Minggu, 19 Juni 2011

10 Rahasia kesuksesan bangsa Jepang yang patut di tiru>>>Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika(1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.>>> Semangat mandiri dan cinta bangsanya sendiri.....Cinta kepada masa depan rakyat dan generasi bangsa.......adalah cara untuk terus berkarya dengan benar-jujur-dan pantang minta2.... kepada bangsa apapun....RI sesungguhnya memiliki semangat dan jiwa2 seperti itu..... dahulu .[baca;ah sejarah kita sejak abad2 terdahulu...]..Namun sayangnya...belakangan ini terutama karena digalakannya racun2 demokrasi-liberal-barbar..... telah menghipnotis.... dan melumpuhkan jiwa2 para pemuda2 RI.. khususnya yang sangat mencintai budaya hedonis.-materialistik-serakah.... yang suka hura2.-tanpa memikirkan keadaan anak2 bangsa dan rakayat sekitarnya dan kondisi kemelaratan dan penindasan lainnya... sehingga semangat mencintai tanah iar dan semangat kebersamaan... menjadi luntur...dan bahkan semakin sirna dan punah... [Adapun acara2 dan provokasi2 dusta di TV2-media-dan berbagai expresi hedonis dan jiwa2-liar dan barbar dan hawa nafsu durjana malah semakin digalakan dengan berbagai kemasan dan dukungan jaringan2 internet-TV-media-dan alat2 propaganda lainnya oleh para Kapitalis, para ahli2 PhD, Master2, Tokoh2 Jahiliyah dan Pembodohan... dan Penipuan gaya super educated people dari lulusan manca negara penganut hedon dan perusak moral... dan jiwa2 oportunis dan antek2 agen asing].... Dan tujuannya adalah agar jiwa juang dan militansi kebangsaan menjadi luntur... menjadi masyarakat kosmopolitan tak menganut azas kebangsaan dan kerakyatan yang jujur-lurus dan penuh jiwa2 solidaritas kerakyatan dengan berbagai cara atau sebab2 logis dan mendesak atau memang diprogram secara sangat lihai...oleh cara2-karena godaan materialistik... dan jiwa hura2... oportunis... KKN... jiwa2 perkawanan khusus-atau club2 tertentu-atau model2 geng2 liar zaman2 klasik-dan berbagai model2 tertentu dan bertujuan untuk mematikan jiwa2 semangat kerakyatan yang beradab atau berupa penindasan semangat membangunkan jiwa kebangsaan dan kepribadian bangsa....dan Rakyat semesta.. >> Mereka yang membawa budaya dengan jiwa2 Liberal Barbar itu.. telah menguburkan jiwa solidaritas bangsa... digantikan dengan semangat gontol2an... Pecah belah dan semangat.. kelompok dan golongan.. atau bahkan menghancurkan jiwa kebangsaan dan kerakyatan menjadi jiwa2 oportunis dan jiwa2 kosmopolitan... yang lemah rasa cinta bangsa dan cita tanah air dan cinta rakyat semesta,,,, Terlebih lagi bagi golongan yang sedang mendapat angin dan dukungan para penguasa.. atau yang memiliki sumber2 keuangan dari pihak2 tertentu terutama raja2 Kapitalis-atau semacam itu.... dan suntikan dana 2 asing... Mereka seakan menjadi paling pintar.. dan membangunkan jiwa2 Neo-Firaun2 [Penguasa yang membenarkan segala cara dan kepintaran seni politik oportunis], Neo-Kapitalis-Serakah-dan antek2 bangsa asing oara Penjajah dan pelaku perang kriminal Internasional diberbagai belahan dunia...... >>> Berbeda dengan Jepang-Cina-India-Iran-Korea... walaupun mereka dijajah-ditekan-diperas dan diteror berpuluh-puuh tahun..oleh para Adi Kuasa... dan tokoh2 dan pendukung Kriminal internasional yang menguasai PBB.[tempatnya para terorist-dan kriminal Internasional berkuasa]., Tetapi mereka tetap teguh dan militan membangun bangsanya dan menjadi dirinya yang utuh.. Kini mereka bisa mewariskan kepribadian bangsanya dengan nyata dan jelas... >>> Sayang Pemimpin dan Pejabat RI pasca Sukarno dkk... adalah Pejabat peminta-minta...lemah dan menjadi antek2 asing...serta secara sistimatis membunuh karakter anak2 bangsa sendiri.. dan menghancurkan jiwa2 mandiri.... Para ahli2nya... kebanyakan adalah antek2 Neo Penjajahan baru... dan mejerumuskan anak2 bangsanya kelembah hina.. dan menjadi bidak2 pengemis... berdasi.. dan bergelimang gelar2 hebat... PhD-Msc-MA dll.... Namun jiwa2 mereka adalah pelacur profesional untuk membantai rakyat... dan perampok2... yang menjadi agen2 asing...>> Jiwa mereka gersang dari cinta kepribadian bangsa.. dan cinta rakyat...>>> Bacalah sejarah bangs ini dengan makna yang benar.. bukan dengan... niatan menjadi antek2 asing...>> Bangkitlah bangsaku... nak2 negeriku... >> Hancurkanlah ajaran2 Liberal barbar yang sangat opotunistik dan meterialistik serakah itu... Jagalah negeri ini dari nafsu2 dan tangan2 serakah menguras dan merayah harta negara dan milik bangsa ini...>>> Mereka yang menggembar-gemborkan Demokrasi Liberal Barbar adalah ... penghancur dan penjual kekayaan negeri ini.. mereka adalah antek2 asing...>>> Contohlah Cina-India-Iran-Jepang-Korea...dan belajarlah kepada sejarah dengan makna yang lurus dlam akal sehat... dan jauhkan dari munafik dan serakah dan jiwa2.... oportunistik... Wassalam...

10 Rahasia kesuksesan bangsa Jepang yang patut di tiru

http://forum.detik.com/10-rahasia-kesuksesan-bangsa-jepang-yang-patut-di-tiru-t106724.html

1. KERJA KERAS

Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika(1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepatadalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.

2. MALU

Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat(menteri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagalmenjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelekatau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senangmemilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur ditengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun normayang sudah menjadi kesepakatan umum.


3. HIDUP HEMAT

Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap antikonsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempatterheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarketpada sekitar jam 19:30.Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwasupermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelumtutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.

4. LOYALITAS

Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertatadengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindahpekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampaipensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (corebusiness) perusahaan.

5. INOVASI

Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalammeracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony,patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasilmengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah AkioMorita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatatlebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan rodaempat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika.Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.

6. PANTANG MENYERAH

Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting danpantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang,bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepangmenyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besidan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia.

Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita. Rentetan bencanaterjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo. Ternyata Jepang tidakhabis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangunindustri otomotif danbahkan juga kereta cepat (shinkansen) . Mungkin cukup menakjubkanbagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masihmampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadikerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk CasseteTapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan).

7. BUDAYA BACA

Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran.Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyakpenerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA.Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yangmembuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahanbuku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahanbuku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institut penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.


8. KERJASAMA KELOMPOK

Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalubersifat individualistik.Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompoktersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya jugaseperti itu, mengerjakantugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalamkelompok mungkin salah satukekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professorJepang akan kalah dengan satuorang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisamengalahkan 10 orangprofessor Jepang yang berkelompok” . Musyawarah mufakat atau sering disebutdengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam”rin-gi”.

9. MANDIRI

Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yangpaling gede sempatmerasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besarberisi pakaian ganti, bento(bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besarminuman yangmenggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawaperlengkapan sendiri, danbertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masukbangku kuliah hampirsebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temenseangkatan saya dulu di SaitamaUniversity mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupansehari-hari. Kalaupunkehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti merekakembalikan di bulan berikutnya.

10. JAGA TRADISI

Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangantradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada danhidup sampai saat ini.Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari andanaik sepeda di Jepangdan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malahyang minta maaf duluan. Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orangJepang karena “hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang.

Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah,tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yangdijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentiflain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salahsatu yang tertinggi di dunia.Mungkin seperti itu 10 resep sukses yang bisa saya rangkumkan. BangsaIndonesia punya hampir semua resep orang Jepang diatas, hanya mungkin kita belum mengasahnya dengan baik. Di Jepang mahasiswa Indonesia termasuk yang unggul dan bahkan mengalahkan mahasiswa Jepang. Orang Indonesia juga memenangkan berbagai award berlevel internasional. Saya yakin ada faktor “non-teknis” yang membuatIndonesia agak terpuruk dalam teknologi dan ekonomi. Mari kita bersama mencari solusi untukberbagai permasalahan republik ini. Dan terakhir kita harus tetap mau belajar dan menerima kebaikan dari siapapun juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar