Selasa, 10 Januari 2012

“Pembantaian terhadap umat Islam kadang bukan hanya menimpa umat secara umum, namun justru inti umat yang dibantai, yaitu para ulama. Pembantaian yang diarahkan kepada ulama itu di antaranya oleh Amangkurat I, penerus Sultan Agung, raja Mataram Islam di Jawa, tahun 1646,”..... [Ingat .... pembantaian Tanjung Priok....oleh Penguasa Orba.. dan Pembantaian2 Terselubung lainnya... oleh Aparat Penguasa ???... Lihat apa yang terjadi di Sulawesi- di Ambon...di Bima.. di Madura- di Rawa Gede-.. di Surabaya-dll..... Awas... fitnah2 politikus.. antek2 Penjajah dan Pendukung ajaran dan arahan para Penjajah Kriminal Internasional.AS-NATO-Israel...dan Kresten2 Anti Islam.. . dengan berbagai tuduhan2...Teroris... Komando Jihad...Tukang santet... Sasaran Petrus.....DI-TII-NII-.. Anti Pancasila... Syiah- ..Pembantaian Lampung- Juga di Priiangan Timur... dll..dll banyak cerita dan sejarah.. Pembantaian..terhadap Umat Islam ini secara keji..dan dibungkus dengan-aroma politik..dusta....dan fitnah keji... .dan juga dengan politik belah bambu....dan ... sasaran Adu domba..dan akhirnya dijadikan... sasaran Aparat Pemerintahan.yang bengis dan Kejam.. . ???? ] >>> Awaslah terhadap mereka para Pelopor Humanis Dusta.. -Ajaran Persamaan Hak Gender.. Hak Azasi-... Pluralis Dusta.... dll.. slogan2 bohong dan omong kosong... >>> Umat Islam harus Awas dan Waspada terhadap mereka2 para Perusak Moral dan Tukang Manipulasi Hukum dan UU...>>> .. Para Pendusta.. itu selalu menuduh Umat Islam dan ajarannya.. dengan pikiran buruk dan jahat...>>.. Mereka anti Kebenaran Allah SWT dan Sunnah Rasulullah SAW.secara benar dan kaffah...- Mereka anti Syariah Islam yang benar dan kaffah..Untuk tegaknya Kebenaran-Keadilan-jujur-Openmind-Akal Sehat-Akhlakul Karimah-di Bumi NKRI Nusantara Raya Bahagia.....>> Awas antek Penjajah Kriminal Internasional.. yang Selalu jahat kepada Umat Islam..dan ajaran Islam...>>> .Umat Islam Bersatulah... hayyoo Bangun dan isi Kemerdekaan NKRI dengan prinsip2 ajaran Islam.. yang benar...Hukum dan UU yang Benar..berdasarkan Referensi... Allah Dan Rasulullah SAW.... [Bukan berdasarkan semata- ahli pemikir para orang pinter yang penuh Nafsu Keserakahan dan Jiwa2 Borjuasi dan Hasrat Kemunafikan... serta Manipulatif..]. hayyo tegakan UU yang Adil-Jujur-Openmind-Akal sehat-dan Akhlakul Karimah... dan jauhkan perbuatan Gharar-Maisir-Riba- dan perilaku MOLIMO [main, maling, madat, madon, mabuk].....>>> Hayyo Tegakan Kebenaran... dan Kebenaran itu hanyalah Allah Semata-- Bukan pemikiran orang2 pandai yang berjiwa Serakah dan Manipulatif... dan menjadi kolaborasi para Mafioso2 Borjuasi dan Politikus... Avonturir.dan Pendusta... Yang hanya menjual kedustaan...dan permainan Kekuasaan dan politik tipu muslihat.. dengan label dan cap Demokrasi.Barbar..???>>> Hmmh.. Tidak pernah ada yang benar2 demokrasi.. Karena semuanya adalah pada kenyataan dan prakteknya sepanjang sejarahnya... yakni.. permainan...kekuasaan..system..dan loby2 serta "jaringan UU ..fulus" dan "Mafioso2...Borjuasi"..dan "kolaborasi.. poltikus dan Jaringan (Antek2 jahat) Lembaga Kekuasaan ..>> Coba tunjukan... Hayyooo Mana UU yang Benar..!! Mana Hukum yang Benar..!! >> Awas.. !!! Banyak Ulama Suu' dan Mengaku2 Islam..dan Kiayi2... Tetapi Jiwanya adalah ... matre2... dan UU manipulatif dan sikapnya adalah UU yang bernuansa fulus.....!!!...>> Para Ulama kembalilah kejalan Allah... Jalan Lurus dan tegak dengan Kebenaran Allah SWT dan Tuntunan rasulullah SAW secara kaffah...>>> ... Berhati2... dengan Golongan perusak agama... yang konon adalah profesor2 dan Doktor2.... yang jiwanya.. anti Al Qur'an dan Sunnah rasululah SAW..secara utuh....>> Mereka mengadu domba Islam dan Umat Islam serta membela Kebathilan dan pembela kaum Munafikin...dan para Pendusta Agama dan Perusak moral akhlak luhur bangsa...>>> Hayyoo Ulama2 Bersatulah...!!! Persatukan Umat dengan jalan Lurus...>> Allahu Akbar... Allahu Akbar... Walillahilhamdu... .

Senin, 09 Jan 2012

Ibrah dari Pembantaian 6000 Ulama & Pemurtadan Kyai Sadrach [alias Radin Abas Sadrach Supranata]

BEKASI (voa-islam.com) - 

Ketika zaman penjajahan Belanda yang beragama Kristen, umat Islam di negeri ini pernah mengalami masa yang amat kelam. Masa di mana ribuan ulama pernah dibantai oleh seorang raja zhalim yang telah diperalat penjajah Kristen Belanda.
Dalam kuliah umum Majelis Ilmi Ar Royan dengan tema “Sejarah Kristenisasi di Indonesia dan Modus Penyebarannya” pada Ahad pagi (8/1/2012), ustadz Hartono Ahmad Jaiz salah satu pembicara acara tersebut menuturkan selain menjadi sasaran penindasan penjajah Kristen Belanda umat Islam juga diperalat menjadi pelakunya. Hal ini bisa dilihat dalam sejarah –sayangnya sejarah ini berusaha ditutupi- di mana Raja Amangkurat I adalah orang yang paling bertanggung jawab atas  pembantaian kurang lebih 5000 sampai 6000 ulama yang dikumpulkan di seluruh tanah Jawa.
“Pembantaian terhadap umat Islam kadang bukan hanya menimpa umat secara umum, namun justru inti umat yang dibantai, yaitu para ulama. Pembantaian yang diarahkan kepada ulama itu di antaranya oleh Amangkurat I, penerus Sultan Agung, raja Mataram Islam di Jawa, tahun 1646,” ungkapnya di hadapan ratusan jama’ah yang hadir.
Mengutip tulisan dalam buku “Penyebaran dan Perkembangan Islam- Katolik- Protestan di Indonesia” yang ditulis Sjamsudduha, ustadz Hartono menambahkan; “Penyebaran Islam menjadi benar-benar terhambat dan sekaligus merupakan sejarah paling hitam tatkala Amangkurat I mengumpulkan 5000 sampai 6000 orang ulama seluruh Jawa dan membunuhnya seluruhnya secara serentak,” imbuhnya.
Ironisnya sejarah kelam ini justru ditutup-tutupi oleh penulis sejarah dari kalangan Islam sendiri, tentu saja menurut ustadz Hartono usaha menutup-nutupi sejarah ini menjadi praktik pembodohan yang dilakukan umat Islam sendiri.  
Selain modus pembantaian oleh Raja yang telah diperalat, untuk melancarkan Kristenisasi penjajah Belanda juga menggunakan orang-orang yang menjadi figur ditengah masyarakat yang berlabel “Kyai.”
Seolah meniru taktik penjajah Kristen Belanda saat ini begitu banyak Kyai liberal diciptakan untuk mendukung dan memudahkan aksi kristenisasi.
Ustadz Hartono bercerita tentang seorang Kyai murtad asal Jepara dan menjadi misionaris di tanah Jawa yang bernama Kyai Sadrach.
“kalau sekarang ada orang-orang yang membela pemurtadan, maka bukan hanya sekarang, di zaman Belanda sudah ada. Kyai Sadrach Bagi sebagian masyarakat yang terlanjur mempersepsikan sebutan kyai dengan ulama agama Islam, boleh jadi akan kecele. Sebab, kyai yang satu ini adalah murtadin (orang murtad bahkan penginjil, keluar dari Islam) yang aktif menyebarkan agama Kristen sembari membiarkan tradisi Jawa larut dalam ajaran Kristen. Diperkirakan, ia lahir di Jepara pada tahun 1835, dan meninggal dunia pada 14 November 1924 dalam usia 89 tahun,” jelas pemimpin redaksi nahimunkar.com ini.
Kyai Sadrach bernama asli Radin, berasal dari keluarga miskin dan bahkan pernah menjadi pengemis, usai menimba ilmu dari sebuah Ponpes di Jombang Jawa Timur, ia berkelana sampai akhirnya bertemu seorang penginjil bernama Hoezoo dan murtad.
Di Semarang ternyata Radin bertemu dengan seorang Kyai sepuh bernama Tunggul Wulung yang lebih dulu murtad dan Radin pun menjadi muridnya.
Radin dibawa ke Batavia oleh Kyai Ibrahim Tunggul Wulung, dibaptis dengan nama Sadrach pada tanggal 14 April 1867, ketika usianya menginjak angka 32 tahun. Sejak saat itu, Radin alias Sadrach menjadi anggota gereja Zion Batavia yang beraliran Hervormd. Tugas pertamanya, menyebarkan brosur dan buku-buku tentang agama Kristen dari rumah ke rumah di seputar Batavia.
Meski sudah Kristen Sadrach tetap menyematkan label Kyai dan tentu ini bukan tanpa sebab, ia semakin giat melakukan kristenisasi hingga berhasil memurtadkan banyak orang dan memurtadkan para Kyai lainnya yaitu Kyai Ibrahim yang tinggal di Sruwoh, tak jauh dari Karangjasa, dan Kyai Kasanmetaram.
Lebih lanjut ustadz Hartono menceritakan Sadrach menjadi anak angkat Pendeta Stevens Philips dan giat melakukan kristenisasi dengan mencampurkan budaya Jawa termasuk kejawen di dalamnya sehingga ia mendapat banyak pengikut. Namun demikian para misionaris asal Belanda justru melihat Sadrach yang sangat berpengaruh di kalangan pribumi ini dianggap ambisius, gila hormat, mencampur adukkan sinkretisme dengan Kristen hingga ancaman potensial untuk memberontak pada Belanda. Bahkan misionaris Belanda pernah menyatakan pemisahan diri dari jemaat Sadrach. Sadrach pun pernah dipenjara oleh Belanda meski akhirnya dibebaskan.
Begitulah nasib Kyai murtad yang kemudian bernama lengkap Radin Abas Sadrach Supranata. Meski sudah murtad dan aktif mengkristenkan kalangan pribumi, ia tetap dipandang sebagai orang Jawa yang kedudukannya lebih rendah dari orang Belanda.
Menurut ustadz Hartono inilah ‘ibrah yang harus diambil, bahwa orang-orang yang menyengsarakan Islam di dunia ini, selain umat sudah tidak percaya, pihak sponsor pun belum tentu percaya bahkan tidak dianggap, sehingga mereka pada akhirnya mendapat celaka di dunia dan adzab yang besar di akhirat. (Ahmed Widad)

1 komentar:

  1. Tinjauan sejarah menyebabkan manusia menjadi lebih arif dlm menilai sebuah kejadian.Penyerangan,pembunuhan dan pembantaian massal terjadi dimana saja sejak jaman dahulu, sebelum dan seduah ada agama. Motif politik lebih melatar belakangi peristiwa2 tsb.Pelakunya adalah orang2 yang beragama yang terseret arus konstelasi politik keuasaan.

    BalasHapus