Antasari: Kebenaran Tak Akan Bisa Ditutupi
Jakarta -
Terpidana kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Antasari Azhar, melakukan upaya hukum luar biasa atau sering disebut Peninjauan Kembali (PK). Ia yakin kebenaran tak akan bisa ditutup-tutupi.
"Sejak awal saya mengatakan sudah saya lihat berapa banyak komentar. Saya diam. Saya orang muslim. Semoga nanti waktu yang menjawab. Kebenaran tidak akan bisa ditutup-tutupi. Kesadaran tidak ada yang memaksa. Saya dan keluarga almarhum berupaya untuk membongkar ini semua,” ujar Antasari usai membacakan berkas PK-nya.
Hal tersebut ia sampaikan di Gedung PN Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Jakarta, Selasa (6/9/2011).
Antasari mengungkap berbagai kejanggalan-kejanggalan dalam penanganan kasus yang melibatkan namanya itu. Apakah terseretnya namanya dalam kasus ini karena ia tengah menjabat Ketua KPK waktu itu?
“Kalau saya bukan ketua KPK yang saat itu sedang gencar memberantas korupsi, Apakah saya akan menjalankan seperti ini. Itu justru yg saya tanya kepada anda. Apakah saya seorang pembunuh? Tapi bagi saya sudahlah. Saya syukuri, saya ikhlas jalani. Seorang napi seperti saya. Tapi tidak merasa hidup di penjara. Saya masih bisa berbuat dan bersedekah,” jawabnya.
Konon saat ditahan atas tuduhan pembunuhan itu, Antasari tengah menyelidiki dana Bail Out Bank Century dan pengadaan alat IT KPU. Ditanya hubungan kasus pembunuhan ini dengan penyelidikan IT KPU, Antasari mau berspekulasi.
“Saya kira itu, kalau saya menjawab itu ya anda harus butuh pembuktian,” katanya.
(adi/gah)
"Sejak awal saya mengatakan sudah saya lihat berapa banyak komentar. Saya diam. Saya orang muslim. Semoga nanti waktu yang menjawab. Kebenaran tidak akan bisa ditutup-tutupi. Kesadaran tidak ada yang memaksa. Saya dan keluarga almarhum berupaya untuk membongkar ini semua,” ujar Antasari usai membacakan berkas PK-nya.
Hal tersebut ia sampaikan di Gedung PN Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Jakarta, Selasa (6/9/2011).
Antasari mengungkap berbagai kejanggalan-kejanggalan dalam penanganan kasus yang melibatkan namanya itu. Apakah terseretnya namanya dalam kasus ini karena ia tengah menjabat Ketua KPK waktu itu?
“Kalau saya bukan ketua KPK yang saat itu sedang gencar memberantas korupsi, Apakah saya akan menjalankan seperti ini. Itu justru yg saya tanya kepada anda. Apakah saya seorang pembunuh? Tapi bagi saya sudahlah. Saya syukuri, saya ikhlas jalani. Seorang napi seperti saya. Tapi tidak merasa hidup di penjara. Saya masih bisa berbuat dan bersedekah,” jawabnya.
Konon saat ditahan atas tuduhan pembunuhan itu, Antasari tengah menyelidiki dana Bail Out Bank Century dan pengadaan alat IT KPU. Ditanya hubungan kasus pembunuhan ini dengan penyelidikan IT KPU, Antasari mau berspekulasi.
“Saya kira itu, kalau saya menjawab itu ya anda harus butuh pembuktian,” katanya.
(adi/gah)
Selasa, 06/09/2011 14:14 WIB
Komite Etik Periksa Ketua KPK Sore Ini
Komite Etik KPK hari ini menjadwalkan memeriksa sejumlah nama terkait tudingan Nazaruddin kepada pimpinan KPK. Salah satu yang diperiksa hari ini adalah Ketua KPK Busyro Muqoddas.
Selasa, 06/09/2011 14:42 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar