Kelompok investasi yang berbasis di New York, USTC Holdings, yang membeli mantan perusahaan Blackwater (Xe Services) pada bulan Desember 2010, mengumumkan pada hari Senin (12/12) bahwa ACADEMI sebagai nama baru untuk Blackwater/Xe Services, seperti juga dikutip oleh AFP.
Langkah terbaru ini datang saat Presiden AS Barack Obama bertemu dengan Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki untuk membahas fase berikutnya dari hubungan antara kedua negara pasca penarikan tentara AS.
“Kami memiliki masa-masa perubahan yang luar biasa yang telah menghasilkan sebuah perusahaan baru dan lebih baik,” kata presiden dan direktur eksekutif ACADEMI, Ted Wright, dalam sebuah pernyataan.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Senin (12/12), Wright mengatakan ia ingin menggiring bisnis ACADEMI kembali ke Irak dan mengatakan bahwa perusahaannya telah menyewa sebuah perusahaan eksternal untuk membantu mengajukan permohonan izin ‘usaha’ di negeri ini.
“Saya pikir pada akhirnya, kami akan mendapatkan lisensi, dan kami akan melakukan bisnis di Irak,” katanya.
Blackwater mengadopsi nama Xe Services setelah pemerintah Irak mengumumkan pada 2009 bahwa mereka tidak akan memperbarui kontrak dengan perusahaan keamanan itu karena insiden mematikan tahun 2007 di mana algojo Blackwater melindungi konvoi diplomatik AS dengan melepaskan tembakan di sebuah distrik ramai di Baghdad dan menewaskan 17 warga sipil.
Departemen Luar Negeri AS pada bulan Agustus 2010 mengumumkan bahwa Pentagon akan menggantikan pasukan Amerika di Irak dengan tentara bayaran swasta, yang menyebut diri mereka perusahaan keamanan swasta atau kontraktor keamanan, dengan dalih menjamin keamanan di negara yang dilanda perang tersebut. (althaf/arra
Berbasis di New York USTC Holdings, kelompok investasi yang membeli bekas perusahaan Blackwater, Xe Services, pada bulan Desember 2010, mengumumkan pada hari Senin kemarin (12/12) bahwa ACADEMI sebagai nama baru untuk Blackwater / Xe Services, AFP melaporkan.
Perkembangan ini datang pada saat Presiden AS Barack Obama bertemu dengan Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki untuk membahas fase berikutnya dari hubungan antara kedua negara setelah penarikan tentara AS.
"Kami memiliki tahun-tahun yang luar biasa terkait perubahan yang telah menghasilkan sebuah perusahaan baru, yang lebih baik," kata presiden ACADEMI dan kepala eksekutif perusahaanTed Wright dalam sebuah pernyataan.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Senin kemarin, Wright mengatakan ia ingin mengambil bisnis ACADEMI kembali ke Irak dan melanjutkan dengan mengatakan bahwa perusahaannya telah menyewa sebuah perusahaan eksternal untuk membantu mengajukan permohonan izin usaha di negeri ini.
"Saya pikir pada akhirnya, kita akan mendapatkan lisensi, kami akan melakukan bisnis di Irak," katanya menegaskan.
Blackwater mengadopsi nama Xe Services setelah pemerintah Irak mengumumkan pada 2009 bahwa mereka tidak akan memperbarui kontrak perusahaan keamanan karena insiden mematikan di tahun 2007 di mana petugas yang melindungi sebuah konvoi diplomatik AS melepaskan tembakan di sebuah distrik yang sibuk di Baghdad menewaskan 14 warga sipil.
Departemen Luar Negeri AS dilaporkan pada bulan Agustus 2010 lalu mengumumkan bahwa Pentagon akan menggantikan pasukan Amerika di Irak dengan tentara bayaran swasta.(fq/prtv)
Israel buka kedubes di Libya
Siraaj
Senin, 12 Desember 2011 23:27:32
Media Israel mengklaim Tel Aviv telah mengadakan pertemuan dengan Dewan Transisi Libya mengenai upaya membangun hubungan dengan negara-negara muslim dan membuka kedutaan besar Israel di Tripoli.
Seorang calon duta besar Israel akan segera mengunjungi Libya , seperti dilansir harian IsraelHaaretz. Sumber Inggris mengkonfirmasi bahwa pertemuan itu diadakan oleh sejumlah komunitas Yahudi di Libya yang tinggal di Inggris, diketuai oleh Rafael Luzon bersama beberapa pejabat Inggris, dan juga dari Dewan Transisi.
Israel mencantumkan nama diplomat untuk kandidat calon duta besar pertamanya untuk Libya, Raslan Abu Rakoun berasal dari Arab Druze yang saat ini sedang memegang jabatan Wakil Konsul Jenderal Israel di Atlanta, Amerika.
Haaretz menambahkan, Rakoun akan mengunjungi Libya dalam waktu dekat ini dalam “misi khusus”.
Misi apapun yang dibawa Israel pasti akan membawa kerusakan, seperti yang sudah terjadi sebelumnya dan mata dunia telah menyaksikan kebiadaban mereka.
Herannya masih saja ada yang mau tunduk bekerjasama dengan mereka dengan dalih “membangun hubungan dengan negara-negara muslim dan perdamaian”.
Kini mereka membawa “misi khusus” ke Libya dengan membawa petugas medis mereka. Untuk apa? Kita lihat saja.
Israel tutup jalan ke Al Aqsha, sama saja deklarasikan perang kepada umat islam
Siraaj
Selasa, 13 Desember 2011 08:14:20
YERUSSALEM (Arrahmah.com) –
Zionis Israel hari menutup jembatan menuju kompleks Al Haram Al Syarif pada hari Senin (12/12/2011), dengan dalih kondisinya tidak aman untuk dilewati, setelah upaya penghancurannya dibatalkan karena takut memicu kemarahan orang Arab, demikian yang dilansirReuters.
“Berdasarkan perintah dari dewan kota , mereka telah menutup jalan,” kata juru bicara polisi Luba Samri kepada AFP. Jembatan kayu itu dibangun oleh pemerintah Zionis pada tahun 2004, setelah badai dan gempa menghancurkan jembatan batu yang menghubungkan tembok sebelah barat kompleks Masjid Al Aqsha yang diklaim Yahudi sebagai tembok ratapan dengan lokasi berdirinya Masjid Al Aqsha dan Kubah Al Shakhrah.
Gerbang Mughrabi adalah akses masuk ke situs suci. Jembatan kayu menuju ke Temple Mount dan Al-Aqsha itu dijadwalkan akan dibongkar dan katanya akan diganti dengan struktur kokoh. Sebelumnya PM Isreal Netanyahu memerintahakan untuk mengahncurkan jembatan itu pada bulan lalu, namun Netanyahu menginstruksikan untuk menunda pembongkaran itu dua minggu lalu, karena “khawatir” mengingat di kawasan Arab masih terjadi gejolak revolusi dan kebangkitan kelompok-kelompok islam.
Mufti Al Quds Syeikh Muhammad Hussein mengatakan, otoritas Islam setempat menolak penghancuran struktur jembatan yang ada dan pembangunan jembatan baru. Tindakan mereka itu sama saja mendeklarasikan perang kepada umat islam di seluruh dunia.
Sementara itu, Ikhwan mengecam keras tindakan zionis Israel menutup akses jalan ke Masjid Al Aqsa di Yerussalem dan menyebut langkah tersebut sebagai “agresi keji.”
“Ini adalah langkah yang sangat berbahaya,” kata pimpinan Ikhwanul Muslimin Yordania, Hammam Said, kepada AFP.
“Satu-satunya solusi terhadap entitas ini (Israel ) adalah perlawanan dalam rangka untuk melindungi kesucian tempat-tempat suci dari agresi keji seperti itu,” tambahnya.
Pemimpin Islam di Amman menuduh bahwa tindakan itu adalah bagian dari upaya oleh Israel untuk melakukan Yahudisasi Yerusalem dan merupakan tamparan di wajah penguasa Arab, karena mereka yang memiliki perjanjian damai dengan orang Yahudi.
Tidakkah mengerti bahwa zionis Israel selalu melanggar perjanjian. Mereka selalu menabuh genderang perang kepada umat islam, baru-baru ini zionis Israel menggodok RUU pelarangan azan di seluruh Palestina, belum lagi hampir setiap hari mereka selalu menumphakan darah kaum muslimin Palestina dengan membabi buta, dan kini mereka menutup akses jalan ke tempat suci umat islam dimana Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wa salam melakukan Mi’raj.
(siraaj/arrahmah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar