana dengan Palestina? Apakah perjuangan mengusir Zionis Israel sudah berakhir, sehingga harus meletakkan senjata dan memilih berleha-leha di Turki?
Bukankah selama ini kita kerap menemukan, bahwa pejuang-pejuang Hamas berperang hingga titik darah penghabisan, dan mereka gugur sebagai syuhada dalam membela tanah air tercinta?
Tentu, meletakkan senjata dan hidup tenang juga merupakan hak. Siapapun bisa melakukannya. Hanya saja, setelah cuci tangan dari perjuangan dan memilih meninggalkan Palestina, apakah ia masih layak disebut ‘Pemimpin Hamas’? Mikir dong !
Lebih aneh lagi, ia mengeluarkan pernyataan itu kepada media-media Barat corong Zionis, yang memang ‘bertugas’ membuat propaganda untuk mendeskreditkan perjuangan Hamas. Jika pejuang-pejuang Indonesia di jaman penjajahan menggunakan bambu runcing untuk melawan Belanda – dan kini kita mengenangnya sebagai pahlawan, lalu mengapa Hamas tidak boleh melawan Israel, yang juga menjajah negerinya? Mengapa kelompok yang membela negaranya harus disebut teroris? Mikir dong !
Ella Devianti, seorang jurnalis yang pernah meliput ke Gaza, juga mengungkapkan keprihatinannya atas artikel yang diangkat situs Islamtoleran.com, yang tak lebih dari perpanjangan propaganda Barat dan Israel. (Baca: Kisah Perjalanan ke Gaza)
“Pertama, saya sedih dengan website Islam Toleran ini. Judulnya toleran tapi isu-isu yang diangkat lebih sering provokatif dan memecah belah,” sesalnya.
“Kedua, saya pernah liputan ke Gaza dan bertemu dengan pasukan khususnya Hamas. Warga Gaza tidak pernah merasa takut atau benci dengan Hamas. Mereka semua cuma benci pada satu: Israel,” lanjutnya.
Ella menyebutkan, di Gaza terdapat banyak organisasi, seperti Jihad Islam, sayap militer Hamas Brigade Al Qassam, juga Ansar al-Daulah al-Islamiyyah fi Bait al-Maqdis. Friksi internal dalam kelompok tersebut juga cukup banyak.
“Jadi sekecil apapun wilayah Gaza, tetap membuka peluang adanya penyusup yang membawa paham ISIS dan menginfiltrasi salah satu organisasi militan yang sah di sana,” terangnya.
Tapi yang pasti, lanjut Ella, sesaat setelah insiden penculikan, langsung ada klaim dari Ansar al-Daulah al-Islamiyyah fi Bait al-Maqdis yang terindikasi berafiliasi dengan ISIS mengaku sebagai penculik tiga remaja Israel tersebut.
Jadi, mohon maaf bagi Islam Toleran. Islam memang seharusnya toleran, tetapi tidak untuk mentolerir penjajahan, kezaliman dan penindasan. Di hadapan itu semua, kita harus bangkit melawan. Demikian. (ba)
Mari share berita terpercaya, bukan hoax
UPAYA MEMFITNAH HAMAS UNTUK MEMBENARKAN SERANGAN ISRAEL KE GAZA
LiputanIslam.com — Dalam beberapa hari terakhir ini, beberapa media-media Barat dan Israel, semisal Usatoday, The Guardian, Times of Israel, kompak menurunkan artikel terkait penculikan tiga remaja Israel di Tepi Barat. Mereka mengutip pengakuan ‘tokoh’ Hamas bahwa pelaku penculikan adalah Hamas. Situs Islamtoleran.com juga ikut-ikutan melaporkan pernyataan tersebut.
Sebelumnya, Liputan Islam telah mengungkap bahwa penculikan itu dilakukan oleh kelompok militan Ansar al-Daulah al-Islamiyyah fi Bait al-Maqdis yang terindikasi berafiliasi dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. (Baca: Inilah, Pelaku Penculikan Tiga Remaja Israel). Harap dicatat, bahwa militan ini telah mengakui bahwa mereka yang melakukan penculikan tersebut.
Nah jika kini tiba-tiba saja ada sosok yang ‘ujug-ujug’ mengaku sebagai pemimpin Hamas, dan menyatakan bahwa Hamas yang melakukan penculikan itu, seharusnya disikapi dengan kritis, bukan langsung ditelan mentah-mentah. Minimal, kita harus mempertanyakan, siapakah sosok yang mengaku diri sebagai ‘pemimpin Hamas’ tersebut?
Namanya, Saleh Arouri (SA), menetap di Turki. Uniknya, media-media ini tidak kompak dalam memberikan predikat kepadanya. The Guardian, menyebut SA sebagai ‘Veteran Hamas’, Times of Israel menyebutnya sebagai ‘deported terrorist’ sedangkan Daily Mail menyebutnya sebagai ‘a long-serving militant’. Bandingkan, dengan predikat yang diberikan kepada Khaleed Meshal, semua media pasti kompak menyebutnya sebagai Kepala Biro Politik Hamas.
Jadi, siapa SA sebenarnya?
Dari pernyataan media-media tersebut diatas, bisa disimpulkan bahwa SA adalah salah satu pejuang Hamas, namun telah meletakkan senjata, menetap di Turki, dan karenanya, ia disebut veteran Hamas.
Di Indonesia, kita menemukan banyak veteran, dan hal itu tidak terdengar aneh. Belanda dan Jepang, sudah enyah dari Indonesia, tidak ada lagi peperangan. Namun bagaimana dengan Palestina? Apakah perjuangan mengusir Zionis Israel sudah berakhir, sehingga harus meletakkan senjata dan memilih berleha-leha di Turki?
Bukankah selama ini kita kerap menemukan, bahwa pejuang-pejuang Hamas berperang hingga titik darah penghabisan, dan mereka gugur sebagai syuhada dalam membela tanah air tercinta?
Tentu, meletakkan senjata dan hidup tenang juga merupakan hak. Siapapun bisa melakukannya. Hanya saja, setelah cuci tangan dari perjuangan dan memilih meninggalkan Palestina, apakah ia masih layak disebut ‘Pemimpin Hamas’? Mikir dong !
Lebih aneh lagi, ia mengeluarkan pernyataan itu kepada media-media Barat corong Zionis, yang memang ‘bertugas’ membuat propaganda untuk mendeskreditkan perjuangan Hamas. Jika pejuang-pejuang Indonesia di jaman penjajahan menggunakan bambu runcing untuk melawan Belanda – dan kini kita mengenangnya sebagai pahlawan, lalu mengapa Hamas tidak boleh melawan Israel, yang juga menjajah negerinya? Mengapa kelompok yang membela negaranya harus disebut teroris? Mikir dong !
Ella Devianti, seorang jurnalis yang pernah meliput ke Gaza, juga mengungkapkan keprihatinannya atas artikel yang diangkat situs Islamtoleran.com, yang tak lebih dari perpanjangan propaganda Barat dan Israel. (Baca: Kisah Perjalanan ke Gaza)
“Pertama, saya sedih dengan website Islam Toleran ini. Judulnya toleran tapi isu-isu yang diangkat lebih sering provokatif dan memecah belah,” sesalnya.
“Kedua, saya pernah liputan ke Gaza dan bertemu dengan pasukan khususnya Hamas. Warga Gaza tidak pernah merasa takut atau benci dengan Hamas. Mereka semua cuma benci pada satu: Israel,” lanjutnya.
Ella menyebutkan, di Gaza terdapat banyak organisasi, seperti Jihad Islam, sayap militer Hamas Brigade Al Qassam, juga Ansar al-Daulah al-Islamiyyah fi Bait al-Maqdis. Friksi internal dalam kelompok tersebut juga cukup banyak.
“Jadi sekecil apapun wilayah Gaza, tetap membuka peluang adanya penyusup yang membawa paham ISIS dan menginfiltrasi salah satu organisasi militan yang sah di sana,” terangnya.
Tapi yang pasti, lanjut Ella, sesaat setelah insiden penculikan, langsung ada klaim dari Ansar al-Daulah al-Islamiyyah fi Bait al-Maqdis yang terindikasi berafiliasi dengan ISIS mengaku sebagai penculik tiga remaja Israel tersebut.
Jadi, mohon maaf bagi Islam Toleran. Islam memang seharusnya toleran, tetapi tidak untuk mentolerir penjajahan, kezaliman dan penindasan. Di hadapan itu semua, kita harus bangkit melawan. Demikian. (ba)
Mari share berita terpercaya, bukan hoax
ISRAEL SERANG GAZA
http://www.soloposfm.com/2014/08/israel-serang-gaza-kongres-as-sepakat-berikan-bantuan-ke-israel-rp26-triliun/
Kongres AS Sepakat Berikan Bantuan ke Israel Rp2,6 Triliun
Solopos.com, SOLO –
Kongres Amerika Serikat (AS) menyetujui bantuan dana kepada pemerintah Israel sebesar US$225 juta atau senilai Rp2,6 triliun. Keputusan tersebut dilandasi atas klaim Israel yang menyebutkan dua tentara mereka tewas di tangan Palestina di sebuah terowongan tersembunyi milik kelompok Hamas.
VOA, Sabtu (2/8/2014), melaporkan pemberian dana bantuan tersebut kini tengah dalam proses akhir yakni menunggu persetujuan dari Presiden AS Barrack Obama. Setelah mendapat tanda tangan dari Obama, dana tersebut akan segera diberikan kepada Israel untuk pembiayaan rudal pertahanan.
Sebelumnya pada Jumat (1/8/2014), Obama menegaskan dukungannya pada pemerintah Israel yang menurutnya memiliki hak untuk membela diri. Ia juga menyerukan pada kelompok Hamas untuk membebasan prajurit Israel yang diduga telah diculik oleh mereka.
Tentara Israel yakni Letnan Hadar Goldin, 23, diduga mengalami penculikan oleh kelompok Hamas pada Jumat pukul 09.30 waktu setempat sekitar 90 menit setelah gencatan senjata kemanusiaan Israel dan Palestina dilakukan. Militer Israel melaporkan tengah mencari tentara mereka yang hilang dan mengirimkan pesan teks kepada warga untuk tetap berlindung di dalam rumah.
Setidaknya 140 warga Palestina dan dua tentara Israel tewas pada hari Jumat (1/8/2014). Serangan udara dan darat terus menerus menggempur wilayah Palestina sehigga menewaskan banyak warga sipil.
Militer Zionis Terkepung, Al-Qassam:
‘Gaza Akan
Jadi Kuburan Massal Tentara Israel’
GAZA CITY
(SALAM-ONLINE): Tank-tank
penjajah Yahudi sampai laporan ini dibuat tak berhasil merangsek Gaza, karena dihalangi
oleh para pejuang Palestina di Gaza. Saat ini sedang terjadi perang, saling
berhadapan di front, antara militer Yahudi ‘Israel’
dengan pejuang Gaza.
Sepasukan pejuang
Palestina berhasil mengelabui militer ‘Israel’. Dengan memasuki
terowongan, mereka muncul (keluar) di belakang tank dan pasukan ‘Israel’ di Gaza tengah, sehingga saat ini
militer ‘Israel’
sedang terkepung.
Perang sengit,
dentuman tembakan tank, roket, bom dan RJP, diiringi suara letupan senjata dari
kedua kubu. Dua tentara ‘Israel’
ditembak mati oleh sniper pejuang Gaza
dan 4 luka kritis, dan tank-tank dihancurkan oleh ranjau anti tank.
Sementara sasaran
tembak militer ‘Israel’
adalah anak-anak, wanita, lansia, warga sipil lainnya dan rumah-rumah penduduk.
Sedang sasaran tembak pejuang Gaza
adalah tentara Yahudi dan markas-markas militer Zionis.
“Jika pasukan ‘Israel’ nekat masuk Gaza,
maka mereka tak kan dapat keluar, Gaza akan banjir darah dan jadi kuburan massal bagi
tentara ‘Israel’,”
tegas Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.
Militer ‘Israel’ berperang perhari dibayar 200 USD (Rp 2
juta lebih dibekali pampers), sementara pejuang di Gaza berperang karena Allah untuk membebaskan
Al-Aqsha. Mereka berbuka puasa dan sahur dengan kurma dan air putih, dan mereka
pantang pulang dan mundur dari pertempuran.
Khusus hari ini,
Sabtu (19/7) lebih dari 50 warga sipil Gaza
gugur syahid, insya Allah. Rumah-rumah warga rata dengan tanah. Sebagian dari
korban masih berada di reruntuhan.
Sebuah rumah
sakit di Beit Haboun, Gaza utara, jadi sasaran
roket ‘Israel’.
Dengan terpaksa tim medis dan para pasien berhamburan keluar rumah sakit.
