Utang RI 'Menggunung', Hatta Ajak Masyarakat Hemat
Ramdhania El Hida - detikFinance. http://finance.detik.com/read/2012/04/09/185351/1888259/4/utang-ri-menggunung-hatta-ajak-masyarakat-hemat
Jakarta -
Menko Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan untuk mengurangi utang maka
diperlukan penghematan yang dilakukan oleh seluruh masyarakat.
Masyarakat diminta jangan manja.
"Kita menuju balance budget tapi kalau mau menuju balance budget anggaran yang seimbang, maka harus berani hemat. Jangan BBM tidak boleh naik, tapi tidak mau hemat, jangan BBM tidak boleh naik, tapi Alphard isi Premium, ya itu namanya sarua jeung bohong," ujar Hatta saat ditemui di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (9/4/2012).
Menurut Hatta, pemerintah tetap berupaya untuk terus mengurangi utang baru. Namun, lanjut Hatta, jika utang tersebut digunakan untuk pembiayaan infrastruktur maka tidak ada salahnya untuk berutang.
"Kita tidak ingin ada utang baru tapi kalau ingin membiayai pembangunan dan dana itu produktif untuk membiayai infrastruktur ya harus kita lakukan walaupun kita menjaga rasio itu menurun, itu yang paling penting sekarang 25 persen terhadap GDP itu, atau utang terhadap GDP itu, itu yang harus kita jaga agar tidak membebani negara," tegasnya.
Pada tahun ini, Hatta menyatakan utang tetap ditahan di bawah 3 persen atau sekitar 2,23 persen.
"Makanya defisit kita jaga di 2,23 persen ditambah 0,5 defisit daerah maka kita perkirakan harus di angka 190 itu defisit kita, dari 1500 triliun belanja negara maka defisit 2,23 persen dari GDP kita," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, total utang pemerintah Indonesia hingga Februari 2012 mencapai Rp 1.844,96 triliun naik Rp 41,47 triliun dari akhir 2011 yang nilainya mencapai Rp 1.803,49 triliun. Secara rasio terhadap PDB, utang pemerintah Indonesia berada di level 25,5% pada Februari 2012.
Jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah di Februari 2012 mencapai US$ 203,08 miliar jumlah ini naik dari posisi di akhir 2011 yang mencapai US$ 198,89 miliar. (nia/dru)
"Kita menuju balance budget tapi kalau mau menuju balance budget anggaran yang seimbang, maka harus berani hemat. Jangan BBM tidak boleh naik, tapi tidak mau hemat, jangan BBM tidak boleh naik, tapi Alphard isi Premium, ya itu namanya sarua jeung bohong," ujar Hatta saat ditemui di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (9/4/2012).
Menurut Hatta, pemerintah tetap berupaya untuk terus mengurangi utang baru. Namun, lanjut Hatta, jika utang tersebut digunakan untuk pembiayaan infrastruktur maka tidak ada salahnya untuk berutang.
"Kita tidak ingin ada utang baru tapi kalau ingin membiayai pembangunan dan dana itu produktif untuk membiayai infrastruktur ya harus kita lakukan walaupun kita menjaga rasio itu menurun, itu yang paling penting sekarang 25 persen terhadap GDP itu, atau utang terhadap GDP itu, itu yang harus kita jaga agar tidak membebani negara," tegasnya.
Pada tahun ini, Hatta menyatakan utang tetap ditahan di bawah 3 persen atau sekitar 2,23 persen.
"Makanya defisit kita jaga di 2,23 persen ditambah 0,5 defisit daerah maka kita perkirakan harus di angka 190 itu defisit kita, dari 1500 triliun belanja negara maka defisit 2,23 persen dari GDP kita," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, total utang pemerintah Indonesia hingga Februari 2012 mencapai Rp 1.844,96 triliun naik Rp 41,47 triliun dari akhir 2011 yang nilainya mencapai Rp 1.803,49 triliun. Secara rasio terhadap PDB, utang pemerintah Indonesia berada di level 25,5% pada Februari 2012.
Jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah di Februari 2012 mencapai US$ 203,08 miliar jumlah ini naik dari posisi di akhir 2011 yang mencapai US$ 198,89 miliar. (nia/dru)
Ini Daftar Negara Pemberi Utang ke RI
Wahyu Daniel - detikFinance http://finance.detik.com/read/2012/04/09/133548/1887856/4/ini-daftar-negara-pemberi-utang-ke-ri
Wahyu Daniel - detikFinance http://finance.detik.com/read/2012/04/09/133548/1887856/4/ini-daftar-negara-pemberi-utang-ke-ri
Foto: Reuters
Jakarta -
Total utang luar negeri pemerintah posisi terakhir mencapai US$ 67,42
miliar atau sekitar Rp 606,7 triliun. Siapakah negara pemberi utang ke
Indonesia?
Dikutip dari data Ditjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, per 29 Februari 2012, negara pemberi utang terbesar ke Indonesia adalah Jepang dengan nilai US$ 29,69 miliar. Secara persentase, utang dari Jepang mempunyai porsi 44% dari total utang luar negeri pemerintah Indonesia.
Berikut daftar 3 besar negara pemberi utang ke Indonesia:
Dikutip dari data Ditjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, per 29 Februari 2012, negara pemberi utang terbesar ke Indonesia adalah Jepang dengan nilai US$ 29,69 miliar. Secara persentase, utang dari Jepang mempunyai porsi 44% dari total utang luar negeri pemerintah Indonesia.
Berikut daftar 3 besar negara pemberi utang ke Indonesia:
- Jepang, nilainya US$ 29,69 miliar (44%)
- Prancis, nilainya US$ 2,66 miliar (3,9%)
- Jerman, nilainya US$ 2,32 miliar (3,4%)
- Utang bilateral lainnya, senilai US$ 9,19 miliar (13,6%).
- Selain negara, utang luar negeri Indonesia juga didapat dari lembaga multilateral yang totalnya US$ 23,32 miliar. Berikut daftar lembaga multilateral pemberi utang terbesar ke Indonesia:
- Bank Pembangunan Asia (ADB/Asian Development Bank), nilainya US$ 10,63 miliar (15,7%)
- Bank Dunia US$ 12,23 miliar (18,1%)
- Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank/IDB), nilainya US$ 470 juta
- Lembaga multilateral lainnya, senilai US$ 230 juta (0,3%)
Seperti diketahui, total utang pemerintah Indonesia hingga Februari 2012
mencapai Rp 1.844,96 triliun naik Rp 41,47 triliun dari akhir 2011 yang
nilainya mencapai Rp 1.803,49 triliun. Secara rasio terhadap PDB, utang
pemerintah Indonesia berada di level 25,5% pada Februari 2012.
Jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah di Februari 2012 mencapai US$ 203,08 miliar jumlah ini naik dari posisi di akhir 2011 yang mencapai US$ 198,89 miliar.
(dnl/dru)
Jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah di Februari 2012 mencapai US$ 203,08 miliar jumlah ini naik dari posisi di akhir 2011 yang mencapai US$ 198,89 miliar.
(dnl/dru)
DPR & Pemerintah Sepakat Ngutang Rp 156 Triliun Tahun Ini
Ramdhania El Hida - detikFinance http://finance.detik.com/read/2012/03/30/181033/1881500/4/dpr-pemerintah-sepakat-ngutang-rp-156-triliun-tahun-ini
Ramdhania El Hida - detikFinance http://finance.detik.com/read/2012/03/30/181033/1881500/4/dpr-pemerintah-sepakat-ngutang-rp-156-triliun-tahun-ini
Jakarta -
Pemerintah dan DPR memperbesar defisit anggaran tahun ini melalui
APBN-P 2012 dari Rp 124,02 triliun (1,53% dari PDB) menjadi Rp 190,1
triliun (2,23% dari PDB). Target utang bakal naik.
"Disepakati defisit anggaran negara dalam APBN-P 2012 menjadi Rp 190,1 triliun atau 2,23% PDB," ujar Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Melchias Markus Mekeng dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (30/3/2012).
Melchias menjelaskan membengkaknya defisit tersebut karena memperhitungkan selisih antara target penerimaan negara dan hibah Rp 1.358,2 triliun dan belanja negara Rp 1.548,3 triliun.
Untuk menutup defisit tersebut, target utang pemerintah dinaikkan Rp 22,6 triliun menjadi Rp 156,16 triliun. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
"Disepakati defisit anggaran negara dalam APBN-P 2012 menjadi Rp 190,1 triliun atau 2,23% PDB," ujar Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Melchias Markus Mekeng dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (30/3/2012).
Melchias menjelaskan membengkaknya defisit tersebut karena memperhitungkan selisih antara target penerimaan negara dan hibah Rp 1.358,2 triliun dan belanja negara Rp 1.548,3 triliun.
Untuk menutup defisit tersebut, target utang pemerintah dinaikkan Rp 22,6 triliun menjadi Rp 156,16 triliun. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
- Pinjaman luar negeri awalnya turun Rp 2,53 triliun menjadi minus Rp 4,42 triliun
- Penerbitan surat berharga negara (netto) naik Rp 25 triliun menjadi Rp 159,59 triliun
- Pinjaman dalam negeri (neto) naik Rp 131 miliar menjadi Rp 991,2 miliar
- (nia/dnl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar