Gerhana bulan total, Bosscha tertutup untuk umum
Althaf
Rabu, 15 Juni 2011 20:18:45
Hits: 1383
BANDUNG (Arrahmah.com) – Meski ada fenomena alam Gerhana Bulan Total lepas tengah malam nanti, Kamis (15/6/2011), Observatorium Bosscha tidak dibuka untuk umum. Karena kejadian langka tersebut masih bisa dilihat dari rumah masing-masing.
Direktur Observatorium Bosscha Lembang Hakim L Malasan mengimbau masyarakat untuk tidak pergi ke Bosscha. Sebagai gantinya, masyarakat justru bisa melihat gerhana bulan dari 5 lokasi lainnya melalui streaming di bosscha.itb.ac.id.
“Malam ini Bosscha tidak dibuka untuk umum. Karena gerhana bulan ini tetap bisa terlihat dari halaman rumah masing-masing,” ujar Hakim saat dihubungi detikbandung via telepon selulernya, Rabu (15/6).
Empat lokasi lainnya yang telah konfirmasi untuk streaming bersama yaitu Aceh, Riau, Mataram dan Yogyakarta. “Di Bandung saja ada 3 titik pemantauan. Di Bosscha, UPI dan Lapan,” kata Hakim.
Di Bosscha sendiri, akan ada kegiatan penelitian oleh sejumlah tim. Mereka di antaranya para peneliti, mahasiswa dan tim olimpiade astronomi. “Kegiatan di Bosscha akan dimulai sekitar pukul 00.30 WIB, Kamis (16/6). (dtk/arrahmah.com)
Gerhana Bulan Total Diyakini Warga Tuban Terhindar Dari Bencana
TB Utama - detikSurabayaTuban - Gerhana bulan total selama 100 menit terlihat di wilayah Kabupaten Tuban, mulai pukul 02.25 WIB hingga 03.14 WIB, Kamis (16/6/2011) dini hari. Fenomena alam ini diyakini warga bakal membawa berkah, jika mereka bisa menatap bulan secara langsung.
Akibat keyakinan itu pula, banyak warga Tuban ke luar rumah. Mereka beramai-ramai membunyikan kentongan, untuk membangunkan tetangganya yang masih tertidur.
Untuk itu mereka ramai-ramai ke luar rumah sekedar melihat dan menatap langsung bulan yang sedang dimangsa gerhana tersebut. Warga mulai dari anak-anak dan orang dewasa di wilayah Kota Tuban maupun desa-desa di sekitarnya ke luar rumah. Mereka nongkrong di jalanan sambil bergerombol.
Menikmati indahnya bulan purnama. Apalagi purnama kali ini adalah purnama terlama waktunya karena sampai hampir 1,5 jam."Kata kakek nenek kita dulu, kalau ada gerhana bulan total dan kita bisa melihatnya. Akan terhindar dari musibah dan bencana," kata Safuwan (32) warga Desa Kembangbilo, dinihari tadi.
Sedangkan Untung Supangkat (41) asal Desa Bektiharjo menyatakan, jika bisa melihat gerhana bulan total secara langsung akan terhindar dari berbagai penyakit. Bahkan apa pun yang ditanam di ladang bisa subur dan terhindar dari hama penyakit."Makanya semalam saya melihat langsung dan mengelilingi sawah, agar tanaman kacang yang saya tanam tidak terkena hama penyakit," kata petani bertubuhkerempeng ini.Sementara sejumlah warga juga meyakini jika gerhana bulan total dinihari tadi bisa dianggap sebagai kejadian yang sengaja diciptakan Tuhan untuk membasuh bumi dari ancaman pagebluk.
Untuk itu pula, tak sedikit warga langsung mengelus-elus hewan ternaknya di bawah sinar bulan purnama."Semoga gerhana bulan kali ini membawa berkah pada sapi dan kambing saya,semoga bisa cepat besar dan tidak kena serangan wabah penyakit," kata Gopar (29) di samping Sumali (36) saat ditemui di Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Tuban.(fat/fat)
Gerhana bulan total, takbir menggema di seluruh penjuru Bogor dan Bandung
BalasHapusAlthaf Kamis, 16 Juni 2011 13:49:23Hits: 62
BOGOR (Arrahmah.com) - Sejumlah masjid di Bogor dan Bandung, Jawa Barat, menggelar shalat gerhana atau shalat Kusufain bertepatan dengan gerhana bulan total yang terjadi Kamis dinihari (16/6/2011).
Pelaksanaan shalat sunnah gerhana digelar di Masjid Raya Bogor, Jalan Pajajaran Baranangsia, Kota Bogor dan Masjid Muamar Qaddafi di Babakanmadang, Sentul, Kabupaten Bogor.
“Shalat akan digelar pukul 00.00 WIB,” kata hubungan masyarakat Dewan Kemakmuran Masjid (Humas DKM) Raya Bogor, Iyus KH, di Bogor, Rabu malam (15/6).
Iyus mengatakan, DKM Masjid Raya Bogor mengundang masyarakat sekitar untuk bersama-sama melaksanakan shalat gerhana Rabu malam (15/6).
Sementara itu, juru bicara Masjid Muamar Qaddafi, Buana Al Hamsah, menyebutkanbahwa shalat gerhana dipimpin oleh imam ustad Jalaludin Al Hafizh dan khatib ustad Ferry Nur.
“Shalat gerhana akan diisi dengan ceramah agama dan zikir bersama,” kata Buana.
Hal serupa juga dilakukan di hampir seluruh masjid besar di kota Bandung.
Gerhana bulan total pada Kamis (16/6) dinihari menurut para ahli merupakan gerhana bulan terlama sepanjang sejarah, yakni mencapai 100 menit.
Peneliti astronomi dan astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memperkirakan, peristiwa ini berpeluang menjadi salah satu gerhana bulan total terlama sepanjang sejarah.
Lamanya saat total sekitar 100 menit karena posisi bulan nanti dekat dengan pusat bayangan bumi. Lama gerhana bulan total memang bergantung, pertama, jarak lintasan bulan terhadap pusat bayangan bumi, dan kedua, jarak bulan terhadap bumi.
Sejumlah ulama di Jakarta mengimbau umat Islam untuk menunaikan ibadah shalat sunah gerhana bulan. Hukumnya wajib dilaksanakan oleh umat Islam yang beriman. (ant/arrahmah.com)