Cerobohnya AS: Rudal Jatuh di Permukiman
Kamis, 17 Mei 2012, 09:10 WIB
Rudal AS/ilustrasi
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/05/17/m45a19-cerobohnya-as-rudal-jatuh-di-permukiman
REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON---
Sedikitnya 100 rumah di sekitar
pangkalan militer Amerika Serikat di Fort Hood terpaksa dikosongkan
sementara, akibat jatuhnya satu rudal yang digunakan untuk pelatihan
dari helikopter militer di Texas bagian tengah.
Juru Bicara Polisi Carrol Smith mengatakan pada Rabu tidak ada
seorang pun yang terluka dan pihak Fort Hood telah mengambil alih
penyelidikan peristiwa tersebut.
Rudal itu -- yang teridentifikasi sebagai alat yang digunakan untuk
pelatihan M36 -- jatuh di lapangan terbuka yang berdekatan dengan
Aquarius Drive dan Trimmer Drive di Killeen -- asrama bagi tentara yang
bertugas di Fort Hood -- pada Selasa malam, sekitar pukul 20.15 waktu
setempat.
Tim penjinak bom Fort Hood dikirim ke daerah tersebut. Sekitar 100 rumah di evakuasi sementara sebagai tindakan pencegahan.
Seorang perwira penerbangan di pangkalan militer, Howard Arey,
mengatakan penyelidikan sedang berlangsung. Arey mengatakan tentara
percaya bahwa kecelakaan tersebut bukanlah masalah sistem.
Redaktur: Endah Hapsari.Sumber: Antara
Saling Tabrak, Dua Kapal AL AS Rusak
Kamis, 17 Mei 2012, 09:01 WIB. http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/05/17/m4567k-saling-tabrak-dua-kapal-al-as-rusak
Kapal AL AS
REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES---
Angkatan Laut AS mengkonfirmasi satu kapal serang amfibi bertabrakkan dengan satu kapal tangki AL, Rabu (16/5), sekitar 193 kilometer di lepas pantai Southern California saat kapal serang tersebut sedang dalam perjalanan ke San Diego di negara bagian California, AS.
Tak seorang pun cedera dan tak ada bahan bakar yang tumpah, kata Angkatan Laut AS --yang dikutip media setempat.
USS Essex, kapal serang amfibi, bertabrakan dengan USNS Yukon sekitar pukul 09.20 waktu setempat (23.20 WIB), dan kedua kapal tersebut rusak, kata Angkatan Laut sebagaimana dikutip Xinhua.
USS Essex berpusat di San Diego sebelum dikirim ke Jepang. Menurut jejaring Angkatan Laut, kapal itu dijadwalkan pulang ke San Diego pada Kamis, setelah menuntaskan operasi 12 tahun sebagai satu-satunya kapal serang amfibi yang ditempatkan paling depan dan tetap di Sasebo, Jepang.Redaktur: Endah Hapsari.Sumber: Antara
Angkatan Laut AS mengkonfirmasi satu kapal serang amfibi bertabrakkan dengan satu kapal tangki AL, Rabu (16/5), sekitar 193 kilometer di lepas pantai Southern California saat kapal serang tersebut sedang dalam perjalanan ke San Diego di negara bagian California, AS.
Tak seorang pun cedera dan tak ada bahan bakar yang tumpah, kata Angkatan Laut AS --yang dikutip media setempat.
USS Essex, kapal serang amfibi, bertabrakan dengan USNS Yukon sekitar pukul 09.20 waktu setempat (23.20 WIB), dan kedua kapal tersebut rusak, kata Angkatan Laut sebagaimana dikutip Xinhua.
USS Essex berpusat di San Diego sebelum dikirim ke Jepang. Menurut jejaring Angkatan Laut, kapal itu dijadwalkan pulang ke San Diego pada Kamis, setelah menuntaskan operasi 12 tahun sebagai satu-satunya kapal serang amfibi yang ditempatkan paling depan dan tetap di Sasebo, Jepang.Redaktur: Endah Hapsari.Sumber: Antara
Mengintip Sampul Depan Newsweek: Obama 'Presiden Gay Pertama'
Tuesday, 15 May 2012, 10:05 WIB. http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/05/15/m41n9h-mengintip-sampul-depan-newsweek-obama-presiden-gay-pertama
Presiden Obama di sampul depan Newsweek
REPUBLIKA.CO.ID, Majalah Newsweek sedang jadi perbincangan
hangat. Keputusan mereka menampilkan gambar Obama dengan judul 'Presiden
Gay Pertama' di sampul depan bikin heboh karena dinilai kontroversial.
Seperti terlihat pada gambar, Newsweek untuk edisi Minggu depan (21 Mei 2012) ini menampilkan foto Obama yang sedang melihat ke atas dengan lingkaran (halo) berwarna warni mirip pelangi di atas kepalanya. Di kiri bawah majalah tertera tulisan “first gay president” atau jika diterjemahkan 'presiden gay pertama'.
Judul pada cover itu merujuk pada tulisan yang dibuat Andrew Sullivan terkait pernyataan Obama mendukung pernikahan sesama jenis pada stasiun televisi ABC News, Rabu lalu. Sullivan, seperti dilansir LA Times, Senin (14/5) adalah seorang penulis politik yang juga merupakan anggota komunitas gay.
Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan sejauh ini belum ada respon dari Obama mengenai sampul depan majalah tersebut. "Saya belum tahu apakah dia (Obama) sudah melihatnya dan saya belum berbicara padanya mengenai itu," kata Carney pada La Times, seperti dipantau ROL, Selasa (15/5).
Newsweek, seperti dikutip dari Wikipedia, adalah majalah mingguan terbesar kedua di Amerika Serikat setelah majalah Time. Majalah berita yang berkantor pusat di New York ini juga terbit dalam edisi bahasa lain di sejumlah negara.
Berikut gambar lengkapnya (Sumber:La Times)'
Seperti terlihat pada gambar, Newsweek untuk edisi Minggu depan (21 Mei 2012) ini menampilkan foto Obama yang sedang melihat ke atas dengan lingkaran (halo) berwarna warni mirip pelangi di atas kepalanya. Di kiri bawah majalah tertera tulisan “first gay president” atau jika diterjemahkan 'presiden gay pertama'.
Judul pada cover itu merujuk pada tulisan yang dibuat Andrew Sullivan terkait pernyataan Obama mendukung pernikahan sesama jenis pada stasiun televisi ABC News, Rabu lalu. Sullivan, seperti dilansir LA Times, Senin (14/5) adalah seorang penulis politik yang juga merupakan anggota komunitas gay.
Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan sejauh ini belum ada respon dari Obama mengenai sampul depan majalah tersebut. "Saya belum tahu apakah dia (Obama) sudah melihatnya dan saya belum berbicara padanya mengenai itu," kata Carney pada La Times, seperti dipantau ROL, Selasa (15/5).
Newsweek, seperti dikutip dari Wikipedia, adalah majalah mingguan terbesar kedua di Amerika Serikat setelah majalah Time. Majalah berita yang berkantor pusat di New York ini juga terbit dalam edisi bahasa lain di sejumlah negara.
Berikut gambar lengkapnya (Sumber:La Times)'
Redaktur: Yudha Manggala P Putra
Sumber: La Times, Fox News
lmuwan AS: Bush Menculik dan Menyiksa, Obama Membunuh
Rabu, 16 Mei 2012, 23:03 WIB. http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/05/16/m44hy1-ilmuwan-as-bush-menculik-dan-menyiksa-obama-membunuh
Pesawat tanpa awak (drone) AS, Predator
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/05/16/m44hy1-ilmuwan-as-bush-menculik-dan-menyiksa-obama-membunuh
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang ilmuwan Amerika Serikat
(AS), Noam Chomsky, mengutuk serangan pesawat tanpa awak AS dan
mengatakan jika Pemerintahan Bush melakukan penculikan dan penyiksaan,
sementara di bawah kepemimpinan Obama, AS melakukan pembunuhan. "Di
pemerintahan Bush, apabila tidak menyukai seseorang, mereka akan
menculik mereka dan mengirim mereka ke ruang penyiksaan," kata ilmuwan
Amerika terkenal itu kepada Democracy Now, Senin (14/5) lalu.
