Pasca bom Solo, ditemukan bom rakitan di depan gereja Ambon. Ada apa ini?
Rasul Arasy
Selasa, 27 September 2011 13:30:58
Hits: 288
AMBON (Arrahmah.com) –
Sebuah pipa yang diduga bom ditemukan di depan Gereja Maranata, Pattimura, Ambon pada Senin (26/9/2011) pagi pukul 08.00 WIT. Benda yang disusun dari pipa besi itu ditemukan hanya berjarak sekitar 50 sampai 100 meter dari kantor Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Bachrul Alam menjelaskan isi bom yang tak sempat meledak itu.
“Komponen bom terdiri dari casing besi berdiameter 4 cm, panjang 10 cm dan isian black powder,bom juga memiliki sumbu isian korek api ” jelas Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Bachrul Alam kepada wartawan di Mabes Polri, pada Senin (26/9).
Anton mengungkapkan bom tersebut tidak hanya ditemukan di depan Gereja Maranata. Bom yang sama juga ditemukan di terminal Talake Merdeka pada Kamis, 22 September 2011 dan Karang Panjang pada Sabtu malam 24 September 2011.
“Upaya pengamanan tempat ibadah terus diperkuat khususnya gereja. Situasi saat ini kondusif,” kata dia.
Anton menambahkan bom tersebut sudah dibawa ke Mako Brimob dan sudah dijinakkan kepolisian setempat.
Sementara itu, polisi mengaku sedang mendalami keterkaitan antara bom di Gereja Bethel, Solo, Jawa Tengah dengan tiga bom yang ditemukan di Ambon.
“Masih didalami apakah ada kaitan dengan bom Solo atau tidak,” kata Anton.
Keterkaitan temuan bom tersebut dilakukan karena aparat kepolisian menemukan tiga buah bom di sejumlah tempat di Ambon. Temuan ini diperoleh selang sehari setelah bom Solo meledak. (dbs/arrahmah.com)
Pelaku Bom Solo Bukan Jama'ah Ustadz Abu Bakar Ba'asyir
Saif Al Battar
Selasa, 27 September 2011 11:53:32
Hits: 751
Jakarta (Arrahmah.com) –
Teka-teki siapakah pelaku Bom Solo akhirnya diidentifikasi kepolisian. Mabes Polri mengaku selesai mengindentifikasi pelaku bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, pada Minggu siang kemarin. Polri memastikan pelakunya adalah Ahmad Yosepa Hayat, yang telah diduga sebelumnya. Hayat merupakan warga Cirebon yang sebelumnya sudah masuk dalam daftar pencarian orang Polri.
“Benar (pelakunya) adalah Hayat,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Anton Bahcrul Alam dalam konfensi pers di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, pagi ini.
Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, fihak Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT) mengkonfirmasi bahwa mereka tidak mengenal siapa pelaku bom bunuh diri yang terjadi Minggu kemarin itu.
“Kita tidak mengenal siapa yang dituduhkan itu ya. Kita tidak tahu siapa mereka,” kata Jubir JAT, Sonhadji.
Jubir organisasi yang didirikan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir ini pun mempertanyakan penegasan Presiden SBY bahwa pelaku berasal dari jaringan ‘bomber’ Cirebon, yang melakukan aksi bunuh diri di Mapolresta Cirebon Maret lalu.
“Tentu kita harus melihat dari fakta-fakta hukum, tidak bisa mengkaitkan satu dengan yang lain. Kan sampai sekarang bom Cirebon belum ketahuan secara hukum di pengadilan. Yang dipakai (hanya) dugaan-dugaan intelejen,” katanya.
Sejalan dengan itu, dia pun memastikan bahwa Syarif yang merupakan pelaku bom bunuh diri di Cirebon bukan anggota JAT.
“Dari dulu, kita sudah menyampaikan bahwa Syarif itu bukan anggota JAT. Setiap anggota yang dibaiat, kita punya datanya dengan mencantumkan tanda tangannya. Itu tidak ada,” tegasnya. (dbs/Arrahmah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar