PBB: Obama Lindungi Penjahat Perang
Rabu, 06 Maret 2013, 05:34 WIB
Komentar : 0
AP Photo/Charles Dharapak
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/03/06/mj7ldu-pbb-obama-lindungi-penjahat-perang
REPUBLIKA.CO.ID,
PBB memandang Amerika Serikat gagal untuk
mengadili kasus-kasus tindak pidana yang dilakukan pejabat teras negara
itu di era Bush. "Amerika Serikat harus mempublikasikan laporan program
rendisi dan penahanan rahasia tersangka terorisme oleh CIA di era Bush,
tanpa penundaan, dan semaksimal mungkin," kata Ben Emmerson, penyidik
Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Dia mengatakan bahwa "perang melawan teror" Bush dilancarkan pasca peristiwa 11 September yang menyebabkan pelanggaran sistematis yang melibatkan penjara rahasia untuk tersangka militan Islam, dan penyiksaan. "Sekarang ada bukti kredibel untuk menunjukkan bahwa 'situs hitam' CIA yang terletak di wilayah Lithuania, Maroko, Polandia, Rumania dan Thailand, "kata Emmerson seperti dilansir kantor berita Irna.
Pelapor khusus hak asasi manusia itu menambahkan bahwa tersangka ditahan tanpa prosedur ekstradisi, surat dakwaan atau akses ke pengacara. Sebelumnya, Bush mengungkapkan dalam memoarnya bahwa ia telah memerintahkan penggunaan waterboarding yang dianggap sebagai bentuk penyiksaan oleh hukum internasional.
Emmerson terus mengkritik pemerintahan Presiden AS Barack Obama karena gagal mengadili tindak pidana yang dilakukan di bawah pemerintahan Bush, sementara memungkinkan imunitas bagi pejabat publik yang terlibat dalam kejahatan.
"Meskipun ini penolakan yang jelas dari tindakan melanggar hukum yang dilakukan oleh CIA di era Bush, banyak fakta tetap yang diklasifikasikan, menunjukkan tidak ada pejabat publik sejauh ini yang diseret ke pengadilan di Amerika Serikat," kata Emmerson.
Dia mengatakan bahwa "perang melawan teror" Bush dilancarkan pasca peristiwa 11 September yang menyebabkan pelanggaran sistematis yang melibatkan penjara rahasia untuk tersangka militan Islam, dan penyiksaan. "Sekarang ada bukti kredibel untuk menunjukkan bahwa 'situs hitam' CIA yang terletak di wilayah Lithuania, Maroko, Polandia, Rumania dan Thailand, "kata Emmerson seperti dilansir kantor berita Irna.
Pelapor khusus hak asasi manusia itu menambahkan bahwa tersangka ditahan tanpa prosedur ekstradisi, surat dakwaan atau akses ke pengacara. Sebelumnya, Bush mengungkapkan dalam memoarnya bahwa ia telah memerintahkan penggunaan waterboarding yang dianggap sebagai bentuk penyiksaan oleh hukum internasional.
Emmerson terus mengkritik pemerintahan Presiden AS Barack Obama karena gagal mengadili tindak pidana yang dilakukan di bawah pemerintahan Bush, sementara memungkinkan imunitas bagi pejabat publik yang terlibat dalam kejahatan.
"Meskipun ini penolakan yang jelas dari tindakan melanggar hukum yang dilakukan oleh CIA di era Bush, banyak fakta tetap yang diklasifikasikan, menunjukkan tidak ada pejabat publik sejauh ini yang diseret ke pengadilan di Amerika Serikat," kata Emmerson.
Redaktur : Endah Hapsari
Obama Desak Israel Hengkang dari Tepi Barat
Senin, 04 Maret 2013, 16:49 WIB
Komentar : 0
AP Photo/Charles Dharapak
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/03/04/mj4r9r-obama-desak-israel-hengkang-dari-tepi-barat
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --
Presiden Amerika serikat (AS),
Barack Obama, menuntut Otoritas Israel menetapkan jadwal penarikan
mundur militer zionis dari wilayah Palestina di Tepi Barat. Tuntutan
tersebut menjadi prasyarat dalam kunjungan Obama akhir Maret mendatang.Sumber di Tel Aviv mengatakan, permintaan tersebut dimintakan Gedung Putih langsung kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Penarikan mundur militer juga akan disertai dengan pengosongan wilayah konflik tersebut dari pendudukan Negara Yahudi. ''Kunjungan Obama bukan lain akan membicarakan Palestina dan Iran,'' kata sumber itu kepada Times of Israel dan dilansir World Tribune, Ahad (3/3). Obama terjadwal mengunjungi Israel dan Palestina 20 Maret. Lawatan tersebut adalah yang pertama bagi Obama ke kawasan tersebut. Rencana ini menimbulkan spekulasi geopolitik di kawasan. Apalagi kunjungan tersebut juga disertai dengan lawatan Obama ke Masjidil Aqsha. Sumber ini mengatakan, Israel belum memutuskan untuk memenuhi permintaan Obama tersebut. Akan tetapi dikatakan, Obama bersama kabinetnya sedang mencari inisiatif sesegera mungkin mengatasi persoalan Palestina dan Israel di etape kedua jabatannya. Dikatakan Obama punya target untuk menyelesaikan pertikaian Palestina - Israel dan kemerdekaan wilayah Palestina pada 2014 mendatang. Obama memberikan umpan senilai 3,1 miliar dolar sebagai bantuan perlengkapan militer Negara Yahudi itu. Bantuan tersebut akan terealisasi tahun ini dengan syarat prioritas membebaskan dan mengakui Palestina sebagai negara. Reporter Bambang Noroyono Redaktur : Dewi Mardiani
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar