Rakyat Terbuai Oleh Mitos Pertumbuhan Ekonomi
Islam
Times- http://www.islamtimes.org/vdccmoq1o2bq048.5fa2.html
Ironisnya lagi, tidak ada kepedulian atau pembelaan dari
regulator yang bertanggung jawab terhadap semua penderitaan petani,
peternak dan juga nelayan Indonesia
Ekonomi Indonesia (inilah)
Pasca mundurnya menteri Perdagangan (Mendag), Gita Wirjawan yang ikut konvensi Partai Demokrat, Ismed Hasan Putro dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), mengharapkan supaya mendag yang baru merubah pola kerja dari kebijakan yang pro asing menjadi pro rakyat, demikian diberitakan itoday, Ahad, 09/02/14.
Karena kebijakan seperti itu hanya membuat ekonomi dan perdagangan nasional semakin terpuruk oleh pola perdagangan liberal dan pasar bebas, Indonesia harus memiliki Mendag yang memiliki rasa nasionalisme.
“Kebijakan impor pangan telah mengabaikan nasib petani yang terkubur di ladang pertaniannya, akibat harga hasil yang hancur dan tak berdaya menerima serbuan produk impor. Ironisnya lagi, tidak ada kepedulian atau pembelaan dari regulator yang bertanggung jawab terhadap semua penderitaan petani, peternak dan juga nelayan Indonesia,” tegas Ismed.
Selama ini pun, rakyat terbuai dengan mitos ekonomi nasional yang baik dan stok pangan aman-aman saja. Padahal buktinya angka kemiskinan meningkat dan bahan pokok pun mahal. Belum lagi pangan kita lebih mengandalkan impor.
“Dalam 10 tahun terakhir ekonomi Indonesia tumbuh dengan semu. Pertumbuhan itu ditopang oleh harga komoditas yang bagus di pasar internasional dan arus masuk dana di pasar finansial. Begitu harga komiditas jatuh dan uang di pasar keuangan berbalik, maka ekonomi kita masuk ke area ‘lampu kuning’. Sudah saatnya para kyai dan ulama mengambil peran sentral untuk menyelamatkan Indonesia agar kembali ke ‘lampu hijau’,” papar ekonom senior DR Rizal Ramli, saat bicara di Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan tentang Keagamaan, Keutamatan, dan Kebangsaan, di Pesantren Al Hikam, Depok, Sabut (8/2)
Menurut Rizal, selama ini rakyat dininabobokan dengan mitos tingginya pertumbuhan ekonomi yang diwujudkan dalam bentuk pertumbuhan per kapita (GNP) berkisar 5,5%-6%. Faktanya, rakyat tidak membutuhkan ekonomi makro. Tingkat sukses ekonomi sebuah negara sejatinya diukur dari indeks pembangunan manusia (Human Development Index/HDI).
“GNP kita saat ini memang US$3.500. Tapi itu adalah angka rata-rata. Kenyataannya 80% lebih rakyat kita masih miskin. 80% rakyat Indonesia belum merasakan arti kemerdekaan. Rakyat butuh yang lebih konkrit, yaitu kesejahteraan. Ukurannya adalah sandang, pangan, perumahan, dan pekerjaan. Untuk HDI ini, ternyata Indonesia termasuk yang paling rendah di kalangan negara-negara ASEAN. Ini tugas sejarah kita semua, khususnya para kyai dan ulama untuk melanjutkan perjuangan Soekarno dan para bapak pendiri bangsa lainnya,” ungkapnya. (IT/sa)
Sri Edi Swasono :
Neolib Itu Penjajahan Model Baru
Dec 23 2012
http://indiependen.com/neolib-itu-penjajahan-model-baru/
Guru Besar Universitas Indonesia, Prof Dr Sri Edi Swasono dengan tegas menuding neoliberalisme merupakan penjajahan model baru. “Itulah arti neolib yang paling mudah dipahami.” Ungkapan itu sekaligus merupakan bentuk keprihatinannya atas perampokan kekayaan alam indonesia yang hingga saat ini masih berlangsung. Ironisnya, perampokan itu justru dilakukan oleh pihak-pihak yang semestinya bertanggung jawab untuk memakmurkan bangsa di negeri yang kaya raya ini.
“Jika sebuah negara mengalami kevakuman kepemimpinan yang kredibel, maka yang muncul adalah preman-preman,” jelas Sri Edi, “termasuk di dalamnya pemerintah dan DPR.” Dia menjabar, bagaimana mungkin sebuah lembaga wakil rakyat bisa menggolkan 8 undang-undang yang isinya menjual kekayaan negara. “Yang kita lihat selama ini hanya pembangunan di Indonesia, bukan pembangunan Indonesia,” ucap aktivis yang masih aktif mengajar di Universitas Indonesia ini.
Itu artinya, pembangunan yang terlihat gemerlap tak lebih dari pembangunan properti milik asing yang numpang di Indonesia. Dengan kata lain, masih menurut Sri Edi, Indonesia tidak menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Sementara Dr. Iman Sugema, pengamat ekonomi, menambahkan betapa kekayaan alam negeri ini dikuras habis oleh kapitalis asing. Ia mencontohkan, dalam satu tahun, 250 juta ton batubara digali dari perut bumi Indonesia. Hanya 65 juta ton saja yang diperuntukkan dalam negeri, sisanya dijual ke asing.
“Anehnya dari sekian banyak kekayaan alam yang dikeruk, pemerintah Indonesia akan menurunkan royalti dari 13,5 persen menjadi hanya 9 persen dengan alasan memberikan daya tarik untuk datangnya investor baru,” jelas Sugema.
Masih menurut Iman Sugema, dari tahun ke tahun kebijakan pemerintah tidak pernah berubah dan selalu anti domestik. “Bagaimana mungkin Pertamina yang merupakan perusahaan milik negara bisa dikalahkan dengan Exxon di blok cepu,” tutur Sugema geram.
Dr. M. Fadhil Hasan, pengamat ekonomi lainnya meningkahi, “Semua perampokan kekayaan alam ini dilakukan dengan disain yang rapi.” Publik tidak bisa tahu, siapa di balik perampokan-perampokan ini?. Tapi kebijakannya begitu terasa, mulai dari undang-undang yang pro investor, dan peraturan pemerintah pada tingkat implementasi.
“Kita heran, bagaimana mungkin penjualan gas di blok Tangguh ke China dengan harga yang begitu murah,” ucap Fadhil. Kemudian Sri Edi menandaskan, pemerintahan yang neolib tidak akan pernah berpihak pada rakyat. Mereka lebih peduli dengan kekuatan asing.
MENGGUGAT NEOLIB
Dr. Marwan Batubara dalam bukunya “Menggugat Pengelolaan Sumber Daya Alam, Menuju Negara Berdaulat” mengulas aktivitas pertambangan PT Freeport Mcmoran Indonesia (Freeport) di Papua mendapat perhatian luas.Dimulai tahun 1967 hingga saat ini Freeport telah berlangsung selama 42 tahun. Selama itu kegiatan bisnis dan ekonomi Freeport di Papua telah mencetak keuntungan finansial yang sangat besar bagi perusahaan asing itu. Sayangnya penambangan itu belum member manfaat bagi Negara maupun masyarakat Papua sekitar pertambangan.
Dari tahun ke tahun Freeport terus menangguk keuntungan dari tambang emas, perak, dan tembaga terbesar di dunia. Para petinggi Freeport terus mendapatkan fasilitas, tunjangan dan keuntungan yang besarnya mencapai 1 juta kali lipat pendapatan tahunan penduduk Timika, Papua. Keuntungan Freeport tak serta merta melahirkan kesejahteraan bagi warga sekitar. Kondisi wilayah timika bagai api dalam sekam, tidak ada kondisi stabil yang menjamin masa depan penduduk Papua.
Penandatanganan kontrak karya pertambangan antara pemerintah indonesia dengan Freeport pada 1967, menjadi landasan bagi perusahaan ini mulai melakukan aktivitas pertambangan. Tidak hanya itu, kontrak kerja ini juga menjadi dasar penyusunan UUPertambangan nomor 11/1967 yang disahkan pada Desember 1967.
Pada Maret 1973, Freeport memulai pertambangan terbuka di Ertsberg, kawasan yang selesai ditambang tahun 1980-an dan menyisakan lubang sedalam 360 meter. Tahun 1988, Freeport mulai mengeruk cadangan raksasa lainnya, Grasberg, dan masih berlangsung sampai sekarang. Dari eksploitasi kedua wilayah ini, sekitar 7,3 juta ton tembaga dan 724, 7 juta ton emas telah mereka keruk. Pada bulan Juli 2005, lubang tambang Grasberg telah mencapai diameter 2,4 kilometer pada daerah seluas 499 Ha dengan kedalaman 800 meter. Diperkirakan terdapat 18 juta ton cadangan tembaga, dan 1.430 ton cadangan emas yang tersisa hingga rencana penutupan tambang pada 2041.
Aktivitas Freeport yang berlangsung dalam kurun waktu lama ini telah menimbulkan berbagai masalah, terutama dalam hal penerimaan negara yang tidak optimal, peran negara/BUMN untuk ikut mengelola tambang yang sangat minim dan dampak lingkungan yang sangat signifikan, berupa rusaknya bentang alam pegunungan Grasberg dan Erstberg. Kerusakan lingkungan telah mengubah bentang alam seluas 166 km persegi di daerah aliran sungai Ajkwa.
PEMALSUAN DATA
freeport mengelola tambang terbesar di dunia di berbagai negara, yang didalamnya termasuk 50% cadangan emas di kepulauan Indonesia. Namun sebagai hasil eksploitasi potensi tambang tersebut hanya sebagian kecil pendapatan yang yang masuk ke kas negara dibandingkan miliaran dolar Amerika keuntungan yang diperoleh freeport.Pada tahun 1995 Freeport baru secara resmi mengakui menambang emas di Papua. Sebelumnya sejak tahun 1973 hingga tahun 1994 Feeport mengaku hanya sebagai penambang tembaga. Jumlah volume emas yang ditambang selama 21 tahun tersebut tidak pernah diketahui publik, bahkan oleh orang Papua sendiri.
Panitia kerja Freeport dan beberapa anggota DPR RI Komisi VII pun mencurigai telah terjadi manipulasi data atas potensi produksi emas Freeport. Mereka mencurigai jumlahnya lebih dari yang diperkirakan sebesar 2,16 hingga 2,5 miliar ton emas. DPR juga tidak percaya atas data kandungan konsentrat yang diinformasikan sepihak oleh Freeport. Anggota DPR berkesimpulan bahwa negara telah dirugikan selama lebih dari 30 tahun akibat tidak adanya pengawasan yang serius. Bahkan departemen keuangan melalui
Dirjen Pajak dan Bea cukai mengaku tidak tahu pasti berapa produksi Freeport berikut penerimaannya.
Di sisi lain, pemiskinan juga berlangsung di wilayah Mimika yang penghasilannya hanya sekitar $132 per tahun pada tahun 2005. Kesejahteraan penduduk Papua tak secara otomatis meningkat dengan kehadiran Freeport yang ada di wilayah mereka tinggal. di wilayah operasi freeport, sebagian besar penduduk asli berada di bawah garis kemiskinan dan terpaksa hidup mengais emas yang tersisa dari limbah freeport. selain permasalahan kesenjangan ekonomi, aktivitas pertambangan freeport juga merusak lingkungan secara masif serta menimbulkan pelanggaran ham.
Kegiatan penambangan dan ekonomi Freeport telah mencetak keuntungan finansial bagi perusahaan tersebut namun tidak bagi masyarakat lokal di sekitar wilayah pertambangan. Dari tahun ke tahun Freeport terus mereguk keuntungan dari tambang emas, perak, dan tembaga terbesar di dunia. Pendapatan utama Freeport adalah dari operasi tambangnya di Indonesia. Setiap hari hampir 700 ribu ton material dibongkar untuk menghasilkan 225 ribu ton bijih emas. Jumlah ini bisa disamakan dengan 70 ribu truk kapasitas angkut 10 ton berjejer sepanjang Jakarta hingga Surabaya sepanjang 700 km.
Keberadaan Freeport tidak banyak berkontribusi bagi masyarakat papua, bahkan pembangunan di papua dinilai gagal. Kegagalan pembangunan di Papua dapat dilihat dari buruknya angka kesejahteraan manusia di kabupaten Mimika di mana Freeport berada, terdiri dari 35% penduduk asli dan 65% pendatang. BPS mencatat sekitar 41 persen penduduk papua dalam kondisi miskin. Lebih parah lagi, kantong-kantong kemiskinan berada di kawasan konsesi pertambangan freeport.
Situs tambang Freeport di puncak gunung pada ketinggian 4.270 meter. Suhu terendah mencapai 2 derajat celcius. Kilang pemrosesan berada pada ketinggian 3.000 m. Dengan kondisi alam seperti itu, kawasan di bawah areal pertambangan Freeport mempunyai tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana tanah longsor. • CAHYO SUDARSO
Habis Dikuras, Sisa Minyak RI Hanya
Cukup Untuk 10 Tahun Lagi
13 Februari 2014 | 15:03
NEFOSNEWS,
Jakarta -
Di era 1970-an, Indonesia mampu memproduksi minyak 1,6 juta
barel per hari (bph). Namun sejak 2005, berbalik jadi net importir.
Minyak habis dikuras. Cadangan hanya cukup 10 tahun lagi.
Saat ini
Indonesia hanya mengandalkan sekitar 60.000-an sumur minyak yang
tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Sumur-sumur tersebut sudah tua. Bahkan meskipun harus dikuras dengan
metode canggih, enhanced oil recovery (EOR), minyak yang bisa diangkat hanya tersisa untuk 10 tahun.
“Bahkan
meskipun sumur-sumur minyak dikuras dengan metode EOR, cadangan minyak
yang bisa diangkat hanya tersisa untuk 10 tahun,” kata Nanang Untung,
Ketua Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia (BKKPII) IATMI,
Kamis (13/2/2014).
Kondisi ini
sangat menyedihkan. Dulunya Indonesia merupakan salah satu negara
penghasil minyak dan pernah bergabung dengan organisasi negara-negara
pengekspor minyak/Overeseas Pertroleum Exporting Countries (OPEC).
Produksi (lifting) minyak kita sangat besar, mencapai 1,6 juta barel di periode 1970an. Namun sejak 2005 Indonesia justru menjadi negara net importir minyak dengan produksi dibawah 1.2 juta bph. Karena selama empat tahun gagal meningkatkan lifting, akhirnya di 2009 kita terdepak dari keanggotaan OPEC.
Indonesia
sebenarnya meminta kepada OPEC supaya keanggotaannya di gantung dulu
atau suspense, dengan harapan kembali menjadi anggota OPEC setelah
produksi naik.
Namun impian Indonesia untuk meningkatkan lifting minyak ini tak kunjung jadi kenyataan. Realisasi lifting
minyak di 2013 hanya 826 ribu bph. Jauh dari kebutuhan konsumsi yang
mencapai 1,2 juta bph. Kita pun terpaksa mengimpor hampir 400 ribu barel
tiap harinya.
Jika para
ahli yang tergabung dalam BKKPII memprediksi cadangan minyak kita cukup
untuk 10 tahun, artinya di 2024, seluruh kebutuhan konsumsi kita harus
dipenuhi melalui impor.
Peneliti
migas dari Institut Teknologi Bandung, Dr. H.L. Ong, pernah menghitung
konsumsi minyak Indonesia di tahun 2020 menjadi 2,4 juta bph. Sedangkan
produksinya di tahun tersebut hanya 400 ribu bph. Maka akan terjadi gap sebesar 2 juta bph yang harus dipenuhi lewat impor.
Jika hitungan
Dr. H.L Ong itu tepat, maka masa depan negeri ini sangat
mengkhawatirkan. Sudah banyak teori terkait minyak yang pernah diungkap.
Salah satu teori yang terkenal dari Henry Alfred Kissinger. Dia adalah
seorang Yahudi yang lari dari Nazi ke Amerika Serikat, kemudian di sana
diangkat menjadi Menteri Luar Negeri. Henry berujar, “control oil and you control nations, control food and you control the people.”
Sisa cadangan
minyak yang hanya cukup untuk 10 tahun, ke depannya Indonesia
dipastikan bakal lebih tergantung lagi pada suplai minyak negara lain.
Sedangkan dalam hal pangan, dari garam sampai daging, semua sudah kita
impor. Jika dikaitkan dengan perkataan Henry Kissinger, sungguh
mengerikan jika nantinya negara ini beserta bangsanya dikontrol oleh
pihak asing. (anila)
Caption foto: Cadangan minyak tinggal tersisa untuk 10 tahun lagi (proenergi.com)
67 tahun sudah Indonesia merdeka. Sebuah kemerdekaan yang diperjuangan oleh para nasionalis lebih dari satu abad lamanya. Namun buah dari pengorbanan yang teramat mahal itu sekarang sedang berada di tubir kegagalan sebagai suatu negara karena orang-orang yang diberi mandat kekuasaan tidak mampu mengurusi rakyatnya sebagaimana dambaan para leluhur. Dekadensi moral pejabat dan politikus mengarahkan Indonesia menjadi negara tanpa harapan.
Semakin jauh negara ini diusung ke tengah zaman, kesejahteraan rakyat semakin tak jelas. Padahal sejak awal kemerdekaan, kemandirian sejati telah dengan tegas digariskan sebagai cita-cita nasional yang harus direalisasi seraya melepaskan diri dari ketergantungan asing. Namun pada awal Orde Baru yang mewarisi kebangkrutan ekonomi Orde Lama mengembangkan kiat tentang perlunya memperoleh pinjaman dari luar-negeri untuk mengangkat perekonomian Indonesia.
Tanpa bisa dibendung, sekarang hampir seluruh sumber daya Indonesia dikuasai oleh kapitalis asing. Kekayaan sumber daya alam Indonesia yang melimpah telah dinikmati bangsa lain dengan menyisihkan sedikit keuntungan bagi mereka yang duduk di tampuk kekuasaan. Praktik korupsi maupun manipulasi kian menggurita.
Akibatnya, utang Indonesia semakin membengkak hingga ribuan triliun rupiah. Tentu rakyat jelata semakin menderita, walau berteriak lantang seperti tidak berpengaruh. Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu mengungkap, total utang Indonesia pada tahun 2012 mencapai Rp 1.937 triliun, naik dari posisi akhir 2011 senilai Rp 1.803,49 triliun.
Betapa malunya sebagai bangsa Indonesia jika mendapat sindiran tentang kemerdekaannya hanya menang di usia. Jika menyimak Singapura yang merdeka pada 9 Agustus 1965, sudah lebih dulu menikmati betapa indahnya kemerdekaan itu. Kini negara kota tersebut menjadi lokomotif ekonomi ASEAN, dan satu-satunya negara Asia dengan taraf hidup setara Swiss di Eropa. Begitu halnya Malaysia, yang baru merdeka pada tanggal 31 Agustus 1957 atau 12 tahun lebih mudah dari Indonesia tetapi nyatanya negeri jiran tersebut terbukti lebih maju sehingga, dan membuka lapangan kerja yang begitu besar sehingga menjadi jujukan Tenaga Kerja Indonesia.
Rezim berganti . Sudah 8 tahun Susilo Bambang Yudhoyono menjabat presiden tapi angka kemiskinan tak pernah berubah. Nasib rakyat miskin tak pernah pernah beranjak dari penderitaan. Yang menyedihkan, Presiden SBY dengan bangga memberitahu delegasi forum Rio+20 di Brazil bahwa Pemerintah RI berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 24 persen di tahun 1998 menjadi hanya 12.5 persen pada tahun 2012.
Statistiknya jelas, tidak ada yang keliru. Sumber datanya adalah Global Hunger Index (GHI) yang menjadi acuan dunia internasional untuk mengukur jumlah penduduk miskin suatu negara. Tapi kalau kita amati pada rentang tahun 2004-2012, yaitu periode ketika SBY menjadi presiden, ada yang tidak beres. Jumlah penduduk miskin Indonesia di tahun 2003, setahun sebelum SBY menjadi presiden adalah 12,47 persen, dan sekarang angka kemiskinan tetap 12,5 persen. Artinya sekitar 30 juta orang tak bisa menikmati hidup dengan wajar. Karena itu pidato pencitraan itu harus dikritisi sebagai retorika manipulatif.
Di tengah ketidakpastian arah kebijakan sekarang, secara gamblang bisa kita baca kiblat politik ekonomi pemerintahan SBY yang menganut neoliberalisme. Pilihan yang mengusung filosofi politik ekonomi akhir abad ke-20 itu memfokuskan pada perdagangan bebas.
.
Neoliberalisme secara umum berkaitan dengan tekanan politik multilateral sembari menggerakkan berbagai kartel pengelolaan perdagangan seperti WTO dan Bank Dunia. Ini mengakibatkan berkurangnya kewenangan pemerintahan terhadap sektor ekonomi hingga titik minimum.
Dalam pandangan Milton Friedman, tokoh penganjur paham neobliberalisme, urusan negara adalah tentara dan polisi dan tidak boleh mencampuri urusan perekonomian. Negara harus fokus pada tujuan utamanya, yakni melindungi individu, khususnya dunia usaha, kebebasan, dan hak-hak kepemilikan. Di luar itu, peranan negara harus dikurangi dan diserahkan kepada swasta atau privat.
“Sistem liberal itu memisahkan negara dengan kehidupan ekonomi. Sedangkan neoliberalisme menggunakan dukungan negara untuk meliberalkan ekonomi pada semua dimensi kehidupan. Negara dilemahkan justru melalui negara sendiri. Ini yang membuat negara semakin lemah ,” tutur Bambang Budiono, Direktur Pusat Pendidikan Hak Azasi Manusia (Pusham) Universitas Airlangga.
Lebih lanjut kandidat anggota Komnas HAM tersebut menjabarkan, di masa neoliberalisme uang menjadi komoditas. Transaksi tidak lagi di sektor riil tetapi uang digunakan untuk membeli uang lewat bisnis di dunia maya. Indikator ekonomi bisa tampak sedemikian bagus tapi tingkat kemiskinan begitu tinggi karena peredaran uang tidak di sektor riil tapi hanya di dunia maya.
Ini semua akibat menguatnya sistem kapitalis baru dimana posisi negara semakin lemah. Dengan kondisi negara yang lemah kemudian kapitalis melakukan berbagai upaya untuk menawarkan kebijakan-kebijakan melalui penyusunan perundang-undangan. Seperti UU Migas, UU Kelistrikan, UU Kesehatan, UU Ketenaga Kerjaan, UU Pendidikan dan masih banyak lagi yang disusun berdasarkan kepentingan asing. Implikasinya Undang Undang Dasar kita diabaikan, tidak bisa ditegakkan secara konsisten oleh pemerintah karena UUD ini sudah tidak dianggap, kesannya hanya disakralkan tapi tidak diterapkan.
Rakyat menggugat. Amanat pasal 33 dan 34 UUD 1945 sebagai sistem perekonomian non-kapitalistik berazas kegotong-royongan dengan jelas menolak neo-liberalisme. Pemerintah yang diberi kepercayaan untuk meneruskan cita-cita luhur Founding Fathers agar menyejahterakan rakyat malah terbelenggu oleh kepentingan sesaat demi keuntungan pribadi, kelompok dan golongannya.
Tujuan utama para pejuang dahulu amat jelas, membentuk Indonesia sebagai negara yang merdeka dalam arti yang sebenarnya. Merdeka dari kemiskinan, kebodohan, terutama merdeka dari intervensi asing.
Sementara grand desain dari semua kebijakan yang disetting kapitalis asing adalah mengarah pada privatisasi dimana melepaskan tanggung jawab negara untuk mengendalikan usaha-usaha ekonomi yang menjadi hajat hidup orang banyak. Namun dampaknya, karakteristik bangsa Indonesia menjadi liberal, individualistis dan orientasi hidupnya ekonomik.
“Celakanya privatisasi bukan privatisasi manajemen dimana manajemennya dikelola oleh kekuatan profesional tetapi privatisasi itu diartikan sebagai pelepasan aset, bisa dalam bentuk penguasaan saham oleh kekuatan-kekuatan modal,” tutur pengajar Fisip Universitas Airlangga yang akrab disapa Bambud.
Bagaimana Indonesia bisa melepaskan dari cengkeraman neolib?, tanya Indiependen. Menurut Bambut, “Itu soal pilihan politik terutama pada pemimpin negara. Kalau presidennya semacam SBY, yang penakut, peragu, dan antek neolib maka kita tidak bisa berharap apa-apa. Karena itu kita membutuhkan seorang presiden yang tegas dan berani seperti Soekarno.” □ rd
Indonesia Menggugat
Aug 9 2012
http://indiependen.com/indonesia-menggugat/
Indonesia, dudu bongso tempe/
Indonesia, iso ngadheg dhewe/
Ora usah, bantuan, kang soko PBB/
Iku mung alate Imperialis wae …
(Indonesia, bukan bangsa tempe/
Indonesia, mampu berdiri di atas kaki sendiri/
Tak usah, bantuan dari PBB/
Itu hanyalah alat imperialis… )
Lagu bersyair bahasa Jawa itu sangat populer di kampung-kampung dan pelosok desa Jawa pada tahun-tahun awal 1960-an, ketika Bung Karno – Presiden Republik Indonesia saat itu — dengan tegas menyatakan, bahwa Indonesia keluar dari keanggotaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Barangsiapa lahir pada era 1950-an tentu masih ingat syair dan lagu tersebut. Pada masa itu, istilah kapitalisme, kapitalis dan imperialisme, imperialis serta kolonialisme, kolonialis atau nekolim alias neo kolonialisme dan neo imperialisme tak asing di telinga rakyat jelata, karena sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari di kampung-kampung dan di warung-warung. Istilah-istilah itu memang populer pada tahun 1960-an berseiring dengan syair dan lagu
Nasakom Bersatu:
Acungkan tinju kita/Satu padu/Bersatu bulat semangat kita/Ayo terus maju/
reff:
Nasakom bersatu/Singkirkan kepala batu/Nasakom satu cita/Sosialisme pasti jaya
Lagu-lagu tersebut nampaknya memang dicipta untuk meneguhkan Nation and Character Building – peneguhan indentitas kolektif (collective identity), identitas kebangsaan Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat; sekaligus menunjukkan bahwa kapitalisme, imperialisme dan kolonialisme sebagai musuh bersama (common enemy). Inilah salah satu konsistensi pikiran, semangat dan tindakan Bung Karno sejak muda.
Pada pertengahan tahun 1926 Bung Karno sudah menyampaikan gagasannya di Koran Indonesia Muda, yang intinya adalah bahwa gerakan perlawanan yang dilakukan oleh kaum Nasionalis, kaum Islam maupun kaum Marxis bertujuan sama: melawan kapitalisme, imperialisme dan kolonialisme. Bung Karno menegaskan kembali perlawanan itu dalam Indonesia Menggugat, sebuah pembelaan (pleidooi) di depan sidang pengadilan kolonial Hindia Belanda (landraad) di Bandung pada 18 Agustus 1930.
Ir. Soekarno bersama dengan Gatot Mangkoepradja, Maskoen Soemadiredja dan Soepriadinata ditangkap oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda pada 29 Desember 1929 karena aktivitas mereka dalam Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan pada tahun 1927. Mereka diadili oleh landraad di Bandung yang berlangsung antara 18 Agustus hingga 22 Desember 1930. Ir. Soekarno dan kawan-kawan diadili oleh hakim ketua Mr. Siegenbeek van Heukelom dan jaksa penuntutnya, R. Sumadisurja adalah orang Indonesia – yang saat itu berstatus inlander.
Kapital dan Tenaga Manusia
Pleidooi Ir. Soekarno ini merupakan gugatan terhadap kesewenang-wenangan serta penindasan (politik), penghisapan (ekonomi) dan cengkeraman/hegemoni (budaya) kapitalisme dan imperialisme – penjajah — yang mengakibatkan kemiskinan, kesengsaraan, penderitaan serta kehinaan, pembodohan dan ‘ketakutan’ rakyat Indonesia secara sistematik. Lantas apa itu kapitalisme dan imperialisme?
Kapitalisme adalah sistem pergaulan hidup yang timbul dari cara produksi yang memisahkan kaum buruh dari alat-alat produksi. Kapitalisme timbul dari cara produksi, dimana nilai lebih – (merrwarde, atau surplus value), yakni kelebihan hasil dari produksi buruh – tidak jatuh ke tangan kaum buruh melainkan ke tangan kaum majikan. Karena itu kapitalisme mengharuskan akumulasi kapital, konsentrasi kapital, sentralisasi kapital. Sifat dasar kapitalisme adalah: eksploitatif, akumulatif dan ekspansif. Maka cara produksi yang kapitalistik mengakibatkan terjadinya industrieel Reserve-armee alias barisan penganggur dan verelendung alias pemelaratan kaum buruh.
Imperialisme adalah ‘anak kandung’ kapitalisme – karena sifat dasarnya yang ekspansif itu. Maka, imperialisme juga merupakan suatu sistem atau nafsu serakah, suatu politik menaklukkan negeri dan bangsa lain; dan sekaligus mempengaruhi ekonomi negeri dan bangsa lain. Imperialisme bisa diwujudkan melalui, cara-cara: “penguasaan negeri-daerah dengan kekerasan senjata,” diplomasi – hanya dengan “putar lidah” dan “penetration pasifique” alias masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai.
Indonesia sudah lebih dari 300 tahun menderitakan imperialisme itu, lebih dari 300 tahun dipengaruhi, diduduki, dieksploitir oleh imperialisme – dulu imperialisme tua, kini imperialisme modern. Namun imperialisme tua mau pun imperialisme modern pada hakikatnya adalah sama: soal nafsu serakah memburu rejeki. Dan nafsu ini juga membahayakan bagi negeri-negeri yang sudah merdeka.
Perusahaan-perusahaan imperialisme itu kian menggurita. Imperialisme tua yang dulunya terutama hanya sistem mengangkuti bekal-bekal hidup saja, kini sudah berkembang menjadi raksasa imperialisme modern yang punya sifat-sifat: pertama, Indonesia tetap menjadi negeri pengambilan bekal hidup; kedua, Indonesia menjadi negeri pengambilan bekal-bekal (bahan mentah) untuk pabrik-pabrik di Eropa; ketiga, Indonesia menjadi negeri pasar penjualan barang-barang hasil dari macam-macam industri asing; dan keempat, Indonesia menjadi lapang usaha (investasi) bagi modal. Pada bagian lain, Indonesia Menggugat juga menyebut sifat imperialisme yang kelima, Indonesia merupakan sumber tenaga kerja (buruh) dengan upah murah.
Terutama sifat yang keempat itulah, yakni “prinsip” yang membikin Indonesia menjadi daerah eksploitasi kapital asing yang makin lama kian menggurita. Semua tanah jajahan yang terutama ialah jadi lapangan usaha bagi ekspansi modal asing yang kelebihan, suatu daerah pengusahaan surplus kapital di luar negeri. Ini terutama sejak opendeur politiek, politik pintu terbuka (1905), yakni masuknya modal asing lainnya: modal Inggris, Amerika, Jepang dan lain-lain, di samping modal Belanda. Sehingga imperialisme di Indonesia kini jadi imperialisme internasional.
Lantas bagaimana nasib rakyat dan bangsa Indonesia? Kemiskinan, kesengsaraan dan penderitaan rakyat yang dijajah digambarkan oleh Bung Karno dengan angka-angka statistik. Sesungguhnya kemakmuran, kemewahan, kemajuan di negeri-negeri penjajah merupakan hasil penindasan dan penghisapan terhadap negeri dan rakyat Indonesia. Tentang rakyat yang dijajah Bung Karno menyatakan, “bangsa yang terdiri dari kaum buruh belaka” dan “menjadi buruh antara bangsa-bangsa.”
Pergerakan Menuju Indonesia Merdeka
Indonesia Menggugat menggambarkan situasi historis yang nyata: sejak jaman kompeni (VOC), Cultuur Stelsel, opendeur politiek alias politik pintu terbuka (1905) dan seterusnya. Dan akibat penindasan, penghisapan dan cengkeraman kapitalisme dan imperialisme, gerakan rakyat Indonesia niscaya lahir, tumbuh dan kian membesar. Dan ini sudah dimulai sejak pertengahan abad ke-19 dan awal abad ke-20. “Seluruh riwayat dunia adalah riwayat golongan-golongan manusia atau bangsa-bangsa yang bergerak menghindarkan diri dari sesuatu keadaan yang celaka; seluruh riwayat dunia, adalah riwayat reactief verzet vanverdrukte elementen alias perlawanan terhadap elemen yang menindas!,” tegas Bung Karno mengutip perkataan Herbert Spencer (1820-1893), seorang filsuf Inggris penganut empirisme.
Soal-soal jajahan bukanlah soal hak, bukanlah soal hukum (recht), melainkan soal kekuasaan (macht). Karena itu proses peradilan yang sedang berlangsung merupakan proses politik, mengadili pikiran dan keyakinan politik. Dalam Indonesia Menggugat, Bung Karno juga menegaskan azas gerakan PNI, yaitu: “Partai Nasional Indonesia berkeyakinan, bahwa syarat yang amat penting untuk pembaikan kembali semua susunan pergaulan hidup Indonesia itu, ialah kemerdekaan nasional. Oleh karena itu, maka semua bangsa Indonesia haruslah ditujukan ke arah kemerdekaan nasional itu.”
Selama suatu negeri masih bersifat jajahan, ya, lebih jauh lagi: selama suatu negeri masih bersifat “protektorat” atau pun “daerah mandat” – pendek kata selama suatu negeri masih belum sama sekali leluasa mengadakan aturan-aturan rumah tangga sendiri — maka sebagian atau semua aturan-aturan rumah tangganya, mempunyai “cap” yang imperialistis adanya. Artinya: selama rakyat belum mencapai kekuasaan politik atas negeri sendiri, maka sebagian atau semua syarat-syarat hidupnya, baik ekonomi maupun sosial maupun politik, diperuntukkan bagi kepentingan-kepentingan yang bukan kepentingannya, bahkan bertentangan dengan kepentingannya. Karena itu tiap-tiap rakyat jajahan berjuang untuk kemerdekaan negerinyta.
Ir. Soekarno dan kawan-kawan akhirnya dijatuhi hukuman penjara selama empat tahun dengan tuduhan melanggar pasal 169 dan 153 bis Wetboek van Strafrecht. Pleidooi Bung Karno, Indonesia Menggugat ini sangat terkenal di seluruh dunia dan tak sekadar menginspirasi kaum pergerakan di Indonesia, tetapi juga kaum pergerakan di negeri-negeri terjajah di Asia dan Afrika untuk bangkit melawan penjajah –kapitalisme dan imperialisme.
Tri Sakti Kemerdekaan
Memperingati 67 tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, kita perlu berefleksi: apa sesungguhnya makna kemerdekaan bagi rakyat dan bangsa ini? Apakah cita-cita kemerdekaan sudah tercapai, atau setidaknya ‘didekati’ atau bahkan kian ‘dijauhi’?
Indonesia Menggugat merupakan bagian dari proses sejarah kemerdekaan Republik Indonesia. Ia menggambarkan situasi dan kondisi obyektif masyarakat – jaman kolonial — serta bagaimana jalan keluarnya. Dan ia sekaligus merupakan “alat analisis” untuk memahami situasi dan kondisi masyarakat saat ini, setelah 67 tahun merdeka.
Sejak lama Bung Karno juga telah merumuskan Tri Sakti Kemerdekaan untuk menghadapi imperialisme, yaitu: Berdaulat dalam bidang politik, Berdikari – berdiri di atas kaki sendiri -dalam bidang ekonomi, dan Berkepribadian dalam bidang kebudayaan. Tri Sakti Kemerdekaan ini sesungguhnya merupakan visi alias cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia.
Nah, setelah 67 tahun merdeka ini, apakah rakyat dan bangsa Indonesia sudah terbebas dari penindasan, penghisapan dan cengkeraman penjajah – kapitalisme dan imperialisme? Secara politik ternyata pemerintah kita masih belum berdaulat alias masih didikte oleh rezim neo liberal. Pun di bidang ekonomi, pemerintah kita masih ‘tunduk-patuh’ kepada tuan-tuan rezim neo liberal yang kita kenal sebagai The New Ruler of The World.
Pada pihak lain, justru dalam beberapa tahun belakangan, gerakan rakyat pekerja – seperti buruh, petani, nelayan, pedagang kecil dan lain-lain – banyak yang menggugat rezim globalisasi neoliberal ini. Pada hakikatnya, kita, rakyat Indonesia masih belum merdeka –sebagaimana yang dimaksud dalam Indonesia Menggugat apalagi ‘mendekati’ Tri Sakti Kemerdekaan. Sesungguhnya kita masih mengalami penjajahan oleh sistem neo liberalisme.● Danu Rudiono
https://www.facebook.com/
RAKYAT
PUNYA RASA PATRIOTNISME DAN NASIONALISME TAPI ANDA HARUS MENGAKUI BAHWA
PIMPINAN NEGERI INI BOBROK KITA BOLEH KAYA SUMBER ALAM TERMASUK MINYAK
BUMI TAPI KITA TAKBISA MENIKMATI DAN MENGGELOLA HASIL BUMI NEGERI
SENDIRI???? KENAPA KITA SELALU KETERGANTUNGAN PADA NEGERI ORANG APA
BANGSA KITA TAK PUNYA KAKI UNTUK BERDIRI SENDIRI DI ATAS KAKINYA DAN
MENJADI TUAN RAJA DI NEGERI SENDIRI ????????!!!!!!!!!
-------------------------------------------------------------
Kebutuhan Minyak Indonesia Bergantung pada ...???
Jakarta 11 Febuari 2014
,Singapura adalah negara kecil yang tidak memiliki ladang minyak. Sementara Indonesia adalah salah satu negara penghasil minyak dunia. Tapi untuk urusan kebutuhan minyak, ternyata Indonesia harus menggantungkan diri kepada Singapura.
-------------------------------------------------------------
Kebutuhan Minyak Indonesia Bergantung pada ...???
Jakarta 11 Febuari 2014
,Singapura adalah negara kecil yang tidak memiliki ladang minyak. Sementara Indonesia adalah salah satu negara penghasil minyak dunia. Tapi untuk urusan kebutuhan minyak, ternyata Indonesia harus menggantungkan diri kepada Singapura.
Inilah yang dipaparkan oleh Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo kepada media akhir pekan lalu.
“Apa yang terjadi kalau Singapura setop ekspor BBM ke Indonesia, apa yang terjadi kalau Malaysia juga setop ekspor BBM ke Indonesia? 5 hari kita bisa meninggal,” ungkap Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sepanjang 2013 lalu Indonesia mengimpor hasil minyak atau BBM dengan total nilai $ 28,56 miliar atau sekitar Rp 285 triliun, sejumlah 29,6 juta ton. Dari jumlah itu, nilai impor BBM dari Singapura adalah $ 15,145 miliar atau sekitar Rp 151 triliun. Jumlah BBM yang diimpor Indonesia dari Singapura mencapai 29,6 juta ton.
Selain Singapura, berikut adalah negara-negara eksportir minyak terbesar ke Indonesia sepanjang 2013:
Malaysia dengan nilai $ 6,4 miliar, jumlah 6,7 juta ton. Korea Selatan dengan nilai $ 2,53 miliar , jumlah 2,7 juta ton. Kuwait dengan nilai $ 906 juta, jumlah 1,07 juta ton. Arab Saudi dengan nilai $ 709 juta, jumlah 735 ribu ton. Qatar dengan nilai $ 538 juta, jumlahnya 562 ribu ton. Selain itu ada juga negara-negara eksportir lainnya seperti Uni Emirat Arab, Taiwan, Rusia, Cina, dll.(ca/detiknews)
- 2 people like this.
- APAPUN HARUS BERANI DIHADAPI.. DAN JANGAN JADI PENGECUT... BIARKAN MEREKA PARA PESIMISTIST SELALU TAKUT DAN GENTAR DENGAN BAYANGAN DAN KARENA KEBODOHANNYA... DAN KESERAKAHANNYA ....YANG SUKA FOYA2.. DIATAS PENDERITAAN RAKYAT AWAM...SUDAH SELAYAKNYA MEREKA GEMETAR.... TAKUT.. DAN CIUT... AKIBAT KEDUNGUAN PEMIMPIN SEJAK SUHARTO CS HINGGA KINI.. DILANJUTKAN DENGAN MENGEMPENG .... DAN MAKAN KOKOH... KEPADA IMF DAN KETERGANTUNGAN DENGAN ASING.BIARKAN MEREKA HENGKANG DARI NEGERI INI, DAN RAKYAT AKAN MENGAMBIL ALIH SEMUANYA.. DAN AKAN MEMBANGUN DENGAN SEGALA KEKUATAN SENDIRI DIMANA AKHIRNYA AKAN MANDIRI.. WALAUPUN SUSAH PAYAH PADA AWALNYA.. TETAPI JIWA DAN SEMANGAT SERTA KONSISTENSI MEMBANGUN NEGERI DENGAN RIIL ADALAH SUATU KENISCAYAAN.PEMIMPIN2 ITU HANYA BISA MIMPI DAN TAK BERANI BERJUANG DENGAN RIIL. LIHAT SBY DAN ORANG2NYA PADA KIKUK DAN GAK MAMPU MEMBERI SOLUSI... KECUALI MENGEMBIK-NGEMBIK KEPADA PARA ANTEK DAN TUAN2 PENJAJAH KRIMINAL GLOBAL YANG MEMPERBUDAKNYA... DAN DIJADIAKNNYA BONEKA YANG SANGAT DIHINAKAN...??!! LIHAT CORBY MELENGGANG-DAN MENARI RIANG GEMBIRA- DAN YANG LAINNYA PARA NARKOBAN DAN PARA MAFIOSO BERPESTA PORA MERAYAKAN KEMENANGAN DAN KEUNGGULAN MEREKA DIATAS KEPALA DAN HIDUNG SBY CS...??!!LALU KENAPA TAK BISA DITERIMA DENGAN REALISTIS.. BAHWA PRESIDEN KITA TELAH TERHINAKAN OLEH RATU DAN RAJA2 NARKOBA...INDONESIA DAN INTERNASIONAL... ??? MASIHKAN KITA BANGGA DENGAN PEMIMPIN DAN JENDRAL2 BERBINTANG ... YANG DIPUNGUTNYA DARI KOTAK2... SABUN.. ??!!ADAKAH JIWA PAHLAWAN.. YG BERSARANG DIDADA MEREKA.. ATAU HANYA RETORIKA.. KHAYAL DAN PENUH MIMPI DAN PENUH KETAKUTAN...???!! >> KEMANA MEREKA HARUS CURHAT.. DAN MENGELUHKAN..??!! PADAHAL KONON.... FAKTA BAHWA DIA TELAH DIINJAK2 SEJAK DIA DIANGKAT DAN DISUMPAH.. KARENA ADA TANGAN YANG MENGENDALIKANNYA...??? DAN TRANSAKSI NARKOBA DAN PERMAINAN MAFIA EKONOMI.. BERPESTA SETIAP MINGGU DI TEMPAT TAK JAUH DARI HADAPAN ISTANA NEGARA .. DITENGAH LAUT KEPULAUAN SERIBU..??? INILAH DESAS DESUS ... DIKALANGAN PARA PEMAIN YG KONON ADALAH KOMANDAN2 LAPANGAN PARA MAFIOSO..???
Neolib Menggusur Orang Miskin, Bukan Menggusur Kemiskinan
http://indiependen.com/neolib-menggusur-orang-miskin-bukan-menggusur-kemiskinan/
Aug 10 2012
Neoliberal telah menjadi komoditas politik Indonesia sejak pemerintahan Soeharto, BJ. Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati Soekarnoputri hingga Susilo Bambang Yudhoyono,. mereka melakukan kebijakan privatisasi BUMN. Sistem neoliberal dianggap baik karena mengurangi peran negara dan memaksimalkan privatisasi tetapi bagaimana akibatnya sekarang?. Prof. Sri Edi Swasono, Guru Besar Universitas Indonesia angkat bicara , neoliberalisme menjadi penyebab menurunnya kesejahteraan Indonesia.
“Neolib justru membuat daulat pasar, bukan daulat rakyat. Karena neolib, pembangunan hanya menggusur orang miskin, bukan menggusur kemiskinan. Oleh sebab itu neolib tidak bisa mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat padahal sistem ekonomi harus bisa memberikan rakyat kesejahteraan. Maka bisa dikatakan bahwa sistem yang diterapkan di Indonesia telah melanggar konstitusi,” tutur Sri Edi.
Kemudian dia menandaskan lagi, “Perundangan yang terkait dengan pengaturan ekonomi di Indonesia telah melanggar konstitusi. Pemimpin negara telah menjual rakyat dan bangsanya sendiri karena terbelit neoliberalisme asing. Legislatif pun diminta untuk berperan aktif memperbaiki amandemen undang-undang yang manipulatif.”
TERANCAM GAGAL
Pencitraan yang dilakukan oleh pemerintahan SBY terhadap perkembangan negara dan kenyataan yang dirasakan rakyat nyatanya masih jauh panggang dari api. Dan, sebuah kenyataan terungkap lagi, menjelang akhir Juni lalu sebuah lembaga Fund for Peace yang berpusat di Washington DC, AS, mengeluarkan Indeks Negara Gagal.
Ternyata Indonesia berada di peringkat ke-63 dari 178 negara di seluruh dunia. Dengan peringkat itu Indonesia berada dalam kategori warning, negara-negara yang perlu ‘awas’ karena sudah berada di tubir negara gagal. Kalangan nonpemerintah umumnya berpendapat Indonesia memang memperlihatkan sejumlah indikator menjadi negara gagal.
Sedangkan para pejabat tinggi pemerintah menolak jika Indonesia sekarang berada di tubir negara gagal. Perbedaan pandangan ini bisa dipahami karena jika Indonesia dikatakan mengarah menjadi negara gagal, berarti pemerintah tidak berhasil dalam berbagai programnya. Hasil survei mana pun selalu bisa dipersoalkan, baik dari segi metodologi maupun hasilnya. Apalagi, jika sebagian masyarakat kita sendiri tidak merasa Indonesia sedang terjerumus menjadi negara gagal, kehidupan mereka sehari-hari berjalan biasa biasa saja.
Tetapi, agaknya perlu mempertimbangkan 12 indikator yang dipakai lembaga Fund for Peace untuk mengukur Indeks Negara Gagal tersebut. Kita kemudian dapat melihat dan merasakan apakah Indonesia mengarah menjadi negara gagal. Ada empat indikator dalam bidang sosial dan enam indikator bidang politik.
Di bidang sosial, pertama, memuncaknya tekanan demografis. Kedua, semakin banyak jumlah pengungsi dan pelarian warga masyarakat tertentu dari kediaman mereka, sehingga menciptakan situasi kemanusiaan darurat. Ketiga, meluasnya tindakan kekerasan balas dendam antara satu kelompok masyarakat dan kelompok lain, dan keempat, meningkatnya lingkungan kumuh di wilayah-wilayah miskin. Lihat saja lingkungan kumuh di Jakarta, di bawah jalan layang tol atau tanah kosong tertentu seolah tidak bisa diatasi pemerintah.
Meski kesenjangan ekonomi terlihat kian jelas dalam masyarakat kita tetapi ekonomi Indonesia secara keseluruhan jauh dari merosot. Sebaliknya, kelas menengah terus bertumbuh. Akan tetapi jika indikator-indikator yang tidak menggembirakan itu tidak diperbaiki secara serius, bukan tidak mungkin Indonesia betul-betul terjerumus jadi negara gagal.
Memasuki usianya yang sudah tak muda lagi, Indonesia sepertinya tak berdaya menghadapi kelompok-kelompok borjuis yang mengeruk kekayaan alam negeri ini. Di usianya yang tak muda lagi, Indonesia sepertinya sudah menjauh dari cita-cita mulia yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. Negara ini semakin lemah dan mengkhawatirkan. Setiap hari kita disuguhi menurunnya kualitas kehidupan rakyat.
Di hadapan publik, pemerintah dengan bangga merilis angka-angka yang fantastis dan menggembirakan dalam kacamata ekonomi makro. Rilis angka itu entah ditujukan kepada siapa?. Faktanya, rakyat semakin sengsara, setiap hari ada saja anak bangsa yang berteriak kelaparan. Di tengah fatamorgana, rakyat tetap menuntut adanya keadilan dan arah pembangunan ekonomi yang jelas bagi kepentingan rakyat, bukan hanya kepentingan kaum kapitalis.
Toto Rahardjo, pekerja bebas kebudayaan dan pengembangan masyarakat pedesaan di Jawa Tengah menuturkan, “Ya bagaimana lagi orang-orang besar yang kita saksikan sekarang hanya cari makan sendiri-sendiri, tidak punya visi yang jelas tentang apa yang harus mereka perjuangkan.”
Dulu, tutur Toto lebih lanjut, para pejuang Indonesia merasa memiliki musuh bersama yaitu penjajah. Namun ketika beralih ke Orde Baru pimpinan Soeharto segalanya menjadi rusak karena dia disetting oleh negara Barat dengan dalih pembangunan, kemudian diarahkan untuk mengikuti pasar bebas. “Lha kalau pasar ya prinsipnya tentu dagang, dan yang petimbangannya untung rugi. Maka yang disebut rakyat adalah konsumen dan di pihak lain, negara-negara Barat adalah menjajah Indonesia.
Apabila pemerintah tidak mau dianggap gagal mengelola bangsa ini, momentum 17 Agustus ini hendaknya dijadikan pijakan untuk memperbaiki arah kebijakannya. Namun dengan pemimpin yang peragu seperti SBY maka tuntutan rakyat agar dia berani memberantas korupsi tanpa pandang bulu ibarat mengharap bulan jatuh di pangkuan. Mana mungkin. □ rd
‘Menggugat Pengelolaan Sumber Daya Alam, Menuju Negara Berdaulat’
http://noscadgie.wordpress.com/2010/01/20/menggugat-pengelolaan-sumber-daya-alam-menuju-negara-berdaulat/Aktivitas pertambangan PT Freeport McMoran Indonesia (Freeport) di Papua yang dimulai sejak tahun 1967 hingga saat ini telah berlangsung selama 42 tahun. Selama ini, kegiatan bisnis dan ekonomi Freeport di Papua, telah mencetak keuntungan finansial yang sangat besar bagi perusahaan asing tersebut, namun belum memberikan manfaat optimal bagi negara, Papua, dan masyarakat lokal di sekitar wilayah pertambangan.Dari tahun ke tahun Freeport terus mereguk keuntungan dari tambang emas, perak, dan tembaga terbesar di dunia. Para petinggi Freeport terus mendapatkan fasilitas, tunjangan dan keuntungan yang besarnya mencapai 1 juta kali lipat pendapatan tahunan penduduk Timika, Papua. Keuntungan Freeport tak serta merta melahirkan kesejahteraan bagi warga sekitar. Kondisi wilayah Timika bagai api dalam sekam, tidak ada kondisi stabil yang menjamin masa depan penduduk Papua.
Penandatanganan Kontrak Karya (KK) I pertambangan antara pemerintah Indonesia dengan Freeport pada 1967, menjadi landasan bagi perusahaan ini mulai melakukan aktivitas pertambangan. Tak hanya itu, KK ini juga menjadi dasar penyusunan UU Pertambangan Nomor 11/1967, yang disahkan pada Desember 1967 atau delapan bulan berselang setelah penandatanganan KK.Pada Maret 1973, Freeport memulai pertambangan terbuka di Ertsberg, kawasan yang selesai ditambang pada tahun 1980-an dan menyisakan lubang sedalam 360 meter. Pada tahun 1988, Freeport mulai mengeruk cadangan raksasa lainnya, Grasberg, yang masih berlangsung saat ini. Dari eksploitasi kedua wilayah ini, sekitar 7,3 juta ton tembaga dan 724, 7 juta ton emas telah mereka keruk. Pada bulan Juli 2005, lubang tambang Grasberg telah mencapai diameter 2,4 kilometer pada daerah seluas 499 ha dengan kedalaman 800m. Diperkirakan terdapat 18 juta ton cadangan tembaga, dan 1.430 ton cadangan emas yang tersisa hingga rencana penutupan tambang pada 2041.Aktivitas Freeport yang berlangsung dalam kurun waktu lama ini telah menimbulkan berbagai masalah, terutama dalam hal penerimaan negara yang tidak optimal, peran negara/BUMN untuk ikut mengelola tambang yang sangat minim dan dampak lingkungan yang sangat signifikan, berupa rusaknya bentang alam pegunungan Grasberg dan Erstberg. Kerusakan lingkungan telah mengubah bentang alam seluas 166 km persegi di daerah aliran sungai Ajkwa.Permasalahan
Freeport mengelola tambang terbesar di dunia di berbagai negara, yang didalamnya termasuk 50% cadangan emas di kepulauan Indonesia. Namun, sebagai hasil eksploitasi potensi tambang tersebut, hanya sebagian kecil pendapatan yang yang masuk ke kas negara dibandingkan dengan miliaran US$ keuntungan yang diperoleh Freeport. Kehadiran Freeport pun tidak mampu menyejahterakan masyarakat di sekitar wilayah pertambangan, namun berkontribusi sangat besar pada perkembangan perusahaan asing tersebut.Pada tahun 1995 Freeport baru secara’resmi mengakui menambang emas di Papua. Sebelumnya sejak tahun 1973 hingga tahun 1994, Freeport mengaku hanya sebagai penambang tembaga. Jumlah volume emas yang ditambang selama 21 tahun tersebut tidak pernah diketahui publik, bahkan oleh orang Papua sendiri. Panitia Kerja Freeport dan beberapa anggota DPR RI Komisi VII pun mencurigai telah terjadi manipulasi dana atas potensi produksi emas Freeport. Mereka mencurigai jumlahnya lebih dari yang diperkirakan sebesar 2,16 hingga 2,5 miliar ton emas. DPR juga tidak percaya atas data kandungan konsentrat yang diinformasikan sepihak oleh Freeport. Anggota DPR berkesimpulan bahwa negara telah dirugikan selama lebih dari 30 tahun akibat tidak adanya pengawasan yang serius. Bahkan Departemen Keuangan melalui Dirjen Pajak dan Bea Cukai mengaku tidak tahu pasti berapa produksi Freeport berikut penerimaannya.Di sisi lain, pemiskinan juga berlangsung di wilayah Mimika, yang penghasilannya hanya sekitar $132/tahun, pada tahun 2005. Kesejahteraan penduduk Papua tak secara otomatis terkerek naik dengan kehadiran Freeport yang ada di wilayah mereka tinggal. Di wilayah operasi Freeport, sebagian besar penduduk asli berada di bawah garis kemiskinan dan terpaksa hidup mengais emas yang tersisa dari limbah Freeport. Selain permasalahan kesenjangan ekonomi, aktivitas pertambangan Freeport juga merusak lingkungan secara masif serta menimbulkan pelanggaran HAM.Timika bahkan menjadi tempat berkembangnya penyakit mematikan seperti HIV/AIDS dan jumlah tertinggi penderita HIV/AIDS berada di Papua. Keberadaan Freeport juga menyisakan persoalan pelanggaran HAM yang terkait dengan tindakan aparat keamanan Indonesia di masa lalu dan kini. Ratusan orang telah menjadi korban pelanggaran HAM berat bahkan meninggal dunia tanpa kejelasan. Hingga kini, tidak ada satu pun pelanggaran HAM yang ditindaklanjuti serius oleh pemerintah bahkan terkesan diabaikan.Pemiskinan di Papua
Kegiatan penambangan dan ekonomi Freeport telah mencetak keuntungan finansial bagi perusahaan tersebut namun tidak bagi masyarakat lokal di sekitar wilayah pertambangan. Dari tahun ke tahun Freeport terus mereguk keuntungan dari tambang emas, perak, dan tembaga terbesar di dunia. Pendapatan utama Freeport adalah dari operasi tambangnya di Indonesia (sekitar 60%, Investor Daily, 10 Agustus 2009). Setiap hari hampir 700 ribu ton material dibongkar untuk menghasilkan 225 ribu ton bijih emas. Jumlah ini bisa disamakan dengan 70 ribu truk kapasitas angkut 10 ton berjejer sepanjang Jakarta hingga Surabaya (sepanjang 700 km).Para petinggi Freeport mendapatkan fasilitas, tunjangan dan keuntungan yang besarnya mencapai 1 juta kali lipat pendapatan tahunan penduduk Timika, Papua. Keuntungan Freeport tak serta merta melahirkan kesejahteraan bagi warga sekitar. Di sisi lain, negara pun mengalami kerugian karena keuntungan Freeport yang masuk ke kas negara sangatlah kecil jika dibandingkan keuntungan total yang dinikmati Freeport.Keberadaan Freeport tidak banyak berkontribusi bagi masyarakat Papua, bahkan pembangunan di Papua dinilai gagal. Kegagalan pembangunan di Papua dapat dilihat dari buruknya angka kesejahteraan manusia di Kabupaten Mimika. Penduduk Kabupaten Mimika, lokasi di mana Freeport berada, terdiri dari 35% penduduk asli dan 65% pendatang. Pada tahun 2002, BPS mencatat sekitar 41 persen penduduk Papua dalam kondisi miskin, dengan komposisi 60% penduduk asli dan sisanya pendatang. Pada tahun 2005, Kemiskinan rakyat di Provinsi Papua, yang mencapai 80,07% atau 1,5 juta penduduk.Hampir seluruh penduduk miskin Papua adalah warga asli Papua. Jadi penduduk asli Papua yang miskin adalah lebih dari 66% dan umumnya tinggal di pegunungan tengah, wilayah Kontrak Karya Frepoort. Kepala Biro Pusat Statistik propinsi Papua JA Djarot Soesanto, merelease data kemiskinan tahun 2006, bahwa setengah penduduk Papua miskin (47,99 %).Di sisi lain, pendapatan pemerintah daerah Papua demikian bergantung pada sektor pertambangan. Sejak tahun 1975-2002 sebanyak 50% lebih PDRB Papua berasal dari pembayaran pajak, royalti dan bagi hasil sumberdaya alam tidak terbarukan, termasuk perusahaan migas. Artinya ketergantungan pendapatan daerah dari sektor ekstraktif akan menciptakan ketergantungan dan kerapuhan yang kronik bagi wilayah Papua.Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Papua Barat memang menempati peringkat ke 3 dari 30 propinsi di Indonesi pada tahun 2005. Namun Indeks Pembangunan Manusi (IPM) Papua, yang diekspresikan dengan tingginya angka kematian ibu hamil dan balita karena masalah-masalah kekurangan gizi berada di urutan ke-29. Lebih parah lagi, kantong-kantong kemiskinan tersebut berada di kawasan konsesi pertambangan Freeport.Selain itu, situs tambang Freeport di puncak gunung berada pada ketinggian 4.270 meter, suhu terendah mencapai 2 derajat Celcius. Kilang pemrosesan berada pada ketinggian 3.000 m, curah hujan tahuan di daerah tersebut 4.000-5.000 mm, sedangkan kaki bukit menerima curah hujan tahunan lebih tinggi, 12.100 mm dan suhu berkisar 18-30 derajat Celcius. Dengan kondisi alam seperti ini, kawasan di bawah areal pertambangan Freeport mempunyai tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana tanah longsor. Pada 9 Oktober 2003, terjadi longsor di bagian selatan area tambang terbuka Grasberg, menewaskan 13 orang karyawan Freeport. Walhi merelease longsor terjadi akibat lemahnya kepedulian Freeport terhadap lingkungan. Padahal, mereka mengetahui lokasi penambangan Grasberg adalah daerah rawan bencana akibat topografi wilayah serta tingginya curah hujan. Jebolnya dam penampungan tailing di Danau Wanagon pada tahun 2000, menyebabkan tewasnya empat pekerja sub-kontraktor Freeport. Terjadi longsor di lokasi pertambangan Grasberg pada Kamis, 9 Oktober 2003.Kronologi Sosial-Ekonomi
Kegiatan bisnis dan ekonomi Freeport di Papua selama ini, tak hanya mencetak keuntungan finansial bagi perusahaan tersebut tetapi juga memantik munculnya masalah sosial. Belum ada solusi yang dianggap efektif dalam penyelesaian masalah yang muncul itu dan sewaktu-waktu berpotensi untuk meletup. Berikut disampaikan kronologi aspek sosial-ekonomi operasi Freeport:16 Februari 1623 : Kapten Jan Carstensz, seorang pelaut Belanda, melihat puncak gunung tertinggi di Irian, lalu mencatat dalam log book-nya. Inilah catatan pertama orang asing tentang Puncak Carstenz dan kelak menjadi daerah operasi PT Freeport Indonesia.
23 November 1936 : Ekspedisi Colijn dan Jean Jacquez Dozy dari Belanda, berhasil mencapai Carstenz. Mereka kemudian mengumpulkan contoh batuan.Tahun 1936 : Geolog Dr. C. Shouten menyimpulkan bahwa kawasan Carstenz mengandung tembaga dan emas. Sejak itu nama Ertsberg (gunung bijih) dipakai untuk menyebut kawasan tertinggi di New Guinea itu. Ekspedisi napak tilas dilakukan pada Juni 1960, dipimpin Forbes Wilson dan Del Flint–berdasar laporan Colijn–seiring dengan pemetaan geologi.Maret 1966 : Soeharto dan pemerintah Orde Baru mulai menggenjot masuknya modal asing dengan berbagai deregulasi baru. Prof. M. Sadli, Menteri Pertambangan, mengumumkan pemberian konsesi kepada Freeport Mc Moran di Irian, dengan alasan merekalah satu-satunya yang lebih dulu meminta konsesi di kawasan itu.Juni 1966 : Tim Freeport datang ke Jakarta untuk memprakarsai suatu pembicaraan untuk mewujudkan kontrak pertambangan di Ertsberg. Orang yang dipilih sebagai negosiator dan kelak menjadi presiden Freeport Indonesia (FI) adalah Ali Budiardjo, yakni mantan sekjen Hankam dan direktur Bappenas tahun 1950-an.5 April 1967 : Kontrak kerja (KK) I ditandatangani dan membuat Freeport menjadi perusahaan satu-satunya yang ditunjuk untuk menangani kawasan Ertsberg seluas 10 kilometer persegi. KK I ini lamanya 30 tahun. Kontrak dinyatakan mulai berlaku saat perusahaan mulai beroperasi. Bulan Desember, eksplorasi Ertsberg dimulai.Desember 1969 : Studi kelayakan proyek selesai dan disetujui. Mei 1970, konstruksi keseluruhan proyek mulai dikerjakan. Teknologi rekayasa FCX di remote area tertinggi di Asia Tenggara ini mengundang decak kagum tersendiri karena tingkat kesulitannya sangat tinggi.Desember 1972 : Pengapalan 10.000 ton tembaga dari tambang Ertsberg dilakukan untuk pertama kalinya ke Jepang.Maret 1973 : Presiden Soeharto meninjau daerah operasi Freeport dan memberikan nama Tembagapura untuk kota baru Freeport.Tahun 1974 : Sepanjang 1972 sampai 1973 terjadi beberapa perkelahian yang mengakibatkan terbunuhnya karyawan Freeport, hingga memaksa mereka membuat ”January Agreement” dengan warga desa Wa-Amungme untuk membangun sekolah dan fasilitas umum lainnya.Juli 1976 : Pemerintah Indonesia mendapat bagian saham sebesar 8,5% dari saham Freeport. Angka ini hingga 1998 bertahan di level 10 persen dan royalti satu persen.April 1981 : Ertsberg Timur mulai ditambang dan produksi FI mencapai 16.000 ton per hari sebelum cadangan Grasberg ditemukan.28 Januari 1988 : Dugaan deposit emas di kawasan Grasberg menunjukkan hasil positif. Freeport Mc Moran Copper and Gold (FCX) akhirnya go public di lantai bursa New York. Menurut Yuli Ismartono–pejabat public relations FI–setiap hari dalam tahun 1988 kira-kira dua juta lembar saham FCX terjual.Dengan tambahan cadangan emas di Grasberg dan cadangan lainnya, jumlah depositnya diperkirakan mencapai jumlah 200 juta ton. Dalam laporan studi evaluasi lingkungan (SEL) 160 K yang disetujui pada 1994, total deposit yang ada meningkat hingga dua miliar ton.30 Desember 1991 : KK I berakhir dan Freeport memperoleh kembali KK II selama 30 tahun. Bagi banyak orang, KK II ini berlangsung tidak transparan, bahkan tertutup. Anehnya, pemerintah yang ditawari untuk memperbesar sahamnya menyatakan tidak berminat, padahal perusahaan ini jelas-jelas menguntungkan.Mulai saat itu, masuklah pengusaha nasional Aburizal Bakrie (Bakrie Grup). ”Kami sudah menawarkan, tapi hanya Bakrie yang datang,” kata James Moffet, Preskom Freeport berbasa-basi. Preskom. Belakangan masuk Bob Hasan (Nusamba), yang dikenal sebagai kroni Soeharto, dan Menaker kabinet Soeharto, Abdul Latief (A Latief Corp.)22 Agustus – 15 September 1995 : Komnas HAM melakukan investigasi pelanggaran HAM yang terjadi di daerah Timika dan sekitarnya. Kesimpulan anggota tim investigasi Komnas HAM, mengungkapkan bahwa selama 1993-1995 telah terjadi 6 jenis pelanggaran HAM, yang mengakibatkan 16 penduduk terbunuh dan empat orang masih dinyatakan hilang. Pelanggaran ini dilakukan baik oleh aparat keamanan FI maupun pihak tentara Indonesia.17 Januari 1996 : Dalam selembar surat jawaban kepada editor American Statement, Ralph Haurwitz, Atase Penerangan Kedubes Amerika Serikat di Jakarta Craig J. Stromme menyatakan bahwa tidak ditemukan bukti yang dapat dipercaya atas tuduhan pelanggaran HAM oleh Freeport di Irian Jaya.29 April 1966 : Gugatan Tom Beanal, Ketua Lembaga Adat Suku Amungme (Lemasa) terdaftar di pengadilan Louisiana, markas besar FCX, dengan kasus no.96-1474. Belakangan, gugatan ini ditolak dan pengadilan menyatakan Freeport tidak terbukti melakukan pelanggaran HAM.29 Juni 1996 : Lemasa menolak dana sebesar 1 persen keuntungan Freeport (US$ 15 juta) yang rencananya diberikan kepada suku di daerah operasi Freeport. Penolakan juga datang dari gereja setempat.30 September 1997 : Menteri Lingkungan Hidup Sarwono Kusumaatmadja, melalui Bapedal, selesai memeriksa dan menyetujui laporan Amdal Regional untuk perluasan kegiatan penambangan dan peningkatan kapasitas produksi Freeport hingga 300.000 ton per hari.Tetapi Walhi yang ikut dalam komisi itu menyatakan tidak setuju : “Atmosfer pertemuan itu kental dengan bau politis, sementara banyak anggota komisi sebenarnya tidak setuju dengan perluasan itu, tapi tak kuasa menolak,” kata Emmy Hafid, Direktur Walhi.11 Maret 1998 : Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dalam pemandangan umumnya pada Sidang Umum MPR 1998, secara terbuka menyebut pembagian keuntungan antara Freeport dan pemerintah Indonesia adalah salah satu kontrak yang sangat merugikan negara dan rakyat Indonesia.5 November 1998 : Direktur PT Freeport Indonesia, Jim “bob” Moffett datang ke Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk menjelaskan dugaan KKN di Freeport, termasuk perpanjangan KK II yang tertutup dan diduga sarat KKN. “Tidak ada KKN di Freeport, dan tidak adil kalau Anda menyuruh saya juga mengurusi masalah pembagian keuntungan. Saya bukan orang pemerintahan,“ kata Jim Moffet dalam jumpa persnya seusai menghadap Kejagung.Tahun 2002 : Keterlibatan salah seorang prajurit TNI dalam kasus penyerangan bus karyawan Freeport di TimikaSeptember 2008 : Freeport menciutkan target produksi tembaga dan emas tahun 2008 ini lantaran ada gangguan teknis di lokasi penambangan Grasberg, Papua. Awalnya, Freeport mematok produksi tembaga 1,2 miliar pounds dan emas 1,3 juta ounce. Karena gangguan ini, produksi dibuat lebih mini, tembaga 1,1 miliar pounds dan emas 1,1 juta ounc.11 Desember 2008 : Freeport memecat 75 karyawan, Freeport melakukan efisiensi dari sisi jumlah karyawan untuk mengurangi sedikit biaya operasional perusahaan, sebagai imbas dari resesi ekonomi dunia.27 Juli 2009 : Dua Karyawan Freeport menjadi tersangka kasus penembakan. Polisi menetapkan tujuh tersangka terkait kasus penembakan di Freeport, Timika, Provinsi Papua. Dua dari tujuh tersangka tersebut merupakan karyawan Freeport.Penulis:
Marwan Batubara, lahir di Delitua, Sumatera Utara, 6 Juli 1955. Marwan adalah anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2004-2009, mewakili provinsi DKI Jakarta. Menamatkan S1 di Jurusan Tehnik Elektro Universitas Indonesia dan S2 bidang Computing di Monash University (Australia). Marwan adalah mantan karyawan Indosat 1977-2003 dengan jabatan terakhir sebagai General Manager di Indosat. Melalui wadah Komite Penyelamatan Kekayaan Negara (KPK-N), ke depan Marwan berharap bisa berperan untuk mengadvokasi kebijakan-kebijakan pengelolaan sumberdaya alam, agar dapat bermanfaat untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.Photo: Pencurian Uranium PT Freeport
Islam Times- http://www.islamtimes.org/vglbggbf.rhb8arquq8npr.l.htmlTulisan ini berdasarkan buku Marwan Batubara berjudul "Menggugat Pengelolaan Sumber Daya Alam, Menuju Negara Berdaulat". Berikut beberapa fakta tentang freeport yang merugikan bangsa Indonesia
1. PT Freeport McMoran Indonesia (Freeport) melakukan aktivitas penambangan di Papua yang dimulai sejak tahun 1967 atau selama 42 tahun. Keuntungan dari kegiatan penambangan mineral freeport telah menghasilkan keuntungan luar bisas besar terhadap perusahaan milik bule tersebut, tetapi lihat apakah keuntungan it juga dinikmati bangsa Indonesia terutama rakyat papua, kenapa pula di Yohukimo masih terjadi kelaparan.
2. Hasil tambang Freeport berupa tambang emas, perak, dan tembaga terbesar di dunia, juga uranium. Fasilitas dan tunjangan serta keuntunga yang dinikmati para petinggi freeport besarnya 1 juta kali lipat pendapatan tahunan penduduk Timika, Papua yang hanya sekitar $132/tahun. Keuntungan yang diperoleh Freeport tidak melahirkan kesejahteraan bagi Indonesia terutama warga sekitar. Kesenjangan ala kolonial ini menjadi bibit konfik di papua
3. Keberadaan sang freeport sangat didukung pemerintah. Dilihat dari Penandatanganan Kontrak Karya (KK) I pertambangan antara pemerintah Indonesia dengan Freeport pada 1967, yang kemudian menjadi landasan aktivitas pertambangan freeport. Bahkan kemudian UU Pertambangan Nomor 11/1967, yang disahkan pada Desember 1967 yang disahkan delapan bulan setelah penandatanganan KK menjadikan KK tersebut menjadi dasar penyusunanya.
4. Penambangan Ertsberg dimulai pada Maret 1973 dan habis pada tahun 1980-an sisanya lubang sedalam 360 meter.
5. Pada tahun 1988, Freeport mulai menambang Grasberg sebuah cadangan raksasa lainnya, hingga saat ini.
6. Hasil dari eksploitasi kedua wilayah tersebut diatas,Freeport memperolah sekitar 7,3 juta ton tembaga dan 724, 7 juta ton emas.
7. Sampai Bulan Juli 2005, lubang yang diakibatkan penambangan Grasberg mencapai diameter 2,4 kilometer yang meliputi luas 499 ha, dalamnya 800m, sama dengan ketinggian gedung tertinggi di dunia Burj Dubai
8. Diperkirakan terdapat 18 juta ton cadangan tembaga, dan 1.430 ton cadangan emas yang tersisa hingga rencana penutupan tambang pada 2041.
9. Masalah yang timbul dari aktivitas Freeport yang berlangsung dalam kurun waktu lama ini diantaranya penerimaan negara yang tidak optimal dan peran negara/BUMN untuk ikut mengelola tambang yang sangat minim serta dampak lingkungan yang luarbiasa. Kerusakan bentang alam seluas 166 km persegi di DAS sungai Ajkwa yang meliputi pengunungan Grasberg dan Ersberg. berupa rusaknya bentang alam pegunungan Grasberg dan Erstberg.
10. Cadangan emas yang dikelola freeport termasuk di dalam 50% cadangan emas dikepulauan Indonesia. Dari hasil luar biasabanyak tersebut yang masuk APBN sangat sedikit.
11. Freeport baru mengakui bahwa mereka menambang emas pada tahun 2005, sebelumnya yang diakui hanya penambangan tembaga. banyaknya emas yng ditambang selama 21 tahun tidak diketahui publik.
12. Volume emas dicurigai lebih diperkirakan sebesar 2,16 hingga 2,5 miliar ton emas.
13. Coba anda simak, Pendapatan utama Freeport adalah dari operasi tambangnya di Indonesia (sekitar 60%, Investor Daily, 10 Agustus 2009).
14. Hampir 700 ribu ton material dikeruk dan mengahsilkan225 ribu ton bijih emas Setiap hari . Jumlah ini setara dengan 70 ribu truk kapasitas angkut 10 ton berjejer sepanjang 700 km sejauh jarak Jakarta - Surabaya
15. Freport hampir tidak berkontribusi terhadap Indonesia bahkan penduduk mimika sendiri. Kompisisi Penduduk Kabupaten Mimika, tempat Freeport berada, terdiri dari 35% penduduk asli dan 65% pendatang. Menurut BPS 41 % penduduk mimika miskin, 60% penduduk miskin tersebut adalah penduduk asli. Di Provinsi Papua sendiri kemiskinan mencapai 80,07% atau 1,5 juta penduduk.
16.Lebih dari 66 % pnduduk miskin papua adalah penduduk asli tinggal wilayah operasi freeport di pegunungan tengah. Kantong2 kemiskinan justru ada diwilayah freeport. [islam times/on]Menteri Iran: Harga Rill Minyak Bisa Di Atas $ 150
IslamTimes -Menteri Perminyakan Iran Rostam Qasemi mengatakan harga riil minyak mentah bisa lebih dari USD 150 per barel, mencatat harga saat ini berdiri "sangat rendah."Harga Minyak, terus naik.jpg
Menteri mengatakan kepada ISNA pada hari Minggu (16/9/12) bahwa harga minyak berpotensi naik lagi. "Selama musim dingin, harga minyak selalu naik. Tahun ini juga, akan alami akan melihat harga minyak naik. "
Qasemi mengatakan salah satu alasan di balik kenaikan harga minyak adalah penurunan 17 persen dalam output dari (minyak) Laut Utara karena masalah teknis.
Harga minyak telah mencapai tertinggi dalam empat-bulan terakhir karena larangan minyak ilegal terhadap Iran dan berdasarkan pengumuman Federal Reserve AS dari rencana stimulus baru ekonomi dan permintaan minyak berikutnya. Hal ini juga karena munculnya kerusuhan di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Harga minyak mentah Brent telah memukul USD 118 per barel, sementara minyak mentah Iran dijual sebesar USD 113 per barel.
Rabu (12/9) lalu, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan permintaan minyak mentah Iran telah meningkat meskipun sanksi dikenakan terhadap ekspor minyak negara itu oleh Uni Eropa (UE) dan AS.
IEA melaporkan bahwa impor minyak Iran meningkat dari 930.000 barel per hari pada bulan Juli menjadi 1,1 juta barel per hari pada bulan Agustus.
Pada awal 2012, AS dan Uni Eropa menyetujui sanksi baru terhadap sektor minyak dan keuangan Iran. Embargo bertujuan untuk mencegah negara-negara lain dari pembelian minyak Iran atau bertransaksi dengan Bank Sentral Iran (CBI).
Washington dan Uni Eropa telah menyatakan bahwa larangan tersebut dimaksudkan untuk memaksa Iran untuk meninggalkan program nuklirnya energi, yang mereka klaim memasukkan komponen militer.
Iran telah membantah keras tuduhan itu, dengan alasan bahwa sebagai penandatangan berkomitmen untuk Perjanjian Non-Proliferasi nuklir dan anggota dari Badan Energi Atom Internasional, dia berhak untuk menggunakan teknologi nuklir untuk tujuan damai. [IT/r]
aya ibu hayati ingin berbagi cerita kepada anda semua bahwa saya yg dulunya cuma seorang TKW di HONGKONG jadi pembantu rumah tangga yg gajinya tidak mencukupi keluarga dikampun,jadi TKW itu sangat menderita dan disuatu hari saya duduk2 buka internet dan tidak disengaja saya melihat komentar orang tentan MBAH KABOIRENG dan katanya bisa membantu orang untuk memberikan nomor yg betul betul tembus dan kebetulan juga saya sering pasan nomor di HONGKONG,akhirnya saya coba untuk menhubungi MBAH KABOIRENG dan ALHAMDULILLAH beliau mau membantu saya untuk memberikan nomor,dan nomor yg diberikan MBAH KABOIRENG meman betul2 terbukti tembus dan saya sangat bersyukur berkat bantuan MBAH KABOIRENG kini saya bisa pulang ke INDONESIA untuk buka usaha sendiri,,munkin saya tidak bisa membalas budi baik MBAH KABOIRENG sekali lagi makasih yaa MBAH dan bagi teman2 yg menjadi TKW atau TKI seperti saya,bila butuh bantuan hubungi saja MBAH KABOIRENG DI 085-260-482-111 insya ALLAH beliau akan membantu anda.Ini benar benar kisah nyata dari saya seorang TKW.. KLIK GHOB 2D 3D 4D 6D DISINI
BalasHapusSaya ibu hayati ingin berbagi cerita kepada anda semua bahwa saya yg dulunya cuma seorang TKW di HONGKONG jadi pembantu rumah tangga yg gajinya tidak mencukupi keluarga dikampun,jadi TKW itu sangat menderita dan disuatu hari saya duduk2 buka internet dan tidak disengaja saya melihat komentar orang tentan MBAH KABOIRENG dan katanya bisa membantu orang untuk memberikan nomor yg betul betul tembus dan kebetulan juga saya sering pasan nomor di HONGKONG,akhirnya saya coba untuk menhubungi MBAH KABOIRENG dan ALHAMDULILLAH beliau mau membantu saya untuk memberikan nomor,dan nomor yg diberikan MBAH KABOIRENG meman betul2 terbukti tembus dan saya sangat bersyukur berkat bantuan MBAH KABOIRENG kini saya bisa pulang ke INDONESIA untuk buka usaha sendiri,,munkin saya tidak bisa membalas budi baik MBAH KABOIRENG sekali lagi makasih yaa MBAH dan bagi teman2 yg menjadi TKW atau TKI seperti saya,bila butuh bantuan hubungi saja MBAH KABOIRENG DI 085-260-482-111 insya ALLAH beliau akan membantu anda.Ini benar benar kisah nyata dari saya seorang TKW.. KLIK GHOB 2D 3D 4D 6D DISINI
HANDPHONE ORIGINAL TERPERCAYA. Nikmati Keuntungan Berbelanja Dengan Hrg Relatif Murah,Super Promo.Kami Menawarkan Berbagai Jenis Type HP,Laptop,Camera,dll,Garansi Resmi Distributor dan Garansi TAM ....
BalasHapusSemua Produk Kami Baru dan Msh Tersegel dLm BOX_nya.
BERMINAT HUB-SMS:0857-3112-5055 ATAU KLIK WEBSITE RESMI KAMI http://www.alpha-shopelektronik.blogspot.com/
BlackBerry>Samsung>Nokia>smartfrend>Apple>Acer>Dell>Nikon>canon>DLL
Dijual
Ready Stock !
BlackBerry 9380 Orlando - Black
Rp.900.000,-
Ready Stock !
BlackBerry Curve 8520 Gemini
Rp.500.000,-
Ready Stock !
BlackBerry Bold 9780 Onyx 2
Rp.800.000,-
Ready Stock !
Blackberry Curve 9320
Rp.700.000,-
Ready Stock !
Samsung Galaxy Tab 2 (7.0)
Rp. 1.000.000
Ready Stock !
Samsung Galaxy Nexus I9250 - Titanium Si
Rp.1.500.000,-
Ready Stock !
Samsung Galaxy Note N7000 - Pink
Rp.1.700.000
Ready Stock !
Samsung Galaxy Y S5360 GSM - Pure White
Rp.500.000,-
Ready Stock !
Nokia Lumia 800 - Matt Black
Rp.1.700.000,-
Ready Stock !
Nokia Lumia-710-white
Rp. 900.000,-
Ready Stock !
Nokia C2-06 Touch & Type - Dual GSM
Rp.450.000,-
Ready Stock !
Nokia Lumia 710 - Black
Rp. 900.000,-
Smartfren Andromax Z
Rp.1,500.000
Smartfren Andromax U Limited Edition
Rp.1.000.000
Tablet Asus Eee Pad Slider SL 1O1
Rp.2.000.000
Tablet Asus Memo Pad ME172 V
RP.800.000
Lenovo ldea Pad B490
Rp.2.000.000
Lenovo think Pad edge A86
RP.1.500.000
Ready Stock !
Apple iPhone 4S 16GB (dari XL) - Black
Rp.1.200.000,-
Ready Stock !
Apple iPhone 4S 16GB (dari Telkomsel)
Rp.1.200.000,-
Ready Stock !
Apple iPod Touch 4 Gen 8GB
Rp.700.000
Ready Stock !
APPLE iPod Nano 8GB - Pink
Rp.500.000,-
Ready Stock !
Acer Aspire 4752-2332G50Mn Core i3 Win7 Home
Rp 1.300.000
Ready Stock !
Acer Aspire S3-951-2364G34iss
Rp. 1.200.000,-
Ready Stock !
Acer Aspire 5951G Core i7 2630 Win 7
Rp. 2.500.000,-
Ready Stock !
Acer Aspire 4755G Core i5 2430 Win 7 Home Premium Green
Rp. 2.500.000,-
Ready Stock !
Nikon D7000 kit 18-105mm
Rp.1.700.000
Ready Stock !
Nikon D90 Kit 18-105mm Vr
Rp 1.300.000
Ready Stock !
Nikon Coolpix L 120 Red
Rp. 900.000
Ready Stock !
Nikon Coolpix P 500 Black
Rp 1.000.000
ALPHA SHOP
alpha-shopelektronik.blogspot.com
SELAMAT DATANG DI KARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY, (karinarolandloancompany@gmail.com) atau whatsapp hanya di +1(585)708-3478, tujuan kami adalah untuk menyediakan Layanan Profesional Sangat Baik.
BalasHapusApakah Anda seorang pria atau wanita bisnis? Apakah Anda berada dalam kekacauan keuangan atau apakah Anda memerlukan dana untuk memulai bisnis Anda sendiri? Apakah Anda memerlukan pinjaman untuk memulai Skala Kecil dan bisnis menengah yang bagus? Apakah Anda memiliki skor kredit yang rendah dan Anda kesulitan mendapatkan modal dari bank lokal dan lembaga keuangan lainnya?
Pinjaman kami diasuransikan dengan baik untuk keamanan maksimum adalah prioritas kami, tujuan utama kami adalah untuk membantu Anda mendapatkan layanan yang Anda pantas, Program kami adalah cara tercepat untuk mendapatkan apa yang Anda butuhkan dalam sekejap. Kurangi pembayaran Anda untuk mengurangi beban pengeluaran bulanan Anda. Dapatkan fleksibilitas yang dapat Anda gunakan untuk tujuan apa pun - mulai dari liburan, pendidikan, hingga pembelian unik
Kami menawarkan semua jenis layanan keuangan kepada individu yang membutuhkan pinjaman yang meliputi: Pinjaman Pribadi, pinjaman konsolidasi Utang, Pinjaman Bisnis, Pinjaman Pendidikan, Pinjaman Terjamin Hipotek, Pinjaman Tanpa Jaminan, Pinjaman Hipotek, Pinjaman Gaji, Pinjaman Siswa, Pinjaman Komersial, Pinjaman Investasi , Pinjaman Pembangunan, Pinjaman Otomatis, Pinjaman Konstruksi, dengan suku bunga rendah sebesar 2% per tahun untuk perorangan, perusahaan dan badan hukum. Dapatkan yang terbaik untuk keluarga Anda dan miliki rumah impian Anda juga dengan skema Pinjaman Umum kami.
Silakan, hubungi kami untuk informasi lebih lanjut jika Anda tertarik: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau hubungi kami di +1(585)708-3478, instragram- karina roland. facebook- elena karina roland