Daftar 15 Perusahaan 'Kaya' Tanpa Utang
Nurul Qomariyah - detikFinance
New York- Krisis finansial telah memberikan implikasi serius pada sejumlah perusahaan, dengan beban utang yang terus meningkat. Namun ternyata sebagian dari perusahaan-perusahaan tetap bisa beroperasi penuh dengan tingkat utang yang rendah dan sebagian memilih tidak mau menerbitkan surat utang sama sekali.
Bahkan perusahaan-perusahaan ini tetap memegang tunai, memiliki aset yang sangat likuid untuk akuisisi atau mendanai investasi lain di masa depan. Berdasarkan data yang dikutip dari CNBC, hanya 22 perusahaan di daftar S&P 500 yang tercatat tidak memiliki utang pada neraca pembayarannya.
Berikut daftar 15 perusahaan yang tidak memiliki utang dengan tingkat pengembalian di level 15%, atau melebihi gain S&P 500 yang hanya 2% pada tahun lalu:
- Utang: 0
- Tunai dan Investasi Jangka Pendek: US$ 30,2 miliar
- Total aset: US$ 116,37 miliar
- Persentase tunai dibanding aset: 22,3%.
- Kinerja saham 1 tahun: Naik 24,6%.
- Catatan: Apple juga memiliki tambahan dana investasi jangka panjang : US$ 67,5 miliar.
2. Amazon.com (AMZN)
- Utang: 0
- Tunai dan Investasi Jangka Pendek: US$ 6,32 miliar
- Total aset: US$ 19,05 miliar
- Persentase tunai dibanding aset: 33,2%.
- Kinerja saham 1 tahun: Naik 5,7%.
3. Mastercard (MA)
- Utang: 0
- Tunai dan Investasi Jangka Pendek: US$ 4,39 miliar
- Total aset: US$ 9,67 miliar
- Persentase tunai dibanding aset: 45,4%
- Kinerja saham 1 tahun: Naik 43,4%.
4. Cognizant Tech (CTSH)
- Utang: 0
- Tunai dan Investasi Jangka Pendek: US$ 2,29 miliar
- Total aset: US$ 5,1 miliar
- Persentase tunai dibanding aset: 44,9%
- Kinerja saham 1 tahun: Turun 4,2%.
5. Forest Labs (FRX)
- Utang: 0
- Tunai dan Investasi Jangka Pendek: US$ 2,205 miliar
- Total aset: US$ 6,92 miliar
- Persentase tunai dibanding aset: 31,8%
- Kinerja saham 1 tahun: Tidak berubah.
6. Intuitive Surgical (ISRG)
- Utang: 0
- Tunai dan Investasi Jangka Pendek: US$ 2,17 miliar
- Total aset: US$ 3,06 miliar
- Persentase tunai dibanding aset: 70,9%
- Kinerja saham 1 tahun: Naik 34,2%.
7. Bed Bath and Beyond (BBBY)
- Utang: 0
- Tunai dan Investasi Jangka Pendek: US$ 1,52 miliar
- Total aset: US$ 5,85 miliar
- Persentase tunai dibanding aset: 26,1%
- Kinerja saham 1 tahun: Naik 28,8%.
8. Autodesk (ADSK)
- Utang: 0
- Tunai dan Investasi Jangka Pendek: US$ 1,34 miliar
- Total aset: US$ 3,01 miliar
- Persentase tunai dibanding aset: 44,7%
- Kinerja saham 1 tahun: Turun 12,8%.
9. T Rowe Price Group (TROW)
- Utang: 0
- Tunai dan Investasi Jangka Pendek: US$ 1,01 miliar
- Total aset: US$ 3,84 miliar
- Persentase tunai dibanding aset: 26,2%
- Kinerja saham 1 tahun: Turun 9%.
10. LSI Corp (LSI)
- Utang: 0
- Tunai dan Investasi Jangka Pendek: US$ 879 juta
- Total aset: US$ 2,27 miliar
- Persentase tunai dibanding aset: 38,7%
- Kinerja saham 1 tahun: Naik 22,3%.
11. Red Hat (RHT)
- Utang: 0
- Tunai dan Investasi Jangka Pendek: US$ 808 juta
- Total aset: US$ 2,38 miliar
- Persentase tunai dibanding aset: 34,7%
- Kinerja saham 1 tahun: Naik 12,9%.
12. Citrix (CTXS)
- Utang: 0
- Tunai dan Investasi Jangka Pendek: US$ 775 juta
- Total aset: US$ 3,88 miliar
- Persentase tunai dibanding aset: 20%
- Kinerja saham 1 tahun: Naik 4,9%.
13. F5 Networks (FFIV)
- Utang: 0
- Tunai dan Investasi Jangka Pendek: US$ 557 juta
- Total aset: US$ 1,69 miliar
- Persentase tunai dibanding aset: 32,8%
- Kinerja saham 1 tahun: Naik 15,5%.
14. C.H. Robinson Worldwide (CHRW)
- Utang: 0
- Tunai dan Investasi Jangka Pendek: US$ 383 juta
- Total aset: US$ 2,17 miliar
- Persentase tunai dibanding aset: 17,6%
- Kinerja saham 1 tahun: Turun 13%.
15. Fastenal (FAST)
- Utang: 0
- Tunai dan Investasi Jangka Pendek: US$ 145 juta
- Total aset: US$ 1,68 miliar
- Persentase tunai dibanding aset: 8,6%
- Kinerja saham 1 tahun: Naik 56,2%.
Jumat, 27/01/2012 12:52 WIB
Mantan Dirjen Pertambangan Jadi Bos Baru Freeport
Wahyu Daniel - detikFinance
Jakarta - PT Freeport Indonesia kini mempunyai presiden direktur baru yaitu Rozik B. Soetjipto yang menggantikan Armando Muhler. Hal ini diumumkan langsung oleh President and Chief Executive Officer Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson di kantor Freeport Indonesia, Kuningan, Jakarta.
"Pagi ini saya mengumumkan perubahan organsiasi Freeport Indonesia. Kita tahu belakangan ini banyak masalah yang terjadi di Papua, berkaitan dengan masalah buruh maupun isu keamanan, akhirnya kinerja kita turun di kuartal terakhir," kata Richard.
Richard mengatakan akan terus berdiskusi dan berkomunikasi dengan pemerinah dan pihak lokal di Papua sehingga bisnis perseroan tetap kondusif.
"Karena itu kami perlu merestrukturisasi organisasi, untuk memudahkan komunakasi dengan semua pihak," katanya.
"Rozik telah lama bekerja di Freeport Indonesia, sejak tahun 2000 sudah menjadi komisaris, dia sudah mengetahui semua kontrak-kontrak Freeport, Jadi ini usaha kami untuk memperbaiki komunikasi dengan semua stakeholder," katanya.
Sebelumnya Rozik telah lama malang melintang di pemerintahan, antaralain jadi birokrat di kementerian ESDM, menjadi dirjen pertambangan umum periode 1998-1999.
Ia pernah bekerja di kementerian pekerjaan umum 1999-2000. Rozik yang merupakan lulusan ITB ini sudah ada di Freeport Indonesia sejak tahun 2000 sebagai komisaris. Rozik menyelesaikan Doktornya di Katholieke Universiteit Leuven, Belgia. Ia juga pernah menjabat sebagai komisaris PT Aneka Tambang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar