Rabu, 06 Maret 2013

......BENARKAH...KOMENTAR ITU?? COBA SIMAK INI..??!! pak polkam yth......salam hormat... adalah telah nyata kekejaman densus 88 itu telah melakukan kejahatan terselubung dengan dalih mengejar teroris anak bangsa ini yang sesungguhnya mereka adalah anak bangsa yang enggan tunduk kepada amerika dan sekutu2nya yang menteror dan memfitnah ummat islam bangsa ini dan juga umat islam diseluruh dunia... >> densus 88 adalah kepanjangan tangan kaum dajjal dan aparatnya yang memang sedang melancarkan pembunuhan dan pembantaian terencana dan terkoordinasi terhadap umat islam di seluruh dunia termasuk di indonesia...sesuai agenda2 politik dan penguasaan dunia yang mereka buat dan tetapkan..dengan dalih dusta2.. dan fitnah pemberian dana2 hibah…yang menjerat …..>>>..pk polkam yth, apakah anda juga mau menjadi pengkhianat bangsa dan memainkan darah dan nyawa rakyat dan umat islam indonesia hanya karena anda mendapat jabatan kekuasaan yang konon dengan dukungan dana mereka dari kaum dajjal dunia..? semoga pak polkam yth menjadi pemimpin bangsa ini dengan jujur dan menghukum para petinggi densus 88 dan membubarkan kesatuan mereka... serta menghukum pendukung densus 88 itu yang jelas berbuat zhalim dan jahat terhadap bangsa dan rakyat indonesia..yang dipermainkan kelompok penjahat amerika yang dipimpin bush dkk para pendengki dan tukang dusta... yang sangat serakah ... itu..?. >> apakah pak polkam yth mau menjadi terkutuk dan menanggung dosa2 para pengkhianat rakyat-bangsa dan ummat islam yang telah mereka zhalimi selama lebih dari satu dekade...?? apakah kurang jelas dengan issue 911 wtc- penyerbuan ke fghanistan dengan issue terror- penyerbuan ke iraq dengan issue senjata pemusnah masssal- issue korupsi-sogok dan suap dibeberapa negara islam... padahal dinegerinya paman sam itu loby2 yang juga adalah suap2 para politikus..dengan berbagai nstitusi lsm amerika..seperti aipac..dll - dan perlakuan absurd dan menjadikan indonesia tempat hura2 dan pesta2 hedon foya2-hiburan kemaksiatan dan narkoba..n berbagai racun2.. syaithan..yang berwujud..dan merasuk dengan tema2...dusta.. .yang disponsori oleh para pemain terlatih dari para geng pengacau dunia dan perusak masa depan anak2 bangsa dan rakyat ini dan issue terror..yang sangat terselubung fitnah2 keji dan dusta2 terencana.. ?? ..>> ..pak polkam yth, jangan bengong dan pura2 gk tahu dan seolah bingung dan seperti orang pandir..dan olo2..?? hayyoo ... berantas habis densus 88-narkoba dan budaya2 hedon serta kemaksiatan dan perbuatan yang menghalalkan segala cara dan budaya2..yang dipenuhi..ajaran dan arahan dengan bunga2 mesum dan racun syaithan berwujud... kebebasan barbar...yang diarahkan merusak anak2 bangsa dan rakyat dan umat islam itu..?? >> pak polkam yth... apakah perlu bukti lagi bahwa suharto telah membui dan menzholimi pk sukarno atas restu para politisi dan kapitalis dajjal amerika..dengan gelontoran dana..dan dukungan politik..hingga BK tewas mengenaskan di tahanan militer dan tanpa keadilan..serta telah dilakukan fitnah2 oleh oknum2 angkatan bersenjata..dan issue2 jahat..oleh media2 dusta pada saat itu.. ?? >> mengapa para oknum tentara malah berkhianat kepada BK yang sedang berjuang menegakkan kedaulatan bangsa dan kehormatan martabat bangsa digelanggang internasional ... demi hak2 negara dan rakyat indonesia..dan kemerdekaan bagi bangsa2 terjajah...?? Dan hampir seluruh aset negara telah dikuasai para pemberi gadaian dan pemberi utangan kepada bangsa ini..??...>>..pk polkam yth.. sudah paham kan ... bhw rakyat semakin sadar bahwa freeport adalah suatu kontrak pengkhianatan dan kejahatan kepada bangsa ini dan kenyataannya kontrak2nya ditandatangani oleh pejabat negara seperti suharto cs..diawal kekuasaannya..?? apakah suharto senang dan bahagia hidupnya dengan kekayaan berlimpah dan kekuasaan yang dia genggam..?? apakah anak2 suharto menjadi kaya raya..adalah hasil usaha jujur..?? Tapi kenapa rakyat dan ummat islam yang dijadikan sasaran kebengisan dan kekejian aparat densus88 dan juga para tentara..dizaman suharto..selama beberapa dekade?? ..[ingat petrus..??, peristiwa lampung, peristiwa ciherang,..dll??]..... >> bukankah tentara dan polisi yang harusnya .... .konon adalah pembela rakyat..?? dustakah..ini... ? permainan dan tipu muslihatkah..ini.. ? atau hanya olo2..dan permainan .. dusta2..dan penzholiman terhadap ummat yang dianggap goyim2 yg seperti sampah2 dunia...sesuai .. seperti yang diajarkan oleh penggede amerika-media mainstreams dgn pikiran konsep zionis-dan aparat2 jahat..yang terlaih dengan doktrin2 dajjal dan syithan haus darah..dan bengis..?? Coba baca bagaimana jendral sudirman sebagai founding father bangsa ini berpesan kepada tentara republik ini..?? Sudah lupakah bpk polkam..?? Semoga bp polkam adalah manusia yang berhati bening dan jujur dan lurus... dan bukan bagian dari para pendusta..dan aparat kepanjangan kaum jahat amerika dkk..?? Selamat pk polkam ….dan Merdeka....>> lalu kemana lagi rakyat mau meminta tanggung jawab..??? mohon ingatkan kepada ym bpk presiden..agar ber hati2 dengan mereka..kaum terlatih dan pengkhianat bangsa..di republik ini dengan selubung densus 88...sebagai bagian dari jaringan tangan pendusta dan pembunuh jahat dunia..amerika dkk.. ?? semoga bpk polkam yth adalah benar2 ksyatria di republik ini.. ?? MERDEKA...>>> DIAMKAH RAKYAT..?? DIAMKAH UMAT ISLAM..???>> DIAMKAH ANAK2 BANGSA INI..???>> HAYYOO MANA PENDEKAR2...RAKYAT..DAN KONON HAK2 AZASI MANUSIA..?? >>> HAYYOOO BANGKITLAH SEGENAP ANAK2 BANGSA.. DAN JANGAN DIBIARKAN PARA PENZOLIM BERKUASA DINEGERI INI..??..>>

Ansyad Mbai Bisa Kualat, Berani Lawan Ulama, Ogah Bubarkan Densus 88

JAKARTA (voa-islam.com) –  http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/03/07/23513/ansyad-mbai-bisa-kualat-berani-lawan-ulama-ogah-bubarkan-densus-88/

Meski sejumlah ulama dan pimpinan ormas Islam mengingatkan Kapolri Jendral Timur Pradopo untuk membubarkan Densus 88, terkait adanya bukti video dugaan pelanggaran HAM berat yang dilakukan aparat Densus 88. Namun, Ketua Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Pusat Ansyad Mbai malah ngeyel dan berani-beraninya melawan ulama, seraya menyatakan Indonesia menjadi model penanganan teroris di dunia. Ia bahkan menolak Densus 88 dibubarkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Din Syamsudin bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan para pimpiman Ormas Islam lainnya secara khusus mendatangi Mabes Polri untuk melaporkan kepada Kapolri Jendral Timur Pradopo terkait video pelanggaran HAM berat yang dilakukan aparat Densus 88.

Selain Din Syamsuddin (Ketua Umum PP Muhammadiyah), ada beberapa ulama yang juga pimpinan ormas Islam, diantaranya: KH. Amidhan (MUI), KH. Syuhada Bakri (DDII), KH. Abdullah Djaedi (Al-Irsyad), KH. Cholil Ridwan (BKSPPI), KH. Sadeli Karim (Mathlaul Anwar), KH. Tgk Zulkarnain (Satkar Ulama), dan Ustadz Faisal (Persis).
Dengan beraninya, Ansyad Mbai membantah ulama dengan mengatakan, wacana pembubaran Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, dinilai sebagai anggapan yang salah kaprah."Itu dilemparkan orang-orang yang tidak paham dengan keberadaan Densus, sebagai organ negara untuk memberangus jaringan teroris," jelasnya.

Ansyaad mengatakan, harusnya keberadaan Densus didukung penuh. Pasalnya, ancaman teroris sudah nyata. Aksi-aksi terorisme bisa terjadi kapan saja. "Ada juga yang selalu menyalahkan Densus saat ada teroris yang tertembak. Padahal, tugas Densus itu tidak mudah. Masyarakat harus tahu jika ada penangkapan teroris, mesti ada tindakan cepat. Kalau tidak ditembak, anggota Densus yang tewas. Sudah banyak kan buktinya, anggota Densus dihabisi," tegasnya.

Bahkan Ansyaad membuat pernyataan yang mengada-ada dengan menyebut potensi teror di Sulsel cukup besar. Alasaanya, di Sulsel tercium tempat pelatihan anggota teroris yang terorganisir.“Kami mengendus adanya lokasi pelatihan teroris di wilayah perbatasan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah,” ungkapnya.

BNPT telah meminta perhatian serius pemerintah Sulsel soal ini. Sebab perang terhadap teroris adalah perang terhadap ideologi dan tidak bisa dilakukan oleh BNPT atau aparat hukum saja.“Bahkan gubernur dan bupati atau wali kota wajib kampanye perang terhadap teroris. Berdasarkan Inpres no 2 tgl 28 Januari 2013,” pungkasnya.

Polri Tidak Menggubris
Bukan hanya Ansyad Mbai yang panas telinganya mendengar peringata ulama agar Densus 88 dibubarkan. Mabes Polri bahkan tidak menggubris desakan sejumlah pihak untuk mengevaluasi dan membubarkan Densus 88.

 Kabareskrim Mabes Polri Komjen Sutarman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3/2013) menilai, kinerja Densus dalam memberantas terorisme masih sangat diperlukan. "Terorisme harus kita tangani. Densus ini sangat efektif. Densus harus dan sangat dibutuhkan," katanya.

 Sutarman mengakui ada pihak-pihak tertentu, khususnya “teroris” yang menghendaki Densus dibubarkan. Padahal, sambung dia, Densus diharapkan mampu memberantas seluruh jaringan teroris yang ada di Indonesia."Kalau kita tidak care pada teroris di Indonesia, kita bisa membayangkan Indonesia di setiap saat meledak," tegas Sutarman.

Ditegaskan Sutarman, jika memang ada indikasi kesalahan dalam pelaksanaan pemberantasan teroris, termasuk dugaan pelanggaran HAM, Polri pun langsung turun tangan untuk menindak oknum yang bersangkutan. "Dalam penangkapan itu ada kekeliruan ya itu kita tindak," tutup Sutarman.

Dengarkan Peringatan Ulama
Dalam bukti video yang diserahkan kepada Kapolri itu terungkap adanya penindasan, penyiksaan dan penembakan. Tak hanya itu, aparat juga menyentuh simbol agama tertentu. Dalam hal ini Islam sebagai sasaran empuk.

“Ada penyiksaan yang luar biasa, diikat kaki dan tangannya, ditembak dan diinjak-injak. Dan ada juga yang bernada agama; “Anda kan mau mati, beristighfarlah!” itu ajaran agama mana? Mengajak orang ditalqinkan tetapi tidak diselamatkan,” kata Din Syamsudin kepada wartawan, Kamis (28/2/2013).

Menyikapi hal itu, Ketua PP Muhammadiyah Dr. Din Syamsudin bersama MUI dan pimpinan ormas-ormas Islam sepakat meminta Densus 88 dievaluasi, bahkan jika perlu dibubarkan. “Kalau dari kami, ormas-ormas Islam, MUI kita sepakat saya kira Densus 88 itu harus dievaluasi, bila perlu dibubarkan. Tapi diganti dengan sebuah lembaga dengan pendekatan baru untuk bersama-sama untuk memberantas terorisme,” tegasnya.

Para pimpinan ormas Islam yang juga ulama menyayangkan bahwa selama ini pemberantasan terorisme selalu dikaitkan dengan agama dan menjadi stigmatisasi terhadap Islam.“Yang paling menjadi konsen kami, ulama dan zu'ama Islam ini bahwa pemberantasan terorisme ini dikaitkan dengan agama, ini adalah stigmatisasi terhadap Islam. Ketika terjadi stigmatisasi terhadap Islam, ibaratnya bangunan dakwah yang kami bangun itu roboh karena ada pengaitan,” ujarnya.

Din Syamsudin juga mengkritik media yang selama ini turut mengopinikan pengaitan kasus terorisme terhadap Islam.“Mohon maaf termasuk mungkin oleh media. Ini kerugian besar bagi umat Islam, bagi dakwah Islamiyah yang tidak bisa kita bayar,” ungkapnya. [Desastian/dbs]

Opini BNPT Menyesatkan: Sulewesi Selatan Aman, Kok Dibilang Tidak Aman

MAKASSAR (voa-islam.com) –  http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/03/07/23517/opini-bnpt-menyesatkan-sulewesi-selatan-aman-kok-dibilang-tidak/

Badan Penanggulangan Teroris (BNPT) membentuk Forum Komunikasi Pencegahan Teroris (FKPT) di Sulawesi Selatan, karena daerah ini dianggap wilayah yang tergolong rawan dengan aksi terorisme. Yang jelas, opini yang diciptakan BNPT dan FKPT itu menyesatkan, seolah Sulawesi Selatan dan wilayah Indonesia lainnya tidak aman. Tentu, BNPT itu sendiri yang justru memperburuk citra Indonesia di mata dunia.
Diberitakan media massa, Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Agus Surya Bakti dalam rapat koordinasi pencegahan terorisme di Provinsi Sulsel di Makassar, Selasa (5/3/2013) mengungkapkan, dengan terbentuknya FKPT di Sulsel, berarti sudah terbentuk 18 FKPT di Indonesia.

Diharapkan, seluruh wilayah di Indonesia sudah memiliki FKPT. "FKPT ini merupakan gabungan dari berbagai kalangan, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, mahasiswa pelajar dan sebagainya. Jadi tugas-tugas FKPT nantinya, meluruskkan pemahaman agama tentang aksi teroris. Kita dari BNPT betul-betul memberdayakan masyarakat," tandas mantan anggota Kopasus ini.

Agus menambahkan, FKPT menjadi perpanjangan tangan BNPT di daerah-daerah. "FKPT adalah mitra BNPT. Dalam mengatasi aksi teroris, bukan hanya tugas TNI-Polri saja. Melainkan tugas kita semua. Di mana saat ini, banyak faham-faham baru yang bermunculan," ungkapnya.
Mayjen TNI Agus Surya Bakti menambahkan, pihaknya berupaya membentengi generasi muda agar tidak terpenngaaruh gerakan radikalisme "Tujuannya merajuk kebersamaan bersama memeraangi terorisme," ucapnya dalam diskusi tersebut.

Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Sulsel Prof Arfin Hamid mengaku, forum yang telah dibentuk sebagai upaya akan memantau dan melakukan pencegahan dari gerakan-gerakan radikalisme. "Tugas kami ini akan memantau dan melakukan upaya pencegahan terhadap adanya gerakan-gerakan radikalisme berbau terorisme dan bersama-sama menciptakan suasana aman dari gangguan teror," tandasnya.

Pada kesempatan itu hadir pula korban teroris Bom Marriot I Tony Soemarno dari Yayasan Askobi (Asosiasi Korban Bom Indonesia) dengan harapaan pihak terkait menumpas teroris di Indonesia agar tercipta keamanan dan kenyamanan hidup.

Diskusi BNPT bersama Jurnalis bukan hanya di gelar di Makassar, menyusul kemudian di beberapa daerah seperti Banten, Jawa Timur, Daerah Kepulauan, Sumatera Utara, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Maluku. NTB dan Kalimantan Barat.
Yang pasti hanya PBNU saja yang mendukung BNPT dan Densus 88, sementara PP Muhammadiyah dan sejumlah pimpinan ormas Islam lainnya justru menghendaki agar Densus 88 dibubarkan. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kepada pers membantah kabar keikutsertaan pengurusnya dalam aksi permintaan pembubaran Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror yang dilakukan sejumlah Ormas Islam ke Mabes Polri, Kamis (28/2). [Desastian/dbs]

Biadab! Ketua BNPT: Melanggar HAM Itu Sah-sah Saja, Karena Ada UU-nya

MAKASSAR (voa-islam.com) –  http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/03/07/23515/biadab-ketua-bnpt-melanggar-ham-itu-sahsah-saja-karena-ada-uunya/

"Meskipun ada anggapan pekerjaan polisi 100 persen melanggar HAM saat menangkap dan memburu teroris, tetapi itu sah-sah saja menurut UU yang berlaku. Sebab kita ini berhadapan dengan teroris." Demikian dikatakan Ketua Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Pusat Ansyad Mbai. Dengan bangga Ansyad menyatakan, dalam penanganan teroris, Indonesia mendapat pujian dari berbagai negara karena mampu menangkap teroris.
Berdasarkan data dari 2002 jumlah kasus terorisme mencapai 840 kasus. Indonesia pun menjadi model penanganan teroris di dunia."Indonesia menjadi model di dunia dalam penangaan teroris. Indonesia konsisten dalam supermasihukum, tidak perlu pakai rudal seperti dilakukan di negara lainnya menangkap teroris," katanya saat diskusi BNPT bersama Jurnalis di Makassar, Rabu (6/3).

Sesumbar, Ansyad Mbai mengatakan, Indonesia dinilai berhasil dalam penanganan teroris tanpa melibatkan sejumlah pasukan besar seperti di negara-negara lainnya. Dalam hal penanganan teroris di Indonesia, “Densus 88 Anti teror mampu bekerja dengan baik,” ujarnya.  
Belum puas melakukan pelanggaran HAM berat, Ketua BNPT itu menilai bahwa UU Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme masih lemah dan belum mengikat sepenuhnya."Ini adalah salah satu kelemahan. Terus terang sampai hari ini, saya tidak mengatakan UU Terorisme kita itu paling `lembek`," kata Ketua BNPT Pusat Ansyad Mbai.
Menurut pria kelahiran Buton ini, kini Indonesia masuk dalam kelompok 20 masih diakui dunia internasional dalam hal ekonomi dan meskipun ada teror.. Tapi, yang pasti, beberapa NGO, seperti Komnas HAM, Kontras, Indonesia Policy Watch, dan sejumlah ormas Islam, telah membenarkan adanya pelanggaran HAM berat yang dilakukan Densus 88 terkait beredarnya video kekerasan yang terjadi di Poso. MUI, Muhammadiyah dan beberapa ormas islam lainnya mendesak agar Densus 88 dibubarkan.
Papua Merdeka Motif Ekonomi
Usai diskusi bersama Jurnalis Ansyad Mbai mengatakan, mengapa selalu ada gerakan teroris dan sepertinya sistematis, padahal sudah beberapa pelaku yang ditangkap dan dihukum mati, itu karena produk hukumnya. "Kenapa teroris itu selalu terus-terus melakukannya, padahal sudah ditangkap tapi masih melakukan lagi. Karena apa, kegiatan-kegiatan awal yang mengarah kepada terorisme belum terjangkau oleh hukum kita," ungkapnya.

Ansyad menuduh Ustadz Abubakar Ba`syir lari dari Malaysia karena takut ditangkap dengan melihat produk hukumnya, makanya di daerah ini dia bebas."Kalau di sulsel ada teroris dan jelas masih kita harus waspadai, masih ada sisa-sisa gerakan itu," ketusnya.

Semua kelompok teroris, sebut Ansyad, diduga masih punya kaitan dengan jaringan Negara Islam Indonesia (NII). "Bisa jadi NII itu induk dari gerakan gerakan radikal yang mengatasnamakan agama ini," sebutnya.

Saat ditanyai mengenai kasus teror di Papua, kata dia, di Papua itu bermacam macam karena luas geografis tidak bisa disamakan dan berbeda. Ada model separatis, ada yang motif ekonomi seperti di Timika."Banyak motif salah satunya ekomomi dan dibeberapa tempat ada motif politik," ucapnya

Lanjutnya, "Sebetulnya itu sudah di kategorikan teroris, sampai saat ini pemerintah masih belum memberlakukan UU terorisme untuk kasus itu. Tapi kalau kita lihat di dunia internasional, Uni Eropa itu sudah masuk kategori teroris," sebutnya.

Terkait belum diberlakukan UU Teroris di papua, pria kelahiran Buton ini menjelaskan, ini konsekwensi, daripada prinsip demokrasi yang harus di jalankan sebegaimana mestinya.

"Pemerintah tidak bisa secara otoriter langsung memperlakukan hal itu karena agenda utama kita sebetulnya bukan soal teroris, tapi bagaimana mempertahankan proses demokrasi di negeri ini," tandasnya. Hal itu kata Ansyad, tergantung situasi yang berkembang di Papua apakah akan diberlakukan di Papua yang bisa saja mengarah kepada aksi terorisme. [Desastian/dbs]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar