CORAT CORET.. MAKAR PKI
1948 & 1965
???????
KENAPA PKI SELALU BERHASRAT MAKAR...???
COPAS DARI GROUP WA
*Share info dari Kasdam V/Brw*
https://www.facebook.com/joni.barjono/posts/10213130782477698
*INILAH SEJARAH YANG TIDAK BOLEH DI LUPAKAN OLEH KITA SEMUA.*
*Tgl 31 Oktober;1948 :*
Muso di Eksekusi di Desa Niten Kecamatan Sumorejo Kabupaten Ponorogo.
Sedang MH.Lukman dan Nyoto pergi ke Pengasingan di Republik Rakyat China
(RRC).
*Akhir November 1948 :*
Seluruh Pimpinan PKI Muso berhasil di Bunuh atau di Tangkap, dan
Seluruh Daerah yg semula di Kuasai PKI berhasil direbut, antara lain :
Ponorogo, Magetan, Pacitan, Purwodadi, Cepu, Blora, Pati, Kudus, dan
lain'y.
*Tgl 19 Desember 1948 :* Agresi Militer Belanda kedua ke Yogyakarta.
*Tahun 1949 :* PKI tetap Tidak Dilarang, sehingga tahun 1949 dilakukan Rekontruksi PKI dan tetap tumbuh berkembang hingga tahun 1965.
*Awal Januari 1950 :*
Pemerintah RI dgn disaksikan puluhan ribu masyarakat yg datang dari
berbagai daerah seperti Magetan, Madiun, Ngawi, Ponorogo dan Trenggalek,
melakukan Pembongkaran 7 (Tujuh) Sumur Neraka PKI dan mengidentifikasi
Para Korban. Di Sumur Neraka Soco I ditemukan 108 Kerangka Mayat yg 68
dikenali dan 40 tidak dikenali, sedang di Sumur Neraka Soco II ditemukan
21 Kerangka Mayat yg semua'y berhasil diidentifikasi. Para Korban
berasal dari berbagai Kalangan Ulama dan Umara serta Tokoh Masyarakat.
*Tahun 1950 :* PKI memulai kembali kegiatan penerbitan Harian Rakyat dan Bintang Merah.
*Tgl 6 Agustus 1951 :* Gerombolan Eteh dari PKI menyerbu Asrama Brimob di Tanjung Priok dan merampas semua Senjata Api yg ada.
Tahun 1951 : Dipa Nusantara Aidit memimpin PKI sebagai Partai
Nasionalis yg sepenuh'y mendukung Presiden Soekarno sehingga disukai
Soekarno, lalu Lukman dan Nyoto pun kembali dari pengasingan untuk
membantu DN Aidit membangun kembali PKI.
*Tahun 1955 :* PKI ikut Pemilu Pertama di Indonesia dan berhasil masuk empat Besar setelah MASYUMI, PNI dan NU.
*Tgl 8-11 September 1957 :*
Kongres Alim Ulama Seluruh Indonesia di Palembang–Sumatera Selatan
Mengharamkan Ideologi Komunis dan mendesak Presiden Soekarno untuk
mengeluarkan Dekrit Pelarangan PKI dan semua Mantel organisasi'y, tapi
ditolak oleh Soekarno.
*Tahun 1958 :*
Kedekatan Soekarno dgn PKI mendorong Kelompok Anti PKI di Sumatera dan
Sulawesi melakukan koreksi hingga melakukan Pemberontakan terhadap
Soekarno. Saat itu MASYUMI dituduh terlibat, karena Masyumi merupakan
MUSUH BESAR PKI.
*Tgl 15 Februari 1958 :*
Para pemberontak di Sumatera dan Sulawesi Mendeklarasikan Pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), namun Pemberontak kan ini
berhasil dikalahkan dan dipadamkan.
*Tanggal 11 Juli 1958 :* DN Aidit dan Rewang mewakili PKI ikut Kongres Partai Persatuan Sosialis Jerman di Berlin.
*Bulan Agustus 1959 :* TNI berusaha menggagalkan Kongres PKI, namun Kongres tersebut tetap berjalan karena ditangani sendiri oleh Presiden Soekarno.
*Tahun 1960 :*
Soekarno meluncurkan Slogan NASAKOM (Nasional, Agama dan Komunis) yg
didukung penuh oleh PNI, NU dan PKI. Dgn demikian PKI kembali
terlembagakan sebagai bagian dari Pemerintahan RI.
*Tgl 17 Agustus 1960 :*
Atas Desakan dan Tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.200
Th.1960 tertanggal 17 Agustus 1960 tentang "PEMBUBARAN MASYUMI (Majelis
Syura Muslimin Indonesia)" dgn dalih tuduhan keterlibatan Masyumi dalam
Pemberotakan PRRI, padahal hanya karena ANTI NASAKOM.
*Medio Tahun 1960 :* Departemen Luar Negeri AS melaporkan bahwa PKI semakin kuat dgn keanggotaan mencapai 2 Juta orang.
*Bulan Maret 1962 :* PKI resmi masuk dalam Pemerintahan Soekarno, DN Aidit dan Nyoto diangkat oleh Soekarno sebagai Menteri Penasehat.
*Bulan April 1962 :* Kongres PKI.
Tahun 1963 : PKI Memprovokasi Presiden Soekarno untuk Konfrontasi dgn
Malaysia, dan mengusulkan dibentuk'y Angkatan Kelima yg terdiri dari
BURUH dan TANI untuk dipersenjatai dengan dalih ”Mempersenjatai Rakyat
untuk Bela Negara” melawan Malaysia.
*Tgl 10 Juli 1963 :*
Atas Desakan dan Tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.139
th.1963 tertanggal 10 Juli 1963 tentang PEMBUBARAN GPII (Gerakan Pemuda
Islam Indonesia), lagi-lagi hanya karena ANTI NASAKOM.
*Tahun 1963 :*
Atas Desakan dan Tekanan PKI terjadi Penangkapan Tokoh-Tokoh Masyumi
dan GPII serta Ulama Anti PKI, antara lain : KH.Buya Hamka, KH.Yunan
Helmi Nasution, KH.Isa Anshari, KH.Mukhtar Ghazali, KH.EZ. Muttaqien,
KH.Soleh Iskandar, KH.Ghazali Sahlan dan KH.Dalari Umar.
*Bulan Desember 1964 :*
Chaerul Saleh Pimpinan Partai MURBA (Musyawarah Rakyat Banyak) yg
didirikan oleh mantan Pimpinan PKI, Tan Malaka, menyatakan bahwa PKI
sedang menyiapkan KUDETA.
*Tgl 6 Januari 1965 :*
Atas Desakan dan Tekanan PKI terbit Surat Keputusan Presiden RI
No.1/KOTI/1965 tertanggal 6 Januari 1965 tentang PEMBEKUAN PARTAI MURBA,
dengan dalih telah Memfitnah PKI.
*Tgl 13 Januari 1965 :*
Dua Sayap PKI yaitu PR (Pemuda Rakyat) dan BTI (Barisan Tani Indonesia)
Menyerang dan Menyiksa Peserta Training PII (Pelajar Islam Indonesia)
di Desa Kanigoro Kecamatan Kras Kabupaten Kediri, sekaligus melecehkan
Pelajar Wanita'y, dan jg merampas sejumlah Mushaf Al-Qur’an dan merobek
serta menginjak-injak'y.
Awal Tahun 1965 : PKI dgn 3 Juta Anggota
menjadi Partai Komunis terkuat di luar Uni Soviet dan RRT. PKI memiliki
banyak Ormas, antara lain : SOBSI (Serikat Organisasi Buruh Seluruh
Indonesia), Pemuda Rakjat, Gerwani, BTI (Barisan Tani Indonesia), LEKRA
(Lembaga Kebudayaan Rakjat) dan HSI (Himpunan Sardjana Indonesia).
*Tgl 14 Mei 1965 :*
Tiga Sayap Organisasi PKI yaitu PR, BTI dan GERWANI merebut Perkebunan
Negara di Bandar Betsi, Pematang Siantar, Sumatera Utara, dgn Menangkap
dan Menyiksa serta Membunuh Pelda Soedjono penjaga PPN (Perusahaan
Perkebunan Negara) Karet IX Bandar Betsi.
*Bulan Juli 1965 :*
PKI menggelar Pelatihan Militer untuk 2000 anggota'y di Pangkalan Udara
Halim dgn dalih ”Mempersenjatai Rakyat untuk Bela Negara”.
*Tgl 21 September 1965 :*
Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.291
th.1965 tertanggal 21 September 1965 tentang PEMBUBARAN PARTAI MURBA,
karena sangat memusuhi PKI.
*Tgl 30 September 1965 Pagi :* Ormas PKI Pemuda Rakjat dan Gerwani menggelar Demo Besar di Jakarta.
*Tgl 30 September 1965 Malam :*
Terjadi Gerakan G30S/PKI atau disebut jg GESTAPU (Gerakan September
Tiga Puluh) : PKI Menculik dan Membunuh 6 (enam) Jenderal Senior TNI AD
di Jakarta dan membuang mayat'y ke dalam sumur di LUBANG BUAYA Halim,
mereka adalah : Jenderal Ahmad Yani, Letjen R.Suprapto, Letjen
MT.Haryono, Letjen S.Parman, Mayjen Panjaitan dan Mayjen Sutoyo
Siswomiharjo. PKI jg menculik dan membunuh Kapten Pierre Tendean karena
dikira Jenderal Abdul Haris Nasution. PKI pun membunuh AIP KS Tubun
seorang Ajun Inspektur Polisi yg sedang bertugas menjaga Rumah Kediaman
Wakil PM Dr.J.Leimena yg bersebelahan dgn Rumah Jenderal AH.Nasution.
PKI jg menembak Putri Bungsu Jenderal AH.Nasution yg baru berusia 5
(lima) tahun, Ade Irma Suryani Nasution, yg berusaha menjadi Perisai
Ayahanda'y dari tembakan PKI, kemudian ia terluka tembak dan akhir'y
wafat pd tanggal 6 Oktober 1965.
G30S/PKI dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung yang membentuk tiga kelompok gugus tugas penculikan, yaitu : Pasukan Pasopati dipimpin Lettu Dul Arief, dan Pasukan Pringgondani dipimpin Mayor Udara Sujono, serta Pasukan Bima Sakti dipimpin Kapten Suradi. Selain Letkol Untung dan kawan-kawan, PKI didukung oleh sejumlah Perwira ABRI (TNI/Polri) dari berbagai Angkatan, antara lain : Angkatan Darat : Mayjen TNI Pranoto Reksosamudro, Brigjen TNI Soepardjo dan Kolonel Infantri A. Latief. Angkatan Laut : Mayor KKO Pramuko Sudarno, Letkol Laut Ranu Sunardi dan Komodor Laut Soenardi. Angkatan Udara : Men/Pangau Laksda Udara Omar Dhani, Letkol Udara Heru Atmodjo dan Mayor Udara Sujono. Kepolisian : Brigjen Pol. Soetarto, Kombes Pol. Imam Supoyo dan AKBP Anwas Tanuamidjaja.
G30S/PKI dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung yang membentuk tiga kelompok gugus tugas penculikan, yaitu : Pasukan Pasopati dipimpin Lettu Dul Arief, dan Pasukan Pringgondani dipimpin Mayor Udara Sujono, serta Pasukan Bima Sakti dipimpin Kapten Suradi. Selain Letkol Untung dan kawan-kawan, PKI didukung oleh sejumlah Perwira ABRI (TNI/Polri) dari berbagai Angkatan, antara lain : Angkatan Darat : Mayjen TNI Pranoto Reksosamudro, Brigjen TNI Soepardjo dan Kolonel Infantri A. Latief. Angkatan Laut : Mayor KKO Pramuko Sudarno, Letkol Laut Ranu Sunardi dan Komodor Laut Soenardi. Angkatan Udara : Men/Pangau Laksda Udara Omar Dhani, Letkol Udara Heru Atmodjo dan Mayor Udara Sujono. Kepolisian : Brigjen Pol. Soetarto, Kombes Pol. Imam Supoyo dan AKBP Anwas Tanuamidjaja.
*Tgl 1 Oktober 1965 :*
PKI di Yogyakarta jg Membunuh Brigjen Katamso Darmokusumo dan Kolonel
Sugiono. Lalu di Jakarta PKI mengumumkan terbentuk'y DEWAN REVOLUSI baru
yg telah mengambil Alih Kekuasaan.
*Tgl 2 Oktober 1965 :*
Letjen TNI Soeharto mengambil alih Kepemimpinan TNI dan menyatakan
Kudeta PKI gagal dan mengirim TNI AD menyerbu dan merebut Pangkalan
Udara Halim Perdanakusuma dari PKI.
*Tgl 6 Oktober 1965 :*
Soekarno menggelar Pertemuan Kabinet dan Menteri PKI ikut hadir serta
berusaha Melegalkan G30S, tapi ditolak, bahkan Terbit Resolusi Kecaman
terhadap G30S, lalu usai rapat Nyoto pun langsung ditangkap.
*Tgl 13 Oktober 1965 :* Ormas Anshor NU gelar Aksi unjuk rasa Anti PKI di Seluruh Jawa.
*Tgl 18 Oktober 1965 :*
PKI menyamar sebagai Anshor Desa Karangasem (kini Desa Yosomulyo)
Kecamatan Gambiran, lalu mengundang Anshor Kecamatan Muncar untuk
Pengajian. Saat Pemuda Anshor Muncar datang, mereka disambut oleh
Gerwani yg menyamar sebagai Fatayat NU, lalu mereka diracuni, setelah
Keracunan mereka di Bantai oleh PKI dan Jenazah'y dibuang ke Lubang
Buaya di Dusun Cemetuk Desa/Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi.
Sebanyak 62 (enam puluh dua) orang Pemuda Anshor yg dibantai, dan ad
beberapa pemuda yg selamat dan melarikan diri, sehingga menjadi Saksi
Mata peristiwa. Peristiwa Tragis itu disebut Tragedi Cemetuk, dan kini
oleh masyarakat secara swadaya dibangun Monumen Pancasila Jaya.
*Tgl 19 Oktober 1965 :* Anshor NU dan PKI mulai bentrok di berbagai daerah di Jawa.
*Tgl 11 November 1965 :* PNI dan PKI bentrok di Bali.
Tgl 22 November 1965 : DN Aidit ditangkap dan diadili serta di Hukum Mati.
Bulan Desember 1965 : Aceh dinyatakan telah bersih dari PKI.
*Tgl 11 Maret 1966 :*
Terbit Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno
yg memberi wewenang penuh kepada Letjen TNI Soeharto untuk mengambil
langkah Pengamanan Negara RI.
B
*Tgl 12 Maret 1966 :* Soeharto melarang secara resmi PKI. Bulan *April 1966 :* Soeharto melarang Serikat Buruh Pro PKI yaitu SOBSI.
B
*Tgl 12 Maret 1966 :* Soeharto melarang secara resmi PKI. Bulan *April 1966 :* Soeharto melarang Serikat Buruh Pro PKI yaitu SOBSI.
*Tgl 13 Februari 1966 :*
Bung Karno masih tetap membela PKI, bahkan secara terbuka di dalam
pidatonya di muka Front Nasional di Senayan mengatakan : ”Di Indonesia
ini tdk ada partai yg Pengorbanan'y terhadap Nusa dan Bangsa sebesar
PKI…”
*Tgl 5 Juli 1966 :*
Terbit TAP MPRS No.XXV Tahun 1966 yang ditanda-tangani Ketua MPRS–RI
Jenderal TNI AH.Nasution tentang Pembubaran PKI dan Pelarangan
penyebaran Paham Komunisme, Marxisme dan Leninisme.
Bulan
Desember 1966 : Sudisman mencoba menggantikan Aidit dan Nyoto untuk
membangun kembali PKI, tapi ditangkap dan dijatuhi Hukuman Mati pd tahun
1967.
Tahun 1967 : Sejumlah kader PKI seperti Rewang, Oloan
Hutapea dan Ruslan Widjajasastra, bersembunyi di wilayah terpencil di
Blitar Selatan bersama Kaum Tani PKI.
*Bulan Maret 1968 :* Kaum Tani PKI di Blitar Selatan menyerang para Pemimpin dan Kader NU, sehingga 60 (enam puluh) Orang NU tewas dibunuh.
*Pertengahan 1968 :*
TNI menyerang Blitar Selatan dan menghancurkan persembunyian terakhir
PKI. Dari tahun 1968 s/d 1998 Sepanjang Orde Baru secara resmi PKI dan
seluruh mantel organisasiya dilarang di Seluruh Indonesia dgn dasar TAP
MPRS No.XXV Tahun 1966. Dari tahun 1998 s/d 2015
*Pasca Reformasi
1998* Pimpinan dan Anggota PKI yg dibebaskan dari Penjara, beserta
keluarga dan simpatisanya yg masih mengusung IDEOLOGI KOMUNIS, justru
menjadi pihak paling diuntungkan, sehingga kini mereka meraja-lela
melakukan aneka gerakan pemutar balikkan Fakta Sejarah dan memposisikan
PKI sebagai PAHLAWAN Pejuang Kemerdekaan RI. Sejarah Kekejaman PKI yg
sangat panjang, dan jgn biarkan mereka menambah lagi daftar kekejamanya
di negeri tercinta ini..
Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita semua
*BAGIKAN SEJARAH INI.*
*JADIKAN PELAJARAN*
*BUAT GENERASI YG AKAN DATANG*
*JADIKAN PELAJARAN*
*BUAT GENERASI YG AKAN DATANG*
*UDL*
WOOOOWWW... CERITA... SUKSES ....& SUKSESI..& TRAGEDI.. PR MAKAR MADIUN ..N JKRT.. 1948.& 1965...>>
JASMERAH.. N JAS...JIS.. JUS..PR PENELIKUNG SEJARAH MAU MAEN CULAS..>>
WASPADA..N AWAS..
PKI N ANTEK ASENG ASING YG KEJI..N SANGAT ZHOLIM ..
WASPADA N AWAS..
JASMERAH.. N JAS...JIS.. JUS..PR PENELIKUNG SEJARAH MAU MAEN CULAS..>>
WASPADA..N AWAS..
PKI N ANTEK ASENG ASING YG KEJI..N SANGAT ZHOLIM ..
WASPADA N AWAS..
https://www.facebook.com/zainal.ariefin.18/posts/10209717740090208
by Arham Rasyid
30 September 1948.
Setelah Madiun dikuasai pasukan Siliwangi dan Brawijaya , orang-orang komunis berpencar.
Pada pekan ke dua oktober 1948, Musso dan Amir Syarifuddin, dua pucuk pimpinan PKI berselisih paham .
Konflik keduanya karena rebutan kekuasaan dan beda pendapat soal basis penyerangan . Musso akhirnya berpisah jalan , ia bergerak ke Tegalombo, Ponorogo, Jawa Timur dengan pengawal terakhir hanya tersisa dua orang. Musso ditembak di mata air pemandian umum setelah dikepung satu pleton tentara. Mayatnya dibawa ke rumah sakit Ponorogo dengan mengendarai bendi .
Difoto lalu diawetkan dengan formalin.
Tapi karena mayatnya tetap membusuk, diam-diam akhirnya dibakar.
Setelah Madiun dikuasai pasukan Siliwangi dan Brawijaya , orang-orang komunis berpencar.
Pada pekan ke dua oktober 1948, Musso dan Amir Syarifuddin, dua pucuk pimpinan PKI berselisih paham .
Konflik keduanya karena rebutan kekuasaan dan beda pendapat soal basis penyerangan . Musso akhirnya berpisah jalan , ia bergerak ke Tegalombo, Ponorogo, Jawa Timur dengan pengawal terakhir hanya tersisa dua orang. Musso ditembak di mata air pemandian umum setelah dikepung satu pleton tentara. Mayatnya dibawa ke rumah sakit Ponorogo dengan mengendarai bendi .
Difoto lalu diawetkan dengan formalin.
Tapi karena mayatnya tetap membusuk, diam-diam akhirnya dibakar.
29 November 1948.
Dengan rambut gondrong, brewok tak terurus, muka pucat seperti kehilangan darah, Amir Syarifuddin menyerah.
Berhari-hari di rawa dengan bekal minim membuat Amir lunglai dan terserang disentri. Dia sulit keluar dari rawa di hutan Klambu, Grobogan, Jawa Tengah, yang terkenal angker. Amir berjalan terpincang-pincang saat dijemput pasukan Senopati.
Bekas Perdana menteri Indonesia itu hanya memakai piyama, sarung lusuh, dan tak bersepatu, layaknya gembel.
Pada 1953 Amir dibawa ke Ngalihan, Solo. Larut malam ia dieksekusi mati. Kata-kata terakhirnya adalah "bersatulah kaum buruh sedunia. Aku mati untukmu !".
Hingga berkalang tanah, makamnya tanpa nisan tak dikenal orang dan tak terurus. Peristiwa Ngalihan menjadi penutup episode Madiun yang menelan ribuan orang.
Dengan rambut gondrong, brewok tak terurus, muka pucat seperti kehilangan darah, Amir Syarifuddin menyerah.
Berhari-hari di rawa dengan bekal minim membuat Amir lunglai dan terserang disentri. Dia sulit keluar dari rawa di hutan Klambu, Grobogan, Jawa Tengah, yang terkenal angker. Amir berjalan terpincang-pincang saat dijemput pasukan Senopati.
Bekas Perdana menteri Indonesia itu hanya memakai piyama, sarung lusuh, dan tak bersepatu, layaknya gembel.
Pada 1953 Amir dibawa ke Ngalihan, Solo. Larut malam ia dieksekusi mati. Kata-kata terakhirnya adalah "bersatulah kaum buruh sedunia. Aku mati untukmu !".
Hingga berkalang tanah, makamnya tanpa nisan tak dikenal orang dan tak terurus. Peristiwa Ngalihan menjadi penutup episode Madiun yang menelan ribuan orang.
22 November 1965.
DN Aidit ditangkap dalam sebuah penggerebekan setelah bersembunyi di dalam lemari. Kolonel Yasir Hadibroto, komandan Brigade IV infanteri membawa Aidit meninggalkan Solo menuju ke arah Barat dengan iring-iringan tiga mobil jip.
Tanpa sepengetahuan jip satu dan jip dua, jip terakhir dibelokkan Kolonel Yasir ke markas Batalyon 444. Dengan tangan terborgol di belakang, Yasir membawa Aidit ke sebuah sumur tua, lalu mempersilahkan Aidit mengucapkan pesan terakhir.
Aidit malah berapi-api pidato.
Dor !! Pidato Aidit-pun diakhiri dengan tembakan yang melubangi dadanya. Penanggung jawab G 30 S/PKI ini terjungkal masuk sumur .
DN Aidit ditangkap dalam sebuah penggerebekan setelah bersembunyi di dalam lemari. Kolonel Yasir Hadibroto, komandan Brigade IV infanteri membawa Aidit meninggalkan Solo menuju ke arah Barat dengan iring-iringan tiga mobil jip.
Tanpa sepengetahuan jip satu dan jip dua, jip terakhir dibelokkan Kolonel Yasir ke markas Batalyon 444. Dengan tangan terborgol di belakang, Yasir membawa Aidit ke sebuah sumur tua, lalu mempersilahkan Aidit mengucapkan pesan terakhir.
Aidit malah berapi-api pidato.
Dor !! Pidato Aidit-pun diakhiri dengan tembakan yang melubangi dadanya. Penanggung jawab G 30 S/PKI ini terjungkal masuk sumur .
Konflik antara Amir Syarifuddin dan Musso di masa PKI Madiun ternyata
gak selesai sampai di situ . Konflik pendahulu ini diturunkan ke
penerusnya.
Sebelum sukses jadi pimpinan partai, bersama Nyoto dan Lukman, Aidit terlebih dahulu "mengkudeta" kelompok PKI tua, Alimin dkk yang dinilai melakukan banyak kesalahan. Alimin pada dasarnya gak sejalan dengan prinsip-prinsip Musso .
Ironisnya , menjelang petaka 1965 menurut Soetarni bekas istri Nyoto, suaminya malah disingkirkan Aidit karena kedekatan Nyoto dengan Bung Karno.
Nyoto memang sempat menyerang keyakinan Aidit tentang kudeta. "Revolusi siapa melawan siapa ?"
tanya Nyoto.
Muncul pula spekulasi dari kesaksian Soebandrio bahwa Aidit ditelikung Sjam Kamaruzzaman soal perintah pembunuhan tujuh jenderal .
Sungguh lika-liku seteru yang rumit.
Sebelum sukses jadi pimpinan partai, bersama Nyoto dan Lukman, Aidit terlebih dahulu "mengkudeta" kelompok PKI tua, Alimin dkk yang dinilai melakukan banyak kesalahan. Alimin pada dasarnya gak sejalan dengan prinsip-prinsip Musso .
Ironisnya , menjelang petaka 1965 menurut Soetarni bekas istri Nyoto, suaminya malah disingkirkan Aidit karena kedekatan Nyoto dengan Bung Karno.
Nyoto memang sempat menyerang keyakinan Aidit tentang kudeta. "Revolusi siapa melawan siapa ?"
tanya Nyoto.
Muncul pula spekulasi dari kesaksian Soebandrio bahwa Aidit ditelikung Sjam Kamaruzzaman soal perintah pembunuhan tujuh jenderal .
Sungguh lika-liku seteru yang rumit.
Dari mana sebenarnya ideologi komunis ini berakar di Nusantara ?
Jauh sebelum PKI Aidit dan Musso , seorang tokoh bernama Semaoen , menanamkan komunisme ke Sarekat Islam (SI) , yang kemudian menjadi benih konfliknya dengan HOS.Tjokroaminoto yg notabene adalah gurunya .
Padahal Tjokro pernah berkata "Bagi kita tak ada socialisme atau rupa-rupa isme lainnja. Jang lebih baik, lebih elok dan lebih mulia, melainkan socialisme jang berdasar islam itulah sadja".
Tjokro menegaskan keutamaan, kebesaran, kemuliaan dan keberanian, bisa tercapai lewat ilmu tauhid. Buah pikiran Tjokro selalu berlandaskan penafsiran Alqur'an dan hadits, karena itu pula ia tak takut menyerang Karl Marx yang menurutnya nyata-nyata memungkiri Tuhan.
Pada tahun 1919 Semaoen akhirnya memilih hengkang dari Sarekat Islam dan mengubah SI Semarang menjadi Sarekat Rakyat.
Pada 1920, Semaoen mengambil alih Indische Sociaal Democratische Vereeneging (ISDV) dan mengganti namanya menjadi PARTAI KOMUNIS INDONESIA.
Jauh sebelum PKI Aidit dan Musso , seorang tokoh bernama Semaoen , menanamkan komunisme ke Sarekat Islam (SI) , yang kemudian menjadi benih konfliknya dengan HOS.Tjokroaminoto yg notabene adalah gurunya .
Padahal Tjokro pernah berkata "Bagi kita tak ada socialisme atau rupa-rupa isme lainnja. Jang lebih baik, lebih elok dan lebih mulia, melainkan socialisme jang berdasar islam itulah sadja".
Tjokro menegaskan keutamaan, kebesaran, kemuliaan dan keberanian, bisa tercapai lewat ilmu tauhid. Buah pikiran Tjokro selalu berlandaskan penafsiran Alqur'an dan hadits, karena itu pula ia tak takut menyerang Karl Marx yang menurutnya nyata-nyata memungkiri Tuhan.
Pada tahun 1919 Semaoen akhirnya memilih hengkang dari Sarekat Islam dan mengubah SI Semarang menjadi Sarekat Rakyat.
Pada 1920, Semaoen mengambil alih Indische Sociaal Democratische Vereeneging (ISDV) dan mengganti namanya menjadi PARTAI KOMUNIS INDONESIA.
Nah..
Inilah awal dan akhir kisah pemimpin-pemimpin partai penyebab jatuhnya korban jiwa manusia yang terbanyak dalam sejarah Indonesia.
Genosida yang kini seolah akan dikaburkan oleh segelintir orang-orang yang entah dari mana tiba-tiba saja mendaku diri sebagai pihak yang terzalimi.
Inilah awal dan akhir kisah pemimpin-pemimpin partai penyebab jatuhnya korban jiwa manusia yang terbanyak dalam sejarah Indonesia.
Genosida yang kini seolah akan dikaburkan oleh segelintir orang-orang yang entah dari mana tiba-tiba saja mendaku diri sebagai pihak yang terzalimi.
Adakah ibrah yang bisa diambil ?
adakah kesan husnul khotimah dari shirah PKI-iyah di atas ?
wallahu'alam bisshowab..
Yang bisa kita simpulkan bersama, gak usah jauh-jauh dulu ngomong soal pengkhianatan bangsa, kalo dalam tubuh internal PKI sendiri saja ternyata sarat khianat mengkhianati, tipu muslihat, saling sikut, baku hantam, kalah filem India .
Beberapa di antaranya berakhir tragis dengan mati secara mengenaskan.
adakah kesan husnul khotimah dari shirah PKI-iyah di atas ?
wallahu'alam bisshowab..
Yang bisa kita simpulkan bersama, gak usah jauh-jauh dulu ngomong soal pengkhianatan bangsa, kalo dalam tubuh internal PKI sendiri saja ternyata sarat khianat mengkhianati, tipu muslihat, saling sikut, baku hantam, kalah filem India .
Beberapa di antaranya berakhir tragis dengan mati secara mengenaskan.
Lantas apa yang hendak mereka banggakan dan ingin mereka bangkitkan dari ideologi busuk ini ?
Orang-orang gagal kok jadi panutan ? Beberapa orang yang ada di friendlist kita pasti ada saja yang masih meyakini kalo gak ada yang perlu dikuatirkan dari PKI.
Kata mereka kita paranoid, sumbu pendek, dan ngawur soal kebangkitan ini. PKI katanya sudah mati.
Ya, itu gak salah. PKI mati secara harfiah, tapi ideologinya hidup dan merajalela. Anak-anak muda yang bangga dengan kekiri-kirian, petantang-petenteng pake kaos gambar Semaoen, atau pake pin palu arit. Berfoto profil saya Indonesia saya pancasila tapi gak sungkan mengorek-ngorek luka lama bangsa. Begitu disenggol, eeh.. manis di bibir memutar kata.
Orang-orang gagal kok jadi panutan ? Beberapa orang yang ada di friendlist kita pasti ada saja yang masih meyakini kalo gak ada yang perlu dikuatirkan dari PKI.
Kata mereka kita paranoid, sumbu pendek, dan ngawur soal kebangkitan ini. PKI katanya sudah mati.
Ya, itu gak salah. PKI mati secara harfiah, tapi ideologinya hidup dan merajalela. Anak-anak muda yang bangga dengan kekiri-kirian, petantang-petenteng pake kaos gambar Semaoen, atau pake pin palu arit. Berfoto profil saya Indonesia saya pancasila tapi gak sungkan mengorek-ngorek luka lama bangsa. Begitu disenggol, eeh.. manis di bibir memutar kata.
Pemerintah kayaknya sudah saatnya merevisi Tap
MPRS No.25 Tahun 1966 Tentang Pembubaran PKI. Kalo sekadar dibubarkan,
barisan upacara juga dibubarkan, tapi toh senin depan bisa berbaris
lagi.
Jadi jangan dibubarkan, melainkan dibasmi. Seperti kecoak di kamar mandi.
Jadi jangan dibubarkan, melainkan dibasmi. Seperti kecoak di kamar mandi.
Mungkin ada yang mau protes , dari mana sumber tulisan cerita-cerita di atas ?
Baiklah.. Sekadar info saja kalo ini semua gw rangkum dari tiga edisi khusus majalah Tempo.
Edisi Tjokroaminoto Guru Para Pendiri Bangsa, Majalah Tempo agustus 2011.
Edisi Musso dan Madiun, Majalah Tempo november 2010.
Dan edisi Peran Aidit dalam G 30 S/PKI, Majalah Tempo oktober 2007.
Kebetulan gw kolektor edisi-edisi khusus majalah Tempo yang sejak dulu gw akui belum ada media yg setara dengannya dalam hal investigasi dan bank data.
Kalo masih ada lagi yang ngomong ini gak obyektif, waduh... keterlaluan deh. Kurang obyektif gimana kalo Pak GM sebagai orang yg kemarin pertama kali berisik mempermasalahkan rencana pemutaran film Pengkhianatan G 30 S/PKI oleh TNI Angkatan Darat dan menganggapnya sebagai propaganda Orde Baru, ternyata juga punya pengaruh yang kuat di majalah ini.
So, kalo yg gw tulis ini hoax, berarti salahkan juga Pak GM yang ikut andil mengakomodir berita hoax. Hehe..
Baiklah.. Sekadar info saja kalo ini semua gw rangkum dari tiga edisi khusus majalah Tempo.
Edisi Tjokroaminoto Guru Para Pendiri Bangsa, Majalah Tempo agustus 2011.
Edisi Musso dan Madiun, Majalah Tempo november 2010.
Dan edisi Peran Aidit dalam G 30 S/PKI, Majalah Tempo oktober 2007.
Kebetulan gw kolektor edisi-edisi khusus majalah Tempo yang sejak dulu gw akui belum ada media yg setara dengannya dalam hal investigasi dan bank data.
Kalo masih ada lagi yang ngomong ini gak obyektif, waduh... keterlaluan deh. Kurang obyektif gimana kalo Pak GM sebagai orang yg kemarin pertama kali berisik mempermasalahkan rencana pemutaran film Pengkhianatan G 30 S/PKI oleh TNI Angkatan Darat dan menganggapnya sebagai propaganda Orde Baru, ternyata juga punya pengaruh yang kuat di majalah ini.
So, kalo yg gw tulis ini hoax, berarti salahkan juga Pak GM yang ikut andil mengakomodir berita hoax. Hehe..
Akhirul kalam .
Dulu Bung Karno pernah berkata "JASMERAH, Jangan Sekali-sekali melupakan sejarah"
Sekarang izinkan Bung Arham juga berkata "JASHUJAN , Jangan Sok Tahu dan Sok Jadi korban"
Dulu Bung Karno pernah berkata "JASMERAH, Jangan Sekali-sekali melupakan sejarah"
Sekarang izinkan Bung Arham juga berkata "JASHUJAN , Jangan Sok Tahu dan Sok Jadi korban"
Tabik.. gw mau lanjut gebuk-gebuk adonan kue dulu. Maklum, cuma tukang kue yang sedikit melek sejarah.
Jadi bisanya sebatas gebukin kue saja . Pengen sih gebukin PKI , tapi sayang gw bukan presiden . Hiks..
*copas
Jadi bisanya sebatas gebukin kue saja . Pengen sih gebukin PKI , tapi sayang gw bukan presiden . Hiks..
*copas
- CORAT CORET...PKI.. MEMBUAT PEMBELAAN DIRI.. DG MEMBUAT CERITA SE AKAN BERSIH N TDK TERLIBAT MAKAR .. PADA PERISTIWA MADIUN 1948 N G30S PKI DI JAKARTA 1965...>>
- DEMIKIAN LIHAYNYA.. MEMUTAR BALIK FAKTA... N DENGAN KEPINTARANNYA.. N KEBIASAANNYA ..MMBUAT POLITIKING.. N MEMPENGARUHI MASA.. N LAWAN2 POLITIK...>>
- SIMAK N PERHATIKAN.. BETAPA BNYAKNYA KEJANGGALAN YG DIBUAT.. SEHINGGA.. ORANG AWAM DG BERFIKIR SEDERHANA SUDAH DAPAT MENEBAKNYA.. BHWA INI CERITA MEMELINTIR FAKTA..>>
- 1948 SCR BRUTAL.. N KEJI BNYK KIAYAI N SANTRI2 DIBUNUH.. N BHKN BNYK YG DIKUBUR HIDUP2.. N SANGAT BENGIS..?? >> N DMK PERLAKUAN PKI DI MANA2..TERUTAMA JAWA TIMUR.. BANTEN.. N TEMPAT PUSAT PENDIDIKN ISLAM..DI JAWA..>>
- NAMUN APA YG DI CERITAKAN SECARA IKHTISAR DISINI.. SEAKAN PKI CLEAN.. N TDK PERNAH MAKAR..???>>
- DEMIKIAN LIHAY N AHLI DLM MEMUTAR BALIK FAKTA SEJARAH..>>
- PKI SCR IDEOLOGI.. N METODA PERJUANGANNYA YG BERDASARKN PERJUANGAN KLAS.. N SISTEM KOMUNIS.. ?? TDK MUNGKIN BISA MENERIMA PANCASILA.. & UUD45ASLI18845 & DEKRIT5759 & JIWA PIAGAM JAKARTA22645 & PSL 29(1) UUD45ASLI18845..>>
- BAGAIMANA PKI BISA BERJIWA PANCASILA..KECUALI HANYA UTK MENIPU.. N DUSTA..??>> BAGAIMANA SETIA KEPADA BUNG KARNO..??> SEDANG BUNG KARNO BERSAMA PARA ULAMA N TOKOH NASIONALIS.. MERUMUSKAN PANCASILA.. N PIAGAM JAKARTA22645..??>>
- DALAM RUH PKI TDK ADA KECENDERUNGAN SIMPATI KEPADA AGAMA...??>> TERLEBIH AGAMA ISLAM.. DG FURQON N SUNNAH RASULULLAH SAWW.. YG DMK TEGAS.. TENTANG KEIMANAN.. N SYARIAH..>> PEMBUAT TULISAN TDK JELAS.. N DIBUAT SEPERTINYA DI LUAR NEGERI.. OLEH TIM PERUMUS.. YG TDK DISEBUT SIAPA2 MEREKA..??>> INI JELAS.. INTELIGEN.. N PERMAINN POLITIKING.. N TENTU MEMASUKKN PERMAINNYA PD CELAH2 DIMANA SEJARAH TDK SEPENUHNYA TERTULIS N TERANGKUM OLEH PARA PELAKU SEJARAH.. KRN KETERBATASAN KEAHLIAN.. WAKTU.. N KONDISI MASING2.. YG SANGAT BERUBAH2.. SESUAI KONDISI N SITUASI LAPANGAN YG TDK SELALU LANCAR N AMAN...>>
- AWAS.. N WASPADA...>>
- Join Date Jan 2007
- Location Buitenzorg... ???
Sudah hampir 2 bulan Soeharto dipaksa berhenti sebagai presiden oleh kekuatan mahasiswa dan rakyat.
Dengan demikian gagallah rencananya untuk terus menjadi Presiden sampai dengan 2003. Sementara itu 21/2 bulan lagi adalah hari genapnya 33 tahun meletusnya G30S.
Ki Oetomo Darmadi (Swadesi, No 1541/Th XXX/Juli 1998) mengemukakan, "Sudah 33 tahun tragedi nasional, apa yang disebut G30S menjadi ganjalan sejarah. Sudah seyogianya di era reformasi sekarang misteri tersebut disingkap secara transparan, jujur terbuka".
"Mengapa, ini penting sebagai pelajaran sejarah, betapa dahsyatnya akibat-akibat yang ditimbulkan oleh peristiwa tersebut terhadap kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Antara lain bangsa ini terbelah menjadi dua: Orde Lama dan Orde Baru, dengan implikasi luas pada sektor kehidupan sosial, politik, ekonomi dan pertahanan keamanan. Terlebih-lebih jika ditilik dari hak dasar azasi manusia (HAM) hampir seluruh Deklarasi HAM PBB (10 Des 1948) dilanggar. Pancasila hanya dijadikan lips-service, dan hampir semua hak warga sipil yang termaktub dalam batang tubuh UUD 45 dinodai.
Terlalu banyak lembar catatan keganasan rezim Soeharto selama 32 tahun berkuasa, sehingga ada yang menjuluki 'drakula', pembunuh berdarah dingin den sebagainya. Tidak mengherankan jika Indonesia ditempatkan sebagai pelanggar HAM terberat, sebab korban penubunuhan massal peristiwa G.30-S/PKI 1965 saja melampaui korban Perang Dunia II."
Sesungguhnya sudah lama dituntut supaya misteri G30S yang sesungguhnya diungkap secara terbuka, jujur dan adil. Hanya saJa tuntutan semacam itu di masa Soeharto berkuasa suatu yang mustahil bisa dilaksanakan. Sebab dengan membuka misterinya, akan terbuka lah bahwa G3OS yang sesungguhnya ialah G30S/Soeharto, bukan G30S/PKI.
HUBUNGAN SOEHARTO DENGAN G30S
Hubungan Soeharto, terutama dengan Kolonel Latief, seorang tokoh G3OS, begitu akrab dan mesranya. Lepas dari persoalan apakah hubungan yang erat itu karena Soeharto yang menjadi bagian atau pimpinan G30S yang tersembunyi, atau karena kelihaian Soeharto memanfaatkan tokoh-tokoh G30S untuk mencapai tujuannya menjadi orang pertama di Indonesia.
Hubungannya itu dapat diketahui, ketika pada 28 September 1965, Kolonel Latief bersama isterinya berkunjung ke rumah Jenderal Soeharto di jalan H. Agus Salim. Menurut Kolonel Latief (Kolonel Latief: "Pembelaan sidang Mahmilti II Jawa Bagian Barat" 1978) maksud kunjungannya ialah guna menanyakan adanya info Dewan Jenderal, sekaligus melaporkan kepada beliau.
"Oleh beliau justru memberitahukan kepada saya, bahwa sehari sebelum saya datang, ada seorang bekas anak buahnya berasal dari Yogyakarta, bernama Soebagiyo, memberitahukan tentang adanya info Dewan Jenderal AD yang akan mengadakan coup d'etat terhadap kekuasaan pemerintahan Presiden Soekarno. Tanggapan beliau akan diadakan penyelidikan".
Seterusnya Kolonel Latief mengemukakan bahwa 30 September 1965 (malam), ia berkunjung ke RSPAD untuk menjumpai Jenderal Soeharto, yang sedang menunggui putranya yang tersiram sup panas. Sambil menjenguk putrandanya itu, juga untuk melaporkan bahwa dini hari l Oktober l965 G30S akan melancarkan operasinya guna menggagalkan rencana kudeta yang hendak dijalankan Dewan Jenderal. Kunjungannya ke Jenderal Soeharto di RSPAD tersebut, adalah merupakan hasil kesepakatan dengan Kolonel Untung dan Brigjen Supardjo.
Seperti diketahui menurut Brigjen Supardjo (Tempo, 1 Oktober 1988) tanggal 16 September 1965 telah terbentuk gerakan tsb, di bawah pimpinan Letnan Kolonel Untung. Kolonel Latief semula berkeberatan Letkol Untung menjadi pimpinannya dan meminta supaya gerakan dipimpin seorang jenderal. Tetapi karena Kamaruzzaman (Syam) memtahankan supaya tetap Untung, karena ia pengawal presiden, maka akhirnya Letnan Kolonel Untung yang memimpinnya.
Kamaruzzaman ini menurut Wertheim (Wertheim: "Sejarah tahun 1965 yang tersembunyi" dalam Suplemen Arah, No 1 th 1990) adalah "seorang double agent". Yang dimaksud "double agent" Wertheim ialah agennya Aidit (dalam Biro Khusus) dan agen Soeharto (yang diuntungkan oleh Peristiwa G30S).
Sesungguhnya G30S tak akan bisa melancarkan operasi militernya dini hari l Oktober 1965 itu, sekiranya Jenderal Soeharto mencegahnya dan bukan membiarkannya. Tampaknya karena Soeharto berkepentingan agar Men/Pangad A. Yani terbunuh, maka dengan diam-diam direstuinya operasi militer G30S yang hendak dilancarkan itu. Jika Soeharto tidak berkepentingan terbunuhnya A. Yani, tentu rencana operasi G30S itu akan dicegahnya, atau langsung saja Kolonel Latief ditangkapnya, atau rencana G30S itu dilaporkannya kepada atasannya, misalnya kepada Jenderal Nasution. Dengan demikian operasi G30S itu gagal.
Bagi Kolonel Latief dengan tidak ada pencegahan dari Jenderal Soeharto, berarti Jenderal Soeharto merestuinya dan operasi G30S dini hari l Oktober
dilaksanakannya.
Soeharto merestui operasi G30S itu secara diam-diam, karena ia mengetahui ada sebuah konsensus dalam TNI-AD bahwa bila Pangad berhalangan, otomatis Panglima Kostrad yang menjadi penggantinya. Dan Panglima Kostrad ketika itu adalah dirinya sendiri.
MALING BERTERIAK MALING
Paginya (pukul 6.30), dengan dalih ia mendapat informasi dari tetangganya, Mashuri, bahwa Jendral A. Yani dan beberapa jenderal lain telah terbunuh, Soeharto dengan Toyotanya, sendirian (tanpa pengawal) berahgkat ke Kostrad. Melalui Kebun Sirih, Merdeka Selatan. Soeharto sudah tahu benar siapa sasaran G30S.
Sejalan dengan laporan yang disampaikan Kolonel Latief kepada Jenderal Soeharto di RSPAD malam itu, maka daerah, dimana markas Kostrad terletak, tidak diawasi atau dijaga pasukan G30S. Yang dijaga hanya daerah lain saja di Merdeka Selatan. Ini menjadi indikasi adanya saling pengertian antara G30S dengan Panglima Kostrad. Jika tidak ada saling pengertian, tentu daerah
di mana Markas Kostrad berada juga akan dijaga pasukan G30S.
Menurut Yoga Sugama (Yoga Sugama: "Memori Jenderal Yoga" [hal: 148-153]) pada pagi 1 Oktober 1965 itu, dirinyalah yang pertama tiba di Kostrad.
Kepada Ali Murtopo, Yoga Sugama memastikan bahwa yang melancarkan gerakan penculikan dini hari tersebut, adalah anasir-anasir PKI. Ali Murtopo tidak begitu saja mau menerima keterangan Yoga Sugama tersebut.
Setelah ada siaran RRI pukul 7.20, yang mengatakan telah terbentuk Dewan Revolusi yang diketuai Kolonel Untung, maka Yoga Sugama memperkuat kesimpulannya di atas. Sebab Yoga Sugama kenal Untung sebagai salah seorang perwira TNI-AD yang berhaluan kiri. Untung pernah menjadi anak buahnya ketika RTP II bertugas menumpas PRRI di Sumatera Barat.
Jenderal Soeharto juga bertanya kepada Yoga Sugama, "Apa kira-kira Presiden Soekarno terlibat dalam gerakan ini." Yoga Sugama dengan tegas menjawab "Ya". Tuduhan Yoga Sugama bahwa dibelakang gerakan itu adalah anasir-anasir PKI dan Presiden Soekarno terlibat, tentu saja sangat membesarkan hati Soeharto. Karena dengan demikian rencananya untuk menghancurkan PKI dan menggulingkan Presiden Soekarno mendapat dukungan dari bawahannya.
Pada pukul jam 9.00 pagi itu Jenderal Soeharto (Tempo, 1 Oktober 1998) memberikan briefing. Dengan tegas ia mengatakan: "Saya banyak mengenal Untung sejak dulu. Dan Untung sendiri sejak 1945 merupakan anak didik tokoh PKI Pak Alimin". Ini tentu bualan Soeharto saja. Sebab Pak Alimin baru kembali ke Indonesia pertengahan tahun 1946. Bagaimana ia mendidik Untung sejak tahun 1945, padahal ketika itu Pak Alimin masih berada di daratan
Tiongkok.
Tidak lah kebetulan Kamaruzzaman mempertahankan Kolonel Untung menjadi pimpinan G30S. Sudah diperhitungkannya, bahwa suatu ketika nama Untung tsb akan dapat digunakan sebagai senjata oleh Soeharto untuk menghancurkan PKI. Kamaruzzaman memang seorang misterius. Secara formal dia adalah orangnya Aidit (dalam BC). Sedang sesungguhnya dia adalah di pihak lawannya Aidit, dia bertugas menghancurkan PKI dari dalam.
Untuk itu lah maka Kamaruzzaman, seperti dikatakan Manai Sophian (Manai
Sophiaan ("Kehormatan bagi yang berhak") membuat ketentuan bahwa persoalan yang akan disampaikan kepada Aidit, harus melalui dirinya. Banyak hal yang penting yang tak disampaikannya pada Aidit. Akibatnya setelah gerakan dimulai terjadilah kesimpangsiuran, penyimpangan yang merugikan Aidit/PKI.
Sesuai dengan rencananya, maka Soeharto (G.30-S pemberontakan PKI", Sekneg, 1994, hal 146, 47) pada 1 Oktober tersebut tanpa sepengetahuan, apalagi seizin Presiden/Pangti Soekarno mengangkat dirinya menjadi pimpinan TNI-AD. Padahal jabatan Panglima suatu angkatan, adalah jabatan politik. Itu merupakan hak prerogatif Presiden untuk menentukan siapa orangnya.
Dikesampingkannya hak prerogatif Presiden/Pangti ABRI tersebut, diakui Soeharto dalam 4 petunjuk kepada Presiden Soekarno yang harus disampaikan oleh Kolonel KKO Bambang Widjanarko yang berkunjung ke Kostrad 1 Oktober 1965 itu. Kedatangan Bambang Widjanarko adalah untuk memanggil Jenderal Pranoto Reksosamudro yang telah diangkat menjadi caretaker Menpangad sementara oleh Presiden, untuk datang ke Halim menemui Presiden Soekarno.
Usaha Bambang Widjanarko untuk meminta Jenderal Pranoto Reksosamudro ke Halim itu dihalangi Soeharto. Empat petunjuk tersebut ialah:
1. Mayjen TNI Pranoto Reksosamudro dan Mayjen TNI Umar Wirahadikusumah tidak dapat menghadap Presiden Soekarno untuk tidak menambah korban. (Ini berarti Soeharto menuduh Presiden Soekarno lah yang bertanggungjawab atas penculikan sejumlah jenderal dini hari 1 Oktober tersebut. Sesuai dengan jawaban Yoga Sugama kepadanya tentang keterlibatan Presiden Soekarno dalam G30S. Karena Ketua Dewan Revolusi adalah Kolonel Untung, pasukan pengawal Presiden Soekarno)
2. Mayjen TNI Soeharto untuk sementara telah mengambil oper pimpinan TNI-AD berdasarkan perintah Tetap Men/Pangad. (Ini berarti perintah tetap Men/Pangad, maksudnya konsensus dalam TNI-AD lebih tinggi dari hak prerogatif presiden dalam menentukan siapa yang harus memangku jabatan panglima suatu angkatan).
3. Diharapkan agar perintah-perintah Presiden Soekarno selanjutnya disampaikan melalui Mayjen TNI Soeharto. (Ini berarti Mayien TNI Soeharto yang mengatur Presiden Soekarno untuk berbuat ini atau itu, meski pun dibungkus dengan kata-kata "diharapkan". Semestinya Presiden yang mengatur Mayjen Soeharto, bukan sebaliknya. Presiden adalah Panglima Tertinggi ABRI).
4. Mayjen TNI Soeharto memberi petunjuk kepada Kolonel KKO Bambang Widjanarko agar berusaha membawa Presiden Soekarno keluar dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, karena pasukan yang berada di bawah komando Kostrad akan membersihkan pasukan-pasukan pendukung G3OS yang berada di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusumah sebelum tengah malam 1 Oktober 1965. (Ini berarti Soeharto "memerintahkan" Soekarno meninggalkan Pangkalan Udara HPK, karena Halim akan diserbu. Padahal sebelumnya Presiden Soekarno telah memerintahkan kepada Brigjen Supardjo supaya menghentikan operasi militer G30S dan jangan bergerak tanpa perintahnya. Tampaknya perintah lisan Presiden/Pangti Soekarno demikian, dianggap tidak berlaku bagi dirinya. Malahan situasi itu digunakannya untuk "memukul" pasukan G30S.
Empat petunjuk Mayjen Soeharto kepada Presiden Soekarno melalui Kolonel KKO Bambang Widjanarko menunjukkan: dengan menggunakan G30S, Jenderal Soeharto mulai l Oktober 1965 secara de facto menjadi penguasa di Indonesia. Sebagai langkah awal untuk memegang kekuasaan de jure di Indonesia nantinya. Ya, maling berteriak maling. Dirinya yang kudeta, PKI yang dituduhnya melakukan pemberontakan.
===
Gimana pendapat loe tentang PKI? Kalau diliat sejarahnya, lebih banyak sisi hitam. Tapi cara lewat politiknya limuayan cemerlang. Gimana pendapat loe? Trus, gw denger, di bogor ada spanduk yang memuat PKI (palu arit). Mungkin ga kira2 PKI bangkit lagi?
Ada dua bagian, yaitu:
Bagian Pertama soal Peristiwa Madiun yang sudah pernah disidangkan di pengadilan Jakarta Pusat tahun 1956. D.N. Aidit sebagai Sekjen CC PKI dituntut karena dianggap mencemarkan nama baik Wakil Presiden Drs. Moh Hatta dengan tulisannya “ Tangan Hatta Berlumuran Darah” Namun karena D.N. Aidit minta agar Moh. Hatta diajukan sebagai saksi ternyata Pengadilan tidak bisa mengajukannya maka sidang diberhentikan dengan ketentuan tuntutan Hatta batal.
D.N. Aidit dalam pembelaanya telah diuraikan dengan jelas, tak terbantah , bahwa peristiwa Madiun September 1948 adalah bualan Hatta dalam melaksanakan usulan AS ( Marle Cockran ) di Konferensi Sarangan – Madiun agar diadakan pembasmian terhadap kaum merah ( Red Drive Proposal ) dalam rangka kapitulasi pada Belanda di Konferensi Meja Bundar (KMB) di tahun 1949 yang sangat merugikan Indonesia .
Baca brosur D.N. Aidit Menggugat.
Bagian kedua memuat deretan fakta yang tidak terbantah bahwa peristiwa September 1965 Soeharto dengan dukungan AS (CIA) adalah dalang sebenarnya, dalam kup terhadap Presiden Soekarno, pembunuhan Jendral A yani cs, membunuh 3 juta rakyat Indonesia , memenjarakan 2 juta orang yang tidak bersalah, menangkapi , menyiksa , memperkosa, perampasan terhadap kekayaan pribadi korban Orba 1965.
Semoga kutipan tulisan dapat menambah wawasan kita semua. Surya – Surabaya dan Waspada-Medan yang memuat tulisan peristiwa Madiun sudi memuat di harian-nya , kutipan tulisan tersebut diatas bila masih memegang teguh etika jurnalistik yaitu hak korban menjelaskan soalnya.
Terima kasih atas perhatian Bapak , Ibu dan saudara semua.
***
Ringkasan
FAKTA KEBENARAN KORBAN TRAGEDI 1965
1.INDONESIA JAMRUD KHATULISTIWA
Indonesia yang demikian luas dengan kekayaan alam yang melimpah merupakan sasaran yang sangat menarik bagi negara-negara maju untuk bisa memanfaatkan kekayaan Indonesia , disamping juga memiliki jumlah penduduk yang demikian banyak sehingga sangat potensial sebagai tenaga kerja yang murah baik dalam proses produksi maupun sebagai tenaga cadangan di waktu perang, disamping sebagai pasar yang potensial bagi hasil industri negara – negara maju. Karena kelemahan sendirilah akhirnya bangsa Indonesia menjadi jajahan bangsa lain ( Belanda, Jepang dan lainnya ).
Dengan demikian gagallah rencananya untuk terus menjadi Presiden sampai dengan 2003. Sementara itu 21/2 bulan lagi adalah hari genapnya 33 tahun meletusnya G30S.
Ki Oetomo Darmadi (Swadesi, No 1541/Th XXX/Juli 1998) mengemukakan, "Sudah 33 tahun tragedi nasional, apa yang disebut G30S menjadi ganjalan sejarah. Sudah seyogianya di era reformasi sekarang misteri tersebut disingkap secara transparan, jujur terbuka".
"Mengapa, ini penting sebagai pelajaran sejarah, betapa dahsyatnya akibat-akibat yang ditimbulkan oleh peristiwa tersebut terhadap kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Antara lain bangsa ini terbelah menjadi dua: Orde Lama dan Orde Baru, dengan implikasi luas pada sektor kehidupan sosial, politik, ekonomi dan pertahanan keamanan. Terlebih-lebih jika ditilik dari hak dasar azasi manusia (HAM) hampir seluruh Deklarasi HAM PBB (10 Des 1948) dilanggar. Pancasila hanya dijadikan lips-service, dan hampir semua hak warga sipil yang termaktub dalam batang tubuh UUD 45 dinodai.
Terlalu banyak lembar catatan keganasan rezim Soeharto selama 32 tahun berkuasa, sehingga ada yang menjuluki 'drakula', pembunuh berdarah dingin den sebagainya. Tidak mengherankan jika Indonesia ditempatkan sebagai pelanggar HAM terberat, sebab korban penubunuhan massal peristiwa G.30-S/PKI 1965 saja melampaui korban Perang Dunia II."
Sesungguhnya sudah lama dituntut supaya misteri G30S yang sesungguhnya diungkap secara terbuka, jujur dan adil. Hanya saJa tuntutan semacam itu di masa Soeharto berkuasa suatu yang mustahil bisa dilaksanakan. Sebab dengan membuka misterinya, akan terbuka lah bahwa G3OS yang sesungguhnya ialah G30S/Soeharto, bukan G30S/PKI.
HUBUNGAN SOEHARTO DENGAN G30S
Hubungan Soeharto, terutama dengan Kolonel Latief, seorang tokoh G3OS, begitu akrab dan mesranya. Lepas dari persoalan apakah hubungan yang erat itu karena Soeharto yang menjadi bagian atau pimpinan G30S yang tersembunyi, atau karena kelihaian Soeharto memanfaatkan tokoh-tokoh G30S untuk mencapai tujuannya menjadi orang pertama di Indonesia.
Hubungannya itu dapat diketahui, ketika pada 28 September 1965, Kolonel Latief bersama isterinya berkunjung ke rumah Jenderal Soeharto di jalan H. Agus Salim. Menurut Kolonel Latief (Kolonel Latief: "Pembelaan sidang Mahmilti II Jawa Bagian Barat" 1978) maksud kunjungannya ialah guna menanyakan adanya info Dewan Jenderal, sekaligus melaporkan kepada beliau.
"Oleh beliau justru memberitahukan kepada saya, bahwa sehari sebelum saya datang, ada seorang bekas anak buahnya berasal dari Yogyakarta, bernama Soebagiyo, memberitahukan tentang adanya info Dewan Jenderal AD yang akan mengadakan coup d'etat terhadap kekuasaan pemerintahan Presiden Soekarno. Tanggapan beliau akan diadakan penyelidikan".
Seterusnya Kolonel Latief mengemukakan bahwa 30 September 1965 (malam), ia berkunjung ke RSPAD untuk menjumpai Jenderal Soeharto, yang sedang menunggui putranya yang tersiram sup panas. Sambil menjenguk putrandanya itu, juga untuk melaporkan bahwa dini hari l Oktober l965 G30S akan melancarkan operasinya guna menggagalkan rencana kudeta yang hendak dijalankan Dewan Jenderal. Kunjungannya ke Jenderal Soeharto di RSPAD tersebut, adalah merupakan hasil kesepakatan dengan Kolonel Untung dan Brigjen Supardjo.
Seperti diketahui menurut Brigjen Supardjo (Tempo, 1 Oktober 1988) tanggal 16 September 1965 telah terbentuk gerakan tsb, di bawah pimpinan Letnan Kolonel Untung. Kolonel Latief semula berkeberatan Letkol Untung menjadi pimpinannya dan meminta supaya gerakan dipimpin seorang jenderal. Tetapi karena Kamaruzzaman (Syam) memtahankan supaya tetap Untung, karena ia pengawal presiden, maka akhirnya Letnan Kolonel Untung yang memimpinnya.
Kamaruzzaman ini menurut Wertheim (Wertheim: "Sejarah tahun 1965 yang tersembunyi" dalam Suplemen Arah, No 1 th 1990) adalah "seorang double agent". Yang dimaksud "double agent" Wertheim ialah agennya Aidit (dalam Biro Khusus) dan agen Soeharto (yang diuntungkan oleh Peristiwa G30S).
Sesungguhnya G30S tak akan bisa melancarkan operasi militernya dini hari l Oktober 1965 itu, sekiranya Jenderal Soeharto mencegahnya dan bukan membiarkannya. Tampaknya karena Soeharto berkepentingan agar Men/Pangad A. Yani terbunuh, maka dengan diam-diam direstuinya operasi militer G30S yang hendak dilancarkan itu. Jika Soeharto tidak berkepentingan terbunuhnya A. Yani, tentu rencana operasi G30S itu akan dicegahnya, atau langsung saja Kolonel Latief ditangkapnya, atau rencana G30S itu dilaporkannya kepada atasannya, misalnya kepada Jenderal Nasution. Dengan demikian operasi G30S itu gagal.
Bagi Kolonel Latief dengan tidak ada pencegahan dari Jenderal Soeharto, berarti Jenderal Soeharto merestuinya dan operasi G30S dini hari l Oktober
dilaksanakannya.
Soeharto merestui operasi G30S itu secara diam-diam, karena ia mengetahui ada sebuah konsensus dalam TNI-AD bahwa bila Pangad berhalangan, otomatis Panglima Kostrad yang menjadi penggantinya. Dan Panglima Kostrad ketika itu adalah dirinya sendiri.
MALING BERTERIAK MALING
Paginya (pukul 6.30), dengan dalih ia mendapat informasi dari tetangganya, Mashuri, bahwa Jendral A. Yani dan beberapa jenderal lain telah terbunuh, Soeharto dengan Toyotanya, sendirian (tanpa pengawal) berahgkat ke Kostrad. Melalui Kebun Sirih, Merdeka Selatan. Soeharto sudah tahu benar siapa sasaran G30S.
Sejalan dengan laporan yang disampaikan Kolonel Latief kepada Jenderal Soeharto di RSPAD malam itu, maka daerah, dimana markas Kostrad terletak, tidak diawasi atau dijaga pasukan G30S. Yang dijaga hanya daerah lain saja di Merdeka Selatan. Ini menjadi indikasi adanya saling pengertian antara G30S dengan Panglima Kostrad. Jika tidak ada saling pengertian, tentu daerah
di mana Markas Kostrad berada juga akan dijaga pasukan G30S.
Menurut Yoga Sugama (Yoga Sugama: "Memori Jenderal Yoga" [hal: 148-153]) pada pagi 1 Oktober 1965 itu, dirinyalah yang pertama tiba di Kostrad.
Kepada Ali Murtopo, Yoga Sugama memastikan bahwa yang melancarkan gerakan penculikan dini hari tersebut, adalah anasir-anasir PKI. Ali Murtopo tidak begitu saja mau menerima keterangan Yoga Sugama tersebut.
Setelah ada siaran RRI pukul 7.20, yang mengatakan telah terbentuk Dewan Revolusi yang diketuai Kolonel Untung, maka Yoga Sugama memperkuat kesimpulannya di atas. Sebab Yoga Sugama kenal Untung sebagai salah seorang perwira TNI-AD yang berhaluan kiri. Untung pernah menjadi anak buahnya ketika RTP II bertugas menumpas PRRI di Sumatera Barat.
Jenderal Soeharto juga bertanya kepada Yoga Sugama, "Apa kira-kira Presiden Soekarno terlibat dalam gerakan ini." Yoga Sugama dengan tegas menjawab "Ya". Tuduhan Yoga Sugama bahwa dibelakang gerakan itu adalah anasir-anasir PKI dan Presiden Soekarno terlibat, tentu saja sangat membesarkan hati Soeharto. Karena dengan demikian rencananya untuk menghancurkan PKI dan menggulingkan Presiden Soekarno mendapat dukungan dari bawahannya.
Pada pukul jam 9.00 pagi itu Jenderal Soeharto (Tempo, 1 Oktober 1998) memberikan briefing. Dengan tegas ia mengatakan: "Saya banyak mengenal Untung sejak dulu. Dan Untung sendiri sejak 1945 merupakan anak didik tokoh PKI Pak Alimin". Ini tentu bualan Soeharto saja. Sebab Pak Alimin baru kembali ke Indonesia pertengahan tahun 1946. Bagaimana ia mendidik Untung sejak tahun 1945, padahal ketika itu Pak Alimin masih berada di daratan
Tiongkok.
Tidak lah kebetulan Kamaruzzaman mempertahankan Kolonel Untung menjadi pimpinan G30S. Sudah diperhitungkannya, bahwa suatu ketika nama Untung tsb akan dapat digunakan sebagai senjata oleh Soeharto untuk menghancurkan PKI. Kamaruzzaman memang seorang misterius. Secara formal dia adalah orangnya Aidit (dalam BC). Sedang sesungguhnya dia adalah di pihak lawannya Aidit, dia bertugas menghancurkan PKI dari dalam.
Untuk itu lah maka Kamaruzzaman, seperti dikatakan Manai Sophian (Manai
Sophiaan ("Kehormatan bagi yang berhak") membuat ketentuan bahwa persoalan yang akan disampaikan kepada Aidit, harus melalui dirinya. Banyak hal yang penting yang tak disampaikannya pada Aidit. Akibatnya setelah gerakan dimulai terjadilah kesimpangsiuran, penyimpangan yang merugikan Aidit/PKI.
Sesuai dengan rencananya, maka Soeharto (G.30-S pemberontakan PKI", Sekneg, 1994, hal 146, 47) pada 1 Oktober tersebut tanpa sepengetahuan, apalagi seizin Presiden/Pangti Soekarno mengangkat dirinya menjadi pimpinan TNI-AD. Padahal jabatan Panglima suatu angkatan, adalah jabatan politik. Itu merupakan hak prerogatif Presiden untuk menentukan siapa orangnya.
Dikesampingkannya hak prerogatif Presiden/Pangti ABRI tersebut, diakui Soeharto dalam 4 petunjuk kepada Presiden Soekarno yang harus disampaikan oleh Kolonel KKO Bambang Widjanarko yang berkunjung ke Kostrad 1 Oktober 1965 itu. Kedatangan Bambang Widjanarko adalah untuk memanggil Jenderal Pranoto Reksosamudro yang telah diangkat menjadi caretaker Menpangad sementara oleh Presiden, untuk datang ke Halim menemui Presiden Soekarno.
Usaha Bambang Widjanarko untuk meminta Jenderal Pranoto Reksosamudro ke Halim itu dihalangi Soeharto. Empat petunjuk tersebut ialah:
1. Mayjen TNI Pranoto Reksosamudro dan Mayjen TNI Umar Wirahadikusumah tidak dapat menghadap Presiden Soekarno untuk tidak menambah korban. (Ini berarti Soeharto menuduh Presiden Soekarno lah yang bertanggungjawab atas penculikan sejumlah jenderal dini hari 1 Oktober tersebut. Sesuai dengan jawaban Yoga Sugama kepadanya tentang keterlibatan Presiden Soekarno dalam G30S. Karena Ketua Dewan Revolusi adalah Kolonel Untung, pasukan pengawal Presiden Soekarno)
2. Mayjen TNI Soeharto untuk sementara telah mengambil oper pimpinan TNI-AD berdasarkan perintah Tetap Men/Pangad. (Ini berarti perintah tetap Men/Pangad, maksudnya konsensus dalam TNI-AD lebih tinggi dari hak prerogatif presiden dalam menentukan siapa yang harus memangku jabatan panglima suatu angkatan).
3. Diharapkan agar perintah-perintah Presiden Soekarno selanjutnya disampaikan melalui Mayjen TNI Soeharto. (Ini berarti Mayien TNI Soeharto yang mengatur Presiden Soekarno untuk berbuat ini atau itu, meski pun dibungkus dengan kata-kata "diharapkan". Semestinya Presiden yang mengatur Mayjen Soeharto, bukan sebaliknya. Presiden adalah Panglima Tertinggi ABRI).
4. Mayjen TNI Soeharto memberi petunjuk kepada Kolonel KKO Bambang Widjanarko agar berusaha membawa Presiden Soekarno keluar dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, karena pasukan yang berada di bawah komando Kostrad akan membersihkan pasukan-pasukan pendukung G3OS yang berada di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusumah sebelum tengah malam 1 Oktober 1965. (Ini berarti Soeharto "memerintahkan" Soekarno meninggalkan Pangkalan Udara HPK, karena Halim akan diserbu. Padahal sebelumnya Presiden Soekarno telah memerintahkan kepada Brigjen Supardjo supaya menghentikan operasi militer G30S dan jangan bergerak tanpa perintahnya. Tampaknya perintah lisan Presiden/Pangti Soekarno demikian, dianggap tidak berlaku bagi dirinya. Malahan situasi itu digunakannya untuk "memukul" pasukan G30S.
Empat petunjuk Mayjen Soeharto kepada Presiden Soekarno melalui Kolonel KKO Bambang Widjanarko menunjukkan: dengan menggunakan G30S, Jenderal Soeharto mulai l Oktober 1965 secara de facto menjadi penguasa di Indonesia. Sebagai langkah awal untuk memegang kekuasaan de jure di Indonesia nantinya. Ya, maling berteriak maling. Dirinya yang kudeta, PKI yang dituduhnya melakukan pemberontakan.
===
Gimana pendapat loe tentang PKI? Kalau diliat sejarahnya, lebih banyak sisi hitam. Tapi cara lewat politiknya limuayan cemerlang. Gimana pendapat loe? Trus, gw denger, di bogor ada spanduk yang memuat PKI (palu arit). Mungkin ga kira2 PKI bangkit lagi?
Ada dua bagian, yaitu:
Bagian Pertama soal Peristiwa Madiun yang sudah pernah disidangkan di pengadilan Jakarta Pusat tahun 1956. D.N. Aidit sebagai Sekjen CC PKI dituntut karena dianggap mencemarkan nama baik Wakil Presiden Drs. Moh Hatta dengan tulisannya “ Tangan Hatta Berlumuran Darah” Namun karena D.N. Aidit minta agar Moh. Hatta diajukan sebagai saksi ternyata Pengadilan tidak bisa mengajukannya maka sidang diberhentikan dengan ketentuan tuntutan Hatta batal.
D.N. Aidit dalam pembelaanya telah diuraikan dengan jelas, tak terbantah , bahwa peristiwa Madiun September 1948 adalah bualan Hatta dalam melaksanakan usulan AS ( Marle Cockran ) di Konferensi Sarangan – Madiun agar diadakan pembasmian terhadap kaum merah ( Red Drive Proposal ) dalam rangka kapitulasi pada Belanda di Konferensi Meja Bundar (KMB) di tahun 1949 yang sangat merugikan Indonesia .
Baca brosur D.N. Aidit Menggugat.
Bagian kedua memuat deretan fakta yang tidak terbantah bahwa peristiwa September 1965 Soeharto dengan dukungan AS (CIA) adalah dalang sebenarnya, dalam kup terhadap Presiden Soekarno, pembunuhan Jendral A yani cs, membunuh 3 juta rakyat Indonesia , memenjarakan 2 juta orang yang tidak bersalah, menangkapi , menyiksa , memperkosa, perampasan terhadap kekayaan pribadi korban Orba 1965.
Semoga kutipan tulisan dapat menambah wawasan kita semua. Surya – Surabaya dan Waspada-Medan yang memuat tulisan peristiwa Madiun sudi memuat di harian-nya , kutipan tulisan tersebut diatas bila masih memegang teguh etika jurnalistik yaitu hak korban menjelaskan soalnya.
Terima kasih atas perhatian Bapak , Ibu dan saudara semua.
***
Ringkasan
FAKTA KEBENARAN KORBAN TRAGEDI 1965
1.INDONESIA JAMRUD KHATULISTIWA
Indonesia yang demikian luas dengan kekayaan alam yang melimpah merupakan sasaran yang sangat menarik bagi negara-negara maju untuk bisa memanfaatkan kekayaan Indonesia , disamping juga memiliki jumlah penduduk yang demikian banyak sehingga sangat potensial sebagai tenaga kerja yang murah baik dalam proses produksi maupun sebagai tenaga cadangan di waktu perang, disamping sebagai pasar yang potensial bagi hasil industri negara – negara maju. Karena kelemahan sendirilah akhirnya bangsa Indonesia menjadi jajahan bangsa lain ( Belanda, Jepang dan lainnya ).
2. INDONESIA DI TENGAH PERANG DINGIN
Setelah Perang Dunia II berakhir dan Indonesia memproklamasikan
kemerdekaannya, terjadilah era perang dingin antara Blok Barat (
kapitalis) dan blok Timur (sosialis) yang sebenarnya berlanjut sampai
saat ini (tahun 2005) dengan kadar yang berbeda – beda sesuai dengan
perkembangan situasinya. Era perang dingin ini sampai mempengaruhi
rakyat Indonesia , sehingga secara garis besar rakyat Indonesia juga
terbelah menjadi dua, yaitu yang setuju dengan paham kapitalis (golongan
kanan) dan yang setuju dengan paham sosiallis (golongan kiri).
Kondisi ini diketahui benar oleh negara-negara maju sehingga mereka berlomba-lomba menanamkan pengaruhnya di Indonesia , terutama negar-negara kapitalis sesuai dengan kepentingan negaranya masing-masing.
Kondisi ini diketahui benar oleh negara-negara maju sehingga mereka berlomba-lomba menanamkan pengaruhnya di Indonesia , terutama negar-negara kapitalis sesuai dengan kepentingan negaranya masing-masing.
3. PERISTIWA MADIUN 1948 ( KONSPIRASI POLITIK KAUM KOLONIALIS/IMPERIAL IS MELIKUIDASI RI )
Pada tanggal 29 Januari 1948 Kabinet Hatta dibentuk dengan Programnya :
a. Melaksanakan hasil persetujuan Renville.
b. Mempercepat terbentuknya Negara Indonesia Serikat (berserikat dengan Belanda).
c. Reorganisasi dan Rasionalisasi Angkatan Perang RI ( RERA APRI ).
d. Pembangunan.
Pemerintahan Hatta inilah yang dinilai oleh kaum kiri sebagai pemerintahan yang paling tunduk dan akan menyerahkan kedaulatan RI kepada Belanda, sehingga timbul ketidak puasan yang luas terutama karena ada rencana dari Hatta untuk merasionalisasi TNI kemudian membentuk tentara Federal bekerjasama dengan Belanda.
* Mulai bulan Februari 1948 Kolonel A.H. Nasution bersama Divisi Siliwangi hijrah dari Jawa Barat menuju Yogyakarta sebagai pelaksanaan dari perjanjian Renville kemudian ditempatkan tersebar di wilayah Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur, khususnya di daerah yang kekuatan kaum kirinya cukup kuat, seperti di Solo dan Madiun yang dimaksudkan untuk persiapan membersihkan kaum kiri tersebut. Pasukan siliwangi tersebut segera menjadi pasukan elite pemerintahan Hatta dengan kelengkapan tempur yang lebih baik sehingga timbul iri hati pada pasukan diluar Divisi Siliwangi.
* Pada bulan April 1948 terjadi demonstrasi terutama dari pelajar di Jawa Timur menentang RERA.
* Pada Bulan Mei 1948 di Solo tentara Divisi Panembahan Senopati melakukan demonstrasi menentang RERA.
* Pada tanggal 2 Juli 1948 komandan Divisi Panembahan Senopati , Kolonel Sutarto dibunuh oleh tembakan senjata api orang tak dikenal, kemudian diikuti dengan penculikan dan pembunuhan terhadap beberapa orang kiri, antara lain Slamet Widjaya dan Pardjo, serta beberapa perwira dari Divisi Panembahan Senopati , antara lain Mayor Esmara Sugeng, Kapten Sutarto, Kapten Suradi, Kapten Supardi dan Kapten Mudjono, yang kesemuanya diduga kuat dilakukan oleh Divisi Siliwangi sebagai kepanjangan tangan pemerintahan Hatta. Walaupun kemudian pembunuh Kolonel Sutarto tertangkap, tetapi pemerintah tidak mengadilinya bahkan oleh Jaksa Agung ketika itu malahan dibebaskan dengan alasan tidak dapat dituntut secara hukum (yuridisch staatsrechtelijk) .
* Penculikan dan pembunuhan ini terus berlanjut terhadap orang-orang kiri maupun anggota Divisi Panembahan Senopati sehingga menimbulkan keresahan dan suasana saling curiga – mencurigai dan ketegangan yang tinggi.
* Pada tanggal 21 Juli 1948 diadakan pertemuan rahasia di Sarangan Jawa Timur antara Amirika Serikat yang diwakili oleh Gerard Hopkins (penasehat urusan politik luar negeri) dan Merle Cochran (Wakil AS di Komisi Jasa-jasa baik PBB) dengan lima orang Indonesia yaitu: Wakil Presiden Moh . Hatta , Natsir, Sukiman, R.S Sukamto (Kapolri) dan Mohammad Rum yang menghasilkan rencana kompromi berupa likuidasi bidang ekonomi, politik luar negeri, UUD 1945 dan juga Reorganisasi dan Rasionalisasi (RERA) dibidang Angkatan Perang dengan menyingkirkan orang-orang (pasukan) yang di cap sebagai golongan kiri/merah dan terkenal dengan Red Drive Proposal atau usulan pembasmian kaum kiri.
* Pada tanggal 13 September 1948 terjadilah pertempuran antara Divisi Panembahan Senopati dibantu ALRI melawan Divisi Divisi Siliwangi yang diperkuat pasukan-pasukan lain yang didatangkan ke Solo oleh pemerintahan Hatta.
* Pada tanggal 15 September 1948 dilakukan gencatan senjata yang disaksikan oleh Panglima Besar Jendral Soedirman, petinggi-petinggi militer RI dan juga Residen Sudiro. Devisi Panembahan Senopati mentaati gencatan senjata namun lawan terus melakukan aksi-aksi yang agresif dan destruktif.
* Sementara itu sebagian anggota Politbiro CC PKI yang tinggal di Yogyakarta memutuskan untuk berusaha keras agar pertempuran Solo dilokalisasikan dan mengutus Suripno untuk menyampaikan hal tersebut kepada Muso, Amir Syarifudin dan lainnya yang sedang berkeliling Jawa. Rombongan Muso mensetujui putusan tersebut. Jadi dalam hal ini kebijakan PKI sesuai atau sejalan dan menunjang kebijaksanaan Panglima Jendral Soedirman.
* Sementara itu penculikan-penculik an dan pembunuhan terhadap orang-orang dan personil militer golongan kiri semakin mengganas dengan puncaknya pada tanggal 16 September 1948 markas Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) di Jalan, Singosaren Solo diserbu dan diduduki oleh kaki tangan Hatta (Siliwangi) sehingga pertempuran Solo semakin menghebat.
* Aksi pembersihan orang-orang kiri ini tidak hanya terjadi di Solo, tetapi meluas ke Madiun dan derah lainnya, dan hasil RERA ini TNI yang tadinya berkekuatan 400.000 hanya tinggal 57.000. Sementara itu ancaman Belanda masih didepan mata terbukti kemudian dengan aksi agresi Militer Belanda II.
Madiun
* Oleh pemerintah Hatta didatangkanlah ke Madiun pasukan-pasukan Siliwangi yang langsung menduduki beberapa pabrik gula, mengadakan latihan-latihan militer serta menindas para buruh pabrik gula dengan membunuh seorang aggota Serikat Buruh Gula bernama Wiro Sudarmo serta melakukan pemukulan-pemukulan dan intimidasi terhadap para buruh. Penempatan pasukan ini tidak dilaporkan kepada komandan Terotorial Militer setempat sehingga menimbulkan ketegangan dan kemudian kesatuan militer setempat, yaitu Brigade 29 atas persetujuan KomandanTeritorial Militer setempat bergerak melucuti pasukan Siliwangi .
* Dalam keadaan panas, kacau dan tak terkendali itu karena Residen Madiun tidak ada ditempat dan Walikota sakit, maka pada tanggal 19 September 1948 Front Demokrasi Rakyat (FDR) mengambil prakarsa untuk mengangkat Walikota Madiun Supardi sebagai pejabat residen sementara dan pengangkatan ini telah disetujui oleh pembesar-pembesar sipil maupun militer dan dilaporkan kepemerintah pusat di Yogyakarta serta dimintakan petunjuk lebih lanjut. Peristiwa inilah yang mengawali apa yang disebut sebagai “ Peristiwa Madiun”.
* Pada tanggal 19 September 1948 malam hari, pemerintahan Hatta menuduh telah terjadi “ Pemberontakan PKI “ sehingga dikerahkanlah kekuatan bersenjata oleh Hatta untuk menumpas dan menimbulkan konflik horisontal dengan korban ribuan orang terbunuh, baik golongan kiri, tentara maupun rakyat golongan lain.
* Pada tanggal 14 Desember 1948, sebelas orang pemimpin dan anggota PKI dibunuh di Dukuh Ngalihan Kelurahan Halung Kabupaten Karanganyar Karisidenan Surakarta pada jam 23.30, yaitu: 1. Amir Syarifudin, 2. Suripto, 3. Maruto Darusman, 4, Sarjono, 5. Dokosuyono, 6 Oei Gee Hwaat, 7. Haryono, 8.Katamhadi, 9. Sukarni, 10. Ronomarsono, 11. D. Mangku. Sementara itu lebih kurang 36.000 aktifis revolusioner lainnya ditangkap dan dimasukkan kedalam penjara dan sebagian dibunuh tanpa proses hukum, antara lain di penjara Magelang 31 anggota dan simpatisan PKI, di Kediri berpuluh-puluh orang termasuk Dr. Rustam, anggota Fraksi PKI dan BP KNPI , di Pati antara lain Dr. Wiroreno dan banyak lagi yang lainnya.
* Berdasarkan fakta pada saat ini Syarifudin menjadi Perdana Menteri dan memimpin pemerintahan, karena dikhianati dalam perjanjian Renville maka secara ksatria dan demokratis menyerahkan kembali mandat pemerintah kepada Presiden Soekarno, sehingga sangat naif menuduhnya bersama golongan kiri melakukan pemberontakan dan membentuk pemerintahan Soviet-Madiun.
* Amir Syarifudin bekas Perdana Menteri Republik Indonesia yang juga berada di kota itu (Madiun) telah membantah segala sesuatu yang disiarkan dari Yogyakarta pada masa itu. Penjelasannya melalui radio, “Undang – Undang Dasar kami adalah Undang –Undang Dasar Republik Indonesia , bendera kami adalah Merah Putih dan lagu kebangsaan tidak lain dari Indonesia Raya,” seperti disiarkan pada tanggal 20 September 1948 oleh Aneta, Kantor Berita Belanda di Indonesia .
* Bahwa kollaborasi antar pemerintahan Hatta dengan pihak kolonialis Belanda maupun imperialis Amirika Serikat dengan sekutu-sekutunya telah berhasil memecah belah persatuan dan kesatuan serta pembelokan jalanya revolusi Indonesia .
* Pada tanggal 19 Desember 1948 itu pula Belanda menyerbu dan menduduki Yogyakarta dengan perlengkapan perang bantuan Amirika, hal itu terjadi setelah politik Red Drive Proposal sukses dilaksanakan oleh pemerintah Hatta demi tercapainya persetujuan Roem-Royen yang merugikan RI yang dilanjutkan dengan terselenggaranya Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dimulai pada tanggal 23 Agustus 1949 sampai 2 November 1949. dan kemudian lahirlah Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan konstitusi RIS-nya, dan hal yang sangat merugikan Indonesia antara lain Irian Barat masih ditangan Belanda dan hutang Hindia Belanda sebesar US Dollar 1,13 miliar menjadi tanggungan RI (hutang itu antara lain adalah biaya untuk memerangi RI), juga terjadi penurunan pangkat dalam APRI (Angkatan Perang Republik Indonesia) bila menjadi APRIS ( Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat ).
* Pada tahun 1954, meskipun sudah kedaluwarsa, Aidit dihadapkan pada pengadilan di Jakarta mengenai Peristiwa Madiun. Dalam hal ini PKI dituduh mengadakan Kudeta . Dasarnya adalah pidato Hatta yang menyatakan entah benar entah tidak bahwa PKI mendirikan negara soviet di Madiun dengan mengangkat Wakil Walikota Supardi jadi Residen sementara untuk mengisi kekosongan. Ini dianggap melanggar KUHP pada pasal 310 dan pasal 311. Dalam persidangan Aidit mintah agar Moh. Hatta tampil sebagai saksi. Jaksa menyatakan keberatan atas pembuktian yang akan diajukan oleh Aidit, maka jaksa harus mencabut tuduhan pasal-pasal tersebut di atas.Pada akhirnya keberatan jaksa dan tuduhan terhadap Aidit melanggar pasal 310 dan pasal 311 KUHP cicabut. Karenanya Aidit tak dapat dituntut dan bebas tanpa syarat.
Kesimpulan dari Peristiwa Madiun
1. Pihak imperialis kolonialis pimpinan Amirika Serikat dalam menerapkan politik pembersihan kaum kiri (Red Drive Proposal) di Indonesia sebagai bagian makro politiknya untuk membendung komunisme, telah membersihkan orang-orang kiri ( komunis ) dari salah satu syarat mutlak pengakuan negara Republik Indonesia oleh dunia internasional (pihak Barat).
2. Pemerintah Hatta menerima dan melaksanakan tawaran tersebut antara lain dengan membuat program Reorganisasi dan Rasionalisasi (RERA) di lingkungan Angkatan Perang yang kemudian menimbulkan gelombang penolakan yang luas.
3. Untuk meredam penolakan tersebut dilakukan upaya-upaya yang sistematis, antara lain dengan melakukan teror berupa pembunuhan, penculikan, penahanan dan intimidasi lainnya, terutama kepada kaum kiri, yang kemudian dikenal dengan Peristiwa Solo.
4. Peristiwa Madiun sama sekali bukanlah pemberontakan PKI , apalagi fitnah bahwa PKI telah mendirikan Negara Negara Soviet Madiun, tetapi merupakan rekayasa jahat pemerintahan Hatta guna mendapatkan momentum (kondisi dan Situasi) yang tepat untuk digunakan sebagai dalih (dasar) untuk menyingkirkan (membasmi) golongan kiri dari pemerintahan maupun Angkutan Perang yang kemudian mendapat perlawanan dari rakyat yang konsekuen anti kolonialis / imperialis.
4. GEJOLAK DALAM PENOLAKAN RERA dan KMB
Gejolak sebagai akibat penolak RERA dan KMB ini terjadi dimana-mana antara lain.
1. Peristiwa Batalyon 426 di Kudus tahun 1950 karena menolak dilucuti dan diberlakukan RERA, batalyon ini serbu dan melarikan diri ke barat,sebagian bergabung dengan DI/TII di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
2. Peristiwa Merbabu Merapi Complex (MMC), terjadi di daerah Semarang , Solo, Magelang dan Yogyakarta, yaitu pejuang – pejuang revolusi yang menolak RERA dan KMB.
3. Peristiwa Barisan Sakit Hati di Cirebon (BSH), yaitu para pejuang revolusi yang menolak RERA dan KMB.
4. Peristiwa APRA ( Angkatan Perang Ratu Adil ) dipimpin Westerling, yaitu para bekas KNIL yang tidak puas kepada pemerintah RIS.
5. Pergolakan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan.
Gejolak –gejolak yang terjadi ini membuktikan keberhasilan politik pecah belah (devide et empera) kaum kolonialis Belanda dengan sekutunya kaum imperialis Amirika dan antek – anteknya.
5. MEMPERTAHANKAN NKRI , PANCASILA DAN UUD 1945
1. Republik Indonesia Serikat ( RIS )
RIS hanya bertahan beberapa bulan dan akhirnya bubar kembali menjadi NKRI, ini karena pemimpin dan rakyat Indonesia telah sadar akan politik pecah belah dari pihak nekolim dan antek-anteknya yang akan tetap mempertahankan pengaruhnya di Indonesia , terbukti antara lain dengan adanya pemberontakan Republik Maluku Selatan ( RMS ) dan pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) pimpinan Westerling.
2. Pemberontakan – pemberontakan
Disamping itu pihak kolombia dan antek- anteknya tidak henti – hentinya menggoyang Indonesia dengan adanya pemberontakan PRRI dan PERMESTA yang secara aktif dibantu oleh Amirika Serikat juga membantu DI/TII di Aceh serta mendalangi percobaan pembunuhan Presiden Soekarno ( Antara lain peristiwa Cikini , peristiwa Cimanggis , peristiwa Makasar, penembakan Idul Adha, peristiwa Raja Mandala, dan lain-lainnya) .
3. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Pada sidang sidang di konstitusi telah terbukti bahwa kaum nasionalis sejati , yaitu telah terbukti bahwa kaum Nasionalis sejati, yaitu PKI dan PNI adalah mati-matian mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara dan NKRI sebagai satu-satunya pilihan, sehingga Konstituante menemui jalan buntu sampai keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, dimana didektif kembali ke UUD 1945 dengan PKI dan PNI menjadi pendukung setianya. Karena golongan lain menghendaki dasar negara yang bukan Pancasila.
4. Pendukung Setia Bung Karno
PKI dan PNI merupakan pendukung setia politik Bung Karno, Dukungan ini terwujud antara lain di dalam Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Manipol – USDEK, perebutan Irian Barat, penganyangan Malaysia . Kecuali itu keluarnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) dan Undang-Undang Pokok Bagi Hasil (UUPBH) tahun 1960 didukung sepenuhnya oleh PKI dan PNI, namun di lain pihak banyak yang tidak senang Bung Karno intim dengan PKI terutama golongan Kanan dan neokolonialis termasuk Amirika Serikat yang ingin meluaskan pengaruhnya di Indonesia dengan menjanjikan bantuan namun ditolak oleh Bung Karno. Dengan kata – katanya yang terkenal GO TO HELL WITH YOUR AID.
5. Bung Karno Dijadikan Presiden Seumur Hidup
Melihat besarnya kekuatan PKI yang tumbuh pesat menjadi partai terkuat maka pihak nekolim khawatir bila pemilu digelar PKI akan menang mutlak dan otomatis presidennya juga dari orang PKI. Oleh karena itu pihak Angkatan Darat melalui Jendral A.H. Nasution dengan mengajak Suwiryo ( Ketua PNI waktu itu) mengusulkan agar Bung Karno di jadikan presiden seumur hidup, agar tidak perlu dilakukan pemilu, sehingga dengan demikian tertutuplah kesempatan bagi orang PKI menjadi Presiden, dan ini adalah sebuah akal licik dari Angkatan Darat (hal ini juga diakui sendiri oleh Brigjen Suhardiman).
6. Pembubaran Partai Masyumi dan PSI
Presiden Soekarno membubarkan partai Masyumi dan PSI karena antara lain banyak pimpinannya terlibat dalam pemberontakan DI/TII maupun PRRI ,PERMESTA. Banyak kalangan partai tersebut menuduh bahwa ini adalah karena politik PKI, sehingga menambah ketegangan dan rasa permusuhan secara horizontal antara lain dengan timbulnya peristiwa Kanigora di Kediri , di Jawa Tengah dan ditempat –tempat lainnya.
6. KUB & KEJAHATAN BESAR KEMANUSIAAN JENDRAL SUHARTO
1. Prolog
1. Skenario Pihak Nekolim
Dari awal memang pihak Amirika Serikat dan sekutu – sekutunya telah menyiapkan dan melaksanakan beberapa sekenario untuk menguasai Indonesia antara lain dengan :
1. Mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia tetapi Indonesia harus membasmi komunis lebih dulu dan akan menyadarkan aliasi dengan Barat (Peristiwa Madiun – KMB dan RIS).
2. Menghasut beberapa daerah untuk berontak agar RI lemah (PRRI, PEMERSTA, RMS DAN DI/TII) dan menjadi boneka AS.
3. Mendukung perjuangan memasukkan Irian Barat ke Indonesia dengan imbalan agar AS bisa menguasai bahan baku di Indonesia, tetapi gagal karena ditolak Bung Karno.
1. Usaha menggulingkan Pemerintahan Soekarno
Pemerintahan Soekarno yang semakin ke “kiri” dinilai banyak merugikan kepentingan blok Barat (nekolim) sehingga diambil langkah untuk menggulingkannya dengan berbagai cara, antara lain :
* Tetap memberikan Bantuan bagi Angkatan Darat Indonesia untuk mendukung peranan anti komunis dan membentuk jaringan kerja intelejen guna usaha untuk menggulingkan Soekarno.
* Penyiaran desas – desus dan penyesatan informasi, antara lain dari koran Malaysia seolah-olah PKI akan menggulingkan Jendral A.H. Nasution ( KSAD) dengan cara menyusupkan orang ke Angkatan Darat dan lain – lain yang menambah panas dan ganasnya perpolitikan di Indonesia .
2. Isu Dewan Jendral
Pada awalnya isu Dewan Jendral yang akan mengambil olih kekuasaan itu diangap isu fitnah dari PKI, tetapi dalam kenyataan yang terjadi Jendral Soeharto telah merekayasa dan mengambil alih kekuasan dari Presiden Soekarno, mengganti semua pejabat dari tingkat Menteri, Gubernur, Bupati sampai Lurah dengan orang-orang Angkatan Darat yang setia kepadanya, sedangkan pejabat-pejabat yang tidak loyal kepada Soeharto dicopot bahkan ditangkap, dimasukkan kedalam penjara, disiksa dan dibunuh untuk menegakkan dan melanggengkan kekuasaannya.
Sebenarnya ada hasil rekaman rapat Dewan Jendral oleh bekas Mayor Rudhito dan pengakuan Brigjen Sukendro, namun isu kesaksian tersebut tidak pernah dipersoalkan lagi.
3. Isu Dokumen Gilchrist
Bersamaan dengan adanya isu Dewan Jendral maka muncul dokumen Gilchrist yang menyebutkan adanya” Our Local Army Friends” yang seolah-olah memperkuat isu Dewan Jendral. Tetapi ternyata kemudian bahwa isu Dewan Jendral dan dokumen Gilchrist merupakan jebakan bagi kekuatan revolusioner agar memuluskan Jendral Soeharto ke jenjang Kepala Negara ( Presiden).
2. Kondisi Politik Dalam Negeri
Situasi panas di bibang politik menjalar ke seluruh roda kehidupan bangsa Indonesia , termasuk suasana curiga-mencurigai, rivalitas yang berlebihan, saling tuduh dan lain – lain, namun yang paling menonjol adanya.:
1. Isu Angkatan ke –5 dan Senjata dari RRC
Pada kunjungan Menlu Subandrio ke RRC , PM Chou En Lei menjajikan untuk mempersenjatai 40 batalion tentara secara lengkap , penawaran ini gratis tanpa syarat dan kemudian dilaporkan ke Bung Karno tetapi belum juga menetapkan waktunya sampai meletusnya G 30 S . Pada awal tahun 1965 Bung Karno mempunyai ide tentang angkatan ke –5 yang berdiri sendiri terlepas dari ABRI. Tetapi kalangan Militer (AD) tidak setuju dan hal ini lebih menimbulkan nuansa curiga-mencurigai karena pihak militer menuduh itu ulahnya PKI. Hal ini memang direkayasa oleh CIA melalui pemberitaan di Koran Bangkok yang mengutip berita dari koran Hongkong.
2. Isu Sakitnya Bung Karno
Sejak tahun 1964 sampai menjelang meletusnya G 30 S telah beredar isu sakit parahnya Bung Karno. Hal ini meningkatkan kasak kusuk dan isu perebutan kekuasaan apabila Bung Karno meningggal dunia.
Menurut Subandrio , Aidit tahu persis bahwa Bung Karno hanya Sakit ringan saja, jadi tidak ada alasan sakitnya bung Karno digunakan PKI untuk mengambil alih kekuasaan.
3. Isu masalah Tanah dan Bagi Hasil (Aksi Sepihak)
Pada tahun 1960 keluarlah Undang – Undang Pokok Agraria (UUPA) dan Undang – Undang Pokok Bagi Hasil (UUPBH) yang sebenarnya merupakan kelanjutan dari Panitiya Agraria yang dibentuk pada tahun 1948. Panitiya Agraria yang menghasilkan UUPA terdiri dari wakil pemerintah dan wakil berbagai ormas tani yang menceriminkan 10 kekuatan partai politik pada masa itu. Walaupun UU – nya sudah ada namun pelaksanaan di daerah tidak jalan sehingga menimbulkan gesekan antara para petani penggarap dengan pihak pemilik tanah yang takut terkena UUPA, melibatkan sebagian massa pengikutnya dengan melibatkan sebagian massa pengikutnya dengan melibatkan backing aparat keamanan.
Peristiwa yang menonjol dalam rangka ini antara lain peristiwa Bandar Betsi di Sumatera Utara, peristiwa du Klaten dan peristiwa di Ketaon, Banyudono, Boyolali, yang memakan korban seorang pemuda tani bernama Jumeri yang disebut sebagai’ aksi sepihak ‘ dan kemudian digunakan dalih oleh militer untuk membersihkannya.
3. Persiapan Pihak Jendral Soeharto
1. Dengan latar belakang yang kurang terpuji karena telah melakukan berbagai pelanggaran, antara
Lain :
1. Terlibat sebagai pelaku dalam Peristiwa Kudeta tahun 1946, tetapi begitu pelaku kudeta ditindak dengan cepat dan lihainya segera turut serta menangkapi para pelaku lainnya, sehingga tampaknya seolah-olah dia sebagai pahlawan penyelamat.
2. Terlibat sebagai dalang berbagai penjualan inventaris AD dan penyelundupan ekspor gula sewaktu menjabat Panglima Diponegoro berpangkat kolonel, dibantu oleh Letkol Munadi, Mayor Yog Sugama dan Mayor Sudjono Humardani. Untuk menindaknya Mabes AD membentuk tim dipimpin Mayjen Suprapto, dengan anggota S. Parman, MT Haryono dan Sutoyo. Sebenarnya Nasution menghendaki agar Soeharto cs diseret ke pengadilan militer, tetapi karena dibela Gatot Subroto maka presiden Soekarno memeti-eskan perkara ini, tetapi Nasution tetap mencopot Soeharto sebagai Panglima Diponegoro dan mengirimnya belajar ke Seskoad, di sanalah Soeharto bertemu dan bergaul dengan Brigadir Jendral Suwarno yang merupakan agen CIA dan telah berhasil menciptakan Seskoad menjadi pemikir dan produsen perwira-perwira calon pucuk pimpinan AD maupun pemimpin – pemimpin pemerintahan di kemudian hari.
3. Dalam rangka konfrontasi dengan Malaysia pada bulan Mei 1964 dibentuk Komando Mandala Siaga (Kolaga) yang dipimpin oleh Men. Pangau Laksdya Omar Dani sebagai wakilnya Brigjen Achmad Wiranata Kusuma. Achmad kemudian digantikan oleh Mayjen Soeharto yang juga merangkap sebagai Pang Kostrad. Terjadi friksi antara Omar Dani dengan Soeharto, bahkan Soeharto menyatakan kepada Presiden Soekarno bahwa Omar Dani tidak cocok sebagai Panglima Kolaga. Soeharto sebagai Wakil Pang Kolaga juga melakukan sabotase berupa penyelundupan dan menghambat pingiriman pasukan ke Malaysia terutama dilakukan melalui Kemal Idris. Disamping itu juga melakukan penghianatan dengan cara mengirim pasukan yang tidak siap (Diponegoro) dan memberitahukan kepada Inggris pasukan – pasukan diselundupkan ke Malaysia sehingga pasukan-pasukan itu dengan mudah ditangkap atau dihancurkan. Hal ini semua tentu sepengetahuan pimpinan AD, tetapi pimpinan AD tidak berbuat apa-apa karena ,memang mengikuti skenario dekolim. Dari 546 terasa ditahan Malaysia hanya 21 dari AD.
2. Menggalang Letkol Untung, Kolonel Latief dan Brigjen Suparjo untuk membahas rencana Dewan Jendral yang akan menggulingkan Bung Karno. Dan Soeharto menjajikan tambahan pasukan, yang kemudian ternyata adalah Yon 454 dan Yon 530.
3. Soeharto memberi perintah dengan telegram No. T.220/9 pada tanggal 15 September
1965 dan mengulangi lagi dengan radiogram No. T.239/9 pada tanggal 21 September
1965 kepada Yon 5.30 Brawijaya. Jawa Timur dan Yogya dan Yon 454 Banteng Raider Diponegora Jawa Tengah untuk datang ke Jakarta dengan kelengkapan tempur penuh. Ketika datang ke Kostrad diterima oleh Soeharto dan juga dilakukan inspeksi pasukan pada tangal 29 September 1965. Sedangkan Yon 328 Siliwangi datang dengan tanpa peluru. Tanggal 30 September 1965, jam 17.00 WIB , Yon 454 diperintahkan ke Lubang Buaya untuk bergabung dengan pasukan – pasukan yang lainnya guna melakukan gerakan pada malam harinya.
4. Merekrut Yoga Sugama tanpa produser yang benar untuk ditarik ke Kostrad dari posnya di luar negeri ( Yugoslavia ). Begitu pengumuman RRI tentang adanya G 30 S, maka segera Yoga Sugama menyatakan bahwa PKI telah berontak dan memerintahkan agar gudang-gudang senjata di buka untuk melawan PKI. Dari mana ia tahu bahwa memang bukan mereka sendiri yang merencanakan dan merekayasa, karena Yoga Sugama adalah anak buah setia Soeharto sejak di Diponegoro (Jawa Tengah)
5. Melakukan kontak rahasia dengan Malaysia dan CIA. Disamping melakukan penyelundupan dan melakukan sabotase berupa menghambat gerakan militer ke Malaysia, Soeharto juga melakukan kontak-kontak dengan Malaysia , Inggris maupun AS (CIA), tugas ini sebagian besar pelaku lapangannya adalah Ali Murtopo dengan tujuan untuk mematangkan pelaksanaanya rencana gerakannya. Ini juga terbukti dengan cepatnya pihak Soeharto melakukan perdamaian dengan Malaysia setelah mendapat surat Pemerintah 11 Maret 1966.
6. Pengendalian dan Pemanfaatan Syam Kamaruzaman. Soeharto telah lama mengenal Syam di yogyakarta awal revolusi 1945. Pada tanggal 31 Desember 1947 Syam Kamaruzaman bersama lima orang dari kelompok Pathuk masuk ke Jakarta. Aktifitas mereka di Jakarta termasuk Syam mendirikan Serikat Buruh terutama Serikat Buruh Transport. Syam Kamaruzaman ikut serta mendirikan Serikat Buruh Pelayaran dan Pelabuhan serta menjadi salah seorang pengurus. Pada tahun 1951 ikut serta membantu DN. Aidit keluar dari kapal dan pelabuhan sewaktu Aidit datang kembali dari luar Jakarta . Sejak itu dia mempunyai hubungan dengan DN.Aidit. Pada tahun 1964 Syam diangkat sebagai ketua Biro Khusus yaitu jaringan PKI tetapi diluar struktur resmi PKI dengan tugas menyampaikan informasi ke Aidit selaku ketua CC PKI, membina anggota ABRI dan melaksanakan tugas-tugas lain yang tidak diketahui oleh pimpinan formal PKI. Ini adalah merupakan penyimpangan dari kebiasaan Partai Komunis Indonesia . Kedekatan Syam ini dimanfaatkan dan dikendalikan sepenuhnya oleh CIA dan Soeharto. Informasi menyesatkan telah dimasukkan ke PKI. Kondisi ini yang mungkin oleh Bung Karno dikatakan sebagai “ keblingernya Pimpinan PKI”.
4. Kondisi pertentangan Internal Angkatan Darat
Sebenarnya telah lama terjadi pertentangan antara faksi-faksi di kalangan internal AD yaitu sejak reorganisasi dan rasionalisasi Angkatan Perang Indonesia dalam pemerintahan Hatta. Pertentangan itu terutama antara profesionalisme model Barat yang dibumbui oleh pembelajaran politik sebagai bagian dari keikusertaanya dalam kekuasaan negara, dengan semangat revolusioner warisan revolusi 1945 yang masih kental dikalangan perwira menengah AD.
Pada tahun 1965 telah terpecah dalam dua kubu, yaitu kubunya Jendral achmad Yani yang loyal kepada Presiden Soekarno dan kubunya Jendral A.H. Nasution – Soeharto yang tidak mendukung kebijaksanaan Presiden Soekarno tentang persatuan nasional terutama tentang Nasakom dan Penggayangan Malaysia.
Dengan lihainya Soeharto bertindak seolah-olah loyal terhadap kepemimpinan Nasution maupun Yani dan sekaligus pendukung Soekarno, namun dilain pihak Soeharto merangkul kelompok perwira yang ingin menyelamatkan Bung Karno, dan kemudian kelompok tersebut diorganisasi dan dimanfaatkan untuk menghancurkan kelompok Yani maupun Nasution , menghancurkan PKI yang kemudian merebut kekuasaan.
5. Kondisi Pihak PKI
Sebenarnyalah pihak PKI tidak melakukan persiapan apa-apa, persiapan PKI hanyalah memenuhi himbauan Presiden Soekarno guna mengirim tenaga dengan komposisi yang mencerminkan Nasakom untuk dididik sebagai sukarelawan menganyang Malaysia, tetapi pada saat G 30 S meletus latihan sedang dicutikan oleh Komodor Udara Dewanto sebagai penanggung jawab akhir latihan sukarelawan, jadi memang tidak untuk melakukan gerakan.
Aidit hanya menyuruh beberapa orang ke daerah untuk memonitor situasi dan menunggu perintah lebih lanjut yang ternyata tidak pernah diberikannya. Dalam surat Aidit kepada Bung Karno, Aidit menyatakan bahwa PKI tidak terlibat dalam G 30 S adalah murni gerakan militer (AD) karena adanya salah urus diantara militer sendiri.
Adapun keterlibatan Syam dalam G 30 S tidak bisa dipandang mewakili PKI, karena disamping dia seorang intel AD agen CIA, juga tidak mendapat mandat dari CC PKI, justru keterlibatan Syam dalam G 30 S bertujuan untuk memberi kesempatan legalitas bagi Jendral Soeharto guna menghancurkan gerakan, juga menghancurkan PKI serta Bung Karno.
2. Pelaksanaan G 30 S
1. Fakta-rakta sebelum terjadinya G 30 S
1. Pada bulan April 1962 ketika Presiden Kenedy bertemu dengan PM Inggris Harold McMillan keduanya sepakat tentang kehendak untuk melekuidasi Soekarno pada saatnya yang tepat, untuk itu dinas intelejen (CIA dan M16) bekerjasama saling isi – mengisi untuk merealisasikannya.
2. Dalam bulan Desember 1964 seorang Duta Besar Pakistan di Eropa melaporkan kepada Menlu Zulfikar Ali Bhuto tentang hasil percakapannya dengan seorang perwira intelejen Belanda yang bertugas di NATO yang menginformasikan sejumlah dinas intelejen Barat sedang menyusun suatu skenario akan terjadi kudeta militer yang terlalu dini yang dirancang untuk gagal, dengan begitu terbukalah secara legal bagi AD Indonesia untuk menghancurkan kaum komunis dan menjadikan Bung Karno sebagai tawanan Angkatan Darat. Indonesia akan jatuh kepangkuan Barat laksana sebuah apel busuk.
3. Hal senadapun telah dilaporkan oleh wartawan Der Spiegel bernama Godian Troeller bahwa akan terjadi perebutan kekuasaan oleh militer dalam waktu dekat.
4. Dalam bulan April 1965 Elsworth Bunker utusan khusus Presiden AS Jhonson menghabiskan waktu 15 hari di Indonesia guna melakukan evaluasi. AS paling tidak menghadapi enam pilihan untuk membuat perhitungan terhadap Indonesia dan Presiden Soekarno seperti ditulis oleh David Johnson :
1. Tidak campur tangan dengan kemungkinan Indonesia jatuh ketangan Komunis.
2. Mencoba berbuat sesuatu agar Soekarno mengubah politiknya yang kian ke kiri tetapi tidak ada hasilnya .
3. Singkirkan Soekarno dengan akibat yang tidak dapat diduga.
4. Dukung AD untuk mengambil alih kekuasaan yang telah bertahun-tahun dilaksanakan tetapi belum berhasil.
5. Usahakan provokasi PKI untuk melakukan aksi yang akan membuahkan legitimasi untuk pembasmian selanjutnya bergerak untuk menghadapi Soekarno.
6. Sebagai varian no 5, jika PKI tidak melakukan sendiri maka alternatifnya ini perlu dilengkapi dengan segala macam rekayasa untuk mendiskriditkan PKI hingga terjadi situasi untuk membasmi PKI dan Soekarno sekaligus. Pilihan terakhir inilah yang kemudian diambil.
5. Kira –kira seminggu sebelum meletus G 30 S seluruh tenaga ahli perusahaan Westinghouse (AS) ditarik dari proyek PLTU Tanjung Perak Surabaya tanpa alasan yang jelas dan digantikan dengan tenaga dari Jepang, karena pemerintah AS telah mengetahui akan terjadinya G 30 S.
6. Pada tanggal 23 April 1965 Dubes AS di Jakarta , Jones membuat laporan rahasia kepada Wakil Menlu AS Urusan Timur Jauh William Burdy yang juga tokoh CIA tentang rancangan kudeta di Indonesia yang disampaikan secara pribadi dan langsung kepadanya. Kemudian dalam telegram No 1879 tangal 24 Mei 1965 dari Bangkok Jones melaporkan bahwa rencana tersebut tertunda karena para penggerak tidak dapat bekerja lebih cepat lagi. Jadi rencana kudeta terhadap Bung Karno itu memang ada dan dikendalikan oleh pihak nekolim.
7. Pada tanggal 30 September 1965 malam Aidit diculik oleh militer yang berseragam Cakrabirawa dan tidak dikenalnya dengan dalih dipanggil ke Istana, namun ternyata dibawa ke Halim dan diisolasi di rumah Serda Suwardi, hanya bisa berhubungan dengan Central Komando I di Penas melalui kurir yaitu Syam Kamaruzaman sendiri, sehingga praktis dia tidak bisa apa-apa semuanya tergantung Syam intel AD dan CIA yang berhasil menyusup ke tubuh PKI untuk menghancurkan PKI.
8. Tidak ada anggota PKI yang berada dalam pasukan G 30 S, melainkan hanya Syam Kamaruzaman sendiri.
9. Tanggal 30 September 1965 malam kira-kira jam 22.00 Kolonel Latief telah melaporkan tentang rencana G 30 S kepada Jendral Soeharto di Rumah Sakit Gatot Subroto.
2. Fakta –fakta Dalam Pelaksanaan Gerakan
1. Pasukan yang digunakan dalam G 30 S didatangkan ke Jakarta dan bergerak ke Lubang Buaya atas perintah Kostrad.
2. Naskah pengumuman pertama tentang G 30 S disiapkan oleh Syam dan ditandatangani oleh Untung dan Brigjen Suparjo yang menyatakan penyelamatan Presiden Soekarno dari kudeta Dewan Jendral.
3. Naskah pengumuman kedua dan naskah –naskah lain dibuat oleh Syam namun tidak diteken oleh Untung meski namanya disebutkan, jadi tidak sah dan nama Letkol Untung telah dicatut oleh Syam. Justru pengumuman kedua ini yang isinya bertentangan 180 derajat dengan pengumuman pertama, yaitu mendemisionerkan kabinet Dwikora, kekuasaan berpindah kepada Dewan Revolusi, kenaikan pangkat bagi pelaksanaan gerakan. Isi pengumuman ini sungguh telah memojokkan G 30 S dan kemudian digunakan alasan untuk menghancurkannya.
4. Pembunuhan para Jendral tahanan G 30 S baik di Jakarta maupun Yogyakarta dilakukan sendiri oleh pasukan yang terlibat G 30 S.
5. Tidak ada penyiksaan , pencukilan mata, maupun penyiletan kemaluan Jendral oleh Gerwani maupun angggota Pemuda Rakyat, ini sesuai dengan Visum et Repertum dari tim dokter yang mengautopsi (bedah mayat) para Jendral yaitu tim dokter yang diketahui oleh Brigjen TNI Dr. Rubiono Kertapati dengan visum et repertum nomor 103, 104, 105, 106, 107, 108 109 ( untuk tujuh korban) yang menyatakan tidak ada bekas penyiksaan dalam tubuh korban seperti penyiksaan, pencukilan mata dan sebagainya. Hal itu dinyatkan oleh Presiden Soekarno dalam pidato pada HUT LKBN Antara tanggal 12 Desember 1965 dan pembukaan Konferensi Gubernur Seluruh Indonesia tanggal 13 Desember 1965.
6. Pada saat gerakan yaitu tanggal 30 September 1965 maupun 1 Oktober 1965, Lubang Buaya menjadi tempat latihan sukarelawan pengganyangan Malaysia ini sedang kosong karena Sukwan dicutikan oleh Komandan Udara Dewanto.
7. D.N. Aidit diambil dari tempat isolasinya di rumah Sersan Suwandi di Halim selanjutnya dipaksa oleh Syam untuk terbang ke Yogyakarta untuk akhirnya jatuh dalam kekuasaan agen intel AD tamatan sekolah intel AD di Bogor bernama Sriharto Harjominangun yang telah menyusup dalam Biro Khusus PKI . Awal November 1965 Aidit ditangkap dan dieksekusi oleh Kolonel Yasir Hadibroto atas perintah Soeharto.
8. Baik pada saat gerakan tanggal 1 Oktober 1965 maupun sesudahnya tidak ada satupun dari pemerintahan, baik pemerintahan Pusat, pemerintahan Daerah Tingkat II maupun sampai Tingkat Kelurahan yang dipaksa turun oleh orang PKI untuk diganti dengan orang-orangnya.
9. Tidak ada gerakan massa PKI dimanapun yang dikerahkan guna mendukung atau membantu G 30 S.
10. Pada tanggal 1 Oktober 1965 malam hari, RRI diambil alih oleh Pasukan RPKAD (Kostrad) tanpa terjadi tembak-menembak ( damai ) dan pasukan yang tadinya kembali kepada induk kesatuan yang memerintahkannya.
11. Jadi memang G 30 S ini dirancang oleh Arsiteknya yang Mayjen TNI Soeharto untuk membunuh saingan – saingannya, untuk kemudian gagal, sehingga momentum tersebut dapat dipakai dalih untuk menghancurkan PKI dan menggusur Bung Karno.
12. Pada tanggal 2 Oktober 1965 Soeharto didampingi oleh Yoga Sugama dan anggota kelompok bayangannya mendatangi Bung Karno memberikan kuasa kepada Soeharto untuk memulihkan keamanan. Surat kuasa tersebut merupakan surat kuasa pertama yang mengawali kemenangan Soeharto dan cikal bakal terbentuknya Kopkamtib (kemudian berubah menjadi Bakorstanas) , yang merupakan alat palu godam rezim Soeharto untuk melibas siapa saja yang menentang kekuasaan rezim Orde Baru Soeharto.
3. Epilog
Fakta – fakta setelah Terjadinya Gerakan
1. Fakta – fakta Kejahatan yang dilakukan oleh Jendral Soeharto
1. Jendral Soeharto mengangkat dirinya sendiri sebagai pimpinan tertinggi Angkatan Darat.
2. Jendral Soeharto membangkang perintah dengan cara pada waktu Jendral Amir Mahmud dan Jendral Pranoto Reksosamodro telah dihalangi ketika dipanggil menghadap Presiden Soekarno ke Bogor dalam situasi genting dan sangat menentukan.
3. Melakukan pembredelan mass media sehingga yang bisa terbit hanyalah harian Berita Yudha dan Angkatan Bersenjata yang merupakan corong mereka guna menciptakan opini luas dan memonopoli kebenaran versi Soeharto.
4. Melakukan penangkapan, penahanan, penyiksaan, perampasan hak asasi manusia, melakukan pembunuhan terhadap Aidit, Lukman dan Nyoto yang berstatus Menteri sehingga perbuatan tersebut sudah dapat dikategorikan sebagai makar terhadap pemerintahan yang sah guna melaksanakan ambisinya menggusur Bung Karno sebagai Presiden RI. Dengan cara tersebut sebagai KUDETA MERANGKAK.
5. Menyalah-gunakan Surat Perintah 11 Maret 1966 justru untuk menggulingkan Bung Karno dengan menangkapi para menteri pembantu Bung Karno, memenjarakan dan bahkan ada yang dibunuhnya.
6. Membubarkan PKI, yang mana Bung Karno sendiri walaupun ditahan sampai mati tidak pernah mau membubarkan PKI.
7. Mengganti secara paksa para anggota DPR dan MPR yang tidak sejalan dengan politiknya untuk diganti dengan orang-orangnya guna melicinkan jalan menuju penggantian Presiden dari Bung Karno kepadanya dan membuat produk-produk hukum guna mendukung kekuasaannya, diantaranya TAP MPRS No.25 Tahun 1966 tentang PKI sebagai organisasi terlarang diseluruh wilayah Negara RI dan larangan menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran Komunisme/Marxisme- Leninisme dan TAP MPRS No. 33 tahun 1976 tentang pencabutan kekuasaan pemerintahan Soekarno.
8. Melakukan pembantaian massal terhadap para tahanan yang telah ditahan dengan dalih pembersihan G 30 S dan anggota PKI, dimana lebih dari 3.000.000 (tiga juta)orang dibunuh tanpa proses pengadilan dan ini merupakan pembantaian manusia terbesar di dunia di luar perang dan sepanjang sejarah manusia berada di muka bumi.
9. Menerbitkan aturan tidak bersih lingkungan untuk merampas hak asasi manusia keturunan anggota PKI untuk menduduki posisi tertentu dalam pemerintahan, misalnya menjadi TNI, POLRI dan Pegawai Negeri Sipil maupun pegawai BUMN.
10. Menghasut dan merekrut massa untuk dijadikaan atau dipengaruhi sebagai pelaku pembantaian massal terhadap orang-orang PKI.
11. Memalsukan sejarah seolah – olah dalam G 30 S adalah PKI jadi kedua –duanya adalah satu dalam melakukan gerakan, padahal keduanya adalah berbeda sama sekali.
12. Melakukan penangkapan dan penahanan secara semena-mena tanpa proses hukum serta membuangnya di Pulau Buru, Nusakambangan, Plantungan dan lain-lain tanpa fasilitas kemanusiaan yang cukup sehingga banyak yang meninggal dunia.
2. Fakta – fakta Kejadian Lainnya
PKI dalam hal lain
1. Tidak ada gerakan massa PKI untuk mendukung G 30 S.
2. Tidak ada penggantian satupun dari kepala pemerintahan mulai Kepala Desa (Lurah), Camat,Bupati/ Walikota, Gubernur maupun Presiden oleh orang PKI.
3. PKI tidak menguasai gedung-gedung pemerintahan maupun proyek-proyek vital.
4. PKI tidak mengangkat senjata untuk melawan atau pun melakukan perlawanan bawah tanah sebagai persiapan untuk memberontak.
Jadi tidak ada suatu indikasi maupun bukti bahwa PKI melakukan pemberontakan dan makar terhadap pemerintah yang sah baik ditingkat pusat maupun daerah.
7. KESIMPULAN
1. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Peristiwa 1965 adalah merupakan kudeta (Makar) yang dilakukan oleh Jendral Soeharto dengan disponsori secara aktif oleh Amirika Serikat, Inggris, Australia, pengikut-pengikutny a dengan diikuti peristiwa pelanggaran HAM berat berupa penangkapan, penahanan, penyiksaan, pembunuhan ( penghilangan paksa ) dan mendiskriminasikan mereka termasuk keturunannya.
2. Bahwa Jendral A. Yani cs dibunuh atas rekayasa dan skenario Jendral Soeharto, guna melancarkan jalan upaya kudetanya.
3. Bahwa untuk menguasai dan membentuk pendapat umum, Jendral Soeharto mulai pada tanggal 2 Oktober sampai tanggal 10 Oktober 1965 melakukan pembredelan ( larangan terbit) tanpa hak kepada semua surat kabar kecuali harian Berita Yudha dan Angkatan Bersenjata yang digunakan sebagai corong propaganda mereka dan telah melansir dan membesar-besarkan berita bohong serta fitnah yang keji seolah-olah telah terjadi penyiksaan, penyiletan kemaluan jendral – jendral yang diculik ke lubang buaya, dicungkil matanya sambil melakukan pesta seks yang disebut “Pesta Harum Bunga” oleh Pemuda Rakyat dan Gerwani.
4. Akibat fitnah dan bohong ini telah menyulut rasa antipati dan histeria massa untuk menghukum orang – orang yang dicurigai sebagai PKI, dan dipakai landasan memfitnah bahwa orang PKI itu a-moral, atheis, kafir, dan lain-lainnya yang jelek, sehingga perlakuan apa saja diaanggap halal dan boleh diterapkan semuanya.
5. Bahwa Bung Karno telah ditahan dan mengalami penyiksaan fisik dan psikisnya sampai beliau meninggal dunia.
6. Bahwa PKI sebagai kekuatan politik besar yang menang secara demokratis telah secara sistematis dihancurkan oleh kekuatan militer Angkatan Darat atas perintah Soeharto.
7. Bahwa untuk melanggengkan kekuasaannya Jendral Soeharto dan kroni-kroninya telah mengeluarkan berbagai peraturan perundang-undangan yang cacat hukum antara lain: Tap MPRS No 25 tahun 1966, Tap MPRS No. 33 tahun 1967, tentang Aturan Bersih Diri , Bersih Lingkungan serta aturan-aturan lain yang diskriminatif dan nyata-nyata tidak sejalan dengan norma – norma agama, norma UUD 1945 maupun norma-norma dalam Pancasila serta bertentangan dengan norma-norma yang berlaku universal di seluruh dunia.
8. Secara singkat dan tegas dapat dikatakan bahwa Jendral Soeharto telah melakukan kejahatan sebagai berikut :
* Melakukan Makar (kudeta) terhadap pemerintahan yang sah.
* Melakukan pelanggaran HAM berat.
* Melakukan kebohongan publik.
* Melakukan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
* Melakukan penyimpangan atas makna Surat Perintah 11 Maret 1966.
Semua kejahatan diatas harus diadili dan dihukum setimpal dan korbannya harus direhabilitasi, diberika kompensasi maupun restitusi, baik baik menyangkut harkat dan martabatnya maupun
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind. net/
http://geocities. com/lembaga_ sastrapembebasan /
a. Melaksanakan hasil persetujuan Renville.
b. Mempercepat terbentuknya Negara Indonesia Serikat (berserikat dengan Belanda).
c. Reorganisasi dan Rasionalisasi Angkatan Perang RI ( RERA APRI ).
d. Pembangunan.
Pemerintahan Hatta inilah yang dinilai oleh kaum kiri sebagai pemerintahan yang paling tunduk dan akan menyerahkan kedaulatan RI kepada Belanda, sehingga timbul ketidak puasan yang luas terutama karena ada rencana dari Hatta untuk merasionalisasi TNI kemudian membentuk tentara Federal bekerjasama dengan Belanda.
* Mulai bulan Februari 1948 Kolonel A.H. Nasution bersama Divisi Siliwangi hijrah dari Jawa Barat menuju Yogyakarta sebagai pelaksanaan dari perjanjian Renville kemudian ditempatkan tersebar di wilayah Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur, khususnya di daerah yang kekuatan kaum kirinya cukup kuat, seperti di Solo dan Madiun yang dimaksudkan untuk persiapan membersihkan kaum kiri tersebut. Pasukan siliwangi tersebut segera menjadi pasukan elite pemerintahan Hatta dengan kelengkapan tempur yang lebih baik sehingga timbul iri hati pada pasukan diluar Divisi Siliwangi.
* Pada bulan April 1948 terjadi demonstrasi terutama dari pelajar di Jawa Timur menentang RERA.
* Pada Bulan Mei 1948 di Solo tentara Divisi Panembahan Senopati melakukan demonstrasi menentang RERA.
* Pada tanggal 2 Juli 1948 komandan Divisi Panembahan Senopati , Kolonel Sutarto dibunuh oleh tembakan senjata api orang tak dikenal, kemudian diikuti dengan penculikan dan pembunuhan terhadap beberapa orang kiri, antara lain Slamet Widjaya dan Pardjo, serta beberapa perwira dari Divisi Panembahan Senopati , antara lain Mayor Esmara Sugeng, Kapten Sutarto, Kapten Suradi, Kapten Supardi dan Kapten Mudjono, yang kesemuanya diduga kuat dilakukan oleh Divisi Siliwangi sebagai kepanjangan tangan pemerintahan Hatta. Walaupun kemudian pembunuh Kolonel Sutarto tertangkap, tetapi pemerintah tidak mengadilinya bahkan oleh Jaksa Agung ketika itu malahan dibebaskan dengan alasan tidak dapat dituntut secara hukum (yuridisch staatsrechtelijk) .
* Penculikan dan pembunuhan ini terus berlanjut terhadap orang-orang kiri maupun anggota Divisi Panembahan Senopati sehingga menimbulkan keresahan dan suasana saling curiga – mencurigai dan ketegangan yang tinggi.
* Pada tanggal 21 Juli 1948 diadakan pertemuan rahasia di Sarangan Jawa Timur antara Amirika Serikat yang diwakili oleh Gerard Hopkins (penasehat urusan politik luar negeri) dan Merle Cochran (Wakil AS di Komisi Jasa-jasa baik PBB) dengan lima orang Indonesia yaitu: Wakil Presiden Moh . Hatta , Natsir, Sukiman, R.S Sukamto (Kapolri) dan Mohammad Rum yang menghasilkan rencana kompromi berupa likuidasi bidang ekonomi, politik luar negeri, UUD 1945 dan juga Reorganisasi dan Rasionalisasi (RERA) dibidang Angkatan Perang dengan menyingkirkan orang-orang (pasukan) yang di cap sebagai golongan kiri/merah dan terkenal dengan Red Drive Proposal atau usulan pembasmian kaum kiri.
* Pada tanggal 13 September 1948 terjadilah pertempuran antara Divisi Panembahan Senopati dibantu ALRI melawan Divisi Divisi Siliwangi yang diperkuat pasukan-pasukan lain yang didatangkan ke Solo oleh pemerintahan Hatta.
* Pada tanggal 15 September 1948 dilakukan gencatan senjata yang disaksikan oleh Panglima Besar Jendral Soedirman, petinggi-petinggi militer RI dan juga Residen Sudiro. Devisi Panembahan Senopati mentaati gencatan senjata namun lawan terus melakukan aksi-aksi yang agresif dan destruktif.
* Sementara itu sebagian anggota Politbiro CC PKI yang tinggal di Yogyakarta memutuskan untuk berusaha keras agar pertempuran Solo dilokalisasikan dan mengutus Suripno untuk menyampaikan hal tersebut kepada Muso, Amir Syarifudin dan lainnya yang sedang berkeliling Jawa. Rombongan Muso mensetujui putusan tersebut. Jadi dalam hal ini kebijakan PKI sesuai atau sejalan dan menunjang kebijaksanaan Panglima Jendral Soedirman.
* Sementara itu penculikan-penculik an dan pembunuhan terhadap orang-orang dan personil militer golongan kiri semakin mengganas dengan puncaknya pada tanggal 16 September 1948 markas Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) di Jalan, Singosaren Solo diserbu dan diduduki oleh kaki tangan Hatta (Siliwangi) sehingga pertempuran Solo semakin menghebat.
* Aksi pembersihan orang-orang kiri ini tidak hanya terjadi di Solo, tetapi meluas ke Madiun dan derah lainnya, dan hasil RERA ini TNI yang tadinya berkekuatan 400.000 hanya tinggal 57.000. Sementara itu ancaman Belanda masih didepan mata terbukti kemudian dengan aksi agresi Militer Belanda II.
Madiun
* Oleh pemerintah Hatta didatangkanlah ke Madiun pasukan-pasukan Siliwangi yang langsung menduduki beberapa pabrik gula, mengadakan latihan-latihan militer serta menindas para buruh pabrik gula dengan membunuh seorang aggota Serikat Buruh Gula bernama Wiro Sudarmo serta melakukan pemukulan-pemukulan dan intimidasi terhadap para buruh. Penempatan pasukan ini tidak dilaporkan kepada komandan Terotorial Militer setempat sehingga menimbulkan ketegangan dan kemudian kesatuan militer setempat, yaitu Brigade 29 atas persetujuan KomandanTeritorial Militer setempat bergerak melucuti pasukan Siliwangi .
* Dalam keadaan panas, kacau dan tak terkendali itu karena Residen Madiun tidak ada ditempat dan Walikota sakit, maka pada tanggal 19 September 1948 Front Demokrasi Rakyat (FDR) mengambil prakarsa untuk mengangkat Walikota Madiun Supardi sebagai pejabat residen sementara dan pengangkatan ini telah disetujui oleh pembesar-pembesar sipil maupun militer dan dilaporkan kepemerintah pusat di Yogyakarta serta dimintakan petunjuk lebih lanjut. Peristiwa inilah yang mengawali apa yang disebut sebagai “ Peristiwa Madiun”.
* Pada tanggal 19 September 1948 malam hari, pemerintahan Hatta menuduh telah terjadi “ Pemberontakan PKI “ sehingga dikerahkanlah kekuatan bersenjata oleh Hatta untuk menumpas dan menimbulkan konflik horisontal dengan korban ribuan orang terbunuh, baik golongan kiri, tentara maupun rakyat golongan lain.
* Pada tanggal 14 Desember 1948, sebelas orang pemimpin dan anggota PKI dibunuh di Dukuh Ngalihan Kelurahan Halung Kabupaten Karanganyar Karisidenan Surakarta pada jam 23.30, yaitu: 1. Amir Syarifudin, 2. Suripto, 3. Maruto Darusman, 4, Sarjono, 5. Dokosuyono, 6 Oei Gee Hwaat, 7. Haryono, 8.Katamhadi, 9. Sukarni, 10. Ronomarsono, 11. D. Mangku. Sementara itu lebih kurang 36.000 aktifis revolusioner lainnya ditangkap dan dimasukkan kedalam penjara dan sebagian dibunuh tanpa proses hukum, antara lain di penjara Magelang 31 anggota dan simpatisan PKI, di Kediri berpuluh-puluh orang termasuk Dr. Rustam, anggota Fraksi PKI dan BP KNPI , di Pati antara lain Dr. Wiroreno dan banyak lagi yang lainnya.
* Berdasarkan fakta pada saat ini Syarifudin menjadi Perdana Menteri dan memimpin pemerintahan, karena dikhianati dalam perjanjian Renville maka secara ksatria dan demokratis menyerahkan kembali mandat pemerintah kepada Presiden Soekarno, sehingga sangat naif menuduhnya bersama golongan kiri melakukan pemberontakan dan membentuk pemerintahan Soviet-Madiun.
* Amir Syarifudin bekas Perdana Menteri Republik Indonesia yang juga berada di kota itu (Madiun) telah membantah segala sesuatu yang disiarkan dari Yogyakarta pada masa itu. Penjelasannya melalui radio, “Undang – Undang Dasar kami adalah Undang –Undang Dasar Republik Indonesia , bendera kami adalah Merah Putih dan lagu kebangsaan tidak lain dari Indonesia Raya,” seperti disiarkan pada tanggal 20 September 1948 oleh Aneta, Kantor Berita Belanda di Indonesia .
* Bahwa kollaborasi antar pemerintahan Hatta dengan pihak kolonialis Belanda maupun imperialis Amirika Serikat dengan sekutu-sekutunya telah berhasil memecah belah persatuan dan kesatuan serta pembelokan jalanya revolusi Indonesia .
* Pada tanggal 19 Desember 1948 itu pula Belanda menyerbu dan menduduki Yogyakarta dengan perlengkapan perang bantuan Amirika, hal itu terjadi setelah politik Red Drive Proposal sukses dilaksanakan oleh pemerintah Hatta demi tercapainya persetujuan Roem-Royen yang merugikan RI yang dilanjutkan dengan terselenggaranya Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dimulai pada tanggal 23 Agustus 1949 sampai 2 November 1949. dan kemudian lahirlah Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan konstitusi RIS-nya, dan hal yang sangat merugikan Indonesia antara lain Irian Barat masih ditangan Belanda dan hutang Hindia Belanda sebesar US Dollar 1,13 miliar menjadi tanggungan RI (hutang itu antara lain adalah biaya untuk memerangi RI), juga terjadi penurunan pangkat dalam APRI (Angkatan Perang Republik Indonesia) bila menjadi APRIS ( Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat ).
* Pada tahun 1954, meskipun sudah kedaluwarsa, Aidit dihadapkan pada pengadilan di Jakarta mengenai Peristiwa Madiun. Dalam hal ini PKI dituduh mengadakan Kudeta . Dasarnya adalah pidato Hatta yang menyatakan entah benar entah tidak bahwa PKI mendirikan negara soviet di Madiun dengan mengangkat Wakil Walikota Supardi jadi Residen sementara untuk mengisi kekosongan. Ini dianggap melanggar KUHP pada pasal 310 dan pasal 311. Dalam persidangan Aidit mintah agar Moh. Hatta tampil sebagai saksi. Jaksa menyatakan keberatan atas pembuktian yang akan diajukan oleh Aidit, maka jaksa harus mencabut tuduhan pasal-pasal tersebut di atas.Pada akhirnya keberatan jaksa dan tuduhan terhadap Aidit melanggar pasal 310 dan pasal 311 KUHP cicabut. Karenanya Aidit tak dapat dituntut dan bebas tanpa syarat.
Kesimpulan dari Peristiwa Madiun
1. Pihak imperialis kolonialis pimpinan Amirika Serikat dalam menerapkan politik pembersihan kaum kiri (Red Drive Proposal) di Indonesia sebagai bagian makro politiknya untuk membendung komunisme, telah membersihkan orang-orang kiri ( komunis ) dari salah satu syarat mutlak pengakuan negara Republik Indonesia oleh dunia internasional (pihak Barat).
2. Pemerintah Hatta menerima dan melaksanakan tawaran tersebut antara lain dengan membuat program Reorganisasi dan Rasionalisasi (RERA) di lingkungan Angkatan Perang yang kemudian menimbulkan gelombang penolakan yang luas.
3. Untuk meredam penolakan tersebut dilakukan upaya-upaya yang sistematis, antara lain dengan melakukan teror berupa pembunuhan, penculikan, penahanan dan intimidasi lainnya, terutama kepada kaum kiri, yang kemudian dikenal dengan Peristiwa Solo.
4. Peristiwa Madiun sama sekali bukanlah pemberontakan PKI , apalagi fitnah bahwa PKI telah mendirikan Negara Negara Soviet Madiun, tetapi merupakan rekayasa jahat pemerintahan Hatta guna mendapatkan momentum (kondisi dan Situasi) yang tepat untuk digunakan sebagai dalih (dasar) untuk menyingkirkan (membasmi) golongan kiri dari pemerintahan maupun Angkutan Perang yang kemudian mendapat perlawanan dari rakyat yang konsekuen anti kolonialis / imperialis.
4. GEJOLAK DALAM PENOLAKAN RERA dan KMB
Gejolak sebagai akibat penolak RERA dan KMB ini terjadi dimana-mana antara lain.
1. Peristiwa Batalyon 426 di Kudus tahun 1950 karena menolak dilucuti dan diberlakukan RERA, batalyon ini serbu dan melarikan diri ke barat,sebagian bergabung dengan DI/TII di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
2. Peristiwa Merbabu Merapi Complex (MMC), terjadi di daerah Semarang , Solo, Magelang dan Yogyakarta, yaitu pejuang – pejuang revolusi yang menolak RERA dan KMB.
3. Peristiwa Barisan Sakit Hati di Cirebon (BSH), yaitu para pejuang revolusi yang menolak RERA dan KMB.
4. Peristiwa APRA ( Angkatan Perang Ratu Adil ) dipimpin Westerling, yaitu para bekas KNIL yang tidak puas kepada pemerintah RIS.
5. Pergolakan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan.
Gejolak –gejolak yang terjadi ini membuktikan keberhasilan politik pecah belah (devide et empera) kaum kolonialis Belanda dengan sekutunya kaum imperialis Amirika dan antek – anteknya.
5. MEMPERTAHANKAN NKRI , PANCASILA DAN UUD 1945
1. Republik Indonesia Serikat ( RIS )
RIS hanya bertahan beberapa bulan dan akhirnya bubar kembali menjadi NKRI, ini karena pemimpin dan rakyat Indonesia telah sadar akan politik pecah belah dari pihak nekolim dan antek-anteknya yang akan tetap mempertahankan pengaruhnya di Indonesia , terbukti antara lain dengan adanya pemberontakan Republik Maluku Selatan ( RMS ) dan pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) pimpinan Westerling.
2. Pemberontakan – pemberontakan
Disamping itu pihak kolombia dan antek- anteknya tidak henti – hentinya menggoyang Indonesia dengan adanya pemberontakan PRRI dan PERMESTA yang secara aktif dibantu oleh Amirika Serikat juga membantu DI/TII di Aceh serta mendalangi percobaan pembunuhan Presiden Soekarno ( Antara lain peristiwa Cikini , peristiwa Cimanggis , peristiwa Makasar, penembakan Idul Adha, peristiwa Raja Mandala, dan lain-lainnya) .
3. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Pada sidang sidang di konstitusi telah terbukti bahwa kaum nasionalis sejati , yaitu telah terbukti bahwa kaum Nasionalis sejati, yaitu PKI dan PNI adalah mati-matian mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara dan NKRI sebagai satu-satunya pilihan, sehingga Konstituante menemui jalan buntu sampai keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, dimana didektif kembali ke UUD 1945 dengan PKI dan PNI menjadi pendukung setianya. Karena golongan lain menghendaki dasar negara yang bukan Pancasila.
4. Pendukung Setia Bung Karno
PKI dan PNI merupakan pendukung setia politik Bung Karno, Dukungan ini terwujud antara lain di dalam Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Manipol – USDEK, perebutan Irian Barat, penganyangan Malaysia . Kecuali itu keluarnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) dan Undang-Undang Pokok Bagi Hasil (UUPBH) tahun 1960 didukung sepenuhnya oleh PKI dan PNI, namun di lain pihak banyak yang tidak senang Bung Karno intim dengan PKI terutama golongan Kanan dan neokolonialis termasuk Amirika Serikat yang ingin meluaskan pengaruhnya di Indonesia dengan menjanjikan bantuan namun ditolak oleh Bung Karno. Dengan kata – katanya yang terkenal GO TO HELL WITH YOUR AID.
5. Bung Karno Dijadikan Presiden Seumur Hidup
Melihat besarnya kekuatan PKI yang tumbuh pesat menjadi partai terkuat maka pihak nekolim khawatir bila pemilu digelar PKI akan menang mutlak dan otomatis presidennya juga dari orang PKI. Oleh karena itu pihak Angkatan Darat melalui Jendral A.H. Nasution dengan mengajak Suwiryo ( Ketua PNI waktu itu) mengusulkan agar Bung Karno di jadikan presiden seumur hidup, agar tidak perlu dilakukan pemilu, sehingga dengan demikian tertutuplah kesempatan bagi orang PKI menjadi Presiden, dan ini adalah sebuah akal licik dari Angkatan Darat (hal ini juga diakui sendiri oleh Brigjen Suhardiman).
6. Pembubaran Partai Masyumi dan PSI
Presiden Soekarno membubarkan partai Masyumi dan PSI karena antara lain banyak pimpinannya terlibat dalam pemberontakan DI/TII maupun PRRI ,PERMESTA. Banyak kalangan partai tersebut menuduh bahwa ini adalah karena politik PKI, sehingga menambah ketegangan dan rasa permusuhan secara horizontal antara lain dengan timbulnya peristiwa Kanigora di Kediri , di Jawa Tengah dan ditempat –tempat lainnya.
6. KUB & KEJAHATAN BESAR KEMANUSIAAN JENDRAL SUHARTO
1. Prolog
1. Skenario Pihak Nekolim
Dari awal memang pihak Amirika Serikat dan sekutu – sekutunya telah menyiapkan dan melaksanakan beberapa sekenario untuk menguasai Indonesia antara lain dengan :
1. Mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia tetapi Indonesia harus membasmi komunis lebih dulu dan akan menyadarkan aliasi dengan Barat (Peristiwa Madiun – KMB dan RIS).
2. Menghasut beberapa daerah untuk berontak agar RI lemah (PRRI, PEMERSTA, RMS DAN DI/TII) dan menjadi boneka AS.
3. Mendukung perjuangan memasukkan Irian Barat ke Indonesia dengan imbalan agar AS bisa menguasai bahan baku di Indonesia, tetapi gagal karena ditolak Bung Karno.
1. Usaha menggulingkan Pemerintahan Soekarno
Pemerintahan Soekarno yang semakin ke “kiri” dinilai banyak merugikan kepentingan blok Barat (nekolim) sehingga diambil langkah untuk menggulingkannya dengan berbagai cara, antara lain :
* Tetap memberikan Bantuan bagi Angkatan Darat Indonesia untuk mendukung peranan anti komunis dan membentuk jaringan kerja intelejen guna usaha untuk menggulingkan Soekarno.
* Penyiaran desas – desus dan penyesatan informasi, antara lain dari koran Malaysia seolah-olah PKI akan menggulingkan Jendral A.H. Nasution ( KSAD) dengan cara menyusupkan orang ke Angkatan Darat dan lain – lain yang menambah panas dan ganasnya perpolitikan di Indonesia .
2. Isu Dewan Jendral
Pada awalnya isu Dewan Jendral yang akan mengambil olih kekuasaan itu diangap isu fitnah dari PKI, tetapi dalam kenyataan yang terjadi Jendral Soeharto telah merekayasa dan mengambil alih kekuasan dari Presiden Soekarno, mengganti semua pejabat dari tingkat Menteri, Gubernur, Bupati sampai Lurah dengan orang-orang Angkatan Darat yang setia kepadanya, sedangkan pejabat-pejabat yang tidak loyal kepada Soeharto dicopot bahkan ditangkap, dimasukkan kedalam penjara, disiksa dan dibunuh untuk menegakkan dan melanggengkan kekuasaannya.
Sebenarnya ada hasil rekaman rapat Dewan Jendral oleh bekas Mayor Rudhito dan pengakuan Brigjen Sukendro, namun isu kesaksian tersebut tidak pernah dipersoalkan lagi.
3. Isu Dokumen Gilchrist
Bersamaan dengan adanya isu Dewan Jendral maka muncul dokumen Gilchrist yang menyebutkan adanya” Our Local Army Friends” yang seolah-olah memperkuat isu Dewan Jendral. Tetapi ternyata kemudian bahwa isu Dewan Jendral dan dokumen Gilchrist merupakan jebakan bagi kekuatan revolusioner agar memuluskan Jendral Soeharto ke jenjang Kepala Negara ( Presiden).
2. Kondisi Politik Dalam Negeri
Situasi panas di bibang politik menjalar ke seluruh roda kehidupan bangsa Indonesia , termasuk suasana curiga-mencurigai, rivalitas yang berlebihan, saling tuduh dan lain – lain, namun yang paling menonjol adanya.:
1. Isu Angkatan ke –5 dan Senjata dari RRC
Pada kunjungan Menlu Subandrio ke RRC , PM Chou En Lei menjajikan untuk mempersenjatai 40 batalion tentara secara lengkap , penawaran ini gratis tanpa syarat dan kemudian dilaporkan ke Bung Karno tetapi belum juga menetapkan waktunya sampai meletusnya G 30 S . Pada awal tahun 1965 Bung Karno mempunyai ide tentang angkatan ke –5 yang berdiri sendiri terlepas dari ABRI. Tetapi kalangan Militer (AD) tidak setuju dan hal ini lebih menimbulkan nuansa curiga-mencurigai karena pihak militer menuduh itu ulahnya PKI. Hal ini memang direkayasa oleh CIA melalui pemberitaan di Koran Bangkok yang mengutip berita dari koran Hongkong.
2. Isu Sakitnya Bung Karno
Sejak tahun 1964 sampai menjelang meletusnya G 30 S telah beredar isu sakit parahnya Bung Karno. Hal ini meningkatkan kasak kusuk dan isu perebutan kekuasaan apabila Bung Karno meningggal dunia.
Menurut Subandrio , Aidit tahu persis bahwa Bung Karno hanya Sakit ringan saja, jadi tidak ada alasan sakitnya bung Karno digunakan PKI untuk mengambil alih kekuasaan.
3. Isu masalah Tanah dan Bagi Hasil (Aksi Sepihak)
Pada tahun 1960 keluarlah Undang – Undang Pokok Agraria (UUPA) dan Undang – Undang Pokok Bagi Hasil (UUPBH) yang sebenarnya merupakan kelanjutan dari Panitiya Agraria yang dibentuk pada tahun 1948. Panitiya Agraria yang menghasilkan UUPA terdiri dari wakil pemerintah dan wakil berbagai ormas tani yang menceriminkan 10 kekuatan partai politik pada masa itu. Walaupun UU – nya sudah ada namun pelaksanaan di daerah tidak jalan sehingga menimbulkan gesekan antara para petani penggarap dengan pihak pemilik tanah yang takut terkena UUPA, melibatkan sebagian massa pengikutnya dengan melibatkan sebagian massa pengikutnya dengan melibatkan backing aparat keamanan.
Peristiwa yang menonjol dalam rangka ini antara lain peristiwa Bandar Betsi di Sumatera Utara, peristiwa du Klaten dan peristiwa di Ketaon, Banyudono, Boyolali, yang memakan korban seorang pemuda tani bernama Jumeri yang disebut sebagai’ aksi sepihak ‘ dan kemudian digunakan dalih oleh militer untuk membersihkannya.
3. Persiapan Pihak Jendral Soeharto
1. Dengan latar belakang yang kurang terpuji karena telah melakukan berbagai pelanggaran, antara
Lain :
1. Terlibat sebagai pelaku dalam Peristiwa Kudeta tahun 1946, tetapi begitu pelaku kudeta ditindak dengan cepat dan lihainya segera turut serta menangkapi para pelaku lainnya, sehingga tampaknya seolah-olah dia sebagai pahlawan penyelamat.
2. Terlibat sebagai dalang berbagai penjualan inventaris AD dan penyelundupan ekspor gula sewaktu menjabat Panglima Diponegoro berpangkat kolonel, dibantu oleh Letkol Munadi, Mayor Yog Sugama dan Mayor Sudjono Humardani. Untuk menindaknya Mabes AD membentuk tim dipimpin Mayjen Suprapto, dengan anggota S. Parman, MT Haryono dan Sutoyo. Sebenarnya Nasution menghendaki agar Soeharto cs diseret ke pengadilan militer, tetapi karena dibela Gatot Subroto maka presiden Soekarno memeti-eskan perkara ini, tetapi Nasution tetap mencopot Soeharto sebagai Panglima Diponegoro dan mengirimnya belajar ke Seskoad, di sanalah Soeharto bertemu dan bergaul dengan Brigadir Jendral Suwarno yang merupakan agen CIA dan telah berhasil menciptakan Seskoad menjadi pemikir dan produsen perwira-perwira calon pucuk pimpinan AD maupun pemimpin – pemimpin pemerintahan di kemudian hari.
3. Dalam rangka konfrontasi dengan Malaysia pada bulan Mei 1964 dibentuk Komando Mandala Siaga (Kolaga) yang dipimpin oleh Men. Pangau Laksdya Omar Dani sebagai wakilnya Brigjen Achmad Wiranata Kusuma. Achmad kemudian digantikan oleh Mayjen Soeharto yang juga merangkap sebagai Pang Kostrad. Terjadi friksi antara Omar Dani dengan Soeharto, bahkan Soeharto menyatakan kepada Presiden Soekarno bahwa Omar Dani tidak cocok sebagai Panglima Kolaga. Soeharto sebagai Wakil Pang Kolaga juga melakukan sabotase berupa penyelundupan dan menghambat pingiriman pasukan ke Malaysia terutama dilakukan melalui Kemal Idris. Disamping itu juga melakukan penghianatan dengan cara mengirim pasukan yang tidak siap (Diponegoro) dan memberitahukan kepada Inggris pasukan – pasukan diselundupkan ke Malaysia sehingga pasukan-pasukan itu dengan mudah ditangkap atau dihancurkan. Hal ini semua tentu sepengetahuan pimpinan AD, tetapi pimpinan AD tidak berbuat apa-apa karena ,memang mengikuti skenario dekolim. Dari 546 terasa ditahan Malaysia hanya 21 dari AD.
2. Menggalang Letkol Untung, Kolonel Latief dan Brigjen Suparjo untuk membahas rencana Dewan Jendral yang akan menggulingkan Bung Karno. Dan Soeharto menjajikan tambahan pasukan, yang kemudian ternyata adalah Yon 454 dan Yon 530.
3. Soeharto memberi perintah dengan telegram No. T.220/9 pada tanggal 15 September
1965 dan mengulangi lagi dengan radiogram No. T.239/9 pada tanggal 21 September
1965 kepada Yon 5.30 Brawijaya. Jawa Timur dan Yogya dan Yon 454 Banteng Raider Diponegora Jawa Tengah untuk datang ke Jakarta dengan kelengkapan tempur penuh. Ketika datang ke Kostrad diterima oleh Soeharto dan juga dilakukan inspeksi pasukan pada tangal 29 September 1965. Sedangkan Yon 328 Siliwangi datang dengan tanpa peluru. Tanggal 30 September 1965, jam 17.00 WIB , Yon 454 diperintahkan ke Lubang Buaya untuk bergabung dengan pasukan – pasukan yang lainnya guna melakukan gerakan pada malam harinya.
4. Merekrut Yoga Sugama tanpa produser yang benar untuk ditarik ke Kostrad dari posnya di luar negeri ( Yugoslavia ). Begitu pengumuman RRI tentang adanya G 30 S, maka segera Yoga Sugama menyatakan bahwa PKI telah berontak dan memerintahkan agar gudang-gudang senjata di buka untuk melawan PKI. Dari mana ia tahu bahwa memang bukan mereka sendiri yang merencanakan dan merekayasa, karena Yoga Sugama adalah anak buah setia Soeharto sejak di Diponegoro (Jawa Tengah)
5. Melakukan kontak rahasia dengan Malaysia dan CIA. Disamping melakukan penyelundupan dan melakukan sabotase berupa menghambat gerakan militer ke Malaysia, Soeharto juga melakukan kontak-kontak dengan Malaysia , Inggris maupun AS (CIA), tugas ini sebagian besar pelaku lapangannya adalah Ali Murtopo dengan tujuan untuk mematangkan pelaksanaanya rencana gerakannya. Ini juga terbukti dengan cepatnya pihak Soeharto melakukan perdamaian dengan Malaysia setelah mendapat surat Pemerintah 11 Maret 1966.
6. Pengendalian dan Pemanfaatan Syam Kamaruzaman. Soeharto telah lama mengenal Syam di yogyakarta awal revolusi 1945. Pada tanggal 31 Desember 1947 Syam Kamaruzaman bersama lima orang dari kelompok Pathuk masuk ke Jakarta. Aktifitas mereka di Jakarta termasuk Syam mendirikan Serikat Buruh terutama Serikat Buruh Transport. Syam Kamaruzaman ikut serta mendirikan Serikat Buruh Pelayaran dan Pelabuhan serta menjadi salah seorang pengurus. Pada tahun 1951 ikut serta membantu DN. Aidit keluar dari kapal dan pelabuhan sewaktu Aidit datang kembali dari luar Jakarta . Sejak itu dia mempunyai hubungan dengan DN.Aidit. Pada tahun 1964 Syam diangkat sebagai ketua Biro Khusus yaitu jaringan PKI tetapi diluar struktur resmi PKI dengan tugas menyampaikan informasi ke Aidit selaku ketua CC PKI, membina anggota ABRI dan melaksanakan tugas-tugas lain yang tidak diketahui oleh pimpinan formal PKI. Ini adalah merupakan penyimpangan dari kebiasaan Partai Komunis Indonesia . Kedekatan Syam ini dimanfaatkan dan dikendalikan sepenuhnya oleh CIA dan Soeharto. Informasi menyesatkan telah dimasukkan ke PKI. Kondisi ini yang mungkin oleh Bung Karno dikatakan sebagai “ keblingernya Pimpinan PKI”.
4. Kondisi pertentangan Internal Angkatan Darat
Sebenarnya telah lama terjadi pertentangan antara faksi-faksi di kalangan internal AD yaitu sejak reorganisasi dan rasionalisasi Angkatan Perang Indonesia dalam pemerintahan Hatta. Pertentangan itu terutama antara profesionalisme model Barat yang dibumbui oleh pembelajaran politik sebagai bagian dari keikusertaanya dalam kekuasaan negara, dengan semangat revolusioner warisan revolusi 1945 yang masih kental dikalangan perwira menengah AD.
Pada tahun 1965 telah terpecah dalam dua kubu, yaitu kubunya Jendral achmad Yani yang loyal kepada Presiden Soekarno dan kubunya Jendral A.H. Nasution – Soeharto yang tidak mendukung kebijaksanaan Presiden Soekarno tentang persatuan nasional terutama tentang Nasakom dan Penggayangan Malaysia.
Dengan lihainya Soeharto bertindak seolah-olah loyal terhadap kepemimpinan Nasution maupun Yani dan sekaligus pendukung Soekarno, namun dilain pihak Soeharto merangkul kelompok perwira yang ingin menyelamatkan Bung Karno, dan kemudian kelompok tersebut diorganisasi dan dimanfaatkan untuk menghancurkan kelompok Yani maupun Nasution , menghancurkan PKI yang kemudian merebut kekuasaan.
5. Kondisi Pihak PKI
Sebenarnyalah pihak PKI tidak melakukan persiapan apa-apa, persiapan PKI hanyalah memenuhi himbauan Presiden Soekarno guna mengirim tenaga dengan komposisi yang mencerminkan Nasakom untuk dididik sebagai sukarelawan menganyang Malaysia, tetapi pada saat G 30 S meletus latihan sedang dicutikan oleh Komodor Udara Dewanto sebagai penanggung jawab akhir latihan sukarelawan, jadi memang tidak untuk melakukan gerakan.
Aidit hanya menyuruh beberapa orang ke daerah untuk memonitor situasi dan menunggu perintah lebih lanjut yang ternyata tidak pernah diberikannya. Dalam surat Aidit kepada Bung Karno, Aidit menyatakan bahwa PKI tidak terlibat dalam G 30 S adalah murni gerakan militer (AD) karena adanya salah urus diantara militer sendiri.
Adapun keterlibatan Syam dalam G 30 S tidak bisa dipandang mewakili PKI, karena disamping dia seorang intel AD agen CIA, juga tidak mendapat mandat dari CC PKI, justru keterlibatan Syam dalam G 30 S bertujuan untuk memberi kesempatan legalitas bagi Jendral Soeharto guna menghancurkan gerakan, juga menghancurkan PKI serta Bung Karno.
2. Pelaksanaan G 30 S
1. Fakta-rakta sebelum terjadinya G 30 S
1. Pada bulan April 1962 ketika Presiden Kenedy bertemu dengan PM Inggris Harold McMillan keduanya sepakat tentang kehendak untuk melekuidasi Soekarno pada saatnya yang tepat, untuk itu dinas intelejen (CIA dan M16) bekerjasama saling isi – mengisi untuk merealisasikannya.
2. Dalam bulan Desember 1964 seorang Duta Besar Pakistan di Eropa melaporkan kepada Menlu Zulfikar Ali Bhuto tentang hasil percakapannya dengan seorang perwira intelejen Belanda yang bertugas di NATO yang menginformasikan sejumlah dinas intelejen Barat sedang menyusun suatu skenario akan terjadi kudeta militer yang terlalu dini yang dirancang untuk gagal, dengan begitu terbukalah secara legal bagi AD Indonesia untuk menghancurkan kaum komunis dan menjadikan Bung Karno sebagai tawanan Angkatan Darat. Indonesia akan jatuh kepangkuan Barat laksana sebuah apel busuk.
3. Hal senadapun telah dilaporkan oleh wartawan Der Spiegel bernama Godian Troeller bahwa akan terjadi perebutan kekuasaan oleh militer dalam waktu dekat.
4. Dalam bulan April 1965 Elsworth Bunker utusan khusus Presiden AS Jhonson menghabiskan waktu 15 hari di Indonesia guna melakukan evaluasi. AS paling tidak menghadapi enam pilihan untuk membuat perhitungan terhadap Indonesia dan Presiden Soekarno seperti ditulis oleh David Johnson :
1. Tidak campur tangan dengan kemungkinan Indonesia jatuh ketangan Komunis.
2. Mencoba berbuat sesuatu agar Soekarno mengubah politiknya yang kian ke kiri tetapi tidak ada hasilnya .
3. Singkirkan Soekarno dengan akibat yang tidak dapat diduga.
4. Dukung AD untuk mengambil alih kekuasaan yang telah bertahun-tahun dilaksanakan tetapi belum berhasil.
5. Usahakan provokasi PKI untuk melakukan aksi yang akan membuahkan legitimasi untuk pembasmian selanjutnya bergerak untuk menghadapi Soekarno.
6. Sebagai varian no 5, jika PKI tidak melakukan sendiri maka alternatifnya ini perlu dilengkapi dengan segala macam rekayasa untuk mendiskriditkan PKI hingga terjadi situasi untuk membasmi PKI dan Soekarno sekaligus. Pilihan terakhir inilah yang kemudian diambil.
5. Kira –kira seminggu sebelum meletus G 30 S seluruh tenaga ahli perusahaan Westinghouse (AS) ditarik dari proyek PLTU Tanjung Perak Surabaya tanpa alasan yang jelas dan digantikan dengan tenaga dari Jepang, karena pemerintah AS telah mengetahui akan terjadinya G 30 S.
6. Pada tanggal 23 April 1965 Dubes AS di Jakarta , Jones membuat laporan rahasia kepada Wakil Menlu AS Urusan Timur Jauh William Burdy yang juga tokoh CIA tentang rancangan kudeta di Indonesia yang disampaikan secara pribadi dan langsung kepadanya. Kemudian dalam telegram No 1879 tangal 24 Mei 1965 dari Bangkok Jones melaporkan bahwa rencana tersebut tertunda karena para penggerak tidak dapat bekerja lebih cepat lagi. Jadi rencana kudeta terhadap Bung Karno itu memang ada dan dikendalikan oleh pihak nekolim.
7. Pada tanggal 30 September 1965 malam Aidit diculik oleh militer yang berseragam Cakrabirawa dan tidak dikenalnya dengan dalih dipanggil ke Istana, namun ternyata dibawa ke Halim dan diisolasi di rumah Serda Suwardi, hanya bisa berhubungan dengan Central Komando I di Penas melalui kurir yaitu Syam Kamaruzaman sendiri, sehingga praktis dia tidak bisa apa-apa semuanya tergantung Syam intel AD dan CIA yang berhasil menyusup ke tubuh PKI untuk menghancurkan PKI.
8. Tidak ada anggota PKI yang berada dalam pasukan G 30 S, melainkan hanya Syam Kamaruzaman sendiri.
9. Tanggal 30 September 1965 malam kira-kira jam 22.00 Kolonel Latief telah melaporkan tentang rencana G 30 S kepada Jendral Soeharto di Rumah Sakit Gatot Subroto.
2. Fakta –fakta Dalam Pelaksanaan Gerakan
1. Pasukan yang digunakan dalam G 30 S didatangkan ke Jakarta dan bergerak ke Lubang Buaya atas perintah Kostrad.
2. Naskah pengumuman pertama tentang G 30 S disiapkan oleh Syam dan ditandatangani oleh Untung dan Brigjen Suparjo yang menyatakan penyelamatan Presiden Soekarno dari kudeta Dewan Jendral.
3. Naskah pengumuman kedua dan naskah –naskah lain dibuat oleh Syam namun tidak diteken oleh Untung meski namanya disebutkan, jadi tidak sah dan nama Letkol Untung telah dicatut oleh Syam. Justru pengumuman kedua ini yang isinya bertentangan 180 derajat dengan pengumuman pertama, yaitu mendemisionerkan kabinet Dwikora, kekuasaan berpindah kepada Dewan Revolusi, kenaikan pangkat bagi pelaksanaan gerakan. Isi pengumuman ini sungguh telah memojokkan G 30 S dan kemudian digunakan alasan untuk menghancurkannya.
4. Pembunuhan para Jendral tahanan G 30 S baik di Jakarta maupun Yogyakarta dilakukan sendiri oleh pasukan yang terlibat G 30 S.
5. Tidak ada penyiksaan , pencukilan mata, maupun penyiletan kemaluan Jendral oleh Gerwani maupun angggota Pemuda Rakyat, ini sesuai dengan Visum et Repertum dari tim dokter yang mengautopsi (bedah mayat) para Jendral yaitu tim dokter yang diketahui oleh Brigjen TNI Dr. Rubiono Kertapati dengan visum et repertum nomor 103, 104, 105, 106, 107, 108 109 ( untuk tujuh korban) yang menyatakan tidak ada bekas penyiksaan dalam tubuh korban seperti penyiksaan, pencukilan mata dan sebagainya. Hal itu dinyatkan oleh Presiden Soekarno dalam pidato pada HUT LKBN Antara tanggal 12 Desember 1965 dan pembukaan Konferensi Gubernur Seluruh Indonesia tanggal 13 Desember 1965.
6. Pada saat gerakan yaitu tanggal 30 September 1965 maupun 1 Oktober 1965, Lubang Buaya menjadi tempat latihan sukarelawan pengganyangan Malaysia ini sedang kosong karena Sukwan dicutikan oleh Komandan Udara Dewanto.
7. D.N. Aidit diambil dari tempat isolasinya di rumah Sersan Suwandi di Halim selanjutnya dipaksa oleh Syam untuk terbang ke Yogyakarta untuk akhirnya jatuh dalam kekuasaan agen intel AD tamatan sekolah intel AD di Bogor bernama Sriharto Harjominangun yang telah menyusup dalam Biro Khusus PKI . Awal November 1965 Aidit ditangkap dan dieksekusi oleh Kolonel Yasir Hadibroto atas perintah Soeharto.
8. Baik pada saat gerakan tanggal 1 Oktober 1965 maupun sesudahnya tidak ada satupun dari pemerintahan, baik pemerintahan Pusat, pemerintahan Daerah Tingkat II maupun sampai Tingkat Kelurahan yang dipaksa turun oleh orang PKI untuk diganti dengan orang-orangnya.
9. Tidak ada gerakan massa PKI dimanapun yang dikerahkan guna mendukung atau membantu G 30 S.
10. Pada tanggal 1 Oktober 1965 malam hari, RRI diambil alih oleh Pasukan RPKAD (Kostrad) tanpa terjadi tembak-menembak ( damai ) dan pasukan yang tadinya kembali kepada induk kesatuan yang memerintahkannya.
11. Jadi memang G 30 S ini dirancang oleh Arsiteknya yang Mayjen TNI Soeharto untuk membunuh saingan – saingannya, untuk kemudian gagal, sehingga momentum tersebut dapat dipakai dalih untuk menghancurkan PKI dan menggusur Bung Karno.
12. Pada tanggal 2 Oktober 1965 Soeharto didampingi oleh Yoga Sugama dan anggota kelompok bayangannya mendatangi Bung Karno memberikan kuasa kepada Soeharto untuk memulihkan keamanan. Surat kuasa tersebut merupakan surat kuasa pertama yang mengawali kemenangan Soeharto dan cikal bakal terbentuknya Kopkamtib (kemudian berubah menjadi Bakorstanas) , yang merupakan alat palu godam rezim Soeharto untuk melibas siapa saja yang menentang kekuasaan rezim Orde Baru Soeharto.
3. Epilog
Fakta – fakta setelah Terjadinya Gerakan
1. Fakta – fakta Kejahatan yang dilakukan oleh Jendral Soeharto
1. Jendral Soeharto mengangkat dirinya sendiri sebagai pimpinan tertinggi Angkatan Darat.
2. Jendral Soeharto membangkang perintah dengan cara pada waktu Jendral Amir Mahmud dan Jendral Pranoto Reksosamodro telah dihalangi ketika dipanggil menghadap Presiden Soekarno ke Bogor dalam situasi genting dan sangat menentukan.
3. Melakukan pembredelan mass media sehingga yang bisa terbit hanyalah harian Berita Yudha dan Angkatan Bersenjata yang merupakan corong mereka guna menciptakan opini luas dan memonopoli kebenaran versi Soeharto.
4. Melakukan penangkapan, penahanan, penyiksaan, perampasan hak asasi manusia, melakukan pembunuhan terhadap Aidit, Lukman dan Nyoto yang berstatus Menteri sehingga perbuatan tersebut sudah dapat dikategorikan sebagai makar terhadap pemerintahan yang sah guna melaksanakan ambisinya menggusur Bung Karno sebagai Presiden RI. Dengan cara tersebut sebagai KUDETA MERANGKAK.
5. Menyalah-gunakan Surat Perintah 11 Maret 1966 justru untuk menggulingkan Bung Karno dengan menangkapi para menteri pembantu Bung Karno, memenjarakan dan bahkan ada yang dibunuhnya.
6. Membubarkan PKI, yang mana Bung Karno sendiri walaupun ditahan sampai mati tidak pernah mau membubarkan PKI.
7. Mengganti secara paksa para anggota DPR dan MPR yang tidak sejalan dengan politiknya untuk diganti dengan orang-orangnya guna melicinkan jalan menuju penggantian Presiden dari Bung Karno kepadanya dan membuat produk-produk hukum guna mendukung kekuasaannya, diantaranya TAP MPRS No.25 Tahun 1966 tentang PKI sebagai organisasi terlarang diseluruh wilayah Negara RI dan larangan menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran Komunisme/Marxisme- Leninisme dan TAP MPRS No. 33 tahun 1976 tentang pencabutan kekuasaan pemerintahan Soekarno.
8. Melakukan pembantaian massal terhadap para tahanan yang telah ditahan dengan dalih pembersihan G 30 S dan anggota PKI, dimana lebih dari 3.000.000 (tiga juta)orang dibunuh tanpa proses pengadilan dan ini merupakan pembantaian manusia terbesar di dunia di luar perang dan sepanjang sejarah manusia berada di muka bumi.
9. Menerbitkan aturan tidak bersih lingkungan untuk merampas hak asasi manusia keturunan anggota PKI untuk menduduki posisi tertentu dalam pemerintahan, misalnya menjadi TNI, POLRI dan Pegawai Negeri Sipil maupun pegawai BUMN.
10. Menghasut dan merekrut massa untuk dijadikaan atau dipengaruhi sebagai pelaku pembantaian massal terhadap orang-orang PKI.
11. Memalsukan sejarah seolah – olah dalam G 30 S adalah PKI jadi kedua –duanya adalah satu dalam melakukan gerakan, padahal keduanya adalah berbeda sama sekali.
12. Melakukan penangkapan dan penahanan secara semena-mena tanpa proses hukum serta membuangnya di Pulau Buru, Nusakambangan, Plantungan dan lain-lain tanpa fasilitas kemanusiaan yang cukup sehingga banyak yang meninggal dunia.
2. Fakta – fakta Kejadian Lainnya
PKI dalam hal lain
1. Tidak ada gerakan massa PKI untuk mendukung G 30 S.
2. Tidak ada penggantian satupun dari kepala pemerintahan mulai Kepala Desa (Lurah), Camat,Bupati/ Walikota, Gubernur maupun Presiden oleh orang PKI.
3. PKI tidak menguasai gedung-gedung pemerintahan maupun proyek-proyek vital.
4. PKI tidak mengangkat senjata untuk melawan atau pun melakukan perlawanan bawah tanah sebagai persiapan untuk memberontak.
Jadi tidak ada suatu indikasi maupun bukti bahwa PKI melakukan pemberontakan dan makar terhadap pemerintah yang sah baik ditingkat pusat maupun daerah.
7. KESIMPULAN
1. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Peristiwa 1965 adalah merupakan kudeta (Makar) yang dilakukan oleh Jendral Soeharto dengan disponsori secara aktif oleh Amirika Serikat, Inggris, Australia, pengikut-pengikutny a dengan diikuti peristiwa pelanggaran HAM berat berupa penangkapan, penahanan, penyiksaan, pembunuhan ( penghilangan paksa ) dan mendiskriminasikan mereka termasuk keturunannya.
2. Bahwa Jendral A. Yani cs dibunuh atas rekayasa dan skenario Jendral Soeharto, guna melancarkan jalan upaya kudetanya.
3. Bahwa untuk menguasai dan membentuk pendapat umum, Jendral Soeharto mulai pada tanggal 2 Oktober sampai tanggal 10 Oktober 1965 melakukan pembredelan ( larangan terbit) tanpa hak kepada semua surat kabar kecuali harian Berita Yudha dan Angkatan Bersenjata yang digunakan sebagai corong propaganda mereka dan telah melansir dan membesar-besarkan berita bohong serta fitnah yang keji seolah-olah telah terjadi penyiksaan, penyiletan kemaluan jendral – jendral yang diculik ke lubang buaya, dicungkil matanya sambil melakukan pesta seks yang disebut “Pesta Harum Bunga” oleh Pemuda Rakyat dan Gerwani.
4. Akibat fitnah dan bohong ini telah menyulut rasa antipati dan histeria massa untuk menghukum orang – orang yang dicurigai sebagai PKI, dan dipakai landasan memfitnah bahwa orang PKI itu a-moral, atheis, kafir, dan lain-lainnya yang jelek, sehingga perlakuan apa saja diaanggap halal dan boleh diterapkan semuanya.
5. Bahwa Bung Karno telah ditahan dan mengalami penyiksaan fisik dan psikisnya sampai beliau meninggal dunia.
6. Bahwa PKI sebagai kekuatan politik besar yang menang secara demokratis telah secara sistematis dihancurkan oleh kekuatan militer Angkatan Darat atas perintah Soeharto.
7. Bahwa untuk melanggengkan kekuasaannya Jendral Soeharto dan kroni-kroninya telah mengeluarkan berbagai peraturan perundang-undangan yang cacat hukum antara lain: Tap MPRS No 25 tahun 1966, Tap MPRS No. 33 tahun 1967, tentang Aturan Bersih Diri , Bersih Lingkungan serta aturan-aturan lain yang diskriminatif dan nyata-nyata tidak sejalan dengan norma – norma agama, norma UUD 1945 maupun norma-norma dalam Pancasila serta bertentangan dengan norma-norma yang berlaku universal di seluruh dunia.
8. Secara singkat dan tegas dapat dikatakan bahwa Jendral Soeharto telah melakukan kejahatan sebagai berikut :
* Melakukan Makar (kudeta) terhadap pemerintahan yang sah.
* Melakukan pelanggaran HAM berat.
* Melakukan kebohongan publik.
* Melakukan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
* Melakukan penyimpangan atas makna Surat Perintah 11 Maret 1966.
Semua kejahatan diatas harus diadili dan dihukum setimpal dan korbannya harus direhabilitasi, diberika kompensasi maupun restitusi, baik baik menyangkut harkat dan martabatnya maupun
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind. net/
http://geocities. com/lembaga_ sastrapembebasan /
Last edited by Menara_Jakarta; 03-03-09 at 19:15.
SAKSI2 SEJARAH ..KORBAN G30S PKI -1965
http://www.ngelmu.id/kesaksian-amoroso-katamsi-pemeran-soeharto-di-film-g30spk1-menceritakan-fakta-mengejutkan/
Kesaksian Amoroso Katamsi Pemeran SOEHARTO Di Film G30s/PK1 Menceritakan Fakta Mengejutkan
Pada kamis 21/09 salah sebuah televisi swasta menghadirkan dr.
Amoroso Katamsi, pemeran Soeharto dalam film Pengkhianatan G30S PKI. Pak
Amoroso Katamsi ditanya, umur berapa beliau ketika memerankan Soeharto.
Dijawabnya ketika dimulai shooting tahun 1981 beliau berumur 43 tahun.
Lalu ditanya lagi umur berapa saat peristiwa G30S PKI terjadi. Beliau menjawab spontan “umur 27 tahun”.
Ini artinya sinkron, beliau lahir tahun 1938.
Menurutnya saat itu dia sudah mahasiswa hampir selesai, tinggal menunggu pengambilan sumpah dokter saja.
Lalu ditanya lagi umur berapa saat peristiwa G30S PKI terjadi. Beliau menjawab spontan “umur 27 tahun”.
Ini artinya sinkron, beliau lahir tahun 1938.
Menurutnya saat itu dia sudah mahasiswa hampir selesai, tinggal menunggu pengambilan sumpah dokter saja.
Beliau lalu ditanya, apa yang diingatnya seputar kejadian tanggal 30 September 1965 dan sesudahnya.
Pak Amoroso menjelaskan bahwa dia ingat betul saat itu di pagi hari tanggal 1 Oktober 1965 sekitar jam 7 pagi, RRI menyiarkan pidato Letkol Untung yang mengklaim bahwa ada gerakan 30 September serta pembentukan Dewan Revolusi, kemudian mendemisionerkan kabinet, dll. Pokoknya seperti yang ditulis dalam buku-buku sejarah.
Baru pada sore/malam harinya, dari RRI ada pidato Pak Harto.
Pak Amoroso menjelaskan bahwa dia ingat betul saat itu di pagi hari tanggal 1 Oktober 1965 sekitar jam 7 pagi, RRI menyiarkan pidato Letkol Untung yang mengklaim bahwa ada gerakan 30 September serta pembentukan Dewan Revolusi, kemudian mendemisionerkan kabinet, dll. Pokoknya seperti yang ditulis dalam buku-buku sejarah.
Baru pada sore/malam harinya, dari RRI ada pidato Pak Harto.
Ketika dikonfirmasi apakah cerita yang ada dalam film yang dirinya
ikut berperan didalamnya sesuai/sama atau tidak dengan kejadian
sebenarnya di saat itu, tegas dr. Amoroso Katamsi menjawab “SAMA! Sama
dengan yang saya tahu”.
Apalagi beliau saat itu adalah yang berhadapan dengan PKI, karena dia tergabung dalam HMI.
Apalagi beliau saat itu adalah yang berhadapan dengan PKI, karena dia tergabung dalam HMI.
Nah, kesaksian dari seorang Amoroso Katamsi yang saat itu sudah
berusia 27 tahun, pemuda yang berpendidikan baik, cerdas (djaman doeloe
bisa sekolah sampai jadi dokter disaat sebagian besar orang sebangsanya
cuma tamat SD/SMP, tentu tidak sembarangan lho!), seorang aktivis
mahasiswa saat itu, semestinya lebih layak dipercaya ketimbang kesaksian
seseorang yang kala itu masih bocah usia 6 tahun yang cuma tahu bahwa
bapaknya tidak merokok. Tanyalah apa yang disiarkan RRI, pasti dia tidak
tahu. Anak kecil mana mudheng siaran berita serius.
Cerita seorang berpendidikan dokter, asli tidak aspal, yang sepanjang
hidupnya tidak bermasalah soal integritas dirinya, juga lebih layak
untuk dipertimbangkan ketimbang cerita seseorang yang pernah melakukan
tindakan kebohongan.
* * *
Dua tahun lalu, September 2015, ketika ramai issu bahwa negara akan
meminta maaf kepada PKI, plus adanya “pengadilan/gugatan” yang digelar
di negeri Belanda, mengadili negara Republik Indonesia, dimana pak
Todung Mulya Lubis dan ibu Nursyahbani Katjasungkana ikut hadir disana,
acara ILC TV One juga mengupas seputar kejadian 30 September 1965.
Saat itu dihadirkan putera puteri jendral korban G30S dan juga anak tokoh PKI.
Putri para jendral yang hadir saat itu ibu Amelia Yani dan ibu Catherine Pandjaitan.
Saat itu dihadirkan putera puteri jendral korban G30S dan juga anak tokoh PKI.
Putri para jendral yang hadir saat itu ibu Amelia Yani dan ibu Catherine Pandjaitan.
Putri jendral Ahmad Yani, ibu Amelia Yani bercerita apa yang dia
alami, lihat dan dengar sendiri malam itu. Pak Yani yang dibangunkan
oleh pasukan Tjakra Bhirawa dan diminta segera ikut mereka dengan alasan
dipanggil Paduka Jang Mulia (PJM) Presiden. Pak Yani meminta waktu
untuk mandi dulu, namun tidak diijinkan karena harus cepat. Akhirnya Pak
Yani menawar, setidaknya cuci muka dan ganti baju, namun anggota Tjakra
Bhirawa yang sudah tidak sabar kemudian menembak Jendral Ahmad Yani
dari belakang.
Apa yang diceritakan ibu Amelia Yani sama dengan yang ada dalam
adegan film G30S PKI. Saat itu bu Amelia Yani usianya sudah belasan
tahun. Artinya keterangan beliau cukup bisa dianggap valid.
Putri Jendral DI Pandjaitan, ibu Catherine, juga bercerita bagaimana
beliau menyaksikan sendiri bagaimana proses ayahnya dibunuh dengan
sadis. Saat itu usianya 17-18 tahun, dia melihat dari atas balkon
rumahnya, ketika bapaknya dipukul dengan popor senjata kemudian ditembak
tepat di kepala oleh Tjakra Bhirawa. Kemudian tubuhnya diseret sampai
ke depan rumah. Lalu ketika di depan pagar rumah, tubuh jendral DI
Pandjaitan dilemparkan lewat pagar kemudian dimasukkan ke dalam truk.
Catherine muda saat itu berusaha mengejar bapaknya yang diseret, tapi
tentu saja tak terkejar. Dalam keputus-asaan dia histeris dan meraupkan
ceceran darah bapaknya ke wajahnya. Catherine mengakui memang itu yang
dilakukannya saat itu, sama persis dengan yang digambarkan dalam adegan
film.
Kesaksian Catherine 2 tahun lalu, diulang tadi malam sekitar jam 8 di
iNews TV. Ibu Catherine diwawancarai secara live by phone oleh host
iNews, dan ditanya pendapatnya soal nyinyiran sebagian masyarakat yang
mengatakan film G30S PKI adalah TIDAK SESUAI dengan kejadian sebenarnya
alias TIDAK BENAR.
Catherine balik mempertanyakan : bagian mana yang tidak benar?!
Catherine balik mempertanyakan : bagian mana yang tidak benar?!
Beliau kembali mengulang cerita kejadian 52 tahun lalu, sama persis
dengan yang diceritakannya saat diundang hadir di ILC, 2 tahun lalu.
Sampai pada bagian dia melihat bapaknya dipukul dengan senjata lalu ditembak di kepala hingga otaknya berceceran, Catherine mengaku dia masih merinding saat menceritakan itu. Shocknya tidak mudah hilang bertahun-tahun karena dia menyaksikan sendiri kejadiaan malam itu, saat usianya 17 tahunan.
Sampai pada bagian dia melihat bapaknya dipukul dengan senjata lalu ditembak di kepala hingga otaknya berceceran, Catherine mengaku dia masih merinding saat menceritakan itu. Shocknya tidak mudah hilang bertahun-tahun karena dia menyaksikan sendiri kejadiaan malam itu, saat usianya 17 tahunan.
* * *
Jajang C. Noor, istri almarhum Arifin C. Noor sang sutradara film
G30S PKI, malam ini juga dihadirkan di iNews TV. Saat pembuatan film
tersebut, Jajang menjadi pencatat adegan. Dia bercerita bahwa suaminya
melakukan riset selama 2 tahunan untuk membuat film itu. Semua istri
para pahlawan revolusi diminta menceritakan kejadian yang mereka alami
saat rumah mereka mendadak didatangi pasukan Tjakra Bhirawa. Para ibu
itu didampingi putra dan putrinya yang ikut menjadi saksi hidup. Khusus
ibu Ahmad Yani yang malam itu tidak sedang berada di rumah, karena
sedang di rumah dinas, kesaksian diberikan oleh anak-anak beliau. Bahkan
ibu Ahmad Yani sampai nyaris pingsan ketika mengetahui bagaimana
kematian suaminya.
Menurut Jajang, setiap peristiwa penculikan jendral shootingnya
selama 1 minggu. Misalnya serangkaian shooting peristiwa penculikan dan
pembunuhan Jendral Ahmad Yani, waktunya satu minggu. Shooting kejadian
di rumah Pak Nasution juga satu minggu, begitu pula shooting di rumah
korban yang lainnya.
Uniknya, shooting schene penculikan secara tidak sengaja selalu tepat pada malam Jum’at. Sama dengan kejadian sebenarnya yang terjadi pada Kamis malam Jum’at.
Uniknya, shooting schene penculikan secara tidak sengaja selalu tepat pada malam Jum’at. Sama dengan kejadian sebenarnya yang terjadi pada Kamis malam Jum’at.
Setiap shooting film, anggota keluarga jendral yang bersangkutan
selalu hadir untuk menyaksikan adegan demi adegan, untuk memastikan
akurasinya. Apalagi lokasi shooting memang di rumah kediaman tempat
kejadian sebenarnya berlangsung.
Jadi, dimana letak ketidakbenarannya?!
Kalau soal Aidit merokok, diakui oleh Jajang bahwa itu memang
tafsiran Arifin untuk menggambarkan seseorang yang sedang mencari
ketenangan di tengah ketegangan, biasanya merokok. Efek asap diperlukan
oleh sutradara untuk memberikan efek dramatisasi suasana.
Hal ini dibenarkan oleh Prof. Salim Said Selasa malam di acara ILC, bahwa tafsiran sutradara itu sesuatu yang LUMRAH untuk memberikan dampak dramatis dalam suatu adegan.
Hal ini dibenarkan oleh Prof. Salim Said Selasa malam di acara ILC, bahwa tafsiran sutradara itu sesuatu yang LUMRAH untuk memberikan dampak dramatis dalam suatu adegan.
Jadi tidak layak diributkan, hanya karena adegan Aidit merokok maka semua adegan dalam film itu bohong.
Lagipula, Ilham Aidit hanya meributkan soal bapaknya yang tidak
merokok, bukan? Tapi dia tidak bisa membantah alur gerakan 30 September
malam itu. Anak umur 6 tahun mana tahu hal-hal serius? Sesuai dengan
usianya yang dia tahu hanyalah bermain, makan dan mungkin ingatan
tentang kenangan manis bersama keluarga terdekat.
Ade Irma Suryani Nasution saat itu juga berumur 6 tahun. Dia juga tidak paham apa yang sedang terjadi malam itu.
Itu sebabnya dia tertembak. Kalau saja dia sudah dewasa atau minimal remaja, tentu nalurinya akan merasa takut dan logikanya pasti akan menuntunnya untuk berlindung, cari aman.
Justru karena dia bocah cilik lugu yang tak tahu apa-apa, maka malam itu dia menjadi martir.
Itu sebabnya dia tertembak. Kalau saja dia sudah dewasa atau minimal remaja, tentu nalurinya akan merasa takut dan logikanya pasti akan menuntunnya untuk berlindung, cari aman.
Justru karena dia bocah cilik lugu yang tak tahu apa-apa, maka malam itu dia menjadi martir.
* * *
Soal dipilihnya Arifin C. Noor sebagai sutradara, Jajang bercerita
saat itu Pak Dipo (G. Dwipayana), Direktur PPFN (Pusat Produksi Film
Negara), mencari sutradara yang akan diminta untuk membuat film sejarah
tentang peristiwa G30S PKI.
Goenawan Mohammad menyarankan nama Arifin C. Noor dan Teguh Karya sebagai sutradara kawakan saat itu.
Pak Dipo kemudian memilih Arifin.
Goenawan Mohammad menyarankan nama Arifin C. Noor dan Teguh Karya sebagai sutradara kawakan saat itu.
Pak Dipo kemudian memilih Arifin.
Jadi, kalau akan dibuat film baru soal peristiwa G30S PKI, sanggupkah
menghadirkan saksi mata yang masih hidup dari setiap pelaku dan
korban?!
Istri para Jendral pahlawan revolusi, setelah 52 tahun berlalu, saya yakin sudah banyak yang wafat (atau malah sudah wafat semuanya?).
Putera puteri para pahlawan revolusi yang saat peristiwa itu terjadi berusia setidaknya 17 tahun, sekarang mestinya berusia 69 tahun.
Istri para Jendral pahlawan revolusi, setelah 52 tahun berlalu, saya yakin sudah banyak yang wafat (atau malah sudah wafat semuanya?).
Putera puteri para pahlawan revolusi yang saat peristiwa itu terjadi berusia setidaknya 17 tahun, sekarang mestinya berusia 69 tahun.
Masa iya yang akan dijadikan rujukan adegan adalah anak usia 5-6 tahun saat itu? Malah jadi meragukan dan konyol.
Alih-alih membuat film yang lebih akurat, bisa jadi malah makin banyak meleset dari aslinya.
Jangan sampai nanti para jendral yang sudah mengorbankan nyawanya itu justru jadi tokoh antagonis dan para anggota PKI justru jadi “korban” yang layak diberi simpati.
Alih-alih membuat film yang lebih akurat, bisa jadi malah makin banyak meleset dari aslinya.
Jangan sampai nanti para jendral yang sudah mengorbankan nyawanya itu justru jadi tokoh antagonis dan para anggota PKI justru jadi “korban” yang layak diberi simpati.
PKI kan bukan hanya 30 September 1965 saja melakukan pemberontakan
keji dan pengkhianatan terhadap bangsa dan negara. Bukankah tahun
1926-1927 dan tahun 1948 PKI juga memberontak??!
Anehnya, mereka yang ngotot PKI tidak bersalah dan hanya jadi korban,
biasanya tidak mampu menjawab kalau disodorkan fakta pemberontakan PKI
tahun 1948.
Itu sebabnya mereka hanya berputar-putar di seputar peristiwa G30S PKI saja.
Tak ada argumen apapun yang mampu menyanggah kekejaman PKI tahun 1948.
Itu sebabnya mereka hanya berputar-putar di seputar peristiwa G30S PKI saja.
Tak ada argumen apapun yang mampu menyanggah kekejaman PKI tahun 1948.
Kalau mau membuat film tentang PKI, sekalian saja dibuat panjang,
mulai pemberontakan tahun 1926-1927 dan tahun 1948. Agar generasi muda
sekarang lebih bisa memotret sejarah secara utuh dan mendapat gambaran
tentang PKI dengan lebih komplit.
Embie C. Noor, adik almarhum Arifin C Noor, yang menjadi ilustrator
musik di film G30S PKI, mengatakan senang sekali jika film bisa dibalas
dengan film juga.
Tapi yang terpenting jangan ada pemutarbalikan sejarah!
AWAS N WASPADA
BalasHapusANASIR2.. PKI & ANTEK2 PNJAJAH ASENG ASING-PENYOKONG WESTERLING-PO AN TUI-PR PENISTA FURQON-KAUM ANTI ISLAM-ANTI AGAMA & AJARAN ISLAM-KAUM SEPARATIS-N TKG DUSTA-AHLI ADU DOMBA MMPOLITIKING KEKUASAAN-HUKUM- APARAT –POLITISI N LIHAY N TERLATIH MEMNUTAR BALIK FAKTA-KHIANAT-FITNAH-KRIMI-N BRUTAL-MAKAR-KEJI N ZHOLIM..??>>
PKI MNJADI PARTAI YG MMBRONTAK -KONON 18-9-1948 DG PMBUNUHN N PMBANTAIAN KEJI N CULAS N MMBABI-BUTA STLH MNYATKN PROKLAMASI NGR SOSIALIS ..??>> N KORBNNYA .. KONON RATUSAN N ATW BAHKAN RIBUAN SANTRI-ULAMA-KIAYI N TOKOH2 ISLAM..??>> PRTANYAANNYA ... KNP YG DISRNG OLEH PKI SANTRI2- KIAYI N UMAT ISLAM..??.. ADA PASAL APA PKI LNGSUNG MNYRNG UMAT ISLAM ?? N MNGANGGP MUSUH KPD UMAT ISLAM..?? N TNTU TDK DG DALIH AGAMA .. TTPI DG DALIH POLITIKING .. YG KONON MNYALHKN KABINET HATTA..?? >> PDHL KABINET HATTA ITU SJLN DG POLITIK SUKARNO-HATTA N MENHAN KNGJNG SULTAN HB IX… SBG PEMERINTAHAN YG SAH >> SAAT POLITIK NKRI SDNG KISRUH KRN MMPERTAHANKN KEMERDEKAAN..N ADANYA PRJANJIAN LINGGAR JATI N RENVILE..??>>> TNTU PMRINTH HRS PINTAR BRSIASAT.. UTK MNGAMBIL LNGKAH2 PRJUANGN YG SMKN BERAT..??>> N TRNYATA MNGHADAPI TKANN BELANDA DENGAN AGRESINYA YG KONON SCR POLITIK ADA PENDUKUNG ASING ASENG NYA..?? >> TAPI JUSTRU DIMANFAATKN OLEH PKI UTK MMBRONTAK.. N INGIN MROBOHKN NKRI..N PROKLAMASI17845 & UUD45ASLI18845 & PSL29(1)UUD45ASLI..??>> SALAH APA SUKARNO-HATTA DIJDKN DALIH OLEH PKI UTK MMBRONTK?? N KNP UMAT ISLAM JD SASARAN PKI…?? >> SANGAT SULIT DIANALISA.. OLEH PARA AHLI SEJRAH.. N TENTU INI POLITIKING AKAL2N PKI.. KRN PD DASARNYA KEKUATAN POKOK NKRI ADA PD PR SANTRI2–ULAMA-HABAIB-KIAYI2-N TOKOH2 ISLAM..N GERAKAN LASYKAR RAKYAT SEMESTA.. YG TERBUKTI BISA MENGALAHKAN TENTARA SEKUTU INGGRIS DI SURABAYA SAAT 10-11-1945… DG PENGORBNN N KEBERANIAN..YG LUAR BIASA YG DILAKUKAN PASUKAN N BARISAN LASYKAR RAKYAT SEMESTA- HEZBULLAH-FIE SABILILLAH-TKR-N KEKUATAN UMAT ISLAM SCR MENYELURUH YG SOLID…>> INILAH TULANG PUNGGUNG NKRI.. N KEKUATAN PERJUANGAN MMPERTAHANKAN PROKLAMASI..N CITA2 PROKLAMASI1781945.. >> DMK FAKTA SEJARAH.. >>
PD 30-9-1965..N SKLI LG PKI MMBRONTK.. DISAAT BUNG KARNO N RAKYAT SDG MLWN KKUATN NEKOLIM..?? N DALIH YG DGUNAKN ADLH DEWAN DJENDRL N KONDISI BUNG KARNO..YG KONON SDH SAKIT2N..??>> MMBUNUH SCR BRUTAL N SADIS.. TRHDP JENDRAL2 TNI AD .. ADLH KRN KKUATN NKRI ADA PD TNI AD..??>> N KONON JADI DASAR N MUSUH KBUYUTN PKI ..KRN PKI MUSO 1948 ITU DI HANTM N DI HANCURKAN OLEH DIV. SILIWANGI N DIV. BRAWIJAYA..?? SDNG DIV. SENOPATI SDH BRKOMPLOT DG PKI MUSO..N IKUT MMBRONTAK .. ??>>
SCR NALAR SEHAT.. INI BENAR2.. PKI NAWAETUNYA MMNG INGIN JD PNGUASA MUTLAK ..N MROBOHKN N MENGHANCURKN NKRI & CITA2 PROKLAMASI17845 & UUD45ASLI18845 & DEKRIT5759 & JIWA PIAGAM JKT22645 & PSL29(1)UUD45ASLI18845..DST..>>
KINI 2015-DST.. MULAI NAMPK SJK JKWEE MNJD PRESIDEN.. ADA KBNGKITN ANASIR2 PKI SCR TERSELUBUNG..N TERANG2AN BRSMAAN DG DUKUNGAN KKUATN TAIPAN2 CINA SBG JARINGN KKUATN PENJJH ASENGASING YG MNGUASAI EKONOMI-PRDAGANGN-KEUANGN-MASMEDIA-PRMAINN POLITIKING APARAT..N POLITISI N PARTAI2 ABSURD YG MEMNG HAUS KKUASAAN-UANG N KDUDUKN.. YG MNGHALALKN SGL CARA..??>> WASPADA..>> KINI ANASIR2 PKI N BERSAMA JARINGAN ASENG ASING BERAKSI MNCRI JLN UTK BNGKIT DG MMLINTIR SEJARAH MLL LSM N INSTITUSI JARINGN AGEN ASENG-ASING YG MENGGUNKN CARA2 POLITIKING UTK PMBNARN N MMPRMAINKN ISSUE HAM ..N HUKUM N PATGULIPAT N KEKUASAAN N MEDIA.. N DUSTA2 N FITNAH N BAHKAN PRMAINN KRIMI N POLITIKING KEJI N ZHOLIM ..??>> DIANTARA LANGKAH2 MRK.. ADA POLITIKING MENCARI DUKUNGAN PBB N INSTITUSI INTERNASIONAL.. N MENARUHKN DALIH KESALAHAN POLITIK KPD BUNG KARNO N ATW KPD PK HARTO.. DG CARA ALA PKI N JARINGAN ASENG ASING .. YG MEMANG AHLI N LIHAY INTRIK N POLITIKING N INTIMIDASI ..N DUSTA..DLL ..?? (SAMBUNG 1..)
SESUNGGUHNYA BELIAU BERDUA.. (BK . PK HARTO) TDK SALAH N TDK TERLIBAT..?? >> BHW KONON.. BK MENERIMA INFO2 ..PRA G30S N PK HARTO JG BS JADI TAHU BNYK.. N SDH MENGINFO SCR PERMAINN INTEL KPD ASSISTEN PK YANI.. YG MUNGKIN KURANG/ TDK TERLL DIRESPON DG LBH TELITI ATW DATA INFO YG SEDIKIT TERKESAN SANGAT KABUR.. N SULIT MENJADI KEBIJAKAN.. ATW DISIKAPI SCR CEPAT ..?? BISA JG BK MENERIMA INFO YG SAMA ATW BERBEDA ..DR BERBAGAI PIHAK TNTG ADANYA ISSUE KUDETA DD N KONTRA KUDETA DD M KONTRA-KONTRA KUDETA ..DLL ?? NAMUN .. SMW DG PRMAINN N ANALISA INTELIGEN.. YG TDK TEPAT ..ATW SENGAJA ATW TDK SENGAJA ADANYA..KEKLIRUAN FHM.. DLM MENSIKAPI SITUASI.. YG SDG DLM PERANG URAT SYARAF.. TENTG NEKOLIM.. N PERMAINN ISSUE DD N ANASIR2 KONTRA DD N TEKNN ASENG ASING.. YG ABSURD ..N SMW MENJADI GAMANG ..??>> HAL DMK DIMANFAATKN OLEH PKI UTK KUDETA N SCR TERSELUBUNG MENGGUNAKN GERAKN DEWAN REVOLUSI ..N KOMANDAN CAKRABIRAWA SBG KOMANDAN YG DIDUKUNG OLEH PASUKAN2 TERSELUBUNG N KOMPLOTN BARISAN PKI YG DIPERSIAPKAN DG JITU N TERLATIH ..>> PERMAINN DOUBLE ATW TRIPLE AGENT SPY .. YG LIHAY BISA MMBERIKAN SINYAL2 KPD GERAKAN KUDETA YG SDH DISIAPKN.. DG DALIH KONTRA KUDETA ..N KONTRA-KONTRA KUDETA ..N BERHASIL MELKUKN SUATU TINDAKAN KUDETA.. DG AKIBAT YG TENTU ADA KONTRA KUDETA..YG DERIVATIF.. YG DIMAINKAN PR PEMEGANG KOMANDO LAPANGAN.. YG MEMILIKI INFO2 YG LEBIH LENGKAP ..??>> NAH SIAPA N APA.. N DIMANA KOMANDO2.. ITU DIMAINKAN ...?? TENTU AWAM TDK TAU..N PR AHLI SEJARAHPUN HNY BISA MNDUGA N MEMPERKIRAKAN ..DG ANALISA INFO INTELIGEN ..DIMN N SEJAUH MANA PR PENGATUR PERMAINN POLITIK N PELAKU KUDETA DIMAINKAN ..??>> FAKTA DILAPANGAN PR. SUPER SPY BEKERJASAMA DG DEWN REVOLUSI & PKI-CQ PR N GERWANI TERLATIH IKUT BRPERAN SUSKESNYA SUATU KUDETA BRDARAH DG TRBUNUHNYA JENDRAL2 AD YG MNJD TULANG PUNGGUNG KEKUASAAN BUNG KARNO YG KMD KEKUASAAN BK MRNJADI LUMPUH N COMPANG CAMPING N OMPONG..N LEMAH ..??>> N PD SAAT DMK ADA KKUATAN CADANGAN AD YG DIPIMPIN PK HARTO.. MELKKN TINDKN DARURAT.. N MELAWAN KUDETA PKI N KOMPLOTNNYA ITU..N MEMINTA BK UTK SGR BERTINDAK TEGAS KPD PKI TSB.. SECARA POLITIS …YI PEMBUBARAN PKI N JD PARTAI TERLARANG..??>> KONDISI INI DIDUKUNG OLEH RAKYAT YG JG MEMINTA BK SGR MMBUBARKN PKI N JD PARTAI TERLARANG..??>> BK MSH GAMANG..?? MUNGKIN … APAKH KRN ADANYA IDEOLOGI NASAKOM YG SDH DI IKRARKAN KEPADA DUNIA N KAA.. N KIAA.. SHG.. RADA SULIT MMBERIKAN DALIH POLITIKNYA ..TERHDP PENDUKUNG DR NGR SOSIALIS (SPRT UNI SOVYET-CINA-VIETNAM- YUGOSLAVIA-CUBA-VENEZUELA..DLL) ATW MENGHARAP ADA SSEORG YG MAU MENJADI BENTENG BK N BS MLKKN PENYELSAIAN POLITIK TTG PKI ..ATW MENGHARAP PKI MENYERAH KALAH ..N MMBUBARKAN DIRI N ATW BERIKRAR MENGGANTI DASAR2 POLITIKNYA YG SSUAI PANCASILA & UUD45ASLI18845 & DEKRIT5759 YG DIJIWAI PIAGAM JAKARTA22645 & PSL29(1)UUD45ASLI18845.DST..>> ATW BK MMBAYANGKN AKIBAT POLITIK YG MUNGKIN AKN BNYK KORBAN KLW LANGSUNG MMBUBARKNNYA N ATW ADA MU'JIZAT YG BS MMBERI JLN KELUAR YG LBH AMAN N BAIK BAGI SMW..DIMN PKI BUBAR SCR HUKUM N POLITIK N DPT SMACAM REHABILITASI N PERTOBATAN ATW PENGAKUAN SALAH DR PKI SCR JUJUR N SUNGGUH2.. N SCR LANGSUNG MELAKUKAN PERTOBATAN UMUM SCR NASIONAL.. N SEJALAN DG ITU MINTA AMNESTY KPD PEMERINTAH N RAKYAT INDONESIA ..N TNI CQ AD.. YG SECARA AKLAMASI OLEH PR PIMPINN PKI DKK .. DITENGAH N DI HADAPAN MPRS ..N BK SBG PEMIMPIN BESAR REVOLUSI .. ?? >> NAMUN SMW ITU HARAPAN2 ITU .. SPERTINYA BLM JG ADA YG MUNCUL ..?? BAIK ..DR PIHAK PKI YG NYATA2 BRUTAL N MELKKN KUDETA ..MAUNPUN BK.. JG BUNTU .. ATAW LAINNYA.. ??>> (SAMBUNG 2.)
BalasHapusN AKHIRNYA BK MELAKUKAN UPAYA.. DG MENGELUARKN ..SURAT PERINTAH 11 MARET 1966.. N PK HARTO LANGSUNG MMBUBARKAN PKI N KMD… KITA SAMA2 MELIHAT BGMN SELANJUTNYA .. SEBAGAI SEJARAH KELAM YG SANGAT LUARBIASA..>> YG AKIBATNYA SAMPAI DETIK INI TERNYATA PK ..N ANTEK2NYA.. MASIH DENDAM ..N MARAH KEPADA TNI AD.. N RAKYAT .N UMAT ..YG SEBENARNYA .. N FAKTA ASAL MUASALNYA.. DIZHOLIMI OLEH PKI SCR BRUTAL.. DKM KUDETA2 MRK .. ?? PADAHAL SEMW ITU NYATA2 DIAWALI SEBAB TINDAKAN BERUTAL PKI TERHADAP UMAT ISLAM N TNI AD YG SANGAT ZHOLIM..N KEJI..N CULAS.. DISAAT RAKYAT N NGR DLM KONDISI BERAT .. MENGHADAPI TEKNN PENJJH ASENG ASING.. YG SLL BRKOMPLOT SELAMA INI..??>>
BalasHapusINGAT PENYERBUAN SEKUTU DI SURABAYA.. N WESTERLING-APRA N PO AN TUI ..?? N KONON ADA ANASIR2 ANTI NKRI.. SJK AWAL N SBLM PROKLAMASI.. ?? >> ITU LAH AWAL KOMPLOTN YG SLL MMPERMAINKAN KKACAUAN N HASRAT PENGUASAAN N PENJJHN N PENINDASAN TERHADP RAKYAT-UMAT-N ANAK BANGSA DI NKRI.. INI..>> KOMPLOTN ABADI ITU SLL MMPRMAINKN N MNGACAU N SANGAT ZHOLIM-FITNAH N DUSTA2 N POLITIKING-EKONOMI-KEUANGAN-SUAP-SOGOK- "HIBAH"PATGFULIPAT-GUSUR-GARONG-RAMPOK- SANGAT ZHOLIM KPD RAKYAT PRIBUMI-UMAT-N ANAK BANGSA NKRI...>>
WASPADA.. N AWAS ..
KITA PATUT SLL WASPADA.. DG ADANYA .. ISSUE UPAYA PEMBENARAN KPD MRK YG PRO PKI-N ANTEK2 ASENG ASING YG TERLL PINTAR N LIHAY DLM MLKKN KEJAHATAN2 POLITIK-KEUANGAN-EKONOMI-FITNAH-DUSTA-MMLINTIR HUKUM-SUAP-DUSTA-INDOKTRINASI-AGITASI-INTIMIDASI-PROVOKASI-KRIMI-GUSUR-GARONG-N BAHKAN MMBUNUH-BACOK-MAKAR-MEMBUAT ALIRAN SEPARATIS-BAKAR-N KOMPLOTAN2 BRUTAL-KOMPLOTN PENYERANG BANDARA DG MMBW SAJAM N DG DALIH MAU MMBUNUH SSORG KIAYI-USTADZ-TOKOH ISLAM-DLL..>> WASPADA N AWAS..??>> INGAT KASUS TOLIKARA-AMBON-POSO-BANDARA PONTIANAK-BANDARA MENADO..DLL..??>> WASPADA..N AWAS..
INGAT KASUS PENGHINAAN ..N BHS2 PELECEHAN N PENISTAAN..N BHS TOILET..N KEBON BINATANG –TIKO TERHDP KITAB SUCI FURQON..N AJARAN ISLAM..N ULAMA N PIMPINN ISLAM N PRIBUMI.. DG SANGAT VIRAL ..N VERBAL.. N BAHKAN MMBANGUN SITUS2.. ADU DOMBA.. N PROVOKASI2 JAHAT N KRIMI.. DLL ..??>>
WASPADA.. AWAS.. N SIAGA..??>> (SAMBUNG 3..)
*Terima Kasih Pak Harto*
BalasHapus_(Baca sampai habis ya...)_
Krisis ekonomi 1998 memang dirancang utk menjatuhkan Pak Harto. Jika Pak Harto tdk jatuh, Indonesia akan jadi negara maju .." Mahatir Muhammad berkata : "Pak Harto pemimpin luar biasa. Beliau harus mendapat tempat terhormat dalam sejarah Indonesia ..." Lee Kuan Yew.
"Dipimpin Pak Harto Indonesia bersatu. Pemerintahan stabil, ekonomi maju sangat pesat. Sangat disayangkan beliau dijatuhkan" kata Sultan Hasanah Bolkiah.
Pak Harto berkali-kali mengutarakan niat untuk mundur, namun beliau melihat ancaman luar biasa besar membahayakan bangsa dan negara Indonesia. Fitnah KKN terhadap Pak Harto dan keluarga, yang kemudian dituangkan dalam TAP MPR utk memeriksa harta kekayaannya, ternyata tidak terbukti Majalah TIME agen konspirasi global memfitnah Pak Harto & klrg dgn tuduhan punya simpanan USD 30 miliar ternyata tidak terbukti sama sekali.
Berbagai Tim Khusus dibentuk pemerintah utk menyelidiki harta Pak Harto. Satu pun tdk menemukan rekening, SDB, dsj di perbankan asing "Silahkan cari kemana saja. Jika terbukti saya ada simpanan 1 sen saja, saya siap dihukum mati.." kata Pak Harto. Semua tuduhan itu fitnah .Belakangan terbukti, Pak Harto dijatuhkan oleh Konspirasi Global (P Demokrat AS-PKC China dan sekutunya) berkolusi dgn kelompok anti Suharto,Penyebab utama Pak Harto dijatuhkan karena kemesraan dan keberpihakan Pak Harto yg besar kepada umat Islam sejak 1986. Pihak2 tertentu marah
RI merdeka 1945. Namun kemerdekaan umat islam Indonesia sejatinya baru terjadi pada th 1986/1987. Setelah Pak Harto berpaling ke Islam . Sbg manusia Pak Harto sdh pasti tdk sempurna. Ada kelemahan, kesalahan, kekurangan. Namun beliau tetap Pahlawan. Jasanya luar biasa besar.
Terbukti pada bbrpa hari setelah PKI melancarkan G30S/PKI, membunuh para pimpinan TNI AD, ulama2 tokoh2 anti PKI di seluruh Indonesia ...
Dari dokumen rahasia CIA yg sudah boleh diakses publik ditemukan catatan pejabat CIA ttg pertemuan pertama CIA dgn Pak Harto awal Okt 1965. CIA belum pernah buka ke publik. Pak Harto jg tdk pernah ungkap mengenai pertemuannya dgn CIA bbrpa hari setelah G30SPKI di Jakarta,Laporan CIA itu menyebutkan bhw setelah PKI melakukan Gestapo, TNI AD di pimpin Mayjen Suharto berhasil menggagalkan PKI kendalikan negara
Faktor utama kegagalan Gestapo PKI, menurut CIA adalah 'timing' yg tidak tepat Gestapo dilakukan 5 hari sebelum HUT TNI 5 Okt 1965 Fatal,Gestapo PKI dilancarkan pada saat seluruh pasukan TNI dan pimpinan TNI sedang berkumpul di Jakarta. Mobilisasi pasukan dlm rangka HUT TNI.
Kesalahan fatal kedua PKI adalah meremehkan sosok Suharto yg hnya seorang panglima pasukan cadangan TNI AD. Dulu Kostrad tdk prestius.Panglima Kostrad Mayjen Suharto sbg pimp pasukan cadangan pada saat itu memang tidak diperhitungkan PKI sbg pimpinan utama TNI AD.Under estimated thdp Suharto jg disebabkan karakternya yg tdk menonjol. Suharto tdk terseret dlm faksi tertentu di TNI AD. Low Profile. CIA mengungkap sikap low profile Suharto disebabkan kegagalan besar Operasi Trikora Pembebasan Papua, di mana TNI kalah telak dari Belanda.(SAMBUNGAN 1)
Fakta sejarah: Ops Trikora gagal total. Ribuan anggota TNI gugur di hutan belantara Papua tanpa pernah berperang dgn musuh: pasukan Belanda.
BalasHapusFakta sejarah: hampir 10 ribu tentara RI mati di hutan belantara Papua krna malaria, kelaparan, kedinginan dll. Bukan krna bertempur.
Fakta sejarah: Armada AL RI gagal menembus Blokade Papua. Dari 25 kapal perang, hny 3 yg menuju ke Papua. Tenggelam digempur Armada Belanda.
Fakta sejarah: 25 kapal perang RI dibeli dgn pola utang dari Soviet, tdk bisa menuju ke Papua krna tdk ada BBM. Mangkrak di Makassar.
Kekalahan telak Ops Trikora sangat memalukan Sukarno yg sdh terlanjur janji pada rakyat akan membebaskan Papua. Suharto kena getahnya.
Karakter Suharto yg low profile, tdk suka berpolitik selama menjadi perwira TNI, membuat posisinya dianggap netral, tdk berbahaya oleh PKI.
Di internal TNI pada saat itu, ada TNI faksi pro Sukarno seperti Jend Ahmad Yani Ada faksi pro Nasution/antiPKI Dan TNI faksi pro PKI
Dari Film G30S PKI yg dibuat berdasarkan fakta sejarah itu, rakyat tahu bhw sempat timbul prokontra di polit biro PKI mengenai Jend Yani. Keputusan PKI utk culik bunuh Jend A Yani yg Sukarnois didebat agta polit biro PKI Akhirnya bulat disepakati Jend Yani masuk daftar korban.
Dokumen CIA menyebut bhw keputusan PKI utk menghabisi Jend Yani krn kekhawatiran Yani akan jadi masalah jika Sukarno meninggal dunia. Mayjen Suharto adalah staf Jend Yani. Pak Harto tdk termasuk pimpinan TNI AD yg diperhitungkan PKI. Inilah kesalahan fatal Gestapo PKI. Laporan CIA jelas menyebut ada kesalahan analisa Polit Biro PKI dlm menyusun daftar korban. PKI tdk perhitungkan kemampuan militer Suharto.
Secara politik, benar mayjen suharto sudah tamat krna memalukan sukarno Scra militer juga tamat krna hnya jadi Panglima Pasukan Cadangan. Dari perspektif faksi militer, Suharto tdk masuk faksi mana pun. Suharto hnya dianggap bayang2 jenderal Yani Gestapo pun dilancarkan PKI.
Pertanyaan besar ttg faktor keberhasilan Suharto lakukan serangan balasan thdp aksi Gestapo yg berujung ke penumpasan PKI terjwb dlm Lap CIA.
Saat hampir semua pimpinan TNI AD yg anti PKI dan pro sukarno sudah dibunuh PKI, yg tersisa hny Mayjen Suharto dan Jend Nasution yg terluka.
Mengapa Suharto bisa mobilisasi TNI begitu cepat dlm jumlah besar?
1. Sebagian besar Pasukan TNI ada di Jakarta dlm rangka HUT TNI 5 Okt 1965.
2. Suharto adalah ex Panglima Trikora, satu2nya jendral yg berpengalaman memobilisasi pasukan TNI dlm jumlah besar Luput dari analisa PKI. Suharto selaku eks Panglima Ops Trikora berpengalaman koordinasi dan mobilisasi pasukan dari tiga matra TNI. Ini luput dari analisa PKI
Suharto exPanglima OpsTrikora berpengalaman memimpin, memobilisasi ratusan ribu pasukan dari tiga matra TNI PKI skak mat TNI balas aksi PKI,
"Bagi Suharto memerangi pemberontakan PKI 1965 sama seperti perang lawan pasukan Belanda. Hnya saja PKI lebih lemah drpd Belanda" ~ CIA.
Lap CIA ttg G30 SPKI dan ops penumpasan PKI yg baru diungkap setelah 30 tahun disimpan sbg dokumen rahasia menjawab byk pertanyaan rakyat.
Jika bukan Mayjen Suharto yg tersisa dan mengambilalih komando pimpinan TNI AD, sejarah Indonesia pasti berubah. RI sdh jadi negara komunis !!!
Banyak kemungkinan terjadi, dan semuanya lebih buruk, jika tidak ada mayjen Suharto ketika Gestapo PKI terjadi.
Komunis Rusia setelah sukses melakukan Revolusi Bolsyewik 1917, komunis Rusia melakukan pembersihan. Puluhan juta rakyat antikomunis dibunuh
Komunis China selama revolusi kebudayaan bunuh puluhan juta rakyat sendiri. Vietnam, Kamboja, Laos, Kuba, dll ..Komunis bunuh jutaan rakyat. Komunis di seluruh dunia sama. Sesama komunis bersaudara. Komunis tdk mengenal batas negara, mereka dipersatukan oleh Doktrin Komintern (SAMBUNGAN2)
Doktrin Komunis Internasional/komintern melahirkan konsistensi militansi setiap kader komunis. Ikatan Persaudaraan Komunis dunia sangat erat.
BalasHapusKembali ke laporan CIA. Saya sungguh terharu membaca laporan tsb karena membuktikan Suharto tdk seperti tudingan sekolompok orang. Disebutkan bhw setelah Suharto berhasil memegang kendali TNI & memulihkan pemerintahan, CIA menawarkan banyak bantuan. Semua ditolak Suharto
Suharto hanya mau berunding dgn CIA - AS jika prasyarat yg dimintanya disetujui oleh pemerintah AS Jika tidak, maka tdk ada perundingan. Apa syarat yg diajukan Mayjen Suharto kepada CIA-AS? Bukan senjata Bukan uang suap Bukan info intelijen Bukan..... Suharto minta BERAS !!!
Okt 1965 Rakyat kelaparan Inflasi 650% (standar normal < 10%) Defisit 175% (standar normal < 2,5%) Bahan pokok langka RI dlm bencana. Terbukti Suharto memikirkan nasib rakyat yg terancam mati kelaparan dgn minta AS kirim beras ke RI, Rakyat RI utang nyawa pada Suharto.
CIA awalnya menolak permintaan Suharto. AS bisa bantu kirim senjata dll tapi tdk bisa kirim beras. Apalagi sebanyak 400.000 ton. AS tak bisa. Lalu CIA bujuk Suharto, akan bantu apa saja selain beras. Anggaran bantuan beras oleh Presiden AS tdk masuk APBN AS. Proses persetujuannya rumit. Suharto tetap pada sikapnya. AS kirim beras ke RI secepatnya, baru TNI akan berunding dgn AS. CIA tdk punya pilihan kecuali lapor ke LBJ
Gara2 permintaan aneh dari Suharto kepada AS, Presiden Lyndon B Johnson terpaksa jungkir balik memenuhinya, lobi senator dan anggotakongres.
Mengapa AS repot2 bersedia memenuhi permintaan mayjen Suharto? Krn keberhasilan Suharto menggagalkan PKI berkuasa meringankan beban berat AS.
Perang Dingin Barat vs Komunis sedang pada puncaknya. Banyak negara di dunia telah dicengkram komunis. Di Asia Tenggara hampir semua jatuh ke tangan komunis.
Keberhasilan TNI AD menggagalkan PKI/komunis berkuasa tanpa campur tangan AS merupakah anugerah terbesar utk AS yg sdg frustasi krna komunis.
Kekhawatiran AS bhw teori domino jg terjadi di Asia Tenggara dipatahkan Suharto tanpa bantuan AS yg saat itu sdg trauma krna kalah dimana2. AS lega. Asia Tenggara gagal dikuasai komunis, Australia lepas dari ancaman ditelan setan komunis. Krna jika RI jatuh, Australia pasti jatuh.
Teori Domino: jika di suatu kawasan sdh ada 2-3 negara yg dikuasai komunis. Negara2 komunis tsb akan membantu komunis di negara tetangga, Akhirnya semua negara di suatu kawasan tertentu akan jatuh ke kekuasaan komunis. Sungguh Mengerikan !
Alhamdulillah RI gagal dikuasai PKI
Pemerintah AS sangat terima kasih atas jasa besar Suharto menggagalkan komunis kuasai RI, Australia, New Zealand, Asia Tenggara, dst
Salah 1 bentuk terima kasih AS adalah dgn menekan Belanda dan pengaruh PBB agar Papua diserahkan kepada RI. Freeport sbg jaminan AS di Papua.
Keberadaan Freeport yg berentitas AS di Papua, menjamin keutuhan NKRI. Tdk ada kekuatan asing yg berani usik Papua sbg bagian integral NKRI. AS bantu revitalisasi alutsista TNI yg berguna dlm operasi penumpasan PKI. Juga laporan intelejen dari CIA yg memuat daftar nama kader PKI.
Krna kemiskinan/kebodohan adalah faktor utama tumbuh suburnya komunisme, Rezim ORBA diberi pendampingan konsep dan program pembangunan oleh AS.
Fakta sejarah itu sekarang diputarbalikan oleh kader2 dan simpatisan PKI. Dijadikan fitnah oleh kader PKI utk menyerang suharto dan TNI.
Utk mencegah pembodohan bangsa dari propaganda komunis, langkah Panglima TNI memutar kembali Film PKI itu sudah tepat. Wajib kita dukung �� �� ��
Sumber FB Edy Moerdoko (TAMAT)
Artikel yang diatas sangat bermanfaat untuk di baca.
BalasHapusAgen Poker Omdomino <<==
Segera kunjungin bandar judi bola sbobet online terbesar kami.
Sbobet
Agen Sbobet
Sbobet Online
Sbobet Terbesar
Sbobet Terpercaya
Agen Judi Sbobet
Situs Judi Sbobet