Mohon doakan
selalu, saat ini Gaza
butuh doa! Doa!
Walau Gaza
dihujani roket oleh penjajah ‘Israel’,
namun relawan asal Gaza
tetap mendistribusikan bahan makanan, obat-obatan dan bantuan uang cash bagi
pasien korban perang–karena mereka perlu bantuan. (Abdillah Onim, Jurnalis Indonesia di Gaza,
Palestina)
Militer Zionis Terkepung, Al-Qassam: ‘Gaza Akan Jadi Kuburan Massal Tentara Israel’
GAZA CITY (SALAM-ONLINE):
Tank-tank penjajah Yahudi sampai laporan ini dibuat tak berhasil
merangsek Gaza, karena dihalangi oleh para pejuang Palestina di Gaza.
Saat ini sedang terjadi perang, saling berhadapan di front, antara
militer Yahudi ‘Israel’ dengan pejuang Gaza.
Sepasukan pejuang Palestina berhasil mengelabui militer ‘Israel’. Dengan memasuki terowongan, mereka muncul (keluar) di belakang tank dan pasukan ‘Israel’ di Gaza tengah, sehingga saat ini militer ‘Israel’ sedang terkepung.
Perang sengit, dentuman tembakan tank, roket, bom dan RJP, diiringi suara letupan senjata dari kedua kubu. Dua tentara ‘Israel’ ditembak mati oleh sniper pejuang Gaza dan 4 luka kritis, dan tank-tank dihancurkan oleh ranjau anti tank.
Sementara sasaran tembak militer ‘Israel’ adalah anak-anak, wanita, lansia, warga sipil lainnya dan rumah-rumah penduduk. Sedang sasaran tembak pejuang Gaza adalah tentara Yahudi dan markas-markas militer Zionis.
“Jika pasukan ‘Israel’ nekat masuk Gaza, maka mereka tak kan dapat keluar, Gaza akan banjir darah dan jadi kuburan massal bagi tentara ‘Israel’,” tegas Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.
Militer ‘Israel’ berperang perhari dibayar 200 USD (Rp 2 juta lebih dibekali pampers), sementara pejuang di Gaza berperang karena Allah untuk membebaskan Al-Aqsha. Mereka berbuka puasa dan sahur dengan kurma dan air putih, dan mereka pantang pulang dan mundur dari pertempuran.
Khusus hari ini, Sabtu (19/7) lebih dari 50 warga sipil Gaza gugur syahid, insya Allah. Rumah-rumah warga rata dengan tanah. Sebagian dari korban masih berada di reruntuhan.
Sebuah rumah sakit di Beit Haboun, Gaza utara, jadi sasaran roket ‘Israel’. Dengan terpaksa tim medis dan para pasien berhamburan keluar rumah sakit.
Mohon doakan selalu, saat ini Gaza butuh doa! Doa!
Walau Gaza dihujani roket oleh penjajah ‘Israel’, namun relawan asal Gaza tetap mendistribusikan bahan makanan, obat-obatan dan bantuan uang cash bagi pasien korban perang–karena mereka perlu bantuan. (Abdillah Onim, Jurnalis Indonesia di Gaza, Palestina)
- See more at:
http://salam-online.com/2014/07/militer-zionis-terkepung-al-qassam-gaza-akan-jadi-kuburan-massal-bagi-tentara-israel.html#sthash.dIbM6JOc.dpufSepasukan pejuang Palestina berhasil mengelabui militer ‘Israel’. Dengan memasuki terowongan, mereka muncul (keluar) di belakang tank dan pasukan ‘Israel’ di Gaza tengah, sehingga saat ini militer ‘Israel’ sedang terkepung.
Perang sengit, dentuman tembakan tank, roket, bom dan RJP, diiringi suara letupan senjata dari kedua kubu. Dua tentara ‘Israel’ ditembak mati oleh sniper pejuang Gaza dan 4 luka kritis, dan tank-tank dihancurkan oleh ranjau anti tank.
Sementara sasaran tembak militer ‘Israel’ adalah anak-anak, wanita, lansia, warga sipil lainnya dan rumah-rumah penduduk. Sedang sasaran tembak pejuang Gaza adalah tentara Yahudi dan markas-markas militer Zionis.
“Jika pasukan ‘Israel’ nekat masuk Gaza, maka mereka tak kan dapat keluar, Gaza akan banjir darah dan jadi kuburan massal bagi tentara ‘Israel’,” tegas Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.
Militer ‘Israel’ berperang perhari dibayar 200 USD (Rp 2 juta lebih dibekali pampers), sementara pejuang di Gaza berperang karena Allah untuk membebaskan Al-Aqsha. Mereka berbuka puasa dan sahur dengan kurma dan air putih, dan mereka pantang pulang dan mundur dari pertempuran.
Khusus hari ini, Sabtu (19/7) lebih dari 50 warga sipil Gaza gugur syahid, insya Allah. Rumah-rumah warga rata dengan tanah. Sebagian dari korban masih berada di reruntuhan.
Sebuah rumah sakit di Beit Haboun, Gaza utara, jadi sasaran roket ‘Israel’. Dengan terpaksa tim medis dan para pasien berhamburan keluar rumah sakit.
Mohon doakan selalu, saat ini Gaza butuh doa! Doa!
Walau Gaza dihujani roket oleh penjajah ‘Israel’, namun relawan asal Gaza tetap mendistribusikan bahan makanan, obat-obatan dan bantuan uang cash bagi pasien korban perang–karena mereka perlu bantuan. (Abdillah Onim, Jurnalis Indonesia di Gaza, Palestina)
10 tank "Israel" dihancurkan Brigade Izzudiin Al-Qassam
Senin, 24 Ramadhan 1435 H / 21 Juli 2014
23:44
http://www.arrahmah.com/news/2014/07/21/10-tank-israel-dihancurkan-brigade-izzudiin-al-qassam.html
Ilustrasi - 10 tank
"Israel"
dihancurkan Brigade Izzudiin Al-Qassam
GAZA (Arrahmah.com)
–
Sayap militer Hamas, Brigade Izzudiin Al-Qassam, Ahad (20/7/2014) pagi mengumumkan, para pejuang mereka berhasil meledakan sepuluh tank dan kendaraan pengangkut tentara dan rumah yang menjadi markaz mereka di kawasan Timur Gaza, dan Khan Younis dalam operasi penghadangan terhadap pasukan zionis, sebagaimana dilansir IP.
Sayap militer Hamas, Brigade Izzudiin Al-Qassam, Ahad (20/7/2014) pagi mengumumkan, para pejuang mereka berhasil meledakan sepuluh tank dan kendaraan pengangkut tentara dan rumah yang menjadi markaz mereka di kawasan Timur Gaza, dan Khan Younis dalam operasi penghadangan terhadap pasukan zionis, sebagaimana dilansir IP.
Dalam rilis
resminya, Brigade Izzudiin Al-Qassam menegaskan, para mujahid mereka telah
berhasil meledakan 6 tank jenis Merkava di Khan Younis Timur, dengan senjata
jenis RPG.
Selain itu, 4
tank lainnya diledakan di Timur Gaza,
dan sebuah rumah perlindungan pasukan zionis di Gaza Timur dengan granat dan
senjata jenis Tandom.
Faksi Perlawanan
Palestina melanjutkan serangan terhadap pasukan zionis di dua kawasan tersebut,
diprediksi kerugian besar dialami pasukan zionis yang tak bisa bergerak leluasa
di sana.
Brigade Al-Qassam
menegaskan, para pejuang mereka telah bersiap untuk menyerang pasukan infantri
zionis dan kendaraan angkut di Gaza Timur. Saat ini alhamdulillah telah
menewaskan 14 orang di kalangan militer zionis.
Sejak awal
agresi, Selasa (8/7) Gaza menjadi laboratorium
pembunuhan “Israel”,
ribuan serangan udara, darat dan laut telah mereka gencarkan. Warga Palestina
yang gugur sudah mencapai lebih dari 500 orang Palestina, dan ribuan lainnya
terluka. Agresi biadab ini menyisakan ribuan rumah hancur dan terjadinya
pembantaian masal tanpa perikemanusiaan. Fanshurna
yaa Robbi. (adibahasan/arrahmah.com)
Topik:
-
See more at: http://www.arrahmah.com/news/2014/07/21/10-tank-israel-dihancurkan-brigade-izzudiin-al-qassam.html#sthash.SXpxadSH.dpuf
In Picture: Solidaritas Warga Paris untuk Palestina
Kamis, 24 Juli 2014, 14:50 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar