Wahabi memutar balikkan fakta/ memfitnah/memprovokasi tentang kebenaran akidah Syi’ah lalu menampilkannya secara palsu sehingga seakan terlihat bertentangan dengan ajaran Islam agar umat membenci dan kemudian memerangi Syi’ah
Posted on April 3, 2012 by syiahali
http://syiahali.wordpress.com/2012/04/03/wahabi-memutar-balikkan-fakta-memfitnahmemprovokasi-tentang-kebenaran-akidah-syiah-lalu-menampilkannya-secara-palsu-sehingga-seakan-terlihat-bertentangan-dengan-ajaran-islam-agar-umat-mem/
wajar jika KH. Said Aqil Siraj Ketua Umum NU mewaspadai wahabi,
maklum kanjeng Nabi SAW menyatakan bahwa mereka adalah setan dari nejed
yang muncul pada akhir zaman.. Wahabi cuma ngomong besar tetapi ujung
ujungnya cuma nyari duit dari asing (gerakan trans nasional)..Wahabi
suka memalsu kitab kitab syi’ah
.
Rasulullah saww bersabda, “Kelak di akhir zaman akan muncul
satu kaum dari kalangan muda dengan pikiran dangkal. Mereka mengatakan
ucapan-ucapan yang paling baik, membaca al-Qur’an, namun al-Qur’an tidak
masuk ke dalam kalbunya. Mereka keluar dari agama ini (Islam) bak
melesatnya anak panah dari busurnya.” (Hadis Shahih Muslim)
.
Hadits di atas menjelaskan awal dari munculnya kelompok Khawarij, yaitu sekelompok orang yang semula adalah pengikut Imam Ali as, namun kemudian keluar (kharaja) dari kelompok Imam Ali, terutama setelah peristiwa arbitrase (tahkim) antara pasukan Imam Ali as dan Mu’awiyah.
Seperti disabdakan Rasulullah saww, orang-orang Khawarij terdiri
dari kalangan muda yang berpikiran dangkal. Kelompok ini cenderung
menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an hanya dari sisi tekstual saja tanpa
mempertimbangkan faktor-faktor penting lainnya, seperti nahwu, sharaf, balaghah, ma’ani, bayan, badi’, hadits, asbab al-nuzul, nasikh mansukh, dan
masih banyak lagi ilmu yang diperlukan untuk menafsirkan ayat-ayat
al-Qur’an. Kedangkalan pemahaman mereka terhadap ayat-ayat al-Qur’an
melahirkan pola pikir yang ekstrim dan gegabah
.
Suatu malam Imam Ali as bersama salah seorang sahabatnya berjalan
melewati sebuah gang di kota Kufah. Lalu mereka berdua mendengar suara
bacaan al-Qur’an yang sangat menyentuh hati. Ayat yang dibaca orang itu :“Apakah
kamu wahai orang-orang musyrik, yang lebih beruntung atau orang-orang
yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangkan
dia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat tuhannya?” (QS 39 : 9).
.
Mendengar bacaan itu, sahabat Imam Ali berkata, “Alangkah berbahagia orang ini! Keselamatan dan kebahagiaan baginya!”
Imam Ali menoleh kepada sahabatnya seraya berkata, “Tunggu dulu! Engkau jangan iri dengan keadaannya!”
Imam Ali dan sahabatnya kembali melanjutkan perjalanannya. Selang
beberapa waktu setelah itu, terjadilah perang Nahrawan, perang antara
Imam Ali as dan pasukannya dengan kaum Khawarij
.
Setelah kaum Khawarij dikalahkan pasukan Imam Ali, Imam Ali
memeriksa orang-orang Khawarij yang terbunuh. Imam Ali as melihat salah
seorang mayat lalu beliau memanggil sahabatnya yang pernah berjalan di
malam hari bersamanya, “Mayat ini adalah orang yang yang dulu melakukan shalat tahajjud dan membaca al-Qur’an di malam itu!” 1]
.
Sahabat Imam Ali as sangat terpukau dengan suara bacaan al-Qur’an
seseorang, namun Imam Ali menolak pendapat sahabatnya yang cenderung
melihat masalah dari sisi lahiriyah saja. Di kemudian hari, Imam Ali as
membuktikan kebenaran pengetahuan intuisinya tentang seseorang yang
nampak shalih tetapi sebenarnya ia berada dalam kesesatan yang nyata
.
Di dalam Shahih-nya, Muslim meriwayatkan dari Zaid bin
Khalid al-Juhani bahwa di dalam pasukan ‘Ali bin Abi Thalib (as)
terdapat orang-orang yang membelot, maka Imam ‘Ali berkata, “Wahai
manusia! Aku mendengar Rasulullah (saw) berkata :
“Kelak akan muncul
dari umatku ini suatu kaum yang tekun membaca al-Qur’an, bacaan mereka
tidak berbeda dengan bacaan kalian, shalat mereka tidak berbeda dengan
shalat kalian, dan puasa mereka pun tidak pula berbeda dengan puasa
kalian. Mereka membaca al-Qur’an dan mengira bahwa dengan itu mereka
memperoleh pahala, padahal justru mendapat bencana, dan shalat mereka
tidak memberi manfaat apa pun terhadap diri mereka. Mereka keluar dari
Islam persis melesatnya anak panah dari busurnya, dan bila para prajurit
yang menemukan mereka dan harus melaksanakan perintah yang disampaikan
oleh Nabinya, hendaknya mereka tidak kebingungan untuk bertindak.
Tanda-tanda kaum itu adalah bahwa di antara mereka itu ada seorang
laki-laki yang punya pundak besar dan memiliki lengan pendek. Di atas
pundaknya terdapat semacam benjolan (punuk) dengan bulu-bulu berambut
putih. Kemudian kalian akan lari meninggalkan mereka lalu bergabung
dengan Mu’awiyah dan orang Syam, lalu membiarkan mereka menawan dan
merampok anak dan harta benda kalian. Demi Allah! Aku berharap bisa
bertemu dengan mereka, karena sesungguhnya mereka menumpahkan darah yang
haram ditumpahkan, merampas ternak dan menawan penggembalanya. Ayo maju
dengan nama Allah!” 2]
Kaum Khawarij adalah orang-orang yang melakukan
ibadah-ibadah ritual tanpa memahami makna filosofis, dan melupakan
kaitan ibadah ritual dengan ibadah sosial yang tak bisa dipisahkan
.
Kebanyakan mereka adalah anak-anak muda yang gelisah jiwanya, namun
tidak tertutup kemungkinan banyak pula orang-orang yang sudah berumur
juga terlibat
.
Mereka melihat kekacauan umat dengan kaca mata akidah yang kacau
pula, berpikir dangkal, emosional dan cenderung beringas. Pemahaman
dangkal terhadap al-Qur’an dan Sunnah Rasul membuat mereka bertindak
serampangan, mengambil makna-makna lahiriah lalu mereka anggap sebagai
ajaran agama yang sakral, tak boleh dilanggar dan mereka pertahankan
secara membabi buta
.
Pada ujungnya, mereka mudah membuat klaim-klaim penyesatan bahkan pengkafiran terhadap sesama muslim lainnya
.
Pada masa kini pun kita banyak melihat orang-orang yang memiliki
ciri-ciri seperti ini, suatu sikap religiusitas yang tumbuh secara liar.
Mereka inilah orang-orang yang setapak demi setapak terjebak dalam
pemikiran mentah dan reaksioner hingga akhirnya mengekspresikan
kegelisahan mereka dengan tindakan-tindakan kekerasan seperti sabotase
atau bahkan teror
.
Banyak ulama yang menyatakan bahwa aliran Wahabi Salafi merupakan Neo-Khawarij, karena memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda.
Umumnya, tindakan ceroboh mereka itu karena pemahaman yang dangkal dari ibadah amar ma’ruf nahi munkar dan jihad.
Mereka percaya bahwa Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Jihad tidak bersyarat
apa pun, dan kapan pun perintah Ilahi ini mesti dilaksanakan. 3]
.
Ibadah Mereka Yang Sia Sia
Allah swT berfirman, “Katakanlah :
“Apakah akan Kami
beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi
perbuatannya. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam
kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat
sebaik-baiknya” (QS Al-Kahfi [18] ayat : 103-104)
.
Abu Ja’far al-Thusi di dalam tafsirnya al-Tibyan menyebutkan bahwa Ibn al-Kawa’ (salah seorang pengikut Khawarij) bertanya tentang ayat ini kepada Amirul Mu’minin as, maka Imam as menjawab, “Engkau dan sahabat-sahabatmu, mereka itulah (termasuk) orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini” 4]
.
Menurut kaum salafy-wahabi, penggunaan istilah
Wahhabi dengan menisbatkan kepada Muhammad ibn Abdul Wahhab adalah tidak
tepat. Mereka justru berdalih bahwasanya yang dimaksud dengan kaum
wahhabi adalah kaum yang mengikuti Abdul Wahhab ibn Abdurrahman Rustum.
Pernyataan ini dapat ditemui di link ini http://muslim.or.id/manhaj/wahabisme-versus-terorisme.html
Perhatikan kalimat-kalimat ini:
.
“Sebenarnya, Wahabi merupakan firqah sempalan Ibadhiyah khawarij yang timbul pada abad kedua hijriyah (jauh sebelum masa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab -ed), yaitu sebutan Wahabi nisbat kepada tokoh sentralnya Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum yang wafat tahun 211 H. Wahabi merupakan kelompok yang sangat ekstrim kepada ahli sunnah, sangat membenci syiah dan sangat jauh dari Islam.”
“Sebenarnya, Wahabi merupakan firqah sempalan Ibadhiyah khawarij yang timbul pada abad kedua hijriyah (jauh sebelum masa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab -ed), yaitu sebutan Wahabi nisbat kepada tokoh sentralnya Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum yang wafat tahun 211 H. Wahabi merupakan kelompok yang sangat ekstrim kepada ahli sunnah, sangat membenci syiah dan sangat jauh dari Islam.”
Baiklah, jika menurut mereka istilah “wahabi” itu
diperuntukkan pengikut Abdul Wahhab ibn Abdurrahman ibn Rustum, maka hal
ini akan sangat bertentangan dengan FAKTA DI LAPANGAN.
.
Membongkar Fitnah Murahan Wahhabi-Salafi
Dengan segala cara kaum Pemfitnah melakukan prokasi umat Islam Sunni agar membenci dan kemudian memerangi Syi’ah para pecinta dan pengikut setia Nabi saw. dan Ahlulbait as. Sesekali dengan memutar balikkan kebenaran akidah Syi’ah dan menampilkannya secara palsu sehingga seakan terlihat bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri! Terkadang dengan memalsu data dengan cara memotong-motong nash/teks hadis dan terkadang juga dengan mengada-ngada fatwa yang tidak pernah difatwakan para ulama Syi’ah…. selain itu juga dengan mempermainkan akal kaum awam dengan memelesetkan terjemahan sebuah hadis..
Alhasil segala macam cara ditempuh oleh agen-agen fitnah dan para pemecah belah barisan Umat Islam, yang penting bagaimana caranya kaum Muslim Sunni marah dan kemudian bangkit memerangi Syi’ah. Dan itu semua itu pasti akan membuat bahagia musuh-musuh Allah dan musuh-musuh agama ini, utamanya AS dan Zionis Israel.
Kaum Sunni Bukan Kaum Nashibi!
Di antar yang dilakukan agen-agen Wahhabi-Salafi di tanah air tercinta dan juga tentunya di negeri asalnya yang sekarang dipinpin oleh Raja dan Emir-emir Arab Baduwi/A’râb (bukan Arab) adalah memprovokasi bahwakaum Syi’ah mengangap kaum Sunni adalah kaum Nashibi yang halal harta dan darah-darah mereka!
Nashibi (yang bentuk jamaknya Nawâshib) adalah orang yang menampakkan kebencian dan permusuhan serta mengobarkan peperangan melawan Ahlulbait Nabi saw. Mereka, jelas-jelas dihukumi sesat. Para ulama Ahlusunnah pun tidak berselisih bahwa kaum Nashibi itu sesat! Akan tetepi menuduh bahwa Syi’ah menghukumi kaum Suni sebagai Nabshibi adalah ftitnah murahan yang tujuannya sudah sangat jelas yaitu memprovokasi uamt Isdlam agam segera bangkit memerangi dan membantai Syi’ah! Syi’ah yang selama ini membuat repot musuh-musuh Allah! Maka musuh-muush Allah itu hendak meminajm tangan kaum Muslimin melalui fitnah kaum Wahhabi-Salafi untuk memerangi Syi’ah….
Fitnah itu sering kita temukan dihenbuskan oleh mulut-mulut dan pena-pena beracum. Di antaranya adalah apa yang tertera dalam sebuah artikel sebagai berikut:
Meyakini bahwa darah dan harta orang-orang Ahlus Sunnah adalah Halal.
- Berkata Muhammad bin Ali Babawaihi al-Qummi, dia meriwayatkan dari Daud bin Farqad: “Aku bertanya kepada Abu Abdullah ‘alaihis salam: Bagaimana pendapat engkau membunuh an-Nasibi (Ahli Sunnah wal-Jamaah)? Dia menjawab: Halal darahnya akan tetapi lebih selamat bila engkau sanggup menimpakan dengan tembok atau menenggelamkan (mati lemas) ke dalam air supaya tidak ada buktinya. Aku bertanya lagi: Bagaimana dengan hartanya? Dia menjawab: Rampas sahaja semampu mungkin”. (‘Ilal asy Syarâi’: 44. Cetakan Beirut.)
- Berkata Abu Ja’far ath-Thusi (ulama Syiah): “Berkata Abu Abdullah ‘alaihis salam (Imam as-Sadiq): Ambillah harta an-Nasibi (Ahli Sunnah wal-Jamaah) dari jalan apapun kamu mendapatkannya dan berikan kepada kami seperlima”. (Tahzibul Ahkam. (1V/122) Cetakan Tehran.)
- Yusuf al-Bahrani berkata (ulama Syiah): “Dari dahulu sehinggalah sekarang, bahawa an-Nasibi kafir dan najis secara hukum, dibolehkan mengambil segala harta benda mereka bahkan dihalalkan membunuhnya (Al-Hadiq an-Nadirah Fi Ahkam al-Atraf at-Tahirah. (X11/323-324).]
Sadarlah teman… di hadapan Anda ada harti hisab, di mana semua orang akan dihisab semua amal perbuatannya!
.
MARI KITA BUKTIKAN !
Masih ingat kasus Pemalsuan atas Kitab Klasik
Ahlussunnah Wal Jama’ah, khususnya kitab Hasyiyah ash-Shawi ‘alaa Tafsir
Jalalain yang dilakukan oleh kaum Salafy-Wahhabi tahun 1420 H?
.
Berikut ini adalah nukilan dari Kitab Hasyiyah
ash-Shawi ‘alaa Tafsir al-Jalalain (cetakan Dar Ihya’ at-Turats
al-Arabi, Beirut, Libanon, dicetak Tahun 1419 H) halaman 78, Tafsir ayat
7 dan 8 Surat Al-Fathir, karya al-Imaam Ahmad ibn Muhammad ash-Shawi
al-Maliki, seorang ulama’ Ahlussunnah wal jama’ah mu’tabaar menyebutkan:
وقيل هذه الاية فى الخوارج الذين يحرفون تأويل الكتاب
و السنة ويستحلون بذالك دماء المسلمين وأموالهم, لما هو مشاهد الان فى
نظائرهم وهم فرقة بأرض الحجاز يقال لهم الوهابية يحسبون انهم على شيء ألا
إنهم هم الكاذبون, استحوذ عليهم الشيطان, فأنساهم ذكر الله, اولئك حزب
الشيطان, ألا إن حزب الشيطان هم الخاسرون, نسأل الله الكريم أن يقطع
دابرهم.
“Dikatakan, ayat ini turun terkait kaum khawarij
yang telah mengubah ta’wilan Al Quran dan Sunnah, dan dengan itu mereka
menghalalkan darah dan harta kaum muslimin. Sebagaimana hal serupa juga
kita saksikan saat ini, khususnya pada suatu kelompok yang ada di tanah
Hijjaz, yang mana mereka dikenal dengan sebutan Wahhabi. Mereka mengira
bahwa mereka berpijak di atas dalil yang kokoh. Ketahuilah, sesungguhnya
mereka adalah para pendusta. Syaithon telah mengalahkan mereka,
sehingga membuat mereka lupa dari mengingat Allah. Mereka itulah
kelompok syaithon. Ketahuilah, sesungguhnya kelompok syaithon adalah
orang-orang yang benar-benar merugi. Kita memohon kepada Allah Yang Maha
Mulia untuk membinasakan mereka.”
.
LIHAT FAKTA INI !
Kemudian, setelah setahun Kitab ini terbit, pada
tahun 1420 H melalui penerbit Dar al-Kutub al-ilmiyyah, Beirut, Libanon,
kaum salafy-wahabi melakukan tahrif atas kitab ini dengan tujuan untuk
menyembunyikan jati diri wahabi sebenarnya
.
Berikut ini adalah nukilan dari teks yang dipalsukan:
Hasyiyyah ash-Shawi ‘alaa Tafsir al-Jalalain (cetakan Dar al-Kutub al-ilmiyyah, Beirut, Libanon. Tahqiiq: Muhammad Abdul Salam Syahin)
Hasyiyyah ash-Shawi ‘alaa Tafsir al-Jalalain (cetakan Dar al-Kutub al-ilmiyyah, Beirut, Libanon. Tahqiiq: Muhammad Abdul Salam Syahin)
هذه الأية نزلت فى الخوارج الذين يحرفون تأويل الكتاب
والسنة, ويستحلون بذلك دماء المسلمين وأموالهم, استحوذ عليهم الشيطان,
فأنساهم ذكر الله, اولئك حزب الشيطان, ألا إن حزب الشيطان هم الخاسرون,
نسأل الله الكريم أن يقطع دابرهم.
“Ayat ini turun terkait kaum khawarij yang telah
mengubah ta’wilan Al-Quran dan Sunnah, dengan itu mereka menghalalkan
darah dan harta kaum muslimin. Syaithon telah mengalahkan mereka,
sehingga membuat mereka lupa dari mengingat Allah. Mereka itulah
kelompok syaithon. Ketahuilah, sesungguhnya kelompok syaithon adalah
orang-orang yangmerugi. Kitamemohon kepada Allah Yang Maha Mulia untuk
membinasakan mereka.”
Perhatikanlah, bahwasanya kaum Salafy-Wahabi memotong/menghilangkan kalimat:
لما هو مشاهد الان فى نظائرهم وهم فرقة بأرض الحجاز يقال لهم الوهابية يحسبون انهم على شيء ألا إنهم هم الكاذبون
Yang artinya: “Sebagaimana hal serupa juga kita
saksikan saat ini, khususnya pada suatu kelompok yang ada di tanah
Hijjaz, yang mana mereka dikenal dengan sebutan Wahhabi. Mereka mengira
bahwa mereka berpijak di atas dalil yang kokoh. Ketahuilah, sesungguhnya
mereka adalah para pendusta.”
———————————————————-
Natijah / Kesimpulan:
Jika Istilah “Wahabi” itu diperuntukkan bagi para
pengikut Abdul Wahhab ibn Abdurrahman ibn Rustum, kenapa kaum
Salafy-Wahabi melakukan pemalsuan perkataan Ulama’ Ahlussunnah wal
Jama’ah yang menjelaskan dengan gamblang tentang jati diri kaum Wahabi
sebenarnya?
Bukankah upaya pemalsuan atas perkataan al-Imaam
Ahmad ibn Muhammad ash-Shawi al-Maliki ini justru menguatkan bahwa
memang sebenarnya istilah Wahabi ini diperuntukkan bagi pengikut
Muhammad ibn Abdul Wahhab.
____________________
Catatan Kaki :
1] Murtadha Muthahhari, Islam dan Tantangan Zaman, hal. 84
2] Shahih Muslim dengan Syarah dari al-Nawawi 3 : 118
3] Murtadha Muthahari, Ali bin Abi Thalib di Hadapan Kawan dan Lawan, hal. 111
4] Abu Ja’far al-Thusi, Tafsir al-Tibyan 7 : 97, baris ke 6
*) Ali Syariati menjuluki kaum Khawarij sebagai Orang Shalih Yang Dungu
Sesat kamu syiah...neraka jahanam menunggu kamu...untuk semua puak syiah bodoh dan sesat
BalasHapusSdrku Anonim.... yang saya hormati...kenapa anda menghujat dan marah.... Saya sedang mencari ilmu...dan belajar dengan refenensi dan penjelasan2...yang jujur... Lalu kenapa kelompok Islam Wahabi Salafy dmk benci dengan syiah...? sy awam dan saya tak berilmu.. dan sekedar belajar agama dengan tulus untuk mengetahui... sesungguhnya...ada apa antara anda dengan sdr muslim lainnya dari aliran syiah?
BalasHapusSdrku... sesama muslim sebaiknya kita membangun persaudraan-silturahim dan persatuan...dan saling belajar...dengan lurus dan kaffah..serta mencari referensi2 yang benar2 teruji...dan mempunyai akar yang benar-jujur-open mind-akal sehat...dan kemauan tulus dan baik..serta berniyat lurus kepada Allah SWT..dan berdoa mohon curahan Ilmu-Kekuatan- Nur Hidayah-Inayah-Maunah-Ma'rifah-Karimah-Saliman Tasliman Zhahiran Wa Bathinan Fieddunya wal akhirah..dan husnulkahtimah..menjadi insan muslim yang positif dengan sebesar-besar manfaat-dan akhlakulkarimah...Thaat n tulus kaffah kpd Allah dan Rasulullah seutuhnya..aamiin..
Hadis nenujuk Ali sbg Maula Kaum Muslimin,Sunni bilang hanya maula kampung,Ali dan Ahlul Bayt dan syiahnya sibuk mengurus jenazah,sedang syekhnya sunni ngurusi kekuasaan,dibilang ijma'.Tanah fadak milik ahlul bayt diserobot penguasa dzalim dibilang adil.Rasulullah mau wafat dan akan mendiktekan wasiat penting dibilang meracau dan mengigau oleh Amir ke-2 sunni. Rumah fatimah mau dibakar pemimpin sunni jangan dicela,apalagi dilaknat,sesengkot sunni akan marah besar.Fatimah yang lagi hamil mengandung anak yang sudah diberi nama Muhsin ditendang dan dipukul oleh amir sunni hingga mati syahid dianggap biasa,karena yang melaqkukanya pengusa madzhab mayoritas karena milik pengusa.Perang jamal pembunuhan orang2 lebih 12 ribu orang dianggap zaman ijmak walau harus perang saudara.Perang siffin yg memerangi Maula orang beriman dianggap dapat pahala satu kalau ijtihadnya salah.Pembantaian 70 itrah Nabi dan Al Husain di karbala dianggap sepi oleh madzhab mayoritas ini..Hadis shahih hanya ada 12 Khalifah setelah Rasul,Anehnya madzhab sunni hanya 4.Jika ditambah Mulkan adhan Kerajaan Dzalim Bani Umayyah.Abbasiyah,Turki Usmani malah lebih dari 12.Jadi mana 12 Khalifah yang dimaksud Hadit shahih tsb???.081251962222.Jangan hubungi no ini bagi anda yng sunni fanatik,apalagi yang wahabi.
BalasHapusHujah hanya boleh dikalahkan dengan hujah
BalasHapusSyiah ada kitab syiah
Jadi jika sunni nak berhujah dgn syiah..rujuklah kitab mereka..apa yg tertulis dalam kitab mereka sendiri...
Kitab2 yg menjadi pegangan syiah sendiri....barulah hujah benar2 adil...jangan tuduh wahabi ke salafi ke...jika kitab2 kamu yg menjadi bukti.....
Manusia tidak boleh diperbodohkan...
Saya bukan wahabi..salafi...sunni...syiah....
Saya ikut alquran...dalam alquran kata bunuh dosa besar..apa sahaja kitab atau hadis yg menghalalkan darah adalah bertentangan dgn alquran...
Saya juga rujuk hadis shahih....yg ada sanad..yg ada perawi..hadis yg bertentangan dgn alquran...sudah tentu tidak diterima....apa yg berlaku di iraq..di syiria...apa yg syiah sebut2kan sahabat2 nabi sbg kafir juga bertentangan dgn alquran...kerana gol ansar dan muhajirin dijanjikan oleh allah masuk syurga..biarpun tidak diberi nama...tapi sirah nabi kita tahu..
Saya bukan sape2...tapi berpeganglah alquran dan sunnah...tolaklah bidaah...sekian
Hati2 adu domba syiah, mereka masif mengadu domba suni melalui tulisan2 medsos
BalasHapusKemajuan teknologi informatika saat ini memudahkan siapa saja utk mengakses informasi...diantaranya mengetahui apa yg terjadi di Iran sbg negara central syiah...cara sholat yg menghadap kuburan (sujud di depannya) padahal Muslim dilarang melakukannya krn merupakan bentuk penodaan thd tauhid, nikah mut'ah (prostitusi berkedok agama), Islam melarang mendekati zinah apalagi berzinah, taqqiyah yg jd salah satu paham syiah sementara dusta adalah hal yg mendatangkan dosa besar dlm Islam, tradisi menyakiti tubuh pd hari besar syiah, karbala...bukankah Muslim dilarang menyakiti dirinya sendiri, melaknat para sahabat selain Ali bin Abu Tholib Rodhiallahuanhu, padahal mereka para sahabat diridhoi Allah Subhanahu wa taala dlm Al Qur'an dan Rasulullah Shollallahu 'aLaihi wasallam pun mencintai mereka, Muslim sejatinya diajarkan mencintai dan memghormati seluruh ahlul bait tdk memilih2 dan tdk berlebihan mengagungkannya, lalu bgm dg Al Qur'an yg ada sekarang ? Muslim dan Mukmin menerimanya sbg kalamullah yg sempurna, apakah syiah jg meyakini kesempurnaan jlh dan isinya ? Padahal jelas di dlmnya Allah Subhanahu wa Taala menjamin kebenaran, kesempurnaannya dan dijaga dr campur tangan manusia...apakah syiah meyakininya ?
BalasHapusLaLu bgm sikap penganut syiah thd para imamnya, lebih baik (maksum) kah mereka dari Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam ?
Ini bukaN fitnah saudaraku Muslim, ini fakta
Semoga Allah Azza wa Jalla memberi petunjuk-Nya, mengampuni dosa2 kita dan menetapkan hati kt dalam Islam dan iman sampai akhir hayat..aamiin Allahumma aamiin...
Inti nya baca lah hadis yg asli, buku yg asli.. Jgn baca buku syiah yg di buat oleh wahabi.. Dan jgn baca buku wahabi yg di buat oleh syiah.. Mari kita pakai akal sehat.. Jadi lah manusia yg objektif.. Brlajar lah jika memank kita haus akan ilmu.. Jgn belajar dgn rasa benci atau dendam dgn satu kelompok atau alairan.. Dan jgn lah kita mudah di doktrin dgn2 orang2 yg punya kepentingan pribadi atau politik
BalasHapussetuju sekali.. seharusnya ada bisa memandu dg ilmu yg lurus..n istiqomah.. n bisa menjelaskan dg benar...>>
Hapus