Sementara, jika pemerintahan Obama memutuskan mereka tidak menyukai seseorang, mereka membunuh mereka, sehingga Anda tidak harus memiliki ruang penyiksaan di seluruh negeri. Chomsky juga mengkritik tim Obama atas pembunuhan di luar hukum terhadap Anwar al-Awlaki, ulama kelahiran Amerika, di Yaman dalam serangan pesawat tak berawak.
"Awlaki tewas. Pria di sampingnya tewas. Tak lama setelah itu, anaknya juga dibunuh. Sekarang, ada pembicaraan sedikit tentang fakta bahwa ia adalah warga negara Amerika: Anda seharusnya tidak hanya membunuh warga Amerika," Chomsky berkomentar.
Menurutnya, judul surat kabar New York Times, misalnya, ketika Awlaki tewas, seperti mengatakan bahwa Barat merayakan kematian ulama radikal. "Pertama-tama, itu bukan kematian tapi pembunuhan. Barat merayakan pembunuhan tersangka. Dia tersangka, setelah semuanya. Ada sesuatu yang dilakukan hampir 800 tahun yang lalu disebut Magna Carta, yang merupakan dasar dari hukum Anglo Amerika, yang mengatakan bahwa tidak boleh ada yang harus dikenai pelanggaran hak tanpa melalui proses hukum dan peradilan yang adil dan cepat," tegas Chomsky.
AS baru-baru ini menyetujui kebijakan yang memungkinkan serangan pesawat tanpa awak di Yaman, bahkan ketika identitas sasaran tidak diketahui. AS juga menyatakan penggunaan pesawat tak berawak (drone) untuk mencari, menyelidiki, dan membunuh tersangka teroris adalah sesuai dengan hukum internasional. AS juga meluncurkan serangan pesawat tak berawak di Pakistan, Afghanistan, dan Somalia.
Pejabat militer AS mengeklaim sasaran serangan udara berafiliasi dengan Taliban dan Al-Qaidah. Tapi, penduduk setempat mengatakan warga sipil menjadi korban utama.Redaktur: Dewi Mardiani.Reporter: Lingga Permesti
Sementara, jika pemerintahan Obama memutuskan mereka tidak menyukai seseorang, mereka membunuh mereka, sehingga Anda tidak harus memiliki ruang penyiksaan di seluruh negeri. Chomsky juga mengkritik tim Obama atas pembunuhan di luar hukum terhadap Anwar al-Awlaki, ulama kelahiran Amerika, di Yaman dalam serangan pesawat tak berawak.
"Awlaki tewas. Pria di sampingnya tewas. Tak lama setelah itu, anaknya juga dibunuh. Sekarang, ada pembicaraan sedikit tentang fakta bahwa ia adalah warga negara Amerika: Anda seharusnya tidak hanya membunuh warga Amerika," Chomsky berkomentar.
Menurutnya, judul surat kabar New York Times, misalnya, ketika Awlaki tewas, seperti mengatakan bahwa Barat merayakan kematian ulama radikal. "Pertama-tama, itu bukan kematian tapi pembunuhan. Barat merayakan pembunuhan tersangka. Dia tersangka, setelah semuanya. Ada sesuatu yang dilakukan hampir 800 tahun yang lalu disebut Magna Carta, yang merupakan dasar dari hukum Anglo Amerika, yang mengatakan bahwa tidak boleh ada yang harus dikenai pelanggaran hak tanpa melalui proses hukum dan peradilan yang adil dan cepat," tegas Chomsky.
AS baru-baru ini menyetujui kebijakan yang memungkinkan serangan pesawat tanpa awak di Yaman, bahkan ketika identitas sasaran tidak diketahui. AS juga menyatakan penggunaan pesawat tak berawak (drone) untuk mencari, menyelidiki, dan membunuh tersangka teroris adalah sesuai dengan hukum internasional. AS juga meluncurkan serangan pesawat tak berawak di Pakistan, Afghanistan, dan Somalia.
Pejabat militer AS mengeklaim sasaran serangan udara berafiliasi dengan Taliban dan Al-Qaidah. Tapi, penduduk setempat mengatakan warga sipil menjadi korban utama.Redaktur: Dewi Mardiani.Reporter: Lingga Permesti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar