...Menurut Dahlan, tidak salah utang Indonesia terus naik, namun jumlah persentase utang tersebut terhadap PDB menurun. "Misal begini bagus mana, gaji kita Rp 1 juta tapi punya utang Rp 500.000, dibandingkan punya utang Rp 5 juta tapi gaji Rp 100 juta, bagus mana?" kata Dahlan...>>.."Di ASEAN ada 11 negara, ekonominya Indonesia itu 50%-nya, sementara 50% lainnya dibagi-bagi 10 negara di ASEAN," ujar Dahlan. Namun yang masih membuatnya 'dendam' adalah perdagangan Indonesia. "Trading (perdagangan) kita masih nomor 4, masih di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand, ini saya dendam banget, trading kita harusnya bisa jadi nomor 1, dendam ini harus terbalaskan," tukas Dahlan. >> "Jadi utang banyak tidak salah, utang kita naik tapi ekonomi kita terus tumbuh, bahkan sudah mengalahkan Belanda, tahun depan saya optimis bisa mengalahkan Singapura," kata Dahlan...>> Ada Keanehan dari Statement Bp Dakhlan Iskan yang pintar itu..... >>> Bahwa utangan gak salah asal pendapatannya naik terus.... Konon uatngan 5 juta rupiah tetapi pendapatan 100 juta... Hehehe.... Lalu untuk apa utangan 5 juta.... Kalau memang kita punya 100 juta??? Seperti orang serakah.. atau ada keinginan pengeluaran lebih tinggi dari yang ada ditangan 100 juta..??? Hehehe...??? Ada apa Pak Iskan...??? Serakah yah... atau laporan keuangan yang dibuat itu dipalsukan... dibesar2-besarkan....??? Untuk apa..??? Window show.... atau Window dressing aja.. Pamer2 yah... >>> Ini ada yng gak masuk akal... konon kita ini ekonominya... 50% dari seluruh perekonomian Asean 11 negara..?? >>> Tapi tahun depan ingin mengalahkan Singapura...??? Hehehe ... Aneh kan Pak Iskan....??? Kalau begitu.. Singapura diatas 50%nya Ekonomi Asean...atau bagaimana ??? Mana yang bener sih pak Iskan...??? Ahhh... Bapak jangan suka bohong ah.... Hayyooo jujur saja untuk apa itu Utangan yang konon ditambah terusss....... Heheh...>>> Bapak Dakhlan itu suka ... Joke.. yahhh... hehehe....???? Ahhh.. Bapak memang pintar joke.. hehehehehe......??? Tampil dong pak sama OVJ dengan lelucon yang paling mutakhir..... Kebohongan publik..... Pinter... kan...????? >>> Eeee..... jangan gegabah .... ini toh Pk Presdien sudah memberi lampu hijau...??? hehehe... ini pertanda baik dong..... ??? Bener2 baik..ekonomi kita atau ada tekanan atau konon tawaran manis dari IMF atau Bank Dunia.... agar kita..."bantu"atau menolong uang2 atau dana2 Bank Dunia itu.... yang mungkin saja sesungguhnya bukan jatah kita.. tetapi karena ada permasalahan di negara tujuan lain... Jadi Indonesia itu.... jadikan tumbal saja.. untuk menolong Negara2 yang bermasalah saat ini...??? Coba telususri..oleh pakar2 yang cinta Rakyat dan Negara RI ini....??? Kalau Pejabat atau politikus oportunis mah... gak bakalan mau.... Mereka kan bagian dari kolaborator para Super Neolib dan Kapitalis2 Asing...???? Masalah Bank Century...dan ..lain2... saja seperti.. dipeti eskan...Walaupun konon sudah jadi agenda DPR??? >>> Waspadalah Bangsaku..... !!!>>> Rakyat kita lagi yang dikorbankan...??? Presiden dan Menteri2 atau DPR2 itu... akan kabur... kalau ada masalah di negeri ini....>>> Contoh... siapa tuh...Jendral Lon Nol...dari Kamboja .. Kabuur...??? Syah Iran.... Kabuuurrr....??? Siapa lagi tuh... banyak contoh dalam sejarah bangaimana para kolaborator itu.... Kalau bener2 hukum rakyat dan ganti Pemerintahan yang bener2 bersih... pasti.. kabuuurrr....>>> Hehehe....

Dahlan: Ada yang Tersembunyi di Balik Utang Pemerintah Rp 1.859 Triliun 

Rista Rama Dhany - detikFinance. http://finance.detik.com/read/2012/05/11/221859/1915431/4/dahlan-ada-yang-tersembunyi-di-balik-utang-pemerintah-rp-1859-triliun

 

Jakarta -

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan ada hal yang disembunyikan dari utang Indonesia yang dinilai sangat besar sekali tahun ini yang mencapai Rp 1.859,94 triliun dari posisi di akhir 2011. Apa itu?

"Utang kita memang terus naik, tetapi ada sesuatu yang disembunyikan dari fakta tersebut, dan yang disembunyikan itu harusnya sering dikampanyekan untuk memberikan optimisme," ujar Dahlan dalam acara Ernst and Young Enterprenur di Hotel Four Season, Jumat, Jakarta (11/5/2012).

Menurut Dahlan, tidak salah utang Indonesia terus naik, namun jumlah persentase utang tersebut terhadap PDB menurun.

"Misal begini bagus mana, gaji kita Rp 1 juta tapi punya utang Rp 500.000, dibandingkan punya utang Rp 5 juta tapi gaji Rp 100 juta, bagus mana?" kata Dahlan.

Dahlan bilang itulah yang selama ini disembunyikan, Indonesia banyak utang tetapi ekonominya terus tumbuh.

"Jadi utang banyak tidak salah, utang kita naik tapi ekonomi kita terus tumbuh, bahkan sudah mengalahkan Belanda, tahun depan saya optimis bisa mengalahkan Singapura," kata Dahlan.

Diungkapkan Dahlan, bukti ekonomi Indonesia kuat adalah Indonesia ekonominya mengalahkan negara-negara ASEAN.

"Di ASEAN ada 11 negara, ekonominya Indonesia itu 50%-nya, sementara 50% lainnya dibagi-bagi 10 negara di ASEAN," ujar Dahlan.

Namun yang masih membuatnya 'dendam' adalah perdagangan Indonesia.

"Trading (perdagangan) kita masih nomor 4, masih di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand, ini saya dendam banget, trading kita harusnya bisa jadi nomor 1, dendam ini harus terbalaskan," tukas Dahlan. (rrd/dnl)

Utang Sudah Rp 1.844 Triliun, SBY Boleh Tambah Lagi 
Ramdhania El Hida - detikFinance 

http://finance.detik.com/read/2012/04/10/175605/1889161/4/utang-sudah-rp-1844-triliun-sby-boleh-tambah-lagi 

Foto: Reuters

Jakarta - Total utang pemerintah saat ini mencapai Rp 1.844,96 triliun. Presiden SBY masih boleh menambah utang lagi karena dalam undang-undang tiap tahun pemerintah dapat jatah utang 3% dari PDB.
Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis menilai jumlah utang negara saat ini masih sesuai dengan UU APBN, yaitu di bawah 3% dari PDB, meskipun secara jumlah terus meningkat.
"Masih sesuai dengan UU yang 3 persen terhadap PDB, dengan demikian UU mengatakan dalam 5 tahun Presiden mendapatkan jatah 15 persen untuk membuat utang, jadi 3 persen per tahun, PDB terus meningkat, secara absolut bisa jadi jumlahnya bisa bertambah," ujarnya saat ditemui di Energy Tower, Jakarta, Selasa (10/4/2012).
Namun, lanjut Harry, saat ini pengalokasian utang belum ditentukan dalam undang-undang, sehingga penggunaannya masih ditentukan oleh pemerintah. Untuk itu, lanjutnya, perlu pengaturan pengalokasian anggaran.
"Itu yang harus diatur UU, tapi UU tidak mengatur itu, terserah pemerintah, saya mengatakan UU itu harus mengatur untuk pembangunan infrastruktur, bukan untuk bayar gaji dan bayar subsidi, tapi kalau UU itu, pemerintah bisa apa saja tergantung DPR," jelasnya.
Sementara itu, Pengamat ekonomi Fadhil Hasan melihat defisit anggaran bakal naik karena harga BBM subsidi batal dinaikkan di tengah mahalnya harga minyak internasional. Tanpa adanya penambahan penerimaan pajak dan penerimaan bukan pajak yang signifikan maka otomatis pemerintah perlu penambahan penerimaan melalui penerbitan utang.
"Karena tidak mau naikkin BBM jadi (utang) kesedot disubsidi itu," pungkasnya.
Seperti diketahui, total utang pemerintah Indonesia hingga Februari 2012 mencapai Rp 1.844,96 triliun naik Rp 41,47 triliun dari akhir 2011 yang nilainya mencapai Rp 1.803,49 triliun. Secara rasio terhadap PDB, utang pemerintah Indonesia berada di level 25,5% pada Februari 2012.
Jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah di Februari 2012 mencapai US$ 203,08 miliar jumlah ini naik dari posisi di akhir 2011 yang mencapai US$ 198,89 miliar.

(nia/dnl) 

Utang RI Rp 1.859 Triliun, Dirjen Utang: Saya Keberatan Dibilang Membengkak 

Foto: dok.detikFinance 

Zulfi Suhendra - detikFinance. http://finance.detik.com/read/2012/04/26/124551/1902108/4/utang-ri-rp-1859-triliun-dirjen-utang-saya-keberatan-dibilang-membengkak

 

Jakarta - Total utang pemerintah Indonesia hingga Maret 2012 mencapai Rp 1.859,43 triliun, naik Rp 55,94 triliun dari posisi akhir 2011 Rp 1.803,49 triliun. Pemerintah menolak utang tersebut dibilang bengkak.

Hal ini disampaikan oleh Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Rahmat Waluyanto saat ditemui di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (26/4/2012).

"Saya keberatan kalau dikatakan utang Indonesia semakin membengkak. Karena kita berutang itu sangat selektif," ungkap Rahmat.

Dia menuturkan alasan pemerintah masih berutang adalah karena anggaran terus mengalami defisit. Kemudian pemerintah juga memerlukan utang-utang baru baru untuk menutup utang lama.

"Kita benar-benar berutang kalau kita butuh utang. Kita berutang kalau kita memerlukan, karena anggaran kita masih defisit," ungkapnya.

"Yang kedua kita perlu refinancing (pembayaran) utang-utang lama, kita menerbitkan utang baru yang terms and condition-nya lebih bagus, murah (bunganya), jangka waktunya lebih panjang sehingga mengurangi potensi risiko, misalnya risiko default (gagal bayar)," sambungnya.

Lebih lanjut lagi Rahmat meyakini negara maju sekalipun pasti memiliki utang, karena utang merupakan salah satu instrumen negara dalam membangun pasar modal.

"Negara yang mengalami surplus dalam anggarannya juga tetap menerbitkan surat berharga negara, Singapura, Malaysia, bahkan negara maju yang lain anggarannya masih surplus, mereka masih menerbitkan Surat Utang Negara karena itu dibutuhkan untuk pengembangan pasar keuangan," pungkasnya.

Total utang pemerintah Indonesia hingga Maret 2012 mencapai Rp 1.859,43 triliun. Utang ini terdiri dari pinjaman Rp 612,77 triliun dan surat berharga US$ 1.246 triliun. Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 7.226 triliun, maka rasio utang Indonesia per Februari 2012 Maret sebesar 25,7%. (zul/dnl)

Utang RI Makin Menggunung Menjadi Rp 1.859,43 Triliun 
Wahyu Daniel - detikFinance

http://finance.detik.com/read/2012/04/25/135016/1901149/4/utang-ri-makin-menggunung-menjadi-rp-185943-triliun

Jakarta - Total utang pemerintah Indonesia hingga Maret 2012 mencapai Rp 1.859,43 triliun, naik Rp 55,94 triliun dari posisi di akhir 2011 yang nilainya Rp 1.803,49 triliun. Secara rasio terhadap PDB, utang pemerintah Indonesia berada di level 25,7% pada Maret 2012.
Jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah di Maret 2012 mencapai US$ 202,55 miliar jumlah ini naik dari posisi di akhir 2011 yang mencapai US$ 198,89 miliar.
Demikian data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip detikFinance, Selasa (25/4/2012).
Utang pemerintah tersebut terdiri dari pinjaman Rp 612,77 triliun dan surat berharga US$ 1.246 triliun. Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 7.226 triliun, maka rasio utang Indonesia per Februari 2012 Maret sebesar 25,7%.

Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir Maret 2012 adalah:

• Bilateral: Rp 370,42 triliun
• Multilateral: Rp 25,36 triliun
• Komersial: 215,44 triliun
• Supplier: Rp 450 miliar
• Pinjaman dalam negeri Rp 1,11 triliun

Sementara total surat utang yang telah diterbitkan oleh pemerintah sampai Maret 2012 mencapai 1.246,66 triliun. Naik dibandingkan posisi di akhir 2011 yang sebesar Rp 1.859,43 triliun.

Berikut catatan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap PDB sejak tahun 2000:

• Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
• Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
• Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
• Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
• Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
• Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
• Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
• Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
• Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
• Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
• Tahun 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
• Tahun 2011: Rp 1.803,49 triliun (25%)
• Maret 2012: Rp 1.859,43 triliun (25,7%)

Sebelumnya, Presiden SBY menyatakan tengah mempersiapkan gerakan penghematan nasional. Gerakan ini diharapkan bisa jadi solusi lonjakan subsidi BBM bila tahun ini harga minyak dunia semakin melonjak dan cegah utang baru.(dnl/hen)